Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Mata Kuliah KTI Pada
Program Pendidikan Diploma III (D.III) Keperawatan Mataram
Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Mataram
Tahun Akademik 2020/2021
OLEH :
NURUNNISWATI
NIM. P07120118032
1
LEMBAR JUDUL
Diajukan Sebagai Syarat untuk Menyelesaikan Mata Kuliah Karya Tulis Ilmiah
Program Studi Diploma III (D.III) Keperawatan Mataram
Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Mataram
Tahun Akademik 2020/2021
OLEH :
NURUNNISWATI
NIM.P07120118032
2
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Nama : Nurunniswati
NIM : P07120118032
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa karya tulis ilmiah yang saya tulis ini adalah
benar-benar merupakan hasil karya sendiri dan bukan merupakan pengambil alih
tulisan atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai hasil tulisan atau pikiran saya
sendiri.
Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan karya tulisan ini hasil
Pembuat Pernyataan
Nurunniswati
P07120118032
Proposal Karya Tulis Ilmiah oleh Nurunniswati NIM. P07120118032 dengan judul
“Asuhan Keperawatan Masa Nifas dengan Senam Nifas pada Ibu Pasca Persalinan di
Wilayah Kerja Puskesmas Pagesangan Tahun 2021” telah diperiksa dan mendapatkan
Akademik 2020/2021.
4
LEMBAR PENGESAHAN
judul “Asuhan Keperawatan Masa Nifas dengan Senam Nifas pada Ibu Pasca
Dewan Penguji
Penguji Ketua Anggota Penguji I Anggota Penguji II
Mengetahui,
Ketua Jurusan Keperawatan,
Rusmini, S.Kep.Ns., MM
NIP. 197010161989032001
5
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
dengan tepat waktu. Proposal ini bertujuan sebagai bahan acuan penelitian dan
Mataram. Penyelesaian Proposal Karya Tulis Ilmiah ini tidak lepas dari
bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, untuk itu perkenankan penulis
3. Bapak H. Moh Arip, S. Kp, M. Kes. selaku Ketua Program Studi D.III
Keperawatan Mataram.
6
5. Ibu Lale Wisnu Andrayani, M. Kep. selaku pembimbing pendamping
8. Kedua Orang Tua tersayang yaitu bapak Aripin, S.sos dan ibu Johar
7
membantu dan mendukung dalam penulisan Proposal Karya Tulis
Ilmiah ini.
Penulis menyadari bahwa Proposal Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari
kata sempurna, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN...................................................................i
LEMBAR PERSETUJUAN.......................................................................................ii
KATA PENGANTAR...............................................................................................iii
DAFTAR ISI..............................................................................................................vi
8
DAFTAR LAMPIRAN..............................................................................................ix
BAB 1 PENDAHULUAN ..........................................................................................1
A. Latar Belakang........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...................................................................................................5
C. Tujuan Studi Kasus.................................................................................................5
D. Manfaat Studi Kasus...............................................................................................5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...............................................................................7
A. Konsep Asuhan Keperawatan Masa Nifas...............................................................8
B. Konsep Senam Nifas..............................................................................................10
BAB III METODE STUDI KASUS........................................................................46
A. Rancangan Studi Kasus..........................................................................................46
B. Subyek Studi Kasus................................................................................................46
C. Fokus studi.............................................................................................................48
D. Definisi Operasional...............................................................................................48
E. Instrumen Studi Kasus...........................................................................................48
F. Metode Pengumpulan Data....................................................................................49
G. Tempat dan waktu..................................................................................................50
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................53
LAMPIRAN...............................................................................................................55
DAFTAR TABEL
9
DAFTAR GAMBAR
10
Gambar 2.4 Angkat Bokong
DAFTAR LAMPIRAN
11
Lampiran 3 Format Pengkajian Keperawatan
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
12
Senam nifas merupakan sederetan gerakan-gerakan tubuh yang dilakukan
khususnya yang berkaitan dengan kehamilan dan persalinan. Masa nifas adalah
pulihnya kembali alat kandungan ke keadaan sebelum hamil dan lamanya masa
reproduksi terutama otot abdomen pada keadaan semula. Dengan kata lain,
yang telah mendukung isi panggul dan menstabilkan otot spingter, memulihkan
kembali elastisitas dan kekuatan Rahim. Dalam hal ini, termasuk membantu
yang baik dan mencegah terjadinya komplikasi. Komplikasi yang dapat dicegah
(Sukayati, Y, 2009).
hamil, ibu bersalin, dan nifas terbanyak adalah Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa
Tengah, Sumatra Utara, Banten, DKI Jakarta, Sulawesi Selatan, Sumatra Selatan,
13
Riau, dan Lampung. Rata-rata jumlah ibu hamil di Indonesia: 155.622 jiwa rata-
dari 95,2% menjadi 96,1% proporsi pemeriksaan kehamilan dari 81,3% menjadi
86% dan sama halnya dengan proporsi pelayanan kunjungan nifas lengkap yang
ibu nifas di Kabupaten Lombok Timur 26,316 Kabupaten Lombok Tengah yaitu
mengajarkan ibu nifas senam nifas yang salah satunya bertujuan untuk
menguatkan otot yang telah mendukung isi panggul dan menstabilkan otot
Desember 2020 dengan Teknik wawancara ke pada 5 orang responden yang nifas
14
berlebihan dan responden harus rutin mengontrol sehingga responden tidak
cemas lagi.
persalinan. Ada tiga alasan kenapa ibu tidak melakukan senam nifas, diantaranya
karena memang tidak tahu cara melakukan senam nifas, rasa sakit dan kelelahan
yang dirasakan ibu setelah melahirkan, terlalu bahagia dengan kehadiran bayi.
Senam sangatlah mudah, ibu tidak harus melakukan gerakan yang macam-
macam pasca melahirkan, hanya duduk dan bersila. Bila ibu merasa sakit, senam
otot-otot dasar panggul sehingga akan mengembalikan tonus otot yang baik
selama masa nifas, sedangkan latihan otot abdomen akan memberikan stimulus
terhadap otot uterus sehingga meningkatkan tonus otot uterus kembali sebelum
hamil dan akan mempercepat terjadinya involusio uteri dan jika latihan tersebut
tidak dilakukan akan menimbulkan involusio yang tidak baik, sehingga sisa
meningkatkan kekuatan otot panggul adalah dengan senam nifas. Senam nifas
merupakan suatu latihan yang dapat dilakukan 24 jam setelah melahirkan dengan
15
Senam nifas bermanfaat untuk mempercepat penyembuhan, mencegah timbulnya
dan otot perut (Ambarwati, 2010). kunjungan postpartum juga merupakan salah
satu tindakan kunjungan yang dilakukan ibu nifas ke tenaga kesehatan selama
jarang dilakukan sesuai standar, seringkali hanya dua kali atau satu kali
kunjungan selama postpartum, selama tidak ada keluhan pada ibu maupun
kontinyu. Senam nifas penting sekali dilakukan oleh ibu yang telah melahirkan
teratur, calon ibu diharapkan dapat lebih tenang serta tiap saat persalinan
perut dan otot panggul merupakan otot penyokong uterus. Tanpa otot tersebut
maka otot uterus akan lemah. Latihan otot perut dan otot panggul dapat
yaitu jaringan di endometrium (Myles, 009), (Moore, Keith, et al, 2002). Hal ini
16
Berdasarkan latar belakang inilah yang membuat peneliti tertarik
melakukan studi kasus Asuhan Keperawatan Masa Nifas Dengan Senam Nifas
Pada Ibu Pasca Persalinan di Wilayah Kerja Puskesmas Pagesangan Tahun 2021
B. Rumusan Masalah
Bagaimanakah asuhan keperawatan masa nifas dengan senam nifas pada ibu
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Menerapkan Asuhan keperawatan masa nifas dengan senam nifas pada ibu
2. Tujuan Khusus
senam nifas.
D. Manfaat
17
1. Bagi Institusi Pendidikan
Sebagai pedoman dalam penelitian yang akan dilakukan dan hasilnya nanti
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
18
Tujuan asuhan keperawatan pada periode postpartum adalah
membantu ibu dan pasagannya selama masa transisi awal mengasuh anak.
a. Pengkajian
intranatal meliputi:
o Komplikasi antepartum
o Respon janin pada saat persalinan dan kondisi bayi baru lahir
(nilai APGAR)
kelahiran
immediate postpartum
19
2. Pengkajian Status Fisiologis Maternal
(Emosi).
1. Pengkajian Payudara
20
masing”kondisi” putting susu. Klien dapat mencegah putting
membersihkan putting.
2. Pengkajian Uterus
satu ruas jari per hari dan harus tidak bisa dipalpasi
melahirkan.
21
o Perkusi untuk menentukan ada dan lokasi gas
meliputi:
22
o Jumlah urin selama kurang lebih 8 jam setelah
atasi.
23
o Lochia harus ada perubahan dari lokia rubra ke serosa
didasarkan pada data ibu sebelum hamil dan berat badan saat
24
Pengkajian tingkat energi dan identifikasi faktor- faktor
5. Emosi
6. Pengkajian lainnya
25
a) Fital Signs
kemungkinan infeksi.
o Pernapasan
epidural. Narkotika
26
o Nadi
atau nyeri.
o Tekanan Darah
27
7. Integritas Neurologi
8. Nyeri
28
dapat menunjukkan hipertensi gestasional. Klien juga harus
edema dan drainase. Harus tidak ada drainase dari insisi. Jika
29
nyeri, klien umumnya mendapatkan obat-obat penghilang rasa
membersihkan paru-paru.
30
emosional, atau seksual, atau penyalahgunaan ancaman.
o Sakit kronis
o Migrain
o Depresi
o Kecemasan
b) Pengkajian
IPV terjadi antara suami dan istri, pacar dan pacar, dan
31
pertanyaan seperti “Apakah anda merasa aman di
teman-teman.
merasa malu.
b. Diagnosa Keperawatan
(2005) adalah:
hormonal.
32
5. Gangguan pemenuhan kebutuhan aktifitas sehari-hari
postpartum.
gastrointestinal.
33
14. Perubahan pola seksual berhubungan dengan proses penyembuhan
dari persalinan
c. Intervensi Keperawatan
rumah sakit pada beberapa area, ibu postpartum yang sehat dan bayi
baru lahir sehat dapat pulang dalam waktu 24 jam setelah bersalin.
34
o Ketersediaan home visit pada hari kelima oleh perawat atau agen
dikomunitas
hormonal.
teratasi
35
menyusui satu sama lain, dengan bayi
kelemahan fisik.
cedera teratasi.
dari komplikasi.
36
Kriteria hasil: mendemonstrasikan teknik-teknik untuk
d. Implementasi Keperawatan
dari klien.
37
keperawatan yang tidak relevan dihapuskan, dan diagnose
baru.
3. Mengidentifikasi bantuan
(Potter, 2005)
e. Evaluasi Keperawatan
38
Evaluasi disusun dengan mengunakan SOAP yang operasional
dengan pengertian:
keperawatan.
keperawatan
keperawatan klien.
payudara
39
Evaluasi berkelanjutan oleh perawat dapat dilakukan dengan berbagai
cara:
berumur 2-3 minggu. Biasanya ibu sudah mampu untuk latihan (bagi ibu
40
b. Pada umumnya, ibu postpartum akan merasa PD (Percaya Diri) dan
c. Sakit punggung bagian bawah dan ketegangan pada bahu yang biasanya
hamil.
a. Pernapasan Abdomen
41
Berbaring dengan lutut ditekuk. Tarik napas dalam-dalam melalui
42
mengencangkan bokong. Tahan selama 3-5 detik sambil mengeluarkan
napas (Rileks).
c. Sentuh lutut
napas, angkat kepala dan bahu secara perlahan dan halus, upayakan
d. Angkat bokong
43
Berbaring dengan bantuan lengan, lutut ditekuk, kaki
dan kaki diam. Dengan perlahan dan halus, putar lutut ke kiri sampai
44
Berbaring diatas punggung dengan tungkai kanan diluruskan
dan tungkai kiri ditekuk pada lutut. Pertahankan bahu datar, secara
g. Putar tungkai
45
Berbaring dengan kedua tungkai lurus. Pertahankan bahu tetap
datar dan kedua tungkai lurus, dengan perlahan dan halus angkat
lantai dan tempat tidur disisi kanan dan kembali ke posisi semula.
h. Angkat lengan
46
BAB III
metode riset yang bertujuan untuk menjelaskan secara spesifik peristiwa sosial
dan alam (Setyosari, 2010). Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus
Keperwatan Masa Nifas Dengan Senam Nifas Pada Ibu Pasca Persalinan di
47
wilayah kerja puskesmas pagesangan tahun 2021” dan menggunakan
evaluasi keperawatan.
Subyek pada penelitian ini adalah satu orang pasien yang baru melahirkan
/ masa nifas.
1. Kriteria inklusi
populasi target yang terjangkau dan akan diteliti[ CITATION Nur12 \l 1033 ]
perdarahan)
makin payah.
48
f. Ibu dengan persalinan secsio caesarean. Pada ibu yang sesar, beberapa
jam setelah keluar dari kamar operasi, pernapasan yang dilatih guna
2. Kriteria Eksklusi
eksklusi dalam penelitian ini adalah pasien yang tidak bersedia menjadi
responden.
49
C. Fokus Studi
dijadikan titik acuan studi kasus. Fokus studi dalam studi kasus ini adalah
D. Definisi Operasional
lengkap tentang apa yang harus diamati dan mengukur suatu variable atau
dan senam nifas merupakan salah satu cara untuk memulihkan otot
dasar panggul.
1) Instrumen Observasi
50
Wawancara terstruktur digunakan peneliti untuk memperoleh
c. Standar Operasional
yang diteliti.
51
G. Tempat dan Waktu
1. Tempat
2. Waktu
52
Tujuan informed consent adalah agar subjek mengerti
3) Kerahasiaan (Confidentiality)
53
dijamin kerahasiaannya oleh peneliti, hanya kelompok data
54
DAFTAR PUSTAKA
Bobak IM, Lowdermilk DL, Jensen MD. 1995. Buku Ajar Keperawatan
Dinas Kesehatan Provinsi NTB. 2018. Profil Kesehatan Nusa Tenggara Barat
2018.
Mariah Ulfa. Efektifitas Kombinasi Latihan Otot Dasar Panggul dan Perut
55
Lampiran 1. Penjelasan Untuk Mengikuti Penelitian
2. Tujuan dari senam nifas ini adalah salah satu upaya untuk mengembalikan
senam nifas. Senam nifas merupakan suatu latihan yang dapat dilakukan
otot perut. Penelitian ini akan berlangsung selama 3 x 24 jam (tiga kali dua
56
tetapi anda tidak perlu khawatir karena penelitian ini untuk kepentingan
5. Nama dan jati diri anda beserta seluruh informasi yang saudara sampaikan
Peneliti,
(NURUNNISWATI)
57
58
LEMBAR PERSETUJUAN
(INFORMED CONSENT)
secara sukarela tanpa paksaan. Bila selama penelitian ini saya menginginkan
untuk mengundurkan diri, maka saya dapat mengundurkan sewaktu waktu tanpa
sanksi apapun.
Penulis
…………………….
Skorning
Nomor 1, 2, 4 (tanpa*) bobot nilai: 0, 1, 2, 3
Nomor 3, 5, 6, 7, 8, 9, 10 bobot nilai 3, 2, 1, 0
Maksimum skor 30
Kemungkinan depresi : skor 10 atau lebih
Selalu lihat no# 10 adalah pikiran untuk bunuh diri
Instruksi: isilah sesuai dengan yang dirasakan oleh ibu pada tujuh hari terakhir
5) Saya merasa takut atau panik untuk alasan yang tidak jelas
o Ya, cukup banyak
o Ya, kadang-kadang
o Tidak,tidak banyak
o Tidak, tidak sama sekali
6) Segala sesuatu terasa menjadi beban bagi saya
o Ya, Sebagian besar saya belum bisa mengatasi semuanya
o Ya, kadang-kadang saya belum mengatasi serta belum biasa
o Tidak, Sebagian besar telah saya atasi cukup baik
o Tidak, saya telah bisa mengatasi dengan baik
7) Saya begitu merasa tidak Bahagia sehingga saya kesulitan tidur
o Ya, Sebagian besar waktu
o Ya, kadang-kadang
o Tidak sangat sering
o Tidak, tidak sama sekali
8) Saya merasa sedih atau sengsara
o Ya, Sebagian besar waktu
o Ya, cukup sering
o Hanya sekali
o Tidak, tidak pernah
9) Saya merasa begitu sedih sehingga saya menangis
o Ya, Sebagian besar waktu
o Ya, cukup sering
o Hanya sesekali
o Tidak, tidak pernah
10) Pikiran-pikiran untuk menyakiti diri terjadi bagi saya
o Ya, cukup sering
o Terkadang
o Hampir tidak pernah
61
Tanggal / Pukul :
Tempat :
Oleh :
I. PENGKAJIAN
a. Data Subyektif
1) Biodata
2) Alasan datang
3) Keluhan utama
4) Riwayat
menstruasi
a) Menarche umur :
b) Siklus :
c) Volume :
62
d) Keluhan :
5) Riwayat pernikahan
b) Status pernikahan :
c) Pernikahan ke :
d) Lama pernikahan :
a) Kehamilan :
b) Persalinan :
c) Nifas :
a) Kehamilan :
b) Persalinan :
c) Nifas :
a. Pola nutrisi
b. Pola eliminasi
c. Personal hygine
d. Pola aktivitas
63
b. Data Obyektif
1. Pemeriksaan Umum
a) Keadaan umum :
b) Kesadaran :
c) Tanda vital
Tekanan
darah
Suhu :
Nadi :
RR :
d) Berat Badan :
2. Pemeriksaan fisik
a) Inspeksi
Wajah :
Mata :
Leher :
Dada :
Perut :
Ekstermitas :
Genetalia :
65
b) Palpasi
Leher :
Payudara :
Perut :
Ekstremitas :
c) Auskulta
si Paru :
d) Perkusi
ekstermi
tas
3. Data penunjang
a) Data bayi
umum :
Kesadaran :
Nadi :
RR :
66
BBL :
Jenis kelamin :
Nutrisi :
a. Diagnosa keperawatan
b. Data
subyektif:
c. Data objektif
d. Masalah :
1) Data subyektif :
2) Data obyektif :
e. Kebutuhan :
III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH POTENSIAL
a. Diagnosa potensial
b. Masalah potensial
V. INTERVENSI
Tanggal /
Pukul :
67
Tujuan :
Kriteria Hasil :
Intervensi
VI. IMPLEMENTASI
Tanggal / Pukul :
Implementasi
1) .........................................................................................
2) .........................................................................................
VII. EVALUASI
Tanggal / Pukul :
S :
O :
A :
P :
CATATAN PERKEMBANGAN
Tanggal/Pukul :
Data Subyektif :
Data obyektif :
Analisa:
68
Penatalaksanaan :
N Langkah Gambar
o
1. Berbaring dengan
lutut ditekuk.
Tarik napas
dalam-dalam
melalui idung.
Pertahankan
tulang iga tetap
dan biarkan perut
mengembang ke
atas. Keluarkan
napas secara
perlahan, tetapi
dengan tenaga,
sementara otot-
otot perut
kontraksi. Tahan
selama 3-5 detik
mengeluarkan
napas (Rileks).
Berbaring dengan
lutut ditekuk.
2. Berbaring dengan
lutut ditekuk.
Sambil menarik
napas dalam,
putar punggung
bagian pelvis
(panggul).
Dengan
mendatarkan
punggung bawah
69
dilantai atau
tempat tidur.
Keluarkan dengan
mengarahkan
tenaga, sementara
mengkontraksikan
otot-otot perut dan
mengencangkan
bokong. Tahan
selama 3-5 detik
sambil
mengeluarkan
napas (Rileks).
3. Berbaring dengan
lutut ditekuk.
Sementara
menarik napas
dalam, sentuhkan
bagian bawah
dagu ke dada.
Sambil
mengeluarkan
napas, angkat
kepala dan bahu
secara perlahan
dan halus,
upayakan
menyentuh lutut
dengan
diregangkan.
Tubuh hanya
boleh naik pada
bagian punggung
sementara
pinggang tetap
berada di lantai
70
atau di tempat
tidur (kira-kira 6-
8 inci). Perlahan-
lahan turunkan
kepala dan bahu
ke posisi semula
(Rileks).
4. Berbaring dengan
lutut ditekuk.
Pertahankan bahu
mendatar dan kaki
diam. Dengan
perlahan dan
halus, putar lutut
ke kiri sampai
menyentuh lantai
atau tempat tidur.
Pertahankan
Gerakan yang
halus, putar lutut
ke kanan sampai
menyentuh lantai
atau tempat tidur.
Kembali pada
posisi semula dan
rileks.
5. Berbaring diatas
punggung dengan
tungkai kanan
diluruskan dan
tungkai kiri
ditekuk pada lutut.
Pertahankan bahu
datar, secara
perlahan putar
71
6. Berbaring dengan
kedua tungkai
lurus. Pertahankan
bahu tetap datar
dan kedua tungkai
lurus, dengan
perlahan dan
halus angkat
tungkai kanan ke
kiri dan putar
sedemikian rupa
sehingga
menyentuh lantai
dan tempat tidur
disisi kanan dan
kembali ke posisi
semula. Ulangi
gerakan ini
dengan tungkai
kanan di putar
sampai
menyentuh lantai
atau tempat tidur
disisi kiri tubuh
(Rileks).
7. Berbaring dengan
kedua tungkai
72
lurus. Pertahankan
bahu tetap datar
dan kedua tungkai
lurus, dengan
perlahan dan
halus angkat
tungkai kanan ke
kiri dan putar
sedemikian rupa
sehingga
menyentuh lantai
dan tempat tidur
disisi kanan dan
kembali ke posisi
semula. Ulangi
gerakan ini
dengan tungkai
kanan di putar
sampai
menyentuh lantai
atau tempat tidur
disisi kiri tubuh
(Rileks).
8. Berbaring dengan
lengan diangat
sampai
membentuk sudut
90 derajat
terhadap tubuh.
Angkat lengan
bersama-sama
sehingga telapak
tangan dapat
bersentuhan.
Turunkan secara
perlahan-lahan.
73
Data demografi
1. Nama :
2. Umur :
3. Alamat :
Petunjuk:
Berilah tanda (x) pada nomor/skala yang sesuai dengan intensitas nyeri yang
dirasakan.
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Keterangan:
74
Pertanyaan:
2. Setelah diberikan pelatihan, apakah ada merasakan perubahan lebih ringan dar nyeri
perubahan