Anda di halaman 1dari 26

PENGELOLAAN , PENGGUNAAN DAN PENGENDALIAN RESIKO

OBAT – OBAT KEWASPADAAN TINGGI ( HIGH ALERT )


INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ISLAM AR RASYID
6 IPSG ( VERSI JCI , 2011)

GOAL 1 •Identifikasi Pasien Dengan Tepat • Memastikan benar lokasi operasi,


GOAL 4 benar prosedur, dan benar pasien

• Mengurangi Resiko Infeksi terkait


GOAL 2 •Meningkatkan Komunikasi Efektif
GOAL 5 dengan pelayanan kesehatan

• Mengurangi resiko bahaya akibat


GOAL 6 pasien jatuh
GOAL 3 •Meningkatkan Keamanan Obat-obat Dengan Kewaspadaan Tinggi
DEFINISI

Obat yang Perlu Diwaspadai (High-Alert Medications)


adalah sejumlah obat yang memiliki risiko lebih tinggi
OBAT HIGH ALERT menyebabkan atau menimbulkan adanya komplikasi /
membahayakan pasien secara signifikan jika terdapat
kesalahan penggunaan dosis, interval, dan
pemilihannya.

LASA atau Look Alike Sound Alike , yaitu obat obat


LASA yang memiliki kemasan yang mirip/ menyerupai atau
obat obat yang memiliki nama yang terdenar mirip
KATAGORI OBAT OBAT YANG PERLU DIWASPADAI ( HIGH ALERT )

Kelompok Obat Yang Memiliki Rupa Mirip (Look Alike)

Kelompok Obat Yang Memiliki Nama Mirip (Sound Alike)

Elektrolit konsentrasi Tinggi


Obat Obat Sitostatika
Daftar Obat obat yang beresiko tinggi bila terjadinya kesalahan

Pemaparan Rencana Pemindahan Unit Rawat Inap


Tabel Obat-obatan dalam Kategori High Alert Medications

Kategori / Kelas Obat-obatan Jenis obat


Agonis adnergik IV Epinefrin, fenilefrin, norepinefrin,

Antagonis adrenergic IV Propanolol, metoprolol, labetalol

Agen anestesi (umum, inhalasi, dan IV) Propofol, ketamin

Anti-aritmia IV Lidokain, amiodaron

Anti-trombotik, termasuk:  
1. Antikoagulan  Warfarin,LMWH(low- molecular-weight
heparin), unfractionated heparin IV
 Fondaparinux
2. Inhibitor faktor Xa Argatroban, bivalrudin, dabigatran

3. Direct thrombin inhibitors  etexilate, lepirudin

4. Trombolitik   Alteplase, reteplase, tenecteplase 


5. Inhibitor glikoprotein IIb/IIIa  Eptifibatide , abciximab, tirofiban
 
Larutan / solusio kardioplegik
Agen kemoterapi (parenteral dan oral)
Dekstrosa hipertonik ( ≥ 20%)
Larutan dialysis (peritoneal dan hemodialisis)
Obat-obatan epidural atau intratekal
Obat hipoglikemik (oral)
Obat inotropik IV Digoksin, milrinone
Insulin (SC dan IV) Insulin regular, aspart, NPH, glargin
Obat-obatan dengan bentuk liposomal Amfoterisin B liposomal
Agen sedasi moderat / sedang IV Dexmedetomidine, midazolam
Agen sedasi moderat / sedang oral, untuk anak Chloral hydrate, ketamin, midazolam
Opioid / narkose:
a. IV
b. Transdermal
c. Oral (termasuk konsentrat cair, formula rapid dan lepas lambat)

Agen blok neuromuscular Suksinilkolin, Rokuronium, Atrakurium,


  Vekuronium, Pankuronium
Preparat nutrisi parenteral
Agen radiokontras IV
Akua bi destilata, inhalasi, dan irigasi (dalam kemasan ≥ 100ml)
NaCl untuk injeksi, hipertonik, dengan konsentrasi > 0,9%
Konsentrat KCl untuk injeksi
Epoprostenol IV

Injeksi Magnesium Sulfat (MgSO4)

Digoksin IV

Metotreksat oral (penggunaan non-onkologi)

Opium tincture

Oksitosin IV

Injeksi natrium nitropruside

Injeksi kalium fosfat

Prometazin IV

Kalsium intravena

Vasopressin (IV atau intraoseus)

antikonvulsan benzodiazepine
Contoh Obat High
Alert 
8
di RSI AR RASYID
DAFTAR OBAT HIGH ALLERT 
A. ELEKTROLIT E. ADRENERGIK
PEKAT AGONIS
- NaCl 3% - EPINEPHrine
- KCl injeksi - Norepinephrine
B.NARKOTIKA F. ANASTESI
INJEKSI INJEKSI
- Pethidine - Propofol
- FentaNYL - Ketamin
C.SEDATIF INJEKSI G. ANTI ARITMIA
: - Lidocain
- Midazolam H. NARKOTIKA TABLET
D.I NSULIN -Morfin , Codein
- Novorapid , J. PSIKOTROPIKA TABLET
Novomix, Levemir -Clobazam , Diazepam, Merlopam dll
dll
Contoh Label
Label bisa menggunakan pembeda
Label dibuat dengan sistem huruf-KAPITAL pada
mencolok kasus LASA

LAS
A
HIGH ALERT
MEDICATION

Label elektrolit pekat


Contoh Label

Label harus ada pada paket Label menempel pada vial atau
produk ampul
Penyimpanan Obat High Alert
10
LASA / NORUM Emergency
Kit
Pada rak atau lemari obat di bagian farmasi
rumah sakit juga harus berisi keterangan
“OBAT KEWASPADAAN TINGGI”.
• Harus dicek dua kali sebelum disiapkan,
disalurkan, dan diberikan ke pasien. Sistem
harus disiapkan untuk ini.


Petugas farmasi harus dibantu petugas farmasi
lainnya memverifikasi obat sebelum
disalurkan.

Setiap perubahan merk/warna/persiapan
obat harus disampaikan kepada pengguna
ASAP.

Semua peralatan yang digunakan dalam

menyiapkan
Semua dan/atau
staf yang pemberian
terlibat harus
dalam menangani
dikalibrasi
obat harus dan dirawat
dididik sesuai
mengenai dengan“OBAT
panduan SPO. KULKA
KEW ASPADAAN TINGGI”. S
PROSEDUR
1.Obat LASA disimpan pada tempat yang jelas
perbedaannya, terpisah / diantarai dengan 1
(satu) item / obat lain
2.Beri label dengan tulisan obat yang jelas pada setiap
kotak penyimpanan obat dan menampilkan
kandungan aktif dari obat tersebut
3.Obat LASA diberi stiker warna biru dengan tulisan
LASA warna hitam dan ditempelkan pada kotak
obat 4. Farmasis tidak diperkenankan menerima
permintaan obat LASA by phone
5. membaca resep yang mengandung obat LASA
dengan cermat dan jika tidak jelas
dikonfirmasikan kembali kepada penulis resep
. Farmasis menyiapkan obat sesuai dengan
yang tertulis pada resep
8.Sebelum menyerahkan obat pada pasien, farmasis
mengecek ulang / membaca kembali kebenaran
resep dengan obat yang akan diserahkan
9.Perawat membaca etiket obat sebelum
memberikan kepada pasien
10.Etiket obat harus dilengkapi dengan : - Tanggal
resep - Nama, tanggal lahir dan nomor RM pasien
- Nama obat - Aturan pakai - Tanggal kadaluarsa
obat
Penyimpanan Narkotika Psikotopika
1. Dalam wadah asli dari produsen
2. terpisah dari produk lain dan terlindung
dari dampak yang tidak diinginkan akibat
paparan cahaya matahari, suhu,
kelembaban atau faktor eksternal lain
3. Memperhatikan kemiripan penampilan dan
penamaan Obat (LASA, Look Alike Sound
Alike) dengan tidak ditempatkan
berdekatan dan harus diberi penandaan
khusus untuk mencegah terjadinya
kesalahan pengambilan Obat
4. Narkotika dan Psikotropika harus disimpan
dalam lemari khusus . Lemari khusus
penyimpanan Narkotika dan Psikotropika
harus mempunyai 2 (dua) buah kunci yang
berbeda, satu kunci dipegang oleh Apoteker
Penanggung Jawab dan satu kunci lainnya
dipegang oleh pegawai lain yang
dikuasakan
5. Penyimpanan Narkotika, Psikotropika
dan/atau Prekursor Farmasi harus
TUJUAN

• Mencegah kesalahan pemberian obat akibat nama obat yang


membingungkan (LASA)
• Mengurangi atau menghilangkan kejadian kesalahan
pemberian eletrolit konsentrat
• Elektrolit konsentrat hanya disimpan dibagian farmasi , tidak
diruang perawatan , kecuali pada area tertentu sesuai
kebutuhan
• Mengurangi resiko medication error akibat obat obat atau
cairan lain dalam container yang tidak berlebel
Strategi Menghindari Kesalahan
Bagaimana mengelola OBAT KEWASPADAAN TINGGI
sehingga bisa mengurangi kesalahan dan risiko yang
muncul ketika meresepkan, mengeluarkan, hingga
memberikannya ke pasien.
Pembelian / Penyediaan

Batasi kekuatan obat yang tersedia dalam
formularium pada setiap fasilitas layanan kesehatan.

Hindari perubahan merk atau warna yang terlalu
sering. Beri tahu pengguna akhir ketika ada
perubahan.

Beri tahu semua petugas yang terkait
mengenai daftar OBAT KEWASPADAAN
TINGGI terbaru di lingkungan rumah sakit.

Mendorong pembelian peralatan dan bahan
habis pakai yang memiliki fitur keamanan bagi
pemberian obat yang aman.
Penyimpanan

Semua petugas harus membaca label “ O b a t Kewaspadaan Tinggi” secara
seksama sebelum menyimpan obat dan disimpan pada tempat yang
tepat.

Semua “ Ob a t Kewaspadaan Tinggi” harus disimpan dalam wadah yang
tersendiri dengan labelnya sendiri. Jika memungkinkan, hindari obat-
obat LASA atau yang berkuatan beda, disimpan berdampingan,
berjejeran.

Gunakan huruf-KAPITAL untuk menekankan perbedaan nama obat
(misal: DOPamine dan DOBUTamine).

Batasi stok obat di bangsal hingga ke kebutuhan standar. Kurangi
kuantitas dan variasi kekuatan/persiapan yang disimpan.

Labeli semua wadah yang digunakan untuk obat kewaspadaan tinggi
sebagai “OBAT KEWASPADAAN TINGGI” atau “HIGH ALERT MEDICATION

Eletrolit kosentrat tidak distok/ disimpan di ruang ruang rawat, kecuali


Kamar operasi, Dialysis Unit, IGD , ICU
Peresepan


Gunakan formulir standar untuk pesanan tertulis akan obat-obat
sitotoksik dan nutrisi parenteral.

Jangan menggunakan singkatan saat meresepkan.

Tulis dosis spesifik, rute dan laju infus untuk peresepan.

Resepkan obat-obat cairan per oral dengan dosis spesifikasik
dalam miligram.

Jangan mungkinan koma NOL dalam peresepan (misal 5,0 mg bisa
salah dibaca sebagai 50 mg).

Gunakan penulisan resep terkomputerisasi sepenuh mungkin, guna
menghilangkan tulisan tangan yang tidak terbaca dan kesalahan
interpretasi. Fitur keamanan harus ditanamkan dalam sistem
komputer.
Penyaluran / Suplai / Dispensing

Semua wadah obat kewaspadaan tinggi, termasuk paket produk,
dan vial/ampul tunggal yang diminta ke bangsal/unit harus dilabeli
sebagai “OBAT KEWASPADAAN TINGGI”.

Obat kewaspadaan tinggi yang disalurkan kepada pasien harus
dilabeli sebagai “OBAT KEW ASPADAAN TINGGI”

Obat kewaspadaan tinggi sebelum disalurkan harus
dilakukan pengontrolan dengan pemeriksaan.

Obat kewaspadaan tinggi akan diperiksa saat diterima oleh
petugas pelayanan kesehatan.
Pemberian

Hal-hal berikut harus diperiksa dua kali secara terpisah terhadap
resep atau daftar obat pada catatan pasien oleh dua orang yang
layak sebelum pemberian obat:

Nama pasien dan identifikasi unik (misal nomor RM)

Nama dan kekuatan obat

Dosis

Jalur dan laju

Tanggal kedaluwarsa

Beri label pada akhiran distal semua jalur akses untuk membedakan
 jalur intravena dan epidural.

Pastikan tidak ada hambatan/gangguan selama pemberian
obat ke pasien dengan menggunakan pencegahan khusus (misal
dengan mengenakan APD).

Kembalikan semua penyiapan resep khusus yang tidak
digunakan atau yang tersisa ke farmasi ketika tidak diperlukan
lagi.

Pastikan pemberian intratekal, obat sitotoksik, analgesia epidural,
dan nutrisi parenteral dilakukan oleh petugas terlatih dan
kompeten.

Hindari meminta obat kewaspadaan tinggi secara verbal / oral.
Jika dalam situasi darurat, permintaan per telepon harus diulangi
dan diverifikasi.
Pemantauan

Pantau secara seksama tanda vital, data laboratorium, respons
pasien sebelum dan sesudah pemberian obat kewaspadaan tinggi.

Sediakan selalu antidotum dan peralatan resusitasi di setiap bangsal
/ unit yang memberikan obat kewaspadaan tinggi.
Pelatihan

Semua petugas harus dilatih untuk menangani Obat
Kewaspadaan Tinggi dan staf dokumentasi harus dilatih untuk
mencegah kesalahan
/ kekeliruan yang mungkin terjadi, dan membuat mereka
mampu merespons dengan segera ketika kesalahan memang
terjadi.
TERIMA KASIH 

Anda mungkin juga menyukai