Anda di halaman 1dari 3

CARA MENCEGAH KESALAHAN PEMBERIAN OBAT

 KEWASPADAAN
Baca label obat dengan teliti, pertanyakan pemberian banyak tablet
atau vial untuk dosis tunggal.
Waspada obat-obatan bernama sama.
Cermati angka dibelakang koma.
Pertanyakanpeningkatan dosis yang tiba-tiba dan berlebihan.
Ketika suatu obat baru atau obat yang tidak lazim diprogramkan,
konsultasikan kepada sumbernya.
Jangan beri obat yang diprogramkan dengan nama pendek atau
singkatan tidak resmi.
Jangan berupaya menguraikan dan mengartikan tulisan yang tidak
dapat dibaca.
Kenali klien yang memiliki nama akhiran sama. Juga, minta klien
menyebutkan nama lengkapnya. Cermati nama yang tertera pada
tanda pengenal. Cermati ekuivalen.

 RASIONAL
Banyak produk tersedia dalam kotak, warna, dan bentuknya yang sama.
Kebanyakan dosis terdiri dari satu atau dua tablet atau kapsul atau satu
vial dosis tunggal. Interpretasi yang salah terhadap program obat dapat
mengakibatkan pemberian dosis tinggi berlebihan.
Banyak nama obat terdengar sama, misal ( Digoksin dan Digitoksin,
Keflex dan Keflin, Orinase dan Orinade ).
Beberapa obat tersedia dalam jumlah yang merupakan perkalian satu
sama lain, contoh ( tablet Coumadin dalam tablet 2,5 dan 25mg,
Thorazine dalam spansules ( sejenis kapsul ) 30 dan 300mg ).
Kebanyakan dosis diprogramkan secara bertahap supaya dokter dapat
memantau efek terapeutik dan responnya.
Jika dokter juga tidak lazim dengan obat tersebut maka resiko
pemberian dosis yang tidak akurat akan menjadi lebih besar.
Banyak dokter menggunakan nama pendek atau singkatan tidak resmi
untuk obat yang sering diprogramkan. Apabila perawat atau ahli
farmasi tidak mengenal nama tersebut , obat yang diberikan atau
dikeluarkan bias salah.
Apabila ragu , Tanya dokter. Kesempatan terjadinya salah interpretasi
besar, kecuali jika perawat mempertanyakan program obat yang sulit
dibaca.
Seringkali, satu atau dua orang klien memiliki nama khiran yang sama
atau mirip. Label khusus pada kardeks atau buku obat dapat memberi
peringatan tentang masalah yang potensial.
Saat tergesa-gesa, salah baca ekuivalen mudah terjadi, contoh ( dibaca
milligram padahal milliliter )
Dasar untuk memberi hukuman dan bukan merupakan bagian catatan
medis klien yang sah. Laporan ini merupakan analisis objektif tentang
apa yang terjadi dan merupakan penatalaksanaan resiko yang
dilakukan institusi untuk memantau kejadian semacam ini. Laporan
kejadian membantu komite interdisiplin mengedintifikasi kesalahan dan
menyelesaikan masalah system dirumah sakit yang mengakibatkan
terjadinya kesalahan.

Anda mungkin juga menyukai