Anda di halaman 1dari 17

ANALISIS FUNGSIONAL DAN

ANALISIS MODEL
ORTHODONTI

ALIFYANSYAH YULIAR
ANDI AMALIA PUTRI
ANGGRAENI NUR AYU NISA
ANALISIS FUNGSIONAL
 PATH OF CLOSURE
Gerakan mandibula dari posisi istirahat menuju oklusi
sentris.
 Normal apabila gerakan mandibula ke atas, ke muka dan
belakang.
 Tidak normal apabila terdapat :

o deviasi mandibula
o displacement mandibula
PATH OF CLOSURE
 Cara Pemeriksaan :
 Penderita didudukkan pada posisi istirahat ( rest
position), dilihat posisi garis mediannya.
 Penderita diinstruksikan untuk oklusi sentris dari posisi
istirahat dan dilihat kembali posisi garis mediannya.
 Apabila posisi garis median pada saat posisi istirahat
menuju oklusi sentris tidak terdapat pergeseran (sliding)
BERARTI tidak ada gangguan path of closure.
 Apabila posisi garis median pada saat posisi istirahat
menuju oklusi sentris terdapat pergeseran (sliding)
BERARTI terdapat gangguan path of closu
ANALISIS FUNGSIONAL
 FREE WAY SPACE
Jarak inter-oklusal ( interoclusal clearence ) pada saat
mandibula dalam posisi istirahat.
FREE WAY SPACE
 Cara Pengukuran :
 Penderita didudukkan dalam posisi istirahat ( rest
position ), kemudian ditarik garis yang menghubungkan
antara titik di ujung hidung dan ujung dagu (paling
anterior) dan dihitung berapa jaraknya.
 Penderita dalam keadaan oklusi sentris , kemudian
ditarik garis yang menghubungkan antara titik di ujung
hidung dan ujung dagu (paling anterior) dan dihitung
berapa jaraknya.
ANALISIS FUNGSIONAL
 TEMPORO MANDIBULAR JOINT ( TMJ )
Cara Pemeriksaan :
1. Penderita didudukkan pada posisi istirahat

2. Diletakkan kedua jari telunjuk operator di bagian luar


meatus acusticus externa kiri dan kanan penderita
3. Penderita di instruksikan untuk membuka dan menutup
mulutnya.
4. Apabila tidak terasa adanya krepitasi saat palpasi di
bagian luar meatus acusticus externa atau bunyi
clikcing pada saat membuka dan menutup mulut berarti
pola pergerakan TMJ normal.
TEMPORO MANDIBULAR JOINT ( TMJ )
ANALISA MODEL
 Bentuk Lengkung
 Jumlah lebar 4 insisive rahang atas

 Diskrepansi Model

 Kurva of Spee

 Pergeseran gigi-gigi

 Gigi terletak salah

 Pergeseran Garis Median

 Kelainan kelompok gigi

 Relasi geligi rahang atas terhadap geligi rahang bawah

 Relasi geligi anterior rahang atas dan rahang bawah

 Klasifikasi Maloklusi menurut Angle.


BENTUK LENGKUNG

JUMLAH LEBAR 4 INSISIVE RAHANG ATAS


Cara pengukuran :
 Diukur masing-masing lebar mesio-distal pada lengkung
terbesar dari ke-4 insisive rahang atas kemudian
dijumlahkan.
 Apabila jumlahnya :

 28 - 36 mm NORMAL

 < 28 mm MIKRODONTI

 > 36 mm MAKRODONTI
DISKREPANSI MODEL ( DM )
Selisih antara tempat yang tersedia dan tempat yang
dibutuhkan yang diukur berdasarkan model studi.
Cara pengukuran DM :
Tempat yang tersedia ( Available space ) = mm Tempat yand dibutuhkan ( required space ) = mm -
Kekurangan/kelebihan tempat = mm
KURVE SPEE
Merupakan garis imaginer yang ditarik dari insical edge
gigi insisive pertama sampai molar kedua permanen rahang
bawah, dilihat dari arah sagital berdasarkan model studi.
Ada 3 macam :
o datar
o positif
o negatif
Cara pengukuran : Ditarik garis imaginer yang menghubungkan antara incisal edge gigi
insisive pertama sampai molar kedua permanen rahang bawah.
ANALISIS MODEL
 PERGESERAN GARIS  KELAINAN
MEDIAN TERHADAP KELOMPOK GIGI
MUKA.  Berdesakan : gigi yang
terletak saling tumpang
tindih
 Supraposisi

 Infraposisi

 Retrusi

 Protusi
ANALISIS MODEL
PERGESERAN GIGI-GIGI  GIGI TERLETAK
Cara pengukuran : Dengan SALAH
menggunakan simestroskop yang Dilihat melalui 3 bidang orientasi :
diletakkan ditengah garis median gigi
pada model studi, kemudian o bidang horizontal
dibandingkan antara gigi senama kiri o bidang sagital
dan kanan. o bidang transversal
RELASI GELIGI RAHANG ATAS TERHADAP GELIGI
RAHANG BAWAH
 Dari arah sagital:
 Relasi gigi kaninus dan molar

1. NEUTROKLUSI

2. DISTOKLUSI

3. MESIOKLUSI

4. GIGITAN TONJOL

5. TIDAK ADA RELASI


 Dari arah transversal

Normal : gigitan fissura luar rahang atas


KLASIFIKASI MAL-OKLUSI MENURUT ANGLE
 KLAS I ANGLE
 KLAS II ANGLE :

 KLAS II/1

 KLAS II/2

 KLAS III ANGLE


RELASI GELIGI ANTERIOR RAHANG
ATAS DAN RAHANG BAWAH
1. Tumpang gigit/over-bite
2. Jarak gigit / over-jet
DAFTAR PUSTAKA
 Graber, M., 1972. Principle and Practice. W.B Saunders,
Philadelpia.
 Moyers, E.M., 1988. Hand Book of Orthodontics. Year
book Medical Publisher. Chicago. London
 Proffit W.R., 1986. Comtemporary Orthodontics. The
C.V Mosby Company, St.Louis.

Anda mungkin juga menyukai