Anda di halaman 1dari 13

A.

Anatomi dan Fisiologi Payudara

Gambar 1. Anatomi Fisiologi Payudara

Setiap payudara terdiri dari 15 sampai 20 lobus dari jaringan kelenjar. Jumlah

lobus tidak berhubungan dengan ukuran payudara. Setiap lobus terbuat dari

ribuan kelenjar kecil yang disebut alveoli atau acini. Kelenjar ini bersama-

sama membentuk sejumlah gumpalan, mirip buah anggur yang merambat.

Alveoli (alveoli dan acinus singular) menghasilkan susu dan substansi lainnya

selama masa menyusui. Setiap bola memberikan makanan ke dalam pembuluh

tunggal lactiferous yang mengalirkannya keluar melalui putting susu. Sebagai

hasilnya, terdapat 15-20 saluran putting susu, mengakibatkan banyak lubang

pada putting susu. Dibelakang putting susu pembuluh lactiferous agak

membesar sampai membentuk penyimpanan kecil yang disebut lubang-lubang

lactiferous (lactiferous sinuses).

Putting susu dan aerola terletak di bagian tengah setiap payudara. Biasanya

mempunyai warna dan tekstur yang berbeda dari kulit di sekelilingnya.

Warnanya bermacam-macam dari yang merah muda pucat, sampai hitam dan

gelap selama masa kehamilan dan menyusui. Teksturnya dapat bermacam-

macam antara sangat halus sampai berkerut dan bergelombang. Puting susu

biasanya menonjol keluar dari permukaan payudara. Aerola semacam daerah

pigmen yang mengelilingi putting susu. Ukurannya bermacam-macam

tergantung dari setiap wanita. Dan beberapa ukuran yang bermacam-macam

itu normal dari tiap payudara pada wanita yang sama. Putting susu dan aerola
disusun oleh urat otot yang lembut dan merupakan sebuah jaringan yang tebal

berupa urat saraf berada di ujungnya.

B. Dukungan bidan dalam pemberian ASI

Bidan yang bekerja pada pelayanan kesehatan di harapkan melakukan

berbagai upaya untuk melindungi, meningkatkan, dan mendukung pemberian

ASI serta memberikan penyuluhan dan nasehat yang obyektif dan konsisten

pada ibu hamil dan ibu yang baru melahirkan tentang pemberian ASI.

Dalam hal ini bidan mempunyai peran yang sangat penting dalam menunjang

program pemerintah dalam pemberian ASI. Oleh karenanya seorang bidan

perlu mengetahui manfaat Pemberian ASI bagi ibu dan keluarga. Bukti

menunjukkan bahwa bila ibu tahu cara yang benar untuk memposisikan

bayinya pada payudaranya, menyusui pada waktu yang diinginkan bayinya

(on demand) dan memperoleh dukungan serta percaya diri tentang

kemampuannya memberi ASI, berbagai penyulit yang umum dapat

dihindari/dicegah.

1. Peranan awal bidan dalam mendukung pemberian ASI:

a. Yakinlah bahwa bayi memperoleh makanan yang mencukupi dari

payudara ibunya.

b. Bantu ibu sedemikian rupa sehingga ibu mampu menyusui bayinya

sendiri.

2. Petunjuk bagaimana bidan memberikan dukungan pemberian ASI kepada

ibu:
a. Biarkan bayi bersama ibu segera sesudah lahir

Hal ini penting untuk membina hubungan/ikatan batin disamping

pemberian ASI pada bayi yang normal pada waktu bangun dan sadar

selama beberapa jam pertama sesudah lahir, kemudian memasuki masa

tidur pulas. Pada saat terbangun penting untuk membuat bayi

menerima ASI dan pada saat itu buat bayi merasa hangat dengan

membaringkan dan menempel pada kulit ibunya.

b. Ajarkan cara merawat payudara yang sehat pada ibu untuk mencegah

masalah umum yang timbul.

Ibu harus menjaga agar tangan dan puting susunya selalu bersih untuk

mencegah kotoran dan kuman masuk ke dalam mulut bayi. Hal ini juga

mencegah luka pada puting susu dan infeksi pada payudara. Ibu harus

mencuci tangan dengan sabun dan air sebelum menyentuh puting susu

dan sebelum menyusui bayinya. Ibu juga harus mencuci tangannya

sesudah buang air kecil atau besar atau apabila menyentuh sesuatu

yang kotor. Ibu juga harus membersihkan payudaranya dengan asir

bersih satu kali sehari. Ia tidak boleh mengoleskan krim, minyak.

Alkohol, atau sabun pada puting susunya.

c. Bantulah ibu pada waktu pertama kali memberi ASI

Penentuan posisi disini adalah penting

Posisi ibu dan bayi yang benar

Posisi yang paling baik bagi seorang ibu baru untuk menyusui adalah:
Berbarng miring, ini posisi yang amat baik untuk pemberian ASI yang

pertama kali.

Duduk, hal ini penting untuk memberikan topangan/sandaran pada

punggung ibu dalam posisinya tegak lurus (90 derajat) terhadap

pangkuannya hal ini mungkin dapat dilakukan dengan duduk bersila

diatas tempat tidur atau lantai, atau duduk di kursi.

Badan bayi harus dihadapkan kearah badan ibu dan mulutnya berada

dihadapan puting susu ibunya. Leher bayi harus sedikit ditengadahkan.

Sebaiknya bayi di topang pada bahunya sehingga posisi kepala yang

agak tengadah dapat dipertahankan. Kepala dapat ditopang dengan

jari-jari tangan yang terentang atau pada lekukan siku ibunya. Akan

membantu apabila bayi dalam keadaan terbedong sehingga tangannya

berada di sisi badan. Bila mulut bayi disentuhkan dengan lembut ke

puting susu ibunya, ia akan membuka mulutnya lebar-lebar (refleks

rooting). Pada saat mulut bayi terbuka maka putting susu ibu langsung

dimasukan ke dalam mulut bayi dengan cepat ke payudara ibu.

Sarannya adalah memposisikan bibir bawah paling sedikit 1,5 cm dari

pangkal putting susu. Bayi harus mengulum sebagian besar dari aerola

di dalam mulutnya dengan lidah dan rahang bawah, bila diposisikan

dengan benar, bayi akan membentuk suatu pentil dari jaringan putting

susu dan payudara dan sinus laktiferus sekarang akan berada didalam

rongga mulut bayi putting susu akan masuk sejauh langit-langit

tersebut. Sentuhan ini akan merangsang refleks penghisapan. Rahang


bawah bayi menutup pada jaringan payudara, penghisapan akan terjadi

dan putting susu ditangkap dengan baik didalam rongga mulut,

sementara lidah memberikan penekanan yang berulang-ulang secara

teratur sehingga ASI akan keluar dari duktus laktiferus.

d. Tanda-tanda bahwa bayi telah berada pada posisi yang baik pada

payudara

1) Seluruh tubuhnya berdekatan dan terarah pada ibu

2) Mulut dan dagunya berdekatan dengan payudara

3) Aerola tidak akan bisa terlihat dengan jelas

4) Kita dapat melihat bayi melakukan hisapan yang lamban dan

dalam menelan ASInya.

5) Bayi terlihat tenang dan senang

6) Ibu tidak merasakan adanya nyeri pada putting susu.

C. Manfaat pemberian ASI

1. Manfaat untuk bayi:

a. ASI merupakan sumber makanan yang mengandung nutrisi yang

lengkap untuk bayi.

b. ASI dapat meningkatkan daya tahan tubuh bayi karena mengandung

berbagai zat antibody sehingga akan jarang sakit.

c. ASI meningkatkan kecerdasan

d. Dengan menyusui maka akan terjalin rasa kasih sayang antara ibu dan

bayi.
e. Sebagai makanan tunggal untuk memenuhi semua kebutuhan

pertumbuhan bayi sampai usia 6 bulan.

f. Melindungi anak dari serangan alergi

2. Manfaat untuk ibu:

a. Membantu ibu memulihkan diri dari proses persalinannya

b. Membuat kontraksi rahim lebih cepat dan memperlambat perdarahan

c. Ibu yang menyusui kecil kemungkinan menjadi hamil dalam 6 bulan

pertama sesudah melahirkan (kadar prolaktin yang tinggi menekan

hormone FSH dan ovulasi).

d. Ibu dapat mencurahkan kasih sayang sepenuhnya pada bayi dan

membuat bayi merasa nyaman.

e. Manfaat lain ASI

Beberapa manfaat lain ASI menurut (Depkes RI, 2001:124), antara

lain:

1) Perlindungan terhadap penyakit

Penelitian menunjukkan, bayi yang diberi ASI secara khusus

terlindung dari serangan penyakit sistem pernafasan dan

pencemaran. Hal itu disebabkan zat-zat kekebalan tubuh didalam

ASI memberikan perlindungan terhadap penyakit adalah

penyediaan lingkungan yang ramah bagi bakteri “menguntungkan”

yang disebut “flora normal”.

Keberadaan bakteri ini menghambat perkembangan bakteri, virus

dan parasit berbahaya. Penelitian lain membuktikan bahwa terdapat


unsur-unsur di dalam ASI yang dapat membentuk sistem kekebalan

melawan penyakit-penyakit menular dan membantunya agar

bekerja dengan benar.

2) Manfaat bagi bayi prematur

Air susu ibu yang memiliki bayi prematur mengandung lebih

banyak zat lemak, protein, natrium, klorida, dan besi untuk

memenuhi kebutuhan bayi. Bahkan telah dibuktikan bahwa fungsi

mata bayi berkembang lebih baik pada bayi-bayi prematur yang

diberi ASI dan mereka mempelihatkan kecakapan yang lebih baik

dalam tes kecerdasan. Selain itu, mereka juga mempunyai banyak

sekali kelebihan lainnya.

3) Mengurangi resiko penyakit jantung

Para ilmuwan Univesitas Bristol mengungkap bahwa di antara

manfaat ASI jangka panjang adalah dampak baiknya terhadap

tekanan darah, yang dengannnya tingkat bahayanya serangan

jantung dapat dikurangi. Kelompok peneliti tersebut

menyimpulkan bahwa perlindungan yang diberikan ASI

disebabkan oleh kandungan zat gizinya. Menurut hasil penelitian

itu, yang diterbitkan dalam jurnal kedokteran Circulation, bayi

yang diberi ASI berkemungkinan lebih kecil mengidap penyakit

jantung. Telah diungkap bahwa keberadaan asam-asam lemak tak

jenuh berantai panjang (yang mencegah pengerasan pembuluh

arteri), serta fakta bahwa bayi yang diberi ASI menelan sedikit
natrium (yang berkaitan erat dengan tekanan darah) yang

dengannya tidak mengalami penambahan berat badan berlebihan,

merupakan beberapa diantara manfaat ASI bagi jantung.

4) Mengurangi resiko diabetes

Keberadaan hormon lain yang disebut leptin di dalam ASI yang

memiliki peran utama dalam metabolisme lemak. Leptin dipercayai

sebagai molekul penyampai pesan kepada otak bahwa terdapat

lemak pada tubuh. Jadi, menurut pernyataan Dr. Martin, hormon-

hormon yang didapatkan semasa bayi mengkonsumsi ASI

mengurangi resiko penyakit-penyakit seperti kelebihan berat

badan, diabetes jenis dua dan kekebalan terhadap insulin.

5) Mengurangi resiko kanker

Berdasarkan hasil seluruh penelitian yang telah dilakukan, terbukti

bahwa ASI, yang dibahas dalam ratusan tulisan yang telah terbit,

melindungi bayi terhadap kanker. Hal ini telah diketahui, walaupun

secara fakta mekanismenya belum sepenuhnya dipahami. Ketika

sebuah protein ASI membunuh sel-sel tumor yang telah

ditumbuhkan di dalam laboratorium tanpa merusak sel yang sehat

mana pun, para peneliti menyatakan bahwa sebuah potensi besar

telah muncul. Catharina Svanborg, Profesor imunologi klinis di

Universitas Lund, Swedia, memimpin kelompok penelitian yang

menemukan rahasia mengagumkan ASI ini.


6) Membantu perkembangan otak

ASI peranan sangat penting dalam perkembangan otak karena gula

dan lemak yang dikandungnya. Penelitian pembandingan terhadap

bayi yang diberi ASI dengan bayi yang diberi susu buatan pabrik

yang dilakukan oleh James W. Anderson, seorang ahli dari

Universitas Kentucky, membuktikan bahwa IQ bayi yang diberi

ASI lebih tinggi 5 angka daripada bayi lainnya. Berdasarkan hasil

penelitian ini ditetapkan bahwa ASI yang diberikan hingga enam

bulan bermanfaat bagi kecerdasan bayi, dan anak yang disusui

kurang dari delapan minggu tidak memberikan manfaat pada IQ.

7) Membantu pertumbuhan tulang

Unsur-unsur seperti kalsium yang dimilikinya berperan besar

dalam perkembangan tulang-tulang bayi.

D. Komposisi gizi dalam ASI

ASI mudah dicerna, karena selain mengandung zat gizi yang sesuai, juga

mengandung enzim-enzim untuk mencernakan zat-zat gizi yang terdapat

dalam ASI tersebut. ASI mengandung zat-zat gizi berkualitas tinggi yang

berguna untuk pertumbuhan dan perkembangan kecerdasan bayi/anak. Selain

mengandung protein yang tinggi, ASI memiliki perbandingan antara Whei dan

Casein yang sesuai untuk bayi. Rasio Whei dengan Casein merupakan salah

satu keunggulan ASI dibandingkan dengan susu sapi. ASI mengandung whey

lebih banyak yaitu 65:35. Komposisi ini menyebabkan protein ASI lebih
mudah diserap. Sedangkan pada susu sapi mempunyai perbandingan Whey:

Casein adalah 20:80, sehingga tidak mudah diserap.

Komposisi gizi ASI diantaranya:

1. Protein dalam ASI

a. ASI mengandung alfa-laktalbumin baik untuk pencernaan bayi

b. ASI mengandung asam amino enseiil taurin yang tinggi yang penting

untuk pertumbuhan retina dan bilirubin.

c. Asam amino sistin penting untuk pertumbuhan otak

d. Tirosin dan Fenilanin rendah baik untuk bayi prematur

e. Laktoferin berfungsi untuk mengangkut zat besi

f. Lisozin merupakan antibodi alami.

2. Karbohidrat dalam ASI

Karbohidrat yang utama terdapat dalam ASI adalah Laktosa yang akan

diubah menjadi asam laktat, yang berfungsi:

a. Penghambat pertumbuhan bakteri

b. Memacu mikroorganisme untuk memproduksi asam organik dan

mekanisme vitamin.

c. Memudahkan absorpsi Ca, F, Mg

d. Selain laktosa juga terdapat glukosa, galaktosa, dan glukosamin.

Galaktosa ini penting untuk pertumbuhan otak dan medulla spinalis.

Glukosamin memacu pertumbuhan Laktobacilus bifidus yang sangat

menguntungkan bayi.
3. Lemak dalam ASI

Keadaan lemak dalam ASI merupakan sumber kalori yang utama bagi

bayi, dan sumber vitamin yang larut dalam lemak (A, D, E, dan K) dan

sumber asam lemak yang esensiil. Selain jumlahnya yang mencukupi,

jenis lemak yang ada dalam ASI mengandung lemak kebutuhan sel

jaringan otak yang sangat mudah dicerna serta mempunyai jumlah yang

cukup tinggi. Dalam bentuk Omega 3, Omega 6, DHA, AA. Kolesterol

merupakan bagian dari lemak yang penting yang meningkatkan

pertumbuhan otak bayi.

4. Mineral dalam ASI

a. ASI mengandung mineral yang lengkap

b. Garam organic yang terdapat dalam ASI terutama adalah kalsium,

kalium, dan natrium dan asam klorida, dan fosfat.

c. Zat besi dan kalsium di dalam ASI merupakan mineral yang sangat

stabil.

5. Air dalam ASI

Kira-kira 88% dari ASI terdiri dari air. Air ini berguna untuk melarutkan

zat-zat yang terdapat di dalamnya. ASI merupakan sumber air yang secara

metabolic adalah aman. Air yang relative tinggi dalam ASI ini akan

meredakan rangsangan haus dari bayi.

6. Vitamin dalam ASI


Vitamin dalam ASI dapat dikatakan lengkap. Vitamin cukup untuk 6 bulan

sehingga tidak perlu ditambah kecuali vitamin K karena bayi baru lahir

ususnya belum mampu membentuk vitamin K.

7. Taurin, DHA dan AA pada ASI

a. Taurin adalah sejenis asam amino kedua yang terbanyak dalam ASI

yang berfungsi sebagai neuro-transmitter dan berperan penting untuk

proses maturasi sel otak. Percobaan pada binatang menunjukkan

bahwa defisiensi taurin akan berakibat terjadinya gangguan pada retina

mata. Decosahexanoic Acid (DHA) dan Arachidonic Acid (AA)

adalah asam lemak tak jenuh rantai panjang (polyunsaturated fatty

acids) yang diperlukan untuk pembentukan sel-sel otak yang optimal.

b. Jumlah DHA dan AA dalam ASI sangat mencukupi untuk menjamin

pertumbuhan dan kecerdasan anak. Disamping itu DHA dan AA dalam

tubuh dapat dibentuk/disintesa dari substansi pembentuknya

(precursor) yaitu masing-masing dari Omega 3 (asam linolenat) dan

Omega 6 (asam linoleat).

E. Upaya memperbanyak ASI

1. Untuk bayi

a. Menyusui bayi setiap 2 jam, siang dan malam dengan lama menyusui

antara 10-15 menit di setiap payudara.

b. Bangunkan bayi, lepas baju yang menyebabkan rasa gerah

c. Pastikan bayi menyusui dengan posisi menempel yang baik dan

dengarkan suara menelan yang aktif.


d. Susui bayi di tempat yang tenang dan nyaman dan minumlah setiap

kali menyusui.

2. Untuk ibu

a. Ibu harus meningkatkan istirahat dan minum

b. Makan makanan yang bergizi

c. Petugas kesehatan harus mengamati ibu yang menyusi bayinya dan

mengoreksi setiap kali terdapat masalah pada posisi penempelan.

d. Susukan bayinya sesering mungkin

Anda mungkin juga menyukai