1
8. ASI ku cukup tidak ya? Untuk membangun percaya diri ibu yang selalu
merasa ASInya kurang
9. Menyusui dan Gizi ibu yang menekankan agar ibu lebih memperhatikan
kualitas makanannya dan bukan kuantitas makanan nya yang dapat
berpengaruh pada status gizi ibu
10. Setelah usia 6 bulan, memberikan pelajaran pada ibu bahwa pemberian
Makanan Pendampnig ASI (MP ASI) adalah teruskan pemberian ASI
hingga 2 (dua) tahun dengan prinsip pemberian makan semakin bertambah
usia semakin kasar teksturnya dengan frekuensi yang makin sering, jumlah
semakin banyak dan semakin beragam.
Air Susu Ibu (ASI) adalah makanan terbaik dan alamiah untuk bayi.
Menyusui merupakan suatu proses alamiah namun banyak ibu-ibu tidak berhasil
menyusui atau menghentikan menyusu lebih dini dari yang semestinya.Oleh
karena itu ibu-ibu memerlukan bantuan agar proses menyusui berhasil.Banyak
alasan yang dikemukakan ibu-ibu antara lain, Ibu merasa bahwa ASI-nya kurang,
atau ASI tidak keluar pada hari-hari pertama kelahiran bayi. Sesungguhnya hal itu
tidak disebabkan karena ibu tidak memproduksi ASI yang cukup, melainkan
karena ibu tidak percaya diri bahwa ASI-nya cukup untuk bayinya. Disamping itu
informasi tentang cara-cara menyusui yang baik dan benar belum menjangkau
sebagian besar ibu-ibu.
Rendahnya tingkat pendidikan dan kurangnya pengetahuan masyarakat
tentang keunggulan ASI dan manfaat menyusui menyebabkan mereka mudah
dipengaruhi oleh promosi susu formula yang sering dinyatakan sebagai pengganti
ASI (PASI), sehingga semakin banyak ibu bersalin yang memberikan susu
formula pada bayinya dikarenakan banyak hal yang dikemukakan ibu-ibu
diantaranya ibu merasa ASI tidak cukup atau ASI tidak keluar pada hari-hari
pertama kelahiran bayi. Sesungguhnya hal itu disebabkan karena ibu tidak percaya
diri bahwa ASInya cukup untuk bayinya. Selain itu kurangnya informasi tentang
cara-cara menyusui yang baik dan benar yang belum menjangkau semua ibu hamil
dan bersalin.
Untuk meningkatkan cakupan ASI Ekslusif maka harus ada wadah di
masyarakat untuk ibu hamil dan ibu menyusui saling berbagi pengalaman tanpa
2
harus merasa rendah diri sehingga dibentuklah Kelompok Pendukung ASI (KP
ASI).
KP ASI di Puskesmas Kejaksan difokuskan mulai dibentuk di daerah “RW
10 Samadikun Selatan” dengan pertimbangan merupakan daerah pesisir pantai
dengan tingkat pendidikan dan sosial ekonomi masyarakatnya rendah selain itu
juga jumlah ibu hamil dan ibu menyusui lebih dari 10 orang.
Pembentukan KP ASI melewati tahapan sosialisasi tingkat Kelurahan di
Kelurahan Kesenden. Pada tanggal 30 september 2017 dilakukan kegiatan
sosialisasi yang merupakan kegiatan lintas sektor dan lintas program dengan turut
mengundang Lurah Kelurahan Kesepuhan dan Aparat terkait, Bapak RW
setempat dan Aparatnya, Kepala Puskesmas dan Dokter koordinator, Ketua PKK
Kelurahan, Kader PKK, Kader Posyandu, TOMA, TOGA, dan LSM
Tujuan dari sosialisasi adalah untuk memberitahukan cakupan program yang
masih belum mencapai target dan rencana pembentukan KP ASI.
Mengetahui
Kepala Puskesmas Kejaksan Pelaksana Program Gizi
3
KEGIATAN DONOR ASI
4
pelatihan tentang kebersihan, cara memerah dan menyimpan ASI. Sebelum
memerah ASI, cuci tangan dengan air mengalir dan sabun cair kemudian
keringkan dengan handuk bersih. ASI diperah ditempat bersih, bila menggunakan
pompa gunakan yang bagiannya mudah dibersihkan, pompa ASI tipe balon karet
berisiko terkontaminasi. ASI perah harus disimpan pada tempat tertutup, botol
kaca, kontainer plastik dari bahan polypropylene atau polycarbonate, botol bayi
gelas atau plastik standar dengan memperhatikan tatacara penyimpanan ASI.
Pencatatan menjadi bagian penting dalam proses donor ASI yang mencakup
identitas pendonor, lembar persetujuan, kuesioner dan hasil tes skrining
penyakit,dan data pelengkap administratif.
Puskesmas sebagai pengawas donor ASI dimaksudkan untuk
mempermudah akses pendonor dan penerima, menjamin keamanan, etik dan
terjaminya kesehatan yang optimal sesuai prosedur standar pengelolaan ASI
donor.
Awal mula mulai dibentuknya Donor ASI di Pukesmas Kejaksan adalah
banyaknya keluhan dari ibu yang ingin berkomitmen memberikan ASI namun
mengalami kendala. Diantarannya ibu dirawat di rumah sakit dan ibu yang
dilarang oleh dokter untuk memberikan ASI karena dapat menularkan penyakit
pada bayi, dan tentu saja bayi yang ibunya meninggal. Sehingga ditawarkanlah
pada peserta KP ASI yang ASI nya berlebih untuk dapat mendonorkan ASInya
pada peserta KP ASI lain yang ASInya kurang dengan catatan memenuhi
persyaratan sebagai pendonor ASI.
Kegiatan donor ASI ini baru berjalan awal tahun 2016, dan sudah ada 2
orang pendonor yang mewakili masing-masing KP ASI yaitu ibu Putri dari KP
ASI RW 08 dan ibu Icah dari KP ASI RW 09.
Ibu yang berminat menjadi pendonor terlebih dahulu mendapat pelatihan
terutama tentang kebersihan diri, cara-cara memerah ASI dan cara penyimpanan
ASI tentunya. Sehingga ASI donor penyimpananya dilakukan di rumah pendonor
hal ini bertujuan agar penerima donor lebih mudah untuk mendapatkan ASI
kapanpun dibutuhkan.