Anda di halaman 1dari 9

1

2
A. Komposisi ASI
ASI mengandung lebih dari 200 unsur-unsur pokok, antara at putih telur, lemak karbohidrat,
vitamin, mineral, faktor pertumbuhan, hormon, enzim, zat kekebalan, dan sel darah putih. Semua
zat ini terdapat secara proporsional dan seimbang satu dengan yang lainnya. Cairan hidup yang
mempunyai keseimbangan biokimia yang sangat tepat ini bagai satu simfoni nutrisi bagi
pertumbuhan bayi sehibgga tidak mungkin ditiru oleh buatan manusia.
Komposisi ASI tidak konstanta dan bervariasi tergantung pada tahap laktasi, pola menyusui,
musim, dan paritas.
Perbedaan komposisi ASI dari hari ke hari (stadium laktasi)
1. Kolostrum
Kolostrum adalah cairan emas, cairan pelindung yang kaya zat anti infeksi dan
berprotein tinggi. ASI yang keluar pada hari pertama sampai hari ke-4/ke-7.
Pada hari pertama dan kedua setelah melahirkan, tidak jarang kita mendengar seorang
ibu mengatakan ASI saya belum keluar. Sebenarnya, meski ASI yang keluar pada hari
tersebut sedikit menurut ukuran kita, tetapi volume kolostrum yang ada dalam payudara
mendekati kapasitas lambung bayi yang berusia 1-2 hari
Lebih banyak mengandung protein dibandingkan dengan ASI yang matang.
Mengandung yang keluar pada hario ituat anti infeksi 10-17 kali lebih banyak dibanding
ASI yang matang. Kadar karbohidrat dan lemak serta total protein lebih rendah
dibandingkan ASI yang matang. Volume kolostrum antara 150-300 ml/24 jam
Kolostrum harus diberikan pada bayi
2. ASI transisi/peralihan
ASI peralihan adalah ASI yang keluar sejak hari ke-4/ke-7 sampai hari ke-10/ke-14,
yaitu setelah kolostrum sampai sebelum menjadi ASI yang matang.
Kadar protein makin rendah, sedangkan kadar karbohidrat dan lemak makin tinggi
Volume akan meningkat
3. ASI matang (mature)
Merupakan ASI yang dikeluarkan pada sekitar hari ke-14 dan seterusnya, komposisi
relatif konstan
Pada ibu yang sehat dengan produksi ASI cukup, ASI merupakan makanan satu-satunya
yang paling baik dan cukup untuk bayi sampai umur 6 bulan.

3
4. Lemak ASI
ASI mengandung lemak tinggi (45 g/l) dan mencerminkan kurang lebih 40-50%
kandungan kalori total. Pada umumnya konsumsi ASI secara baik dan rasional oleh bayi
setiap harinya akan memberikan cukup energi (lebih dari 100 kKal/hari). Lemak yang ada
ini juga membawa asam lemak esensial (linoleat dan linolenat) yang merupakan elemen
penyusun utama membran sel yang ada, khususnya jaringan saraf. Selain itu, lemak ASI
juga mengandung asam lemak rantai panjang (omega-3, omega-6, DHA, arachidonic acid)
suatu asam lemak esensial ysng merupakan komponen penting untuk myelinisasi. Lebih dari
98% lemak dalam ASI berbentuk trigliserida.
Komponem lemak lainnya yaitu kolesterol. Pada ASI, kadar kolesterol tercatat cukup
nyata, yakni sekitar 240 mg/100 g bahan berlemak. Kadar ini sangat tinggi dibanding susu
sapi yang hanya sekitar 13 mg/100 g bahan berlemak.
5. Karbohidrat
Karbohidrat utama ASI adalah laktosa yang merupakan sumber esensial gula pada ASI (
kadar rata-rata 70 g/l dengan interval 49-95 g/l.
Salah satu produksi laktosa adal;ah galaktosa. Galaktosa merupakan makanan vital
bagi jaringan otak yang sedang tumbuh.
Laktosa meningkatkan penyerapan kalsium yang sangat penting untuk pertumbuhan
tulang
Laktosa juga meningkatkan pertumbuhan bakteri usus yang baik, yaitu
Lactobacillus bifidus
Laktosa oleh fermentasi akan diubah menjadi asam laktat. Adanya asam laktat ini
memberikan suasana asam di dalam usus bayi. Dengan suasana asam di dalam usus
akan memberikan beberapa keuntungan, diantaranya menghambat pertumbuhan
bakteri yang berbahaya
6. Protein
Protein adalah bahan baku untuk tumbuh. Kualitas protein sangat penting selama tahun
pertama kehidupan bayi, karena pada saat ini pertumbuhan bayi paling cepat.

4
Susu sapi dan ASI mengandung dua macam protein utama, yaitu whey dan kasein
(casein). Whey adalah protein yang halus, lembut, dan mudah dicerna. Kasein adalah protein
yang bentuknya kasar, bergumpal, dan sukar dicerna oleh usus bayi
Protein ASI yang utama adalah whey, sedangkan protein susu sapi yang utama
adalah casein
ASI mengandung alfa-laktalbumin, sedangkan susu sapi mengandung lactoglobulin
dan bovine serum albumin yang sering menyebabkan alergi.
Protein istimewa lainnya yang hanya terdapat di ASI adalah taurin (taurine). Taurin
adalah protein otak yang diperlukan untuk pertumbuhan otak, susunan saraf, juga
penting untuk pertumbuhan retina. Susu sapi tidak mengandung taurin sama sekali.
Lactoferin adalah salah satu protein ASI yang unik. Laktoferin bertindak seperti
kapal feri yang mengangkut zat besi dari ASI ke darah. Selain itu, protein spesial ini
akan bertindak sebagai polisi bagi bakteri dalam usus. Laktoferin akan membiarkan
bakteri usus yang baik, yang menghasilkan vitamin, untuk tumbuh. Sedangkat
bakteri yang jahat, yang akan menyebabkan penyakit, akan dihancurkan.
Lysosyme adalah siuatu kelompok antibiotik alami di dalam ASI. Suatu protein
spesial yang akan menghancurkan bakteri berbahaya.
7. Faktor pelindung dalam Asi
Pada waktu lahir sampai bayi berusia beberapa bulan, bayi belum dapat membentuk
kekebalan sendiri secara sempurna. ASI mampu memberi perlindungan baik secara aktif
maupun pasif.
Setiap tetes ASI mengandung berjuta-juta sel hidup yang menyerupai sel darah
putih sehingga dinamakan sel darah putih dari ASI. Sel-sel ini beredar dalam
usus bayi dan membunuh kuman-kuman jahat.
Asi juga mengandung imunoglobulin, suatu protein yang beredar dan bertugas
memerangi infeksi yang masuk dalam tubuh bayi. Sebenarnya, bayi sudah mulai
membuat antibodi segera setelah dilahirkan. Namun, baru akan mencapai kadar
ynag protektif pada usia 9-12 bulan.
Kolostrum dianggap imunisasi pertama oleh bayi. Selain itu, ASI akan merangsang
pembentukan daya tahan tubuh bayi sehingga ASI berfungsi pula sebagai
imunisasin aktif. Contoh imunisasi pasif oleh ASI adalah perjalanan SigA

5
(secretory immunoglobulin A). SigA ASI akan melindung dengan jalan menutupi
kebocoran-kebocoran pada dinding usus.
8. Vitamin, Mineral dan Zat besi

Produksi Asi

a.Pertumbuhan jaringan susu

Pada seorang wanita menghasilkan asi tidak tergantung pada ukuran payudara. air susu ibu
dihasilkan di jaringan penghasil susu dalam payudara, sementara besar kecilnya ukuran payudara
tergantung pada jaringan pendukung atau lemak dalam payudara. Pada saat pubertas atau masa
kehamilan akan dikeluarkan hormon estrogen yang merangsang jaringan payudara untuk
membesar, khususnya pertumbuhan duktus ambing di dalam jaringa penunjang dan lemak
pendukung. Sementara itu hormon progesteron yang di sekresikan pada paruh kedua dari siklus
menstruasi hanya menyebabkan pertumbuhan terbatas lobulus dan alveolus.Selanjutnya
perkembangan alveolus secara penuh dan pematangan epitel membutuhkan hormon kehamilan.

b. Laktogenesis

Laktogenesis ini dikenal ketika kelenjar ambing membangun kemampuan mengeluarkan


susu. Laktogenesis meliputi semua proses yang penting untuk mengubah kelenjar ambing dari
keadaan tidak terpisah menjadi keadaan benar- benar terpisah. Pada saat seperti ini pengeluaran
susu dimulai saat ambing terasa penuh dan hangat.

Laktogenesis terbagi menjadi 2 tahapan, yaitu tahap pertama terjadi pada pertengahan
kehamilan ketika kelenjar ambing menjadi mampu untuk mengeluarkan susu. Kadar laktosa,
total protein, dan imunoglobulin meningkat dalam cairan kelenjar yang dikeluarkan sedangkan
kadar Nacl menurun. Tahap kedua terjadi pada hari kedua sampai hari ke delapan setelah
melahirkan, dikenal sebagai awal pengeluaran asi yang berulang. Pada tahap ini alran darah,
oksigen, dan pengambilan glukosa meningkat serta konsentrasi sitrat meningkat sebagai tanda
tahap kedua laktogenesis.

c. Proses Produksi Susu

6
Pada umur bayi hari ke-2 atau ke-3 ambing menjadi mampu untuk memproduksi susu. Untuk
sintesis lebih lanjut kelenjar ambing hasrus menerima sinyal hormon. Sinyal ini menandakan
respon lamgsung rangsangan yang terjadi pada putting dan nagian areola pada payudara.
kemudian sinyal itu di kirim ke sistem saraf pusat. Proses demikian terus menerus dan
pengeluaran susu disebut laktasi. Laktasi ini terjadi dengan dua hormon secara hampir
bersamaan yakni prolaktin dan oksitosin.

1. Prolaktin
Pada saat bayi menyusu seorang ibu menghasilkan hormon prolaktin yang membantu
pembentukan asi. Sekali bayi menyusu Asi maka terjadilah sekresi teru-menerus yang
mengalir sepanjang saluran di ambing (duktus laktiferous). Yang di pertahankan oleh
mekanisme refleks pengeluaran susu yang memunculkan hormon lain yaitu Oksitosin.
2. Oksitosin
Adanya oksitosin ini menyebabkan kontraksi sel-sel mioepitel dalam kelenjar susu
sehingga mendesak susu disepanjang duktus untuk keluar melalui putting susu. Pada
umumnya sintesis asi sekitar 800 ml/ hari. Jumlah ini tergantung pada kosong atau
tidaknya ambingm dan respon terhadap kondisi ibu. Stres atau kelelahan secara jelas
mempengaruhi pasokan susu karena pengaruh penurunan pengaturan hormon dengan
naiknya senyawa dopamine,norepin, dan trine yang menghambat sistesis hormon
prolaktin.

Langkah langkah menyusui yang benar :

Menyusui adalah sesuatu yang alamiah, semua ibu kemungkinan besar bisa menyusui bayinya
dengan benar. Namun meskipun begitu, sang ibu perlu tahu cara menyusui yang benar. Dengan
cara cara berikut ini :

1. Mencuci tangan dengan sabun antiseptik sebelum dan sesudah menyusui.


2. Siapkanlah ASI (Payudara) sebelum menyusui
3. Payudara ibu dipijat atau massage supaya lemas
4. Tekan areola antara ibu jari dan telunjuk sehingga keluar beberapa tetes ASI. Oleskan
ASI tersebut pada puting susu dan areola sekitarnya sebelum menyusui.

Cara mempersiapkan ASI :

7
1. Posisi ibu dapat duduk atau berbaring santai
2. Sibayi dapat diletakkan dipangkuan bila ibu duduk dan disebelah ibu bila ibu tiduran
3. Perhatikan bahwa ibu harus memegangi payudara nya dengan posisi ibu jari diatas dan
keempat jari lainnya dibagian bawah payudara
4. Setelah itu lihatlah apakah sebagian besar areola payudara sudah berada di dalam mulut
bayi atau belum. Jika belum benarkanlah. Ingat, puting ibu harus masuk ke dalam mulut
bayi. Saat pertama kali menyusui, bantu sibuah hati untuk menemukan putting ibu.
Sesudah beberapa hari, tanpa perlu di bantu lagi ia akan langsung mencari puting begitu
di dekatkan pada payudara ibu.
5. Setiap satu payudara harus disusui sampai kosong, hal itu memakan waktu kurang lebih
10-15 menit. Jangan menyusui hanya satu payudara saja sebab apabila ibu menyusui
hanya pada satu sisi, maka payudara yang satu akan lebih sering kosong.
6. Pemberian ASI pada bayi dilakukan dengan dua payudara sekaligus secara bergantian,
sesudah payudara pertama terasa kosong. Dengan catatan bila akan melepaskan mulut
bayi dari puting susu, masukkan jari kelingking antara mulut bayi dan payudara.
7. Sesudah selesai menyusui jangan lupa pula oleskan asi pada putting susu dan areola
sekitarnya serta biarkan kering oleh udara
8. Setelah disusui sampai puas bayi digendong di bahu ibu atau dipangku tengkurap supaya
dapat bersendawa
9. Lalu periksa kondisi payudara ibu, mungkin ada luka atau pecah-pecah atau terbendung
10. Jika sedang menyusui dengan salah satu payudara, payudara yang lain supaya dibiarkan
bebas. Jangan menutupinya dengan bra ketat supaya hormon pembuat susu tetap
berproduksi
11. Bayi biasanya menyusu setiap kali membutuhkan. Maka susui bayi kapan pun jika ia
menginginkannya. Ingat, produksi ASI ditentukan seberapa banyak menyusui.

Menyusui tidak hanya sekedar memberi makan atau membuatnya tidak menangis lagi.
Pada saat menyusui anda pasti akan mengelus dan membelainya dalam dekapan anda. Dengan
begitu maka akan memberikan dampak yang baik bagi bayi. Dia akan merasakan kasih saying
yang anda berikan. Dia juga akan merasa aman bila disamping anda.

8
Jangan lupa memperhatikan kebersihan dan kehigienisan saat menyusui bayi. Bersihkan
puting anda dan hindarkan dari bau-bauan yang tajam yang dapat membuat pusing bayi anda.
Jangan lupa pula untuk membasuh susu yang tercecer dikulit dapat menjadi biang keringat dan
membuat anak merasa tidak nyaman. Baju yang basah karena susu juga dapat menjadi biang
keringat dan bahkan dapat menyebabkan infeksi..

Menyusui dengan tehnik yang tidak benar dapat mengakibatkan puting susu menjadi
lecet, ASI tidak keluar optimal sehingga mempengaruhi produksi ASI selanjutnya atau bayi
enggan menyusu. Apabila bayi telah menyusu dengan benar maka akan memperlihatkan tanda-
tanda sebagai berikut :

1. Bayi tampak tenang


2. Badan bayi menempel pada perut ibu
3. Mulut bayi terbuka lebar
4. Dagu bayi menempel pada payudara ibu
5. Sebagiam areola masuk kedalam mulut bayi, areola bawah lebih banyak yang masuk
6. Bayi dapat menghisap kuat dengan irama perlahan
7. Puting susu tidak terasa nyeri
8. Telinga dan lengan bayi terletak pada satu garis lurus
9. Kepala bayi agak menengada

Anda mungkin juga menyukai