F DENGAN
Oleh:
JURUSAN KEPERAWATAN
MATARAM
TAHUN 2021
Kata Pengantar
Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha
dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami tidak lupa
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa
dalam makalah ini ada kekurangan baik dari segi penyusun bahasanya maupun
segi lainnya. Oleh karena itu dengan lapang dada dan tangan terbuka kami
membuka selebar-lebarnya bagi pembaca yang ingin memberi saran dan kritik
kepada kami sehingga kami dapat memperbaiki makalah ini dikemudian hari.
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
C. Tujuan ............................................................................................................
D. Manfaat .........................................................................................................
BAB II PEMBAHASAAN................................................................................
A. Pengkajian .....................................................................................................
B. Diagnosa.........................................................................................................
C. Rencana/Intervensi ........................................................................................
D. Tindakan dan Evaluasi...................................................................................
A. Kesimpulan ....................................................................................................
B. Saran ..............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dalam sistem pelayanan kesehatan adalah pelayanan rawat inap dan rawat
jalan. Pada sisi lain banyak anggota masyarakat yang menderita sakit karena
1. Kasus-kasus penyakit terminal dianggap tidak efektif dan tidak lagi apabila
akhir yang secara medis belum ada upaya yang dapat dilakukan untuk
mencapai kesembuhan.
komunitas. Hal ini sudah dikembangkan sejak tahun 1859 yang pada saat itu
dengan status sosial ekonomi rendah, kondisi sanitasi, kebersihan diri dan
lingkungan, dan gizi buruk sehingga beresiko tinggi terhadap berbagai jenis
masyarakat untuk hidup sehat dengan misi membuat rakyat sehat. Guna
oprasional.
2
Selain Home Care, di Indonesia juga di kenal pelayanan One Day Care
atau pelayanan rawat sehari yang merupakan perawatan dalam jangka waktu
pendek (relatif singkat), yaitu 1 hari atau 24 jam. Menurut penelitian hampir
70% rumah sakit Indonesia menerapkan sistem one day care. Pelayanan One
pasien tidak perlu di rawat lama di rumah sakit sehingga dapat menekan biaya
B. Rumusan Masalah
3
C. Tujuan
D. Manfaat
dalam home care. Pada mahasiswa, untuk dapat menjadi sarana belajar untuk
4
BAB II
PEMBAHASAN
1. Definisi
5
diberikan secara profesional (multidisiplin), direncanakan, dikoordinasikan
kesehatan.
a. Tujuan Umum
b. Tujuan Khusus
Agar pelayanan home care ini dapat berjalan dengan lancar maka perlu
b. Pelaksana Home Care adalah terdiri dari profesi kesehatan yang ada
(dokter, bidan, perawat, ahli gizi, apoteker, sanitarian dan tenaga profesi
yang lain).
6
c. Mengumpulkan data secara sistematis, akurat dan komrehensif.
rehabilitaif.
yaitu:
sakit.
7
2. Layanan berbasis promotif dan preventif
a. Institusi Pemerintah
b. Institusi Sosial
8
Institusi ini melaksanakan pelayanan Home Care (HC)
c. Institusi Swasta
program ini selain apa yang telah dikemukakan dalam alasan Home
(misalnya ibu post partum normal hanya dirawat 1-3 hari, sehingga
yaitu:
a. Tenaga informal
75% lanjut usia di Amerika dirawat oleh jenis tenaga ini (Allender
10
b. Tenaga formal
home care apabila telah memiliki lisensi dan surat ijin praktik perawat
bersifat rahasia.
2015).
seperti akses ke layanan atau alokasi sumber daya, menajement kasus menjadi
mandiri.
12
. Membantu mempertahankan standard praktik keperawatan dengan
Landasan Hukum:
5. Kemenkes No. 1239 tahun 2001 tentang regestrasi dan praktik perawat
Perkesmas
perawat.
10. Permenkes No. 920 tahun 1986 tentang pelayan medik swasta
Perizinan home care diatur dalam Kep. Menkes no 148 tahun 210
tenaga profesional dan non profesional diatur sesuai dengan peraturan yang
13
Persyaratan perizinan
d. Izin lingkungan
e. Izin usaha
14
10. Kebijakan dalam Home Care
penyelamatan jiwa.
2012).
15
f. Kepercayaan dan Budaya dalam Home Care
yang sesungguhnya. Hal ini terkait dengan sistem nilai dan kepercayaan
keluarga, atau kelompok dari budaya lain karena mereka meyakini bahwa
budayanya lebih tinggi dari pada budaya kelompok lain (Galuh Forestry
Mentari, 2012).
yang tepat. Dibawah ini terdapat tentang pro dan kontra home care, yaitu:
adaptasi
komprehensif (biopsikososiospiritual).
tahu.
17
Association(1986) yang memperlihatkan hubungan proses keperawatan
a. Standar I (Organisasi)
agen yang akan memutuskan jenis pelayan yang dibutuhkan pasien dan
pasien dan kluarga pada sat kunjungan rumah pertama kali dan kunjungan
18
teratur berikutnya. Informasi ynga diprileh dari pasien dan keluarga di
tetapkan menjadi data dasar yang terdiri dari data objektif dan subjektif.
c. Standar V (perencanaan)
dan jangka panjang. Tujuan berfokus pada unsur - unsur promosi dan
komplikasi.
d. Standar VI (pelaksanaan/intervensi)
19
f. Standar VIII (keperawatan berkelanjutan)
yang menyediakan suatu transisi secara bertahap bag pasien dan keluarga,
dari rumah sakit kerumah. Hal ini dilakukan melalui koordinasi dengan
sumber daya lain yang ada dimasyarakat sesuai dengan kebutuhan pasien.
cukup penting karena banyak anggota yang terlihat dalam tim pelayanan
terhadap kelompok, evaluasi diri sendiri yang merupakan bagian dari tim
kesehatan.
Kode etik yang disun oleh American Nurses Assosiasion bagi perawat
fungsi:
21
4. Memantau kualitas pelayanan
dengan fungsi:
2. rencana keperawatan
efektif
kesehatan
ukuran
22
6) Set huknah 6) kateter
11) Sterilisator
rumah. Tanpa kerja sama yang efektiftidak akan terjadi pelayana yang
23
pengertian pada pasien dan keluarga. Proses kolaborasi di mulai dari
rumah nanti. Peran dan fungsi profesi antar disiplin bergantung beberapa
wicara, ahli gizi, pekerja sosial dan home health aide (pembantu kesehatan
rumah).
a. Dokter
b. Perawat
tidak langsung. Direct care yaitu aspek fisik actual dari perawatan, semua
24
yang membutuhkan kontak fisik dan interaksi face to face. Aktivitas yang
Tipe perawatan ini terlihat saat perawat home care berperan sebagai
konsultan untuk personil kesehatan yang lain atau bahkan pada penyedia
c. Apoteker
Program Home Health Care atau yang dikenal dengan Homecare banyak
25
mengajarkan latihan gerak pasif dan aktif. Perawatan tidak langsung
e. Ahli gizi
Peran ahli gizi dalam home care antara lain: melakukan pengkajian
mendokumentasikan tindakan
kesehatan mereka.
26
h. Pembantu kesehatan rumah (Homemaker/home health aide)
Tugas dari home health aide adalah untuk membantu pasien mencapai
27
BAB III
PEMBAHASAN
1. Definisi
Masa beberapa jam sesudah lahirnya plasenta atau tali pusat sampai
potensial.
28
didapat terkait dengan kerusakan jaringan aktual maupun potensial,
pada badan perineum (perineal body), daerah otot dan jaringan fibrosa
spontan. Kondisi nyeri ini dirasakan ibu berbeda dengan nyeri lainnya.
Nyeri perineum cenderung lebih jelas dirasakan oleh ibu dan bukan
pascasalin. Nyeri ini berbeda dengan dispareunia yaitu nyeri atau rasa
29
2. Anatomi Fisiologi Alat Reproduksi Wanita
Keterangan:
1) Vagina
30
2) Uterus
gepeng dan terdiri atas dua bagian yaitu bagian atas berbentuk
segitiga yang merupakan badan uterus yaitu korpus dan bagian bawah
serviks. Saluran ovum atau tuba falopi bermula dari kornus (tempat
masuk tuba) uterus pada pertemuan batas superior dan lateral. Bagian
atas uterus yang berada diatas kornus disebut fundus. Bagian uterus
semu serviks dengan korpus uteri disebut isthmus uteri. Bentuk dan
dengan lubang kecil pada kedua ujungnya, yaitu ostium interna dan
serviks dan korpus uteri. Arteri ovarika yang merupakan cabang aorta
dari pleksus ini mensyarafi uterus, vesika urinaria serta bagian atas
vagina dan terdiri dari serabut dengan maupun tanpa myelin. Uterus
33
ligamentum latum, ligamentum infundibolupelvikum, ligamentum
terdiri atas jaringan ikat yang tebal dan berjalan dari serviks dan
antefleksi dan berjalan dari sudut fundus uteri kiri dan kanan ke
3) Serviks Uteri
34
beraturan, noduler, atau menyerupai bintang.
yang tipis.
4) Korpus Uteri
a) Endometrium
35
lembab.
b) Miometrium
c) Peritonium
36
Keterangan :
1) Mons Veneris
posterior.
Labia Minora adalah suatu lipatan tipis dari kulit sebelah dalam bibir
glandula sebasea dan urat saraf yang menyebabkan bibir kecil sangat
4) Klitoris
klitoridis, terdiri atas glans klitoridis , korpus klitoridis, dan dua krura
37
sensitive.
5) Vulva
dibatasi dimuka oleh klitoris, kanan dan kiri oleh kedua bibir kecil dan
jauh dari lubang kemih di kiri dan kanan bawahnya dapat dilihat dua
3-4 cm, lebar 1-2 cm dan tebal 0,51- 1cm; mengandung pembuluh
7) Introitus Vagina
semilunar (bulan sabit) sampai yang berlubang- lubang atau yang ada
38
pemisahnya (septum); konsistensi nya dari yang kaku sampai yang
yang seujung jari sampai yang mudah dilalui oleh 2 jari. Umumnya
himen robek pada koitus. Robekan terjadi pada tempat jam 5 atau
8) Perineum
3. Fisiologi
a. Proses Involusi
konstraksi otot-otot polos uterus. Pada akhir persalinan tahap III, uterus
enam minggu beratnya kira-kira 1000 gr. Dalam waktu 12 jam, tinggi
berada didalam panggul sejati lagi, beratnya kira-kira 500 gr, dua minggu
(Bobak,2004:493).
b. Konstraksi Uterus
39
diduga adanya penurunan volume intrauterin yang sangat besar.
c. Tempat Plasenta
d. Lochea
Lochea adalah rabas uterus yang keluar setelah bayi lahir, mula-
mula berwarna merah lalu menjadi merah tua atau merah coklat. Rabas
jumlah cairan yang keluar dari uterus tidak boleh lebih dari jumlah
40
maksimal yang keluar selama menstruasi. Lochea rubra mengandung
menjadi merah muda dan coklat setelah 3-4 hari (lochea serosa). lochea
serosa terdiri dari darah lama (old blood), serum, leukosit dan debris
jaringan. Sekitar 10 hari setelah bayi lahir, warna cairan ini menjadi
desidua, sel epitel, mucus, serum dan bakteri. Lochea alba bertahan
e. Serviks
mucosa vagina dan hilangnya rugae. Vagina yang semula sangat teregang
setelah bayi lahir . Rugae akan kembali terlihat pada sekitar minggu
g. Payudara
41
lahir. Hari ketiga atau keempat pascapartum terjadi pembengkakan
kantong susu yang terisi berubah dari hari kehari. Sebelum laktasi
terasa hangat dan keras waktu disentuh. Rasa nyeri akan menetap selama
h. Laktasi
pembentukan ASI. Setelah ari-ari lepas ,hormone placenta tak ada lagi
sehingga terjadi produksi ASI. Sempurnanya ASI keluar 2-3 hari setelah
yang bagus sekali untuk bayi, karena mengandung zat kaya Gizi dan
42
i. Sistem Endokrin
lebih tinggi dari wanita yang menyusui pascapartum hari ke-17 (Bobak,
2004: 496).
j. Sistem Urinarius
biasanya akan pulih dalam 5-7 hari setelah bayi lahir (Bobak, 2004:497-
498).
k. Sistem Cerna
traktus cerna menetap selama waktu yang singkat setelah bayi lahir.
Buang air besar secara spontan bisa tertunda selama tiga hari setelah ibu
43
melahirkan yang disebabkan karena tonus otot usus menurun selama
proses persalinan dan pada awal masa pasca partum. Nyeri saat defekasi
l. Sistem Kardiovaskuler
Pada minggu ke-3 dan 4 setelah bayi lahir, volume darah biasanya turun
melahirkan(Bobak, 2004:499-500).
m.Sistem Neurologi
melahirkan. Rasa baal dan kesemutan pada jari dialami 5% wanita hamil
Lama nyeri kepala 1-3 hari dan beberapa minggu tergantung penyebab
n. Sistem Muskuloskeletal
relaksasi dan hipermeabilitas sendi dan perubahan pusat berat ibu akibat
44
pembesaran rahim. Stabilisasi sendi lengkap pada minggu ke 6-8 setelah
o. Sistem Integumen
2004: 501-502).
ibu siap menerima pesan barunya dan belajar tentang hal-hal baru,
45
3)Fase Letting Go (independent)
normal.
4. Klasifikasi Episiotomi
totalis.
5. Klasfikasi Nyeri
meliputi:
a. Nyeri akut adalah nyeri yang terjadi dalam waktu (durasi) dari satu
detik sampai dengan kurang dari enam bulan yang pada umumnya
sampai berat).
46
b. Nyeri kronis adalah nyeri yang terjadi dalam waktu lebih dari enam
bahkan persisten.
Skala ini tidak memiliki tingkatan yang tepat tanpa angka dan
tingkat nyeri. Skala nyeri ini terdiri dari garis 0-10 cm yang
47
c) McGill Pain Questioner (MPQ)
6. Etiologi
b. Gawat janin
c. Gawat ibu
a. Primigravida
a. Janin premature
48
c. Keadaan dimana ada indikasi untuk mempersingkat kala II seperti
a. Kerusakan jaringan
7. Patofisiologi
yang lama: gawat janin (janin prematur, letak sungsang, janin besar),
pembuluh syaraf sehingga timbul rasa nyeri dimana ibu akan merasa
setelah 6 minggu persalinan ibu berada dalam masa nifas. Saat masa
fisiologis pada ibu akan terjadi uterus kontraksi. Kontraksi uterus bisa
49
adekuat dan tidak adekuat. Dikatakan adekuat apabila kontraksi
pembentukan ASI dimana ASI keluar untuk pemenuhan gizi pada bayi,
apabila bayi mampu menerima asupan ASI dari ibu maka reflek bayi
disebabkan kelainan pada bayi dan ibu yaitu bayi menolak, bibir
sumbing, puting lecet, suplai tidak adekuat berarti proses laktasi tidak
Taking Hold ibu belajar tentang hal baru dan mengalami perubahan
yang signifikan dimana ibu butuh informasi lebih karena ibu kurang
50
jawab dan peran baru sebagai orang tua.
8. Manifestasi Klinis
a.Laserasi Perineum
b. Laserasi Vagina
dinding lateral (sulci) dan jika cukup dalam, dapat mencapai levator ani.
c.Cedera Serviks
Terjadi jika serviks beretraksi melalui kepala janin yang keluar. Laserasi
9. Penatalaksanaan
a. Perbaikan Episiotomi
lakukan penjahitan.
51
b) Jika infeksi, buka dan drain luka
(Prawirohardjo, 2002).
biasanya dilakukan setelah mengkaji stabilitas fisik ibu, dan untuk 2 jam
buang air besar, ataupun pada saat personal higiene. Menurut Morison
melakukan cuci tangan yang benar, teknik pembalutan yang aseptik serta
berisi air hangat untuk membersihkan bagian vulva yang kotor karena
52
Rosyidi (2013), memfokuskan sebuah prosedur perawatan luka
berikut:
lepaskan balutan
53
l. Luka dikeringkan dengan depress /kassa steril
p. Mencuci tangan
mempunyai risiko yang lebih kecil, tidak menimbulkan efek samping serta
darah, mengurangi rasa nyeri dan menurunkan aktivitas ujung saraf pada
54
apapun. NaCl 0,9% merupakan larutan isotonis aman untuk tubuh, tidak
penyembuhan.
Menurut Bashir dan Afzal (2010) bahwa pemberian kompres NaCl 0,9%
pada luka dapat menurunkan gejala edema karena cairan normal salin
dapat menarik cairan dari luka melalui proses osmosis. Selain itu dalam
nyeri. Kompres NaCl 0,9% terbukti lebih efektif pada responden mekanik
kompres alkohol 70% efektif pada luka yang disebabkan oleh bakteri,
11. Komplikasi
a. Pendarahan
b. Infeksi
55
c. Hipertensi
d. Gangguan Psikososial
a. Pengkajian
intranatal meliputi:
o Komplikasi antepartum
56
o Respon janin pada saat persalinan dan kondisi bayi baru lahir
(nilai APGAR)
kelahiran
immediate postpartum
1. Pengkajian Payudara
57
sedang menyusui juga dikaji. Pada saat menyusui klien
2. Pengkajian Uterus
supine.
atau satu ruas jari per hari dan harus tidak bisa
pasca melahirkan.
58
o Auskultasi bising usus
anestesi
senam nifas.
meliputi:
59
o Kembalinya buang air kecil, yang harus terjadi dalam
pubis.
secepatnya
60
o Lochia berbau busuk biasanya menunjukkan
dilaporkan.
vemiks
caseosa,
rambut
lanugo, sisa
mekoneum
dan sisa
darah
sanginolenta 3-7 hari Putih Sisa darah
bercampur bercampur
merah lendir
Serosa 7-14 Kekuningan/ Lebih sedikit
lebih banyak
serum, juga
terdiri dari
leukosit dan
61
robekan
laserasi
plasenta
Alba >14 putih Mengandung
hari leukosit
selaput
lendir
serviks dan
serabut
jaringan
yang mati
penampilan.
62
Perawat harus mengkaji jumlah istirahat dan tidur, dan
sakit.
5. Emosi
6. Pengkajian lainnya
a) Fital Signs
63
8-12 jam untuk berikutnya. Perubahan yang harus dicatat
o Pernapasan
o Nadi
o Tekanan Darah
64
Hipotensi- penurunan tekanan darah 15-20 mmHg
7. Integritas Neurologi
65
didiagnosa pada periode antenatal atau diperkirakan akan
8. Nyeri
66
drainase dari insisi. Jika ada drainase harus sedikit
67
Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT). IPV
o Sakit kronis
o Migrain
o Depresi
o Kecemasan
68
b) Pengkajian
merasa malu.
Keperawatan Hasil
Nyeri akut bd NOC : NIC :
69
3. Pasien 1.5 Ajarkan teknik relaksasi
tidur
5. Tanda tanda
vital
3. Mampu harian.
70
tanda malnutrisi 2.9 Kolaborasi dengan ahli gizi
71
tehnik untuk 3.5 Temani pasien untuk
berkurangnya perhatian
mengungkapkan perasaan,
ketakutan, persepsi
Gangguan NOC : NIC :
intergritas kulit bd Tissue Integrity : Skin 4.1 Kaji lingkungan yang dapat
temperatur, kemerahan
72
3. Perfusi jaringan baik 4.6 Hindari kerutan padaa tempat tidur
kulit dan
mempertahankan
kelembaban kulit
dan perawatan
alami
73
infeksi untuk mencuci tangan saat
timbulnya kperawtan
sehat
74
memberi asuhan 1. Jumlah jam tidur tidur
nyaman
obat tidur
Defisit NOC : 7.1 Kaji pengetahuan klien tentang
75
perawatan penyakit, 7.3 Jelaskan tentang program
pilihannya
pelayana
76
pemberian ASI : pola eliminasi bayi
menyusui dan
memperoleh nutrisi
selama 3 minggu
pertama pemberian
ASI
4. Pemeliharaan
pemberian ASI :
keberlangsungan
77
pemberian ASI
untuk menyediakan
nutrisi
bagi bayi/todler
5. Penyapihan
Pembenian ASI
6. Diskontinuitas
progresif
pemberian ASI
Pengetahuan Pemberian
yang ditunjukkan
mengindikasikan
kepuasaan terhadap
tanda-tanda penurunan
78
suplai ASI
c. Implementasi Keperawatan
klien.
tahap, yaitu:
79
yang terbaru ditambah dan diberi tanggal. Ketiga,
3. Mengidentifikasi bantuan
fisik.
keperawatan:
hari
keluarga.
d. Evaluasi Keperawatan
80
standar yang telah ditetapkan untuk melihat
keberhasilannya.
keperawatan klien.
melakukan analisis
(episiotomi) yaitu:
perawatan payudara
81
4) Tidak terjadi cedera pada ibu dan bayi
health nursing
telepon call
BAB III
A.PENGKAJIAN
82
Nama Perawat yang mengkaji Mahasiswa Pengkajian
IDENTITAS KLIEN
Fitriani Penanggung Efendi
Nama klien
jawab
Alamat Rumah Batu Ringgit selatan Diagnosa Post partum
& Telp Medik
Islam/ sasak Dokter
Agama &
Penanggung
Suku
jawab
83
Pencernaan Muskuloskeletal Neurosensori
(-) Mual (-) Tonus otot Fungsi Penglihatan:
(-) Muntah (-) Kontraktur Fungsi perabaan:
84
Konsistensi......normal. tergantung* Kulit
... (-) Alat ( √ ) Jaringan parut ada pada bagian
Diet Khusus : Bantu payudara
Tidak / :Tidak/Ya*..........t (-) Memar
Ya*................ idak .... (-) Laserasi
Kebiasaan makan- (-) Nyeri (-) UlserasiPus………
minum : :Tidak/Ya*..................... (-) Bulae/lepuh
Mandiri/Bantusebagia ..tidak (-) Perdarahan bawah
n/Tergantung*
(-) Krustae
(-)
(-) LukabakarKulit......Derajat......
Alergimakanan/minuma
(-) Perubahan warna…….
n
(-) Decubitus:grade…Lokasi ………..….
:Tidak/Ya*..........tidak.. TidurdanIstirahat
......... (-) Susah tidur pada malam hari
(-) Alat bantu (v) Waktu tidur normal 5 jam/hari
:Tidak/Ya*...........
(-) Bantuan obat
tidak ..
Catatan: pasien tidak mual, muntah,perutnya tidak kembung, pencernaan bagus tidak ada
gangguan, bising usus 16x/menit, tidak diare, tidak memakai obat pencahar, kekuatan otot
normal, tidak menggunakan alat bantu, fungsi pendengaran juga normal, fungsi penciuman
juga normal, begitupun dengan fungsi peraba normal, kulitnya bersih tidak ada jaringan
parut dan tidak meminum obat apapun.
85
Mental Komunikasi dan Kebersihan Diri Perawatan Diri
(-) Agresif Kegiatan sosial sehari- (-) Hidung kotor (v) Menyisir
hari: berkegiatan seperti (-) Kuku kotor Rambut
(-) Perilaku kekerasan
biasanya Mandiri/Bantusebagi
(-) Respon pasca (-) Telinga kotor
an/tergantung*
trauma (-) Rambut-
yang
Rusak
Catatan: komunikasi dengan tetangga dan keluarga baik, perawatan dan kebersihan diri
86
Laboratorium Radiologi EKG USG
87
Keluhan tambahan
Pasien mengatakan sering terbangun pada malam hari karena bayinya selalu bangun, pasien
payudara pasien lecet. Riwayat kehamilan pertama pasien mengatakan Hbnya normal dan
tidak transfuse dan kehamilan kedua Hbnya 4 gr/dL sempat di transfuse, pasien juga merasa
88
A. DIAGNOSA
payudara.
B. RENCANA
Nama Individu/keluarga/kelompok
Keperawatan
15/02/202 Kurang Setelah dilakukan a. Kontrak waktu
yang sudah
diajarkan oleh
petugas.
16/03/202 Gangguan Setelah dilakukan a. Kaji factor yang
90
tidur dalam memberikan ASI
Keperawata Perawat
n
17/03/202 I 1. Megontrak waktu dengan S :
1 pasien Pasien
bayi mengatakan
tidak
mengetahui cara
pemberian ASI
pada bayi
Pasien
mengatakan
tidak
mengetahui cara
92
perawatan
payudara yang
benra
O:
Pasien tampak
kooperatif
A:
Masalah teratasi
sebagian
P:
Intervensi dilanjutkan:
1. Jelaskan tentang
teknik perawatan
payudara
2. Anjurkan pasien
untuk control
sesuai anjuran
dokter
3. Evaluasi
kembali pasien
tentang
perawatan
93
payudara yang
sudah diajarkan
oleh petugas.
18/03/202 I a. Menjelaskan tentang teknik S:
tentang teknik
c. Mengevaluasi kembali
perawatan
pasien tentang perawatan
/message
payudara yang sudah
payudara
diajarkan oleh petugas.
Pasien
mengatakan
memahami
penyuluhan yang
diberikan leh
petugas
O:
pasien tampak
memerhatikan
tentang
penyuluhan dan
demontrasi cara
perawatan
94
payudara
tampak pasien
aktif dalam
bertanya
tampak pasien
mau mengikuti
cara perawatan
payudara sesuai
instruksi.
A:
Masalah teratasi
P:
Intervensi dihentikan
pemberian ASI
setiap 2 jam
Pasien dan
keluarga
mengatakan
mampu
menciptakan
lingkungan
aman dan
nyaman
O:
tampak pasien
kooperatif dalam
mengikuti
anjuran petugas
tampak pasien
lebih rileks
tampak pasien
dan keluarga
sepakat untuk
menciptakan
96
lingkungan
senyaman
mungkin
A:
Masalah teratasi
P:
Intervensi dihentikan.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
dilaksanakan secara efektif dan efisien. Ada beberapa bentuk pelayanan home
care di masyarakat sehingga home dapat menjadi upaya terbaik bagi pasien –
97
Dalam pelaksanaan home care ada beberapa aspek yang harus
diperhatikan seperti aspek legal dan etik dalam home care, perizinan
pendirian home care, kebijakan dalam home care, dan kepercayaan dan
budaya dalam home care. Hal ini di lakukan untuk menghindari adanya saling
menyalahkan dalam home care sehingga tidak ada pihak yang saling
dan peran serta fungsi perawat dalam home care sehingga perawat dapat
Dalam home care juga diperlukan team kesehatan yang solid untuk
B. Saran
kekurangan, oleh sebab itu kami menyarankan kepada pembaca untuk tetap
98
terus menggali sumber-sumber yang menunjang terhadap pembahasan yang
akan datang.
99
DAFTAR PUSTAKA
Nurbaeti Irma, dkk. 2013. Asuhan Keperawatan Pada Ibu Post Partum dan Bayi
Baru Lahir. Jakarta: Mitra Wacana Media
100
Lampiran 1
PENGERTIAN perawatan yang dilakukan pada ibu pasca persalinan atau post partum
101
kemudian kesamping, telapak tangan kiri dan telapak tangan
kanan kearah sisi kanan. Selanjutnya diteruskan kearah bawah
samping. Lakukan pengurutan ini sebanyak 15-30 kali.
Selanjutnya letakkan kedua telapak tangan disalah satu
payudara bagian bawahnya edengan posisi telapak tangan yang
satu diatas dan yang satu dibawah (posisi bertumpuk). Lalu
digerakkan secara bergantian keatas sambil menyentuh sedikit
payudara dan dilepas perlahan-lahan, lakukanlah sebanyak 15-
30 kali.
Dilanjutkan dengan arah garukan yang terakhir adalah
melintang yaitu tempatkan kedua telapak tangan dibawah
kedua payudara kiri dan kanan, kemudian secara bersamaan
digerak-gerakan keatassambil menyentuh sedikit payudara dan
dilepas perlahan-lahan, lakukanlah sebanyak 20-30 kali.
1. Pengurutan II
Salah satu tangan menopang payudara sedang tangan yang
lainnya mengurut payudara dari pangkal menuju putting
susu dengan tangan dikepalkan. Lakukanlah sebanyak 20-
30 kali
2. Pengurutan III
Satu payudara dan telapak tangan menopang yang lainnya
mengatur payudara dari pangkal menuju ke putting susu.
Lakukanlah secara bergantian pada payudara kiri dan
kanan, lakukanlah sebanyak 20-30 kali.
3. Pengurutan IV
Merangsang payudara dengan mengompreskan air hangat
dan air dingin secara bergantian dengan memakai waslap,
dilakukan sebanyak 20-30 kali. Bisa juga dilakukan oleh
ibu pada saat mandi dikamar mandi dengan menggunakan
Waskom kecil berisi air hangat diguyur atau diciprat-
cipratkan ke payudara dan untuk air dinginnya bisa
dilakukan saat ibu mandi dengan air dingin. Selanjutnya
dikeringkan dengan handuk dan alat-alat yang dipakai
dibereskan
Pakailah BH khusus untuk menyusui bayi (BH yang
menyangga payudara)
Penting;
- Jangan membersihkan putting susu dengan sabun atau
alcohol karena dapat menyebabkan putting susu lecet/sakit.
- Perawatan dilakukan 2 kali sehari sebelum mandi.
D. TahapTerminasi
1. Mengevaluasi hasil tindakan yang baru dilakukan
2. Berpamitan dengan pasien
3. Membereskan dan kembalikan alat ketempat semula
4. Mencuci tangan
5. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan
102
Lampiran 2
Waktu : 30 menit
A. Latar Belakang
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
103
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 30 menit tentang cara
2. Tujuan Khusus
dan benar
C. Materi
4. Pengertian ASI
5. Manfaat ASI
104
D. Pelaksanaan Kegiatan
.
1 Pembukaan A. Ucapan salam 5 menit
anggota
C. Menyampaikan tujuan
D. Menjelaskan topik
penyuluhan
E. Kontrak waktu
2 Pelaksanaan 1. Pengertian 20 menit
2. Tujuan Perawatan
Payudara
3. Manfaat Perawatan
Payudara
4. Pengertian ASI
5. Manfaat ASI
6. Persiapan alat-alat
untuk perawatan
payudara
105
7. Teknik atau cara
perawatan payudara
8. Demontrasi cara
perawatan Payudara
3 Penutup a. Tanya jawab 5 menit
b. Menyimpulkan hasil
penyuluhan
d. Salam penutup
F. Metode
1. Ceramah
2. Demonstrasi
3. Tanya jawab
G. Media
1. Materi SAP
2. Leaflet
3. SOP
4. Pantum Payudara
H. Evaluasi
- Tes awal
106
- Tes akhir
2. Observasi
LAMPIRAN MATERI
PERAWATAN PAYUDARA
1) Perawatan Payudara
107
Payudara
lebih 200 gram, saat hamil 600 gram dan saat menyusui mencapai 800
gram. Payudara disebut pula glandula mamalia yang ada baik pada wanita
masa menyusui.
1. letak setiap payudara terletak pada sternum dan meluas setinggi kosta
atau aksila.
Sunarsih, 2012).
108
pengeluaran ASI (Sitti Saleha, 2009).Post-natal breast care pada ibu nifas
untuk ibu nifas yang menyusui merupakan salah satu upaya dukungan
(Anggraini Y, 2010).
109
3. Payudara yang terawatakan memproduksi ASI cukup untuk
kebutuhan bayi.
4. Dengan perawatan payudara yang baik puting susu tidak akan lecet
susu.
5) Pengertian ASI
Air Susu Ibu (ASI) adalah makanan bayi yang paling penting
berbagai zat yang penting untuk tumbuh kembang bayi dan sesuai dengan
6) Manfaat ASI
110
Manfaat ASI untuk bayi adalah sebagai berikut :
Zat gizi yang terdapat dalam ASI antara lain: lemak, karbohidrat,
lebih nutrisi selama 6 bulan kedua dalam tahun pertama dan 1/3 nutrisi
Dengan adanya zat protektif yang terdapat dalam ASI, maka bayi
berikut.
pertumbuhan kuman
dari infeksi, dari semua yang paling penting adalah Ig A, zat ini
111
melindungi permukaan mukosa terhadap serangan masuknya
berumur 6-9 bulan, sedangkan protein dalam susu sapi bisa bekerja
sebagai allergen
Pada masa bayi kontak kulit dengan ibunya, maka akan timbul rasa
aman dan nyaman bagi bayi. Perasaan ini sangat penting untuk
baik. Hal ini dapat dilihat dari kenaikan berat badan bayi dan
Insiden karies dentis pada bayi yang mendapat susu formula jauh lebih
menyusu dengan botol atau dot akan menyebabkan gigi lebih lama
112
7. Membantu proses involusi yaitu pengembalian kandungan yang tadinya
ditempati oleh janin ibu, karena ibu menyusui maka perut ibu akan
terasa mulas, hal ini merupakan tanda kandungan ibu mulai menyusut
Persiapan Alat:
1. Baby oil
3. Waslap 2 buah
6. Bengkok
klien
113
untuk mengeluarkan kotoran yang ada di puting dan aerola
mamae.
dengan dua atau tiga jari tangan kanan, mulai dari pangkal
payudara dan berakhir pada gerakan spiral pada daerah puting susu
114
10. Variasi lainnya adalah gerakan payudara kiri dengan kedua tangan
ibu jari di atas dan empat jari lainnya di bawah peras dengan
rah puting susu. Lakukan hal yang sama pada payudara kanan.
11. Sanggah payudara dengan satu tangan sedangkan tangan yang lain
Setelah itu, letakkan satu tangan disebelah atas dan satu lagi di
vena dan rasa nyeri. Kompres bergantian selama tiga kali berturut-
mandi.
115
16. Merapikan alat, perawat mencuci tangan.
DAFTAR PUSTAKA
116
Bahiyatun.(2009). Buku Asuhan Kebidanan Nifas Normal. Jakarta: EGC.
Dewi, Vivian Nanny Lia dan Sunarsih, Tri.(2012). Asuhan Kebidanan pada
Saleha, Sitti. 2009. Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas. Jakarta: Salemba
Medika
Lampiran 3
117
Dokumentasi
118
119
Evaluasi dx 1jumat, 19 Maret 2021
120