OLEH
ELSA FAJIRA
NIM. 17.1.041
1
BAB 1
PENDAHULUAN
adalah diare, muntah dan sulit buang air besar (Cott, 2003 dalam
pendamping ASI secara dini sebesar 57% diberi susu lain 8% dan
diberi air putih 8%. Selain itu terbukti dengan hasil penelitian yang
berusia 4 bulan, jenis makanan yang diberikan yaitu nasi tim, bubur
menangis terus.
mengakibatkan kematian.
masyarakat tidak hanya sadar, tahu dan mengerti, tetapi juga mau
dalam Pemberian MPASI Dini pada balita Di Posyandu Sekar Putih Desa
Kecamatan Wagir.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
umur dan tekstur makanan yang sesuai perkembangan pada usia balita.
Terkadang ada ibu-ibu yang sudah memberikannya pada usia dua atau
yang sudah diberi MP-ASI sejak usia satu bulan, bahkan sebelumnya.
Pemberian MP-ASI terlalu dini juga akan mengurangi konsumsi ASI, dan
bayi sudah mulai kuat sejak usia empat bulan. Bayi yang mengonsumsi
ASI, makanan tambahan dapat diberikan setelah usia enam bulan. Selain
kurang dari enam bulan masih dapat dipenuhi oleh ASI. Tetapi setelah
berumur enam bulan bayi umumnya membutuhkan energi dan zat gizi
yang yang lebih dari itu, disamping itu pada umur enam bulan saluran
tepung.
mengalami risiko gizi kurang lima kali lebih besar dibandingkan bayi yang
oleh asupan energi dan melakukan penelitian kobort selama empat bulan
masyarakat seperti pemberian pisang, madu, air tajin, air gula, susu
besi dan ASI, walaupun konsentrasi zat besi dalam ASI rendah, tetapi
lebih mudah diserap oleh tubuh bayi. Pemberian makanan dini seperti
pisang, nasi di daerah pedesaan di Indonesia sering menyebabkan
tidak sehat. Kandungan natrium dalam ASI yang cukup rendah (15
mg/100ml), namun jika masukan dari diet bayi dapat meningkat drastis
hipertensi. Selain itu, dalam matangnya sistem kekebalan dari usus pada
menyusui > 1 jam setelah lahir dengan alasan ASI belum keluar
b. Kolostrum dibuang.
ASI menurun. Pada usia 0-6 bulan nutrisi yang dibutuhkan oleh
reaksi yang dipengaruhi oleh lingkungan. Reaksi inilah yang biasa disebut
aspek fisik, psikis, dan sosial. Akan tetapi dari ketiga aspek tersebut sulit
(2014), yaitu :
1. Teori ABC
Teori ABC, ditemukan oleh Sulzer, Azaroff, Mayer (1997) yang
a. Antecedent
b. Behavior
c. Concequences
pentingnya peranan dan intention atau niat sebagai alasan atau faktor
a. Sikap
Sikap merupakan penilaian yang menyeluruh terhadap perilaku
b. Norma Subjektif
c. Pengendalian Perilaku
3. Teori “Preced-Proceed”
masalah.
3 faktor, yaitu :
sebagainya.
masyarakat.
(action situation)
a. Pengetahuan
b. Kepercayaan
c. Sikap
atau dan orang lain yang paling dekat. Sikap dapat membuat
antara lain guru, alim ulama, kepala adat, kepala desa dan lain
sebagainya
METODE PENELITIAN
Desain penelitian adalah hasil akhir dari satu tahap keputusan yang
penelitian. Oleh sebab itu, desain penelitian yang baik akan menghasilkan
Deskripsi tentang
perilaku Ibu:
- Tinggi
- Sedang
- rendah
3.2 Kerangka Kerja
Populasi: populasi yang digunakan pada penelitian ini adalah Seluruh ibu
yang memiliki balita di Posyandu Sekar putih Desa Mendalan Kecamatan
Wagir Kabupaten Malang sejumlah 11 orang
Sampel: Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah Seluruh ibu yang
memiliki balita di Posyandu Sekar putih Desa Mendalan Kecamatan Wagir
Kabupaten Malang sejumlah 11 orang
Penyajian data
Penarikan Kesimpulan
3.3.1 Populasi
3.3.2 Sampel
ini adalah Seluruh ibu yang memiliki balita di Posyandu sekar putih Desa
3.3.3 Sampling
sampling yang digunakan dalam penelitian ini total sampling yaitu teknik
suatu kelompok yang berbeda dengan yang dimiliki oleh kelompok lain
Perilaku ibu dalam Tindakan ibu dalam Perilaku ibu dalam Kuesioner Ordinal a. Pernyataanpositif (+)
Jarang : score 2
Tidakpernah: score 1
b. PernyataanNegatif (-)
Selalu : score 1
Sering : score 2
Kadang-kadang : score 3
sekali: score 5
1
Tabel 3.2 Definisi Operasional
3.5 Pengumpulan dan Analisa Data
melalui kuisioner yang dibuat sendiri yang diambil dari tinjauan pustaka
pada bab 2. Digunakan untuk perilaku ibu dalam pemberian MP-ASI dini
pada balita.
dakam berbagai tingkat (1-5) : selalu (1), sering (2), kadang-kadang (3),
tidak pernah (4), dan tidak pernah sama sekali (5) (Nursalam, 2013).
3.5.3 Waktu dan Tempat Pengumpulan Data
Malang.
1. Coding (pengkodean)
2. Scoring
a. Pertanyaan positif
- Sering : score 4
- Kadang-kadang : score 3
- Jarang : score 2
b. Pertanyaan Negatif
- Sangat sering : score 1
- Sering : score 2
- Kadang-kadang : score 3
- Jarang : score 4
Klasifikasi Score:
a. Tinggi : 76%-100%
b. Sedang : 56%-75%
c. Rendah : <56%
3. Tabulasi
Pembuatan tabel-tabel yang berisi data yang telah diberi kode sesuai
4. Analisa Data
univariate.
manusia tidak terlepas dari etika atau moral. Demikian juga dalam
penelitian dengan manusia yang lain sebagai objek penelitian juga tidak
terlepas dari etika atau sopan santun. Dalam setiap hubungan anatar
masing-masing pihak ini, baik dokter maupun pasien selalu melekat hak
da kewajiban yang harus mereka akui dan patuhi. Apabila pihak yang satu
dignity)
inclusiveness).