Anda di halaman 1dari 11

PENINGKATAN KEAMANAN OBAT YANG PERLU

DIWASPADAI (HIGH ALERT)

Disusun Oleh:

 Annisa R
 Agia Permata
 Elis R
 Hendar M.A
 Nden Ayu
 Rendra R

S1 Ilmu Keperawatan
Tahun Ajaran 2016/2107
STIKes ‘Aisyiyah Bandung
Jl KH Ahmad Dahlan (Jl Banteng) No. 6 Bandung
Telp. (022) 7312423  Fax (0220 7305269
KATA PENGANTAR

Bismillahirahmannirahim

Segala puji atas kebesaran Sang Khalik yang telah menciptakan alam
semesta dalam suatu keteraturan hingga dari lisan terpetik berjuta rasa syukur
kehadirat Allah SWT. Karena atas limpahan Rahmat dan Karunia-Nyalah sehingga
kami diberikan kesempatan dan kesehatan untuk dapat menyelesaikan makalah untuk
memenuhi salah satu tugas mata kuliah ini. Shalawat dan salam senantiasa tercurah
kepada baginda Nabi Muhammad SAW, yang diutus ke permukaan bumi ini
menuntun manusia ke puncak peradaban seperti sekarang ini.
Kami menyadari sepenuhnya, dalam penyusunan makalah ini tidak lepas dari
tantangan dan hambatan. Namun berkat usaha dan motivasi dari pihak-pihak langsung
maupun tidak langsung yang memperlancar jalannya penyusunan makalah ini
sehingga makalah ini dapat kami susun seperti sekarang ini. Oleh karena itu, kami
ucapkan banyak terima kasih atas bantuan dan motivasi yang diberikan sehingga
Penyusun dapat menyelesaikan makalah ini.
Akhirnya dengan segala kerendahan hati kami menyadari bahwa hanya
kepada Allah SWT jugalah kita menyerahkan segalanya. Semoga makalah ini dapat
menjadi referensi dan tambahan materi pembelajaran bagi kita semua, Aamiin Yaa
Robb.

Bandung, September 2017

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................................ii
BAB I.............................................................................................................................1
PENDAHULUAN..........................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG........................................................................................1
1. PENGERTIAN....................................................................................................1
2. TUJUAN.............................................................................................................2
BAB II............................................................................................................................3
PEMBAHASAN............................................................................................................3
A. DAFTAR OBAT YANG PERLU DI WASPADAI.......................................3
B. IDENTIFIKASI AREA YANG MEMBUTUHKAN ELEKTROLIT KONSENTRAT..3
C. PERESEPAN DAN INSTRUKSI MEDIS.........................................................3
D. PENYIMPANAN................................................................................................4
E. PENYIMPANAN OBAT LASA ( LOOK ALIKE)............................................4
F. PEMBERIAN LABEL........................................................................................5
G. PENYIMPANAN OBAT HIGHT ALERT........................................................5
H. PEMBERIAN OBAT PERLU DIWASPADAI................................................5
I. HAL - HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN................................................7
Daftar pustaka................................................................................................................8

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Bila obat-obatan menjadi bagian dari rencana pengobatan pasien, manajemen


harus berperan secara kritis untuk memastikan keselamatan pasien. Obat-obatan yang
perlu diwaspadai (high-alert medications) adalah obat yang sering menyebabkan
terjadi kesalahan/kesalahan serius (sentinel event), obat yang berisiko tinggi
menyebabkan dampak yang tidak diinginkan (adverse outcome) seperti obat-obat
yang terlihat mirip dan kedengarannya mirip (Nama Obat Rupa dan Ucapan
Mirip/NORUM, atau Look Alike Sound Alike/LASA).
Obat-obatan yang sering disebutkan dalam issue keselamatan pasien adalah
pemberian elektrolit konsentrat secara  tidak sengaja (misalnya, kalium klorida
2meq/ml atau yang lebih pekat, kalium fosfat, natrium klorida lebih pekat dari 0.9%,
dan magnesium sulfat =50% atau lebih pekat-). Kesalahan ini bisa terjadi bila perawat
tidak mendapatkan orientasi dengan baik di unit pelayanan pasien, atau bila perawat
kontrak tidak diorientasikan  terlebih dahulu  sebelum ditugaskan, atau pada keadaan
gawat darurat. Cara yang paling efektif untuk mengurangi atau mengeliminasi
kejadian tersebut adalah dengan meningkatkan proses pengelolaan obat-obat yang
perlu diwaspadai termasuk memindahkan elektrolit konsentrat dari unit pelayanan
pasien ke farmasi.
Rumah sakit secara kolaboratoriumoratif mengembangkan suatu kebijakan
dan/atau prosedur untuk membuat daftar obat-obat yang perlu diwaspadai berdasarkan
data yang ada di rumah sakit. Kebijakan dan/atau prosedur juga mengidentifikasi  area
mana saja  yang membutuhkan elektrolit konsentrat, seperti di IGD atau kamar
operasi serta  pemberian laboratoriumel secara benar  pada elektrolit dan bagaimana
penyimpanannya di area tersebut, sehingga membatasi akses untuk mencegah
pemberian yang tidak disengaja/kurang hati-hati.

1. PENGERTIAN
Obat yang Perlu Diwaspadai (High-Alert Medications) adalah sejumlah obat-
obatan yang memiliki risikotinggi menyebabkan bahaya yang besar pada pasien jika
tidak digunakan secara tepat (drugs that bear a heightened risk of causing significant
patient harm when they are used in error (ISMP - Institute for Safe Medication
Practices).

Obat yang Perlu Diwaspadai (High-Alert Medications) merupakan obat yang


persentasinya tinggi dalam menyebabkan terjadinya kesalahan / error dan / atau
kejadian sentinel (sentinel event), obat yangberisiko tinggi menyebabkan dampak
yang tidak diinginkan (adverse outcome) termasuk obat-obat yang tampak mirip

1
(nama Obat, lupa dan "capan mirip, norum atau Look-Alike Sound-Alike, LASA,
termasuk pula elektrolit konsentrasi tinggi. Jadi, obat yang perlu diwaspadai
merupakan obat yang memerlukan kewaspadaan tinggi, terdaftar dalam kategori obat
berisiko tinggi, dapat menyebabkan cedera serius pada pasien jika terjadi kesalahan
dalam penggunaan.

2. TUJUAN
a. Memberikan pedoman dalam manajemen dan pemberian obat yang
perlu diwaspadai (high-alert  medications) sesuai standar pelayanan
farmasi dan keselamatan pasien rumah sakit.
b. Meningkatkan keselamatan pasien rumah sakit.
c. Mencegah terjadinya sentinel event atau  adverse outcome
d. Mencegah terjadinya kesalahan / error dalam pelayanan obat yang perlu
diwaspadai kepada pasien.
e. Meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. DAFTAR OBAT YANG PERLU DI WASPADAI


1. Obat yang perlu diwaspadai dapat dibedakan menjadi kelompok obat yang
memiliki rupa mirip (Look-Alike)
2. Kelompok obat yang memiliki nama mirip (Sound-Alike)
3. Kelompok obat elektrolit konsentrasi tinggi

B. IDENTIFIKASI AREA YANG MEMBUTUHKAN ELEKTROLIT


KONSENTRAT
Berdasarkan pelayanan medis yang diberikan kepada pasien maka unit yang
dinilai membutuhkan penempatan elektrolit konsentrasi tinggi di unit pelayanan
hanya berada di :

a. Intensive care unit (IGD)


Elektrolit konsentrat tidak boleh berada di ruang perawatan, kecuali di ruang
tersebut di atas, dengansyarat disimpan di tempat terpisah, akses terbatas, jumlah
terbatas dan diberi label yang jelas untukmenghindari penggunaan yang tidak
disengaja.
Peresepan, penyimpanan, penyiapan, pemberian elektrolit konsentrat di
ruangan tersebut sesuaidengan ketentuan yang berlaku tentang manajemen obat
yang perlu diwaspadai (high-alert medications)

C. PERESEPAN DAN INSTRUKSI MEDIS

Penulisan resep untuk obat yang termasuk kelompok obat yang perlu
diwaspadai (High-Alert Medications) harus sesuai dengan ketentuan penulisan
resep yang baku serta beberapa hal pentingberikut :
1. Dokter memeriksa kelengkapan dan ketepatan resep  penulisan resep,
indikasi, ketepatan obat, dosis,rute pemberian
2. Penulisan obat yang termasuk kelompok obat LASA/NORUM harus
menggunakan huruf kapital semua serta mencantumkan dengan jelas dosis dan
satuan obat, Contoh : IR 15 IU seharusnya dituliskan IR 15 Internasional unit
3. Instruksi lisan hendaknya dihindari, jika sangat terpaksa diperbolehkan dalam
keadaan emergensi yangdiatur sesuai dengan pedoman komunikasi efektif
dengan tekhnik SBAR
4. Apoteker atau asisten Apoteker yang menerima resep, harus melakukan
konfirmasi jika terdapat penulisan yang tidak sesuai (nama obat/sediaan,
satuan, dll

3
5. Penulisan instruksi terapi oleh dokter dan perawat di rekam medis pasien
(catatan terintegrasi)  juga sesuai dengan penulisan resep, yaitu:

a. Ditulis dengan huruf kapital


b. Satuan tertentu harus ditulis lengkap
c. Dosis dan rute pemberian harus ditulis jelas
d. Pemberian elektrolit konsentrat hendaknya memberikan penjelasan
untuk mengingatkan perawat tentang dosis dan cara pemberiannya
e. Satuan obat yang harus ditulis lengkap
f. Misalnya : IU harus ditulis Internasional Unit
.

D. PENYIMPANAN
1. Lokasi penyimpanan
Obat yang perlu diwaspadai berada di logistik farmasi dan pelayanan
farmasi, khusus untuk elektrolit konsentrasi tinggi terdapat juga di unit
pelayanan, yaitu ICU dan kamar bersalin(VK) dalam jumlah yang terbatas.
Obat disimpan sesuai dengan kriteria penyimpanan perbekalan farmasi,
utamanya dengan memperhatikan jenis sediaan obat (rak/kotak penyimpanan,
lemaripendingin), sistem FIFO dan FEFO serta ditempatkan sesuai ketentuan
obat“High Alert”

2. Penyimpanan Elektrolit Konsentrasi Tinggi


a. Asisten apoteker (logistik farmasi / pelayanan farmasi) yang menerima
obat segera memisahkan obat yang termasuk kelompok obat yang “High
Alert”sesuai Daftar Obat Hight alert di RSU Sari Mutiara Medan
b. Tempelkan stiker merah bertuliskan “High Alert” pada setiap kemasan
obat high alert.
c. Berikan selotip merah pada sekeliling tempat penyimpanan obat high alert
yang terpisah dari obat lain

E. PENYIMPANAN OBAT LASA ( LOOK ALIKE)


a. LASA (look Alike Sound Alike) merupakan sebuah peringatan
(warning) untuk keselamatan pasien (patient safety) : obat-obatan yang
bentuk / rupanya mirip dan pengucapannya / namanya mirip tidak boleh
diletakkan berdekatan.
b. Walaupun terletak pada kelompok abjad yang sama harus diselingi
dengan minimal (dua) obat dengan kategori LASA diantara atau
ditengahnya.
c. Biasakan mengeja nama obat dengan kategori LASA saat
memberi/menerima instruksi

4
F. PEMBERIAN LABEL
Label untuk obat yang perlu diwaspadai dapat dibedakan menjadi dua jenis :
a. HIGHT ALERT untuk elektrolit konsentrasi tinggi, jenis injeksi atau infuse
tertentu, mis. heparin, 1nsulin, dll.
1. Penandaan obat High Alert dilakukan dengan stiker Hight Alert Double
Check” pada obat.
b. LASA untuk obat-obat yang termasuk kelompok LASA/NORUM
1. Obat kategori Look Alike Sound Alike (LASA) diberikan penanda dengan
stiker LASA pada tempat penyimpanan obat.
2. Apabila obat dikemas dalam paket untuk kebutuhan pasien, maka
diberikan tanda LASA pada kemasan primer obat.

G. PENYIMPANAN OBAT HIGHT ALERT


a. Apoteker/ asisten apoteker memverifikasi resep obat high alert sesuai
Pedoman Pelayanan farmasi penangana High Alert
b. Garis bawahi setiap obat high alert pada lembar resep dengan tinta merah.
c. Jika apoteker tidak ada di tempat, maka penanganan obat high alert dapat
didelegasikan pada asisten apoteker yang sudah ditentukan.
d. Dilakukan pemeriksaan kedua oleh petugas farmasi yang berbeda sebelum
obat diserahkan kepada perawat
e. Petugas farmasi pertama dan kedua, membubuhkan tanda tangan dan nama
jelas di bagian belakang resep sebagai bukti telah dilakukan double check.
f. Obat diserahkan kepada perawat/pasien disertai dengan informasi yang
memadai dan menandatangani buku serah terima obat rawat inap.

H. PEMBERIAN OBAT PERLU DIWASPADAI

1. Penyimpanan Obat yang perlu diwaspadai (High Alert) diruang perawatan 


a. Penyiapan dan pemberian obat kepada pasien yang perlu diwaspadai
termasuk elektrolit konsentrasi tinggi harus memperhatikan kaidah berikut:
b. Setiap pemberian obat menerapkan PRINSIP 7 BENAR
c. Pemberian elektrolit pekat harus dengan pengenceran dan penggunaan label
khusus.
d. Pastikan pengenceran dan pencampuran obat dilakukan oleh orang yang
berkompeten.
e. Pisahkan atau beri jarak penyimpanan obat dengan kategori LASA
f. Tidak menyimpan obat kategori kewaspadaan tinggi di meja dekat pasien
tanpa pengawasan.

5
g. Biasakan mengeja nama obat dengan kategori obat LASA/NORUM) Look
Alike Sound Alike = nama obat mirip rupa, saat memberi / menerima
instruksi.
2. Cara pengenceran oabat yang perlu diwaspadai (Hight Alert) diruang
perawatan 
a. KCL 7,46 % injeksi (Konsentrasi sediaan yang ada adalah 1mEq=1ml) harus
diencerkan sebelum digunakan dengan perbandingan 1ml KCL : 1 ml pelarut
(WFI/Nacl 0,9%). Konsentrasi dalam larutan maksimum adalah 10meQ/10Ml.
Pemberian KCL melalui perifer diberikan secara perlahan-lahan dengan
kecepatan infuse 10meQ/jam (atau 10meQKCL dalam 100ml pelarut/jam.
Pemberian obat KCL melalui central line (vena sentral) konsentrasi
maksimum adalah 20mEq/100ml kecepatan infuse maksimal 20mEq KCL
dalam 100ml pelarut/jam.
b. Nacl 0,3 % injeksi intervena diberikan melalui vena sentral dengan
kecepatan infuse tidak lebih dari 100Ml/jam.
c. A t r i u m b i c a r b o n a t ( M e y l o n v i a l 8 , 4 % ) i n j e k s i , h a r u s
d i e n c e r k a n s e b e l u m d i g u n a k a n . U n t u k penggunaan bolus,
diencerkan dengan perbandingan 1Ml NA Bicarbonat : 1 Ml pelarut WFI
untuk p e m b e r i a n b o l u s d e n g a n k e c e p a t a n m a k s i m u m
1 0 m E q / m e n i t u n t u k p e n g g u n a a n i n f u s e d r i p , diencerkan dengan
perbandingan 0,5Ml Na Bicarbonat : 1Ml Dextrose 5% pemberian drip
infuse dilakukan dengan kecepatan maksimum 1mEq/ Kg BB/Jam

3. Cek 7 (Tujuh) Benar Obat Pasien


Setiap penyerahan obat kepada pasien dilakukan verifikasi 7 (tujuh) benar
untuk mencapai medication safety 

1. Benar obat
2. Benar waktu dan frekuensi pemberian.
3. Benar dosis.
4. Benar rute pemberian.
5. Benar identitas pasien
 Kenaran nama pasien
 Kenaran nomor rekam medis pasien
 Kebenaran umur/tanggal lahir pasien
 Kebenaran alamat rumah pasien
 Nama DPJP
6. Benar informasi
7. Benar dokumentasi

6
4. Pemberian Obat Yang Perlu Diwaspadai (High-Alert) diruang perawatan
a. Sebelum perawat memberikan obat high alert kepada pasien maka perawat
lain harus melakukanpemeriksaan kembali (double check) secara
independent.
1. Kesesuaian antara obat dengan rekam medik/instruksi dokter.
2. Ketepatan perhitungan dosis obat.
3. Identitas pasien.

5. Obat high alert infus harus dipastikan :


a. Ketepatan kecepatan pompa infus (infuse pump).
b. Jika obat lebih dari satu, tempelkan label nama obat pada syringe pump
dan di setiap ujung jalur selang.

6. Obat high alert elektrolit konsentrasi tinggi harus diberikan sesuai perhitungan
standar yang telahbaku, yang berlaku di semua ruang perawatan.

7. Setiap kali pasien pindah ruang rawat, perawat pengantar menjelaskan kepada
perawat penerima pasien bahwa pasien mendapatkan obat high alert dan
menyerahkan formulir pencatatan obat.

8. Dalam keadaan emergency yang dapat menyebabkan pelabelan dan tindakan


pencegahan terjadinya kesalahan obat high alert dapat mengakibatkan
tertundanya pemberian terapi dan memberikan dampak yang buruk pada
pasien, maka dokter dan perawat harus memastikan terlebih dahulu keadaan
klinis pasien yang membutuhkan terapi segera (cito) sehingga double check
dapat tidak dilakukan,namun sesaat sebelum memberikan obat, perawat harus
menyebutkan secara lantang semua jenis obat yang diberikan kepada pasien
sehingga diketahui dan didokumentasikan dengan baik oleh perawat yang
lainnya.

I. HAL - HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN


1. Setiap depo farmasi, ruang rawat, poliklinik harus memiliki daftar obat High
alert
2. Setiap tenaga kesehatan harus mengetahui penanganan khusus untuk obat high
alert.

3. Prosedur peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai dilakukan mulai


dari peresepan,penyimpanan, penyiapan di farmasi dan ruang perawatan dan
pemberian obat

7
Daftar pustaka

 https://dokumen.tips/documents/peningkatan-keamanan-obat-yang-perlu-
diwaspadai-print.html

 http://marlinaazwar.blogspot.co.id/2014/06/

Anda mungkin juga menyukai