Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA KEGIATAN

PENTINGNYA PEMBERIAN ASI PADA IBU N


Promosi Kesehatan

Disusun oleh:

Devy Dwiwanti (1906428322)


Juju Juariah (1906428386)
Nathalia Rose F.K (1906428442)
Nisrina Ulfah (1906428455)
Rosalina (1906428505)
Yudha Radityadana (1906428556)

Fakultas Ilmu Keperawatan


Universitas Indonesia
Ekstensi 2019/2020
SATUAN ACARA KEGIATAN

Masalah : Kurang pengetahuan Ibu dan Keluarga dalam pentingnya pemberian ASI
Pokok bahasan : Pemberian ASI
Sub pokok bahasan : Pentingnya pemberian ASI, efek bayi tidak diberikan ASI dan Resiko gizi
buruk bayi
Sasaran : Ibu N. dan Keluarga Ibu N.
Waktu : 09.00-09.20 WIB (20 menit)
Pertemuan Ke : 1 (Pertama)
Hari/tanggal : Jumat, 17 Oktober 2019
Penyaji : Kelompok Home Group 5
Tempat : Rumah Ibu N.

A. Tujuan Intruksional Umum (TIU)


Setelah mengikuti pendidikan kesehatan Ibu dan Keluarga mampu mengetahui dan
memahami pentingnya pemberian ASI, dampak jika bayi tidak diberikan ASI dan risiko gizi
buruk pada bayi.
B. Tujuan Intruksional Khusus (TIK)
Setelah diberikan penyuluhan selama 20 menit Ibu dan Keluarga dapat:
1. Mengetahui tentang manfaat pemberian ASI, dampak tidak diberikan ASI dan
risiko gizi buruk.
2. Menjelaskan manfaat pemberian ASI, , dampak tidak diberikan ASI dan risiko
gizi buruk.
3. Mendengarkan manfaat pemberian ASI, dampak tidak diberikan ASI dan risiko
gizi buruk dengan baik.
4. Menjelaskan manfaat pemberian ASI, , dampak tidak diberikan ASI dan risiko
gizi buruk.
5. Mampu memberikan ASI kepada bayi .
C. Materi Penyuluhan
1. Pengertian ASI (Air Susu Ibu)
Air Susu Ibu (ASI) adalah suatu emulsi dalam larutan protein, laktosa dan garam-garam
organik yang disekresikan oleh kedua belah kelenjar payudara ibu pasca melahirkan, dan
berguna sebagai makanan bayi. ASI merupakan cairan alamiah yang mudah didapat dan
fleksibel, dapat diminum tanpa persiapan khusus dengan temperatur yang sesuai dengan
bayinya serta bebas dari kontaminasi bakteri sehingga mengurangi resiko gangguan
intestinal. Keseimbangan zat-zat gizi yang terkandung dalam ASI sangat lengkap dan
sempurna, yakni kaya akan sari-sari makanan yang mempercepat pertumbuhan sel-sel otak
dan perkembangan sistem saraf. Selain itu, pemberian ASI pada bayi dapat melindunginya
dalam melawan kemungkinan serangan penyakit.
2. Manfaat Pemberian ASI
a. Manfaat ASI Bagi Bayi
1) Menjadikan pertumbumbuhan tubuhnya relative ideal, dan terhindar dari
kecenderungan obesitas.
2) Kandungan zat pembangun otak pada ASI jauh lebih baik dari susu formula.
Maka, proses tumbuh kembang otak bayi berjalan lebih cepat. Sehingga
cenderung lebih cerdas dibandingkan dengan anak seusianya yang tak diberi
ASI.
3) Memudahkan BAB bayi. Sebab, ASI mudah diserap system pencernaan bayi.
4) Membantu pembentukan rahang yang baik, dan menguatkan tulang-tulang
tubuhnya.
5) Mencegah dan mengurangi infeksi, seperti infeksi saluran pencernaan (diare),
infeksi saluran pernapasan, serta infeksi telinga.
6) Mengurangi resiko kencing manis, kanker pada anak, dan penyakit jantung
pada anak
7) Bagi bayi prematur, pemberian ASI kepadanya sangat berguna untuk
merangsang pematanngan organ-organ tubuhnya yang belum sempurna,
sehingga dapat berfungsi dengan baik.
8) Saat ASI diberi langsung dari sumbernya, sambil anda menatap, berbicara,
menyentuh lembut bayi sesungguhnya anda sedang merangsang dan melatih
kepekaan segenap indra dan fungsi organ-organ tubuhnya. Dengan kata lain,
menyusui ASI sesungguhnya sekaligus melatih dan membangkitkan potensi-
potensi kecerdasan awalnya.
b. Manfaat ASI bagi Ibu
Seorang ibu, sudah tentu mendapatkan manfaat langsung pemberian ASI pada
bayinya, yakni:
1) Mengokohkan ikatan batin (bonding) dengan bayi
Dengan memberi ASI, seorang ibu lebih mampu mengekspresikan perasaan
terdalamnya pada si buah hati. Dengan begitu kedekatan emosional dan ikatan
batin dengan bayi pun jadi lebih kokoh.
2) Dapat melangsingkan tubuh
Perlu diingatkan, sebagai besar komponen ASI diproduksi dari cadangan
timbunan lemak ibu saat hamil. Maka secara teoritis, pemberian ASI mampu
mempercepat pemulihan kondisi tubuh kembali seperti sebelum hamil.
3) Mampu mengurangi risiko berbagai penyakit
Seperti osteoporosis, kanker Rahim dan dinding Rahim, serta kanker indung
telur dan kanker payudara.
4) Sarana latihan manajemen waktu yang efektif
Ibu yang menyusui ASI tergerak membagi jadwal harian sebaik mungkin.
Sepert bekerja, beristirahat, bangun ditengah malam untuk menyusui, serta
mengurus suami dan rumah tangga.
5) Lebih peduli pada kebersihan
Mengingat bayi tercinta dalam pelukannya harus tetap sehat maka ibu pun
semakin peduli terhadap kebersihan serta kesehatan diri dan lingkungannnya.
6) Sebagai metode KB alamiah yang sifatnya sementara dan murah
Selagi seorang ibu menyusui bayinya dan belum mendapat haid, kemungkinan
tidak akan hamil pada enam bulan pertama setelah melahirkan. Bahkan hingga
bayinya berusia 12 bulan kemungkinan hamil kembali pun sangat kecil.
3. Pedoman ASI Eksklusif
Bagi ibu yang memutuskan memberi ASI eksklusif, terdapat beberapa pedoman dalam
pemberian ASI. Pedoman ini akan turut menentukan kelancaran produksi ASI.
1) Bulatkan niat, tekad, dan keyakinan untuk memberikan ASI eksklusif bagi bayi
Anda. Jauh hari sebelum melahirkan, Anda harus mempunyai keyakinan yang
kuat, bahwa Anda mampu dan akan memberi ASI eksklusif pada bayi Anda.
Sebab, ASI merupakan makanan paling sempurna dan tiada duanya bagi tumbuh
kembangnya.
2) Segeralah berikan ASI begitu bayi baru lahir. Hindari bayi mengenal susu botol
terlebih dulu daripada ASI. Sebelum persalinan, baik normal maupun melaui
Caesar, katakana kepada sokter atau bidan bahwa anda akan memberikan ASI
eksklusif. Bisa juga anda meminta fasilitas “rawat gabung”. Dimana anda dan
bayi bebrada dalam ruang yang sama sehingga memudahkan pemberian ASI.
Biasanya, para dokter akan membantu dan memahami keinginan anda tersebut.
Usahakan pemberian ASI tidak lebih dari 1 jam setelah kelahirannya. Usai
pemotongan tali pusar, bayi jangan dulu dipisahkan dari anda. Jangan dulu
dibedong, atau dibersihkan terlebih dahulu. Tapi, segera letakkan bayi diatas
perut anda. Dengan reflex bayi yang paling awal, yakni rooting reflex (reflex
mencari putting), bayi akan berusaha mencari putting susu. Anda tidak perlu
membantunya menemukan yang dicarinya. Perjuangan bayi mendapatkan puting,
lalu mengisapnya kuat-kuat untuk pertama kalinya, itulah yang disebut Inisiasi
Menyusu Dini (IMD).
3) Sambil menyusui, tataplah matanya, bicaralah padanya dan sentuhlah dengan
lembut anggota-anggota tubuhnya. Dengan begitu, berarti anda sedang
merangsang fungsi-fungsi pancaindranya sedini mungkin. Hal ini akan membantu
proses pertumbuhan dan pematangan fungsi organ-organnya. Pada sisi lain, anda
pun sesungguhnya sedang membangun fondasi ikatan batin antara seorang ibu
dan anak.
4) Konsumsilah makanan dan minuman bergizi. Jauh-jauh hari sebelum ke
kelahiran, pemenuhan gizi lengkap dan berimbang seharusnya telah menjadi gaya
hidup anda. Pada wanita yang tidak menyusui, kebutuhan kalorinya sekitar 1800
kalori per hari. Sementara, bagi wanita menyusui, butuh tambahan sekitar 500
kalori. Dengan begitu, kebutuhan kalori per hari menjadi sekitar 2300 kalori.
Apalagi jika anak yang dilahirkan kembar, tentu kebutuhan kalorinya pun
bertambah. Tambahan kalori diperoleh dari makanan dan minuman bergizi.
Untuk itu, perbanyaklah makanan berprotein, kalsium, vitamin, serat, lemak, dan
aneka sayuran segar, terlebih daun katuk. Minumlah minimal delapan gelas
sehari. Sebab, sekitar 85% ASI terbuat dari air. Biasakan meminum jus buah dan
susu. Mengingat kondisi setiap ibu berbeda-beda, sebaiknya anda berkonsultasi
dengan dokter atau ahli gizi. Tanyakan tentang berapa kira-kira kebutuhan gizi
yang tepat untuk anda dan apa saja jenis makanan yang perlu atau tidak perlu
dikonsumsi.
5) Perbanyak menghadirkan momen-momen kebahagiaan dan hindari stress.
Suasana hati yang bahagia menjalani hari-hari bersama bayi, membuat
metabolism tubuh ibu merespon secara positif pula. Dengan begitu berpengaruh
pada produktivitas ASI. Sebaliknya, jika hati selalu diliputi stress, akan
berdampak kurang baik bagi metabolism tubuh. Produktivitas ASI pun terganggu.
Selain itu, setumpuk perasaan stress yang terbawa saat memberikan ASI akan
membuat rangsangan-rangsangan anda pada bayi tidak akan berjalan secara
optimal. Padahal, rangsangan-rangsangan itu penting dalam rangka mematangkan
fungsi-fungsi organ tubuhnya.
6) Tidur dan istirahat yang cukup. Kondisi tubuh yang bugar karena cukup istirahat,
turut menentukan produktivitas ASI anda. Lebih baik mengambil waktu tidur
anda saat bayi juga sedang tidur. Kemudian, segera bangun begitu bayi merengek
minta disusui. Seiring berjalannya waktu dan pulihnya kondisi paska persalinan,
biasanya jam tidur bayi akan semakin teratur.
7) Jika anda terserang sakit flu, teruskan pemberian ASI pada bayi. Kerap kali,
muncul kekhawatiran, ketika anak terserang flu. ASI mempunyai antibodi untuk
si anak.
4. Langkah Pemberian ASI
Beberapa hal berikut ini dapat dilakukan agar proses menyusui mudah dan
menyenangkan bagi ibu dan bayi:
a. Pastikan ibu dan bayi berada dalam kondisi rileks dan nyaman.
Posisi kepala bayi harus lebih tinggi dibandingkan tubuhnya, hal ini dimaksudkan agar
bayi lebih mudah menelan. Ibu dapat menyangga dengan tangan ataupun mengganjal
dengan bantal. Kemudian, tempatkan hidung bayi sejajar dengan puting. Hal ini akan
mendorong bayi membuka mulutnya.
b. Mendekatkan bayi ke payudara.
Ketika bayi mulai membuka mulutnya dan ingin menyusu, maka dekatkan bayi ke
payudara ibu. Tunggu hingga mulutnya terbuka lebar dengan posisi lidah ke arah
bawah. Jika bayi belum melakukannya, ibu dapat membimbing bayi dengan dengan
menyentuh lembut bagian bawah bibir bayi dengan puting susu ibu.
c. Perlekatan yang benar.
Posisi perlekatan terbaik bayi menyusui yaitu mulut bayi tidak hanya menempel pada
puting, namun pada area bawah puting payudara dan selebar mungkin. Perlekatan ini
merupakan salah satu syarat penting dalam cara menyusui dengan benar. Tanda bahwa
perlekatan sudah baik yaitu ketika ibu tidak merasakan nyeri saat bayi menyusu dan
bayi memperoleh ASI yang mencukupi. Ibu dapat mendengarkan saat bayi menelan
ASI.
d. Membetulkan posisi bayi.
Jika ibu merasa nyeri, lepas perlekatan dengan memasukan jari kelingking ke dalam
mulut dan letakkan di antara gusinya. Gerakan ini akan membuatnya berhenti menyusu
sementara Anda bisa menyesuaikan posisi bayi. Kemudian, coba lagi untuk perlekatan
yang lebih baik. Setelah perlekatan sudah benar, umumnya bayi akan dapat menyusu
dengan baik.
e. Waktu menyusu.
Bayi menyusu sekitar 5 hingga 40 menit, tergantung kebutuhannya. Untuk bayi yang
baru lahir, biasanya bayi perlu disusui setiap 2 – 3 jam dengan dengan waktu menyusu
15 – 20 menit setiap kalinya. Umumnya dibutuhkan beberapa waktu untuk adaptasi ibu
dan bayi, agar proses menyusui berjalan lancar.

D. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR


No Tahap Kegiatan Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta Waktu
1 Kegiatan pra a. Mempersiapkan materi, media, a. Mempersiapkan diri 3 Menit
pembelajaran tempat b. Menjawab salam
b. Memberi salam
c. Perkenalan
d. Kontrak waktu
2 Membuka a. Menjelaskan tujuan a. Menyimak 2 Menit
pelajaran b. Menjelaskan pokok bahasan b. Menyamakan
persepsi

3 Kegiatan Inti a. Memberikan penjelasan a. Menyimak, 10 Menit


b. Menerapkan metode yang tepat mendengarkan, dan
c. Menggunakan media yang tepat berdiskusi bersama
d. Melakukan demonstrasi b. Mendemonstrasikan
e. Melakukan evaluasi yang telah diajarkan
4 Kegiatan penutup a. Menyimpulkan a. Menyimak, 5
b. Melakukan klarifikasi mendengarkan, dan
c. Ada tindak lanjut menyimpulkan
d. Menutup kegiatan

E. METODE, MEDIA, DAN SUMBER


1. Metode:
Ceramah, Diskusi, dan Demonstrasi
2. Media:
Penggunaan Lembar balik dan Leatflet (Pentingnya Pemberian ASI pada Bayi)
3. Sumber:
Astutik, R.Y. (2014). Payudara dan Laktasi. Jakarta: Salemba Medika.
Cadwell, K. (2011). Buku Saku Manajemen Laktasi. Jakarta: EGC.
Purwanti, H.S. (2004). Konsep Penerapan ASI Eksklusif Buku Saku Bidan.
Jakarta: EGC.
F. KRITERIA EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
a. Ibu datang di tempat pertemuan
b. Tempat pertemuan di rumah Ibu N.
c. Pertemuan dilaksanakan pada pukul 09.00-09.20 WIB
2. Evaluasi proses
a. Kegiatan berjalan dengan tertib dan lancar
b. Ibu N mampu menyimak dengan baik
c. Ibu N mampu menyebutkan kembali 3 dari 8 manfaat ASI bagi bayinya
d. Ibu N mampu menyebutkan kembali 3 dari 6 manfaat ASI bagi Ibunya
e. Ibu N mampu menyebutkan kembali 3 dari 7 pedoman ASI Esklusif
f. Ibu N mampu mendemonstasikan langkah-langkah pemberian ASI.
3. Evaluasi Hasil
Ibu N mampu memberikan ASI kepada bayinya dengan cara yang benar.

G. PENGORGANISASIAN
1. Ketua Pelaksana : Yudha Radityadana (1906428556)
2. Seketaris : Devy Dwiwanti (1906428322)
3. Bendahara : Rosalina (1906428505)
4. Narasumber : Juju Juariah (1906428386)
5. Pembawa Acara : Nisrina Ulfah (1906428455)
6. Moderator : Nathalia Rose F.K (1906428442)

Anda mungkin juga menyukai