Anda di halaman 1dari 7

PEMBERIAN SERTIFIKAT LULUS ASI EKSKLUSIF PADA BAYI USIA ENAM BULAN

(MENEROBOS BUDAYA LOBANG GARAGANTANG)

RINGKASAN SINGKAT

Pembangunan kesehatan sebagai bagian dari pembangunan nasional diarahkan pada kualitas

sumber daya manusia dan dilaksanakan guna tercapainya kesadaran, kemauan, dan

kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat meningkatkan derajat

kesehatan masyarakat yang setinggi – tingginya.

Indicator keberhasilan pembangunan kesehatan antara lain adalah penurunan angka

kematian bayi dan peningkatan status gizi masyarakat. Indonesia saat ini menghadapi

masalah gizi guna yaitu kondisi dimana disatu sisi masih banyaknya jumlah penderita gizi

kurang, sementara disisi lain jumlah masyarakat yang mengalami gizi lebih cenderung

meningkat. Masalah gizi ganda ini sangat erat katannya dengan gaya hidup masyarakat dan

perilaku gizi. Status gizi masyarakat akan baik apabila periaku gizi yang baik dilakukan pada

setiap tahap kehidupan termasuk pada bayi.

Menerobos Budaya Lobang Garagantang di Puskesmas Talagamori tahun


2017 1
Air susu ibu (ASI) Adalah makanan terbaik untuk bayi karena selain memberikan semua

unsur gizi yang diutuhkan, Asi mengandung komponen yang sangat spesifik, dan telah

disiapkan untuk memenuhikebutuhan dan perkembangan bayi.

A. ANALISIS MASALAH

Apa yang dihadapi sebelum dilaksanakannya insiatif ini ?

UPT Puskesmas Talagamori adalah salah satu Puskesmas yang ada di Wilayah Kota Tidore

Kepulauan Propinsi Maluku Utara, dan merupakan salah satu dari 2 (dua) Puskesmas yang ada di

kecamatan Oba. Wilayah kerja UPT Puskesmas Talagamori terdiri dari 10 (sepuluh) Desa.. Jumlah

Penduduk adalah 6524 Jiwa. UPT Puskesmas Talagamori membawahi 3 Pustu, 5 Polindes dan 16

Posyandu dengan Jumlah Kader Posyandu sebanyak 80 orang.

Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin pesat tatapi budaya tetap menjadi salah satu

kepercayaan masyarakat salah satu budayanya yaitu budaya Lubang Gargantang pada bayi berusia 9

hari. Hal ini tentunya sangat bertentangan dengan kesehatan yakni di masa pertumbuhan anak yang

masi relative mudah ini sangat rentan terhadap penyakit, selain itu juga kebutuhan asupan gizi di masa

ini hanyalah ASI Ekslusif.

Selain itu juga ada kejadian pasien yang datang dengan keluhan bayinnya tersedat, akibat dari

kelalaian si ibu memberi makan pada usia 9 hari , sehingga system pencernaan bayi tersebut

terganggu, hal ini tentu merupakan salah satu motivasi bagi petugas gizi untuk melakukan inovasi

sehingga masalah tersebut dapat teratasi dengan baik.

Menerobos Budaya Lobang Garagantang di Puskesmas Talagamori tahun


2017 2
B. PENDEKATAN STATEGIS

Siapa saja yang telah mengusulkan pemecahannya dan bagaimana insiatif ini telah

memecahkan masalah tersebut ?

Untuk mencairkan solusi dari masalah tersebut, Pemegang Program Gizi berdiskusi dengan

Kepala puskesmas dan staf puskesmas lainnya. Dalam pembahasan ini adalah bagaimana memotivasi

si ibu untuk memberikan ASI Ekslusif pada bayi usia 0-6 bulan. Namun kendali yang di hadapi yaitu

sulitnya merubah stigma masyarakat tentang kepercayaan budaya terutama . Selain itu juga budaya ini

telah menjadi turun temurun.

Dari alternative pemecahan masalah yang diusulkan akhirnya diputuskan untuk melakukan

pendekatan keluarga yang bertujuan untuk membuka pola pikir keluarga tentang pentingnya

pemberian Asi Ekslusif pada bayi serta dampak ketika bayi tidak diberi ASI Ekslusif.

Langkah selanjutnya adalah mempersiapakan tim inovasi ASI Ekslusif dan mengeluarkan Surat

Keputusan Kepala Puskesmas.

Dalam hal apa insiatif kreatif dan inovatif ?

Terbentuknya Inovasi Pemberian ASI Ekslusif pada usia 0-6 bulan (Menerobos Lubang

Gargantang ) merupakan salah satu bentuk inovasi yang ada di Kota Tidore Kepualauan. Inovasi ini di

bentuk untuk bagaiman meningkatkan pengetahui ibu-ibu bayi dalam memberikan ASI Ekslusif pada

bayi dan juga menurunkan angka kesakitan dan meningkatkan angka cakupan Asi Ekslusif.

Menerobos Budaya Lobang Garagantang di Puskesmas Talagamori tahun


2017 3
C. PELAKSANAAN DAN PENERAPAN

Bagaiman Strategi ini dilaksanakan ?

Kronologi rencana aksi yang telah dikembangkan untuk melaksanakan inovasi menerobos

lubang gargantang di Puksesmas Talagamori Kota Tidore Kepulauan?

1. Melakukan pendataan Ibu Hamil diwilayah kerja Puskesmas Talagamori

- Taksiran Pesalinan dan tempat melakukan Persalinan

- Setalah Ibu Melahirkan langsung dilakukan IMD ( Insiasi menyusu Dini ) yang

dilakukan Oleh Bidan selama Satu Jam.

- IMD diberikan Konseling Kepada Ibu agar tetap memberikan Asi Eklusif selama

Bayi berusia 0-6 Bulan tanpa diberikan Susu Tambahan dan Makanan apapun.

2. Setelah itu dilaporakan keKepala Puskesmas tentang pentingnya Inovasi ini, Kepala

Puskesmas menghimbau kepada petugas kesehatan yang ikut dalam kegiatan posyandu

setiap bulan selalu bekerja sama dengan Kader serta lintas sector untuk

mensosialisasiakan kepada Masyarakat tentang Pentingnya pemberian ASI Ekluasif

untuk Bayi Berusia 0- 6 Bulan.

3. Sejak bulan Januari Tahun 2017 diadakan sosiaslisasi sekaligus menginfentarisasi Bayi

yang lahir pada bulan tersebut ( )untuk di pantau pada bulan-bulan

selanjutnya.

4. Pada bulan Juli bayi yang lahir pada bulan Januari sebanyak…………….. yang berhasil

di mendapat Asi Eksklusif sebanyak………

5. Setelah itu Bayi tersebut diberikan Riword ( Sertifikat Asi Eksklusif )

Menerobos Budaya Lobang Garagantang di Puskesmas Talagamori tahun


2017 4
Siapa saja pemangku kepentingan yang terlibat dalam pelaksanaan ?

Dalam pelaksanaan inovasi Pemberian Sertifikat pada bayi yang lulus Asi Ekslusif 0-6 bulan

(Menerobos Budaya Lubang Gargantang) di Puskesmas Talagamori Kota Tidore Kepulauan tidak

terlepas dari kontribusi dari berbagai pihak diantaranya :

1. Camat Oba

2. Kepala Puskesmas

3. Kepala Desa

4. Bidan Desa

5. Ibu – Ibu yang mempunyai Bayi 0- 6 Bulan

6. Tenaga kesehatan Yang ada diPuskesmas.

7. Kader Kesehatan

8. Dukun Bermitra

Sumber Daya apa saja yang digunakan untuk Insiatif ini dan bagaimna sumber Daya itu di

Mobilisasi?

Sumber Daya Manusia yang terlibat adalah : Tenaga kesehatan (Dokter Puskesmas, Bidan

Kordinator, Bidan Desa, Pengelola program Gizi, Pengelola Program Promkes,serta Sekretaris

Puskesmas untuk memfasilitasi Cetak sertifikat Asi Eklusif).

Sumber Dana dari pelaksanaan kegiatan ini berasal dari Dana Operasional Puskesmas.

Apa saja ( Output ) yang Paling berhasil ?

1. Menurunkan angka kesakitan dan kematian Bayi

Menerobos Budaya Lobang Garagantang di Puskesmas Talagamori tahun


2017 5
2. Meningkatkn Cakupan Asi Eklusif

3. Menghemat Biaya tanpa mengeluarkan Uang untuk membeli Susu

4. Meningkatkan Kualitas Tumbuh Kembang Anak

5. Menjalin Hubungan Kasih Sayang antara Ibu dan Anak

Sistem apa yang diterapkan untuk memantau Kemjuan dan mengevaluasi Kegiatan ?

Monitoringdan Evaluasi

Adapun tahapan Monitoring dan Evaluasi sebagai berikut:

1. Pencatatan dan Pelaporan buku KIA

2. Pencatatan dan Pelaporan KOHOR Bayi

3. Evaluasi dilakukan setiap Bulan ( Miniloka karya)

4. Evaluasi dilkukan setiap Tiga bulan ( Pertemuan lintas sector )

Apa saja kendala utama yang dihadapi dan bagaimana kendala tersebut dapat diatasi?

1. Sosial budaya

Kebiasaan Masyarakat Bayi Baru Lahir diberikan madu dan air perasan Daun Pare (

COKO mulut ) untuk mengeluarkan Lendir Bayi.

2. Kebiasaan Masyarakat yang memberikan makanan tambahan pada Bayi berusia 9 hari (

Lobang Gargantang )

3. Kebiasaan Masyarakat memebrikan Makanan tambahan ( Popeda, Pisang,bubur ) pada Bayi

yang sering menangis.

D. DAMPAK BERKELANJUTAN

Menerobos Budaya Lobang Garagantang di Puskesmas Talagamori tahun


2017 6
Apa saja manfaat utama yang dihasilkan inisiatif ini ?

1. Angka cakupan Asi Ekslusif meningkat pada tahun 2016 dari target 42% capaian 30.1%

meningkat pada tahun 2017 menjadi target 44% capaian 73.9%.

2. Angka kesakitan Bayi menurun

Apakah inisiatif ini berkelanjutan dan direplikasi

Aspek Berkelanjutan

Inovasi pemberian sertifikat pada bayi lulus ASI Ekslusif 0-6 bulan, masi tetap berjalan hingga

saat ini. Inovasi dalam pemberian sertifikat ini juga berfungsi sebagai :

1. Syarat untuk mengikuti kegiatan balita sehat

2. Syarat untuk memasuki bangku pendidikan yaitu PAUD

Beberapa kegiatan yang direncanakan akan dilaksanakan :

1. Untuk pencetakan sertifikat nantinya akan di anggarkan oleh desa menggunakan dana desa

(ADD)

2. Penemabahan tenaga Gizi

3. Pembuatan Pojok ASI di Puskesmas

Apa saja pembelajaran yang dapat dipetik ?

Pembelajaran utama yang didapatkan dalam melaksanakan inovasi pemberian sertifikat Lulus

Asi Eksulusif pada bayi usia 0-6 bulan ini adalah saat melihat ibu-ibu bangga dengan setifikat yang di

berikan oleh Puskesmas kepada Bayi mereka yang lulus ASI Ekslusif. Selain itu dengan memberikan

ASI Ekslusif kepada bayi akan menghemat waktu dan biaya pemberian makanan tambahan sebelum

bayi berusia 6 bulan, dan membantu pertumbuhan dan perkembangan bayi secara optimal.

Menerobos Budaya Lobang Garagantang di Puskesmas Talagamori tahun


2017 7

Anda mungkin juga menyukai