Anda di halaman 1dari 3

PEMERINTAH KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW UTARA

DINAS KESEHATAN BOLAANG MONGONDOW UTARA


PUSKESMAS BOLANGITANG
JL.Trans Sulawesi,Bolangitang Barat,Kode Pos 95764

KERANGKA ACUAN KONFIRMASI BALITA RESIKO GANGGUAN


PERTUMBUHAN ATAU GANGGUAN STATUS GIZI
PUSKESMAS BOLAANG ITANG
A. PENDAHULUAN
Menurut World Health Organization, gangguan pertumbuhan (growth faltering) pada anak
dapat diidentifikasi melalui kenaikan berat badan anak yang kurang dari persentil ke-5 . Growth
faltering merupakan suatu keadaan yang ditandai dengan kenaikan ukuran tubuh bayi atau anak lebih
rendah dari yang seharusnya . Gangguan pertumbuhan pada anak dapat ditandai melalui kurva
pertumbuhan yang tidak berada pada jalur yang seharusnya yang akan berdampak pada kejadian
kurang gizi. Indikasi adanya gangguan pertumbuhan adalah kenaikan berat badan anak lebih rendah
dari yang seharusnya .
Masalah gizi merupakan masalah kesehatan masyarakat yang disebabkan oleh banyak faktor,
sehingga penanggulangannya tidak cukup dengan pendekatan medis maupun pelayanan kesehatan
saja (Supariasa dkk, 2012). Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (2013), prevalensi
gizi buruk di Indonesia tahun 2007 (5,4%), tahun 2010 (4,9%), dan tahun 2013 (5,7%), sedangkan
target Millenium Development Goals (MDGs) tahun 2014 sebesar 3,6%. Jadi prevalensi gizi buruk
di indonesia masih di bawah target.
Status gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan penggunaan zat-zat
gizi. Keadaan gizi seseorang dapat dikatakan baik bila terdapat keseimbangan antara perkembangan
fisik dan perkembangan mental intelektual. Status gizi dipengaruhi oleh dua faktor yaitu konsumsi
makanan dan kesehatan. Konsumsi makanan dipengaruhi zat gizi dalam makanan, program
pemberian makanan dalam keluarga, kebiasaan makan, pemeliharaan kesehatan, daya beli keluarga,
lingkungan fisik dan soal (Supariasa, dkk, 2002).

B. LATAR BELAKANG
Pusat kesehatan masyarakat adalah sarana kesehatan terdepan yang memberikan pelayanan
kesehatan termaksud gizi kepada masyarak diseluruh pelosok tanah air. Upaya perbaikan gizi
melalui puskesmasbertujuan untuk menanggulangi masalah gizi dan meningkatkan status gizi
masyarakat. Upaya perbaikan gizi masyarakat sebagai mana disebutkan di undang-undang No 36
Tahun 2009 bertujuan untuk meningkatkan mutu gizi perseorangan danmasyarakat, antara lain
melalui pola konsumsi makanan, perbaikan perilaku sadar gizi danpeningkatan akses dan mutu
pelayanangizidan kesehatan sesuai dengan kemajuan ilmu dan teknologi.
Upaya pelaksanaan perbaikan gizi dilakukan secara bertahap dan berkesinambungan sesuai
dengan pentahapan dan prioritas pembangunan nasional. Sasaran jangka panjang yang ingin dicapai
adalah bahwa masalah gizi tidak menjadi masalah kesehatan masyarakat, berdasarkan ukuran-ukuran
universal yang telah disepakati.
Konfirmasi balita resiko gangguan pertumbuhan atau gangguan status gizi merupakan
rangkaian kegiatan penyelidikan epidemiologi terhadap balita resiko gangguan pertumbuhan atau
gangguan status gizi. Surat edaran menteri kesehatan No 12 09 tanggal 19 oktober menginstruksikan
agar memprilakukan setiap kasus gizi buruk sebagai kejadian Luar Biasa (KLB). Sehingga setiap
kasus baru harus di laporkan 1x24 jam dan harus segera ditangani.

C. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS


1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui balita yang resiko gangguan pertumbuhan atau gangguan status gizi
2. Tujuan Khusus
a. Ditemukanya balita resiko gangguan pertumbuhan atau gangguan status gizi untuk dapat di
tangani secara cepat, tepat dan kontrapesif.
b. Teridentifikasinya faktor resiko gangguan pertumbuhan atau gangguan status gizi di wilayah
kerja puskesmas Bolangitang sebagai bahan informasi sector terkait dalam penentuan
intervensi.
c. Ditetapkan rencana pencegahan dan penanggulangan
d. Memberikan rekomendasi untuk penyusunan kebijakan perencanaan puskesmas kedepan
yang efektif dan efesien.

D. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan


1. Persiapan Alat Antropometri
2. Persiapan Form resiko gangguan pertumbuhan atau gangguan status gizi
3. Klarifikasi laporan
4. Konfirmasi status gizi
5. Pencatatan dan intervensi

E. Cara Melaksanakan Kegiatan


1. Petugas gizi mempersiapkan alat antropometri
2. Mempersiapkan Form Resiko
3. Melakukan Pengukuran BB, TB
4. Pencatatan dan pelaporan
F. Sasaran
Bayi balita yang terduga resiko gangguan pertumbuhan atau gangguan status gizi

G. Pembiayaan dan Penaggung Jawab


Kegiatan ini dibebankan pada Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) Puskesmas
Bolangitang. Penanggung jawab kegiatan ini adalah bidan koordinator KIA Puskesmas
Bolangitang.

H. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan


KEGIATAN TW I TW II TW III TW IV Ket
Konfirmasi balita resiko
gangguan pertumbuhan atau
gangguan status gizi

I. Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan


Pencatatan pelaksanaan kegiatan kelas ibu hamil dilakukan setiap selesai pertemuan. Hal yang
di catat dalam pertemuan kelas ibu hamil adalah :
1. Waktu dan tempat pelaksanaan
2. Jumlah balita
3. Masalah dan hasil capaian pelaksanaan
4. Hasil Evaluasi
Pelaporan dilakukan setiap bulan, ditujukan kepada Kepala Puskesmas dan Dinas Kesehatan
Kabupaten Bolaang Mongondow Utara.

Mengetahui,

Kepala Puskesmas

Latifah. R. Talibo, SKM


NIP. 19720331 199203 2 005

Anda mungkin juga menyukai