Anda di halaman 1dari 4

TUGAS KELOMPOK

SOP Pemberian Obat High Alert


(Elektrolit Konsentrasi Tinggi)
Untuk memenuhi tugas mata kuliah
PATIENT SAFETY

Yang dibina oleh:


Ibu Ni Wayan Dwi Rosmalawati, A. Per. Pen., M. Kes

Oleh:
1. Amelia Erintya (17210203125)
2. Adinda Ayu Sasadila (17210204174)
3. Claudina Dwi Eva Cahyani (17210204187)
4. Dyachnoza Ayu Oktavianti (17210204160)
5. Dila Rosita (17210204157)
6. Elliza Amirotunnisa’ (17210204175)
7. Marissa Dwi Asih Perwita (17210204184)
8. Muhammad Naufal Hakim (17210204159)
9. Niken Ayuningtyas (17210204180)
10. Riza Nur Aini (17210204164)
11. Sukma Angela Rahmaningrum (17210204166)
12. Iva Dea Fahila (17210204169)
13. Shella Eka Putri Salwa Sabila (17210204153)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG


JURUSAN KEPERAWATAN
D-III KEPERAWATAN MALANG KELAS LAWANG
NOVEMBER 2020
No. Dokumen:
POLTEKKES KEMENKES MALANG SOP Patient Safety
No. Revisi:
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR 00
Tanggal Terbit:
Pemberian Obat High Alert Halaman:
(Elektrolit Konsentrasi Tinggi)

Unit: Instalasi Farmasi,Intensive Care Unit (ICU) Petugas/pelaksana:


Perawat,Apoteker,Dosen,Mahasiswa
Pengertian Elektrolit konsentrat tinggi adalah salah satu obat yang perlu diwaspadai (high
alert) yang memiliki resiko tinggi menyebabkan bahaya yang besar pada pasien
jika tidak digunakan secara tepat, obat yang presentasinya tinggi dalam
menyebabkan terjadinya kesalahan/eror dan/ atau kejadian sentinel (sentinel
event), obat yang beresiko tinggi menyebabkan dampak yang tidak diinginkan.
Tujuan 1. Mencegah terjadinya kesalahan dalam pemberian obat akibat nama obat
yang terdengar sama dan memiliki bentuk yang sama
2. Memberikan kewaspadaan dan teliti sebelum dan pada saat pemberian
3. Disimpan pada tempat khusus
4. Jenis elektrolit konsentrasi tinggi hanya berada di farmasi ataupun di
ruangan khusus dengan pengawasan yang ketat
5. Mengurangi resiko medication error
6. Meningkatkan keselamatan pasien
7. Memberikan pedoman dalam manajemen dan pemberian obat yang perlu
diwaspadai (high-alert medications) sesuai standar pelayanan farmasi dan
keselamatan pasien rumah sakit.
8. Mencegah terjadinya sentinel event atau adverse outcome
9. Mencegah terjadinya kesalahan / error dalam pelayanan obat yang perlu
diwaspadai kepada pasien
10.Meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit.
Prosedur A. Langkah Kerja
1. Petugas pertama mempersiapkan obat dan hal-hal di bawah ini untuk
menjalani pengecekan ganda oleh petugas kedua:
a. Obat-obatan pasien dengan label yang masih intak
b. Rekam medis pasien, catatan pemberian medikasi pasien, atau resep /
instruksi tertulis dokter
c. Obat yang hendak diberikan lengkap dengan labelnya
2. Petugas kedua akan memastikan hal-hal berikut ini:
a. Perawat pasien harus memverifikasi bahwa obat yang hendak diberikan
telah sesuai dengan instruksi dokter.
b. Obat telah disiapkan dan sesuai dengan instruksi,
c. Obat memenuhi 5 persyaratan
d. Perawat untuk memverifikasi kelima persyaratan ini:
1)Tepat Obat
2)Tepat Dosis atau kecepatannya.
3)Text Rute Pemberian
4)Tepat Frekuensi/Interval
5)Tepat Pasien
3. Pada beberapa kasus, harus tersedia juga kemasan/vial obat untuk
memastikan bahwa obat yang disiapkan adalah obat yang benar, misalnya:
dosis insulin.
4. Ketika petugas kedua telah selesai melakukan pengecekan ganda dan kedua
petugas yakin bahwa obat telah sesuai lakukanlah pencatatan pada rekam
medis / catatan pemberian medikasi pasien
5. Petugas kedua harus menulis “dicek oleh …” dan diisi dengan nama
pengerek.
6. Pengecekan ganda akan dilakukan sebelum obat diberikan kepada pasien
7. Pastikan infuse obat berada pada jalur/selang yang benar dan lakukan
pengecekan selang infus mulai dari larutan/cairan infus pompa, hingga
tempat insersi selang.
8. Pastikan pompa infus terprogram dengan kecepatan pemberian yang tepat,
termasuk ketepatan data berat badan pasien
9. Untuk pengecekan saat pergantian jaga Perawat atau transfer pasien,
Petugas kedua akan memastikan hal-hal berikut:
a. Obat yang diberikan harus memenuhi kelima persyaratan.
b. Perawat berikutnya akan membaca label dengan lantang kepada Perawat
sebelumnya untuk memverifikasi kelima persyaratan (seperti yang telah
disebutkan di atas)
10. Saat pengecekan telah selesai dan kedua perawat yakin bahwa obat telah
sesuai. lakukanlah pencatatan pada bagian pengecekan oleh Perawat di
rekam medis pasien.
11. Sesaat sebelum pemberian obat, Perawat mengecek nama pasien,
memberitahukan kepada pasien mengenai nama obat yang diberikan, dosis,
dan tujuannya (pasien dapat juga berperan sebagai pengecek. jika
memungkinkan).
12. Semua pemberian High Alert medications intravena dan bersifat kontinu
harus diberikan melalui pompa infus IV. Pengecualian dapat diberikan pada
pasien risiko tinggi mengalami kelebihan cairan (volume overload). Setiap
selang infus harus diberi label dengan nama obat yang diberikan di ujung
dista selang lem pada pintu masuk pompa (untuk mempermudah verifikasi
dan meminimalkan kesalahan),
13. Pada situasi emergency, dimana pelabelan dan prosedur pengecekan ganda
dapat menghambat/menunda penatalaksanaan dan berdampak negatif
terhadap pasien, Perawat atau Dokter pertama-tama harus menentukan dan
memastikan bahwa kondis klinis pasien benar-benar bersifat emergency dan
perlu dilaksanakan segera sedemikian rupa sehingga pengecekan ganda
dapat ditunda. Petugas yang memberikan obat harus menyebutkan dengan
lantang semua terapi obat yang diberikan sebelum memberikannya kepada
pasien
14. Obat yang tidak digunakan dikembalikan kepada farmasi/apotek, dan
dilakukan peninjauan ulang oleh Ahli Farmasi atau Apoteker apakah terjadi
kesalahan obat yang belum diberikan
15. Dosis ekstra yang digunakan ditinjau ulang oleh Apoteker untuk
mengetahui indikasi penggunaan dosis ekstra.
B. Penyimpanan Elektrolit Konsentrat Tinggi
1. Obat high Alert (obat dengan kewaspadaan tinggi) disimpan dalam lemari
dan diberi garis merah.
2. Obat high alert (obat yang memerlukan kewaspadaan tinggi) harus disimpan
di tempat terpisah dan diberi label khusus mengikuti SPO penyimpanan obat
high alert)
3. Penyimpanan konsterat tinggi:
a. Asisten apoteker (logistik farmasi / pelayanan farmasi) yang menerima
obat segera memisahkan obat yang termasuk kelompok obat yang "High
Alert"
b. Tempelkan stiker merah bertuliskan "High Alert" pada setiap kemasan
obat high alert.
Petugas melakukan identifikasi obat High Alert (Elektrolit Konsentrat
Tinggi) lokasi pelabelan dan penyimpanan di area yang di batasi ketat,
berikan selotip merah pada sekeliling tempat penyimpanan obat high alert
yang terpisah dari obat yang lain.Namun demikian, khusus untuk elektrolit
konsentrasi tinggi terdapat juga di unit pelayanan, yaitu ICU dan kamar
bersalin dalam jumlah yang terbatas. Obat disimpan sesuai dengan kriteria
penyimpanan perbekalan farmasi, utamanya dengan memperhatikan
jenis sediaan obat (rak/kotak penyimpanan, lemari pendingin), sistem FIFO
dan FEFO, serta ditempatkan sesuai ketentuan obat dengan kewaspadaan
tinggi (High Alert). Elektrolit konsentrasi tinggi tidak disimpan di unit
perawatan kecuali untuk kebutuhan klinis yang penting. Sementara itu,
elektrolit konsentrasi tinggi yang disimpan pada unit perawatan pasien
dilengkapi dengan pengaman. Dalam mengamankannya harus diberi label
yang jelas dan disimpan pada area yang dibatasi ketat (restricted) untuk
mencegah penatalaksanaan yang kurang hati-hati.
C. Pemberian Label
"HIGH ALERT" untuk elektrolit konsentrat tinggi, jenis injeksi atau infus
tertentu, mis. Heparin, Insulin, dan lain-lain. Penandaan obat High Alert
dilakukan dengan stiker High Alert" pada obat.
D. Tips Pemberian Obat High Alert
1. Sebelum diberikan kepada pasien, selalu melakukan double chesk
minimal dengan 2 orang perawat. Double check dilakukan terhadap
kesesuaian instruksi dokter yang dicatat dalam rekam medis, ketepatan
perhitungan dosis terapi, sesuai dengan identitas pasien, dan sesuai jenis
obatnya.
2. Melakukan pencatatan yang mendetail mengenai dosis, waktu pemberian,
dan aksesnya.
3. Mengecek kondisi pasien sebelum sebelum diberikan obat.
4. Melakukan pemantuan ketat selama pemberian obat.
5. Perawat menyebutkan dengan baik pada saat pemberian obat.
6. Tidak menyimpan obat di dekat pasien tanpa pengawasan.
E. Pencegahan Kesalahan Penggunaan
Sebelum memberikan obat kepada pasien perawat harus melakukan
verifikasi 7 (tujuh) benar untuk mencapai medication safety dan mencegah
kesalahan dalam pemberian obat :
1. Benar obat
2. Benar waktu dan frekuensi pemberian
3. Benar dosis
4. Benar rute pemberian
5. Benar identitas pasien
a. Kebenaran nama pasien
b. Kebenaran nomor rekam medis pasien
c. Kebenaran umur/tanggal lahir pasien
d. Kebenaran alamat rumah pasien
6. Benar informasi
7. Benar dokumentasi
Pemberian elektrolit pekat harus dengan pengenceran dan penggunaan label
khusus, pastikan pengenceran dan pencampuran obat dilakukan oleh orang
yang berkompeten, tidak menyimpan obat kategori kewaspadaan tinggi di
meja dekat pasien tanpa pengawasan.

Anda mungkin juga menyukai