Anda di halaman 1dari 7

GAMBARAN PELAKSANAAN FUNGSI PERAWATAN KESEHATAN

Jurnal Ners Indonesia, Vol. 2, No. 2, Maret 2012


KELUARGA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RUMBAI

Reni Zulfitri1, Agrina2, Herlina3


Dosen Keperawatan Komunitas PSIK Universitas Riau1,2,3
Email : renz_emi@yahoo.com

Abstrak

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui gambaran pelaksanaan fungsi perawatan kesehatan keluarga di wilayah kerja Puskesmas
Rumbai. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif eksploratif. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak
541 keluarga yang memenuhi kriteria inklusi dengan mengunakan teknik multistage random sampling. Instrumen yang digunakan
adalah kuesioner yang telah dinyatakan valid dan reliabel. Hasil penelitian menunjukkan hampir seimbang antara keluarga yang
mampu melaksanakan fungsi perawatan kesehatan keluarga dengan yang belum mampu. Dimana sebesar 51% keluarga mampu
melaksanaan fungsi perawatan kesehatan keluarga. Dengan demikian, perlu dilakukan pembinaan kesehatan keluarga oleh
Puskesmas dalam rangka memandirikan keluarga untuk melaksanakan fungsi perawatan kesehatan keluarga, sehingga tercapai
derajat kesehatan keluarga yang optimal.

Kata kunci: Keluarga, fungsi, perawatan, kesehatan

Abstract

The purpose of this research is to describe the family health care functions in the working area of Rumbai Public Health Center.
The design used in this study was a descriptive exploratory. The number of samples in this study were 541 families who met the
inclusion criteria by using multistage random sampling technique. The instrument applied was a questionnaire that has been
declared valid and reliable. The results showed the number of families that could perform the family health care functions was
almost the same compared to the number of families that could not. 51% families were carrying out the functions of family
health care. Thus, it is important for public health center nurses to educate families about health so that families can implement
family health care functions at home, in order to reach an optimal degree of family health.
Key word: family, functions, health care, health

PENDAHULUAN kematian balita di Indonesia juga masih cukup tinggi,


Keluarga merupakan unit terkecil dalam yaitu mencapai 46 dari 1.000 balita setiap tahunnya.
masyarakat, yang merupakan entry point dalam Bila dirinci, kematian balita ini mencapai 206.580
upaya mencapai kesehatan masyarakat secara balita per tahun, dan 569 balita per hari. Menurut
optimal (Friedman, 1998). Tercapainya kesehatan Badriul (2009), masalah kesehatan yang menjadi
keluarga, meningkatkan derajat kesehatan penyebab utama tingginya angka kematian bayi dan
masyarakat. Dengan demikian, kesehatan keluarga balita di Indonesia adalah akibat malnutrisi,
merupakan kunci utama pembangunan kesehatan gangguan pernafasan (ISPA), serta diare. Tingginya
masyarakat angka kematian pada bayi dan balita, selain
Menurut Friedman, et al, (2003), keluarga disebabkan karena kondisi kesehatan anak secara
merupakan salah satu aspek penting dalam kongenital dan faktor lingkungan yang tidak sehat,
keperawatan. Hal ini disebabkan karena keluarga juga sangat dipengaruhi oleh kurangnya pengetahuan
sebagai suatu kelompok yang dapat menimbulkan, dan kemampuan keluarga melaksanakan fungsi
mencegah, mengabaikan atau memperbaiki masalah- perawatan kesehatan keluarga di rumah, sehingga
masalah kesehatan di dalamnya. Selain itu, keluarga tidak mampu mengenal permasalahan
keluargalah yang berperan sebagai pengambil kesehatan secara dini, dan bagaimana melakukan
keputusan dalam memelihara kesehatan para perawatannya di rumah dengan tepat agar tidak
anggotanya. Dengan demikian, dapat disimpulkan meningkatkan keparahan serta menghindari ke-
bahwa keluargalah yang menjadi faktor penentu matian.
sehat-sakitnya anggota keluarga, yang akan Selain itu, didapatkan data bahwa di Indonesia,
berdampak pada kematian. stroke menyerang 36% lansia, khusus untuk stroke
Berdasarkan data Depkes RI (2009), di Indonesia haemoragik disebabkan oleh penyakit hipertensi
diketahui 157.000 bayi meninggal dunia per tahun, yang tidak terkontrol (Misbach, 2005). Menurut
atau 430 bayi meninggal per hari, dan angka WHO (2001), jumlah kematian karena penyakit

109
Reni Zulfitri, Agrina, Herlina, Gambaran Pelaksanaan Fungsi Perawatan Kesehatan Keluarga Di Wilayah Kerja
Puskesmas Rumbai

jantung koroner yang disebabkan oleh hipertensi Provinsi Riau tahun 2004, jumlah penduduk miskin
yang tidak terkontrol mencapai 42,9% (Siburian, di wilayah ini yaitu sebanyak 7606 orang, dan
2004). Sehingga dapat diketahui bahwa tingginya merupakan urutan ketiga terbesar setelah Kecamatan
angka komplikasi adalah akibat dari penanganan Tenayan Raya dan Rumbai (TKPK Propinsi Riau,
hipertensi yang tidak efektif atau tidak terkontrol di 2010). Selain itu, dari hasil wawancara dengan
rumah. Hal ini terkait erat dengan pelaksanaan fungsi kepala Puskesmas Rumbai, diketahui bahwa
perawatan kesehatan di dalam keluarga dalam Kelurahan Limbungan dan Meranti Pandak,
merawat anggota keluarga dengan masalah kesehatan seringkali terkena banjir setiap tahunnya, sehingga
tertentu. berisiko tinggi untuk terjadi berbagai masalah
Dalam upaya meningkatkan kemampuan kesehatan akibat lingkungan yang tidak sehat,
keluarga melaksanakan fungsi perawatan kesehatan seperti: Diare, DBD, ISPA, Dermatitis, dll.
keluarga di rumah, maka penting bagi keluarga untuk Data lain yang didapatkan dari hasil wawancara
memahami dan melaksanakan lima tugas kesehatan dengan penanggung jawab program kesehatan lansia
keluarga. Lima tugas kesehatan keluarga meliputi: di Puskesmas Rumbai, adalah tingginya angka
pertama, keluarga diharapkan mampu mengenal masalah kesehatan atau penyakit kronis degeneratif
berbagai masalah kesehatan yang dialami oleh pada lansia, seperti: Hipertensi, Diabetes Melitus,
seluruh anggota keluarga. Kedua, keluarga mampu dan Rematik. Tingkat keparahan penyakit ini sangat
memutuskan tindakan keperawatan yang tepat dalam dipengaruhi oleh kemampuan keluarga mengontrol
mengatasi berbagai masalah kesehatan yang dialami dan merawat anggota keluarga yang sakit di rumah.
oleh seluruh anggota keluarga. Ketiga, keluarga Hal ini disebabkan karena penyakit-penyakit ini
mampu melakukan perawatan yang tepat sehari-hari sangat dipengaruhi oleh gaya hidup sehat lansia
di rumah. Keempat, keluarga dapat menciptakan dan sehari-hari.
memodifikasi lingkungan rumah yang dapat Berdasarkan hasil survey langsung ke
mendukung dan meningkatkan kesehatan seluruh pemukiman penduduk di Kelurahan Limbungan
anggota keluarga. Kelima adalah keluarga yang merupakan salah satu wilayah kerja Puskesmas
diharapkan mampu memanfaatkan pelayanan Rumbai, terlihat bahwa kondisi geografis di sana
kesehatan untuk mengontrol kesehatan dan cukup sulit untuk dilewati kendaraan, serta cukup
mengobati masalah kesehatan yang tidak dapat jauh dari pelayanan kesehatan, sehingga masyarakat
diselesaikan sendiri oleh keluarga. Dengan demikian, sangat sulit menjangkau pelayanan kesehatan.
dapat disimpulkan bahwa keluarga harus mampu Dengan demikian, masyarakat khususnya keluarga
melakukan upaya preventif, promotif, kuratif serta kurang terpapar berbagai sumber informasi
rehabilitatif terhadap masalah kesehatan pada seluruh kesehatan dari tenaga kesehatan langsung. Hal ini
anggota keluarga (Friedman, et al, 2003) sangat berdampak pada kemampuan keluarga
Untuk dapat melaksanakan lima tugas kesehatan melaksanakan fungsi perawatan kesehatan pada
keluarga tersebut, maka keluarga harus mempunyai anggota keluarga dengan berbagai masalah kesehatan
pengetahuan dan keterampilan melakukan perawatan yang bersifat holistik secara mandiri di rumah.
kesehatan mandiri pada anggota keluarga dengan Berdasarkan uraian tersebut, maka peneliti tertarik
berbagai masalah kesehatan. Hal ini merupakan untuk mengetahui bagaimanakah gambaran
tanggung jawab petugas kesehatan masyarakat pelaksanaan fungsi perawatan kesehatan keluarga di
khususnya perawat profesional yang bekerja di wilayah kerja Puskesmas Rumbai. A d a p u n
pelayanan kesehatan masyarakat untuk tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran
memandirikannya. pelaksanaan fungsi perawatan kesehatan keluarga di
Berdasarkan hasil studi pendahuluan pada bulan wilayah kerja Puskesmas Rumbai.
April 2010, diketahui wilayah kerja Puskesmas
Rumbai pada umumnya berada di wilayah Pesisir METODE
Sungai yang merupakan wilayah perairan, dengan Desain yang digunakan dalam penelitian ini
status sosial ekonomi masyarakat menengah adalah deskriptif eksploratif, karena penelitian ini
kebawah. Berdasarkan data penduduk miskin bertujuan untuk mengetahui gambaran pelaksanaan

110
Jurnal Ners Indonesia, Vol. 2, No. 2, Maret 2012

fungsi keperawatan keluarga di wilayah kerja melaksanakan lima tugas kesehatan keluarga.
Puskesmas Rumbai. Dengan demikian, dapat diketahui variasi dari
Populasi pada penelitan ini adalah seluruh masing-masing variabel.
keluarga yang berada di wilayah kerja Puskesmas
Rumbai, yaitu sebanyak 14.107 keluarga. Sampel HASIL PENELITIAN
penelitian adalah sebagian dari populasi keluarga A. Karakteristik responden
yang bertempat tinggal di wilayah kerja Puskesmas Gambaran karakteristik responden diteliti terdiri
Rumbai dengan kriteria inklusi: bersedia menjadi dari: tingkat pendidikan, pekerjaan, penghasilan
responden, keluarga dengan tipe keluarga inti tambahan keluarga, dan kecukupan penghasilan
(Nuclear family) dan tipe keluarga besar (Extended keluarga. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
family), serta keluarga dengan status sosial ekonomi tabel 1 berikut ini.
menengah ke bawah.
Teknik atau cara pengambilan sampel Tabel 1
menggunakan metode random sampling dengan Distribusi responden berdasarkan karakteristik
teknik multistage cluster sampling (gugus bertahap). keluarga di wilayah kerja Puskesmas Rumbai
Jumlah atau besar sampel yang dijadikan responden Kecamatan Rumbai Pesisir Kota Pekanbaru Mei-Juli
dalam penelitian ini, adalah: 10% - 20% dari total 2010 (n = 541)
populasi. Hal ini disebabkan karena jumlah populasi
Õ¿®¿µ¬»®·-¬·µ л®-»²¬¿-»
lebih dari 10.000, yaitu sejumlah sampel 541 Õ»´«¿®¹¿
Ö«³´¿¸
øû÷
keluarga di kelurahan Umban Sari di Wilayah kerja
·²¹µ¿¬ л²¼·¼·µ¿²
Puskesmas Rumbai Pesisir ïò Ì·¼¿µ -»µ±´¿¸ ïî îôî
Alat pengumpul data yang digunakan dalam îò ÍÜ èë ïëôé
penelitian ini adalah instrumen penelitian yang terdiri íò ÍÓÐ ïîì îîôç
dari 2 (dua) macam kuesioner dan lembar observasi ìò ÍÓß îêê ìçôî
ëò ÜíñÍï ëì ïðôð
untuk mengidentifikasi gambaran pelaksanaan fungsi
perawatan kesehatan keluarga dan karakteristik ̱¬¿´ ëìï ïðð
keluarga (status sosial ekonomi keluarga). Lembar лµ»®¶¿¿²
observasi untuk memperkuat data gambaran ïò ÐÒÍ ïíï îìô î
kemampuan keluarga menciptakan lingkungan îò Í©¿-¬¿ ïîî îîôê
rumah yang mendukung kesehatan keluarga dan íò É·®¿-©¿-¬¿ ïëð îéôé
ìò Ì·¼¿µ Þ»µ»®¶¿ ïíè îëôë
gambaran kemampuan keluarga memanfaatkan
fasilitas pelayanan kesehatan, yaitu sebanyak 10 data. ̱¬¿´ ëìï ïðð
Sebelum alat pengumpulan data atau kuesioner Berdasarkan tabel 1, menunjukkan bahwa
disebarkan, peneliti melakukan uji coba instrumen mayoritas tingkat pendidikan kepala keluarga adalah
(uji validitas dan uji reliabilitas) kepada responden SMA (49,2%) dan SMP (22,9%), dengan jenis
dengan jumlah 15 responden dengan karakteristik pekerjaan kepala keluarga mayoritas wiraswasta
yang sama dengan keluarga di wilayah kerja (27,7%).
Puskesmas Rumbai
Analisa data yang digunakan pada penelitian ini B. Pelaksanaan fungsi perawatan kesehatan
bersifat univariat, yang bertujuan untuk melihat dan keluarga
mengetahui gambaran hasil penelitian melalui Hasil penelitian tentang gambaran pelaksanaan
gambaran distribusi frekuensi (df) atau besarnya fungsi perawatan keluarga dapat dilihat pada tabel 2
proporsi tentang karakteristik keluarga dalam bentuk berikut:
persentase (%), gambaran kemampuan keluarga

111
Reni Zulfitri, Agrina, Herlina, Gambaran Pelaksanaan Fungsi Perawatan Kesehatan Keluarga Di Wilayah Kerja
Puskesmas Rumbai

Tabel 2 anggota adalah seperti tabel 4 berikut


Distribusi frekuensi pelaksanaan fungsi perawatan
kesehatan keluarga di wilayah kerja Puskesmas Tabel 4
Rumbai Kecamatan Rumbai Pesisir Pekanbaru bulan Distribusi frekuensi kemampuan keluarga
Mei-Juli 2010 (n=541) mengambil keputusan untuk merawat anggota di
wilayah kerja Puskesmas Rumbai Kecamatan
л´¿µ-¿²¿¿²
Rumbai Pesisir Pekanbaru bulan Mei-Juli 2010
Ú«²¹-· °»®¿©¿¬¿² Ö«³´¿¸ л®-»²¬¿-»
(n=541)
µ»-»¸¿¬¿² µ»´«¿®¹¿
Ó¿³°« îéê ëïôð Õ»³¿³°«¿² µ»´«¿®¹¿ Ö«³´¿¸ л®-»²¬¿-»
Ì·¼¿µ ³¿³°« îêë ìçôð ³»²¹¿³¾·´ µ»°«¬«-¿²
̱¬¿´ ëìï ïðð Ó¿³°« íìë êíôè
Ì·¼¿µ ³¿³°« ïçê íêôî
Berdasarkan tabel 2 dapat diketahui bahwa
mayoritas keluarga mampu melaksanakan fungsi ̱¬¿´ ëìï ïðð
perawatan kesehatan keluarga (51%). Adapun Tabel 4 menunjukkan bahwa 63,8% responden
perincian keluarga menjalankan 5 fungsi perawatan mampu memutuskan tindakan yang tepat untuk
kesehatan keluarga adalah seperti dibawah ini: merawat anggota keluarga yang sakit

1. Kemampuan keluarga mengenal masalah 3. Kemampuan keluarga merawat anggota


kesehatan pada anggota keluarga. keluarga.
Hasil penelitian tentang gambaran kemampuan Hasil penelitian tentang gambaran kemampuan
keluarga mengenal masalah kesehtatan keluarga keluarga merawat anggota keluarga adalah seperti
adalah seperti tabel 3 berikut : tabel 5 berikut :

Tabel 3 Tabel 5
Distribusi frekuensi kemampuan keluarga mengenal Distribusi frekuensi kemampuan keluarga merawat
masalah kesehatan pada anggota keluarga di wilayah anggota keluarga di wilayah kerja Puskesmas
kerja Puskesmas Rumbai Kecamatan Rumbai Pesisir Rumbai Kecamatan Rumbai Pesisir Pekanbaru bulan
Pekanbaru bulan Mei-Juli 2010 (n=541) Mei-Juli 2010 (n=541)
Õ»³¿³°«¿² Ö«³´¿¸ л®-»²¬¿-» Õ»³¿³°«¿² Ö«³´¿¸ л®-»²¬¿-»
µ»´«¿®¹¿ ³»²¹»²¿´ µ»´«¿®¹¿ ³»®¿©¿¬
³¿-¿´¿¸
Ó¿³°« íîé êðôì Ó¿³°« íéì êçôï
Ì·¼¿µ ³¿³°« îïì íçôê Ì·¼¿µ ³¿³°« ïêé íðôç

̱¬¿´ ëìï ïðð


̱¬¿´ ëìï ïðð
Tabel 5 menunjukkan bahwa 69,1% responden
Tabel 3 menunjukkan bahwa 60,4% responden mampu merawat anggota keluarga yang sakit.
mampu mengenal masalah kesehatan pada anggota
keluarga 4. Kemampuan keluarga memodifikasi
lingkungan
2. Kemampuan keluarga mengambil keputusan Hasil penelitian tentang gambaran kemampuan
untuk merawat anggota keluarga. keluarga memodifikasi lingkungan adalah seperti
Hasil penelitian tentang gambaran kemampuan tabel 6 berikut :
keluarga mengambil keputusan untuk merawat

112
Jurnal Ners Indonesia, Vol. 2, No. 2, Maret 2012

Tabel 6 keluarga dengan pendidikan tinggi akan mempunyai


Distribusi frekuensi kemampuan memodifikasi pengetahuan yang tinggi pula. Dengan informasi
lingkungan di wilayah kerja Puskesmas Rumbai yang diperoleh mengenai perawatan kesehatan,
Kecamatan Rumbai Pesisir Pekanbaru bulan Mei- keluarga akan mempraktikkan apa yang diketahui
Juli 2010 (n=541) untuk meningkatkan status kesehatan keluarga.
Õ»³¿³°«¿² Ö«³´¿¸ л®-»²¬¿-» Mayoritas responden pada penelitian ini
³»³±¼·º·µ¿-· memiliki tingkat pendidikan SMA, pendidikan ini
´·²¹µ«²¹¿² tidak tergolong tinggi namun juga tidak tergolong
rendah. Namun, responden dengan pendidikan
Ó¿³°« íîë êðôï
rendah dengan pengalaman dan sumber informasi
Ì·¼¿µ ³¿³°« îïê íçôç
yang adekuat dapat mendukung tingginya
̱¬¿´ ëìï ïðð pengetahuan keluarga mengenai penyakit dan
membantu pengenalan terhadap penyakit tersebut.
Tabel 6 menunjukkan bahwa 60,1% responden Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah
mampu memodifikasi atau menciptakan lingkungan kesehatan pada anggota keluarga dapat disebabkan
yang sehat oleh motivasi yang rendah dan persepsi keluarga
yang salah terhadap penyakit serta sosial budaya yang
5. Kemampuan keluarga memanfaatkan dianut keluarga.
fasilitas kesehatan Kemampuan keluarga menjalan fungsi
Hasil penelitian tentang gambaran kemampuan perawatan kesehatan keluarga dapat dilihat 60,4%
keluarga memanfaatkan fasilitas kesehatan adalah keluarga mampu mengenal masalah kesehatan pada
seperti tabel 7 berikut anggota keluarga. Mengenal merupakan salah satu
proses dari memperoleh pengetahuan. Pengetahuan
Tabel 7 dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor internal dan
Distribusi frekuensi kemampuan memanfaatkan eksternal. Faktor internal salah satunya adalah
fasilitas kesehatan di wilayah kerja Puskesmas pendidikan. Tingkat pendidikan seseorang akan
Rumbai Kecamatan Rumbai Pesisir Pekanbaru bulan memberikan pengaruh terhadap pemahaman tentang
Mei-Juli 2010 (n=541) sebuah pengalaman dan rangsangan yang diberikan
melalui belajar dan media lainnya. Pengetahuan atau
Õ»³¿³°«¿² Ö«³´¿¸ л®-»²¬¿-»
pendidikan tentang kesehatan akan berpengaruh
³»³¿²º¿¿¬µ¿²
terhadap perilaku sebagai hasil jangka menengah
º¿-·´·¬¿- µ»-»¸¿¬¿²
(intermediet impact). Pengetahuan yang diperoleh
Ó¿³°« íèï éðôì
akan diinterpretasikan berbeda pada setiap orang.
Ì·¼¿µ ³¿³°« ïêð îçôê
Menurut Bloom dalam Notoatmodjo (2005),
̱¬¿´ ëìï ïðð semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka
akan semakin mudah untuk menerima dan
Tabel 7 menunjukkan bahwa 70,4% responden menangkap informasi yang dibutuhkan sehingga
mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan pengetahuannya juga akan semakin tinggi/baik.
Meskipun demikian, jika pendidikan seseorang
PEMBAHASAN rendah namun orang tersebut memiliki pengalaman
Hasil penelitian yang telah dilakukan dan sering mendapatkan informasi-informasi maka
menunjukkan 51% keluarga mampu melaksanakan ini dapat meningkatkan pengetahuan dan berdampak
fungsi perawatan kesehatan keluarga. Notoatmodjo pada perubahan perilaku menjadi lebih baik.
(2007) menyatakan bahwa setelah seseorang Disamping mengenal masalah kesehatan
mengetahui stimulus atau objek kesehatan maka keluarga dengan baik, hasil penelitian ini juga
seseorang tersebut akan melaksanakan dan menunjukkan 63,8% keluarga memutuskan tindakan
mempraktikkan apa yang diketahuinya. Teori ini yang tepat untuk merawat anggota keluarga yang
membenarkan hasil penelitian di atas dimana sakit. Kemampuan keluarga menginterpretasi

113
Reni Zulfitri, Agrina, Herlina, Gambaran Pelaksanaan Fungsi Perawatan Kesehatan Keluarga Di Wilayah Kerja
Puskesmas Rumbai

penyakit yang dialami anggota keluarga dipengaruhi pengalaman dan tambahan pengetahuan mengenai
oleh pemahaman keluarga tentang penyakit. Apabila masalah kesehatan yang dialami anggota keluarga
keluarga mengenal penyakit yang diderita anggota dapat membantu keluarga melakukan perawatan
keluarga, maka keluarga akan mampu memutuskan yang tepat untuk masalah kesehatan yang dialami
dan mengambil sikap untuk mengatasi penyakit yang keluarga. Namun, kemampuan keluarga untuk
dialami anggota keluarga. merawat anggota keluarga tidak lepas dari partisipasi
Menurut Friedman (2003), salah satu tugas petugas kesehatan dalam memberikan pendidikan
kesehatan keluarga yaitu keluarga mampu dalam kesehatan mengenai cara perawatan anggota keluarga
mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan di rumah. Minimnya informasi yang diberikan dapat
yang tepat, dapat dilihat dari: sejauh mana keluarga menghambat keluarga dalam melakukan perawatan
mengerti mengenai sifat dan luasnya masalah, bahkan mungkin dapat terjadi kesalahan perawatan
apakah masalah kesehatan yang dirasakan keluarga, akibat informasi yang tidak jelas dan kurangnya
apakah keluarga merasa menyerah terhadap masalah pengalaman keluarga.
yang dialami, apakah keluarga merasa takut akan Kemampuan keluarga memodifikasi lingkungan
akibat dari tindakan penyakit, apakah keluarga sebesar 60,1% menunjukkan bahwa keluarga mampu
mempunyai sifat negatif terhadap masalah kesehatan, menciptakan lingkungan yang mendukung kesehatan
apakah keluarga dapat menjangkau pelayanan keluarga. Kemampuan keluarga menciptakan
kesehatan yang ada, apakah keluarga kurang percaya lingkungan yang mendukung kesehatan tidak hanya
terhadap tenaga kesehatan, apakah keluarga dipengaruhi oleh pengetahuan keluarga mengenai
mendapat informasi yang salah terhadap tindakan lingkungan yang mendukung kesehatan keluarga tapi
dalam mengatasi masalah. Seluruh faktor yang juga jenis pekerjaan yang dijalani anggota keluarga.
mempengaruhi kemampuan keluarga mengambil Kesibukan di luar rumah dapat menjadi salah satu
keputusan merupakan dampak dari pengetahuan faktor penyebab lingkungan sekitar menjadi tidak
positif yang diperoleh keluarga. sehat misalnya dapat mempengaruhi frekuensi
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa pembersihan rumah sehingga terjadi penumpukan
pengetahuan dipengaruhi oleh dua faktor yaitu sampah dan meningkatkan risiko masalah kesehatan
internal (pendidikan, motivasi dan persepsi) dan terkait lingkungan. Keseimbangan antara pekerjaan
eksternal (sosial, budaya dan lingkungan). Tingkat dan rumah tangga membantu keluarga dalam
pendidikan yang tinggi atau pengalaman hidup yang mengatasi dan menciptakan lingkungan yang sehat
diperoleh, motivasi yang tinggi untuk meningkatkan bagi seluruh anggota keluarga.
kesehatan keluarga, persepsi positif mengenai Sedangkan berdasarkan kemampuan keluarga
pelayanan kesehatan, sosial budaya yang baik serta memanfaatkan fasilitas kesehatan ada sebanyak
lingkungan sebagai support system yang baik akan 70,4% keluarga mampu memanfaatkan pelayanan
mendorong keluarga untuk mengambil keputusan kesehatan yang ada. Pemanfaatan fasilitas pelayanan
mengenai tindakan kesehatan yang tepat bagi kesehatan tidak hanya dipengaruhi oleh sumber daya
anggota keluarga yang sakit begitu pula sebaliknya. tenaga kesehatan tapi juga kemampuan masyarakat
Hasil penelitian ini juga menunjukkan 69,1% untuk mencapainya. Berdasarkan data karakteristik
keluarga mampu merawat anggota keluarga dengan diketahui bahwa pekerjaan responden cukup
tepat. Notoatmodjo (2007) menyatakan bahwa bervariasi dan mayoritas pekerjaan responden adalah
setelah seseorang mengetahui stimulus atau objek swasta dan wiraswasta. Pekerjaan ini menuntut
kesehatan maka seseorang tersebut akan kualitas yang tinggi. Menurut Fautino (2003)
melaksanakan dan mempraktikkan apa yang semakin tinggi kualitas pekerjaan seseorang, maka
diketahuinya. Hal ini sejalan dengan yang pendapatan yang diperoleh pun akan semakin tinggi
diungkapkan Sunaryo (2004) bahwa sikap tidak begitu pula sebaliknya. Sehingga hal ini
dibawa sejak lahir tetapi dipelajari dan dibentuk mempermudah masyarakat untuk menjangkau
berdasarkan pengalaman individu sepanjang pelayanan kesehatan yang ada.
perkembangan selama hidupnya. Dengan adanya

114
Jurnal Ners Indonesia, Vol. 2, No. 2, Maret 2012

Tidak semua masyarakat mampu memanfaatkan DAFTAR PUSTAKA


pelayanan kesehatan yang ada. Salah satu faktor
penghambat kurangnya pemanfaatan fasilitas Dinkes Jakarta. (2004). Pelatihan Asuhan
pelayanan kesehatan oleh masyarakat adalah sulitnya Keperawatan Keluarga. PPNI-Dinkes Jakarta
transportasi untuk mencapai pelayanan kesehatan. Depkes RI (2008). Riskesdas 2007. Jakarta : Badan
Sebelumnya telah disebutkan bahwa berdasarkan Penelitian dan Pengembangan, Departemen
hasil survey langsung ke pemukiman penduduk di Kesehatan RI
Kelurahan Limbungan yang merupakan salah satu Fautino, C. (2003). Manajemen sumber daya
wilayah kerja Puskesmas Rumbai, terlihat bahwa manusia. Erlangga: Jakarta
kondisi geografis di sana cukup sulit untuk dilewati Friedman, M.M, Bowden, V.R, and Jones, E.G
kendaraan, serta cukup jauh dari pelayanan (2003). Family Nursing : Research Theory,
kesehatan. Sehingga masyarakat sangat sulit Practice. 5th edition. Prentice Hall, New Jersey.
menjangkau pelayanan kesehatan. Dengan demikian, Friedman, M.M. (1998). Family nursing : research,
masyarakat khususnya keluarga kurang terpapar theory & practice, 4th ed. USA : Appleton and
berbagai sumber informasi kesehatan dari tenaga Lange.
kesehatan langsung. Hal ini sangat berdampak pada Misbach. (1999). Stroke, risiko utama hipertensi.
kemampuan keluarga melaksanakan fungsi http://www.indomedia.com.
perawatan kesehatan pada anggota keluarga dengan Nursalam. (2003). Konsep dan penerapan
berbagai masalah kesehatan yang bersifat holistik metodologi penelitian ilmu keperawatan.
secara mandiri di rumah. Begitu pula dengan status Salemba medika: Jakarta
ekonomi sebagian masyarakat yang masih menengah Notoatmodjo, S. (2002). Metodologi penelitian
kebawah terbukti dari hasil pendataan bahwa terdapat kesehatan. Rineka cipta: Jakarta
138 responden yang tidak bekerja yang menyebabkan Notoatmodjo, S. (2005). Metodologi penelitian
perhatian keluarga hanya terfokus pada pemenuhan kesehatan. Rineka cipta: Jakarta
kebutuhan pokok saja. Notoatmodjo, S. (2007). Promosi kesehatan & ilmu
perilaku. Rineka cipta: Jakarta
SIMPULAN DAN SARAN Stanhope, M., & Lancaster, J. (2004). Community
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hampir public health nursing. St.Louis: Mosby
seimbang antara keluarga yang mampu Zamralita. (2005). Dukungan keluarga terhadap
melaksanakan fungsi perawatan kesehatan keluarga kesehatan fisik dan mental pada individu dewasa
dengan yang belum melaksanakan fungsi perawatan akhir. http://www.psikologi/skripsi/tampil.-
kesehatan keluarga secara mandiri. Dimana sebanyak phd.id. Diperoleh tanggal 18 November 2009
51%keluarga mampu melaksanakan fungsi perawatan
kesehatan keluarga.

1. Diharapkan kepada petugas keperawatan


Puskesmas untuk terus meningkatkan
pembinaan kesehatan di tingkat keluarga melalui
kunjungan rumah, khususnya pada keluarga-
keluarga rawan dan beresiko tinggi.
2. Perlu dilakukan penelitian lanjutan terkait
efektifitas pelaksanaan asuhan keperawatan
keluarga terhadap tingkat kemandirian keluarga

115

Anda mungkin juga menyukai