Anda di halaman 1dari 32

PENYEDIAAN MAKANAN LOKAL DAN

MENU UNTUK BALITA GIZI KURANG

Dr. Ir. Ikeu Ekayanti, M.Kes

Disampaikan pada acara Sosialisasi kegiatan PMT berbasis pangan lokal


bagi Ibu Hamil KEK dan Balita Gizi Kurang
14-16 April 2022
Hotel Horison Grand Serpong
Tangerang, Banten

Ilmu Gizi
Fakultas Ekologi Manusia
Institut Pertanian Bogor
2022
PENDAHULUAN

(Riskesdas 2018)
• Masa anak-anak merupakan masa pertumbuhan
Masalah gizi pada anak harus diatasi
dan perkembangan.
salah satunya dengan meberikan
makanan bergizi seimbang sesuai
• Kebutuhan gizi anak harus dipenuhi agar
dengan kebutuhan gizinya
pertumbuhan dan perkembangan optimal.
PENDAHULUAN
Penyebab Masalah Gizi
PENDAHULUAN
GIZI BALITA
● ASI adalah makanan yang paling sempurna
dan mencukupi kebutuhan gizi bayi sampai
usia 6 bulan.

● Setelah bayi berusia 6 bulan mulai terjadi


penurunan kuantitas dan kuliatas ASI termasuk
kandungan gizi mikronya.

● Sehingga perlu di sempunakan dengan


MAKANAN Pendamping ASI yang di kenal
dengan MPASI
Prinsip MPASI

Sumber : IDAI 2018


Prinsip MP-ASI
PENDAHULUAN
● Oleh karena itu, pemberian MPASI yang optimal sangat penting
untuk menunjang tumbuh kembang anak

● Asupan makanan pada anak dengan komposisi gizi yang tepat dari
segi jumlah, jenis dan frekuensinya akan memperbaiki status gizi

● Ketidak sempurnaan MPASI jika berlangsung lama akan berdampak


buruk pada pertumbuhan dan perkembangan bayi dan anak serta
berpontesi terhadap kejadian gizi buruk
PENDAHULUAN

Hasil penelitian Angkat (2018)


menunjukkan bahwa jenis MP-ASI
BERPENGARUH paling tinggi
terhadap KEJADIAN STUNTING
kejadian stunting. Yang diikuti oleh
waktu pemberian MP-ASI dan riwayat
penyakit diare.

Jadi, pastikan MP-ASI yang diberikan


adalah MP-ASI yang bergizi seimbang
dan sesuai kebutuhan
Mengenali kendala pemberian makan pada balita

● Masalah yang sering dihadapi dalam pemberian makan


balita adalah kesulitan makan atau GTM (Gerakan Tutup
Mulut)
● Sehingga penting bagi kita untuk mengatasi masalah
makan anak agar asupan makanan anak sesuai kebutuhan
anak.
Apakah masalah makan pada anak berbahaya?

Masalah Gizi
Masalah makan Ketidakseimbangan
Gizi Kurang, Stunting
Kesulitan Makan asupan zat gizi
(Pendek)
Jenis-Jenis Masalah Makan pada Balita

Small eater (makan Picky Eaters


porsi kecil) • Pilih-pilih makanan, masih
• Anak lebih tertarik dengan mau mengkonsumsi 1
lingkungan, hanya mau jenis makanan
makan sedikit

Food Neophobia Selectvie eater


• Penolakan terhadap jenis • Menolak semua jenis
makanan yang belum makanan dalam satu
dikenal kelompok. Misalnya tidak
mau makan semua jenis
protein
PERENCANAAN
MENU UNTUK
BALITA GIZI
KURANG
Asuhan Gizi untuk Balita Gizi Kurang

Tujuan :
Memberian asupan zat gizi sesuai kebutuhan untuk meningkatkan berat badan sesuai berat badan
ideal.

Preskripsi Gizi :
1. Jumlah, bentuk, tekstur, fekuensi dan variasi yang dibutuhkan sesuai usia
2. Kebutuhan gizi berdasarkan berat badan Ideal (BBI)
3. Balita diatas usia 6 bulan harus mengonsumsi makanan bergizi seimbang, cukup minum air
putih, serta penggunaan garam beriodium untuk membantu perkembangan otak.
4. Pemberian PMT berupa PMT lokal padat kalori yang diolah di rumah tangga, maupun
pabrikan yang mengacu pada Permenkes nomor 51/2016 tentang Standar Produk
Suplementasi Gizi.

Kemenkes RI. 2018. Pedoman Proses Asuhan Puskesmas. Jakarta : Kementerian Kesehatan
Perencanaan Menu Balita Gizi
Kurang
Tentukan Susun resep
Kebutuhan Gizi menu
Balita Gizi berdasarkan gizi
Kurang seimbang
Kebutuhan Gizi Balita

Energi Energi Anak usia 6-8 bulan


Usia Total (kkal) per
Frekuensi 30% MPASI dan 70% ASI.
(bulan) dalam hari dari
sehari MPASI
Anak usia 9-11 bulan

50% MPASI dan 50% ASI


6-8 bulan 2-3 kali 615 200 Anak usia 12-23 bulan

70% MPASI dan 30% ASI


9-11 bulan 3-4 kali 686 300
12-23
3-4 kali 894 550
bulan

Sumber : WHO 2001 dan IDAI 2018


Kebutuhan Gizi Balita

Sumber : WHO 2000


Kebutuhan Gizi Balita

Anak usia 6-8 bulan


Energi Total Energi
dalam (kkal) per 30% MPASI (240 kkal) dan 70%
Usia (bulan) Frekuensi
sehari (AKG hari dari
ASI.
2019) MPASI
Anak usia 9-11 bulan

50% MPASI (400 kkal) dan 50%


6-8 bulan 2-3 kali 800 240
ASI
9-11 bulan 3-4 kali 800 400 Anak usia 12-23 bulan

12-23 bulan 3-4 kali 1350 945 70% MPASI (945 kkal) dan 30%
ASI

Sumber : AKG 2019


Kebutuhan Gizi Balita

Kelompok Energy
Protein (g) Lemak (g) Karbohidrat (g)
Umur (kkal)

2-3 tahun 1350 20 45 215

4-5 tahun 1400 25 50 220

Sumber : AKG 2019


PENYUSUNAN PMT
Penyusunan Menu Makanan Balita

• Penyusunan menu Makanan Balita berdasarkan kebutuhan gizi


balita pada AKG 2019 dengan jenis diet Tinggi Energi Tinggi
Protein.

• Menu Makanan harus bergizi seimbang


Penyusunan Menu Makanan Balita
Penyusunan Menu Makanan Balita

Makanan harus bergizi seimbang terdiri dari :


1. Makanan sumber karbohidrat : beras, jagung, kentang, serta ubi-ubian
2. Makanan sumber protein (hewani dan nabati): Pemberian protein hewani diprioritaskan
dan proporsinya lebih besar dibandingkan protein nabati.
3. Lemak diperoleh dari proses pengolahan misalnya untuk penambahan minyak pada saat
menggoreng, menumis, menambahkan santan pada makanan berkuah dan pengunaan protein
hewani.
Penyusunan Menu Makanan Balita

4. Vitamin dan Mineral. Buah dan sayur adalah sumber vitamin dan mineral. Pada awal
MP-ASI, porsi sayuran atau buah yang diberikan mulai dari sedikit dan ditingkatkan
perlahan.

5. Air putih yang cukup


Prinsip Pemberian Makanan Tambahan Lokal

● Pemberian makanan tambahan lokal merupakan kegiatan di luar gedung


Puskesmas dengan pendekatan pemberdayaan masyarakat yang dapat
diintegrasikan dengan kegiatan lintas program dan sektor terkait lainnya.

● Pemberian makanan tambahan lokal ini sebagai contoh menu lengkap sekali
makan (makan siang) bagi ibu hamil dan balita yang diharapkan dapat
diterapkan dalam penyediaan makanan sehari-hari di keluarga.
Prinsip Pemberian Makanan Tambahan Lokal

● Bentuk makanan tambahan lokal adalah makanan lengkap, sesuai dengan ”Isi
Piringku” dan Pedoman Gizi Seimbang terdiri dari sumber Karbohidrat,
Protein Hewani dan Nabati, Lemak, Vitamin dan Mineral.

● Pemberian makanan tambahan lokal pada sasaran harus disertai dengan


penguatan KIE (Komunikasi, Informasi, dan Edukasi).
Persyaratan Makanan Tambahan Lokal

Sesuai dengan
Dapat diterima Norma dan Mudah dibuat
Agama

Memenuhi
kebutuhan zat Terjangkau Mudah didapat
gizi

Kandungan
Aman
Gizi
PESAN GIZI UNTUK BALITA

● Mulai berikan protein hewani sedini mungkin saat mulai pemberian MP ASI
(usia anak 6 bulan)
● Konsumsi sesuai dengan kebutuhan gizi berdasarkan usia secara jumlah,
frekuensi makan, konsistensi dan variasi makanan. Pada baduta, pemberian
makan harus sesuai Pedoman Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA)
● Balita mengonsumsi makanan yang mengandung zat gizi lengkap yaitu
karbohidrat, protein hewani, protein nabati, lemak, vitamin dan mineral
● Utamakan pemberian protein hewani pada asupan makanan balita. Anak
membutuhkan asupan protein dan lemak lebih banyak sedangkan serat lebih
sedikit dibandingkan orang dewasa.
● Disiplin dalam menjalankan prinsip keamanan pangan,kebersihan, dan sanitasi
lingkungan
CONTOH MENU UNTUK BALITA
CONTOH MENU UNTUK BALITA
CONTOH MENU UNTUK BALITA
CONTOH MENU UNTUK BALITA
Daftar Pustaka

Kementrian Kesehatan RI. Pedoman Gizi Seimbang,. Pedoman Gizi Seimbang. Published online 2014:1-99.
WHO. Guiding principles for complementary feeding of the breastfed child. World Heal Organ UNICEF.
2000;0(8):0-22.
Menkes RI. Permenkes RI No. 28 Tahun 2019 Tentang Angka Kecukupan Gizi Yang Dianjurkan Untuk
Masyarakat Indonesia. Vol 8.; 2019:55.
Abeshu MA, Lelisa A, Geleta B. Complementary Feeding: Review of Recommendations, Feeding Practices,
and Adequacy of Homemade Complementary Food Preparations in Developing Countries – Lessons from
Ethiopia. Front Nutr. 2016;3(October). doi:10.3389/fnut.2016.00041
 Fakultas Kedokteran UI. (2015). Penuntun Diet Anak. (S. S. Nasar, S. Djoko, S. B.. Hartati, & Y. E. Budiwiarti,
Eds.). Jakarta: Badan Penerbit FK UI.
Menkes RI. 2018. Pedoman Proses Asuhan Puskesmas. Jakarta : Kementerian Kesehatan
Angkat, Abdul Hairuddin. "Penyakit Infeksi dan Praktek Pemberian MP-ASI Terhadap Kejadian Stunting Pada
Anak Usia 12-36 Bulan di Kecamatan Simpang Kiri Kota Subulussalam." Jurnal Dunia Gizi 1.1 (2018): 52-58.

Anda mungkin juga menyukai