Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM ODONTOLOGI FORENSIK

CRANIUM IDENTIFICATION

Disusun Oleh : Kelompok A2.2

Rafif Naufi W. 161610101032


Kristin Rizki M. 161610101033
Safira Zahra M. 161610101034
Karelina Amarta 161610101035
Diska Fitri Amalia. 161610101036
Nada Ocarina S. 161610101037
Nurhalimah 161610101038
Dosen Pengampu :
Dr. drg. Masniari Novita, M.Kes., Sp.OF (K).
drg. Rendra Chriestedy Prasetya, MDSc.
drg. Amandia Dewi Permana Shita, M.Kes.

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI


UNIVERSITAS JEMBER
2019
PENDAHULUAN
Identifikasi data post mortem dengan hanya tulang-belulang dapat menentukan jenis kelamin
dan usia, akurat hingga 80% - 90%. Keakuratan ini berlaku apabila kranium dan tulang pelvis
dalam keadaan utuh. Kriteria yang digunakan untuk menentukan jenis kelamin yaitu diameter
kranium dan ketebalan kondilus. Selain itu, pada tahun 2013 Guevara et al., melakukan
penelitian tentan hubungan sinus frontalis dan tinggi badan, dalam penelitiannya perubahan
ukuran sinus berhubungan dengan pertumbuhan tinggi badan. Identifikasi skeletal manusia
untuk mengetahui identitasnya merupakan salah satu metode yang diunggulkan apabila
jaringan lunak sudah tidak dapat diandalkan (Kumar, et al., 2014)

HASIL IDENTIFIKASI KRANIUM DI LABORATOIUM BIOMEDIK FAKULTAS


KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS JEMBER

KRANIUM 1

Gambar 1.1 Gambar 1.2 Gambar 1.3


Gambar 1.1 : Supra orbital ridge menonjol dan sudut melebar. Bentuk
orbital bone membulat dan arcus supra siliaris tajam. Lubang hidung sempit,
anterior nasal spine pendek, tulang zigomatikus berbentuk square. Profil
wajah normal / rata-rata.
Gambar 1.2 : Occipital Region : tulang arcus zigomaticus berukuran besar
dan memancang sampai os temporal. Prosesus mastoideus menonjol (panah
merah). Protuberentia occipitalis menonjol. Batas hidung tajam dan tulang
hidung pendek dan sempit.
Gambar 1.3 : Palatum berukuran palatum melebar dan membentuk u-shape.
Sutura palatina transversa lurus.
Kesimpulan : berdasarkan ciri-ciri yang nampak pada kranium tersebut, kami
menyimpulkan bahwa perkiraan jenis kelamin adalah laki-laki dengan ras
mongoloid.
Gambar 1.4 Gambar 1.5 Gambar 1.6
Gambar 1.4 : Memiliki kontur tulang kranium yang kasar dan lebar. Ridge
supra orbital berat (bagian yang dalam kotak merah) menunjukkan
kemungkinan usia 22th – 42th.
Gambar 1.5 : Sutura sagitalis superior tergolong pada minimal atau closure
begin yang menunjukkan usia <22th.
Gambar 1.6 (atas) : pada sutura coronalis tergolong pada complete closure
yang menunjukkan usia < 42th.
Gambar 1.6 (bawah) : Sutura lambdoid tergolong open suture (gambar 1.6 –
bawah) yang menunjukkan usia <26th.

Gambar 1.7 Gambar 1.9


Gambar 1.8
Ukuran kondil besar (gambar 1.7), simfisis tinggi (gambar 1.8) dan ramus
ascenden lebih luas (gambar 1.9). Berdasarkan ciri-ciri yang dilihat dari
ukuran kondil, simfifis dan ramus mandibula ascenden kami menduga
mandibula ini ada pada probandus laki-laki.

KRANIUM 2
Gambar 2.1 Gambar 2.2 Gambar 2.3
Gambar 2.1 : Supra Orbital Ridge tidak menonjol dan sudutnya sempit.
Orbital Bone membulat dan bentuknya tinggi. Tulang arcus zigomaticus
berukuran lebih pendek dan kecil dan lebih anterior dari os temporal. Anterior
Nasal Spine pendek dan lurus. Lubang Hidung sempit. Batas Hidung tajam.
Tulang Hidung pendek dan sempit. Tulang Zigomatikus berbentuk square.
Profil Wajah normal / rata-rata. Sutura zigomaksilaris lurus.
Gambar 2.2 : Prosessus mastoid lebih kecil dan tidak menonjol. Protuberantia
Occipitalis Externa tidak nampak.
Gambar 2.3 : Palatum berukuran lebih kecil dan paraboloid. Sutura Palatina
Transversa lurus.
Kesimpulan : berdasarkan ciri-ciri yang nampak pada kranium tersebut, kami
menyimpulkan bahwa perkiraan jenis kelamin adalah perempuan dengan ras
mongoloid.

Gambar 2.4 Gambar 2.5 Gambar 2.6


Gambar 2.4 : kontur tulang kranium halus dan kecil. Ridge supra orbital
ringan, menunjukkan usia 22-42.
Gambar 2.6 (bawah) : sutura lamboid tergolong minimal, menunjukkan usia
26 th.
Gambar 2.5 : sutura sagitalis tergolong minimal, menunjukkan usia 22 th
Gambar 2.6 (atas) : sutura koronalis tergolong significant suture,
menunjukkan usia 42 th.
Gambar 2.7 Gambar 2.8
Bikondilar luas, simfisis tinggi dan protuberentia mentalis menonjol.
Berdasarkan ciri-ciri ini kami menarik kesimpulan bahwa ciri-ciri ini
menggambarkan laki-laki.

KRANIUM 3

Gambar 3.1 Gambar 3.2 Gambar 3.3


Gambar 3.1 : Supra Orbital Ridge tidak menonjol dan sudut sempit, Orbital
Bone berbentuk membulat dan tinggi. Tulang Hidung panjang, tinggi dan
sempit. Lubang Hidung sempit. Anterior Nasal Spine panjang dan lurus. Batas
Hidung tajam. Tulang Zigomatikus berbentuk square. Profil Wajah lurus.
Sutura zigomaksilaris melengkung.
Gambar 3.2 : Occipital Region tulang arcus zigomaticus berukuran lebih
pendek dan kecil dan lebih anterior dari os temporal. Prosessus mastoid lebih
kecil dan tidak menonjol. Tulang Hidung panjang dan tinggi. Protuberantia
Occipitalis Externa tidak nampak.
Gambar 3.3 : Palatum berukuran lebih kecil dan paraboloid. Sutura Palatina
Transversa lurus.
Kesimpulan : berdasarkan ciri-ciri yang nampak pada kranium tersebut,
perkiraan jenis kelamin adalah perempuan dan ras kaukasoid.
Gambar 3.6

Gambar 3.4 Gambar 3.5


Gambar 3.4 : kontur tulang kranium halus dan kecil. Ridge supra orbital
ringan. Kedua ciri ini menunjukkan usia < 26 th.
Gambar 3.6 (bawah) : sutura lamboid tergolong open suture, menunjukkan
usia <26 th
Gambar 3.5 : sutura sagitalis tergolong open suture, menunjukkan usia < 22
th
Gambar 3.6 : sutura koronalis tergolong minimal, menunjukkan usia 24 th

Gambar 3.7 Gambar 3.8

Gambar 3.8
Mandibula berbentuk V (gambar 3.8). dimensi corpus dan ramus mandibula
lebih kecil. Simfisis pendek. Protuberentia mentalis tidak menonjol.
Berdasarkan ciri-ciri tersebut bahwa perkiraan jenis kelamin adalah
perempuan.

KRANIUM 4

Gambar 4.1 Gambar 4.2 Gambar 4.3


Gambar 1.1 : Supra orbital ridge menonjol dan sudut melebar. Bentuk
orbital bone membulat dan arcus supra siliaris tajam. Lubang hidung sempit,
anterior nasal spine pendek, tulang zigomatikus berbentuk square. Profil
wajah normal / rata-rata.
Gambar 1.2 : Occipital Region : tulang arcus zigomaticus berukuran besar
dan memancang sampai os temporal. Prosesus mastoideus menonjol (panah
merah). Protuberentia occipitalis menonjol. Batas hidung tajam dan tulang
hidung pendek dan sempit.
Gambar 1.3 : Palatum berukuran palatum melebar dan membentuk u-shape.
Sutura palatina transversa lurus.
Kesimpulan : berdasarkan ciri-ciri yang nampak pada kranium tersebut, kami
menyimpulkan bahwa perkiraan jenis kelamin adalah laki-laki dengan ras
mongoloid.

Gambar 1.4 Gambar 1.5 Gambar 1.6


Gambar 4.4 :Kontur tulang kranium kasar dan lebar dan ridge supra orbital
berat. Ciri-ciri ini menunjukkan usia : <26 th.
Gambar 4.5 : sutura sagitalis suoerior tergolong suturua open yang
menunjukkan usia < 22 th
Gambar 4.6 (bawah) : Sutura lamboid tergolong sutura open yang
menunjukkan usia <26 th
Gambar 4.6 (atas) : Sutura koronalis tergolong pada sutura open yang
menunjukkan usia <24 th

Gambar 4.7 Gambar 4.8 Gambar 4.9


Simfisis mandibula tinggi. Ramus ascenden luas (gambar 4.7). protuberentia
mentalis menonjol.
Mandibula berbentuk V (gambar 4.8). Ramus lebih kecil, simfisis pendek dan
protuberentia mentalis tidak menonjol.
Gambar 4.9 merupakan perbandingan dari kedua mandibula (gambar 4.7 dan
gambar 4.8). berdasarkan ciri-ciri yang nampak pada tiap mandibula,
mandibula 4.7 diperkirakan merupakan mandibula laki-laki sedangkan
mandibula 4.8 merupakan mandibula perempuan.

Anda mungkin juga menyukai