PENDAHULUAN
I. LATAR BELAKANG
Obat-obat Yang Perlu Diwaspadai (High Alert Medications) memiliki
kompilasi lebih tinggi dalam menyebabkan komplikasi, efek samping atau bahaya.
Insiden yang tinggi terutama disebabkan terjadinya kesalahan :kesalahan
pemesanan, kesalahan membaca/ mendengar instruksi terapi, kesalahan
pengambilan obat, kesalahan pemberian obat, atau kesalahan penyimpanan obat.
Terutama pada obat-obat dengan rentang terapi dan keamanan sempit, elektrolit
konsentrat, dan pada obat Nama Obat, Rupa dan Ucapan Mirip (NORUM) atau
Look Alike Sound Alike (LASA).
Kesalahan ini bisa terjadi bila perawat atau petugas medis lainnya tidak
mendapat orientasi dengan baik di unit pelayanan pasien , atau bila perawat
kontrak tidak diorientasikan terlebih dahulu sebelum ditugaskan, atau pada
keadaan gawat darurat.
II. TUJUAN
1. Sebagai panduan untuk rumah sakit atau fasilitas kesehatan lainnya
mengenaikebijakan manajemen.
2. Sebagai panduan dalam pemberian obat-obatan yang tergolong dalam
kategori high alert medications (obat-obat dalam pengawasan).
3. Meningkatkan kewaspadaan akanhigh alert medications sehingga
meningkatkan keselamatan pasien.
4. Membuat kesalahan yang terjadi dapat segera diketahui/terlihat.
5. Memberikan pelayanan kesehatan dengan kualitas tinggi dan
meminimalisasi terjadinya kesalahan-kesalahan medis dan menurunkan
potensi resiko terhadap pasien.
BAB II
PENGERTIAN HIGH ALERT MEDICATIONS
antihipertensi Amlodipin 5 mg
Amlodipin 10 mg
Captopril 12,5
Captopril 25
Nifedipin 10 mg
antidiabet Glimepirid 1 mg
Glimepirid 2 mg
Glimepirid 3 mg
Glimepirid 4 mg
Glibenklamid 500 mg
Metformin 500 mg
Humulin N
Humulin R
Elektrolit Konsentrat
-Kategori/ kelas obat-obatan Jenis Obat
Narkotika - Psikotropika
-Kategori/ kelas obat-obatan Jenis Obat
HIGH ALERT
h
Glimepirid 4 mg
PSIKOTROPIKA
Valisanbe 5
ELEKTROLIT
KONSENTRAT
Dextrose 40 %
d. Bila obat masih dalam kardus besar, pada kardusnya ditempeli label
peringatan dan disimpan di tempat yang tinggi dan mudah dijangkau.
Kategori NORUM/LASA ):
AWAS !! AWAS !!
NAMA/UCAPAN OBAT RUPA OBAT MIRIP
MIRIP
b. Injeksi KCl
- KCl 7,46 mg dalam 25 ml mengandung K+ 1 meq/ml dan Cl-
1meq/ml.
- Jika KCl di injeksikan terlalu cepat ( misalnya dengan kecepatan
yang melebihi 10 meq/jam) atau dengan dosis yang terlalu tinggi
dapat menyebabkan gagal jantung.
- KCl tidak boleh diberikan dengan IV puch/ bolus.
- Hanya boleh disimpan di Gudang Obat, depo farmasi, OK, ruang
rawat inap.
- Semua injeksi KCL harus diberikan via pompa.
- Injeksi KCL tidak boleh diberikan secara multiple atau bersamaan (
misal: tidak boleh memberikan injeksi KCL sementara pasien
sedang mendapat infus KCL di jalur IV lainnya).
- Diperbolehkan untuk mengantidari KCl oral menjadi KCl infus
bila diperlukan.
- Pelarut yang kompatibel :
1) NaCl 0,9%, larutan stabil selama 24 jam.
2) Nacl 0,45%, larutan stabil selama 24 jam.
3) RL larutan stabil selama 24 jam.
4) Penyimpanan : pada suhu kamar.
- IV perifer : maksimum konsentrasi 10 meq/100ml (0,1 meq/ml)
dengan kecepatan maksimum 10meq/ jam ( anak 0,5
meq/kgBB/jam).
- IV central : maksimum konsentrasi 20 meq/100ml dengan
kecepatan maksimum 20meq/jam.
- ECG monitoring diperlukan jika kecepatan >0,5 meq/kgBB/jam
pada anak dan 10meq/jam pada dewasa.
a. Ketamine.
- Kekuatan sediaan : 10mg/ 10ml
- Ketamine diberikan secaraintravena infusedengan konsentrasi 1
mg/ml, dengan pelarut D5%.
- Rekonstitusi stabil selama 24 jam pada suhu kamar.
b. Propofol.
- Kekuatan sediaan : 10mg/ml.
- Propofol dapat diberikan secaraintravena bolus atau intravenainfus,
dengan pelarut NS atau D5%.
- Rekonstitusi stabil 6 jam padasuhu lemari pendingin.