Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN
1.

Latar Belakang
ASI merupakan salah satu makanan sekaligus minuman yang memberikan sumber
gizi yang sempurna dalam kebutuhan perkembangan dan pertumbuhan bayi. ASI adalah
sebuah cairan tanpa tanding ciptaan Allah yang memenuhi kebutuhan gizi bayi dan
melindunginya dalam melawan kemungkinan serangan penyakit. Keseimbangan zat zat
gizi dalam air susu ibu berada pada tingkat terbaik dan air susu memiliki bentuk paling
baik bagi tubuh bayi yang masih muda. Pada saat yang sama ASI juga sangat kaya akan
sari sari makanan yang mempercepat pertumbuhan sel-sel otak dan perkembangan
system saraf.
Air susu ibu pertama yang keluar disebut kolostrum atau jolong dan mengandung
banyak immunoglobulin IgA yang baik untuk pertahanan tubuh bayi melawan penyakit.
ASI mengandung komponen makro dan mikro nutrien. Yang termasuk makronutrien
adalah karbohidrat, protein dan lemak sedangkan mikronutrien adalah vitamin dan
mineral. Sebagai makanan pertama bayi, ternyata ASI bukan hanya nutrisi sempurna untuk
bayi dan mendekatkan hubungan emosi antara ibu dan sang bayi, namun sekaligus
memberi perlindungan karena ASI bermanfaat memperkuat imunitas alami bayi yang baru
lahir.
Pentingnya menyusui asi eksklusif jangan sampai dilupakan bahkan disepelekan
oleh para kaum ibu yang dalam masa menyusui ini. ASI eksklusif merupakan pemberian
ASI saja tanpa tambahan makanan lain pada bayi berumur nol sampai 6 bulan (DEPKES
RI, 2004). Hanya sepertiga penduduk Indonesia secara eksklusif menyusui anak-anak
mereka pada enam bulan pertama. Ada banyak hambatan untuk menyusui di Indonesia,
termasuk anggota keluarga dan dokter yang tidak mendukung. Beberapa ibu juga takut
menyusui akan menyakitkan dan tidak praktis, tapi salah satu kendala terbesar adalah
kesalahpahaman dari istilah 'eksklusif'. Banyak yang belum memahami pentingnya ASI

eksklusif bagi bayi. Oleh karena hal tersebut, penulis membuat makalah yang berjudul
Pentingnya Pemberian ASI Eksklusif Bagi Pertumbuhan dan Perkembangan Bayi
2.

Rumusan Masalah
1. Apa kandungan didalam ASI ?
2. Apa itu ASI eksklusif ?
3. Bagaimanakah pentingnya pemberian ASI eksklusif terhadap pertumbuhan dan
perkembangan bayi ?
4. Apa kelebihan ASI dibandingkan dengan susu formula ?

3.

Tujuan
1. Untuk mengetahui kandungan didalam ASI
2. Untuk mengetahui tentang ASI eksklusif
3. Untuk mengetahui pentingnya pemberian ASI eksklusif terhadap pertumbuhan dan
perkembangan bayi
4. Untuk mengetahui kelebihan ASI eksklusif dibandingkan dengan susu formula

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Air Susu Ibu (ASI) adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein, laktosa, dan garamgaram an-organik yang disekresi oleh kelenjar ibu yang berguna sebagai makanan bagi
bayinya. Air Susu Ibu (ASI) merupakan makanan alamiah yang disediakan untuk bayi,

sehingga mempunyai komposisi nutrisi yang sesuai untuk perkembangan bayi sehat,
nutrisi yang seimbang dan sempurna untuk tumbuh kembang bayi.
Sedangkan ASI ekslusif adalah pemberian ASI sedini mungkin setelah persalinan
yang diberikan tanpa jadwal dan tidak diberikan makanan lain, walaupun hanya air putih
sampai bayi berusia enam bulan. Setelah enam bulan, bayi mulai dikenalkan dengan
makanan lain dan tetap diberikan ASI sampai bayi beusia dua tahun.
2.2 Komposisi dan Zat Yang Terkandung dalam ASI
Air Susu Ibu (ASI) merupakan makanan terbaik yang diberikan ibu kepada
bayinya. Komposisi ASI berubah menurut stadium penyusuan (kolostrum, susu
peralihan, susu matur) yang sesuai dengan kebutuhan bayi pada stadium itu, dan tidak
dapat ditiru dengan pemberian susu formula.
Komposisi zat-zat yang terkandung dalam ASI adalah karbohidrat, protein,
lemak, vitamin, mineral dan air dengan komposisi yang seimbang dan sesuai dengan
kebutuhan bayi. ASI mengandung 200 zat gizi dan memberikan kekebalan buat bayi
hingga 20 kali lipat. Zat-zat itu antara lain putih telur, lemak, protein, karbohidrat,
vitamin, mineral, hormon pertumbuhan, berbagai enzim dan zat kekebalan. Komposisi
zat-zat Gizi yang terdapat dalam ASI (Kolostrum, Peralihan dan Matur).

2.3 Macam ASI


Berdasarkan waktu diproduksi, ASI dapat dibagi menjadi 3 yaitu:
a. Colostrum merupakan cairan yang pertama kali disekresi oleh kelenjar mamae
yang mengandung tissue debris dan redual material yang terdapat dalam alveoli
dan ductus dari kelenjar mamae sebelum dan segera sesudah melahirkan anak.
Tentang colostrum
1. Disekresi oleh kelenjar mamae dari hari pertama sampai hari ketiga atau
keempat, dari masa laktasi.
2. Komposisi colostrum dari hari ke hari berubah.
3. Merupakan cairan kental yang ideal yang berwarna kekuning-kuningan, lebih

kuning dibandingkan ASI Mature.


4. Merupakan suatu laxanif yang ideal untuk membersihkan meconeum usus
bayi yang baru lahir dan mempersiapkan saluran pencernaan bayi untuk
menerima makanan selanjutnya.
5. Lebih banyak mengandung protein dibandingkan ASI Mature, tetapi
berlainan dengan ASI Mature dimana protein yang utama adalah casein pada
colostrum protein yang utama adalah globulin, sehingga dapat memberikan
daya perlindungan tubuh terhadap infeksi.
6. Lebih banyak mengandung antibodi dibandingkan ASI Mature yang dapat
memberikan perlindungan bagi bayi sampai 6 bulan pertama.
7. Lebih rendah kadar karbohidrat dan lemaknya dibandingkan dengan ASI
Mature.
8. Total energi lebih rendah dibandingkan ASI Mature yaitu 58 kalori/100 ml
colostrum.
9. Vitamin larut lemak lebih tinggi. Sedangkan vitamin larut dalam air dapat
lebih tinggi atau lebih rendah.
10. Bila dipanaskan menggumpal, ASI Mature tidak.
11. PH lebih alkalis dibandingkan ASI Mature.
12. Lemaknya lebih banyak mengandung Cholestrol dan lecitin di bandingkan
ASI Mature.
13. Terdapat trypsin inhibitor, sehingga hidrolisa protein di dalam usus bayi
menjadi krang sempurna, yangakan menambah kadar antobodi pada bayi.
14. Volumenya berkisar 150-300 ml/24 jam.
b. ASI Transisi/Peralihan
1)

Disekresi dari hari ke-4 sampai dengan ke-10, masa laktasi

2)

Kadar protein makin rendah sedangkan kadar lemak dan karbohidrat makin
tinggi.

3)

Volume semakin meningkat

(Roesli, 2000:133)
c. ASI Mature

1)
2)
3)

Disekresi pada hari ke-10 dan seterusnya, komposisinya relatif konstan.


Cukup untuk bayi sampai usia 6 bulan.
Merupakan cairan putih kekuningan yang mengandung garam Ca Caseinat

Rebotlavisi dan Karotin yang terdapat di dalamnya.


4)
Tidak menggumpal jika dipanaskan.
5)
Terdapat antimikrobal

(Roesli, 2000:134)
6) Merupakan makanan yang dianggap aman bagi bayi, bahkan ada yang
mengatakan pada ibu yangs sehat ASI merupakan makanan satu-satunya yang
diberikan selama 6 bulan pertama bagi bayi.
7) ASI merupakan makanan yang mudah di dapat, selalu tersedia, siap diberikan
pada bayi tanpa persiapan yang khusus dengan temperatur yang sesuai untuk bayi.
8) Merupakan cairan putih kekuning-kuningan, karena mengandung casienat,
riboflaum dan karotin.
9) Tidak menggumpal bila dipanaskan.
10) Volume: 300 850 ml/24 jam
11) Terdapat anti microbaterial factor, yaitu:

Antibodi terhadap bakteri dan virus.

Cell (phagocyle, granulocyle, macrophag, lymhocycle type T)

Enzim (lysozime, lactoperoxidese)

Protein (lactoferrin, B12 Ginding Protein)

Faktor resisten terhadap staphylococcus.

Complecement ( C3 dan C4)

2.4 Komposisi Dan Fungsi ASI Dalam Pertumbuhan


ZAT ANTIBODI
Yang termasuk zat antibodi antara lain:
1)

Faktor Bifidus
Faktor bifidus adalah faktor spesifik pemacu pertumbuhan Lactobacillus Bifidus

yaitu bakteri yang berperan sebagai pencahar untuk membersihkan zat makanan yang
tidak terpakai dari usus bayi yang baru lahir dan mempersiapkan saluran pencernaan
bagi makanan bayi selanjutnya.
2)

Sekretory Immunoglobulin A (SIgA)


Sekretory Immunoglobulin A (SIgA) berfungsi mengikat protein asing bermolekul

besar, seperti virus dan bakteri, dan zat toksik. Pengikatan ini bertujuan untuk
penyerapan sehinnga tidak membahayakan bayi.
3)

Lisozim
Lisozim adalah enzim yang berfungsi menghancurkan bakteri dengan jalan

merobek dinding sel yang secara tidak langsung akan meningkatkan keefektifan
antibodi.
4)

Leukosit
Leukosit berfungsi untuk sistem kekebalan tubuh sebelum terbentuk antibodi

dalam tubuh bayi.


5)

Makrofak
Makrofak berfungsi untuk mensekresi SIgA dan memangsa mikroorganisme yang

berbahaya dalam tubuh bayi.

HIDRAT ARANG
Zat hidrat arang dalam ASI dalam bentuk laktosa yang jumlahnya akan berubahubah setiap hari menurut kebutuhan tumbuh kembang bayi. Misalnya, hidrat arang
dalam kolostrum untuk tiap 100 ml ASI adalah 5,3 g, dalam ASI peralihan 6,42 g, ASI
hari ke-9 adalah 6,72 g, ASI hari ke-30 adalah 7 g, ASI minggu ke-34 adalah 7,11 g.
Rasio jumlah laktosa dalam ASI dan PASI adalah 7:4 yang berarti ASI terasa lebih manis
bila dibandingkan dengan PASI (pengganti ASI). Kondisi ini yang menyebabkan bayi
yang sudah mengenal ASI dengan baik cenderung tidak mau minum PASI.
Produk dari laktosa adalah galaktosa dan glukosamin. Galaktosa merupakan
nutrisi vital untuk pertumbuhan jaringan otak dan juga merupakan kebutuhan nutrisi
medulla spinalis, yaitu untuk pembentukan mielin (selaput pembungkus sel saraf). Dari
hasil penelitian, semakin tinggi kadar laktosa dari jenis susu mamalia, semakin besar
pertumbuhan otaknya. Laktosa sangat diperlukan untuk pertumbuhan juga merupakan
sumber kalori bagi serabut saraf otak.
Laktosa meningkatkan penyerapan kalsium fosfor dan magnesium yang sangat
penting untuk pertumbuhan tulang, terutama pada masa bayi untuk proses pertumbuhan
gigi dan perkembangan tulang. Hasil pengamatan terhadap bayi yang mendapat ASI
eksklusif menunjukkan rata-rata pertumbuhan gigi sudah terlihat pada bayi berusia 5
atau 6 bulan, dan gerakan motorik kasarnya lebih cepat (Purwanti, 2004).
PROTEIN

Protein ASI merupakan bahan baku untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi.
Protein ASI sangat cocok karena unsur protein di dalamnya hampir seluruhnya terserap
oleh sistem pencernaan bayi. Hal ini disebabkan oleh protein ASI merupakan kelompok
protein whey (protein yang bentuknya lebih halus). Kelompok whey merupakan protein
yang sangat halus, lembut, dan mudah dicerna. Sedangkan komposisi protein yang ada
dalam Air Susu Sapi (ASS) adalah kelompok kasein yang kasar, bergumpal, dan sangat
sukar dicerna oleh usus bayi.
Perbandingan protein unsur whey dan kasein dalam ASI 20:80. Artinya protein
pada ASS hanya 1/3-nya protein ASI yang dapat diserap oleh sistem pencernaan bayi
dan harus membuang dua kali lebih banyak protein yang sukar direabsorpsi dan harus
dikeluarkan dari sistem pencernaan yang tentunya akan menimbulkan gangguan
metabolisme, membebani sistem pencernaan usus bayi. Kemungkinan bayi akan sering
menderita diare dan defekasi dengan feses berbentuk biji cabai menandakan adanya
makanan yang sukar direabsorpsi. Bayi yang mendapat ASI eksklusif 14,7 kali lebih
sehat. (Roesli, U. 2000).
LEMAK
Kadar lemak dalam ASI pada mulanya rendah kemudian meningkat jumlahnya.
Lemak ASI berubah kadarnya setiap kali diisap oleh bayi yang terjadi secara otomatis.
Komposisi lemak pada lima menit pertama isapan akan berbeda pada 10 menit
kemudian. Kadar lemak pada hari pertama berbeda dengan hari kedua dan akan berubah
menurut perkembangan bayi dan kebutuhan energi yang dibutuhkan bayi.
Selain jumlahnya yang mencukupi, jenis lemak yang dalam ASI mengandung
lemak rantai panjang yang merupakan lemak kebutuhan sel jaringan otak dan sangat
mudah dicerna serta mempunyai jumlah yang cukup tinggi. Dalam bentuk Omega 3,
Omega 6, DHA dan Acachidonid acid merupakan komponen penting untuk mielinasi.
Lemak selain diperlukan dalam jumlah sedikit sebagai energi, juga digunakan
oleh otak untuk membuat mielin, sedangkan myelin merupakan zat yang mengelilingi
sel saraf otak dan akson agar tidak mudah rusak bila terkena rangsangan. Lemak ASI
mudah dicerna dan diserap oleh bayi karena ASI juga mengandung lipase yang

mencerna lemak trigliserida menjadi digliserida, sehingga sedikit sekali lemak yang
tidak diserap oleh sistem pencernaan bayi. Jumlah asam linoleat dalam ASI sangat
tinggi dan perbandingannya dengan susu buatan yaitu 6:1. Jumlah asam linoleat yang
tinggi akan memacu perkembangan sel saraf otak bayi seoptimal mungkin dan dapat
mencegah terjadinya rangsangan kejang.
MINERAL
ASI mengandung mineral yang lengkap, walaupun kadarnya relatif rendah, tetapi
cukup untuk bayi sampai umur 6 bulan. Zat besi dan kalsium di dalam ASI merupakan
mineral yang sangat stabil dan jumlahnya tidak dipengaruhi oleh diet ibu. Walaupun
jumlah kecil tetapi dapat diserap secara keseluruhan dalam usus bayi. Berbeda dengan
Air Susu Sapi yang jumlahnya tinggi, tetapi sebagian besar harus dibuang melalui
sistem urinaria maupun pencernaan karena tidak dapat dicerna. Hal ini sangat
membebankan ginjal bayi. Kadar mineral yang tidak diserap akan memperberat kerja
usus bayi untuk mengeluarkan, mengganggu keseimbangan (ekologi) dalam usus bayi,
dan meningkatkan pertumbuhan bakteri merugikan yang akan mengakibatkan kontraksi
usus bayi tidak normal sehingga bayi kembung, gelisah karena obstipasi atau gangguan
metabolisme.
VITAMIN
ASI mengandung vitamin yang lengkap. Vitamin cukup untuk 6 bulan sehingga
tidak perlu ditambah kecuali vitamin K karena bayi baru lahir ususnya belum mampu
membentuk vitamin K. Oleh karena itu, perlu tambahan vitamin K pada hari pertama,
ketiga dan ketujuh. Vitamin K1 dapat diberikan oral.

2.5 Pentingnya ASI Eksklusif


Definisi menurut para ahli tentang asi ekslusif yakni ASI Eksklusif adalah
pemberian ASI tanpa makanan dan minuman tambahan lain pada bayi berumur nol
sampai enam bulan. Bahkan air putih tidak diberikan dalam tahap ASI eksklusif ini.Pada
tahun 2001 World Health Organization / Organisasi Kesehatan Dunia menyatakan
bahwa ASI ekaklusif selama enam bulan pertama hidup bayi adalah yang terbaik.

Dengan demikian, ketentuan sebelumnya (bahwa ASI ekslusif itu cukup empat bulan)
sudah tidak berlaku lagi (Depkes,WHO,2005).
Menurut Roesli (2004 : 3), ASI Eksklusif adalah bayi hanya diberi ASI saja, tanpa
tambahan cairan lain seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, air putih, dan tanpa
tambahan makanan padat seperti pisang, pepaya, bubur susu, biskuit, bubur nasi dan tim.
Pemberian ASI eksklusif ini dianjurkan untuk jangka waktu sampai 6 bulan.
Menurut Roesli (2000), manfaat pemberian ASI adalah :
1. ASI sebagai nutrisi ASI merupakan sumber gizi yang sangat ideal dengan
komposisi yang seimbang dan disesuaikan dengan kebutuhan pertumbuhan bayi.
ASI adalah makanan bayi yang paling sempurna, baik kualitas maupun
kuantitasnya. Dengan tatalaksana menyusui yang benar, ASI sebagai makanan
tungal akan cukup memenuhi kebutuhan tumbuh bayi normal sampai usia 6 bulan.
2. ASI meningkatkan daya tahan tubuh bayi. Kolostrum megandung zat kekebalan
10 -17 kali lebih banyak dari susu matur. Zat kekebalan yang terdapat pada ASI
antara lain akan melindungi bayi dari penyakit diare. ASI juga akan menurunkan
kemungkinan bayi terkena penyakit ineksi telinga, batuk, dan penyakit alergi.
3. ASI meningkatkan kecerdasan. Mengingat bahwa kecerdasan akan berkaitan erat
dengan otak maka jelas bahwa faktor utama yang mmpengaruhi perkembangan
kecerdasan adalah pertumbuhan otak. Sementara itu, faktor terpenting dalam otak
adalah nutrisi yang diberikan. Dengan memberikan ASI secara eksklusif sampai
bayi berusia 6 bulan akan menjamin tercapainya pengembangan potensi
kecerdasan anak secara optimal. Hal ini karena selain sebagai nutrien yang ideal,
dengan komposisi yang tepat, serta disesuaikan dengan kebutuhan bayi, ASI juga
mengandung nutrien nutrien khusus yang diperlukan otak bayi agar tumbuh
optimal, antara lain taurin, laktosa, asam lemak ikatan panjang (DHA, AA,
omega-3, omega-6).
4. ASI meningkatkan jalinan kasih sayang. Bayi yang sering berada dalam dekapan
ibu karena menyusu akan merasakan kasih sayang ibunya. Perasaan terlindungi

dan disayangi inilah yang akan menjadi dasar perkembangan emosi bayi dan
membentuk kepribadian dan percaya diri dasar spiritual yang baik.
Pada tahun 2001 WHO dan UNICEF menyatakan bahwa pemberian ASI eksklusif
diberikan mulai bayi baru lahir sampai umur 6 bulan. Dengan demikian, ketentuan
sebelumnya (bahwa ASI eksklusif itu cukup empat bulan) sudah tidak berlaku lagi. dan
setelah 6 bulan bayi baru mulai diperkenalkan dengan makanan padat.
Sedangkan ASI dapat diberikan sampai bayi berusia 2 tahun atau bahkan lebih
dari 2 tahun. Pemberian makanan padat/tambahan yang terlalu dini dapat mengganggu
pemberian ASI eksklusif serta meningkatkan angka kesakitan pada bayi. Selain itu, tidak
ditemukan bukti yang mendukung bahwa pemberian makanan padat/tambahan pada usia
4 atau 5 bulan lebih menguntungkan. Bahkan sebaliknya, hal ini akan mempunyai
dampak yang negatif terhadap kesehatan bayi dan tidak ada dampak positif untuk
perkembangan pertumbuhannya. Pedoman internasional yang menganjurkan pemberian
ASI eksklusif selama 6 bulan pertama didasarkan pada bukti ilmiah tentang manfaat ASI
bagi daya tahan hidup bayi, pertumbuhan, dan perkembangannya. ASI memberi semua
energi dan gizi (nutrisi) yang dibutuhkan bayi selama 6 bulan pertama hidupnya.
Pemberian ASI eksklusif mengurangi tingkat kematian bayi yang disebabkan berbagai
penyakit yang umum menimpa anak-anak seperti diare dan radang paru, serta
mempercepat pemulihan bila sakit dan membantu menjarangkan kelahiran.
Pada waktu lahir sampai beberapa bulan sesudahnya, bayi belum dapat
membentuk kekebalan sendiri secara sempurna. ASI memberikan zat-zat kekebalan yang
belum dapat dibuat oleh bayi tersebut, sehingga bayi yang minum ASI lebih jarang sakit,
terutama pada awal dari kehidupannya. Komponen zat anti infeksi yang banyak dalam
ASI akan melindungi bayi dari berbagai macam infeksi, baik yang disebabkan oleh
bakteri, virus, dan antigen lainnya.
Adanya produk produk susu formula yang begitu banyak menyebabkan banyak
masyarakat beralih dari ASI ke susu formula. Hal ini menyebabkan banyak terjadi
pemberian makanan pendamping ASI secara dini. Beberapa penyebab ibu tidak
memberikan ASI kepada bayinya disebabkan karena kurangnya pengetahuan ibu dan
masyarakat pada umumnya tentang pentingnya pemberian ASI kepada bayi. Selain itu
adanya produk susu formula yang beredar dimasyarakat menyebabkan masyarakat

memilih memberikan susu formula pada bayi. Serta merasa tidak percaya diri untuk
menyusui, ASI yang tidak keluar, ASI yang tidak mencukupi , kesibukan ibu menyusui,
serta faktor sosial budaya yang terjadi di masyarakat sehingga bayi tidak mendapatkan
ASI.
Keberhasilan dalam pemberian ASI eksklusif diantaranya dengan menyusui dalam
satu jam setelah kelahiran Menyusui secara ekslusif, hanya memberi ASI. Artinya, tidak
ditambah makanan atau minuman lain, bahkan air putih sekalipun. Menyusui kapanpun
bayi meminta (on-demand), sesering yang bayi inginkan, siang dan malam.

Tips Sukses ASI Eksklusif


1. Menyusui bayi sesering mungkin. Payudara kanan dan kiri. Tidak perlu
dijadwalkan. Produksi ASI mengikuti hukum permintaan, semakin sering dihisap,
maka semakin banyak berproduksi.
2. Pompa payudara setelah menyusui. Payudara yang kosong akan

semakin

mempercepat produksi ASI.


3. Hindari terlalu cepat memindahkan posisi menyusui dari payudara kiri ke kanan,
dan sebaliknya. ASI yang keluar setelah 15 menit pertama

justru banyak

mengandung lemak yang dapat mengenyangkan bayi. Hindari menyusui dengan


posisi tidur karena bisa saja bayi akan tertindih dan tidak bisa bernafas.
4. Makan makanan yang bergizi dan minum cairan yang cukup banyak. Bisa air putih,
jus buah, susu rendah lemak, kuah makanan. Usahakan menggunakan banyak
sayur hijau dan makanan laut. Daun katuk segar lebih cepat menghasilkan
daripada suplemen seperti Pro ASI atau Lancar ASI. Hindari memikirkan diet.
Melangsingkan tubuh bisa dilakukan kapan saja sementara menyusui waktunya
cuma sebentar sementara manfaat baiknya untuk bayi adalah untuk kecerdasan
dan daya tahan tubuhnya.
4. Minum madu
5. Ibu harus cukup istirahat dan hindari. Stres dapat membuat ASI mendadak kering.

6. Jika bayi masih tampak kurang puas, pompa ASI dan masukkan ke botol untuk
diberikan ke bayi. Tapi sebenarnya penggunaan dot tidak dianjurkan paling tidak
sampai usia bayi 6 bulan sebab dapat mengganggu perkembangan sistem syaraf
dan struktur tulang kepala.
7. Ini yang paling penting, yaitu rasa percaya diri bahwa kita mampu untuk
memberikan

yang

terbaik

untuk

bayi

kita

yaitu

ASI.

Memberikan ASI eksklusif terutama sangat dianjurkan untuk bayi yang dilahirkan
dengan cara caesar. Bayi caesar mengalami intensitas kesakitan yang sangat
tinggi dibandingkan dengan bayi lahir normal yang sudah mengalami exercise
dalam proses kelahiran sebelum khirnya muncul ke dunia dan beradaptasi dengan
dunia luar. Dengan memberikan ASI, maka dapat membantu mencegah infeksi
dan mengurangi rasa sakit yang diderita bayi.
Selain memberikan kebaikan bagi bayi, menyusui dengan bayi juga dapat
memberikan keuntungan bagi ibu, yaitu:
a. Suatu rasa kebanggaan dari ibu, bahwa ia dapat memberikan kehidupan
kepada bayinya.
b. Hubungan yang lebih erat karena secara alamiah terjadi kontak kulit yang erat,
bagi perkembangan psikis dan emosional antara ibu dan anak.
c. Dengan menyusui bagi rahim ibu akan berkontraksi yang dapat menyebabkan
pengembalian keukuran sebelum hamil
d. Mempercepat berhentinya pendarahan post partum.
e. Dengan menyusui maka kesuburan ibu menjadi berkurang untuk beberpa bulan
(menjarangkan kehamilan)
f.

Mengurangi kemungkinan kanker payudara pada masa yang akan datang.

g. Menambah panjang kembalinya kesuburan pasca melahirkan, sehingga


h. Memberi jarak antar anak yang lebih panjang alias menunda kehamilan
berikutnya
i. Karena kembalinya menstruasi tertunda, ibu menyusui tidak membutuhkan zat
besisebanyak ketika mengalami menstruasi
j.

Ibu lebih cepat langsing. Penelitian membuktikan bahwa ibu menyusui enam
bulan lebih langsing setengah kg dibanding ibu yang menyusui empat bulan.

2.6 Manfaat ASI dibandingkan Susu Formula


Hasil penelitian mengenai manfaat ASI dan perbandingannya dengan susu
formula yakni ASI lebih efisien dan murah, karena tidak perlu membeli kemasan susu,
tidak perlu diaduk, tidak perlu dipanaskan, dan sebagainya. Anak yang diberi ASI
Eksklusif mempunyai IQ dan kemampuan intelektual lebih tinggi dibanding anak yang
diberikan Susu Formula (sample pada anak umur 7 bulan sampai 8 tahun), semakin lama
anak diberikan ASI maka semakin tinggi IQnya. Bayi sanggup mengontrol porsi
makannya jika ibu memberikan ASI Eksklusif melalui payudara, jadi bayi tidak akan
sakit kekenyangan. Pemberian ASI membantu tubuh bayi untuk mendapat kolesterol
baik, ini artinya melindungi bayi dari penyakit jantung pada saat dewasa. ASI
mengandung kolesterol tinggi (fatty acid) yang berguna untuk bayi dalam membangun
jaringan-jaringan saraf dan otak sedangkan susu yang berasal dari sapi tidak
mengandung kolesterol ini. Bayi yang diberi ASI Eksklusif selama 3 bulan 40%
beresiko lebih rendah dalam mengidap infeksi Gastrointestinal dan atopic eczema. Ratarata bayi yang diberi ASI, lebih sedikit mengalami gangguan infeksi telinga serata
mencegah 40% resiko Asma pada anak. ASI melindungi bayi dari diare. Diare telah
membunuh 500 bayi dan anak setiap tahunnya di Amerika Serikat. ASI mengandung zatzat yang disebut bakteria yang baik bagi pencernaan bayi yang dapat mengurangi bakteri
yang menyebabkan diare. ASI melindungi bayi dari penyakit langka botulism, penyakit
ini merusak fungsi saraf, menimbulkan berbagai penyakit pernapasan, dan kelumpuhan
otot.
ASI juga membuat tulang bayi lebih kuat. ASI mengurangi penyakit gigi
berlubang pada anak (tidak berlaku pada ASI dengan botol). Karena menyusui lewat
payudara ada semacam keran, jika bayi stop menghisap, otomatis asupan ASI akan stop
juga, dan tidak seperti pada botol, jadi ASI tidak akan mengumpul pada gigi dan
menyebabkan gigi berlubang. Otot-otot rahang dan wajah ketika bayi menghisap puting
ibu merangsang pertumbuhan mulut dan gigi. Menyusui dengan botol menyebabkan
masalah pada pertumbuhan mulut dan gigi (mal-occlusion). Komposisi ASI yang di
produksi oleh tubuh ibu akan selalu sesuai dengan kebutuhan umur bayi. Contohnya

ketika bayi terlahir prematur, ibu akan memproduksi ASI yang mengandung protein dan
lemak yang lebih tinggi dibandingkan ibu yang melahirkan normal. Dan ketika bayi
sudah mulai belajar makan, protein yang terkandung pada ASI akan semakin tinggi.
Tetapi volume ASI pada payudara akan menurun. ASI sangat mudah dicerna bayi,
karena ASI mengandung enzim yang membantu bayi untuk mencernanya. ASI
mengandung enzim lemak yang mudah dicerna. Zat besi pada ASI 50%-70% dengan
mudah di serap tubuh bayi dibandingkan Zat besi pada susu formula (10%) karena Susu
formula tidak mengandung enzim seperti pada ASI. ASI mengandung 100 komposisi
yang tidak dimiliki oleh susu formula. Penglihatan pada anak lebih baik pada anak yang
diberi ASI.
Bayi yang di beri susu formula 4 kali beresiko lebih tinggi terkena demam,
bronkhitis, pneumonia dan gangguan pernafasan lainnya. Gangguan diare 3 sampai 5
kali lebih sering dijumpai pada bayi yang di beri susu formula serta cenderung
mengalami sembelit (konstipasi), sedangkan ASI mengandung zat pencahar alami yang
membantu bayi buang air besar. Bayi yang di berikan susu formula sangat tinggi
resikonya terkena gangguan pencernaan (pyloric stenosis), yang penyembuhannya harus
lewat operasi.Radang selaput otak/sumsum tulang belakang dan infeksi saluran kencing
lebih banyak di jumpai pada bayi yang diberikan susu formula sehingga 10 kali lebih
sering masuk dirawat di rumah sakit karena mengalami infeksi serius di bandingkan bayi
yang diberi ASI.
Bayi yang di berikan susu formula yang berumur 10 hari 30 kali beresiko
mengidap Neonatal hypocalcemia, yang mengakibatkan kejang,sawan dan ayan ini
karena susu formula mengandung phosphate yang sangat tinggi. Susu Formula diketahui
menjadi penyebab bayi yang mengidap diabetes. Kanker kelenjar 5-8 kali lebih tinggi
untuk bayi yang diberikan susu formula atau bayi yang diberikan ASI kurang dari 6
bulan. Bayi yang di berikan susu formula cenderung mengidap alergi, termasuk alergi
pada susu sapi dan kedelai. Susu formula diduga menjadi penyebab beberapa penyakit
berbahaya seperti celiac, ulcerative colitis, dan Chron diseases. Kematian mendadak
(SIDS / Sudden infant death syndrome) pada bayi lebih banyak dialami oleh bayi yang di
berikan susu formula. Susu formula sangat rendah kandungan tryptophan yang sangat

dibutuhkan badan untuk membentuk serotonin, serotonin adalah zat yang berfungsi
mengatur tidur, Penelitian pada bayi yang meninggal mendadak rata-rata mempunyai zat
serotonin (yang sangat rendah pada otak). Susu ibu sangat tinggi kandungan tryptophan.
SIDS sampai sekarang masih belum ditemukan penyebab utamanya. Susu formula selalu
dihubungkan sebagai salah satu penyebab autis, keterlambatan dalam berbicara dan
kesulitan belajar pada bayi.
Susu formula kurang mengandung DHA, Omega-3 dan zat-zat lainnya yang
diperlukan dalam membentuk otak bayi. Jika pun ada yang kadarnya mendekati
kebutuhan bayi, harganya pasti sangatlah mahal. Asam amino pada ASI membantu
perkembangan otak sedangkan Asam amino pada susu formula (susu sapi) hanya
membantu pertumbuhan otot dan jaringannya. Susu formula 600 kali lebih banyak
mengandung zat alumunium dibandingkan ASI. Dalam beberapa kasus zat alumunium
ditemukan 1000 kali lebih banyak terkandung pada susu formula di bandingkan ASI.
Susu formula banyak mengandung logam-logam berat seperi merkuri dan timah, 20%
air pencampur susu di Amerika Serikat terkontaminasi oleh timah, dan jika air-air ini
direbus untuk membuat steril botol susu, ini akan lebih meningkatkan jumlah timah.
Keracunan timah menyebabkan kerusakan otak dan saraf, gagal ginjal, dan lain-lain.
Banyak jenis Susu formula yang terkontaminasi oleh banyak bakteri. Dari 7 sampai 10
sample susu formula ditemukan dosis vitamin D yang berlebihan, 7 sampai 10 sample
mengandung 200% dosis vitamin D dari yang tertera pada kemasan, bahkan ada yang
dosisnya lebih dari 419% dari dosis yang tertulis pada kemasan. Kelebihan Vitamin D
akan menyebabkan keracunan. Susu Formula mengandung phthalates (sebuah zat
kimia yang digunakan dalam industri plastik), yang jika dikonsumsi akan
mengakibatkan kemandulan, kerusakan hati (liver), and kimia ini bersifat karsinogenik
(mengandung radiasi yang menyebabkan berbagai macam kanker). Susu formula
mengandung iodine dalam dosis tinggi yang akan mengganggu kerja kelenjar thyroid.
Kacang kedelai hasil dari rekayasa genetika adalah bahan utama dari susu formula dari
bahan kedelai. Susu Formula mengandung glutamate (MSG-Asam amino) yang merusak
fungsi hypothalamus pada otak glutamate adalah salah satu zat yang dicurigai menjadi
penyebab autis. Susu sapi yang digunakan untuk membuat susu formula kadangkala

berasal dari sapi yang telah diberi antibiotik dan BGH (bovine growth hormone)
hormon untuk mempercepat pertumbuhan hewan. Kandungan Susu Formula dapat
berubah karena faktor pengolahan pada waktu diproduksi di pabrik dan pada waktu
pengolahan ketika akan dikonsumsi oleh konsumen (contoh: air yang terkontaminasi
ketika akan mencampur susu, wadah untuk susu yang terkontaminasi, dan lain-lain).
Pemberian susu formula dapat menghabiskan banyak waktu seperti untuk
mencuci botol susu dan aksesorisnya yang membutuhkan waktu 1 jam sehari, apalagi
jika jauh dari rumah dan harus memberikan susu pada bayi, ibu akan kesulitan untuk
menghangatkan susu pada botol tersebut. Pemberian susu dengan payudara sangat
simple, dibandingkan dengan botol susu anda harus bangun dari tidur, menghangatkan
botol dan duduk ketika anda harus memberikan susu. Semestinya dengan mengetahui
manfaat ASI penggunaan susu formula bisa dihindari pada saat bayi dalam masa
eksklusif. Serta dengan adanya Undang Undang Kesehatan Republik Indonesia Nomor
36 Tahun 2009 tentang Kesehatan , hak bayi untuk mendapatkan ASI Eksklusif dapat
terpenuhi.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
a. ASI Eksklusif adalah pemberian ASI tanpa makanan dan minuman tambahan lain
pada bayi berumur nol sampai enam bulan.
b. Komposisi zat-zat yang terkandung dalam ASI adalah karbohidrat, protein, lemak,
vitamin, mineral ,air serta zat antibodi dengan komposisi yang seimbang dan sesuai
dengan kebutuhan pertumbuhan dan perkembangan bayi.
c. ASI eksklusif memiliki banyak kelebihan dibandingkan dengan susu formula serta
bermanfaat tidak hanya bagi bayi tetapi bagi ibunya.
3.2 Saran
a. Sebaiknya para ibu menyusui memberikan ASI semaksimal mungkin demi
pertumbuhan dan perkembangan bayi sampai 6 bulan
b. Sebaiknya para ibu tidak mengganti ASI dengan susu formula karena kandungan
ASI yang berguna bagi pertumbuhan dan perkembangan bayi dibandingkan dengan
susu formula

DAFTAR PUSTAKA
Purwanti. 2004. Konsep Penerapan ASI Eksklusif. Bandung : Cendekia.
Roesli, U. 2000. Mengenal ASI Eksklusif. Jakarta: Trubus Agriwidya.
Suraatmaja,Sudaryat. 2007. Gastroenterologi Anak.Jakarta: CV. Sagung Seto.
Verawati.2012.Makalah
Pemberian
ASI
Esksklusif,(Online),(
http://contohmakalahlengkap.blogspot.com/2014/01/makalah-pemberian-asi-eksklusif.html), diakses 11 Desember
2014.
Siswoyo,
Daris.2013.Manfaat
Menyusui
Bagi
Ibu
dan
Bayi,(Online),
(http://hamizanupdate.blogspot.com/2013/11/manfaat-menyusui-asi-bagi-ibu-danbayi.html ), diakses 26 November 2014
Anonim.2011.Peranan
ASI
Eksklusif
Bagi
Ibu
dan
Anak,(Online),(
http://pppakb.grobogan.go.id/berita/61-peranan-asi-eksklusif-bagi-ibu-dan-anak.html),
diakses 26 November 2014.
Noviyanti Rangkuti,Rani.2013. ASI Eksklusif. Apakah itu? Dan Apakah Manfaatnya?,(Online),(
http://lamongankab.go.id/instansi/dinkes/asi-eksklusif-apakah-itu-dan-apakahmanfaatnya/), diakses 26 November 2014
Siswoyo,Ibnu.2012.Manfaat
Pemberian
ASI,(Online),(http://tamannyahati.blogspot.com/2012/12/manfaat-pemberian-asi.html),diakses 26 November 2014.
Anonim.2012.ASI Eksklusif, Artinya ASI, Tanpa Tambahan Apapun,(Online),(
http://www.unicef.org/indonesia/id/reallives_19398.html), diakses 26 November
2014
Natsir,

Dr.2011.Hasil
Penelitian
Manfaat
ASI
vs
Susu
Formula,(Online),
(http://dokternasir.web.id/2011/02/hasil-penelitian-manfaat-asi-vs-susu-formula1.html),diakses 11 Desember 2014

PENTINGNYA PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF BAGI PERTUMBUHAN DAN


PERKEMBANGAN BAYI

MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH
Bahasa Indonesia Keilmuan
Yang dibina oleh Bapak Muhammad Zaini

Oleh
Safrida Hidayatul Azizah
140341605894

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN BIOLOGI
DESEMBER 2014

Anda mungkin juga menyukai