Anda di halaman 1dari 7

1

PEMILIHAN DAN PENYUSUNAN ANASIR GIGITIRUAN


PADA GIGITIRUAN SEBAGIAN LEPASAN (GTSL)

PENDAHULUAN Pemilihan Anasir Gigitiruan Anterior


Anasir gigitiruan merupakan Memilih gigi yang akan disusun
bagian dari GTSL yang berfungsi pada kasus GTSL tidaklah begitu sulit,
mengantikan gigi asli yang hilang. khususnya pada kasus dengan kehilangan
Pemilihan dan penyusunan anasir satu atau dua gigi. Bila gigi yang hilang
gigitiruan anterior maupun posterior banyak, ada beberapa hal yang harus
tidaklah begitu sulit, khususnya pada diperhatikan dalam memilih anasir
kasus dengan kehilangan satu atau dua gigitiruan, antara lain:
gigi karena ukuran, bentuk, warna dan 1. Ukuran gigi
susunannya dapat disesuaikan dengan a. Panjang gigi
gigi sejenis yang ada di sisi sebelahnya. dalam menentukan panjang gigi,
Mengenai ukuran gigi harus disesuaikan ada dua hal yang dapat dipakai sebagai
dengan ruangan yang ada, misalnya telah pedoman, yaitu :
terjadi migrasi gigi kea rah edentulus, hal  Posisi istirahat
ini menyebabkan ruangan yang ada Dalam keadaan istirahat tepi insisal
menjadi lebih kecil dari sebenarnya. gigi depan atas kelihatan 2-3 mm,
Pemilihan dan penyusunan anasir tetapi hal ini bervariasi secara
gigitiruan harus dapat memperbaiki individual tergantung dari umur dan
penampilan selain untuk memperbaiki panjang bibir atas.
fungsi lainnya dari gigitiruan. Dalam Bagi pasien tua, umumnya tepi insisal
pemilihan dan penyusunan anasir gigi depan telah aus sehingga
gigitiruan anterior maupun posterior ada mahkota klinis lebih pendek.
faktor-faktor yang harus diperhatikan Bila bibir atas panjang maka seluruh
yaitu mengenai ukuran, bentuk, warna, gigi yang terlihat pada saat seseorang
bahan, jenis kelamin, umur serta inklinasi tertawa.
dari anasir gigitiruan dapat memenuhi Pada saat tertawa, panjang gigi akan
fungsinya. terlihat sampai 2/3.

b. Lebar gigi menggunakan pedoman


Para pakar menganjurkan untuk dalam menentukan

MZ 2009 pemilihan dan penyusunan anasir gigitiruan


pada gigitiruan sebagian lepasan
2

lebar gigi, antara lain :


2. Bentuk gigi
 Lee, Boucher menganjurkan untuk
Untuk menentukan bentuk gigi
menggunakan indeks nasal sebagai
beberapa hal di bawah ini dapat
pedoman yaitu : lebar dasar hidung
digunakan sebagai pedoman.
sama dengan jarak antara puncak
a. Menurut Leon Williams
kaninus rahang atas yang diukur
Bentuk wajah ada hubungannya
secara garis lurus (Gambar 1).
dengan bentuk gigi insisivus sentral atas
Bentuk insisivus sentral atas
sesuai dengan bentuk garis luar wajah
tetapi dalam arah terbalik.
- Wajah dilihat dari depan :
1. Persegi/square (Gambar 3)

Gambar 1. Garis alanasi melalui poros kaninus

 Sudut mulut
Sudut mulut dapat juga di-
gunakan sebagai pedoman untuk me-
nentukan letak tepi distal dari kaninus Gambar 3. Wajah bentuk persegi/square
atas pada saat istirahat. Jarak antara 2. Lancip/tapering (Gambar 4)
kedua sudut mulut sama dnegan lebar
keenam gigi depan atas (Gambar 2).

Gambar 4. Wajah bentuk lancip/tapering

3. Lonjong/ovoid (Gambar 5)

Gambar 2. Hubungan sudut mulut dengan tepi


distal kaninus

Gambar 5. Wajah bentuk lonjong/ovoid

- Wajah dilihat dari samping.

MZ 2009 pemilihan dan penyusunan anasir gigitiruan


pada gigitiruan sebagian lepasan
3

1. Cembung/convex (Gambar 6)
- inklinasi labio palatal insisivus
sewaktu penyusunan gigi depan
b. Jenis kelamin
Menurut Frush dan Fisher, garis
luar insisivus atas pada pria bersudut
lebih tajam (giginya berbentuk
kuboidal), sedangkan pada wanita lebih
Gambar 6. Wajah bentuk cembung/convex
dilihat dari samping tumpul (giginya berbentuk spheroidal)
(Gambar 9).
2. Lurus/straight (Gambar 7)

Gambar 9. Perbedaan bentuk gigi pria (A) dan


wanita (B)

Perbedaan kecembungan kontur


labial ada kaitannya dengan jenis
Gambar 7. Wajah bentuk lurus/straight dilihar
dari samping kelamin. Pria mempunyai kontur labial
yang datar dan wanita cembung
3. Cekung/concave (Gambar 8)
(Gambar 10).

Gambar 8. Wajah bentuk cekung/concave


Gambar 10. Kontur labial gigi anterior dengan
dilihat dari samping
permukaan cembung (A) dan
datar (B)
Bentuk profil ini perlu diketahui
untuk menyesuaikan antara lain: c. Umur
- bentuk labial insisivus Bentuk gigi biasanya berubah
dengan bertambahnya usia. Bentuk tepi
insisal pada usia tua telah mengalami

keausan karena pemakaian (Gambar


11).
MZ 2009 pemilihan dan penyusunan anasir gigitiruan
pada gigitiruan sebagian lepasan
4

PEMILIHAN ANASIR GIGI-


TIRUAN POSTERIOR
1. Ukuran gigi
a. Mesio distal
Gambar 11. Keausan gigi sesuai umur, makin Pada kasus GTSL basis tertutup,
tua makin nyata keausannya.
ukuran mesio distal sudah ditentukan

3. Warna gigi oleh kedua gigi yang membatasi daerah

Pada pembuatan GTSL, untuk edentulus (Gambar 12)

menentukan warna gigi yang akan


diganti dapat disesuaikan dengan warna
gigi yang ada. Cahaya dapat
mempengaruhi pemilihan warna gigi.
Cahaya lampu pijar akan menghasilkan
Gambar 12. Jarak mesio distal pada basis
gigi dengan warna lebih merah dari tertutup
yang sebenarnya. Sebaiknya untuk
menentukan warna gigi, dipakai cahaya Pada kasus dengan basis berujung

yang berasal dari sinar matahari karena bebas, ukuran mesio distalnya diukur

sinarnya merupakan sinar yang dari tepi distal gigi yang berdekatan

alamiah. Usia dapat juga dipakai dengan edentulus sampai mesial dari

sebagai pedoman. Usia tua, warna retromolar pad (Gambar 13).

giginya lebih gelap disanding usia


muda.
4. Bahan anasir gigitiruan
Anasir gigitiruan biasanya terbuat
dari :
a. Akrilik
Gambar 13. Jarak mesio distal basis berujung
b. Porselen bebas

b. Okluso gingival
Ukuran okluso gingival
ditentukan oleh besarnya ruangan inter
oklusal. Panjang anasir gigitiruan
disesuaikan dengan gigi tetangganya

terutama gigi premolar, letak garis servikalnya harus sesuai dengan letak

MZ 2009 pemilihan dan penyusunan anasir gigitiruan


pada gigitiruan sebagian lepasan
5

garis servikal gigi tetangganya karena


bentuk permukaan oklusal mempunyai
akan kelihatan pada waktu bicara atau
tonjol-tonjol dengan sudut tonjol yang
tertawa (Gambar 14).
beragam (Gambar 16).

Gambar14. Ukuran okluso gingival

Gambar 16. Bentuk oklusal gigi anatomik


c. Buko lingual/palatal
Ukuran buko lingual/palatal yang
b. Gigi non anatomik
telah disesuaikan dengan lebar mesio
Permukaan oklusalnya merupa-
distalnya sehingga bentuknya
kan bidang datar, biasanya gigi ini
sebanding, tetapi pada kasus tertentu
digunakan untuk kasus dengan linggir
misalnya pada kasus linggir alveolus
datar untuk menghindari daya
yang datar diperlukan ukuran oklusal
horizontal pada waktu berfungsi
yang sempit untuk mengurangi
(Gambar 17).
besarnya daya kunyah dan untuk
memberi tempat pada lidah (Gambar
15).

Gambar 17. Bentuk oklusal gigi non anatomik

Pertimbangan yang mendasar


Gambar 15. Lebar buko lingual/palatal dalam pemilihan anasir gigitiruan
gigi(A) normal dan (B) yang
telah dipersempit posterior untuk kasus GTSL adalah
ukuran permukaan oklusalnya, makin
2. Bentuk anasir gigitiruan posterior
besar permukaan oklusal makin besar
Bentuk anasir gigitiruan posterior
pula daya yang diterima jaringan
dibagi dua:
pendukung.
a. Gigi anatomik Untuk kasus GTSL dengan basis
berujung bebas, pengurangan
permukaan oklusal dapat dengan
menghilangkan satu gigi premolar atau

molar atau molar diganti dengan


premolar. KESIMPULAN

MZ 2009 pemilihan dan penyusunan anasir gigitiruan


pada gigitiruan sebagian lepasan
6

Anasir gigitiruan posterior dipilih


PENYUSUNAN ANASIR GIGI-
yang mempunyai ukuran.
TIRUAN ANTERIOR
 mesio distal yang kecil
Yang harus diperhatikan pada
 buko lingual yang sempit
penyusunan anasir gigitiruan anterior :
dibandingkan dengan gigi asli agar
1. Inklinasi Labio Palatal
daya yang diterima oleh jaringan
Anasir gigitiruan anterior disusun
pendukung lebih kecil pula.
dengan inklinasi labio palatal yang
mengarah ke labial
3. Warna
a. Jika gigi depan yang hilang satu atau
Anasir gigitiruan posterior
dua gigi, inklinasinya disesuaikan
warnanya harus disesuaikan dengan
dengan gigi yang ada.
gigi yang masih ada.
b. Bila semua gigi depan hilang,
inklinsai gigi yang disusun mengarah
4. Bahan anasir gigitiruan
ke labial dan harus dilihat juga dari
Bahan anasir gigitiruan posterior
arah samping/profil, agar gigi dapat
terbuat dari (Tabel).
mendukung bibir dengan baik sehingga
a. Akrilik
gigitiruan tersebut harmonis dengan
b. Porselen
pasien (Gambar 18).
c. Logam
Perbandingan anasir gigitiruan
berdasarkan bahan

Gambar 18. Inklinasi labio palatal

2. Inklinasi Mesio Distal


Tabel 1. Beberapa sifat anasir gigitiruan
menurut macam bahan. Inklinasi masio distal harus
diperhatikan karena penyusunan anasir
gigitiruan anterior menyangkut segi
estetis dan disamping itu
penyusunannya harus mengikuti
lengkung rahang. (Gambar 19).

MZ 2009 pemilihan dan penyusunan anasir gigitiruan


pada gigitiruan sebagian lepasan
7

1. Tepat di atas linggir alveolus


2. Mengikuti lengkung rahang
3.Disesuaikan dengan permukaan
oklusal gigi antagonis sehingga
Gambar 19. Inklinasi meso distal
diperoleh oklusi yang harmonis
antara gigi asli dengan anasir
3. Hubungan dengan gigi antagonis
gigitiruan atau antar anasir gigitiruan.
Untuk gigi anterior, hubungan dengan
gigi antagonisnya harus diperhatikan
yaitu : (Gambar 20)

Gambar 20. Overbite dan overjet gigi anterior

Overbite dan overjet berkisar


antara 1-2 mm. overbite dan overjet ada
hubungannya dengan pengucapan huruf
konsonan misalnya huruf “ f ” dimana
tepi insisal gigi atas hampir kontak
dengan bibir bawah.

PENYUSUNAN ANASIR GIGI-


TIRUAN POSTERIOR
Penyusunan anasir gigitiruan
posterior harus mengikuti aturan
sebagai berikut :

MZ 2009 pemilihan dan penyusunan anasir gigitiruan


pada gigitiruan sebagian lepasan

Anda mungkin juga menyukai