PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Air Susu Ibu (ASI) merupakan makanan yang terbaik bagi bayi,
karena pengolahannya telah berjalan secara alami dalam tubuh si ibu.
Sebelum anak lahir, makanannya telah disiapkan lebih dahulu, sehingga
begitu anak itu lahir, air susu ibu telah siap untuk dimanfaatkan. Demikian
kasih sayang Allah terhadap makhluk-Nya. Namun demikian ada banyak
kaum ibu pada saat ini yang tidak dapat memberikan ASI kepada anaknya
dengan berbagai alasan seperti ASI-nya tidak keluar, alasan kesehatan serta
karena waktunya tersita untuk bekerja.
1
Kesulitan para ibu memberikan ASI untuk anaknya menjadi salah
satu pertimbangan mengapa bank ASI perlu didirikan, terutama di saat krisis
seperti pada saat bencana yang sering membuat ibu-ibu menyusui stres dan
tidak bisa memberikan ASI pada anaknya. Semua ibu donor diskrining
dengan hati-hati. Ibu donor harus memenuhi syarat, yaitu non-perokok,
tidak minum obat dan alkohol, dalam kesehatan yang baik dan memiliki
kelebihan ASI. Berdasarkan hal di atas maka makalah ini akan membahas
tentang pengertian donor ASI, syarat donor dan pendonor ASI, cara donor
ASI, peraturan donor ASI.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
2. Mengetahui tindakan yang harus dilakukan untuk donor asi dan bank
asi.
4. Mengetahui pentingnya donor asi dan bank asi menurut sudut pandang
kesehatan.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Donor ASI
Donor ASI adalah memberikan ASI dari ibu pendonor kepada bayi
yang ibunya tidak dapat memberikan ASInya sendiri. Air Susu Ibu (ASI)
sangat bermanfaat bagi bayi. Didalamnya terkandung nutrisi lengkap yang
dibutuhkan bagi bayi. Namun apa jadinya jika ada seorang ibu yang tidak
bisa menyusui karena beberapa kasus kesehatan, Ibu bayi meninggal usai
melahirkan atau sama sekali tidak bisa mengeluarkan ASI.
3
B. Syarat Donor ASI
4
C. Skrining Donor ASI
1. Tahap pertama adalah skrining lisan dan tulisan. Pada tahap ini donor akan
menjalani menjawab pertanyaan tentang riwayat kesehatan secara detail.
Selain itu juga apakah pernah mendapat transfusi darah atau produk darah
lainnya dalam 12 bulan terakhir, serta melakukan transplantasi organ atau
jaringan dalam 12 bulan terakhir
2. Setelah melalui tahap pertama, donor ASI akan memasuki tahap dua yaitu
pemeriksaan serologi (tes darah) untuk HIV-1 dan HIV-2, Hepatitis B,
Hepatitis C, dan Sifilis. Setelah melalui tahapan penapisan, ASI harus
diyakini bebas virus atau bakteri dengan cara pasteurisasi atau
pemanasan. Setelah menjalani skrining, barulah pendonor diperkenankan
mendonorkan ASI. Setelah didonorkan, ASI masih harus menjalani proses
pasteurisasi untuk mematikan bakteri serta virus berbahaya. Tak hanya itu,
penyimpanannya pun juga membutuhkan wadah dan suhu khusus agar
ASI tetap awet.
Biasanya ibu yang diperbolehkan mendonor minimal menghasilkan
ASI 2 - 3 liter per hari, jadi tidak semua ibu boleh donor. Skrining
terhadap donor juga dilakukan 3 bulan sekali. Setelah 6 bulan, pendonor
tidak direkomendasikan lagi karena ASI yang dihasilkan mulai sedikit.
5
1. Menghubungi pusat layanan laktasi. Untuk menjalankan prosedur
sebagai donor ASI, Ibu dapat langsung menghubungi pusat layanan
laktasi, agar Ibu dapat langsung menjalin kedekatan personal antara Ibu
sebagai donor ASI dan penerima donor ASI.
2. Wawancara. Hal ini dilakukan agar penerima donor mengetahui riwayat
kesehatan, asal usul dan jati diri Ibu sebagai donor ASI. Ibu dapat bertemu
langsung dengan calon penerima donor ASI. Donor ASI harus dipastikan
bersih dan sehat, jauh dari penyakit yang terdeteksi ataupun belum
terdeteksi. Sayangnya, Indonesia belum memiliki fasilitas pasteurisasi
yang sebenarnya bisa membantu meminimalisasi kontaminasi penyakit.
3. Mengisi formulir donor ASI. Untuk mengisi formulir, Ibu dapat
langsung menghubungi pusat layanan laktasi ataupun melalui e-mail.
Kesepakatan donor dan fasilitator ini memudahkan proses pencatatan data
donor dan kepada siapa ASI akan diberikan.
4. Konsultasi penyimpanan ASI. Penting bagi donor ASI untuk mengetahui
kaidah penyimpanan ASI secara tepat, karena donor akan menyimpan ASI
secara pribadi. Konsep awal donor ASI adalah first in first out, yaitu
tanggal yang lebih lama harus digunakan lebih dulu/dikeluarkan. Setelah
ASI dipompa oleh pendonor, ASI disimpan dalam botol dan plastik khusus
penyimpanan ASI, jangan lupa untuk memberikan label tanggal dan waktu
hasil produksi ASI agar kualitas ASI dapat terjaga hingga saat dibutuhkan
oleh si kecil.
E. Peraturan Donor ASI
Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) tentang donor Air Susu Ibu
(ASI) terus digodok Kementerian Kesehatan melalui Dirjen Bina Gizi dan
Kesehatan Ibu dan Anak. Peraturan mengenai donor ASI tersebut akan
terangkum dalam PP No.33 tahun 2012, yang mengatur tentang pemberian
ASI eksklusif, pendonor ASI, pengaturan penggunaan susu formula bayi dan
produk bayi lainnya, pengaturan bantuan produsen atau distributor susu
formula bayi, saksi terkait, serta pengaturan tempat kerja dan sarana umum
dalam mendukung program ASI Eksklusif. Peraturan pemerintah (PP) Nomor
6
32 Tahun 2012 tentang Pemberian ASI Eksklusif sebenarnya telah
menetapkan persyaratan-persyaratan khusus untuk para pendonor dan
penerima donor ASI, yaitu;
1. Donor ASI dilakukan sesuai permintaan ibu kandung atau keluarga bayi
yang bersangkutan.
2. Identitas, agama dan alamat pendonor ASI diketahui jelas oleh ibu
kandung atau keluarga bayi penerima ASI.
3. Mendapat persetujuan pendonor ASI setelah mengetahui identitas bayi
yang diberi ASI.
4. Pendonor ASI dalam kondisi kesehatan baik dan tidak mempunyai
indikasi medis.
5. ASI tidak diperjualbelikan Pelanggaran terhadap ketentuan ini akan
dikenai.
F. Donor Asi Dalam Pandangan Islam
ASI dari seorang ibu begitu penting manfaatnya bagi perkembangan
bayinya, namun fenomena yang terjadi tidak semua ibu dapat memberikan
ASI kepada bayinya. Bisa disebabkan karena kurangnya produksi susu
dari ibu kandung atau karena ibu kandungnya telah tiada, juga bisa
disebabkan oleh sebab-sebab lain yang tidak memungkinkan pemberian
ASI oleh ibu kandung. Sehingga terjadilah kegiatan berbagi ASI berikut
donor ASI dari wanita yang memproduksi susu berlebih, juga telah di
bangun sejumlah Bank ASI di beberapa negara di dunia. Lalu
bagaimanakah pandangan Islam berkaitan dengan donor ASI?
Dalam hal ini hendaklah kita menelaah beberapa sumber berikut:
7
“Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan
takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran.
Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat
siksa-Nya.” (QS. Al-Maidah ayat 2).
1. Seorang ibu boleh memberikan ASI kepada anak yang bukan anak
kandungnya. Demikian juga
sebaliknya, seorang anak boleh menerima ASI dari ibu yang bukan
ibu kandungnya sepanjang memenuhi ketentuan syar`i.
8
4. Pemberian ASI yang menjadikan berlakunya hukum persusuan
adalah masuknya ASI tersebut ke dalam perut seorang anak dalam
usia antara 0 sampai 2 tahun dengan cara penyusuan langsung atau
melalui perahan.
9
khususnya kondisi udaranya, tidak lagi ideal bagi kelangsungan hidup
bayi.
Ada dua jenis donor ASI, yaitu langsung dan tidak langsung.
Donor langsung artinya sang ibu pendonor susu diketahui jelas
identitasnya. Sementara dalam donor tidak langsung, identitas sang ibu
pendonor bisa jelas, bisa juga tidak, dan mereka memberikan ASI melalui
alat seperti selang atau dot. Namun ada beberapa hal yang harus digaris
bawahi oleh para ibu yang akan melakukan donor ASI, maupun mencari
jasa donor ASI. Yaitu ternyata, ada dampak hukum terhadap donor ASI
yang melarang atau mengharamkan hubungan pernikahan antara kedua
keluarga yang memberikan donor ASI maupun yang menerimanya.
Ketentuan itu dinamakan Mahram.
Adapun pengelompokan orang yang diharamkan untuk dinikahi
karena sepersusuan yaitu perempuan yang menyusui dan ibunya, anak
perempuan dari perempuan yang menyusui, saudara perempuan dari
perempuan yang menyusui, anak perempuan dari anak perempuan dari
perempuan yang menyusui, ibu dari suami dari perempuan yang
menyusui, saudara perempuan dari suami dari perempuan yang menyusui,
anak perempuan dari anak laki-laki dari perempuan yang menyusui, anak
perempuan dari suami dari wanita yang menyusui, serta istri lain dari
suami dari wanita yang menyusui.Dituturkan pula, banyak pendapat yang
telah dilontarkan mengenai Mahram ini. Ada beberapa ulama mengatakan,
Mahram sudah terjadi saat penyusuan pertama kalinya. Sementara ulama
lain menyebutkan, Mahram baru terjadi setelah 3 kali penyusuan.
Namun sebagian besar ulama menyepakati, kondisi Mahram baru
terjadi setelah 5 kali penyusuan yang sempurna dalam waktu dua tahun.
Artinya, jika seorang bayi meminum susu dari ibu pendonor yang sama
lebih dari lima kali, dan setiap kali meminum ASI bayi itu merasa kenyang
atau melepaskan sendiri mulutnya dari puting susu sang ibu, maka terjadi
pengharaman hubungan pernikahan di antara kedua keluarganya. Ketika
seorang bayi telah 5 kali berturut-turut menerima donor ASI dari ibu yang
10
sama, maka terjadilah hubungan Mahram. Hal ini berlaku pada kedua jenis
donor, langsung maupun tidak langsung.
11
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Donor ASI merupakan makanan ideal bagi bayi yang tidak tergantikan
oleh susu formula. Komposisi nutrien yang terkandung di dalam ASI sangat
tepat dan ideal untuk tumbuh kembang bayi, selain juga memenuhi kebutuhan
dasar anak akan kasih sayang dan stimulasi. Namun, tak sedikit para ibu yang
tidak dapat menyusui bayinya, terutama bayi prematur, karena produksi ASI
belum maksimal. Di lain pihak, banyak para ibu yang memiliki ASI berlimpah
sehingga sayang untuk dibuang dan memilih untuk mendonorkannya.
B. Saran
Dari segi kesehatan, sebelum berbagi ASI perlu diperhatikan kemungkinan
terjadinya penularan penyakit. Karena itu, sebelum mendonorkan ASI-nya,
seseorang perlu melakukan skrining ada tidaknya penyakit.
12
DAFTAR PUSTAKA
Al-Qur’an dan terjemahannya. surah Al-Baqarah Ayat 233 dan surah An-Nissa’
ayat 23. Departemen Agama RI, Jakarta: Bumi Restu.
Digilib.Uinsby.Ac.Id/17287/
Repository.Unhas.Ac.Id/Bitstream/Handle/123456789/23522/Pdf%20skripsi%20
izky%20dwi%20putri%20abdullah.Pdf?Sequence=1(diakses tanggal 30
Scholar.Google.Co.Id/Scholar?Hl=Id&As_Sdt=0%2c5&Q=Hukum+Donor+Asi&
Tarjih.Muhammadiyah.Or.Id/Content-14-Sdet-Himpunan-Tarjih.Html(diakses
www.aisyiyah.or.id/en/berita/mpk-aisyiyah-mengkaji-isu-donor-asi-untuk
www.republika.co.id/berita/koran/dialog-jumat/15/05/22/noqm0f6-donor-asi
13