MEDICATIONS
(Obat – Obatan yang perlu Kewaspadaan Tinggi)
RS Khusus Bedah
Kartika Docta
PADANG
TAHUN 2018
Obat yang perlu diwaspadai :
Obat resiko tinggi (High alert ), yaitu obat yang bila terjadi kesalahan (error) dapat
menimbulkan kematian atau kecacatan seperti, insulin, heparin, atau kemoterapeutik
Obat yang nama, kemasan, label, penggunaan klinis tampak/kelihatan sama, bunyi
ucapan sama (sound like) seperti CeFOtaxim dan CeFIxim atau disebut juga nama obat
rupa ucapan mirip (NORUM)
Elektrolit konsetrat seperti potassium klorida dengan konsentrasi sama atau lebih dari 2
meq/ml, potassium fosfat dengan konsentrasi sama atau lebih besar dari 3 mmol/ml,
natrium klorida dengan konsentrasi lebih dari 0,9% dan magnesium sulfat dengan
konsentrasi 20%, 40% atau lebih.
Lakukan prosedur dengan aman dan hati – hati selama memberikan instruksi,
mempersiapkan, memberikan obat, dan menyimpan high alert medications.
Sticker obat high alert berwarna merah dengan tulisan “ high alert double check”
Pada obat yang dikeluarkan dari kemasan sekunder, label ditempelkan pada bagian depan
wadah/tempat penyimpanan obat.
Pada obat yang tidak dikeluarkan dari kemasan sekunder, label ditempelkan pada bagian
depan kemasan sekunder di dekat nama obat dan tanpa menutupi tulisan nama obat,
kekuatan serta bentuk sediaan dan expired date.
Pada obat yang dikeluarkan dari kemasan sekunder yang disiapkan untuk persediaan
ruang perawatan dan resep rawat inap, label ditempelkan pada bagian depan kemasan
primer di dekat nama obat dan tanpa menutupi tulisan nama obat, kekuatan sediaan dan
expired date.
Pada obat yang tidak memiliki kemasan sekunder, label ditempelkan pada bagian depan
kemasan primer di dekat nama obat dan tanpa menutupi tulisan nama obat, kekuatan serta
bentuk sediaan dan expired date.
Obat yang perlu diwaspadai (Obat high alert) harus ditempatkan terpisah dari obat lain
sesuai yang tercantum pada daftar obat high alert dan dilengkapi dengan sistem pelabelan
yang jelas.
Penempelan label dilakukan oleh petugas instalasi farmasi sebelum dilakukan proses
penyimpanan obat di instalasi farmasi pada saat penyiapan obat untuk persediaan ruangan
dan atau resep pasien rawat inap.
2. Peresepan
a. Jangan berikan instruksi hanya secara verbal mengenai high alert medications
b. Instruksi ini harus mencakup minimal :
Nama pasien, tanggal lahir pasien dan nomor rekam medis
Tanggal dan waktu instruksi dibuat
Nama obat (generic), dosis, jalur pemberian dan tanggal pemberian setiap obat
Kecepatan dan atau durasi pemberian obat
c. Dokter harus mempunyai diagnosis, kondisi dan indikasi penggunaan setiap high alert
medications secara tertulis.
d. Sistem instruksi elektronik akan memberikan informasi terbaru secara periodik
mengenai standar pelayanan, dosis dan konsentrasi obat (yang telah disetujui oleh
Komite Farmasi dan Terapeutik serta informasi yang dibutuhkan untuk
mengoptimalisasi keselamatan pasien.
d. Infus intravena high alert medications harus diberi label yang jelas dengan
menggunakan huruf/ tulisan yang berbeda dengan sekitarnya.
e. Penyimpanan obat beresiko tinggi sesuai sistem FIFO (Frist In Frist Out) dan FEFO
(Frist Expired Frist Out) yaitu barang yang masuk terlebih dulu atau yang waktu
kadarluarsanya lebih dekat dikeluarkan terlebih dahulu dan persyaratan penyimpanan
yang terdapat pada kemasan.
4. Pemberian Obat
Identifikasi obat obatan yang memerlukan verifikasi atau pengecekan ganda oleh
petugas kesehatan lainnya (sebagai orang kedua) sebelum memberikan obat dengan tujuan
meningkatkan keselamatan dan akurasi.
Pengecekan ganda diperlukan sebelum memberikan High Alert Medications
tertentu/ spesifik dan disaat pelaporan pergantian jaga atau saat melakukan transfer pasien.
Pengecekan pertama harus dilakukan oleh petugas yang berwenang untuk
menginstruksikan, meresepkan, atau memberikan obat obatan antara lain: perawat, ahli
farmasi dan dokter
Pengecekan kedua akan dilakukan oleh petugas yang berwenang, tekhnisi atau perawat
lainnya (petugas tidak boleh sama dengan pengecek pertama)
Prosedur :
1. Apoteker/ Asisten Apoteker memeriksa dan memastikan apakah obat larutan konsentrat
sudah terlabel stiker merah bertuliskan “ HIGH ALERT” pada setiap kemasan terkecil
larutan elektrolit konsentrat.
2. Simpan larutan elektrolit konsentrat pada rak penyimpanan obat yang di beri batas
warna merah.
3. Susun larutan elektrolit konsentrat sesuai bentuk sediaan dengan sistem FIFO (first in
first out) dan FEFO (first expire first out).
4. Periksa tempat penyimpanan larutan elektrolit konsentrat secara periodik untuk
memastikan larutan elektrolit konsentrat disimpan secara benar.
5. Catat setiap mutasi larutan elektrolit konsentrat pada kartu stok yang di sediakan.
HIGH ALERT MEDICATIONS
1. Alkaloid Vinca (Vincristine, viblastin, vinorelbine)
a. Semua dosis vinkristin dan vinblastine disiapkan dan disimpan dalam larutan
10ml Nacl 0,9%
b. Vinorelbine disiapkan dan disimpan dalam larutan 20ml Nacl 0,9% (injeksi)
c. Spuit harus diberi label dengan peringatan :
i. ‘fatal jika diberikan intratekal’
ii. ‘hanya untuk penggunaan IV
iii. ‘perlu pengecekan ganda’
d. Setiap spuit harus disertai tutup dan harus tetap intak hingga waktu pemberian
obat tiba.
2. Agonis Adrenergik IV (epinefrin, fenilefrin, norepinefrin, isoproterenol)
a. Instruksi medikasi harus meliputi “kecepatan awal”
b. Saat titrasi obat, haruslah meliputi parameternya
c. Konsentrasi standar untuk infus kontinu:
i. Epinefrin : 4 mg/250 ml
ii. Norepinefrin : 8 mg/250 ml
iii. Fenilefrin : 50 mg/250 ml
d. Pada kondisi klinis dimana diperlukan konsentrasi infus yang tidak sesuai standar,
spuit atau botol infus harus diberi label “ konsentrasi yang digunakan adalah…..”
e. Gunakan monitoring kardiovaskular pada semua pasien dengan pemasangan vena
sentral
8. Insulin IV (9)
a. Singkatan “u” untuk “unit” tidak diperbolehkan. Jangan menggunakan singkatan
b. Infus insulin: konsentrasi standar = 1 unit/ml, berikan label “high alert”, ikuti
protocol standar ICU
c. Vial insulin yang telah dibuka memiliki waktu kadaluarsa dalam 30 hari setelah
dibuka
d. Vial insulin yang telah dibuka memiliki waktu kadaluarsa dalam 30 hari setelah
dibuka
e. Pisahkan tempat penyimpanan insulin dan heparin (karena sering tertukar)
f. Jangan pernah menyiapkan insulin dengan dosis U100 didalam spuit 1 cc, selalu
gunakan spuit insulin (khusus)
g. Lakukan pengecekan ganda
h. Perawat harus memberikan kepada pasien bahwa mereka akan diberikan suntukan
insulin
i. Distribusi dan penyimpanan vial insulin dengan beragam dosis:
j. Simpan dalam kulkas secara terpisah dan diberi label yang etapat.
k. Semua vial insulin dibuang dalam waktu 30 hari setelah dibuka (injeksi jarum
suntik). Tanggal dibuka / digunakannya insulin untuk pertma kali harus dicatat
pada vial.
9. Konsentrat elektrolit : injeksi NaCl > 0.9% dan injeksi Kalium (klorida, asetat dan
fosfat) > 0.4Eq/ml
a. Jika KCL diinjeksi terlalu cepat (misalnya pada kecepatan melibihi 10
mEq/jam) atau dengan dosis yang terlalu tinggi dapat menyebabkan henti
jantung.
b. KCL tidak boleh diberikan sebagai IV push / bolush
c. Hanya disimpan di apotek, ICU, ICCU dan kamar operasi.
d. Standar konsentrasi pemberian infus NaCl: maksimal 3% dalam 500 ml.
e. Berikan label pada botol infus “hight alert”.
f. Protocol untuk KCLl:
i. Indikasi infus KCl
ii. Kecepatan maksimal infus
iii. Konsentrasi maksimal yang masih diperbolehkan
iv. Panduan mengenai kapan diperlukannya monitor kardiovaskular
v. Penentuan bahwa semua infus KCl harus diberikan via pompa
vi. Larangan untuk memberikan larutan KCl multiple secara berbarengan
(missal : tidak boleh memberikan KCl IV sementara pasien sedang
mendapatkan infuse KCl di jalur IV lainnya)
vii. Diperbolehkan untuk melakukan subtitusi dari KCl oral menjadi KCl
IV, jika diperlukan
g. Lakukan Pengecekan ganda
REFERENSI
1. Wisconsin Patient Safety Institute. Model high-alert medications policy & procedures.
Wisconsin: WPSI; 2004
2. Institute for Safe Medication Practices (ISMP). ISMP’s list of high-alert medications.
ISMP; 2012.
7. Koczmara, C. High alert medication: no room for errors. Kanada: ISMP; 2003.
11. Kane J. High Alert Medication Policy. The University Of Toledo Medical Center; 2011.
12. Colorado Fondation for medical care. Campaign intervention fact sheet: high alert
medications.
13. Medication use Quality Committee. High alert medications: identification, double-check
and labeling. Saskatoon Health Region: 2009.