Spontan 4
Terhadap perintah 3
Eye ( E )
Terhadap nyeri 2
Tidak Responsif 1
Terorientasi 5
Bingung 4
Verbal ( V ) Tidak sesuai 3
Tidak Komperhensif 2
Tidak responsif 1
Mematuhi Perintah 6
Melokalisasi Nyeri 5
Menarik dari Nyeri 4
Motorik ( M )
Fleksi abnormal 3
Ektensi abnormal 2
Tidak Responsif 1
GCS 13-14 menunjukkan cidera otak ringan,
GCS 9-12 cidera otak sedang,
GCS 3-8 cidera otak berat
SILOAM HOSPITALS JEMBER
MISI
4 PILAR SILOAM
TRAUMA CENTER ( EMERGENCY )
STATE OF THE ART MEDICAL EQUIPMENT
DIGITAL COMUNICATION
OUR DOCTOR'S PARTNERSHIP
IPSG ( INTERNATIONAL PATIENT SAFETY GOAL )
SKP ( SASARAN KESELAMATA PASIEN )
uti warna sesuai jenis kelamin) di tuliskan tindakan, lokasi dan nama pelaksana tindakan
e safety checklist
tikan benar lokasi, benar tindakan, benar pasien
kan selesai
Mengurangi risiko terjadinya infeksi di rumah sakit
5 MOMEN CUCI TANGAN
1. Sebelum menyentuh pasien
2. sebelum melakukan prosedur aseptik
3. Setelah menyentuh pasien
4. Setelah kontak dengan cairan tubuh pasien
5. Setelah kontak dengan lingkungan pasien
Perawat emergency melakukan pengkajian risiko jatuh menyesuaikan dengan status triase pasien
pasien dewasa triase 1 di nilai sebagai pasien risiko jatuh derajat sedang
Pasien anak-anak triase 1 di nilai sebagai pasien risiko jatuh derajat tinggi
Pasien triase 2 & 3 di nilai sesuai dengan kriteria pasien populasi khusus dan area rawat jalan
kriteria pasien dengan populasi khusus & pasien di area rawat jalan
1 Pasien yang menjalani prosedur dengan obat sedasi, endoskopi, hemodialisa dan perawatan One Dya Care.
2 Pasien dengan keterbatasan fisik
3 Pasien dengan alat bantu jalan
4 Pasein dengan gangguan keseimbangan
5 Pasein puasa yang menjalani pemeriksaan radiologi dan laboratorium
Perawat melakukan penilaian dengan cara observasi, menyesuaikan dengan kriteria pasien dengan populasi khusus.
1 Pasien yang menjalani prosedur dengan obat sedasi, endoskopi, hemodialisa dan perawatan One Dya Care.
2 Pasien dengan keterbatasan fisik
3 Pasien dengan alat bantu jalan
4 Pasein dengan gangguan keseimbangan
5 Pasein puasa yang menjalani pemeriksaan radiologi dan laboratorium
ne Dya Care.
populasi khusus.
ne Dya Care.
Intervensi pasien jatuh untuk populasi khusus dan pasien di area rawat jalan
Kesulitan mengikuti
Menggunakan alat bantu 1 perintah/gangguan memori 2 Inkontinensia urine/faeses 1
Nokturia 2
Koordinasi/keseimbangan Bingung/disorientasi 3
buruk 2 Urgency/Frequensi 3
Pilihan di bawah ini bisa lebih dari satu
DEFISIT SENSORIS Skor PENGOBATAN Skor KOMORBIDITAS Skor
Kacamata
biofokal/gangguan Antihipertensi/Hipoglikemik/ Gangguan
pendengaran 1 anti depresan/neorotropik 2 SSP/Stroke/Parkinson 2
Kacamata Sedatif/psikotropika/Narkoti
multifokal/Katarac/Glauko k/Infus
ma 2 3 Pasca bedah 0-24 jam 3
epidural/spinal/Deuretik/lax
ativ
Hampir tidak melihat/buta 3
Total score:
Note:
Resiko Rendah= 0-5, Resiko Sedang = 6-13, Resiko tinggi ≥ 14
Prosedur ini harus di lengkapi pada saat pasien masuk dan adanya perubahan kondisi pasien
Jumlahkan seluruh skor yang didapat untuk mengetahui tingkat resiko
Pedoman Pencegahan Pasien Resiko Jatuh
Resiko Rendah Resiko Sedang
Skor ≥14
1 Lakukan SEMUA pedoman pencegahan untuk resiko
rendah dan sedang
2 Kunjungi dan monitor pasien setiap 1 jam
2 Respons terhadap: 3
ð Laki-laki Dalam 24 jam
Jenis kelamin
1
ð Perempuan Dalam 48 jam 2
1. Pembedahan/
4 sedasi / anestesi > 48 jam atau tidak
Diagnosis neurologi menjalani 1
pembedahan / sedasi/
Perubahan oksigenasi Penggunaan
anestesi multipel:
(diagnosis respiratorik, 3 sedatif, obat hipnosis, 3
Diagnosis dehidrasi, anemia, barbiturat, fenotiazin,
Gangguan perilakupusing,
anoreksia, sinkop, / 2. Penggunaan Penggunaan
antidepresan,salah satu
psikiatri 2 obat di atas
pencahar, diuretik, 2
dsb.) medikamentosa
narkose
Diagnosis lainnya Penggunaan medikasi
1 lainnya / tidak ada 1
medikasi
Tidak menyadari
keterbatasan dirinya 3
Note :
Gangguan Lupa akan adanya
keterbatasan 2
kognitif Skor asessmen risiko jatuh ( minimum 7, maksimun 23)
Orientasi baik terhadap
diri sendiri 1
Resiko Rendah: 7-11, Resiko Tinggi: ≥ 12
Pedoman Pencegahan Pasien Resiko Jatuh
Resiko Rendah Resiko Sedang
Skor 7-11 Skor ≥ 12
Pastikan ‘bel’ mudah dijangkau 1
1
Roda tempat tidur pada posisi terkunci 2
2
Posisikan tempat tidur pada posisi terendah 3
3
Pagar pengaman tempat tidur dinaikkan 4
4
Libatkan pasien/keluarga pada program kemananan ini 5
5 dan informasikan pentingnya alat pengaman
Dokumentasikan tingkat resiko pasien (rendah/tinggi) 6
di catatan integrasi dan score (angka) resiko jatuh di
lembar Catatan observasi
6
7
9
edoman Pencegahan Pasien Resiko Jatuh
Resiko Sedang
Skor ≥ 12
Lakukan SEMUA pedoman pencegahan untuk resiko rendah
Pasangkan gelang khusus (warna kuning)/ kancing kuning sebagai tanda resiko
pasien jatuh
Kunjungi dan monitor pasien setiap 1 jam
Tempatkan tanda resiko pasien jatuh pada dafar nama pasien ( warna kuning)
Tempatkan pasien di kamar yang palsing dekat dengan nurse station ( jika
memungkinkan)
Parameter Fisiologis Penilaian Early Warning Score - EWS
Parameter Fisiologis 3 2 1 0 1 2 3
Tekanan Darah Sistolik < 85 86 - 95 96 - 99 100 - 179 180 - 200 201 - 219 > 220
V, P, atau U
A
Tingkat Kesadaran (Verbal, Pain, atau
Alert Unresponsive)
Minimal 3x/hari
0 (Pk 08.00 - 14.00 -
21.00)
Score RENDAH
Tiap 4 jam
Total 1-4
Score MEDIUM
(Nilai 3 Terus menerus tiap 1
disembarang jam sampai kondisi
parameter ) atau membaik
total 5-6
Score TINGGI Continous monitoring
(total score 7 dan penangganan
atau lebih) dalam 30 menit
RESPON KLINIK AKTIVASI EWS TEAM
Respon Klinik
1. Lanjutkan monitoring EWS rutin (RR, BP, HR, Suhu, SpO2, tingkat kesadaran)
2. Cata pada lembar observasi pasien
3. Jika pada re-assesment ditemukan skor > 0 ikuti petunjuk respon klinis skor rendah (HIJAU)
1. Lapor RMO
2. RMO visite pasien dan melakukan verifikasi kondisi pasien < 1 jam
3. RMO memutuskan frekwensi monitoring ditambah atau ekskalasi ke DPJP
4. Catat pada lembar observasi dan integrated note
5. Jika pada re-assesment ditemukan skor < 1 setelah 4 jam, kembali ikuti petunjuk respon klinis score 0.
6. Sebaliknya, jika ditemukan score > 4 setelah 2 jam observasi :
- Lakukan re-assesment (Perawat/RMO)
- Tingkatkan frekwensi observasi
- Ikuti petunjuk score medium (KUNING)
1. Hubungi RMO dan Duty Manager
2. RMO melakukan verifikasi dalam 5 menit sejak dilaporkan dan melakukan pemeriksaan dan
penangganan pasien.
3. Siapkan pasien monitor jika diperlukan ---> masuk RPK atau ICU
4. Catat pada lembar observasi dan integrated note
5. Jika pada re-assesment ditemukan skor < 5 setelah 4 jam observasi, kembali ikuti petunjuk respon
klinis score rendah (HIJAU)
6. Sebaliknya, jika ditemukan score > 6 setelah 1 jam observasi :
- Lakukan re-assesment (Perawat/RMO)
- Tingkatkan frekwensi observasi tiap 30 menit
- Ikuti petunjuk score tinggi (MERAH)
1. Hubungi RMO dan Duty Manager
3. RMO lapor DPJP, bila > 3x tidak dapat dihubungi, kontak dokter specialis yang sama bidangnya bila
pasien dirawat oleh 1 dokter specialis. Bila pasien dirawat > 1 DPJP hubungi DPJP yang lainyang merawat
pasien tersebut.
4. RMO menginformasikan kepada keluarga tentang kondisi pasien dan kemungkinan pindah rawat ruang intensif
5. Monitor secara kontinue dengan alat monitor portable (jika tersedia)
6. Jika dalam waktu 30 menit sejak penangganan dan konsultasi dengan DPJP terjadi perburukan kondisi, maka
RMO atas ijin DPJP mengkonsultasikan kepada intensivist dan rekomendasi untuk rawat di ruang intensif
7. Jika terjadi cardiac arrest, lakukan penangganan sesuai algoritme Code Blue
8. Jika respon pasien membaik, score < 7 setelah 4 jam observasi secara terus menerus , kembali ikuti petunjuk
respon klinis medium (KUNING)
9. jika score tetap/ > 7, DPJP, Intensivist dan keluarga setuju rawat di ruang intensif
10. Pasien dipindahkan ke ruang intensif.
PARAMETER FISIOLOGIS MEWS ( Maternity Early Warning Score )
Parameter 3 2 1 0 1 2
Fisiologis
Respirasi ≤ 5 6 - 9 10 15-19 20-25 26-30
(x/menit)
Saturasi Oksigen ≤ 89 90-92 93-94 ≥ 95
(%)
Tingkat kesadaran A
3
≥ 30
≥ 40
≥ 200
≥ 130
V, P, atau U Verbal,
Pain atau
Unresponsive
RESPON KLINIK AKTIVASI MEWS TEAM
NILAI MEWS Frekwensi Monitoring
Minimal 3x/hari (Pk
0
08.00 - 14.00 - 21.00)
Score RENDAH
Tiap 4 jam sekali
Total 1-2
Score MEDIUM
(Nilai 3
Terus menerus tiap 1 jam
disembarang
sampai kondisi membaik
parameter ) atau
total 3-5
Score TINGGI
Continous monitoring dan
(total score 6
penangganan dalam 30 menit
atau lebih)
RESPON KLINIK AKTIVASI MEWS TEAM
Respon Klinik
1. Lanjutkan monitoring MEWS rutin (RR, BP, HR, Suhu, SpO2, tingkat kesadaran)
2. Cata pada lembar observasi pasien
3. Jika pada re-assesment ditemukan skor > 0 ikuti petunjuk respon klinis skor rendah (HIJAU)
1. Lapor RMO
2. RMO visite pasien dan melakukan verifikasi kondisi pasien < 1 jam
3. RMO memutuskan frekwensi monitoring ditambah atau ekskalasi ke DPJP
4. Catat pada lembar observasi dan integrated note
5. Jika pada re-assesment ditemukan skor < 1 setelah 4 jam, kembali ikuti petunjuk respon klinis score 0.
6. Sebaliknya, jika ditemukan score > 4 setelah 2 jam observasi :
- Lakukan re-assesment (Perawat/RMO)
- Tingkatkan frekwensi observasi
- Ikuti petunjuk score medium (KUNING)
1. Hubungi RMO dan Duty Manager
2. RMO melakukan verifikasi dalam 30 menit sejak dilaporkan dan melakukan pemeriksaan dan
penangganan pasien.
3. Siapkan pasien monitor jika diperlukan ---> masuk RPK atau ICU
4. Catat pada lembar observasi dan integrated note
5. Jika pada re-assesment ditemukan skor < 3 setelah 4 jam observasi, kembali ikuti petunjuk respon
klinis score rendah (HIJAU)
6. Sebaliknya, jika ditemukan score > 5 setelah 1 jam observasi :
- Lakukan re-assesment (Perawat/RMO)
- Tingkatkan frekwensi observasi tiap 30 menit
- Ikuti petunjuk score tinggi (MERAH)
1. Hubungi RMO dan Duty Manager
2. RMO verifikasi pasien < 15 menit sejak dilaporkan.
3. RMO lapor DPJP, bila > 3x tidak dapat dihubungi, kontak dokter specialis yang sama bidangnya bila
pasien dirawat oleh 1 dokter specialis. Bila pasien dirawat > 1 DPJP hubungi DPJP yang lainyang merawat
pasien tersebut.
4. RMO menginformasikan kepada keluarga tentang kondisi pasien dan kemungkinan pindah rawat ruang intensif
5. Monitor secara kontinue dengan alat monitor portable (jika tersedia)
6. Jika dalam waktu 30 menit sejak penangganan dan konsultasi dengan DPJP terjadi perburukan kondisi, maka
RMO atas ijin DPJP mengkonsultasikan kepada intensivist dan rekomendasi untuk rawat di ruang intensif
7. Jika terjadi cardiac arrest, lakukan penangganan sesuai algoritme Code Blue
8. Jika respon pasien membaik, score < 6 setelah 4 jam observasi secara terus menerus , kembali ikuti petunjuk
respon klinis medium (KUNING)
9. jika score tetap/ > 6, DPJP, Intensivist dan keluarga setuju rawat di ruang intensif
10. Pasien dipindahkan ke ruang intensif.
BARTHEI INDEX SCORING
Note:
Scoring: 100: Mandiri, 91-99: ketergantungan ringan, 61-90: ketergantungan sedang,
21-60: ketergantungan berat, 0-20 : mutlak tergantung pada orang
Pedoman pelaksanaanBarthel Indeks
( Indeks aktivasi kehidupan sehari-hari Barthel )
Untuk pasien geriatri ( usia > 65 tahun )
Terlihat salah satu dari tanda berikut Tanda awal mungkin phlebitis
• Sedikit rasa nyeri dekat lokasi IV 1 • Observasi lokasi kanula IV dengan ketat
Referensi
King Edward Memorial Hospitals 2013. Clinical Guedline Monitoring a Peripheral Intravenous Site.
Perth. Western Hospitals
dang melakukan swab luka
an dengan DPJP
HAL YANG DI PERHATIKAN SAAT TRANSFUSI DARAH
1 Darah tidak boleh disimpan pada suhu ruangan lebih dari 4 jam
2 Pastikan sebelum darah diambil dari bank darah sudah ada data terkini seperti: suhu, nadi, RR, TD, yang mengindikasikan
3 Pastikan akses IV line sudah terpasang dengan baik
4 Setelah ada data yang pasti baru darah diambil ke bank darah
5 Darah hanya boleh disimpan dalam kulkas khusus yang ada di bank darah dengan suhu 2° s/d 6° celcius
6 Darah tidak diperbolehkan disimpan dalam kulkas obat
7 Apabila ada sesuatu hal yang menyebabkan transfusi tertunda segera turunkan darah ke bank darah
Minimal Care
1 Mampu naik turun tempat tidur tanpa bantuan
2 Mampu ambulasi dan berjalan sendiri
3 Mampu makan dan minum sendiri
Persepsi Skor
Keterangan skor:
≤ 11: Resiko tinggi, 12-14 : Resiko sedang, 15-18 : Resiko rendah
> 18 : tidak ada resiko
Guedline pencegahan lukan tekan
1 Cek kondisi kulit 1x/hari 1 Cek kondisi kulit 2x/hari 1 Cek kondisi kulit 3x/hari
Beri lapisan underpad pada tempat Beri lapisan underpad Beri lapisan underpad pada
2 tidur 2 pada tempat tidur 2 tempat tidur
Petugas
Perawat ruangan yang
lulus BLS
R REGION/
RADIATIAON
•Apakah nyerinya menyebar?
•Menyebar ke daerah tubuh mana?
S SEVERITY
•Seberapa berat nyerinya dirasakan
•Menggunakan Numerik Rating Scale,Wong Bacer Face,
FLACC,CRIES atau COMFORT PAIN SCALE
•Pengobatan dan perawatan yang sudah dilakukan?
•Seberapa efektif pengobatan dan perawatan yang
T TREATMENT dilakukan sekarang?
•Apakah ada efek samping dari pengobatan yang dilakukan?
•Obat analgetik apa yang saat ini sedang digunakan?
•Apa yang anda percayai yang menyebabkan
U UNDERSTANDING/
IMPACT ON YOU
timbulnya nyeri?
•Bagaimana gejala ini mempengaruhi anda dan/atau
keluarga anda?
•Apa tujuan / harapan anda terhadap nyeri yang anda
rasakan?
•Seberapa kenyamanan / tingkat yang dapat anda terima
V VALUES ( menggunakan skala nyeri 0 - 10 )
•Apakah ada pandangan lain atau perasaan anda mengenai
nyeri yang anda rasakan?
•Seberapa penting bagi anda dan / keluarga anda?
PEDOMAN PENILAIAN COMFORT SCALE BAYI ,ANAK-ANAK, DEWASA
DI CRITICAL AREA
ALERTNESS/KESIAGAAN CALMNESS/KETENANGAN
•Tertidur dalam •Tenang
•Tertidur tidak dalam •Sedikit cemas
•Mengantuk •Cemas
•Sepenuhnya terjaga dan siaga •Sangat cemas
•Siaga penuh •Gugup/panic
RESPIRATORY DISTRESS PHYSICAL MOVEMENT
•Tdk ada batuk & tdk ada •Tidak ada gerakan
pernafasan spontan dgn sedikit •Sekali-kali gerakan
respon atau tanpa respon ringan
pada ventilasi •Berulang gerakan ringan
•Batuk sesekali atau resisten •Gerakan bertenaga
pada ventilasi •Gerakan bertenaga
•Dengan aktif bernafas melawan termasuk batang tubuh
ventilator atau batuk reguler dan kepala
•Melawan ventilator,batuk
tersedak
CRYING/TANGIS
•Nafas hening/tdk ada tangis
•Tersedu sedan
•Merintih
•Tangisan
•Jeritan
MUSCLE TONE
•Otot secara total rileks,
tidak ada kekuatan tonus otot
•Kekuatan tonus otot berkurang
•Kekuatan tonus otot normal
•Kekuatan tonus otot
meningkat & fleksi jari tangan
kaki. Kekakuan otot rigid/kaku
•otot muka secara total rileks
tonus otot muka normal nada;
jelas tdk ada ketegangan otot
muka
CODE SILOAM
Mencari & menemukan sumber api atau Melakukan evakuasi terhadap setiap penghuni yang
1 asap. 1 ada di area terbakar.
Memadamkan api dengan menggunakan Lakukan komunikasi dengan Tim K3 untuk mengetahui
3 alat standar pemadam kebakaran. 3 area mana yang akan dituju
Kelompokkan pasien sesuai criteria warna yang ada
4 Membatasi agar api tidak meluas. 4 pada bedstate.
5 Tutup semua pintu dan jendela. 5 Data pengunjung dan staf yang berada di area tsb
Tutup lubang dibawah pintu dan jendela
6 dengan selimut/handuk basah. 6 Tunggu instruksi lebih lanjut
Evakuasi dimulai untuk yang bisa jalan, dipandu oleh
7 staf.
8 Dilanjutkan untuk pasien yang dibantu sebagian.