TINJAUAN PUSTAKA
A. Bayi
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dengan umur
sampai 4000 gram, cukup bulan, langsung menangis dan tidak ada cacat
cepat. Bayi merupakan makhluk yang sangat peka dan halus, bayi yang
akan terus tumbuh dan berkembang dengan sehat, sangat bergantung pada
dan pertumbuhan bayi (Depkes RI, 2009). Bayi (Usia 0-11 bulan)
Air Susu Ibu (ASI) adalah makanan yang sempurna bagi bayi
yang mengandung segala zat gizi yang diperlukan untuk tumbuh dan
11
12
ASI adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein, laktose dan
disiapkan untuk calon bayi saat ia pada masa kehamilan. Pada masa
(Khasanah, 2011).
Air susu ibu merupakan makanan yang paling cocok bagi bayi
makanan bayi yang dibuat manusia ataupun susu hewan seperti sapi,
ditinjau dari berbagai segi, baik segi gizi, kesehatan, ekonomi maupun
makanan bayi pengganti air susu ibu tidak tersedia ataupun harganya
sangat mahal dan tidak terjangkau oleh daya beli penduduk pada
umumnya (Suhardjo, 1992 dalam Ida, 2012). Air susu ibu merupakan
susu yang berasal dari hewan, seperti susu sapi, kerbau, atau kambing
(Khasanah, 2011).
Air susu ibu adalah makanan terbaik dan alamiah untuk bayi.
Nilai gizi yang terkandung dalam ASI sangat tinggi sehingga ia tidak
secara penuh karena alasan payudara tidak mengeluarkan ASI atau ASI
bulan pertama. Bahkan, sekalipun ia yang gizi nya kurang baik, sering
2011).
14
ilmiah tentang manfaat ASI bagi daya tahan hidup bayi, pertumbuhan
madu, air teh, air putih dan tanpa tambahan makanan padat seperti
pisang, pepaya, bubur susu, biskuit, bubur nasi dan tim (Roesli, 2009).
ASI Eksklusif (menurut WHO) adalah pemberian ASI saja pada bayi
sampai usia 6 bulan tanpa tambahan cairan ataupun makanan lain. ASI
susu formula, madu, air teh, dan air putih, maupun berupa makanan
padat seperti pisang, nasi yang dilembutkan, bubur nasi, tim, biscuit,
(1) Setiap bayi berhak mendapatkan air susu ibu eksklusif sejak
3. Jenis ASI
ASI yang dihasilkan oleh ibu memiliki jenis dan kandungan yang
a. Kolostrum
Sunarsih, 2011)
4. Kandungan ASI
17
menurut Astutik (2014), zat gizi yang terkandung dalam ASI adalah:
a. Nutrien
1) Lemak
2) Karbohidrat
3) Protein
5) Vitamin
b. Zat Protektif
1) Lactobasillus bifidus
pertumbuhan mikroorganisme
2) Laktoferin
3) Lisozim
4) Komplemen C3 danC4
5) Faktor antistreptokokus
kuman steptokokus.
19
6) Antibodi
7) Imunitas Seluler
serta laktoferin.
5. Manfaat ASI
memiliki berbagai manfaat, baik bagi bayi, ibu, keluarga dan negara.
1) Kesehatan
2) Kecerdasan
3) Emosi
bayi
1) Praktis
2) Menghemat biaya
untuk berobat.
dilakukan oleh seorang ibu, dimana terdapat faktor – faktor yang dapat
a. Umur Ibu
dan bekerja (Nursalam, 2001 dalam Ramla, 2012). Umur ibu sangat
bayinya. Ibu yang berumur kurang dari 20 tahun masih belum matang
dan belum siap dalam hal jasmani dan sosial dalam menghadapi
maupun fisik ibu sudah jauh berkurang dan menurun, selain itu bisa
b. Pendidikan Ibu
c. Pekerjaan Ibu
d. Paritas
dalam memberikan ASI kepada bayi. Pada ibu dengan paritas 1-2 anak
Masalah yang paling sering muncul putting susu yang lecet akibat
pertama: jumlah ASI ± 580 ml/24 jam, anak kedua: jumlah ASI ± 654
ml/24 jam, anak ketiga: jumlah ASI ± 602 ml/24 jam, kemudian anak
kelima: jumlah ASI ± 506 ml/24 jam. Dari penjelasan tersebut dapat
1) Pengertian Pengetahuan
2) Kategori Pengetahuan
kategori, yaitu:
3) Tingkat Pengetahuan
a. Tahu (Know)
yang telah diterima. Oleh sebab itu tahu ini merupakan tingkat
b. Memahami (Comprehension)
c. Aplikasi (Aplication)
d. Analisis
e. Sintesis
f. Evaluasi
a. Umur
yang lebih dewasa akan lebih dipercaya dari pada orang yang
b. Pendidikan
dikenal.
c. Lingkungan
d. Pekerjaan
seseorang.
e. Sosial Ekonomi
g. Pengalaman
a. Pendapatan Keluarga
tersebut dipengaruhi oleh banyak faktor antara lain jenis pekerjaan dan
formula.
b. Tempat Melahirkan
persalinan untuk IMD diharapkan interaksi ibu dan bayi ini akan
segera terjadi. Dengan IMD, ibu semakin percaya diri untuk tetap
payudara ibu atau tenang dalam pelukan ibu segera setelah lahir
al (2016) kontak kulit dengan kulit bermanfaat bagi ibu dan janin.
prolaktin sehingga ASI baru akan keluar hari ketiga atau lebih dan
Lasmini, 2015).
yaitu keadaan bayi yang bugar, keadaan ibu yang baik, keluarnya
(MDGs), karena:
dengan bau cairan yang dikeluarkan payudara ibu. Bau rasa ini
susu ibu.
mungil.
(IMD) meliputi:
38
terhadap infeksi
pathogen
2) Jalinan kasih sayang ibu dan bayi lebih baik sebab bayi
a. Bayi Kedinginan
ibu.
diukur
(alert). Setelah itu, bayi tidur dalam waktu yang lama. Jika bayi
mengantuk akibat obat yang diasup ibu, kontak kulit akan lebih
d. Rawat Gabung
dan bayi dalam suatu ruangan yang sama dan bayi dalam jangkauan
e. Cara Melahirkan
payudara ibu dan cara menyusui. Jika ibu tidak bisa mengatasi masalah
(Ida, 2012).
yang ditawarkan.
untuk membeli produk mereka. Iklan susu sudah membuat para ibu
enggan untuk memberikan ASI kepada bayi mereka. Iklan susu yang
susu formula mempunyai nilai gizi yang sama dengan ASI (Yuniar,
2011).
43
balik atau feedback yang biasanya dari pihak sekitar ibu , yang dapat
lain-lain.
a. Dukungan Suami
yang ada dan merubah keadaan psikologis ibu. Keadaan psikologis ibu
informasi akan lebih tepat karena hal tersebut adalah upaya agar
d. Dukungan Teman
(Zakiyah, 2012).
pengetahuan, pendidikan, status kerja ibu, dan jumlah anak dalam keluarga
Eksklusif lebih tinggi terjadi pada para ibu dengan pengetahuan tentang
ASI yang kurang daripada para ibu yang memiliki pengetahuan tentang
ASI yang lebih baik. Hubungan pengetahuan ibu dengan praktek ASI juga
(2009), dimana peluang ibu dengan pengetahuan baik adalah 11 kali lebih
ke arah yang lebih dewasa, lebih baik dan lebih matang pada diri individu
akan mudah menerima hal-hal baru dan mudah menyesuaikan hal-hal baru
tersebut. Pendidikan orang tua atau keluarga terutama ibu bayi merupakan
salah satu faktor yang penting dalam pemberian ASI Eksklusif pada bayi.
pemberian ASI eksklusif. Tingkat pendidikan yang baik akan lebih mudah
tinggi tingkat pendidikan ibu, maka akses untuk mencari informasi akan
ini sejalan dengan penelitian Anita (2012) yang meneliti tentang hubungan
tingkat pendidikan ibu dengan pemberian ASI Eksklusif pada Bayi usia 7-
bahwa ada hubungan antara tingkat pendidikan ibu dengan pemberian ASI
faktor budaya dan kebiasaan masyarakat yang beranggapan ASI tidak akan
dari ibu bukan multipara, mempunyai peluang 0,25 untuk diberikan ASI
menyusui sebelumnya.
terhadap pengalaman ibu dalam hal menyusui. Seorang ibu yang telah
sukses menyusui pada lahir sebelumnya akan lebih mudah serta yakin
akan dapat menyusui pada lahir berikutnya. Seorang ibu muda dengan
anak pertama akan merasa sulit untuk dapat menyusui (Solihah, 2010
yang gagal memberikan ASI selama dua bulan yaitu ibu yang melahirkan
memulai atau inisiasi menyusu sendiri segera setelah lahir atau dini
dengan membiarkan kontak kulit bayi dengan kulit ibu setidaknya satu jam
49
atau lebih sampai menyusu pertama selesai. Apabila dalam satu jam tidak
ada reaksi menyusu, maka boleh mendekatkan puting susu tetapi beri
kesempatan bayi untuk inisiasi. Dalam prosedur ini kontak kulit bayi
di Wilayah Kerja Puskesmas Godean II. Hal ini sejalan dengan penelitian
Luthfiyati dkk (2014) bahwa ada hubungan yang signifikan antara inisiasi
H. Kerangka Teori
Faktor Predisposisi
(Predisposing Factors) :
1. Umur Ibu
2. Pendidikan Ibu
3. Pekerjaan Ibu
4. Paritas
5. Pengetahuan Ibu tentang
ASI Eksklusif
6. Sikap Ibu terhadap ASI
Eksklusif
Faktor Pemungkin
(Enabling Factors) :
1. Pendapatan Keluarga
2. Tempat Melahirkan
Pemberian ASI Eksklusif
3. Inisiasi Menyusu Dini
4. Rawat Gabung 6 Bulan
5. Cara Melahirkan
6. Akses terhadap Tenaga
Kesehatan
7. Keterpaparan Sampel
Susu Formula
Faktor Penguat
(Reinforcing Factors) :
1. Dukungan Suami
2. Dukungan Saranan dan
Tenaga Kesehatan
3. Keterpaparan Informasi
ASI Eksklusif
4. Dukungan Teman
5. Dukungan Keluarga (Ibu
dan Ibu Mertua)