Anda di halaman 1dari 131

HUBUNGAN FAMILY SUPPORT DENGAN KECEMASAN

PADA PASIEN PRE OPERASI DI RSUD JENDERAL


AHMAD YANI METRO LAMPUNG
TAHUN 2021

SKRIPSI

DANY NOVIANTO
1714301034

POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNGKARANG


JURUSAN KEPERAWATAN TANJUNGKARANG
PRODI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN
TAHUN 2021

i
HUBUNGAN FAMILY SUPPORT DENGAN KECEMASAN
PADA PASIEN PRE OPERASI DI RSUD JENDERAL
AHMAD YANI METRO LAMPUNG
TAHUN 2021

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu persyaratan untuk menyelesaikan pendidikan


Program Studi Sarjana Terapan Keperawatan

DANY NOVIANTO
1714301034

POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNGKARANG


JURUSAN KEPERAWATAN TANJUNGKARANG
PRODI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN
TAHUN 2021

ii
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN NASKAH ILMIAH

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama : Dany Novianto
Alamat : Jalan. Beringin Labuhan Ratu, RT 002 RW 001, Kel. Labuhan
Ratu, Kec. Kedaton, Kab. Bandar Lampung, Provinsi Lampung
Email : dany.novian123@gmail.com
No. HP : 085366707563

Dengan ini menyatakan bahwa naskah ilmiah yang berjudul:

Hubungan family support dengan kecemasan pada pasien pre operasi di RSUD
Jenderal Ahmad Yani Metro Lampung Tahun 2021 adalah hasil karya saya sendiri
dari hasil pemaparan dan pemikiran asli yang belum pernah dipublikasikan secara
keseluruhan maupun sebagian dalam bentuk jurnal, working paper, atau bentuk
lain. Naskah ilmiah ini sepenuhnya merupakan karya intelektual saya dan semua
yang menjadi rujukan dalam karya ilmiah ini telah saya sebutkan kaidah akademik
yang berlaku umum. Termasuk pihak yang telah memberikan kontribusi
pemikiran pada isi, kecuali yang menyangkut ekspresi kalimat dan desain
penulisan karya ilmiah lain.
Demikian pernyataan ini saya buat secara sadar dan benar serta dengan penuh rasa
tanggungjawab.
Bandar Lampung, Juli 2021
yang menyatakan

Dany Novianto
NIM. 1714301034

iii
HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI

HUBUNGAN FAMILY SUPPORT DENGAN KECEMASAN PADA


PASIEN PRE OPERASI DI RSUD JENDERAL AHMAD YANI
METRO LAMPUNG TAHUN 2021

Penulis
Dany Novianto

Diterima dan disahkan oleh tim penguji skripsi Jurusan Keperawatan Politeknik
Kesehatan Tanjungkarang Tahun Akademik 2020/2021 sebagai persyaratan
menyelesaikan pendidikan Sarjana Terapan Keperawatan.

Tim Penguji
Ketua

Ririn Sri Handayani, M.Kep.Ns.Sp.Kep.MB


NIP. 197502141998032002

Anggota

Yuliati Amperaningsih, S.K.M., M.Kes


NIP. 196607151988032020

Anggota

Ns. Sulastri, S.Kep, M.Kep., Sp.Jiwa


NIP. 197210151997032002

Mengetahui,
Ketua Jurusan Keperawatan Tanjungkarang
Politeknik Kesehatan Tanjungkarang

Gustop Amatiria, S.Kp., M.Kes


NIP. 197008071993031002

iv
LEMBAR PERSETUJUAN
SKRIPSI

HUBUNGAN FAMILY SUPPORT DENGAN KECEMASAN PADA


PASIEN PRE OPERASI DI RSUD JENDERAL AHMAD YANI
METRO LAMPUNG TAHUN 2021
Penulis
DANY NOVIANTO/1714301034

Telah diperiksa dan disetujui oleh Tim Pembimbing Skripsi Jurusan Keperawatan
Politeknik Kesehatan Tanjungkarang untuk dipertahankan pada sidang skripsi

Bandar Lampung, Februari 2021

Pembimbing Utama

Yuliati Amperaningsih, S.K.M., M.Kes


NIP. 196607151988032020

Pembimbing Pendamping

Ns. Sulastri, S.Kep, M.Kep., Sp.Jiwa


NIP. 197210151997032002

v
BIODATA PENULIS
Nama : Dany Novianto
NIM : 1714301034
Tempat & Tanggal Lahir : Bandar Lampung, 14 November 1998
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Jalan. Beringin Labuhan Ratu, RT 002 RW 001,
Kel. Labuhan Ratu Kedaton Bandar Lampung

RIWAYAT PENDIDIKAN
SD (2005-2011) : SD 5 Labuhan Ratu
SMP (2011-2014) : SMP 8 Bandar Lampung
SMA (2014-2017) : SMA Yadika Bandar Lampung
PT (2017-Sekarang) : STR Keperawatan Poltekkes Tanjungkarang

vi
HALAMAN PERSEMBAHAN

Puji syukur saya haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
rahmat-Nya saya dapat menyelesaikan laporan akhir skripsi ini. Saya menyadari
tanpa bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, dari masa perkuliahan sampai
pada penyusunan skripsi ini sangatlah sulit bagi saya untuk menyelesaikannya,
maka dari itu saya ucapkan banyak terimakasih kepada:
1. Kedua orangtua saya yang sangat saya sayangi dan cintai yang selalu
mendukung saya dalam bentuk materi maupun do’a untuk saya sampai saya
bisa menyelesaikan laporan akhir skripsi ini, karena tanpa dukungan dan do’a
dari orangtua saya tidak akan bisa sampai seperti ini.
2. Keluarga dan saudara yang selalu memberikan dukungan baik materi maupun
do’a untuk saya dalam mengerjakan laporan akhir skripsi ini.
3. Kakak dan mba sepupu saya yang selalu memberi nasihat kepada saya agr terus
giat belajar dan pantang menyerah.
4. Ananda Intan Purnama Herliyanda sebagai salah satu orang yang saya sayangi
yang selalu memberikan dukungan serta do’a disaat saya merasa putus asa, dan
selalu menyemangati saya agar saya dapat menyelesaikan laporan akhir skripsi
ini.
5. Teman-teman Sarjana Terapan Keperawatan yang sudah 4 tahun bersama dan
selalu memberikan semangat kepada saya dan teman-teman saya yang nakal
sampai saya bisa menyelesaikan laporan akhir skripsi ini.

vii
MOTTO
“Jika Kamu Berfikir Sukses, Kamu Akan Sukses
Jika Kamu Berfikir Gagal, Maka Habislah Sudah”

viii
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS
AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai sivitas akademik Poltekkes Tanjungkarang, saya yang bertanda tangan


dibawah ini:
Nama : Dany Novianto
NIM : 1714301034
Program Studi : Sarjana Terapan Keperawatan
Jurusan : Keperawatan
Jenis Karya : Skripsi
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada
Poltekkesekesungkarang Hak Bebas Royalti Nonekslusif (Non-exclusif Royality-
Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul:
Hubungan Family Support dengan Kecemasan pada Pre Operasi di RSUD
Jenderal Ahmad Yani Metro Lampung Tahun 2021
Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan), dengan Hak Bebas Royaliti
Nonekslusif (Non-exclusif Royality-Free Right) ini Poltekkes Tanjungkarang
berhak menyimpan, mengalih media/format-kan, mengelola dalam bentuk
pangkalan data (database), merawat dan mempublikasikan tugas akhir saya
selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai
pemilik Hak Cipta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Bandar Lampung, 30 Juli 2021


Mengetahui,
Ketua Prodi Sarjana Terapan Keperawatan Yang menyatakan

Dr.Anita,M.Kep.,Sp.Mat Dany Novianto


NIP.196902101992122001 1714301034

ix
x
POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNGKARANG
JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN

Skripsi, Juli 2021

Dany Novianto
Hubungan Family Support dengan Kecemasan pada Pasien Pre Operasi di
RSUD Jenderal Ahmad Yani Metro Lampung Tahun 2021
xix+50 halaman+3 gambar+10 tabel+12 lampiran

ABSTRAK
Kecemasan merupakan salah satu kondisi psikologi yang ditemukan pada pasien
yang akan menjalani tindakan operasi, seringkali kecemasan terjadi karena pasien
merasa takut akan terjadi kegagalan saat operasi dan akan menimbulkan kematian.
Kecemasan pada pasien pre operasi dapat berkurang dengan adanya dukungan
dari keluarga. Dukungan keluarga merupakan suatu bentuk hubungan
interpersonal diantaranya sikap, tindakan dan penerimaan terhadap anggota
keluarga, sehingga anggota keluarga merasa ada yang memperhatikan. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan dukungan keluarga dengan
kecemasan pada pasien pre operasi.
Metode penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif korelasi dengan
pendekatan cross sectional. Sampel pada penelitian ini sebanyak 37 responden
sesuai dengan kriteria inklusi pada penelitian. Pengumpulan data pada penelitian
ini menggunakan teknik purposive sampling dengan menggunakan kuisioner dan
dianalisa statistik dengan uji chi-square.
Hasil penelitian didapatkan distribusi frekuensi kecemasan terbanyak adalah
kecemasan sedang sebanyak 21 responden (56,8%). Distribusi frekuensi
dukungan keluarga yaitu disfungsi dukungan keluarga rendah sebanyak 24
responden (64,9%). Nilai p-value 0,013 yang berarti p-value < 0,05 yang artinya
ada hubungan antara dukungan keluarga dengan kecemasan pada pasien pre
operasi. Peneliti berharap agar tenaga kesehatan khususnya perawat dalam
memberikan asuhan keperawatan pada pasien pre operasi yang mengalami
kecemasan dapat melibatkan keluarga untuk memberikan dukungan sehingga
pasien yang mengalami kecemasan dapat merasa lebih baik.

Kata kunci : Dukungan Keluarga,Kecemasan


Bahan pustaka : (1998-2021)

xi
TANJUNGKARANG HEALTH POLYTECHNIC
NURSING MAJOR
STUDY PROGRAM OF APPLIED NURSING GRADUATE STUDY

Thesis, July 2021

Dany Novianto
Relationship between Family Support and Anxiety in Pre-Operational Patients
at General Ahmad Yani Hospital, Metro Lampung in 2021
xix+50 pages+10 tables+3 pictures+12 attachments

ABSTRACT
Anxiety is one of the psychological conditions found in patients who will undergo
surgery, often anxiety occurs because the patient is afraid of failure during
surgery and will cause death. Anxiety in preoperative patients can be reduced
with the support of the family. Family support is a form of interpersonal
relationships including attitudes, actions and acceptance of family members, so
that family members feel that someone is paying attention. This study aims to
determine the relationship between family support and anxiety in preoperative
patients.
This research method uses a type of quantitative correlation research with a cross
sectional approach. The sample in this study was 37 respondents according to the
inclusion criteria in the study. Collecting data in this study using purposive
sampling technique using questionnaires and statistically analyzed by chi-square
test.
The results showed that the distribution of the highest frequency of anxiety was
moderate anxiety as many as 21 respondents (56.8%). Distribution of the
frequency of family support, namely low family support dysfunction as many as 24
respondents (64.9%). The p-value is 0.013, which means p-value <0.05, which
means that there is a relationship between family support and anxiety in
preoperative patients. Researchers hope that health workers, especially nurses, in
providing nursing care to preoperative patients who experience anxiety can
involve their families to provide support so that patients who experience anxiety
can feel better.

Keywords : Family Support, Anxiety


Library materials: (1998-2021)

xii
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya haturkan kepada Allah Subhanauhu Wata’Aala, karena atas
berkat dan rahmat-Nya saya dapat menyelesaikan laporan akhir skripsi ini yang
berjudul hubungan family support dengan kecemasan pada pasien pre operasi di
RSUD Jenderal Ahmad Yani Metro Lampung Tahun 2021. Dalam proses
penyelesaian laporan akhir skripsi ini penulis banyak mendapatkan arahan dan
bimbingan serta masukan dari penguji, maka dari itu pada kesempatan ini penulis
berterima kasih kepada:
1. Yuliati Amperaningsih, S.K.M., M.Kes., selaku dosen pembimbing utama yang
telah menyediakan waktu, tenaga, dan pikiran untuk mengarahkan saya dalam
menyusun laporan akhir skripsi ini.
2. Ns. Sulastri, M.Kep., Sp.Jiwa., selaku dosen pembimbing pendamping yang
telah menyediakan waktu, tenaga, dan pikiran untuk mengarahkan saya dalam
menyusun laporan akhir skripsi ini.
3. Ririn Sri Handayani, M.Kep.Ns.Sp.Kep.MB, selaku ketua penguji yang telah
memberi masukan untuk mengarahkan saya dalam menyusun laporan akhir
skripsi ini
Akhir kata saya berharap Tuhan Yang Maha Esa dapat membalas kebaikan semua
pihak yang telah membantu. Semoga proposal penelitian ini membawa banyak
manfaat bagi penulis dan pembaca.

Bandar Lampung, Februari 2021

Dany Novianto
1714301034

xiii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL .....................................................................................i
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ii
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS ...........................................iii
HALAMAN PENGESAHAN ..........................................................................iv
LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI ...........................................................v
BIODATA PENULIS .......................................................................................vi
HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................................................vii
MOTTO ............................................................................................................viii
HALAMAN PERNYATAAN PUBLIKASI ...................................................ix
LEMBAR LAIK ETIK ....................................................................................x
ABSTRAK ........................................................................................................xi
KATA PENGANTAR ......................................................................................xiii
DAFTAR ISI .....................................................................................................xiv
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................xvii
DAFTAR TABEL .............................................................................................xviii
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................xix

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..............................................................................1
B. Perumusan Masalah ......................................................................4
C. Tujuan Penelitian ..........................................................................5
1. Tujuan Umum ...........................................................................5
2. Tujuan Khusus ..........................................................................5
D. Manfaat Penelitian ........................................................................5
1. Manfaat Teoritis ........................................................................5
2. Manfaat Aplikatif ......................................................................5
E. Ruang Lingkup Penelitian .............................................................5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


A. Deskripsi Konseptual ....................................................................7
1. Konsep Kecemasan ...................................................................7
a. Definisi Kecemasan ..............................................................7
b. Tingkat Kecemasan ..............................................................7
c. Respon Kecemasan ...............................................................9
d. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kecemasan ...................9
e. Tanda dan Gejala Kecemasan ..............................................12
f. Instrumen Kecemasan ...........................................................12
2. Konsep Dukungan Keluarga .....................................................13
a. Definisi Keluarga .................................................................13
b. Struktur Keluarga .................................................................13
c. Fungsi Keluarga ...................................................................14
d. Definisi Dukungan Keluarga ................................................14
e. Bentuk dan Fungsi Dukungan Keluarga ..............................15

xiv
f. Sumber Dukungan Keluarga .................................................15
g. Manfaat Dukungan Keluarga ...............................................13
h. Instrumen APGAR Keluarga ...............................................16
3. Konsep Perioperatif ..................................................................16
a. Definisi Perioperatif .............................................................16
b. Tahap Perioperatif ................................................................16
c. Klasifikasi Perioperatif .........................................................16
B. Penelitian yang Relevan ................................................................17
C. Kerangka Teori .............................................................................18
D. Kerangka Konsep ..........................................................................19
E. Hipotesis ........................................................................................20

BAB III METODE PENELITIAN


A. Jenis Penelitian .............................................................................21
B. Desain Penelitian ..........................................................................21
C. Tempat dan Waktu Penelitian .......................................................21
1. Tempat Penelitian .....................................................................21
2. Waktu Penelitian .......................................................................22
D. Populasi dan Sampel .....................................................................22
1. Populasi Penelitian ....................................................................22
2. Sampel Penelitian .....................................................................22
a. Kriteria Inklusi .....................................................................22
b. Kriteria Ekslusi .....................................................................23
3. Besar Sampel dan Teknik Sampel ............................................23
a. Besar Sampel ........................................................................23
b. Teknik Sampel .....................................................................24
E. Variabel Penelitian ........................................................................24
1. Variabel Independen .................................................................24
2. Variabel Dependen ...................................................................25
F. Definisi Operasional Variabel .......................................................25
G. Teknik Pengumpulan Data ...........................................................26
1. Instrumen Pengumpulan Data ...................................................26
2. Tahap Pengumpulan Data .........................................................28
3. Etika Penelitian .........................................................................28
4. Tahap Pengolahan Data ............................................................29
H. Teknik Analisis Data ....................................................................31
1. Analisis Univariat .....................................................................31
2. Analisis Bivariat .......................................................................31

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN


A. Gambaran Umum Penelitian..........................................................33
1. Karakteristik Responden............................................................33
a. Karakteristik Berdasarkan Usia ............................................33
b. Karakteristik Berdasarkan Jenis Kelamin ............................33
c. Karakteristik Berdasarkan Status Perkawinan .....................34
d. Karakteristik Berdasarkan Status Tinggal Bersama .............34

xv
e. Karakteristik Berdasarkan Pendidikan .................................35
f. Karakteristik Berdasarkan Pengalaman Operasi ...................36
B. Hasil Penelitian .............................................................................36
1. Analisis Univariat .....................................................................36
a. Distribusi Frekuensi Dukungan Keluarga ............................36
b. Distribusi Frekuensi Kecemasan ..........................................37
2. Analisis Bivariat .......................................................................37
a. Hubungan Family Support System dengan Kecemasan pada
Pasien Pre Operasi ...............................................................37
C. Pembahasan ...................................................................................38
1. Karakteristik Responden ...........................................................38
2. Analisis Univariat .....................................................................41
3. Analisis Bivariat .......................................................................42
D. Keterbatasan Penelitian ................................................................43

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN


A. Kesimpulan ...................................................................................44
B. Saran .............................................................................................44

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................46


LAMPIRAN

xvi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Rentang Respon Kecemasan ..........................................................8


Gambar 2.2 Kerangka Teori ...............................................................................19
Gambar 2.3 Kerangka Konsep ...........................................................................20

xvii
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel ............................................................25


Tabel 3.2 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Usia ..............................................33
Tabel 3.3 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jenis Kelamin ..............................34
Tabel 3.4 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Status Perkawinan .......................34
Tabel 3.5 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Status Tinggal Bersama ...............35
Tabel 3.6 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pendidikan ...................................35
Tabel 3.7 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pengalaman Operasi ....................36
Tabel 3.8 Distribusi Frekuensi Dukungan Keluarga ..........................................36
Tabel 3.9 Distribusi Frekuensi Kecemasan ........................................................37
Tabel 4.0 Hubungan Family Support dengan Kecemasan pada Pasien Pre Operasi
di RSUD Jenderal Ahmad Yani Metro Lampung Tahun 2021 ..........................38

xviii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Lembar penjelasan penelitian


Lampiran 2 : Lembar informed consent
Lampiran 3 : Lembar kuisioner data demografi
Lampiran 4 : Lembar kuisioner dukungan keluarga dan kecemasan
Lampiran 5 : Lembar konsultasi
Lampiran 6 : Lembar Izin Penelitian
Lampiran 7 : Lembar Jadwal Penelitian
Lampiran 8 : Lembar Data Tabulasi
Lampiran 9 : Lembar Distribusi Frekuensi
Lampiran 10 : Lembar Uji Normalitas
Lampiran 11 : Lembar Uji Statistik Dukungan Keluarga dan Kecemasan
Lampiran 12 : Lembar Histogram

xix
1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Menjalani tindakan operasi merupakan suatu pengalaman yang sulitbagi
setiap individu. Banyak masalah yang mungkin dapat terjadi selama proses
operasi atau setelah operasi yang menyebabkan rasa takut dan cemas terhadap
setiap individu (Faridah, 2015). Menurut Yuliana & Mirasari (2020),
menyebutkan bahwa sekitar 80% pasien yang akan menjalani tindakan operasi
mengalami kecemasan. Dampak kecemasan pre operasi dapat berupa
perubahan tanda-tanda vital, gelisah, susah tidur, menanyakan hal sama
berulang-ulang, bahkan sering buang air besar (Nisa et al, 2019), 60% pasien
yang akan menjalani tindakan operasi mengalami tingkat kecemasan sedang
(Ernawati & Fahmi, 2019). Salah satu faktor penyebab terjadinya kecemasan
yaitu adanya masalah kesehatan pasien yang mengharuskan untuk dilakukan
tindakan operasi (Sulastri et al dalam Pardede, 2021).
Pembedahan atau operatif merupakan semua tindakan pengobatan dengan
membuka bagian tubuh, dan pada umumnya dapat dilakukan dengan
melakukan sayatan pada bagian tubuh yang akan ditangani, setelah selesai
dilakukan tindakan pembedahan, lalu dilakukan penutupan serta penjahitan
luka. Pembedahan adalah untuk mengatasi suatu penyakit, cedera atau cacat,
serta mengobati kondisi yang sulit atau tidak mungkin disembuhkan hanya
dengan obat-obatan sederhana (Apriyansyah, Romadoni, dan Andrianovita,
2014 dalam Pardede, 2021). Pra operatif adalah tahap pertama dalam
menyiapkan pasien secara maksimal sehingga dapat di operasi dengan baik,
cepat pulih, dan bebas dari komplikasi setelah operasi (Pardede, Sitepu, dan
Saragih, 2018). Tindakan pembedahan yang sukses secara keseluruhan sangat
tergantung pada tahap ini.
Tindakan operasi merupakan tindakan dengan efek samping yang sangat
beragam, mulai dari ringan yang sifatnya reversible hingga berat berupa
kecacatan atau bahkan kematian (Cholifah & Purwanti, 2019). Saat fase pre
2

operasi pasien mendapatkan berbagai stressor yang dapat mengakibatkan rasa


stress dan kecemasan (Rihiantoro et al, 2018). Data di dunia menunjukkan 61%
pasien pre operasi mengalami kecemasan (Mulugeta et al, 2018). Stress dan
kecemasan pada pasien pre operasi terjadi karena pasien mengalami ketakutan
akan kemungkinan terjadi nyeri setelah operasi, takut pada terjadinya
perubahan fisik, dan takut akan kematian (Rahman & Ernawati, 2018).
Kecemasan yaitu perasaan tegang, gelisah, gugup dengan tingkat intensitas
yang berbeda-beda (Bedaso, dan Ayalew, 2019). Kecemasan juga dapat
diartikan sebagai respon terhadap rangsangan eksternal atau internal yang
memiliki gejala perilaku, emosi, kognitif, dan fisik(Mulugeta, dkk., 2018).
Menurut American Psychiatric Association kecemasan merupakan respon yang
normal, emosional serta diharapkan terhadap suatu bahaya nyata (American
Psychiatric Association dalam Woldegerima, 2018). Pasien cenderung akan
mengekspresikan rasa kecemasan yang dialaminya pada keluarga atau orang
terdekat yang dapat memberikan suatu dukungan sehingga membuat pasien
merasa nyaman dan dapat mengurangi rasa takut untuk menghadapi tindakan
operasinya (Ernawati & Fahmi, 2019).
Menurut (Ratna, 2010 dalam Livana, 2018), dukungan keluarga adalah
unsur-unsur penting dalam perawatan, khususnya pasien yang akan menjalani
operasi. Bentuk dukungan ini membuat individu memiliki perasaan yang
nyaman, yakin diperdulikan, nasihat yang mampu membuat penerima
dukungan akan merasa disayangi, dihargai, dan dicintai oleh keluarga sehingga
individu dapat menghadapi masalah dengan baik. Dukungan yang diberikan
keluarga untuk mengurangi kecemasan pasien itu sendiri dapat berupa
dukungan informasional, dimana keluarga memberikan nasihat, saran, dan
sebagai sumber informasi bagi pasien. Dukungan emosional juga diberikan
keluarga, yang meliputi dukungan yang diwujudkan dalam bentuk afeksi
adanya kepercayaan, perhatian, dan instrumental. Keluarga mempunyai peran
yang sangat penting dalam mencegah, mengembangkan, mengadaptasi, dan
memperbaiki masalah kesehatan. Masalah kesehatan dalam keluarga saling
berkaitan dan saling mempengaruhi antar anggota keluarga sehingga dapat
3

meningkatkan kualitas hidup pasien, oleh karena itu keluarga mempunyai


posisi yang memberikan dampak atau pengaruh menguntungkan untuk
memecahkan masalah kesehatan dan dapat dijadikan sebagai bagian dari unit
pelayanan kesehatan (Oktowaty et al, 2018 dalam Sriwahyuni, 2020). Hasil
penelitian yang dilakukan Melisa (2012), menunjukkan faktor eksternal yang
paling besar mempengaruhi kecemasan adalah dukungan sosial (14,2%). Salah
satu dukungan sosial diperoleh melalui dukungan keluarga.
World Health Organization (WHO), menyatakan bahwa kasus bedah
adalah masalah kesehatan masyarakat (Kemenkes RI, 2018). Jumlah pasien
dengan tindakan operasi dari data WHO tahun 2012 bahwa dari tahun ke tahun
jumlah pasien pre operasi mengalami peningkatan. Pada tahun 2012 terdapat
148 juta pasien diseluruh Rumah Sakit di dunia yang mengalami tindakan
operasi, sedangkan di Indonesia sebanyak 1,2 juta pasien menjalani tindakan
operasi dan menempati urutan ke-11 dari 50 pertama penanganan penyakit di
Rumah Sakit se-Indonesia dengan pasien operasi. Pane (2019), mengatakan
gangguan kecemasan akibat tindakan operasi di Indonesia terutama di kota
Jakarta, menunjukkan prevalensi yang jauh lebih tinggi dibandingkan rata-rata
umum. Prevalensi (angka kesakitan) gangguan ansietas berkisar pada angka 6-
7% dari populasi umum. Kelompok perempuan lebih banyak mengalami
gangguan kecemasan jika dibandingkan dengan kelompok laki-laki. Insiden
yang dilaporkan pre operasi, kecemasan pada orang dewasa berkisar antara
11% sampai 80%.
Kecemasan pre operasi disebabkan berbagai faktor, salah satunya adalah
faktor pengetahuan, dukungan keluarga dan pengalaman. Semua orang yang
akan menjalani operasi pertama kali akan mengalami kecemasan, terutama
pada saat satu hari sebelum operasi. Dampak yang mungkin muncul bila
kecemasan pre operasi tidak ditangani, yang pertama pasien dengan tingkat
kecemasan tinggi tidak akan mampu berkonsentrasi dan memahami kejadian
selama perawatan dan prosedur. Kedua, harapan pasien terhadap hasil, pasien
mungkin sudah memiliki gambaran tersendiri mengenai pemulihan setelah
pembedahan. Ketiga, pasien akan merasa lebih nyaman dengan pembedahan
4

jika pasien mengetahui momen yang dihadapi pada saat hari pembedahan tiba.
Keempat, pasien mungkin memerlukan penjelasan mengenai penanganan nyeri
yang akan dirasakan setelah operasi (Ridwan, 2017).
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Kresna (2017), yang
berjudul hubungan dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan pasien pre
operasi elektif di ruang mawar dan kutilang RSUD Dr. H. Abdul Moeloek
Provinsi Lampung, didapatkan hasil dari 42 respoden distribusi frekuensi
tingkat kecemasan terbanyak adalah tingkat kecemasan ringan sebanyak 20
responden (47,6%), dan distribusi frekuensi dukungan keluarga yaitu dukungan
keluarga baik sebanyak 35 responden (83,3%), dengan p=value 0,002 yang
berarti < 0,05, maka dapat disimpulkan ada hubungan dukungan antara
dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan pasien pre operasi elektif.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Aprilia (2018), yang
berjudul hubungan dukungan keluarga dengan kecemasan pasien pre operasi di
ruang bedah RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung, didapatkan
hasil distribusi frekuensi kecemasan adalah tidak cemas sebanyak 21
responden (51,3%), dan distribusi frekuensi dukungan keluarga yaitu dukungan
keluarga baik sebanyak 21 responden (51,3%), dengan p=value < 0,05 yang
berarti ada hubungan antara dukungan keluarga dengan kecemasan pasien pre
operasi.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Pandiangan (2020), yang
berjudul hubungan dukungan keluarga dengan kecemasan pasien pre operasi,
didapatkan hasil adalah sebagian besar dukungan keluarga dalam kategori baik
(45,8%), tingkat kecemasan sedang (56,3%), menggunakan uji rank spearman
yang menunjukkan terdapat hubungan signifikan antara kedua variabel dengan
p=value < 0,05 dengan keeratan hubungan kuat (0,529). Kesimpulan dari
kedua variabel adalah, dukungan yang baik mampu mengurangi kecemasan
yang dihadapi oleh pasien saat akan menjalani tindakan operasi, hal ini
perlu ditingkatkan sehingga mampu mengurangi beban psikologi yang dialami
oleh pasien.
5

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Inayati (2015), yang


berjudul hubungan tingkat kecemasan dengan peningkatan tekanan darah pada
pasien pre operasi elektif di RSUD Jenderal Ahmad Yani Metro Tahun 2015,
didapatkan hasil p-value 0,023 yang berarti p-value < 0,05, maka dapat
disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara tingkat kecemasan dengan
tekanan darah pasien pre operasi.
Berdasarkan dari fenomena-fenomena masalah yang terjadi pada latar
belakang diatas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian hubungan family
support system dengan kecemasan pada pasien pre operasi di RSUD Jenderal
Ahmad Yani Metro Lampung Tahun 2021.

B. Perumusan Masalah
Berdasarkan data dari latar belakang masalah di atas, dapat dirumuskan
masalah sebagai berikut: seberapa besar dukungan keluarga terhadap
kecemasan pada pasien yang akan menjalani tindakan operasi, oleh karena itu
peneliti ingin mengetahui apakah ada hubungan family support dengan
kecemasan pada pasien pre operasi di RSUD Jenderal Ahmad Yani Metro
Lampung Tahun 2021?.

C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada hubungan
family support dengan kecemasan pada pasien pre operasi di RSUD
Jenderal Ahmad Yani Metro Lampung Tahun 2021?
2. Tujuan Khusus
a. Diketahui distribusi frekuensi kecemasan pada pasien pre operasi.
b. Diketahui distribusi frekuensi family support pada pasien pre operasi.
c. Diketahui hubungan family support dengan kecemasan pada pasien
pre operasi.
6

D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini dapat menjadi masukan dan sebagai pengembangan ilmu
keperawatan dalam melakukan penelitian lebih lanjut ataupun dalam
memberikan referensi baru pada kasus kecemasan pada pasien pre operasi
dengan melibatkan keluarga sebagai support.
2. Manfaat Aplikatif
Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan informasi baru dan bagi
petugas kesehatan dalam mengatasi kecemasan pre operasi khususnya pada
pasien yang akan menjalani tindakan operasi dengan melibatkan keluarga
sebagai support.

E. Ruang Lingkup Penelitian


Penelitian ini ingin mengetahui hubungan family support dengan kecemasan
pada pasien pre operasi. Penelitian ini akan dilaksanakan pada 10-25 Juli 2021
di ruang rawat inap bedah RSUD Jenderal Ahmad Yani Metro Lampung Tahun
2021, populasi pada penelitian ini adalah semua pasien yang akan menjalani
tindakan operasi, berdasarkan data dari Rekam Medik RSUD Jenderal Ahmad
Yani Metro Lampung pada 26 Januari tahun 2021 tercatat dalam 2 bulan
terakhir pada tahun 2021 yaitu bulan Januari-Februari sebanyak 119 kasus
dengan besar sampel yaitu 37 responden. Jenis penelitian yang digunakan
adalah penelitian kuantitatif korelasional dengan desain penelitian cross
sectional. Instrumen yang akan digunakan didalam penelitian ini adalah
kuisioner dukungan keluarga menurut APGAR keluarga dan kuisioner
kecemasan yang menggunakan alat ukur ZS-RAS (Zung Self-Rating Anxiety
Scale).
7

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Deskripsi Konseptual
1. Konsep Kecemasan
a. Definisi Kecemasan
Menurut Stuart (2016), kecemasan adalah rasa takut yang tidak jelas
disertai dengan perasaan ketidakpastian, ketidakberdayaan, isolasi, dan
ketidakamanan. Pengalaman kecemasan dimulai pada masa bayi dan
berlanjut sepanjang hidup. Pengalaman seseorang diketahui berakhir
dengan rasa takut terbesar yaitu takut kematian. Kecemasan adalah
keadaan emosi tanpa objek tertentu, masalah dipicu oleh hal yang tidak
diketahui dan menyertai semua pengalaman baru, seperti masuk sekolah,
memulai pekerjaan baru, atau bahkan melahirkan anak. Karakteristik
kecemasan membedakan dari rasa takut, ketakutan memiliki sumber atau
objek tertentu dimana seorang individudapat mengidentifikasi dan
menjelaskan. Rasa takut melibatkan penilaian kognitif dari stimulus yang
sangat mengancam,kecemasan adalah respon emosional terhadap
penilaian tersebut, sedangkan rasa takut disebabkan oleh paparan fisik
atau psikologis dari situasi yang mengancam (Stuart, 2016).
b. Tingkat Kecemasan
Menurut Peplau (1963) dalam Stuart (2016), mengidentifikasi empat
tingkat kecemasan dengan penjelasan efeknya:
1) Kecemasan Ringan
Kecemasan ringan terjadi saat ketegangan hidup sehari-hari, selama
tahap ini seseorang waspada dan lapang presepsi sangat meningkat.
Kemampuan seseorang untuk melihat, mendengar, dan menangkap
lebih dari sebelumnya. Jenis kecemasan ringan dapat memotivasi
belajar dan menghasilkan pertumbuhan dan kreatif.
8

2) Kecemasan Sedang
Dimana seseorang hanya berfokus pada hal penting saja, lapang
presepsi menyempit sehingga kurang melihat, mendengar, dan
menangkap. Seseorang memblokir area tertentu tetapi masih mampu
mengikuti perintah jika diarahkan untuk melakukannya.
3) Kecemasan Berat
Ditandai dengan penurunan yang signifikan pada lapang presepsi,
cenderung memfokuskan pada hal detail dan tidak berfikir tentang hal
lain. Semua perilaku ditujukan untuk mengurangi kecemasan, dan ada
banyak arahan yang dibutuhkan untuk fokus pada area lain.
4) Panik
Panik dikaitkan dengan rasa takut dan teror, sebagian orang yang
mengalami kepanikan tidak dapat melakukan hal-hal bahkan dengan
arahan. Gejala panik adalah peningkatan aktivitas motorik, penurunan
kemampuan untuk berhubungan dengan orang lain, presepsi yang
menyempit, dan kehilangan pemikiran rasional. Tingkat kecemasan
ini tidak dapat bertahan tanpa batas waktu, karena kompatibel
dengan kehidupan. Kondisi panik yang amat berkepanjangan akan
menghasilkan kelelahan dan kematian.

RENTANG RESPON KECEMASAN

Respon Adaptif Respon Maladaptif

Antisipasi Ringan Sedang Berat Panik


Gambar 2.1. Rentang Respon Kecemasan
Sumber: (Stuart, 2016).
9

c. Respon Kecemasan
Menurut Stuart (2016), respon kecemasan dibagi menjadi dua, yaitu:
1) Respon Adaptif
Hasil yang positif akan didapatkan jika individu dapat menerima dan
mengatur kecemasan. Kecemasan dapat menjadi sebuahtantangan dan
motivasi yang kuat untuk menyelesaikan masalah serta merupakan
sarana untuk mendapatkan penghargaan yang tinggi. Strategi adaptif
biasanya digunakan seseorang untuk mengatur kecemasan antara lain
berbicara kepada individu lain,menangis, tidur, latihan, dan
menggunakan teknik relaksasi.
2) Respon Maladaptif
Ketika kecemasan tidak dapat diatur, individu menggunakan
mekanisme koping yang tidak berfungsi dan tidak dapat
berkesinambungan dengan yang lain. Koping maladaptif mempunyai
banyak jenis termasuk perilaku agresif, berbicara tidak jelas, isolasi
diri, banyak makan, konsumsi alkohol, berjudi, dan penyalahgunaan
obat-obat terlarang.
3) Respon Fisiologis
a) Kardiovaskular: palpitasi jantung berdebar, tekanan darah
meningkat, rasa ingin pingsan, tekanan darah menurun, denyut nadi
menurun.
b) Respirasi: nafas cepat, sesak nafas, tekanan pada dada, nafas
dangkal pembengkakan pada tenggorokan, seperti tercekik,
terengah-engah.
c) Neuromuskular: reflek meningkat,mudah terkejut, mata berkedip-
kedip, insomnia, tremor, rigiditas, gelisah, wajah tegang, kelemahan
umum, tungkai lemah, gerakan yang janggal.
d) Gastrointestinal; kehilangan nafsu makan, menolak makan, mual
dan muntah, nyeri ulu hati dan diare.
e) Saluran Perkemihan: tidak dapat menahan kencing, sering buang air
kecil.
10

f) Kulit: wajah kemerahan, berkeringat pada telapak tangan, gatal,


wajah pucat, diaphoresis.
4) Respon Kognitif dan Afektif
a) Perilaku: gelisah, ketegangan fisik, tremor, reaksi terkejut, bicara
cepat, kurang koordinasi, cenderung mengalami cidera, menarik diri
dari hubungan, interpersonal, menghindar dan sangat waspada.
b) Kognitif: perhatian terganggu, konsentrasi buruk, pelupa, salah
dalam memberikan penilaian, lambat berfikir, lapang presepsi
menurun, bingung, sangat waspada, kehilangan objektivitas, takut pada
gambaran visual dan mimpi buruk.
c) Afektif: mudah terganggu, tidak sabar, gelisah, tegang, ketakutan,
waspada, kekhawatiran, mati rasa dan malu.
d. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kecemasan
Menurut Stuart (2016), ada beberapa faktor yang mempengaruhi
kecemasan, yaitu:
1) Faktor Presdiposisi
a) Faktor Biologis
Teori biologis menunjukan bahwa otak mengandung reseptor
khusus yang dapat meningkatkan neuroregulator inhibisi (GABA),
yang berperan penting dalam mekanisme biologi yang berkaitan
dengan kecemasan (Stuart, 2016). Reseptor bernama
benzodiazepine yang terdapat di otak dapat membantu mengatur
kecemasan. Penghambat GABA juga berperan penting dalam
mekanisme biologi berhubungan dengan kecemasan yang sama
halnya dengan endofrin. Kecemasan mungkin disertai dengan
gangguan fisik dan selanjutnya menurunkan kapasitas seseorang
untuk mengatasi stressor.
b) Faktor Psikologis
Faktor psikologis dapat dilihat dari pandangan psikoanalitik,
pandangan interpersonal, dan pandangan perilaku.
(1) Pandangan Psikoanalitik
11

Kecemasan adalah adalah konflik emosional yang terjadi


antara dua elemen kepribadian (id seseorang dan superego). Id
mewakili dorongan insting dan impuls primitif, sedang
superego mencerminkan hati nurani seseorang dan bisa
dikendalikan oleh norma budaya seseorang. Ego berfungsi
menengahi tuntutan dari dua elemen yang bertentangan dan
fungsi kecemasan adalah mengingatkan ego bahwa ada
bahaya.
(2) Pandangan Interpersonal
Kecemasan timbul akibat perasaan takut tidak adanya
penerimaan dan penolakan interpersonal. Kecemasan
berhubungan dengan perkembangan trauma, seperti akan jauh,
perpisahan, dan kehilangan yang menimbulkan kelemahan
spesifik. Orang yang mengalami harga diri rendah mudah
mengalami perkembangan kecemasan yang berat.
(3) Pandangan Perilaku
Kecemasan menjadi pokok frustasi, yaitu segala sesuatu yang
mengganggu kemampuan seseorang untuk mencapai tujuan
yang diinginkan. Pakar perilaku menganggap itu sebagai
dorongan belajar berdasarkan keinginan dari dalam untuk
menghindari kepedihan.
c) Faktor Sosial Budaya
Kecemasan dapat ditemukan dengan mudah dalam keluarga. Ada
tumpang tindih antara gangguan kecemasan dengan gangguan
depresi. Faktor ekonomi dan latar belakang dari pada
pendidikan juga berpengaruh terhadap terjadinya kecemasan.
2) Faktor Presipitasi
Faktor presipitasi dibedakan menjadi dua, yaitu:
a) Ancaman integritas seseorang yaitu meliputi ketidakmampuan
dalam fisiologis yang akan datang atau menurunnya kapasitas untuk
dapat melakukan aktivitas hidup sehari-hari.
12

b) Ancaman terhadap sistem diri seseorang akan dapat membahayakan


identitas, harga diri, dan fungsi sosial yang terigentritas dalam diri
individu seseorang.
3) Penilaian Stressor
Sebuah pemahaman yang benar tentang ansietas memerlukan
pemahaman menyeluruh dari berbagai sudut pandang. Model dari
adaptasi stress Stuart mengintegrasikan data dari sebuah prespektif
biologis, genetik, psikologis, dan perilaku (Stuart, 2016).
4) Sumber Koping
Seseorang individu dapat mengatasi stress dan ansietas dengan cara
memobilisasi sumber koping yang dimiliki secara internal dan
eksternal lingkungan. Sumber daya itu berupa aset keuangan,
kemampuan pemecahan masalah, dukungan sosial, dan keyakinan
budaya dapat membantu seseorang mengintegrasikan pengalaman
stress dalam hidup mereka dan belajar untuk mengadopsi strategi
koping yang efektif. Semua ini dapat membantu seseorang untuk
menemukan makna dari pengalaman stress dan dapat melakukan
pertimbangan strategi alternatif untuk menangani suatu peristiwa
yang penuh stress (Stuart, 2016).
e. Tanda dan Gejala Kecemasan
Menurut Hawari (2016), tanda dan gejala kecemasan dibagi menjadi
beberapa, yaitu:
1) Cemas, khawatir, firasat buruk, takut akan fikirannya sendiri dan
mudah tersinggung.
2) Merasa tegang, tidak tenang, gelisah dan mudah terkejut.
3) Takut sendirian, takut pada keramaian dan banyak orang.
4) Gangguan pola tidur, mimpi-mimpi yang menegangkan
5) Gangguan konsentrasi daya ingat
6) Keluhan-keluhan somatik misalnya, rasa sakit pada otot dan lutut,
pendengaran berdenging
13

f. Instrumen Kecemasan
Zung Self-Rating Anxiety Scale (ZS-RAS), adalah penilaian
untukkecemasan pada pasien-pasien dewasa yang dirancang oleh
William W. K.bZung, yang dikembangkan berdasarkan gejala kecemasan
dalam diagnostic and statistical manual of mental disorders (DSM-II).
Terdapat 20 pertanyaan, dimana setiap pertanyaan dinilai 1-4, yaitu:
Skor 1= tidak pernah
Skor 2= kadang-kadang
Skor 3= sebagian waktu
Skor 4= hampir setiap waktu
Terdapat 15 pertanyaan menuju ke arah peningkatan kecemasan yaitu
nomor 1, 2, 3, 4, 6, 7, 8, 10, 11, 12, 14, 15, 16, 18, 20 dan 5 pertanyaan
menuju ke arah penurunan kecemasan yaitu nomor 5, 9, 13, 17, 19.
Rentang score (penilaian) kecemasan dari alat ukur ZS-RAS yaitu 20-
80, dengan pengelompokkan sebagai berikut:
Skor 20-44= tidak cemas
Skor 45-59= cemas ringan
Skor 60-74= cemas sedang
Skor 75-80= cemas berat

2. Konsep Dukungan Keluarga


a. Definisi Keluarga
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala
keluarga dan beberapa orang yang terkumpul serta tinggal di suatu
tempat dibawah satu atap dalam keadaan saling ketergantungan
(Johnson & Leny, 2010). Menurut Friedman (1998) dalam
Padila (2018), mendefinisikan keluarga sebagai suatu sistem sosial.
Keluarga merupakan sebuah kelompok kecil yang terdiri dari
individu-individu yang memiliki hubungan erat satu sama lain, saling
tergantung yang diorganisir dalam suatu unit tunggal dalam rangka
mencapai tujuan tertentu. WHO (World Health Organization),
14

menjelaskan bahwa keluarga adalah anggota rumah tangga yang


saling berhubungan melalui pertalian darah, adopsi atau perkawinan.
Keluarga merupakan ikatan yang didasari perkawinan antara dua
orang dewasa yang tinggal dibawah satu atap dengan atau tanpa anak
sendiri ataupun adopsi dan saling ketergantungan.
b. Struktur Keluarga
Struktur keluarga dibagi menjadi lima macam, yaitu:
1) Patrilineal
Adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah
dalam beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun melalui
jalur ayah.
2) Matrilineal
Adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah
dalam beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun melalui
jalur ibu.
3) Matrilokal
Adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama sedarah ibu
4) Patrilokal
Adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama sedarah ayah
5) Keluarga Kawin
Adalah hubungan suami istri sebagai dasar bagi pembinaan suatu
keluarga, dan beberapa sanak saudara yang menjadi bagian suatu
keluarga karena adanya hubungan dengan suami atau istri.
c. Fungsi Keluarga
Menurut Friedman (1998) dalam Padila (2018), terdapat lima fungsi
keluarga, yaitu:
1) Fungsi Afektif
Fungsi afektif berhubungan dengan fungsi internal keluarga yang
merupakan basis kekuatan dari keluarga. Fungsi afektif berguna
untuk pemenuhan kebutuhan psikososial. Keberhasilan fungsi-
fungsi afektif tampak melalui keluarga yang bahagia. Anggota
15

keluarga mengembangkan konsep diri yang positif, rasa dimiliki


dan rasa memiliki, rasa berarti serta merupakan sumber kasih
sayang. Reinforcement dan support dipelajari dan dikembangkan
melalui interaksi dalam keluarga.
2) Fungsi Sosialisasi
Friedman (1998) dalam Padila (2018), menjelaskan bahwa fungsi
sosialisasi adalah proses perkembangan dan perubahan yang dapat
dialami individu yang menghasilkan interaksi sosial dan belajar
berperan dalam lingkungan sosial.
3) Fungsi Reproduksi
Keluarga berfungsi untuk meneruskan kelangsungan keturunan dan
meningkatkan sumber daya manusia. Dengan adanya program
keluarga berencana, maka fungsi ini sedikit dapat terkontrol.
4) Fungsi Ekonomi
Dalam memenuhi kebutuhan dari anggota keluarga seperti
makanan, pakaian, dan rumah, maka keluarga memerlukan sumber
keuangan. Fungsi ini sulit dipenuhi oleh keluarga dibawah garis
kemiskinan.
5) Fungsi Perawatan Kesehatan
Fungsi lain keluarga ialah adanya fungsi perawatan kesehatan.
Selain keluarga menyediakan makanan, pakaian, dan rumah,
keluarga juga berfungsi melakukan asuhan kesehatan terhadap
anggotanya baik mencegah terjadinya gangguan maupun anggota
keluarganya yang sedang sakit.
d. Definisi Dukungan Keluarga
Dukungan sosial keluarga adalah mengacu kepada dukungan-
dukungan sosial yang dipandang oleh anggota keluarga sebagai
sesuatu yang dapat di akses/diadakan untuk keluarga, dukungan sosial
bisa atau tidak digunakan, tapi anggota keluarga memandang bahwa
orang yang bersifat mendukung selalu siap memberikan pertolongan
dan bantuan jika diperlukan (Friedman, 1998).
16

e. Bentuk dan Fungsi Dukungan Keluarga


Menurut Friedman (1998), bentuk dan fungsi dari dukungan keluarga
dibagi menjadi empat, yaitu:
1) Dukungan Instrumental
Keluarga merupakan sebuah sumber pertolongan praktis dan
konkrit.
2) Dukungan Informasional
Keluarga berfungsi sebagai sebuah kolektor dan diseminator
3) Dukungan Penilaian
Keluarga bertindak sebagai sebuah bimbingan umpan balik yang
membimbing dan permasalahan dan sebagai sumber validator
identitas/anggota)
4) Dukungan Emosional
Keluarga sebagai tempat yang aman dan damai untuk istirahat dan
pemulihan serta membantu penguasaan terhadap emosi.
f. Sumber Dukungan Keluarga
Menurut Friedman (1998), sumber dukungan keluarga dibagi menjadi
dua, yaitu:
1) Dukungan Internal
Dukungan yang bersumber dari dukungan suami/istri atau berupa
dukungan dari saudara kandung.
2) Dukungan Eksternal
Dukungan yang bersumber dari dukungan jaringan sosial dari
keluarga, sebuah jaringan kerja sosial keluarga inti itu sendiri
seperti saudara dan teman.
g. Manfaat Dukungan Keluarga
Dalam membuat ringkasan kumpulan dukungan sosial yang luas dan
riset dalam bidang kesehatan menyimpulkan bahwa baik efek-efek
penyangga (dukungan sosial menahan efek-efek negatif dari stress
terhadap kesehatan), dan efek-efek utama (dukungan sosial secara
langsung mempengaruhi akibat-akibat dari kesehatan). Secara lebih
17

spesifik, keberadaan dukungan sosial keluarga yang adekuat terbukti


berhubungan dengan menurunnya mortalitas, lebih mudah sembuh
dari sakit, dan dikalangan kaum tua fungsi kognitif, fisik, dan
kesehatan emosi (Friedman, 1998).
h. Instrumen APGAR Keluarga
Kesepakatan para anggota yang terdapat dalam satu keluarga untuk
saling mengatur diri sehingga memungkinkan berbagai tugas yang
terdapat dalam keluarga dapat diselenggarakan secara efektif dan
efisien (Azrul Azwar, 1997 dalam Istiati, 2010). Fungsi dukungan
keluarga dapat diukur dengan menggunakan APGAR (adaptation,
partnership, growth, affection, and resolve) dengan lima pernyataan.
Hasil pengukuran sebagai berikut:
Skor 7-10= disfungsi dukungan keluarga rendah
Skor 4-6= disfungsi dukungan keluarga sedang
Skor 0-3= disfungsi dukungan keluarga tinggi

3. Konsep Perioperatif
a. Definisi Perioperatif
Keperawatan perioperatif merupakan istilah yang digunakan untuk
menggambarkan keragaman fungsi keperawatan yang berkaitan
dengan pengalaman pembedahan. Istilah perioperatif adalah suatu
gabungan yang mencakup tiga fase pembedahan, yaitu pra operatif,
intra operatif, dan pasca operatif (Majid, dkk, 2011). Pembedahan
merupakan pengalaman unik perubahan terencana pada tubuh dan
terdiri dari tiga fase, yaitu: pra operatif, intra operatif, dan pasca
operatif, tiga fase ini secara bersamaan disebut periode perioperatif
(Kozier, 2020).
b. Tahap Perioperatif
Menurut Kozier (2020), fase pembedahan dibagi menjadi tiga, yaitu:
1) Fase Pra Operatif
18

Dimulai saat keputusan untuk melakukan pembedahan dibuat dan


berakhir ketika klien dipindahkan ke meja operasi.
2) Fase Intra Operatif
Dimulai saat klien dipindahkan ke meja operasi dan berakhir ketika
klien masuk ke unit perawatan pasca anestesi (PACU).
3) Fase Pasca Operatif
Dimulai saat klien masuk ke ruang pasca anestesi dan berakhir
ketika luka telah benar-benar sembuh.
c. Klasifikasi Perioperatif
Pembedahan juga diklasifikasikan sebagai bedah mayor dan bedah
minor sesuai dengan derajat risiko terhadap klien (Kozier, 2020).
1) Bedah Mayor
Merupakan pembedahan dengan derajat risiko tinggi, dilakukan
untuk berbagai alasan: pembedahan mungkin memiliki komplikasi
atau lama, kehilangan darah dalam jumlah besar mungkin dapat
terjadi, organ vital mulai terkena atau komplikasi pasca operatif
mungkin terjadi. Contohnya adalah transplantasi organ, bedah
jantung terbuka, dan pengangkatan ginjal.
2) Bedah Minor
Merupakan pembedahan dengan derajat risiko kecil, menghasilkan
sedikit komplikasi, dan sering dilakukan pada bedah rawat jalan.
Contohnya adalah biopsi payudara, pengangkatan tonsil, dan
pembedahan tumor kecil.

B. Penelitian yang Relevan


Hasil penelitian Pandiangan & Wulandari (2020), yang berjudul
hubungan dukungan keluarga dengan kecemasan pre operasi. Didapatkan hasil
menggunakan uji statistik rank spearman menunjukkan terdapat hubungan
yang signifikan antara kedua variabel dengan p=value <0,05 dengan keeratan
hubungan kuat (0,529). Hasil yang diperoleh adalah sebagian besar dukungan
keluarga dalam kategori baik (45,8%), tingkat kecemasan pasien pre operasi
19

dalam kategori sedang (56,3%). Berdasarkan hasil dari penelitian ini, dapat
disimpulkan bahwa dukungan keluarga yang baik mampu mengurangi
kecemasan yang dihadapi oleh pasien saat akan menjalanitindakan
pembedahan.
Hasil penelitian Livana (2018), yang berjudul hubungan dukungan keluarga
dengan tingkat ansietas pasien pre operasi mayor, didapatkan hasil penelitian
menggunakan uji statistik chi square dengan p=value 0,000 (ɑ < 0,05),
sehingga Ho ditolak dan Ha diterima yang artinya terdapat hubungan yang
signifikan antara dukungan keluarga dengan tingkat ansietas pasien pre operasi
mayor. Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa ada
hubungan dukungan keluarga dengan tingkat ansietas pasien pre operasi
mayor.
Hasil penelitian Aprilia (2018), yang berjudul hubungan
dukungan keluarga dengan kecemasan pasien pre operasi, didapatkan hasil
distribusi frekuensi kecemasan terbanyak adalah tidak cemas sebanyak 21
orang (58,3%), dan distribusi frekuensi dukungan keluarga terbanyak yaitu
dukungan baik sebanyak 21 orang (58,3%), dan nilai p=value 0,000 yang
berarti p=value < 0,05. Berdasarkan hasil dari penelitian ini, dapat
disimpulkan ada hubungan antara dukungan keluarga dengan kecemasan
pasien pre operasi.

C. Kerangka Teori
Kerangka teori adalah gambaran teori dimana suatu probel riset berasal atau
dikaitkan (Notoatmodjo, 2018). Kerangka teori pada penelitian ini adalah
family support system sebagai variabel independen yang mempengaruhi
kecemasan pada pasien pre operasi sebagai variabel dependen atau yang
dipengaruhi. Faktor-faktor yang mempengaruhi kecemasan yaitu, faktor
presdiposisi (faktor biologis dan psikologis), faktor presipitasi, penilaian
stressor, dan sumber koping (sumber daya aset keuangan, serta kemampuan
pemecahan masalah, dukungan sosial, dan keyakinan budaya (Stuart, 2016).
Keluarga juga berfungsi sebagai sistem dan pendukung bagi anggotanya dan
20

anggota keluarga memandang bahwa orang bersikap mendukung dan selalu


siap memberikan pertolongan dengan bantuan jika diperlukan. Dukungan
dari keluarga sendiri dapat diberikan dalam berupa dukungan informasional,
dukungan penilaian, dukungan instrumental, dan dukungan emosional
(Friedman, 1998).

Faktor-faktor yang mempengaruhi


kecemasan:
1. Faktor presdiposisi
a. faktor biologis
b. faktor psikologis
2. Faktor presipitasi
3. Penilaian stressor
4. Sumber koping

a. sumber daya aset keuangan


Dukungan keluarga
b. kemampuan pemecahan masalah
c. dukungan sosial
d. keyakinan budaya Kecemasan

Sumber: (Stuart, 2016), (Friedman, 1998).


Gambar 2.2 Kerangka Teori

D. Kerangka Konsep
Kerangka konsep penelitian merupakan suatu uraian dan visualisasi hubungan
atau kaitan antara konsep satu terhadap konsep lainnya, atau antara variabel
satu dengan variabel lain dari masalah yang diteliti. Kerangka konsep
penelitian ini pada dasarnya adalah kerangka hubungan antar konsep-konsep
yang ingin diamati atau diukur melalui penelitian yang akan dilakukan
(Notoatmodjo, 2018). Kerangka konsep ini telah dikembangkan atau diracukan
kepada tujuan penelitian yang telah dirumuskan, serta didasari oleh kerangka
21

teori yang telah disajikan dalam tinjauan kepustakaan sebelumnya


(Notoatmodjo, 2018). Kerangka konsep pada penelitian ini adalah X sebagai
variabel independen yang mempengaruhi Y sebagai variabel dependen, yaitu
family support system mempengaruhi kecemasan seperti pada gambar dibawah
ini:

X (variabel independen) Y (variabel dependen)

Dukungan Keluarga Kecemasan

Gambar 2.3 Kerangka Konsep

E. Hipotesis
Hipotesis merupakan suatu jawaban atau anggapan sementara
penelitian, patokan dugaan atau dalil sementara, yang kebenarannya akan
dibuktikan dalam penelitian tersebut (Notoatmodjo, 2018).
1. Hipotesis nol (Ho)
Tidak ada hubungan family support system dengan kecemasan pada
pasien pre operasi di RSUD Jenderal Ahmad Yani Metro Lampung
Tahun 2021.
2. Hipotesis alternatif (Ha)
Ada hubungan family support system dengan kecemasan pada pasien pre
operasi di RSUD Jenderal Ahmad Yani Metro Lampung Tahun 2021.
22

BAB III
METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif
adalah penelitian yang menggunakan pendekatan dedukatif logika, empiris, dan
dapat diukur, metode ini juga bersifat formal, objektif, sistematik, dan
menggunakan data numerik untuk mendapatkan informasi berupa data
(Notoatmodjo, 2018). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada
hubungan family support system dengan kecemasan pada pasien pre operasi di
RSUD Jenderal Ahmad Yani Metro Lampung Tahun 2021.

B. Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Desain penelitian cross
sectional merupakan penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara
faktor-faktor risiko dengan efek, dengan cara pendekatan, observasi atau
pengumpulan data sekaligus pada suatu saat (point time approach). Artinya,
tiap subjek penelitian hanya diobservasi sekali saja dan pengukuran dilakukan
terhadap status karakter atau variabel subjek pada saat pemeriksaan. Penelitian
cross sectional juga sering disebut penelitian transversal, dan sering digunakan
dalam penelitian-penelitian epidemiologi (Notoatmodjo, 2018). Penelitian ini
dilakukan dengan tujuan untuk mempelajari adanya suatu dinamika korelasi
(hubungan) antara faktor risiko dengan efek. Dalam penelitian cross sectional,
peneliti melakukan observasi atau pengukuran variabel pada satu saat tertentu
dimana tiap subjek hanya diobservasi satu kali dan pengukuran variabel subjek
dilakukan pada saat pemeriksaan tersebut.

C. Tempat dan Waktu Penelitian


1. Tempat Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di RSUD Jenderal Ahmad Yani Metro
Lampung Tahun 2021.
23

2. Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan pada tanggal 05-15 Juli tahun
2021(setelah proposal penelitian dan etik penelitian disetujui).

D. Populasi dan Sampel


1. Populasi Penelitian
Populasi penelitian adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang
diteliti. Objek tersebut dapat berupa manusia, hewan, tumbuhtumbuhan, dan
benda mati lainnya, seperti peristiwa dan gejala yang terjadi didalam
masyarakat atau didalam alam (Notoatmodjo, 2018). Populasi yang
digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh total dari populasi yaitu
semua pasien yang akan menjalani tindakan operasi di RSUD Jenderal
Ahmad Yani Metro Lampung Tahun 2021. Jumlah dari populasi pada bulan
Oktober-November tahun 2020 sebanyak 400 kasus pasien yang menjalani
proses tindakan operasi di RSUD Jenderal Ahmad Yani Metro Lampung.
2. Sampel Penelitian
Sampel merupakan objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh
populasi, dalam mengambil sampel penelitian ini digunakan cara atau
teknik-teknik tertentu, sehingga sampel tersebut sedapat mungkin mewakili
populasinya (Notoatmodjo, 2018). Sampel pada penelitian ini adalah pasien
yang akan menjalani tindakan operasi berdasakan kriteria-kriteria yang
sudah ditentukan oleh peneliti di RSUD Jenderal Ahmad Yani Metro
Lampung Tahun 2021 dengan jumlah sampel sebanyak 65 responden. Agar
karakteristik pada sampel tidak akan menyimpang dari populasinya,
sebelum dilakukan pengambilan sampel maka diperlukan kriteria inklusi
dan ekslusi.
a. Kriteria Inklusi
Kriteria inklusi merupakan kriteria atau ciri-ciri yang dipenuhi oleh
setiap anggota populasi yang dapat diambil sebagai sampel
(Notoatmodjo, 2018). Beberapa kriteria inklusi pada sampel dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
24

1) Pasien yang tinggal bersama keluarganya;


2) Pasien dengan tindakan operasi mayor dan elektif;
3) Pasien yang telah menyetujui informed consent dan bersedia
menjadi responden;
4) Pasien dengan kesadaran penuh (composmentis);
5) Pasien tidak mengalami gangguan pendengaran dan penglihatan;
b. Kriteria Ekslusi
Kriteria ekslusi merupakan ciri-ciri anggota yang tidak dapat diambil
sebagai sampel (Notoatmodjo, 2018). Beberapa kriteria ekslusi pada
sampel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1) Pasien yang menolak menyetujui informed consent dan tidak
bersedia menjadi responden;
3) Pasien dengan jenis tindakan non elektif;
3. Besar dan Teknik Sampling
a. Besar Sampel
Penelitian ini menggunakan metode non random sampling. Metode non
random sampling adalah pengambilan sampel yang tidak didasarkan atas
kemungkinan yang dapat diperhitungkan, tetapi semata-mata hanya
berdasarkan kepada segi-segi kepraktisan belaka (Notoatmodjo, 2018).
Besar sampel dalam penelitian ini ditentukan dalam perhitungan yang
menggunakan rumus lemeshow untuk dapatmengetahui jumlah sampel
yang akan dijadikan responden oleh peneliti. Berikut rumus yang
digunakan dalam perhitungan sampel:

2
Z α . P ( 1−P ) N
1−
2
n=
d 2 ( N −1 )+ Z 2 α . P(1−P)
1−
2

Keterangan
n : Besar sampel
N : Besar populasi bulan Oktober-November tahun 2020
sebanyak 400 kasus
25

Z21-α/2 : Standart devisiasi normal yaitu 95% (1,96)


d : Tingkat penyimpangan 5% (0,05 atau 0,01)
P : Proporsi populasi 0,5 (50%)
Perhitungan estimasi proporsi :
1.96 .0,5 ( 1−0,5 ) .400
n= 2
0,05 . ( 400−1 ) +1,96.0,5(1−0,5)
196
n=
1,4875
131
n=
2
N=65 responden
Hasil dari perhitungan diatas didapatkan jumlah sampel adalah 65
responden.
b. Teknik Sampling
Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive
sampling. Pengambilan sampel secara purposive sampling ini didasarkan
pada suatu pertimbangan tertentu yang dibuat oleh peneliti sendiri,
berdasarkan ciri-ciri atau sifat yang sudah diketahui sebelumnya atau
secara sengaja mengambil kasus atau responden (Notoatmodjo, 2018).
Penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling berdasarkan
kriteria-kriteria yang sudah ditentukan oleh peneliti yang sudah ditulis
berdasarkan kriteria inklusi dan ekslusi untuk menentukan pasien yang
akan dijadikan responden penelitian.

E. Variabel Penelitian
Variabel adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat atau ukuran yang
dimiliki oleh satuan penelitian tentang suatu konsep pengertian tertentu
misalnya umur, jenis kelamin, pendidikan, status perkawinan, pekerjaan,
pengetahuan, pendapatan, penyakit, dan sebagainya (Notoatmodjo, 2018).
Penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu:
1. Variabel Independen
26

Variabel independen sering disebut juga sebagai variabel stimulus,


prediktor, antencenden, dalam bahasa Indonesia sering disebut variabel
bebas. Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang
sebab dari perubahan atau menjadi timbulnya variabel dependen
(Notoatmodjo, 2018). Penelitian ini yang menjadi variabel independen
adalah family support system.
2. Variabel Dependen
Variabel dependen sering disebut juga variabel output, kriterita,
konsekuen, dalam bahasa Indonesia sering disebut variabel terikat.
Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi
akibat karena adanya variabel independen (Notoatmodjo, 2018), dalam
Penelitian ini yang menjadi variabel dependen adalah kecemasan pada
pasien pre operasi.

F. Definisi Operasional
Definisi operasional adalah uraian tentang batasan variabel yang dimaksud atau
tentang apa yang diukur oleh variabel yang bersangkutan (Notoatmodjo, 2018).
Definisi operasional dalam penelitian ini adalah bagaimana peneliti akan
menjelaskan tentang suatu variabel yang akan diteliti. Definisi operasional
dalam penelitian ini digambarkan ke dalam tabel sebagai berikut:

Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel


No Variabel Definisi Cara Alat Hasil Skala
Operasional Ukur Ukur Ukur Ukur

Variabel Independen
1. family Suatu tindakan Mengisi Kuisioner Skor 7-10= Ordinal
support yang kuisioner APGAR disfungsi
system dilakukan oleh keluarga dukungan
keluarga keluarga rendah
terhadap Skor 4-6=
responden disfungsi
dalam bentuk dukungan
dukungan keluarga sedang
yang diberikan Skor 0-3=
keluarga untuk disfungsi
menurunkan dukungan
27

kecemasan keluarga tinggi


pada (APGAR
responden Keluarga)
yang akan
menghadapi
tindakan
operasi yang
disusun oleh
peneliti dalam
bentuk
kuisioner
dukungan
keluarga.
Variabel Dependen
2. Kecemasan Perasaan Mengisi Kuisioner Skor 20-44 Ordinal
pada pasien seseorang kuisioner kecemasan = tidak cemas
pre operasi individu yang ZS-RSA Skor 45-59
berkaitan (Zung Self- = cemas ringan
dengan Rating Skor 60-74
ancaman nyata Scale = cemas sedang
yang Anxiety) Skor 75-80
berhubungan = cemas berat
dengan respon (William W.K
fisik, Zung dalam
psikologis, Nursalam,
atau presepsi 2016)
yang dialami
responden saat
akan
menghadapi
tindakan
operasi yang
diukur oleh
peneliti
menggunakan
kuisioner
kecemasan.

G. Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam
penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data
(Notoatmodjo, 2018). Secara umum pengumpulan data dalam penelitian ini
adalah dengan cara mengukur tingkat kecemasan pada pasien pre operasi dan
mengukur tingkat dukungan keluarga pada pasien apakah dukungan kurang,
sedang atau baik.
1. Instrumen Pengumpulan Data
28

Instrumen penelitian adalah alat-alat yang akan digunakan untuk


pengumpulan data yang dapat berupa lembar kuisioner, formulir observasi,
dan formulir-formulir lain yang berkaitan dengan pencatatan dari data dan
sebagainya (Notoatmodjo, 2018). Penelitian ini menggunakan instrumen
sebagai berikut:
a. Kuisioner Dukungan Keluarga
Pengukuran fungsi dukungan keluarga dapat diukur menggunakan
APGAR (adaptation, partnership, growth, affection, and resolve).
APGAR diciptakan oleh Smilkstein untuk mengetahui fungsi dukungan
keluarga secara cepat. Merupakan instrumen skrening untuk disfungsi
dukungan keluarga dan mempunyai realibilitas dan validitas yang
adekuat untuk mengukur tingkat kepuasan mengenai hubungan keluarga
secara individual, juga beratnya disfungsi dukungan keluarga. APGAR
memiliki tiga penilaian yaitu, selalu= 2, kadang-kadang=1, dan tidak
pernah=0 dengan jumlah skor sebagai berikut:
Skor 7-10: disfungsi dukungan keluarga rendah
Skor 4-6: disfungsi dukungan keluarga sedang
Skor 0-3: disfungsi dukungan keluarga tinggi
b. Kuisioner Kecemasan
Instumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuisioner
kecemasan menggunakan kuisioner ZS-RSA (Zung Self-Rating Scale
Anxiety), alat ukur kecemasan ini menggunakan kuisioner yang sudah
dikembangkan sebelumnya oleh Nursalam (2016), dan digunakan
didalam penelitian Kurniasih (2019), kuisioner ini dikembangkan
berdasarkan gejala kecemasan dalam diagnostic and statistical manual of
mental disorders atau DSM-II (Nursalam, 2016). Kuisioner ini terdapat
20 buah pertanyaan yang akan diajukan kepada responden yang
menggunakan skala likert yaitu:
Skor 1= tidak pernah
Skor 2= kadang-kadang
Skor 3= sebagian waktu
29

Skor 4= hampir setiap waktu


Terdapat 15 pertanyaan menuju ke arah peningkatan kecemasan yaitu
nomor 1, 2, 3, 4, 6, 7, 8, 10, 11, 12, 14, 15, 16, 18, 20 dan 5 pertanyaan
menuju ke arah penurunan kecemasan yaitu nomor 5, 9, 13, 17, 19.
Rentang score (penilaian) kecemasan dari alat ukur ZS-RAS yaitu 20-
80, dengan pengelompokkan sebagai berikut:
Skor 20-44= tidak cemas
Skor 45-59= cemas ringan
Skor 60-74= cemas sedang
Skor 75-80= cemas berat
2. Tahap Pengumpulan Data
a. Peneliti membuat surat permohonan izin untuk melakukan penelitian
kepada pihak RSUD Jenderal Ahmad Yani Metro Lampung.
b. Setelah mendapatkan persetujuan dari pihak Rumah Sakit, selanjutnya
peneliti menentukan waktu dan tempat penelitian.
c. Peneliti kemudian mengkonfirmasi kepada pihak kepala ruangan di
ruang rawat bedah untuk meminta persetujuan dalam melaksanan
penelitian.
d. Setelah mendapatkan persetujuan, kemudian peneliti mulai mencari
responden yang akan diteliti sesuai dengan kriteria inklusi dan ekslusi,
lalu membagikan 4 lembar lampiran yang sudah disediakan untuk di
isi oleh responden.
e. Responden kemudian diminta untuk mengisi lembar lampiran yang
telah disediakan oleh peneliti.
f. Setelah mendapatkan data yang di minta, kemudian peneliti dapat
melakukan pengolahan data dari lembar lampiran yang sebelumnya
telah di isi oleh responden.
3. Etika Penelitian
Menurut Notoatmodjo (2018), dalam kegiatan keilmuan yang berupa
penelitian, manusia sebagai pelaku penelitian dengan manusia yang lain
sebagai objek penelitian juga tidak terlepas dari etika dan sopan santun.
30

Dalam melakukan penelitian. Peneliti mendapat izin dari pihak RSUD


Jenderal Ahmad Yani Metro Lampung Tahun 2021 untuk dapat
melakukan penelitian, setelah mendapat izin, peneliti akan melakukan
penelitian dengan menekankan masalah etik yang meliputi:
a. Informed consent
Hubungan antara peneliti dengan responden adalah hubungan yang
saling memerlukan informasi satu sama lain. Peneliti dalam hal ini
adalah yang menerima informasi dari responden, sedangkan untuk
responden dalam hal ini yang memberikan informasi dan berhak
untuk tidak memberikan informasi kepada peneliti. Sebagai
perwujudan hak-hak responden harus didahulukan, maka sebelum
melakukan pengambilan data atau informasi dari responden,
peneliti membuat informed consent sebagai media persetujuan dari
responden.
b. Anonimyty
Setiap individu mempunyai hak untuk memperoleh privasi dan
kebebasan pribadinya. Peneliti membuat identitas responden dalam
bentuk inisial nama untuk menjaga privasi responden.
c. Confidentiality
Peneliti dalam hal ini akan menjaga kerahasiaan data yang
diberikan oleh responden, baik berupa data pribadi maupun data
yang peneliti dapatkan dari responden secara langsung dan
peneliti tidak akan mempublikasikan data yang telah peneliti
peroleh dari responden.
4. Tahap Pengolahan Data
Proses pengolahan data terbagi menjadi beberapa langkah, yaitu sebagai
berikut:
a. Editing
Upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang diperoleh.
Proses editing dapat dilakukan setelah data yang diperoleh terkumpul.
Pada tahap ini peneliti melakukan koreksi data yang telah dilakukan
31

dan di cek untuk melihat kebenaran pengisian dari responden. Hal ini
dilakukan ditempat pengumpulan data sehingga bila ada kekurangan
segera dapat dilengkapi.
b. Coding
Peneliti memberikan kode untuk memudahkan klasifikasi-klasifikasi
yang dilakukan dengan jalan menandai masing-masing jawaban
dengan kode berupa angka kemudian dimasukkan ke dalam lembarsn
tabel kerja guna mempermudah untuk membacanya. Contohnya
seperti:
1) APGAR Keluarga
0= disfungsi dukungan keluarga rendah (skor 7-10)
1= disfungsi dukungan keluarga sedang (skor 4-6)
2= disfungsi dukungan keluarga rendah (skor 0-3)
2) Kecemasan
0= tidak ada kecemasan (skor 20-44)
1= kecemasan ringan (skor 45-59)
2= kecemasan sedang (skor 60-74)
3= kecemasan berat (skor 75-80)
3) Usia
1= usia 26-35 tahun (dewasa awal)
2= usia 36-46 tahun (dewasa akhir)
3= usia 46-55 tahun (lansia awal)
4) Jenis Kelamin
1= laki-laki
2= perempuan
5) Status Perkawinan
1= menikah
2= belum menikah
6) Status Tinggal Bersama
1= keluarga
2= sendiri
32

7) Pendidikan
1= tidak sekolah
2= sd
3= smp
4= sma/smk
5= perguruan tinggi
8) Pengalaman Operasi
1= pernah
2= tidak pernah
c. Enteryng
Pada tahap ini diperlukan ketelitian dari orang yang melakukan data
entry ini. Apabila tidak teliti maka akan terjadi bias, meskipun hanya
untukmemasukkan data saja. Pada penelitian ini digunakan analisis
dengan bantuan program komputer atau software di dalam komputer.
d. Cleaning
Tahap ini dilakukan kegiatan pengecekkan kembali data yang sudah di
entry apakah ada kesalahan kode atau tidaklengkapan data dengan
tidak adanya missing data (data yangg hilang), tidak adanya variasi
data, dan semua data mengetahui konsistensi

H. Teknik Analisis Data


1. Analisis Univariat
Analisis univariat merupakan analisis yang bertujuan untuk menjelaskan
bentuk atau mendeskripsikan distribusi frekuensi dan persentase dari tiap
variabel (Notoatmodjo, 2018). Penelitian ini akan dilakukan analisis untuk
mengetahui nilai mean, median, modus, dan standart devisiasi dari family
support system dengan kecemasan pada pasien pre operasi di RSUD
Jenderal Ahmad Yani Metro Lampung Tahun 2021.
2. Analisis Bivariat
33

Analisis bivariat merupakan analisis yang digunakan terhadap dua variabel


yang digunakan terhadap dua variabel yang diduga saling berhubungan atau
berkoreksi (Notoatmodjo, 2018). Analisis bivariat ini bertujuan
mengetahui hubungan family support system dengan kecemasan pada
pasien pre operasi di RSUD Jenderal Ahmad Yani Metro Lampung
Tahun 2021. Penelitian ini menggunakan perhitungan sampel menggunakan
program komputer yang menggunakan uji statistik beda proporsi dengan
jenis uji hubungan (korelasi), yang mana pada penelitian ini variabel
independen dan variabel dependen termasuk dalam data kategorik yaitu
dengan menggunakan uji chi square. Chi square termasuk statistik non
parametic yang menggunakan data kategorik. Uji chi square adalah uji yang
membahas apakah ada hubungan antara dua variabel tertentu ataukah tidak,
dan uji ini tidak membahas seberapa jauh hubungan tersebut (Santoso,
2001).
a. Jika nilai p < a (0,05), maka Ha diterima atau ada hubungan antara
family support system dengan kecemasan pasien pre operasi di RSUD
Jenderal Ahmad Yani Metro Lampung Tahun 2021.
b. Jika nilai p > a (0,05), maka Ha ditolak atau tidak ada hubungan antara
family support system dengan kecemasan pasien pre operasi di RSUD
Jenderal Ahmad Yani Metro Lampung Tahun 2021.
34

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Penelitian Umum


1. Karakteristik Responden
a. Karaktristik Berdasarkan Usia
Karakteristik responden berdasarkan usia dikategorikan mulai dari usia
dewasa awal (26-35 tahun), dewasa akhir (36-46 tahun) dan lansia awal
(46-55 tahun) yang diperoleh hasil pada tabel dibawah ini:

Tabel 3.2
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Usia pada Pasien Pre Operasi di RSUD
Jenderal Ahmad Yani Metro Tahun 2021

Usia Jumlah Persentase


Dewasa Awal
33 50,8
(26-35 tahun)
Dewasa Akhir
26 40,0
(36-45 tahun)
Lansia Awal
6 9,2
(46-55 tahun)
Total 65 100,0

Berdasarkan tabel 3.1 didapatkan hasil bahwa responden terbanyak adalah


pada usia dewasa awal yaitu sebanyak 33 responden (50,8%), dewasa
akhir sebanyak 26 responden (40,0%), dan lansia awal sebanyak 6
responden (9,2%).
b. Karakteristik Berdasarkan Jenis Kelamin
Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dikategorikan menjadi
laki-laki dan perempuan yang diperoleh hasil pada tabel dibawah ini:
35

Tabel 3.3
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Jenis Kelamin pada Pasien Pre Operasi di
RSUD Jenderal Ahmad Yani Metro Tahun 2021

Jenis Kelamin Jumlah Persentase


Laki-laki 27 41,5
Perempuan 38 58,5
Total 65 100,0

Berdasarkan tabel 3.3 didapatkan hasil bahwa responden terbanyak


adalah berjenis kelamin laki-laki yaitu sebanyak 38 responden (58,5),
sedangkan responden dengan jenis kelamin perempuan sebanyak 27
resonden (41,5%).
c. Karakteristik Berdasarkan Status Perkawinan
Karakteristik responden berdasarkan status perkawinan dikategorikan
menjadi menikah dan belum menikah yang diperoleh hasil pada tabel
dibawah ini:

Tabel 3.4
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Status Perkawinan pada Pasien Pre
Operasi di RSUD Jenderal Ahmad Yani Metro Tahun 2021

Status Jumlah Persentase


Menikah 47 72,3
Belum Menikah 18 27,7
Total 65 100,0

Berdasarkan tabel 3.4 didapatkan hasil bahwa responden terbanyak yang


sudah menikah adalah sebanyak 47 responden (72,3%), sedangkan yang
belum menikah sebanyak 18 responden (18%).
d. Karakteristik Berdasarkan Status Tinggal Bersama
Karakeristik responden berdasarkan tinggal bersama dikategorikan
menjadi tinggal bersama keluarga dan tinggal sendiri yang diperoleh
hasil pada tabel dibawah ini:
36

Tabel 3.5
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Status Tinggal Bersama pada Pasien Pre
Operasi di RSUD Jenderal Ahmad Yani Metro Tahun 2021

Tinggal Bersama Jumlah Persentase


Keluarga 65 100,0
Sendiri 0 0
Total 65 100,0

Berdasarkan tabel 3.5 didapatkan hasil bahwa responden yang tinggal


bersama adalah sebanyak 65 responden (100,0%), dan tidak ada
responden yang tinggal sendiri.
e. Karakeristik Berdasarkan Pendidikan
Karakteristik responden berdasarkan status pendidikan dikategorikan
menjadi Tidak Sekolah, SD, SMP, SMA/SMK, dan Perguruan Tinggi
yang diperoleh hasil pada tabel dibawah ini:

Tabel 3.6
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pendidikan pada Pasin Pre Operasi di
RSUD Jenderal Ahmad Yani Metro Tahun 2021

Pendidikan Jumlah Persentase


Tidak Sekolah 6 9,2
SD 13 20,0
SMP 17 26,2
SMA/SMK 26 40,0
Perguruan Tinggi 3 4,6
Total 65 100,0

Berdasarkan tabel 3.6 didapatkan hasil bahwa responden yang paling


banyak adalah berpendidikan SMA/SMK yaitu sebanyak 26 responden
(40,0%), SMP sebanyak 17 responden (26,2%), SD sebanyak 13
responden (20,0), Tidak Sekolah sebanyak 6 responden (9,2%), dan
Perguruan Tinggi sebanyak 3 responden (4,6%).
37

f. Karakteristik Berdasarkan Pengalaman Operasi


Karakteristik responden berdasarkan pengalaman operasi dikategorikan
menjadi pernah dan tidak pernah yang diperoleh hasil pada tabel dibawah
ini:

Tabel 3.7
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pengalaman Operasi pada Pasien Pre
Operasi di RSUD Jenderal Ahmad Yani Metro Tahun 2021

Pengalaman Jumlah Persentase


Pernah 22 33,6
Tidak Pernah 43 66,2
Total 65 100,0

Berdasarkan tabel 3.7 didapatkan hasil bahwa sebanyak 43 responden


(66,2%) yang tidak pernah mengalami tindakan operasi dan 22 responden
(33,6%) pernah mengalami tindakan operasi sebelumnya.

B. Hasil Penelitian
Data yang diperoleh dari hasil analisa mengenai “hubungan family support
system dengan kecemasan pada pasien pre operasi di ruang rawat inap bedah
umum dan khusus RSUD Jenderal Ahmad Yani Metro Lampung Tahun 2021”,
yang telah digambarkan kedalam tabel dan pembahasan pada analisis univariat
dan analisis bivariat berikut ini:
1. Analisis Univariat
a. Distribusi Frekuensi Dukungan Keluarga
Variabel dukungan keluarga dikatgorikan menjadi disfungsi dukungan
keluarga rendah dan disfungsi dukungan keluarga sedang diperoleh hasil
distribusi pada tabel dibawah ini:
38

Tabel 3.8
Distribusi Frekuensi Dukungan Keluarga pada Pasien Pre Operasi di
RSUD Jenderal Ahmad Yani Metro Tahun 2021

Kategori Dukungan Keluarga Jumlah Persentase


Disfungsi Dukungan Keluarga
41 63,1
Rendah
Disfungsi Dukungan Keluarga
24 36,9
Sedang
Total 65 100,0

Berdasarkan tabel 3.8 disfungsi dukungan keluarga rendah menduduki


proporsi tertinggi yaitu sebanyak 40 responden (61,5%) dan disfungsi
dukungan keluarga sedang sebanyak 25 responden (38,5%).

b. Distribusi Frekuensi Kecemasan


Variabel kecemasan dikategorikan menjadi kecemasan ringan, sedang
dan berat diperoleh hasil distribusi pada tabel dibawah ini:

Tabel 3.9
Distribusi Frekuensi Kecemasan pada Pasien Pre Operasi di RSUD Jenderal
Ahmad Yani Metro Tahun 2021

Kategori Kecemasan Jumlah Persentase (%)


Kecemasan Ringan 39 60,0
Kecemasan Sedang 26 40,0
Total 65 100,0

Berdasarkan tabel 3.9 tidak ada kecemasan menduduki proporsi tertinggi


yaitu sebanyak 39 responden (60,0%) dan kecemasan ringan sebanyak 26
responden (40,0%).

2. Analisis Bivariat
a. Hubungan Family Support System dengan Kecemasan pada Pasien
Pre Operasi.
39

Analisis unuk melihat hubungan family support system dengan kecemasan


pada pasien pre operasi adalah sebagai berikut:
Tabel 4.0
Hubungan Family Support System dengan Kecemasan pada Pasien Pre
Operasi di RSUD Jenderal Ahmad Yani Metro Tahun 2021

Kecemasan p-
Disfungsi
Cemas Cemas Total value
Dukungan
Ringan Sedang
Keluarga
n % n % N %
Rendah 35 85,4 6 14,6 41 100,0
,000
Sedang 4 16,7 20 83,3 24 100,0
Jumlah 39 60,0 26 40,0 65 100,0

Berdasarkan tabel 4.0 hubungan family support system dengan


kecemasan pada pasien pre operasi di RSUD Jenderal Ahmad Yani
Metro Lampung Tahun 2021, didapatkan analisis data bahwa responden
dengan disfungsi dukungan keluarga rendah memiliki kecemasan ringan
yaitu sebanyak 35 responden (85,4%), disfungsi dukungan keluarga
rendah dengan kecemasan sedang sebanyak 6 responden (14,6%),
sedangkan untuk disfungsi dukungan keluarga sedang dengan kecemasan
ringan sebanyak 4 responden (16,7%), dan disfungsi dukungan keluarga
sedang dengan kecemasan sedang sebanyak 20 responden (83,3%). Hasil
uji statistik dengan menggunakan uji chi square diperoleh p-value < 0,05
yaitu p-value 0,000 < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima yang artinya
ada hubungan family support system dengan kecemasan pada pasien pre
operasi di RSUD Jenderal Ahmad Yani Metro Lampung Tahun 2021.

C. Pembahasan
1. Analisis Univariat
a. Distribusi Frekuensi Usia Terhadap Kecemasan
Berdasarkan hasil analisa data dapat diketahui bahwa sebagian besar
responden berusia 26-35 tahun yaitu sebanyak 33 responden (50,8 %).
Usia mempengaruhi seseorang dalam bersikap dan bertindak, semakin
dewasa usia seseorang maka seseorang itu akan lebih siap menghadapi
40

suatu masalah, sedangkan ketika usia seseorang masih terlalu muda


bahkan anak-anak, maka seseorang akan sulit beradaptasi dengan
keadaan lingkungan. Supartini (2004), menyatakan bahwa seperti kondisi
kecemasan yang menjalani perawatan di rumah sakit dipengaruhi oleh
beberapa faktor, maka semakin muda usia seseorang akan sulit dalam
menyesuaikan dengan lingkungan perawatan di rumah sakit. Bahson
(2013), menyatakan bahwa umumnya usia tua akan lebih baik dalam
menangani masalah kecemasan, mekanisme koping yang baik akan
mempermudah mengatasi masalah kecemasan, sehingga tingkat
kecemasan seseorang bisa lebih rendah.
b. Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin Terhadap Kecemasan
Berdasarkan hasil analisa data dapat diketahui bahwa sebagian besar
responden berjenis kelamin laki-laki yaitu sebanyak 27 responden
(41,5%), dan perempuan sebanyak 38 responden (58,3%). Jenis kelamin
merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat kecemasan,
dalam hal ini perempuan memiliki tingkat kecemasan yang lbih tinggi,
hal ini terjadi karena wanita lebih sensitif dibandingkan laki-laki. Myers
(1983) dalam Kuraesin (2009), mengatakan bahwa perempuan lebih
cemas akan ketidakmampuannya dibandingkan laki-laki, karena laki-laki
lebih aktif, eksploratif, sedangkan perempuan lebih sensitif. Penelitian ini
juga sejalan dengan pendapat Wahyu & Jumini (2014), yang mengatakan
bahwa kecemasan dapat timbul kepada siapa saja dalam menghadapi pre
operasi.
c. Distribusi Frekuensi Status Perkawinan Terhadap Kecemasan
Berdasarkan hasil analisa data dapat diketahui bahwa sebagian besar
responden berstatus sudah menikah yaitu sebanyak 47 responden
(72,3%), dan responden yang belum menikah sebanyak 18 responden
(27,2%). Dalam penelitian Kuraesin (2009), dijelaskan bahwa status
pernikahan menjadi salah satu faktor yang dapat mempengaruhi
kecemasan seseorang daripada seseorang yang belum menikah, karena
41

support dari pasangannya sangat berpengaruh untuk membantu


menurunkan kecemasan seseorang yang akan menjalani tindakan operasi.

d. Distribusi Frekuensi Pendidikan Terhadap Kecemasan


Berdasarkan hasil analisa data dapat diketahui bahwa sebagian besar
responden yang berpendidikan SMA/SMK yaitu sebanyak 26 responden
(44,0%), SMP sebanyak 17 responden (26,2%), SD sebanyak 13
responden (20,0%), Tidak Sekolah sebanyak 6 responden (9,2%), dan
Perguruan Tinggi sebanyak 3 responden (4,6%). Pendidikan seseorang
merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat kecemasan,
seseorang yang berpendidikan lebih tinggi lebih memahami dampak jika
dilakukan operasi dengan tidak dilakukan operasi, sedangkan seseorang
yang berpendidikan lebih rendah memiliki sifat yang pasrah. Hasil riset
yang dilakukan oleh Stuart dan Sundden (1999) dalam Kuraesin (2009),
menunjukkan responden yang berpendidikan lebih tinggi mampu
menggunakan pemahaman mereka dalam merespon kejadian secara
adaptif dibandingkan kelompok responden yang berpendidikan rendah.
Kondisi ini menunjukkan respon cemas cenderung dapat kita temukan
pada responden yang berpendidikan rendah, karena kurangnya
pemahaman mereka terhadap pengetahuan tentang tindakan operasi.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian Nyi Dewi (2009), yang berjudul
faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kecemasan pasien yang akan
menghadapi operasi di RSUP Fatmawati Tahun 2009. Berdasarkan hasil
penelitian didapatkan bahwa responden yang memiliki tingkat
pendidikan rendah berisiko mengalami kecemasan sedang 0,273 kali,
sedangkan responden yang memiliki tingkat pendidikan sedang berisiko
mengalami kecemasan ringan 0,104 kali, jika dibandingkan dengan
responden yang berpendidikan tinggi.
e. Distribusi Frekuensi Pengalaman Operasi Terhadap Kecemasan
Berdasarkan hasil analisa dapat diketahui bahwa sebagian besar
responden yang pernah mengalami operasi sebanyak 22 responden
42

(33,6%), dan yang tidak pernah mengalami operasi sebanyak 43


responden (66,2%). Pengalaman dapat memberikan seseorang gambaran
suatu kejadian yang telah dialami, sehingga seseorang tersebut akan lebih
siap dalam menghadapinya jika hal tersebut terjadi lagi. Pengalaman
menjadikan seseorang lebih secara fisik dan mental, sehingga dapat
menurunkan rasa cemas yang ada. Pengalaman masa lalu terhadap
penyakit baik positif maupun negatif dapat mempengaruhi perkembangan
dalam menggunakan koping. Keberhasilan seseorang pada masa lalu
dapat membantu individu mengembangkan koping yang digunakan,
sebaliknya kegagalan atau reaksi emosional menyebabkan seseorang
menggunakan koping yang maladaptif terhadap stressor tertentu
(Kuraesin, 2009).
f. Distribusi Frekuensi Dukungan Keluarga
Berdasarkan hasil analisa dapat diketahui bahwa disfungsi dukungan
keluarga terbanyak adalah disfungsi dukungan rendah yaitu sebanyak 41
responden (63,1%), disfungsi dukungan sedang sebanyak 24 responden
(36,9%). Dukungan keluarga merupakan salah satu bentuk dukungan
sosial dari keluarga terhadap pasien yang akan menjalani tindakan
operasi, dalam penelitian ini didapatkan disfungsi dukungan terbanyak
adalah disfungsi dukungan rendah, yang dimana dukungan yang
diberikan oleh keluarga adalah dukungan baik. Dukungan keluarga
menurut Friedman (1998), adalah sikap tindakan penerimaan keluarga
terhadap anggota keluarganya berupa dukungan informasional, penilaian,
instrumental dan emosional. Dukungan keluarga merupakan suatu bentuk
hubungan interpersonal yang meliputi sikap, tindakan dan penerimaan
terhadap anggota keluarga, sehingga anggota keluarga merasa ada yang
memperhatikan. Penelitian ini sejalan dengan penelitian Kresna (2017)
yang berjudul hubungan dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan
pasien pre operasi elektif di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Tahun 2017,
dari hasil penelitiannya didapatkan bahwa dukungan keluarga terbanyak
adalah dukungan baik sebanyak 35 responden dari 42 responden.
43

g. Distribusi Frekuensi Kecemasan


Berdasarkan hasil analisa dapat diketahui bahwa tingkat kecemasan
terbanyak adalah kecemasan ringan yaitu sebanyak 39 responden
(60,0%), kecemasan ringan sebanyak 26 responden (40,0%). Tingkat
kecemasan terbagi menjadi beberapa tingkatan yaitu tidak ada
kecemasan, kecemasan ringan, kecemasan sedang, kecemasan berat.
Dalam penelitian ini tingkat kecemasan tertinggi adalah tidak ada
kecemasan, hal ini dipengaruhi faktor-faktor dan dukungan yang
diberikan oleh keluarga sehingga responden merasa tidak cemas dalam
menghadapi tindakan operasi. Stuart (2016), mengidentifikasi kecemasan
kedalam empat tingkatan, setiap tingkatan memiliki karakteristik dalam
presepsi yang berbeda tergantung kemampuan kemampuan individu,
tingkatan kecemasan tersebut meliputi cemas ringan, sedang, berat dan
panik. Penelitian ini sejalan dengan penelitian Aprilia (2018), yang
berjudul hubungan dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan pada
pasien pre operasi di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek, dari hasil
penelitiannya didapatkan 21 responden tidak ada kecemasan dari 45
responden.

2. Analisis Bivariat
Hubungan Family Support System dengan Kecemasan pada Pasien Pre
Operasi
Berdasarkan hasil dari analisa pada tabel 4.0 diperoleh hasil sebagai berikut,
yaitu p-value 0,000 yang berarti p-value < 0,05 yang dapat disimpulkan
bahwa Ho ditolak yang artinya terdapat hubungan family support system
dengan kecemasan pada pasien pre operasi. Menurut peneliti family support
system sangat berpengaruh terhadap kecemasan pada pasien yang akan
menjalani tindakan operasi karena pasien akan dapat merasa lebih tenang
dengan kondisinya yang akan menjalani tindakan operasi, pasien akan
merasa dirinya diperhatikan dan didukung untuk menghadapi operasi, ini
karena family support merupakan suatu bentuk interpersonal yang meliputi
44

sikap, tindakan dan penerimaan anggota keluarga sehingga anggota keluarga


merasa ada yang memperhatikannya (Friedman, 1998). Hasil penelitian ini
sesuai dengan Suliswati (2005), yang menyatakan bahwa seseorang dapat
menangani stress dan cemas dengan menggunakan sumber koping baik dari
lingkungan maupun sosial, interpersonal dan intrapersonal. Sumber koping
diantaranya adalah asset ekonomi, kemampuan memecahkan masalah,
dukungan sosial dan budaya yang dipercayai individu tersebut, dengan
integrase sumber-sumber koping tersebut individu dapat mengadopsi koping
yang efektif. Family support yang baik pada pasien pre operasi dapat
mengurangi kecemasan pasien dalam menghadapi tindakan operasi,
kecemasan pasien harus segera di atasi karena akan mempengaruhi kondisi
kesehatan pasien pre operasi seperti meningkatnya tekanan darah dan stress.
Perawat memegang peranan penting dalam mengurangi kecemasan pada
pasien pre operasi dengan melibatkan keluarga untuk memberikan
dukungan pada pasien yang mengalami kecemasan pada saat akan
menghadapi tindakan operasi.

D. Keterbatasan
Keterbatasan Peneliti
Pada saat melaksanakan penelitian, terdapat keterbatasan yang dialami oleh
peneliti yang dapat mempengaruhi pelaksanaan penelitian. Keterbatasan yang
terjadi diantaranya akibat wabah pandemi covid-19 yang membuat peneliti
tidak boleh terlalu sering kontak secara langsung dengan pasien yang membuat
pelaksanaan penelitian tidak berjalan secara kondusif, selain itu peneliti harus
benar-benar cermat memilih calon responden sehingga peneliti tidak akan
terpapar oleh wabah covid-19. Keterbatasan selanjutnya yaitu menurunnya
jumlah pasien operasi yang membuat peneliti kesulitan untuk mencari calon
responden dalam penelitiannnya, dan yang terakhir adalah kondisi pasien yang
tidak stabil juga menjadi keterbatasan peneliti dikarenakan pasien tidak
kooperatif dalam berkomunikasi dengan penelti untuk pengambilan data
sebagai calon responden.
45
46

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis mengenai hubungan family support
system dengan kecemasan pada pasien pre operasi di ruang rawat inap bedah
umum dan khusus RSUD Jenderal Ahmad Yani Metro Lampung Tahun 2021,
dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Distribusi frekuensi disfungsi dukungan keluarga terbanyak yaitu disfungsi
dukungan keluarga rendah sebanyak 41 responden (63,1%).
2. Distribusi frekuensi kecemasan terbanyak yaitu kecemasan ringan sebanyak
39 responden (60,0%).
3. Terdapat hubungan antara family support system dengan kecemasan pada
pasien pre operasi dengan p-value 0,000.

B. Saran
1. Bagi RSUD Jenderal Ahmad Yani Metro Lampung
Diharapkan bagi instansi terkait khususnya bagi perawat di ruang rawat inap
bedah umum dan bedah khusus RSUD Jenderal Ahmad Yani Metro
Lampung berupaya untuk meningkatkan kualitas dan efektivitas pelayanan
dalam memberikan asuhan keperawatan dalam bentuk edukasi kepada
keluarga berupa poster atau brosur untuk keluarga pasien yang anggota
keluarganya akan menjalani tindakan operasi agar keluarga dapat
memberikan support system kepada pasien untuk mengurangi kecemasan
pasien saat menghadapi operasi.
2. Bagi Sarjana Terapan Keperawatan
Diharapkan penelitian ini dapat menambah kepustakaan sehingga dapat
dimanfaatkan oleh mahasiswa untuk menambah ilmu dan wawasan serta
untuk kepustakawan agar menambah buku tentang keperawatan keluarga
terutama yang menyangkut dukungan sosial dari keluarga sebagai koping
ketika terjadi masalah didalam keluarga.
47

3. Bagi Peneliti Selanjutnya


Diharapkan dimasa yang akan datang penelitian ini dapat digunakan sebagai
salah satu sumber data untuk penelitian selanjutnya serta dapat membuat
penelitian lainnya yang menyangkut tentang keluarga dan dukungan sosial
lain.
48

DAFTAR PUSTAKA

Adhin, A., K., Arsina, P. (2021). Efektivitas Terapi Murotal Al-Qur’an terhadap
Kecemasan dan Stress pada Pasien Pre Operasi. Jurnal Keperawatan
Vol 3, No 1. Program Studi Sarjana Keperawatan, STIKES Bhakti
Husada Mulia.
https://journal.stikeskendal.ac.id/index.php/Keperawatan/article/view/
1070. Dikutip pada tanggal 16 februari 2021.

Adipo, S., Jumaini., Damanik, H., S., R (2014). Hubungan Dukungan


Keluarga dengan Tingkat Kecemasan Pasien yang menjalani
Kemoterapi di Ruang Anyelir RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau.
Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Riau.
https://jom.unri.ac.id/index.php/JOMPSIK/article/view/5183. Dikutip
pada tanggal 16 februari 2021.

Ana, K., I., Samsiyanto, Yeni, S. (2020). Hubungan Dukungan Keluarga dengan
Tingkat Kecemasan pada Pasien Pre Operasi Elektif di RSD Balung
Jember. Program Studi S1 Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Jember.
http://repository.unmuhjember.ac.id/8441/12/L.%20JURNAL.pdf.
Dikutip pada tanggal 12 februari 2021.

Aprilia, Y. (2018). Hubungan Dukungan Keluarga dengan Kecemasan Pasien


Pre Operasi di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Lampung. Poltekkes
Tanjungkarang.http://www.ejurnal.poltekkestjk.ac.id/index.php/JK/art
icle/view/1224. Dikutip pada tanggal 10 februari 2021.

Asri, S. (2020). Gambaran Dukungan Keluarga dengan Tingkat Kecemasanpada


Pasien Pre Operasi Mayor. Jurnal Keperawatan.
FakultasKeperawatan, Universitas Padjadjaran.
http://repository.unpad.ac.id/frontdoor/index/index/docId/35956.
Dikutip pada tanggal 16 februari 2021.

Cahyanti, L. (2020). Hubungan Dukungan Keluarga dengan Tingkat


Kecemasan Pasien Pre Operasi General Anastesi di Rumah Sakit
PKU Muhammadiyah Gamping.
http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/2525/. Dikutip pada tanggal 16
februari 2021.

Faridah VN. Penurunan Tingkat Nyeri Pasien Post Operasi Apendisitis dengan
Teknik Distraksi Nafas Ritmik. 2015;07:68-74.
https://docplayer.info/35742581-Penurunan-tingkat-nyeri-pasien-post-
op-apendisitis-dengan-tehnik-distraksi-nafas-ritmik.html. Dikutip
pada tanggal 17 februari 2021.
49

Friedman, M. (1998). Keperawatan Keluarga Teori dan Praktik. Jakarta: Buku


Kedokteran EGC, Edisi 3.

Hulu, E., K., Pardede, J., A. (2016). Dukungan Keluarga dengan Tingkat
Kecemasan Pasien Pre Operatif di Rumah Sakit Sari Mutiara
Medan. Jurnal Keperawatan. 2016, Vol 2, No 1. Program Studi
Ners Universitas Sari Mutiara Indonesia.
http://scholar.google.co.id/citations?user=8dBUCPwAAAAJ&hl=id.
Dikutip pada tanggal 09 maret 2021.

Inayati, A., Ayubbana., S. (2017). Hubungan Tingkat Kecemasan dengan


Peningkatan Tekanan Darah pada Pasien Pra Operasi Elektif di
Ruang Bedah. Akademi Keperawatan Dharma Wacana Metro.
Wacana Kesehatan Vol. 1, No.1, Juli 2017.

http://jurnal.akperdharmawacana.ac.id/index.php/wacana/article/view/
43. Dikutip pada tanggal 03 maret 2021.

Istiati. (2010). Hubungan Fungsi Keluarga dengan Kecemasan pada Lanjut Usia.
Program Studi Megister Kedokteran Keluarga. Universitas Sebelas
Maret Surakarta.
https://digilib.uns.ac.id/dokumen/detail/12826/Hubungan-fungsi-
keluarga-dengan-kecemasan-pada-lanjut-usia. Dikutip pada tanggal 19
maret 2021

Kozier, B., Erb, G., Berman, A., Snyder, S., J. (2020). Buku Ajar Fundamental
Keperawatan. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.

Kozier, B., Erb, G., Berman, A., Snyder, S., J. (2011). Buku Ajar Fundamental
Keperawatan. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.

Kuraesin, N., D. (2009). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat Kecemasan


Pasien yang akan Menghadapi Operasi di RSUP Fatmawati.
http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2324/1/NYI
%20DEWI%20KURAESIN-FKIK.pdf. Dikutip pada tanggal 25 juli
2021.

Kurniasih, A., T. (2019). Pengaruh Pemberian Terapi Musik Klasik Mozart


terhadap Tingkat Kecemasan Pasien Pre-Operasi di Ruang Rawat
Inap Bedah RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung.
Poltekkes Tanjungkarang.
http://repository.poltekkes-tjk.ac.id/525/. Dikutip pada tanggal 17
februari 2021.
50

Livana, PH., Arisdiani, T., Nisa, R., M. (2018). Hubungan Dukungan


Keluarga dengan Tingkat Ansietas Pasien Pre Operasi Mayor.
Jurnal Keperawatan Jiwa: PPNI. STIKES Kendal.
https://jurnal.unimus.ac.id/index.php/JKJ/article/view/4447. Dikutip
pada tanggal 17 februari 2021.

Majid, A., Judha, M., Istianah, U. (2011). Keperawatan Perioperatif.


Yogyakarta: Gosyen Publishing.

Notoatmodjo, S. (2018). Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Nursalam, M., N. (2016). Manajemen Keperawatan: Aplikasi dalam Praktik


Keperawatan Profesional. Edisi 5. Jakarta: Salemba Medika.

Padila. (2018). Buku Ajar Keperawatan Keluarga. Yogyakarta: Nuha


Medika.

Pandiangan , E., Wulandari, I., M., S. (2020). Hubungan Dukungan


Keluarga dengan Kecemasan Pasien Pre Operasi. Malahayati
Nursing Jurnal Vol. 2, No. 3. DIII Keperawatan Universitas
Malahayati Lampung.
http://ejurnalmalahayati.ac.id/index.php/manuju/article/view/2888.
Dikutip pada tanggal 16 februari 2021.

Pane, P. (2019). Gambaran Tingkat Kecemasan pada Pasien Pre Operasi di


Ruang Bedah RSUD Dr. Pirngadi Medan. Jurusan Keperawatan
Poltekkes Kemenkes Medan.
http://repo.poltekkesmedan.ac.id/jspui/bitstream/123456789/2122/1/
Jurnal%20%20Gambaran%20Tingkat%20Kecemasan%20pada
%20Pasien%20Pre%20Oprasi%20di%20Ruang%20Bedah%20RSUD
%20Dr.%20Pirngadi%20Medan.pdf. Dikutip pada tanggal 21 maret
2021.

Pardede, J., A, Hulu, P., D., E., S, Sirait, A. (2021). Tingkat Kecemasan
Menurun setelah diberikan Terapi Hipnotis Lima Jari pada Pasien
Pre Operatif. Jurnal Keperawatan Vol. 13, No 1. Program Studi
Ners, Universitas Sari Mutiara Indonesia.
https://journal.stikeskendal.ac.id/index.php/Keperawatan/article/
view/1217. Dikutip pada tanggal 09 maret 2021.

Ridwan, K., Angga., H, (2017). Kecemasan Pasien Pre Operasi Bedah Mayor.
Dosen Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya.

http://ejurnal.poltekkestasikmalaya.ac.id/index.php/BMI/article/view/
83. Dikutip pada tanggal 03 agustus 2021.
51

Rizki, F., A., Hartoyo, M., Sudiarto. (2019). Health Education Using the Leaflet
Media Anxiety Levels in Pre Operation Patients. Jendela Nursing
Jurnal Vol. 3 No. 1. Program Studi S1 Politeknik Kesehatan
Semarang.
http://ejournal.poltekkes.smg.ac.id/ojs/index.php/jnj/article/view/
4536/1280. Dikutip pada tanggal 09 maret 2021.

Samudra, A., D. (2018). Hubungan Dukungan Keluarga dengan Kemandirian


Perawatan Diri Pasien Skizofrenia di Kecamatan Geger Kabupaten
Madiun. Program Studi Keperawatan Stikes Bhakti Husada Mulia
Madiun.
http://repository.stikes-bhm.ac.id/138/. Dikutip pada 07 maret 2021.

Santoso, S. (2001). Buku Latihan SPSS Statistik Parametik. Jakarta: PT Elex


Media Komputindo.

Stuart, G. W., Keliat, B. A., & Pasaribu, J. (2016). Prinsip dan Praktik
Keperawatan Kesehatan Jiwa Stuart. Edisi Indonesia (Buku 1).
Singapura: Elsevier.

Sutanto, H., P. (2007). Analisis Data Kesehatan. Fakultas Kesehatan


Masyarakat Universitas Indonesia.

Wulandari, H., S. (2018). Analisis Faktor Faktor Tingkat Kecemasan Pasien yang
akan Menjalani Operasi. Studi S1 Ilmu Keperawatan pada Sekolah
Tinggi Ilmu Kesehatan Insan Cendikia Medika Jombang.
http://repo.stikesicme.jbg.ac.id/1722/2/143210140%20Septiana
%20Wulandari%20Haniba%20Skripsi.pdf. Dikutip pada tanggal 03
agustus 2021.
LAMPIRAN
Lampiran 1

LEMBAR PENJELASAN PENELITIAN

Kepada. Yth:
Calon Responden
Di RSUD Jenderal Ahmad Yani Metro

Dengan hormat,
Saya yang bertanda tangan dibawah ini adalah mahasiswa Program Studi Sarjana
Terapan Keperawatan Politeknik Kesehatan Tanjungkarang:
Nama : Dany Novianto
Nim : 1714301034
Akan melakukan penelitian dengan judul Hubungan family support system
dengan kecemasan pada pasien pre operasi di RSUD Jenderal Ahmad Yani
Metro Lampung Tahun 2021. Penelitian ini tidak akan menimbulkan akibat
yang merugikan bagi bapak/ibu sebagai responden. Kerahasiaan semua informasi
akan dijaga dan dipergunakan untuk kepentingan penelitian. Jika bapak/ibu
sekalian tidak bersedia menjadi responden dalam penelitian ini, maka tidak ada
ancaman atau sanksi bagi bapak/ibu. Jika bapak/ibu menyetujui, maka saya
mohon untuk kesediaannya menandatangani lembar persetujuan saya dan
menjawab pertanyaan-pertanyaan yang saya sertakan.
Atas perhatian dan kesediaan bapak/ibu sebagai responden saya ucapkan banyak
terima kasih.

Peneliti

Dany Novianto
NIM. 1714301034
Lampiran 2

INFORMED CONSENT

Setelah membaca dan mendapatkan penjelasan tentang maksud, tujuan, manfaat


dari penelitian ini, saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama :
Usia :
Alamat :
Dengan ini saya bersedia berpartisipasi sebagai responden dalam penelitian yang
dilakukan oleh saudara Dany Novianto sebagai mahasiswa Sarjana Terapan
Keperawatan Politeknik Kesehatan Tanjungkarang yang berjudul Hubungan
family support system dengan kecemasan pada pasien pre operasi di RSUD
Jenderal Ahmad Yani Metro Lampung Tahun 2021, dengan sukarela dan
tanpa paksaan dari pihak manapun. Penelitian ini tidak akan merugikan saya atau
berakibat buruk bagi saya dan keluarga, maka jawaban yang saya berikan adalah
sebenar-benarnya.
Demikian surat persetujuan ini saya buat dengan sadar dan penuh tanggung jawab
untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Bandar Lampung, Juli 2021


yang bertanda tangan dibawah ini
Lampiran 3

LEMBAR KUISIONER DATA DEMOGRAFI

Petunjuk pengisian:
1. Semua pertanyaan harus dijawab.
2. Berilah tanda () pada kolom yang disediakan sesuai jawaban anda.
3. Isilah dengan pernyataan singkat pada kolom titik-titik.
4. Bila ada yang kurang dimengerti dapat ditanyakan kepada peneliti.

a. Nama :
b. Usia : Tahun
c. Jenis Kelamin :  Laki-laki  Perempuan
c. Status Perkawinan :  Menikah  Belum Menikah
d. Tinggal Bersama :  Sendiri  Keluarga
e. Pendidikan :  Tidak Sekolah
 SD
 SMP
 SMA/SMK
 Perguruan Tinggi
f. Apakah anda pernah menjalani operasi sebelumnya:  Ya  Tidak
g. Jika ya, berapa kali:
h. Jenis Operasinya:  Besar (mayor)  Kecil (minor)
Lampiran 4

LEMBAR KUISIONER
APGAR KELUARGA

A. Tujuan
Untuk mengetahui dukungan keluarga pada pasien pre operasi.
B. Petunjuk Pengisian Kuisioner
Berilah tanda () pada kolom yang sesuai dengan kondisi anda.

SELALU KADANG- TIDAK


NO PERNYATAAN KADANG PERNAH

1. Saya puas bahwa saya dapat


kembali kepada keluarga saya,
disaat saya akan menghadapi
tindakan operasi.

2. Saya puas dengan cara-cara


keluarga saya membicarakan
sesuatu dengan saya dan
mengungkapkan masalah saya
saat saya akan menjalani
tindakan operasi.
3. Saya puas bahwa keluarga saya
menerima dan mendukung
keinginan saya untuk menjalani
tindakan operasi.

4. Saya puas dengan cara-cara


keluarga saya menyatakan rasa
kasih sayang dan menanggapi
emosi saya saat saya akan
menjalani tindakan operasi.
5. Saya puas dengan cara-cara
keluarga saya membagi waktu
bersama saya saat saya akan
menjalani tindakan operasi.
LEMBAR KUISIONER
KECEMASAN
ZS-RSA (Zung Self-Rating Scale Anxiety)

A. Tujuan
Untuk mengetahui kecemasan pada pasien pre operasi.
B. Petunjuk Pengisian Kuisioner
Berilah tanda () pada kolom yang sesuai dengan kondisi anda.

Perasaan yang saya Hampir


Tidak Kadang Sebagian
No rasakan saat memikirkan setiap
pernah -kadang waktu
operasi? waktu

1. Saya merasa lebih gugup


dan cemas dari biasanya
2. Saya merasa takut tanpa
alasan
3. Saya mudah marah atau
merasa panik
4. Saya merasa tidak berdaya
5. Saya merasa baik-baik saja
dan tidak ada sesuatu yang
buruk akan terjadi
6. Tangan dan kaki saya
gemetar akhir-akhir ini
7. Saya merasa terganggu
dengan sakit kepala, leher,
dan nyeri punggung
8. Saya merasa mudah lemah
dan lelah
9. Saya merasa tenang dan
dapat duduk dengan santai
10. Saya merasa jantung saya
berdetak lebih cepat
11. Saya merasa terganggu
karena pusing
12. Saya merasa seperti mau
pingsan
13. Saya dapat bernafas
dengan mudah
14. Saya merasa mati rasa dan
kesemutan pada jari tangan
dan kaki
15. Saya merasa perut saya
sakit
16. Saya sering buang air kecil
17. Tangan saya kering dan
hangat
18. Wajah saya terasa panas
dan kemerahan
19. Saya dapat tidur dengan
nyenyak
20. Saya mengalami mimpi
buruk

Lampiran 5
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES TANJUNGKARANG
PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN

LEMBAR CATATAN KONSULTASI

NAMA : Dany Novianto


NIM : 1714301034
JUDUL PROPOSAL : Hubungan family support system dengan kecemasan
pada pasien pre operasi di RSUD Jenderal Ahmad Yani
Metro Lampung Tahun 2021.
PEMBIMBING I : Yuliati Amperaningsih, S.K.M., M.Kes
Tanggal Hasil Konsultasi Paraf
Mengetahui
Ketua Prodi Sarjana Terapan Keperawatan Tanjungkarang

Dr.Ns.ANITA,S.Kep.,Sp.Mat
NIP. 196902101992122001

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES TANJUNGKARANG


PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN

LEMBAR CATATAN KONSULTASI

NAMA : Dany Novianto


NIM : 1714301034
JUDUL PROPOSAL : Hubungan family support system dengan kecemasan
pada pasien pre operasi di RSUD Jenderal Ahmad Yani Metro
Lampung Tahun 2021.
PEMBIMBING 2 : Ns. Sulastri, M.Kep., Sp.Jiwa
Tanggal Hasil Konsultasi Paraf
Mengetahui
Ketua Prodi Sarjana Terapan Keperawatan Tanjungkarang

Dr.Ns.ANITA,S.Kep.,Sp.Mat
NIP. 19690210199212200

Lampiran 6
Lampiran 7

JADWAL PENELITIAN

Bulan
No Kegiatan
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul
Menentukan Tema
1.
Penelitian
2. Penyusunan Proposal
3. Seminar Proposal
4. Perbaikan Proposal
5. Kaji Etik
6. Perizinan Penelitian
7. Penelitian
8. Presentasi Hasil
9. Perbaikan Laporan
10. Pengumpulan Laporan
Lampiran 8

  Data Demografi Responden


N Usi J
Nama Status Tinggal Bersama Pendidikan Pengalaman
o a K
1 Tn. L 1 1 1 2 1 2
2 Tn. S 1 1 1 2 1 2
3 Tn. V 1 1 1 2 3 2
4 Tn. H 1 1 1 2 3 2
5 Tn. K 1 1 1 2 3 2
6 Tn. S 1 1 1 2 1 2
7 Tn. B 1 1 1 2 4 2
8 Ny. R 1 2 1 2 4 2
9 Ny. J 1 2 1 2 4 2
10 Tn. A 1 1 1 2 2 2
11 Tn. S 1 1 1 2 2 2
12 Ny. M 2 2 1 2 2 2
13 Tn. P 2 1 1 2 2 1
14 Tn. H 2 1 1 2 4 1
15 Tn. T 2 1 1 2 3 2
16 Ny. P 2 2 1 2 3 2
17 Ny. M 2 2 1 2 3 1
18 Ny. R 1 2 1 2 3 1
19 Ny. A 1 2 1 2 1 1
20 Ny. M 1 2 2 2 4 1
21 Ny. R 1 2 2 2 4 1
22 Tn. O 1 1 2 2 4 2
23 Tn. R 1 1 1 2 3 1
24 Ny. J 1 2 1 2 2 1
25 Ny. D 1 2 1 2 2 2
26 Tn. R 1 1 2 2 4 2
27 Tn. E 1 1 1 2 3 2
28 Ny. W 3 2 2 2 4 2
29 Tn. U 3 1 2 2 4 2
30 Ny. N 3 2 2 2 4 1
31 Ny. W 3 2 2 2 4 1
32 Ny. D 3 2 1 2 2 1
33 Ny. L 1 2 1 2 4 1
34 Tn. A 1 1 1 2 4 1
35 Ny. S 1 2 1 2 2 2
36 Tn. E 1 1 1 2 2 2
37 Tn. D 1 1 1 2 2 2
38 Tn. W 1 1 1 2 1 2
39 Tn. F 1 1 2 2 4 2
40 Tn. T 1 1 2 2 4 1
41 Tn. D 1 1 2 2 4 1
42 Ny. Y 1 2 1 2 3 1
43 Tn. O 1 1 1 2 3 1
44 Tn. H 1 1 1 2 4 2
45 Tn. A 2 1 1 2 1 2
46 Tn. P 2 1 1 2 4 2
47 Ny. W 2 2 1 2 3 2
48 Ny. D 2 2 1 2 4 2
49 Ny. H 2 2 2 2 4 1
50 Ny. W 2 2 2 2 4 1
51 Tn. R 2 1 2 2 4 1
52 Tn. S 2 1 2 2 4 2
53 Tn. S 2 1 2 2 4 2
54 Tn. E 2 1 1 2 2 2
55 Tn. O 2 1 1 2 3 2
56 Tn. S 2 1 1 2 3 2
57 Ny. R 2 2 1 2 3 2
58 Ny. S 2 2 1 2 3 2
59 Tn. Y 2 1 1 2 1 2
60 Tn. T 2 1 1 2 2 2
61 Tn. H 2 1 1 2 4 2
62 Ny. Y 2 2 2 2 4 2
63 Ny. D 2 2 2 2 4 1
64 Tn. E 2 1 1 2 3 2
65 Ny. V 3 2 1 2 2 2
  Dukungan Keluarga   Kecemasan
X X X X N Y Y Y Y Y Y Y Y Y1 Y1 Y1 Y1 Y1 Y1 Y1 Y1 Y1 Y1 Jumla
No X5 Jumlah Y8 Y20
1 2 3 4 o 1 2 3 4 5 6 7 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 h
1 2 2 2 2 2 10 1 2 2 1 3 3 2 1 1 3 2 2 2 3 2 4 2 3 2 4 1 45
2 2 2 2 2 2 10 2 2 2 2 3 3 2 2 2 3 1 2 2 3 1 2 2 3 2 4 2 45
3 2 2 2 2 2 10 3 2 2 1 3 3 2 3 2 2 4 2 2 2 1 2 2 2 3 3 2 45
4 2 2 2 2 2 10 4 2 2 3 3 2 3 1 2 3 3 2 2 1 3 2 3 2 2 3 2 46
5 2 2 2 2 2 10 5 2 2 3 3 2 3 2 2 3 3 2 2 1 3 2 3 2 1 3 2 46
6 2 2 2 2 2 10 6 2 3 3 3 2 3 2 2 2 2 3 2 1 3 2 3 3 2 3 2 48
7 2 2 2 2 2 10 7 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 3 2 1 2 3 3 3 1 3 2 45
8 2 2 2 2 2 10 8 2 2 2 3 2 2 2 3 3 2 3 2 1 2 2 3 3 2 3 1 45
9 2 2 2 2 2 10 9 2 3 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 1 3 2 3 2 2 3 2 45
10 2 2 2 2 2 10 10 2 2 3 2 2 3 3 2 2 2 2 2 1 3 3 3 2 2 2 2 45
11 2 2 2 1 1 8 11 2 2 3 2 2 2 3 2 3 3 2 3 1 2 3 3 2 2 2 2 46
12 2 2 2 2 1 9 12 3 2 2 3 1 2 2 3 3 2 3 2 1 3 2 3 3 2 3 2 47
13 2 2 2 2 1 9 13 2 2 2 2 1 3 3 3 3 4 2 3 1 3 2 3 3 2 3 2 49
14 2 2 1 2 2 9 14 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 3 45
15 2 2 2 1 1 8 15 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 3 2 1 3 3 3 45
16 2 2 2 2 2 10 16 2 3 2 3 2 2 3 3 3 3 2 2 2 3 2 3 2 2 3 2 49
17 2 2 2 2 2 10 17 3 2 2 2 1 2 2 2 2 2 3 3 2 3 2 2 3 2 3 2 45
18 2 2 2 2 2 10 18 2 2 3 3 2 2 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 2 2 3 2 49
19 2 2 2 2 2 10 19 2 2 3 3 2 2 3 2 3 2 3 3 1 3 2 3 2 2 3 2 48
20 2 2 2 2 2 10 20 3 2 2 3 2 2 2 3 3 2 2 3 1 3 3 3 1 2 2 2 46
21 2 2 2 2 2 10 21 2 3 2 3 3 3 2 2 2 2 3 3 1 3 3 2 1 2 2 2 46
22 2 2 2 2 2 10 22 2 2 2 2 2 3 2 2 1 3 3 2 2 3 3 2 3 2 2 2 45
23 2 2 2 2 2 10 23 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 2 3 1 47
24 2 2 2 2 2 10 24 3 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 3 2 2 1 46
25 2 2 2 2 2 10 25 2 3 3 2 3 3 2 3 2 3 2 2 3 3 2 2 3 2 3 2 50
26 2 2 2 2 2 10 26 3 2 3 2 1 2 3 3 2 3 2 3 1 2 2 2 2 2 3 2 45
27 2 2 2 2 2 10 27 2 2 3 3 2 2 2 2 2 3 2 3 1 3 3 2 3 3 3 1 47
28 2 2 2 2 2 10 28 2 3 3 3 2 2 2 2 1 3 2 2 1 3 3 2 3 3 3 2 47
29 2 2 2 2 2 10 29 3 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 45
30 2 2 2 2 2 10 30 2 2 2 3 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 45
31 2 1 2 2 2 9 31 2 2 3 2 2 3 2 2 2 3 3 2 2 3 2 3 2 2 2 2 46
32 2 2 2 1 2 9 32 3 2 3 2 2 2 3 3 3 3 2 2 1 3 3 2 2 2 2 3 48
33 2 2 1 2 2 9 33 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 46
34 2 2 1 2 2 9 34 3 3 2 2 2 2 2 3 2 3 3 2 1 3 3 3 2 2 2 2 47
35 2 2 2 1 2 9 35 2 3 2 3 3 2 3 2 4 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 48
36 2 2 2 1 2 9 36 3 3 3 3 3 2 3 4 4 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 60
37 2 2 2 2 0 8 37 3 3 2 3 4 3 3 3 4 2 3 3 4 3 2 3 4 3 3 3 61
38 2 2 2 0 2 8 38 3 3 3 2 4 3 3 3 4 3 4 3 4 4 2 3 4 3 4 1 63
39 2 2 2 2 2 10 39 3 3 3 3 4 3 3 2 4 3 2 3 4 3 2 4 4 3 3 3 62
40 2 2 2 1 0 7 40 3 3 4 3 4 3 2 3 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 65
41 2 2 2 1 0 7 41 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 2 62
42 2 2 2 0 0 6 42 3 3 3 2 4 3 2 3 4 3 2 3 4 3 3 4 3 2 4 3 61
43 2 2 1 1 0 6 43 2 2 3 2 4 2 3 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 2 60
44 2 2 0 2 0 6 44 2 3 3 3 4 3 3 4 3 4 2 3 4 3 3 2 3 3 4 2 61
45 2 2 2 0 0 6 45 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 1 4 2 62
46 2 2 0 1 1 6 46 2 2 3 3 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 2 68
47 2 1 0 1 2 6 47 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 2 3 3 4 3 4 3 3 2 60
48 2 1 1 0 0 4 48 2 4 3 3 4 2 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 2 65
49 2 2 0 0 0 4 49 3 3 2 3 4 3 3 4 3 3 2 3 4 3 4 3 4 2 4 2 62
50 2 1 1 0 0 4 50 3 3 3 4 3 2 2 3 4 4 2 2 4 3 4 4 3 2 3 2 60
51 1 1 1 1 0 4 51 3 3 2 3 3 3 2 2 4 2 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 60
52 1 0 1 1 1 4 52 3 3 2 3 3 4 2 3 4 4 2 4 4 3 3 3 3 3 3 3 62
53 1 1 1 1 0 4 53 3 3 2 3 4 3 2 4 3 3 2 4 3 3 3 4 4 2 4 2 61
54 2 0 0 0 2 4 54 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 2 4 4 3 4 3 64
55 2 2 0 0 1 5 55 2 2 2 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 2 3 4 3 3 3 62
56 0 1 2 1 0 4 56 3 3 3 4 4 3 2 4 4 3 2 4 3 3 2 3 4 1 4 2 61
57 0 2 1 1 0 4 57 3 2 4 3 4 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 4 3 2 4 2 61
58 2 0 1 1 0 4 58 3 2 3 3 3 3 3 2 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 62
59 2 0 1 1 0 4 59 2 4 3 3 3 2 3 3 4 4 2 3 3 3 2 3 4 3 3 3 60
60 1 1 1 1 0 4 60 2 3 3 4 3 2 3 2 4 3 2 4 3 2 2 4 4 3 4 3 60
61 0 2 1 2 0 5 61 3 3 3 2 3 2 2 3 4 4 2 3 4 3 2 3 4 3 4 3 60
62 1 1 1 1 0 4 62 2 2 2 3 2 3 2 2 1 2 3 2 2 3 2 3 2 3 2 3 46
63 1 1 1 1 0 4 63 2 2 2 3 3 3 3 2 3 3 2 2 2 3 2 3 3 2 3 2 50
64 1 1 1 2 0 5 64 2 2 2 3 2 3 2 3 3 2 3 3 1 2 2 2 3 2 2 2 46
65 2 1 1 1 0 5 65 2 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 2 3 3 2 49

Lampiran 9
Notes

Output Created 18-JUL-2021 18:54:41

Comments

Input Active Dataset DataSet1

Filter <none>

Weight <none>

Split File <none>

N of Rows in Working 65
Data File

Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing


values are treated as
missing.

Cases Used Statistics are based on all


cases with valid data.
Syntax FREQUENCIES
VARIABLES=Usia

/ORDER=ANALYSIS.

Resources Processor Time 00:00:00,00

Elapsed Time 00:00:00,00

Statistics

Usia

N Valid 65

Missing 0

Usia

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid 25-29 tahun 5 7.7 7.7 7.7

30-35 tahun 28 43.1 43.1 50.8


36-40 tahun 17 26.2 26.2 76.9

41-49 tahun 9 13.8 13.8 90.8

>50 tahun 6 9.2 9.2 100.0

Total 65 100.0 100.0

Your temporary usage period for IBM SPSS Statistics will expire in 5279 days.

NEW FILE.

DATASET NAME DataSet1 WINDOW=FRONT.

FREQUENCIES VARIABLES=Usia

/ORDER=ANALYSIS.

Frequencies
Notes

Output Created 18-JUL-2021 18:54:41

Comments

Input Active Dataset DataSet1

Filter <none>

Weight <none>

Split File <none>

N of Rows in Working 65
Data File

Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing


values are treated as
missing.

Cases Used Statistics are based on all


cases with valid data.
Syntax FREQUENCIES
VARIABLES=Usia

/ORDER=ANALYSIS.

Resources Processor Time 00:00:00,00

Elapsed Time 00:00:00,00

[DataSet1]

Statistics

Usia

N Valid 65

Missing 0
Usia

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid 25-29 tahun 5 7.7 7.7 7.7

30-35 tahun 28 43.1 43.1 50.8

36-40 tahun 17 26.2 26.2 76.9

41-49 tahun 9 13.8 13.8 90.8

>50 tahun 6 9.2 9.2 100.0

Total 65 100.0 100.0

FREQUENCIES VARIABLES=JenisKelamin

/ORDER=ANALYSIS.
Frequencies

Notes

Output Created 18-JUL-2021 19:01:00

Comments

Input Active Dataset DataSet1

Filter <none>

Weight <none>

Split File <none>

N of Rows in Working 65
Data File

Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing


values are treated as
missing.
Cases Used Statistics are based on all
cases with valid data.

Syntax FREQUENCIES
VARIABLES=JenisKelami
n

/ORDER=ANALYSIS.

Resources Processor Time 00:00:00,02

Elapsed Time 00:00:00,03

Statistics

JenisKelamin

N Valid 65

Missing 0
JenisKelamin

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Laki-laki 38 58.5 58.5 58.5

Perempuan 27 41.5 41.5 100.0

Total 65 100.0 100.0

FREQUENCIES VARIABLES=StatusPerkawinan

/ORDER=ANALYSIS.

Frequencies
Notes

Output Created 18-JUL-2021 19:03:59

Comments

Input Active Dataset DataSet1

Filter <none>

Weight <none>

Split File <none>

N of Rows in Working 65
Data File

Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing


values are treated as
missing.

Cases Used Statistics are based on all


cases with valid data.

Syntax FREQUENCIES
VARIABLES=StatusPerka
winan

/ORDER=ANALYSIS.
Resources Processor Time 00:00:00,02

Elapsed Time 00:00:00,03

Statistics

StatusPerkawinan

N Valid 65

Missing 0

StatusPerkawinan

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Menikah 47 72.3 72.3 72.3

Belum Menikah 18 27.7 27.7 100.0


Total 65 100.0 100.0

FREQUENCIES VARIABLES=StatusPerkawinan

/ORDER=ANALYSIS.

Frequencies

Notes

Output Created 18-JUL-2021 19:03:59

Comments

Input Active Dataset DataSet1


Filter <none>

Weight <none>

Split File <none>

N of Rows in Working 65
Data File

Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing


values are treated as
missing.

Cases Used Statistics are based on all


cases with valid data.

Syntax FREQUENCIES
VARIABLES=StatusPerka
winan

/ORDER=ANALYSIS.

Resources Processor Time 00:00:00,02

Elapsed Time 00:00:00,03


Statistics

StatusPerkawinan

N Valid 65

Missing 0

StatusPerkawinan

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Menikah 47 72.3 72.3 72.3

Belum Menikah 18 27.7 27.7 100.0

Total 65 100.0 100.0

FREQUENCIES VARIABLES=TinggalBersama

/ORDER=ANALYSIS.
Frequencies

Notes

Output Created 18-JUL-2021 19:06:00

Comments

Input Active Dataset DataSet1

Filter <none>

Weight <none>

Split File <none>

N of Rows in Working 65
Data File
Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing
values are treated as
missing.

Cases Used Statistics are based on all


cases with valid data.

Syntax FREQUENCIES
VARIABLES=TinggalBers
ama

/ORDER=ANALYSIS.

Resources Processor Time 00:00:00,02

Elapsed Time 00:00:00,03

Statistics

TinggalBersama

N Valid 65

Missing 0
TinggalBersama

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Keluarga 65 100.0 100.0 100.0

FREQUENCIES VARIABLES=Pendidikan

/ORDER=ANALYSIS.

Frequencies
Notes

Output Created 18-JUL-2021 19:10:48

Comments

Input Active Dataset DataSet1

Filter <none>

Weight <none>

Split File <none>

N of Rows in Working 65
Data File

Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing


values are treated as
missing.

Cases Used Statistics are based on all


cases with valid data.
Syntax FREQUENCIES
VARIABLES=Pendidikan

/ORDER=ANALYSIS.

Resources Processor Time 00:00:00,02

Elapsed Time 00:00:00,01

Statistics

Pendidikan

N Valid 65

Missing 0
Pendidikan

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Tidak Sekolah 6 9.2 9.2 9.2

SD 13 20.0 20.0 29.2

SMP 17 26.2 26.2 55.4

SMA/SMK 26 40.0 40.0 95.4

Perguruan Tinggi 3 4.6 4.6 100.0

Total 65 100.0 100.0

Your temporary usage period for IBM SPSS Statistics will expire in 5279 days.

NEW FILE.

DATASET NAME DataSet1 WINDOW=FRONT.

FREQUENCIES VARIABLES=PengalamanOperasi

/ORDER=ANALYSIS.
Frequencies

Notes

Output Created 18-JUL-2021 19:35:29

Comments

Input Active Dataset DataSet1

Filter <none>

Weight <none>

Split File <none>

N of Rows in Working 65
Data File

Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing


values are treated as
missing.
Cases Used Statistics are based on all
cases with valid data.

Syntax FREQUENCIES
VARIABLES=Pengalaman
Operasi

/ORDER=ANALYSIS.

Resources Processor Time 00:00:00,00

Elapsed Time 00:00:00,00

[DataSet1]

Statistics

PengalamanOperasi

N Valid 65

Missing 0
PengalamanOperasi

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Pernah 22 33.8 33.8 33.8

Tidak Pernah 43 66.2 66.2 100.0

Total 65 100.0 100.0


Lampiran 10

Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Kategori Kecemasan Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Kategori Dukungan Keluarga Kecemasan Ringan ,528 39 ,000 ,350 39 ,000
Kecemasan Sedang ,474 26 ,000 ,524 26 ,000
a. Lilliefors Significance Correction

Case Processing Summary


Cases
Valid Missing Total
Kategori Kecemasan N Percent N Percent N Percent
Kategori Dukungan Keluarga Kecemasan Ringan 39 100,0% 0 0,0% 39 100,0%
Kecemasan Sedang 26 100,0% 0 0,0% 26 100,0%
Lampiran 11

Frequencies

Notes
Output Created 04-AUG-2021 22:21:09
Comments
Input Active Dataset DataSet1
Filter <none>
Weight <none>
Split File <none>
N of Rows in Working Data File 65
Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are
treated as missing.
Cases Used Statistics are based on all cases
with valid data.
Syntax FREQUENCIES
VARIABLES=Duk_Kat Kec_Kat
/NTILES=4
/STATISTICS=STDDEV
VARIANCE RANGE MINIMUM
MAXIMUM MEAN MEDIAN
MODE
/HISTOGRAM
/ORDER=ANALYSIS.
Resources Processor Time 00:00:06,19
Elapsed Time 00:00:13,56

[DataSet1]

Statistics
Kategori
Dukungan Kategori
Keluarga Kecemasan
N Valid 65 65
Missing 0 0
Mean ,37 1,40
Median ,00 1,00
Mode 0 1
Std. Deviation ,486 ,494
Variance ,237 ,244
Range 1 1
Minimum 0 1
Maximum 1 2
Percentiles 25 ,00 1,00
50 ,00 1,00
75 1,00 2,00

Frequency Table

Kategori Dukungan Keluarga


Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Disfungsi Dukungan Keluarga 41 63,1 63,1 63,1
Rendah
Disfungsi Dukungan Keluarga 24 36,9 36,9 100,0
Sedang
Total 65 100,0 100,0
Kategori Kecemasan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Kecemasan Ringan 39 60,0 60,0 60,0
Kecemasan Sedang 26 40,0 40,0 100,0
Total 65 100,0 100,0

Crosstabs

Notes
Output Created 04-AUG-2021 22:22:22
Comments
Input Active Dataset DataSet1
Filter <none>
Weight <none>
Split File <none>
N of Rows in Working Data File 65
Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are
treated as missing.
Cases Used Statistics for each table are
based on all the cases with valid
data in the specified range(s) for
all variables in each table.
Syntax CROSSTABS
/TABLES=Duk_Kat BY Kec_Kat
/FORMAT=AVALUE TABLES
/STATISTICS=CHISQ CORR
RISK
/CELLS=COUNT EXPECTED
ROW
/COUNT ROUND CELL.
Resources Processor Time 00:00:00,00
Elapsed Time 00:00:00,15
Dimensions Requested 2
Cells Available 349496
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Kategori Dukungan Keluarga * 65 100,0% 0 0,0% 65 100,0%
Kategori Kecemasan

Kategori Dukungan Keluarga * Kategori Kecemasan Crosstabulation


Kategori Kecemasan
Kecemasan Kecemasan
Ringan Sedang Total
Kategori Dukungan Keluarga Disfungsi Dukungan Keluarga Count 35 6 41
Rendah Expected Count 24,6 16,4 41,0
% within Kategori Dukungan 85,4% 14,6% 100,0%
Keluarga
Disfungsi Dukungan Keluarga Count 4 20 24
Sedang Expected Count 14,4 9,6 24,0
% within Kategori Dukungan 16,7% 83,3% 100,0%
Keluarga
Total Count 39 26 65
Expected Count 39,0 26,0 65,0
% within Kategori Dukungan 60,0% 40,0% 100,0%
Keluarga
Chi-Square Tests
Asymptotic
Significance (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
Value df sided) sided) sided)
Pearson Chi-Square 29,770a 1 ,000
Continuity Correction b
26,976 1 ,000
Likelihood Ratio 31,727 1 ,000
Fisher's Exact Test ,000 ,000
Linear-by-Linear Association 29,312 1 ,000
N of Valid Cases 65
a. 0 cells (0,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 9,60.
b. Computed only for a 2x2 table

Symmetric Measures
Asymptotic Approximate
Value Standard Error a
Approximate T b
Significance
Interval by Interval Pearson's R ,677 ,093 7,296 ,000c
Ordinal by Ordinal Spearman Correlation ,677 ,093 7,296 ,000c
N of Valid Cases 65
a. Not assuming the null hypothesis.
b. Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.
c. Based on normal approximation.

Risk Estimate
95% Confidence Interval
Value Lower Upper
Odds Ratio for Kategori 29,167 7,343 115,852
Dukungan Keluarga (Disfungsi
Dukungan Keluarga Rendah /
Disfungsi Dukungan Keluarga
Sedang)
For cohort Kategori Kecemasan 5,122 2,075 12,643
= Kecemasan Ringan
For cohort Kategori Kecemasan ,176 ,082 ,376
= Kecemasan Sedang
N of Valid Cases 65

EXAMINE VARIABLES=Kec_Kat BY Duk_Kat


/PLOT NONE
/STATISTICS DESCRIPTIVES
/CINTERVAL 95
/MISSING LISTWISE
/NOTOTAL.
Lampiran 12

Histogram
Pie Chart

Anda mungkin juga menyukai