Anda di halaman 1dari 40

Analisis pada studi eksperimenta

Dr. Ir. Ikeu Ekayanti, M.Kes

MK EPIDEMIOLOGI GIZI PTM


PASCASARJANA IPB
2019
outline
• ANALISIS PADA STUDI
EKSPERIMENTAL
• CONTOH KASUS STUDI
EKSPERIMENTAL
• REVIEW JURNAL
EKSPERIMENTAL
pendahuluan
Analisi pada penelitian eksperimental dapat terbagi
menjadi 2 yaitu :
1. Analisis data dilakukan dengan cara melihat adakah
perbedaan nilai dari beberapa variable yang diukur
antara sebelum dan sesudah eksperimen dilakukan.
2. Analisis data dilakukan untuk melihat apakah ada
perbedaan antara kelompok eksperimen dan
kelompok pembanding
Inferential Statistics
Teknik yang memungkinkan kita
mempelajari sampel dan kemudian
membuat generalisasi tentang populasi.
Statistik inferensial adalah bagian yang
sangat penting dari penelitian ilmiah
karena teknik ini digunakan untuk
menguji hipotesis
ANALISIS BASELINE DATA: KOMPARASI ANTAR
KELOMPOK

Variabel Jumlah variabel independen


2 groups paired data >2groups

Rasio T test Paired T test ANOVA

Mann-Whitney Wilcoxon Kruskal wallis


Ordinal
Absolute effect of treatment = active
ingredient

Absolute effect of treatment


= active ingredient
ANCOVA test

The ANCOVA test ANCOVA


factors in pretreat-
ment differences
between groups as
a covariate
test
ANOVA
• ANOVA – analysis of variance
• ANCOVA – analysis of co-variance,
includes Z variable(s)

8
ANCOVA test
ANCOVA merupakan teknik analisis yang
berguna untuk meningkatkan presisi sebuah
percobaan karena didalamnya dilakukan
pengaturan terhadap pengaruh peubah
bebas lain yang tidak terkontrol. ANCOVA
digunakan jika peubah bebasnya mencakup
variabel kuantitatif dan kualitatif. Dalam
ANCOVA digunakan konsep ANOVA dan
analisis regresi.
ANCOVA test
Kovariat (covariate) adalah variabel X2, X3, ..., Xk, yang seperti
halnya X1 diduga bisa mempengaruhi terjadinya variabel Y, karena
itu pengaruhnya ingin dikendalikan oleh peneliti (Vogt1993; Last,
2001). Kovariat juga disebut faktor ketiga (third factor), karena
merupakan variable di luar variabel dependen dan variabel
independen utama yang menjadi perhatian peneliti. Kovariat bisa
merupakan faktor perancu (confounding factor) atau pengubah efek
(effect modifier (Last, 2001). Kovariat disebut juga concomitant
variable, karena variabel itu “menyertai” variabel independen utama
(Kothari, 1990). Kovariat disebut juga variabel kontrol (control
variable), karena pengaruhnya terhadap variable dependen akan
dikendalikan.
ANCOVA test
Pengaruh kovariat dalam suatu eksperimen lazimnya dikontrol dengan
teknik randomisasi. Tetapi pengaruh kovariat bisa juga dikendalikan
dalam analisis data dengan teknik statistik tertentu, misalnya Analisis
Kovarians. Analisis kovarians (disingkat ANCOVA, atau ANACOVA, atau
ANOCOVA) merupakan “saudaranya” ANOVA, hanya saja terhadap
model ANOVA kali ini ditambahi sebuah variable independen yang disebut
kovariat. Baik ANOVA maupun ANCOVA merupakan “special case”
analisis regresi ganda. Dalam model ANCOVA, variabel dependen diukur
dalam skala kontinu, faktor penelitian terukur dalam skala kategorikal
(misalnya, kelompok eksperimen dan kelompok kontrol), dan kovariat
terukur dalam skala kontinu (Rosner, 1990; Kothari, 1990; Kleinbaum et
al., 1988).
ANCOVA test
• Contoh: sebuah eksperimen berminat meneliti efikasi obat
antikolesterol. Untuk mengetahui pengaruh obat dalam
menurunkan kadar kolesterol, peneliti mengukur kadar
kolesterol sebelum dan sesudah pemberian obat, menggunakan
sebuah desain eksperimen kuasi yang disebut “before and after
with no comparison design”. Kadar kolesterol sebelum
pemberian obat tentu mempengaruhi kadar kolesterol sesudah
pemberian obat. Salah satu cara mengontrol pengaruh itu adalah
memperhitungkannya dalam analisis data dengan model
ANCOVA, dengan persamaan sebagai berikut:
Contoh kasus ancova
Suatu penelitian dilakukan di sebuah perguruan
tinggi untuk mengetahui apakah ada pengaruh
perbedaan dosen pengajar terhadap nilai mata
kuliah mahasiswa, misal mata kuliah A. Di
perguruan tinggi tersebut terdapat 3 orang dosen
yang mengajar mata kuliah yang sama, misal Dosen
I, Dosen II, dan Dosen III
Dalam kasus di atas, peubah-peubah yang
digunakan adalah:
• Peubah respon (y) yaitu nilai yang diperoleh
mahasiswa untuk mata kuliah tersebut
Contoh kasus ancova
Contoh kasus ancova
Contoh kasus ancova

Masukkan variable Pengetahuan ke bagian Dependent Variables


Masukkan variable Media Gizi ke bagian Dependent Variables

Masukkan variable tingkat pendidikan ke bagian Covariate(s)


Contoh kasus ancova

Dari output di atas terlihat bahwa angka signifikansi untuk peubah


IQ adalah 0,000. karena nilai Sig.<0,05 maka H0 ditolak. Hal ini
berarti bahwa pada tingkat kepercayaan 95% dapat dikatakan ada
hubungan linier antara IQ dengan nilai yang diperoleh oleh
mahasiswa. Pernyataan ini mengindikasikan bahwa asumsi
Contoh kasus ancova
Selanjutnya dilakukan pengujian untuk
mengetahui pengaruh perbedaan dosen pengajar
terhadap nilai yang diperoleh mahasiswa.
Pengujian ini dilakukan dengan menghilangkan
pengaruh IQ dari model. Dari hasil pengolahan
terlihat bahwa angka signifikansi untuk peubah
dosen adalah 0,024. Karena nilainya jauh di
bawah 0,05 maka H0 ditolak. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa tanpa pengaruh IQ, pada
tingkat kepercayaan 95% ada pengaruh
Contoh kasus ancova
Untuk mengetahui pengaruh IQ mahasiswa dan perbedaaan dosen
pengajar terhadap nilai yang diperoleh mahasiswa secara simultan
dapat dilihat dari angka signifikansi pada bagian Corrected Model.
Terlihat bahwa angka signifikansinya adalah sebesar 0,000. Karena
nilai signifikansi jauh di bawah 0,05 maka H0 ditolak. Sehingga
pada tingkat kepercayaan 95% dapat disimpulkan bahwa secara
simultan IQ mahasiswa dan dosen pengajar berpengaruh terhadap
nilai yang diperoleh mahasiswa.

Note : Jika dari hasil pengujian menunjukkan bahwa perlakuan


berpengaruh terhadap model, sedangkan covariate tidak, maka
hilangkan covariate dan run dengan SPSS lagi.
Contoh kasus ancova

Karena menggunakan SS Type I maka pengujian hanya dilakukan untuk


mengetahui pengaruh perbedaaan dosen pengajar terhadap nilai mahasiswa.
Pengujian ini dilakukan dengan menghilangkan pengaruh IQ dari model. Dari
hasil pengolahan terlihat bahwa angka signifikansi untuk peubah dosen adalah
0,024. Karena nilainya jauh di bawah 0,05 maka H0 ditolak. Sehingga dapat
Contoh kasus ancova
Untuk mengetahui pengaruh IQ mahasiswa dan
perbedaaan dosen pengajar terhadap nilai yang
diperoleh mahasiswa secara simultan dapat dilihat
dari angka signifikansi pada bagian Corrected Model.
Terlihat bahwa angka signifikansinya adalah sebesar
0,000. Karena nilai signifikansi jauh di bawah 0,05
maka H0 ditolak. Sehingga pada tingkat kepercayaan
95% dapat disimpulkan bahwa secara simultan IQ
mahasiswa dan dosen pengajar berpengaruh terhadap
nilai yang diperoleh mahasiswa.
ASUMSI UJI ANCOVA (Munro, 1997):

1. The groups mutually exclusive


2. Homogenity of variance
3. Dependent variable normally distributed
4. Covariate a continuous variable
5. Covariate and dependent variable have a linear
relationship
6. Direction and strength of the relationship similar in
each groups
Contoh penelitian menggunakan analisis
ancova

Jahe sebagai obat tradisional diduga dapat menurunkan glukosa darah pasien diabetes
melitus tipe 2. Diabetes melitus merupakan penyakit prevalensi tinggi di dunia termasuk
Indonesia. Penelitian ini merupakan uji klinis pemberian serbuk jahe merah pada pasien
diabetes

Analisis data yang digunakan adalah uji Analisa kovarian (ANCOVA) pada taraf
signifikasi p < 0.05 untuk membandingkan efek penggunaan serbuk kering jahe merah
kedua kelompok
Contoh penelitian menggunakan analisis
ancova
Contoh penelitian
eksperimental
• Penelitian Berjudul “Peran Pendidikan Gizi terhadap
Perbaikan Kepatuhan Konsumsi Makanan dan Penderita
Diabetes di Kota Bogor”
• Desain penelitian : pre-post eksperimental
• Pemberian intervensi pendidikan gizi dilakukan oleh peneliti
kepada Ahli Gizi Puskesmas, kemudian dilanjutkan
pemberian intervensi pendidikan gizi yang disisipkan pada
kegiatan prnyuluhan rutin puskesmas oleh petugas Ahli Gizi
tersebut kepada penderita diabetes.

Tim Epidemiologi Gizi 2020-2021 26


Contoh penelitian eksperimental
Perhitungan jumlah minimum penderita diabetes menggunakan rumus
Lemeshow et al. (1997), didapatkan jumlah minimal 96 orang.

Serupa yaitu sebesar 13.9

Tim Epidemiologi Gizi 2020-2021 27


Contoh jurnal
Tujuan : untuk mengembangkan program edukasi yang interaktif dan partisipatif
serta mengevaluasi dampak dari program ini. Edukasi self management diberikan
kepada pasien rawat jalan diabetes melitus untuk menningkat self-management yang
tepat dan sesuai target.
Metode : A single-blinded randomized controlled study, Two-Group Experimental
Design.
Intervensi :
Kelompok kontrol : edukasi regular selama kunjungan klinik pertama
(pengetahuan umum tentang proses penyakit diabetes dan pilihan pengobatan;
pemantauan glukosa darah; gaya hidup sehat; pencegahan, cara mendeteksi, dan
mengobati komplikasi diabetes sertamengembangkan strategi pribadi untuk
pengambilan keputusan)
Kelompok intervensi : edukasi regular dan edukasi self management pada sesi 2.
edukasi self management terdiri dari pengetahuan dan praktik menggunakan media
gambar dan video.
SDSCA terdiri dari dietary behavior, exercise, medication adherence, blood glucose
monitoring dan foot care.
PAID terdiri dari pertanyaan-pertanyaan untu mengukur psikologis
Self-management pasien DMT2 secara keseluruhan
masih relatif rendah. Beberapa pasien memiliki emosi
negatif. Edukasi self management diabetes jangka
pendek untuk pasien rawat jalan dapat secara efektif
meningkatkan self management, kondisi psikologis,
dan kontrol glikemik pada DMT2.
Tujuan : untuk mengetahui efektivitas intervensi pendidikan
kesehatan dalam meningkatkan pengetahuan hipertensi (HT),
pencegahan dan praktek perawatan diri di antara pensiunan di
Enugu State, Tenggara, Nigeria
Metode : Quasi-experimental study,
Intervensi :
Kelompok kontrol : hanya mendapatkan “health talk” tentang
hipertensi tanpa intervensi
Kelompok intervensi : Intervensi diberikan oleh ahli kesehatan
masyarakat dan perawat berupa booklet, video dan diskusi.
Penelitian ini membuktikan keefektifan intervensi
pendidikan kesehatan berbasis komunitas pada
pensiunan dan memvalidasi pentingnya mengadopsi
model IMB dalam kelompok ini. Oleh karena itu,
intervensi / program pendidikan kesehatan berbasis
komunitas yang ditargetkan pada orang dewasa yang
lebih tua dapat meningkatkan pengetahuan hipertensi,
meningkatkan praktik pencegahan dan perawatan diri
di tingkat populasi.
Daftar pustaka
1. Munro BH. 1997. Statistical Methods for Health Care Research.
3rd ed. Lippincott.
2. Hair JF et al. 1995. Multivariate Data Analysis. 4th. Prentice-Hall
3. Duli N. 2019. Metodologi Penelitian Kuantitatif : Beberapa Konsep
Dasar untuk Penulisan Skripsi dan Analisis Data dengan SPSS.
Yogyakarta : CV Budi Utama
4. Montgomery, D.C. Experimental Design (Chapter 17: Analysis of
Covariance).
5. Santoso, Singgih. Buku Latihan SPSS Statistik Multivariat (Modul
17: General Linear
6. Model-Univariat). 2002. Jakarta: PT Elex Media Komputindo

Anda mungkin juga menyukai