RINGKASAN SINGKAT
Pembangunan kesehatan sebagai bagian dari pembangunan nasional diarahkan pada kualitas
sumber daya manusia dan dilaksanakan guna tercapainya kesadaran, kemauan, dan
kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat meningkatkan derajat
kematian bayi dan peningkatan status gizi masyarakat. Indonesia saat ini menghadapi
masalah gizi guna yaitu kondisi dimana disatu sisi masih banyaknya jumlah penderita gizi
kurang, sementara disisi lain jumlah masyarakat yang mengalami gizi lebih cenderung
meningkat. Masalah gizi ganda ini sangat erat katannya dengan gaya hidup masyarakat dan
perilaku gizi. Status gizi masyarakat akan baik apabila periaku gizi yang baik dilakukan pada
unsur gizi yang diutuhkan, Asi mengandung komponen yang sangat spesifik, dan telah
A. ANALISIS MASALAH
UPT Puskesmas Talagamori adalah salah satu Puskesmas yang ada di Wilayah Kota Tidore
Kepulauan Propinsi Maluku Utara, dan merupakan salah satu dari 2 (dua) Puskesmas yang ada di
kecamatan Oba. Wilayah kerja UPT Puskesmas Talagamori terdiri dari 10 (sepuluh) Desa.. Jumlah
Penduduk adalah 6524 Jiwa. UPT Puskesmas Talagamori membawahi 3 Pustu, 5 Polindes dan 16
Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin pesat tatapi budaya tetap menjadi salah satu
kepercayaan masyarakat salah satu budayanya yaitu budaya Lubang Gargantang pada bayi berusia 9
hari. Hal ini tentunya sangat bertentangan dengan kesehatan yakni di masa pertumbuhan anak yang
masi relative mudah ini sangat rentan terhadap penyakit, selain itu juga kebutuhan asupan gizi di masa
Selain itu juga ada kejadian pasien yang datang dengan keluhan bayinnya tersedat, akibat dari
kelalaian si ibu memberi makan pada usia 9 hari , sehingga system pencernaan bayi tersebut
terganggu, hal ini tentu merupakan salah satu motivasi bagi petugas gizi untuk melakukan inovasi
Siapa saja yang telah mengusulkan pemecahannya dan bagaimana insiatif ini telah
Untuk mencairkan solusi dari masalah tersebut, Pemegang Program Gizi berdiskusi dengan
Kepala puskesmas dan staf puskesmas lainnya. Dalam pembahasan ini adalah bagaimana memotivasi
si ibu untuk memberikan ASI Ekslusif pada bayi usia 0-6 bulan. Namun kendali yang di hadapi yaitu
sulitnya merubah stigma masyarakat tentang kepercayaan budaya terutama . Selain itu juga budaya ini
Dari alternative pemecahan masalah yang diusulkan akhirnya diputuskan untuk melakukan
pendekatan keluarga yang bertujuan untuk membuka pola pikir keluarga tentang pentingnya
pemberian Asi Ekslusif pada bayi serta dampak ketika bayi tidak diberi ASI Ekslusif.
Langkah selanjutnya adalah mempersiapakan tim inovasi ASI Ekslusif dan mengeluarkan Surat
Terbentuknya Inovasi Pemberian ASI Ekslusif pada usia 0-6 bulan (Menerobos Lubang
Gargantang ) merupakan salah satu bentuk inovasi yang ada di Kota Tidore Kepualauan. Inovasi ini di
bentuk untuk bagaiman meningkatkan pengetahui ibu-ibu bayi dalam memberikan ASI Ekslusif pada
bayi dan juga menurunkan angka kesakitan dan meningkatkan angka cakupan Asi Ekslusif.
Kronologi rencana aksi yang telah dikembangkan untuk melaksanakan inovasi menerobos
- Setalah Ibu Melahirkan langsung dilakukan IMD ( Insiasi menyusu Dini ) yang
- IMD diberikan Konseling Kepada Ibu agar tetap memberikan Asi Eklusif selama
Bayi berusia 0-6 Bulan tanpa diberikan Susu Tambahan dan Makanan apapun.
2. Setelah itu dilaporakan keKepala Puskesmas tentang pentingnya Inovasi ini, Kepala
Puskesmas menghimbau kepada petugas kesehatan yang ikut dalam kegiatan posyandu
setiap bulan selalu bekerja sama dengan Kader serta lintas sector untuk
3. Sejak bulan Januari Tahun 2017 diadakan sosiaslisasi sekaligus menginfentarisasi Bayi
selanjutnya.
4. Pada bulan Juli bayi yang lahir pada bulan Januari sebanyak…………….. yang berhasil
Dalam pelaksanaan inovasi Pemberian Sertifikat pada bayi yang lulus Asi Ekslusif 0-6 bulan
(Menerobos Budaya Lubang Gargantang) di Puskesmas Talagamori Kota Tidore Kepulauan tidak
1. Camat Oba
2. Kepala Puskesmas
3. Kepala Desa
4. Bidan Desa
7. Kader Kesehatan
8. Dukun Bermitra
Sumber Daya apa saja yang digunakan untuk Insiatif ini dan bagaimna sumber Daya itu di
Mobilisasi?
Sumber Daya Manusia yang terlibat adalah : Tenaga kesehatan (Dokter Puskesmas, Bidan
Kordinator, Bidan Desa, Pengelola program Gizi, Pengelola Program Promkes,serta Sekretaris
Sumber Dana dari pelaksanaan kegiatan ini berasal dari Dana Operasional Puskesmas.
Sistem apa yang diterapkan untuk memantau Kemjuan dan mengevaluasi Kegiatan ?
Monitoringdan Evaluasi
Apa saja kendala utama yang dihadapi dan bagaimana kendala tersebut dapat diatasi?
1. Sosial budaya
Kebiasaan Masyarakat Bayi Baru Lahir diberikan madu dan air perasan Daun Pare (
2. Kebiasaan Masyarakat yang memberikan makanan tambahan pada Bayi berusia 9 hari (
Lobang Gargantang )
D. DAMPAK BERKELANJUTAN
1. Angka cakupan Asi Ekslusif meningkat pada tahun 2016 dari target 42% capaian 30.1%
Aspek Berkelanjutan
Inovasi pemberian sertifikat pada bayi lulus ASI Ekslusif 0-6 bulan, masi tetap berjalan hingga
saat ini. Inovasi dalam pemberian sertifikat ini juga berfungsi sebagai :
1. Untuk pencetakan sertifikat nantinya akan di anggarkan oleh desa menggunakan dana desa
(ADD)
Pembelajaran utama yang didapatkan dalam melaksanakan inovasi pemberian sertifikat Lulus
Asi Eksulusif pada bayi usia 0-6 bulan ini adalah saat melihat ibu-ibu bangga dengan setifikat yang di
berikan oleh Puskesmas kepada Bayi mereka yang lulus ASI Ekslusif. Selain itu dengan memberikan
ASI Ekslusif kepada bayi akan menghemat waktu dan biaya pemberian makanan tambahan sebelum
bayi berusia 6 bulan, dan membantu pertumbuhan dan perkembangan bayi secara optimal.