Anda di halaman 1dari 8

MATERI PENYULUHAN IMD & ASI EKSKLUSIF

A. IMD
a. Pengertian
Inisiasi Menyusui Dini (IMD) adalah permulaan kegiatan menyusu dalam
satu jam pertama setelah bayi lahir. Inisiasi dini juga bisa diartikan sebagai cara
bayi menyusu satu jam pertama setelah lahir dengan usaha sendiri dengan kata
lain menyusu bukan disusui. Cara bayi melakukan inisiasi menyusui dini ini
dinamakan The Breast Crawl atau merangkak mencari payudara (Maryunani,
2012).
Inisiasi Menyusu Dini (IMD) adalah bayi diberi kesempatan mulai
(inisiasi) menyusu sendiri segera setelah bayi lahir (dini) dengan meletakkan
langsung bayi yang baru lahir di dada ibunya dan membiarkan bayi ini merayap
untuk menemukan puting susu ibu untuk menyusu. Inisiasi Menyusu Dini harus
dilakukan langsung saat lahir, tanpa boleh ditunda dengan kegiatan menimbang
atau mengukur bayi. Bayi juga tidak boleh dibersihkan, hanya dikeringkan kecuali
tangannya. Proses ini harus berlangsung kulit ke kulit antara bayi dan ibu
(Kemenkes, 2014).
b. Manfaat IMD
Menurut Roesli (2008) menyampaikan bahwa IMD bermanfaat bagi ibu
dan bayi baik secara fisiologis maupun psikologis, yaitu sebagai berikut :
 Ibu
Sentuhan dan hisapan payudara ibu mendorong keluarnya
oksitosin. Oksitosin menyebabkan kontraksi pada uterus sehingga
membantu keluarnya plasenta dan mencegah perdarahan. Oksitosin juga
menstimulasi hormon–hormon lain yang menyebabkan ibu merasa aman
dan nyaman, sehingga ASI keluar dengan lancar.
 Bayi
Bersentuhan dengan ibu memberikan kehangatan, ketenangan
sehingga nafas dan denyut jantung bayi menjadi teratur. Bayi memperoleh
kolostrum yang mengandung antibodi dan merupakan imunisasi pertama.
Di samping itu, kolostrum juga mengandung yang membantu usus bayi
berfungsi secara efektif, sehingga mikroorganisme dan penyebab alergi
lain lebih sulit masuk ke dalam tubuh.
 Manfaat secara psikologis :
Adanya Ikatan Emosi (Emotional Bonding) :
- Hubungan Ibu – Bayi lebih erat dan penuh kasih sayang
- Ibu merasa lebih bahagia
- Bayi lebih jarang menangis
- Ibu berperilaku lebih peka (affectionately)
- Lebih jarang menyiksa bayi (child abused)
 Perkembangan : anak menunjukkan uji kepintaran yang lebih baik
dikemudian hari.
c. Tata Laksana IMD
Secara umum menurut Kemenkes (2014), tatalaksana IMD adalah sebagai
berikut :
 Menyusu Dini harus dilakukan langsung saat lahir, tanpa boleh ditunda
dengan kegiatan menimbang atau mengukur bayi.
 Bayi juga tidak boleh dibersihkan, hanya dikeringkan kecuali tangannya
 Letakkan langsung bayi yang baru lahir di dada ibunya dan membiarkan
bayi ini merayap untuk menemukan puting susu ibu untuk menyusu
 Proses ini harus berlangsung kulit ke kulit antara bayi dan ibu.
B. ASI
a. Pengertian ASI
Air Susu Ibu (ASI) adalah cairan yang disekresikan oleh kelenjar payudara
ibu berupa makanan alamiah atau susu terbaik bernutrisi dan berenergi tinggi
yang diproduksi sejak masa kehamilan (Wiji, 2013). ASI merupakan makanan
yang sempurna dan terbaik bagi bayi khususnya bayi 0-6 bulan karena
mengandung unsur-unsur gizi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan
perkembangan bayi yang optimal (Dinas Kesehatan Kota Semarang, 2015). ASI
berdasarkan definisi diatas adalah sumber makanan bagi bayi yang diproduksi
oleh kelenjar payudara ibu yang mengandung unsur gizi lengkap untuk memenuhi
kebutuhan bayi secara optimal.
ASI eksklusif adalah pemberian ASI dari ibu terhadap bayinya yang
diberikan tanpa minuman atau makanan lainnya termasuk air putih atau vitamin
tambahan lainnya (Widuri, 2013). ASI Eksklusif adalah pemberian ASI saja
kepada bayi sejak usia 0 – 6 bulan, tanpa penambahan apapun, air juga tidak,
benar-benar hanya ASI. Karena lambung bayi sangat kecil, dan ASI saja sudah
memenuhi seluruh kebutuhan gizi bayi secara sempurna (Kemenkes, 2014).
b. Jenis ASI
ASI yang dihasilkan oleh ibu memiliki jenis dan kandungan yang berbeda
beda, terdapat 3 jenis ASI yang diproduksi oleh ibu.
 Kolostrum
Kolostrum adalah cairan kekuning-kuningan yang diproduksi pada hari
pertama hingga keempat dengan kandungan protein dan zat antiinfeksi yang
tinggi serta berfungsi sebagai pemenuhan gizi dan proteksi bayi baru lahir
(Astutik, 2014)
 Transitional milk (ASI peralihan)
ASI peralihan adalah air susu ibu yang keluar setelah kolostrum. ASI
peralihan diproduksi 8-20 hari dengan kadar lemak, laktosa, dan vitamin larut
air yang lebih tinggi, dan kadar protein, mineral lebih rendah (Widuri, 2013)
 Mature milk (ASI matang)
ASI matang adalah air susu ibu yang dihasilkan sekitar 21 hari setelah
melahirkan dengan kandungan sekitar 90% air untuk hidrasi bayi dan 10%
karbohidrat, protein, dan lemak untuk perkembangan bayi (Widuri, 2013). ASI
matamg memiliki dua tipe yaitu foremilk dan hindmilk. Foremilk diproduksi
pada awal menyusui dengan kandungan tinggi protein, laktosa dan nutrisi
lainnya namun rendah lemak, serta komposisi lebih encer. Sedangkan hindmilk
diproduksi menjelang akhir menyusui dengan kandungan tinggi lemak (Astutik,
2014)
c. Kandungan ASI
ASI merupakan makanan paling ideal dan seimbang bagi bayi, menurut
Astutik (2014), zat gizi yang terkandung dalam ASI adalah:
 Nutrien
- Lemak
Lemak merupakan sumber kalori utama dalam ASI yang mudah
diserap oleh bayi. Asam lemak essensial dalam ASI akan membentuk
asam lemak tidak jenuh rantai panjang decosahexaenoic acid (DHA) dan
arachidoic acid (AA) yang berfungsi untuk pertumbuhan otak anak.
- Karbohidrat
Laktosa merupakan karbohidrat utama dalam ASI yang bermanfaat
untuk meningkatkan absorbs kalsium dan merangsang pertumbuhan
lactobacillus bifidus
- Protein
Protein dalam ASI yaitu whey, kasein, sistin, dan taurin. Sistin dan
taurin merupakan asam amino yang tidak dapat ditemukan pada susu sapi.
Sistin diperlukan untuk pertumbuhan somatic dan taurin untuk
pertumbuhan anak.
- Garam dan Mineral
Kandungan garam dan mineral pada ASI relatif rendah karena
ginjal bayi belum dapat mengonsentrasikan air kemih dengan baik.
Kandungan garam dan mineral pada ASI kalsium, kaliun, natrium,
tembaga, zat besi, dan mangan.
- Vitamin
Vitamin pada ASI diantaranya vitamin D, E, dan K
 Zat Protektif
- Lactobasillus bifidus
Lactobasillus bifidus berfungsi mengubah laktosa ,emjadi asam
laktat dan asam asetat yang menyebabkan saluran pencernaan menjadi
lebih asamuntuk menghambat pertumbuhan mikroorganisme.
- Laktoferin
Laktoferin berikatan dengan zat besi untuk menghambat
pertumbuhan kuman tertentu seperti E. coli dan menghambat pertumbuhan
jamur kandida.
- Lisozim
Lisozim merupakan faktor protektif terhadap serangan bakteri
patogen serta penyakit diare.
- Komplemen C3 dan C4
Komplemen C3 dan C4 berfungsi sebagai daya opsonik,
anafilaktoksik, dan kemotaktik.
- Faktor antistreptokokus
Antistreptokokus melindungi bayi terhadap infeksi kuman
steptokokus.
- Antibodi
Antibodi dalam ASI dapat bertahan di dalam saluran pencernaan
bayi dan membuat lapisan pada mukosanya sehingga mencegah bakteri
patogen atau enterovirus masuk ke dalam mukosa usus.
- Imunitas Seluler
Imunitas seluler berfungsi membunuh dan memfagositosis
mikroorganisme, membentuk C3, C4, lisozim, serta laktoferin.
- Tidak Menimbulkan Alergi
Sistem Ig E pada bayi belum sempurna, sehingga bayi yang
diberikan susu formula akan merangsang aktivasi sistem Ig E dan
menimbulkan alergi.
d. Manfaat Pemberian ASI
ASI merupakan makanan yang sempurna bagi bayi, yang mana memiliki
berbagai manfaat, baik bagi bayi, ibu, keluarga dan negara. Manfaat ASI menurut
Kemenkes (2014) adalah
 Manfaat ASI bagi bayi
- ASI Ekslusif mengandung kombinasi dan jumlah gizi yang dibutuhkan
bayi secara lengkap dan sempurna
- Bayi yang baru lahir membutuhkan tingkat lemak yang lebih tinggi
selama 6 bulan, tubuh seorang ibu akan mengetahui hal itu dan
menyesuaikannya dengan tepat sehingga membantu memulai
kehidupannya dengan baik
- ASI mengandung antibodi dalam jumlah besar yang berasal dari tubuh
ibu, sehingga bayi memiliki kekebalan dan terhindar dari penyakit di
awal kehidupannya
- Bayi menjadi cerdas karena ASI mengandung nutrisi yang mendukung
pertumbuhan pesat otak bayi yang sedang terjadi diperiode emas ini
- Hormon yang terdapat di dalam ASI menciptakan rasa kantuk dan rasa
nyaman. Hal ini dapat membantu menenangkan kolik, dan membantu
membuat bayi tertidur setelah menyusu, ini dibutuhkannya untuk
bertumbuh
- Membantu perkembangan rahang dan merangsang pertumbuhan gigi
karena gerakan mengisap mulut bayi pada payudara sang ibu
- Menyusui secara psikologis baik bagi bayi dan meningkatkan ikatan
dengan ibu. Ibu tetap bisa melakukan kegiatan sambil menyusui. Bayi
tetap mendapat manfaat dari kehangatan dan keamanan karena
meringkuk ke tubuh ibu.
 Manfaat ASI bagi ibu dan keluarga
- Pelepasan hormon oksitosin ketika menyusui meningkatkan perasaan
tenang, nyaman, dan cinta untuk bayi
- Bagus untuk kesehatan. Menyusui membantu uterus kembali ke ukuran
normal lebih cepat dan mencegah perdarahan. Wanita yang menyusui
memiliki risiko lebih sedikit terkena osteoporosis dan beberapa tipe
kanker termasuk kanker payudara dan kanker ovarium
- ASI merupakan metode kontrasepsi yang alami
- Ibu menjadi cantik dan ceria. Cara paling mudah untuk menurunkan
berat badan. Menyusui membakar ekstra kalori sebanyak 200-250 per
hari.
- Ekonomis, karena menyusui itu gratis. Biaya untuk susu formula selama
seminggu bisa mencapai ratusan ribu rupiah. Dan biaya selama setahun
untuk susu formula mencapai lebih dari jutaan rupiah . Dan lebih dari
itu ibu harus membeli perlengkapan seperti dot, botol dan peralatan
sejenisnya kemudian Anda harus menjaga barang-barang tersebut tetap
bersih.
 Manfaat ASI bagi Negara
- Menurunkan angka kesakitan dan kematian anak
- Mengurangi subsidi untuk rumah sakit
- Mengurangi devisa pembelian susu formula
- Meningkatkan kualitas generasi penerus bangsa

Pertanyaan:
1. Apa pengertian dari ASI Eksklusif ?
2. Apa yang dimaksud dengan Inisiasi Menyusui Dini ?
3. Sebutkan manfaat dari pemberian ASI Eksklusif bagi bayi?
DAFTAR PUSTAKA

Astutik, R.Y.2014. Payudara dan Laktasi. Jakarta: Salema Medika

Dinas Kesehatan Kota Semarang. 2015. Profil Kota Semarang 2015.


http://www.dinkes.semarang kota.go.id, diakses pada tanggal 11 februari 2021

Kemenkes RI. 2014. Keluarga Sehat Idamanku Kota Sehat Kotaku. (www.depkes.co.id) Diakses
pada 15 Februari 2021

Maryunani, Anik. 2012. Inisiasi Menyusu Dini, ASI Eksklusif dan Manajemen Laktasi, Jakarta:
CV. Trans Ino Media

Ramlah, S., Hadju, V., dan Sirajuddin, S. 2014. Edukasi Inisiasi Menyusui Dini Terhadap
Pengetahuan Sikap Ibu Hamil Di RSIA Pertiwi Makassar. Artikel. Universitas
Hasanuddin. Makassar.

Suryoprajogo, N. 2009. Keajaiban Menyusui. Yogyakarta: Keyword.

Widuri, H. 2013. Cara Mengelola ASI Eksklusif Bagi Ibu. Yogyakarta: Gosyen Publising

Wiji, R. N. 2013. ASI dan Panduan Ibu Menyusui. Yogyakarta: Nuha Medika

Anda mungkin juga menyukai