Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami
dapat menyelesaikan Panduan Keamanan Obat Yang Perlu Diwaspadai.
Panduan Keamanan Obat Yang Perlu Diwaspadai ini telah kami susun
dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat
memperlancar pembuatan panduan ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak
terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan
panduan ini.
Perlu disadari bahwa masih banyak kurangnya kualitas dan kuantitas
keamanan obat yang perlu diwaspadai di RS sangat terkait komitmen pimpinan
RS serta memerlukan dukungan dari para klinisi di RS. Untuk itu telah disusun
Panduan Keamanan Obat Yang Perlu Diwaspadai sehingga diharapkan
penyelenggaraan Keamanan Obat Yang Perlu Diwaspadai di RS dapat dilakukan
lebih optimal.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasa. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar
kami dapat memperbaiki panduan ini.
Akhir kata kami berharap semoga Panduan Keamanan Obat Yang Perlu
Diwaspadai ini dapat memberikan manfaat terhadap pembaca.
BAB II
RUANG LINGKUP
D. PEMBERIAN OBAT
1. Pemberian Obat Perlu Diwaspadai
a. Penyiapan Obat yang Perlu Diwaspadai (High Alert) di Ruang Perawatan
Penyiapan dan pemberian obat kepada pasien yang perlu diwaspadai
termasuk elektrolit konsentrasi tinggi harus memperhatikan kaidah
berikut :
1) Setiap pemberian obat menerapkan PRINSIP 7 BENAR.
2) Pemberian elektrolit pekat harus dengan pengenceran dan
penggunaan label khusus.
3) Pastikan pengenceran dan pencampuran obat dilakukan oleh orang
yang berkompeten.
4) Pisahkan atau beri jarak penyimpanan obat dengan kategori LASA.
5) Tidak menyimpan obat kategori kewaspadaan tinggi di meja dekat
pasien tanpa pengawasan.
6) Biasakan mengeja nama obat dengan kategori obat
LASA atau NORUM (Look Alike Sound Alike = Nama Obat Rupa
Mirip), saat memberi atau menerima instruksi.
b. Cek 7 (Tujuh) Benar Obat Pasien
Setiap penyerahan obat kepada pasien dilakukan verifikasi 7 (tujuh)
benar untuk mencapai medication safety :
1) Benar nama pasien.
2) Benar obat.
3) Benar tidak kadaluarsa.
4) Benar dosis.
5) Benar waktu pemberian.
6) Benar cara pemberian.
7) Benar dokumentasi.
c. Pemberian Obat yang Perlu Diwaspadai (High-Alert) di Ruang
Perawatan
1) Sebelum perawat memberikan obat high alert kepada pasien maka
perawat lain harus melakukan pemeriksaan kembali (double
check) secara independen :
a) Kesesuaian antara obat dengan rekam medik/instruksi dokter.
b) Ketepatan perhitungan dosis obat.
c) Identitas pasien.
2) Obat high alert infus harus dipastikan :
a) Ketepatan kecepatan pompa infus (infuse pump).
b) Jika obat lebih dari satu, tempelkan label nama obat pada
syringe pump dan disetiap ujung jalur selang.
3) Obat high alert elektrolit konsentrasi tinggi harus diberikan sesuai
perhitungan standar yang telah baku, yang berlaku di semua ruang
perawatan.
4) Setiap kali pasien pindah ruang rawat, perawat pengantar
menjelaskan kepada perawat penerima pasien bahwa pasien
mendapatkan obat high alert, dan menyerahkan formulir pencatatan
obat.
5) Dalam keadaan emergency yang dapat menyebabkan pelabelan dan
tindakan pencegahan terjadinya kesalahan obat high alert dapat
mengakibatkan tertundanya pemberian terapi dan memberikan
dampak yang buruk pada pasien, maka dokter dan perawat harus
memastikan terlebih dahulu keadaan klinis pasien yang
membutuhkan terapi segera (cito) sehingga double check dapat tidak
dilakukan, namun sesaat sebelum memberikan obat, perawat harus
menyebutkan secara lantang semua jenis obat yang diberikan
kepada pasien sehingga diketahui dan didokumentasikan dengan
baik oleh perawat yang lainnya.
d. Pengecekan Ganda terhadap High Alert Medications
Perawat harus selalu melakukan pengecekan ganda (double-check)
terhadap semua high alert medications sebelum diberikan kepada
pasien.
1) Tujuan:
Identifikasi obat-obatan yang memerlukan verifikasi atau pengecekan
ganda oleh petugas kesehatan lainnya (sebagai orang kedua)
sebelum memberikan obat dengan tujuan meningkatkan
keselamatan dan akurasi.
2) Kebijakan :
Pengecekan ganda atau diperlukan sebelum memberikan high alert
medicationstertentu atau spesifik dan di saat pelaporan pergantian
jaga atau saat melakukan transfer pasien. Pengecekan ganda ini
akan dicatat pada rekam medis pasien atau pada catatan pemberian
medikasi pasien.
3) Pengecekan pertama harus dilakukan oleh petugas yang berwenang
untuk menginstruksikan, meresepkan, atau memberikan obat-
obatan, antara lain: perawat, ahli farmasi, dan dokter.
4) Pengecekan kedua akan dilakukan oleh petugas yang berwenang,
atau perawat lainnya. (petugas tidak boleh sama dengan pengecek
pertama).
5) Kebutuhan minimal untuk melakukan pengecekan ganda /verifikasi
oleh orang kedua dilakukan pada kondisi-kondisi seperti berikut:
a) Setiap akan memberikan injeksi obat
b) Untuk infuse :
- Saat terapi inisial.
- Saat terdapat perubahan konsentrasi obat.
- Saat pemberian bolus.
- Saat pergantian jaga perawat atau transfer pasien.
c) Setiap terjadi perubahan dosis obat.
d) Pengecekan tambahan dapat dilakukan sesuai dengan instruksi
dari dokter.
6) Petugas kesehatan mempersiapkan obat dan hal-hal di bawah ini
untuk menjalani pengecekan ganda oleh petugas kedua :
a) Obat-obatan pasien dengan label yang masih baru.
b) Rekam medis pasien, catatan pemberian medikasi pasien, atau
resep / instruksi tertulis dokter.
c) Obat yang hendak diberikan lengkap dengan labelnya.
7) Petugas kedua akan memastikan hal-hal berikut ini :
a) Obat telah disiapkan dan sesuai dengan instruksi.
b) Perawat pasien harus memverifikasi bahwa obat yang hendak
diberikan telah sesuai dengan instruksi dokter.
c) Obat memenuhi 7 persyaratan.
- Obat tepat.
- Dosis atau kecepatannya tepat, termasuk pengecekan ganda
mengenai penghitungan dan verifikasi pompa infuse.
- Rute pemberian tepat.
- Frekuensi / interval tepat.
- Diberikan kepada pasien yang tepat.
- Informasi tepat.
- Benar dokumentasi.
d) Membaca label dengan suara jelas.
e) Perawat untuk memverifikasi ketujuh persyaratan
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
KESATU : PEMBERLAKUAN PANDUAN KEWASPADAAN OBAT HIGH
ALERT RUMAH SAKIT AQIDAH .
KEDUA : Panduan kewaspadaan obat high alert sebagaimana dimaksud
Diktum Pertama agar digunakan sebagai acuan dalam
melaksanakan identifikasi pasien di Rumah Sakit Aqidah .
KETIGA : Direksi beserta jajarannya di lingkungan Rumah Sakit Aqidah
melakukan pembinaan dan pengawasan tentang pelaksanaan
kewaspadaan obat high alert dalam rangka meningkatkan
keselamatan pasien rumah sakit.
KEEMPAT : Panduan kewaspadaan obat high alert ini akan dievaluasi
secara berkala sekurang-kurangnya satu kali dalam tiga tahun.
KELIMA : Surat Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
KEENAM : Apabila dikemudian hari terjadi kekeliruan dalam Surat
Keputusan ini maka akan diadakan perubahan atau perbaikan
seperlunya.
Ditetapkan di : TANGERANG
Tanggal : 16 Juli 2018
DIREKTUR RS AQIDAH