Disusun oleh :
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, bahwa makalah Penyediaan
Makanan Lokal dan Menu Balita Gizi Kurang akhirnya dapat diselesaikan dan
diterbitkan. Makalah ini diciptakan dengan harapan dapat menjadi panduan dan
acuan bagi masyarakat dalam menyediakan makanan yang sesuai kebutuhan dan
menjadi salah satu media edukasi pencegahan kejadian Balita Gizi kurang dan
mengatasi permasalahan gizi balita yang sudah ada.
Penulis menyadari bahwa buku ajar ini masih jauh dari sempurna,
keterangan detail tetap dianjurkan untuk membaca kepustakaan yang tercantum
dalam daftar referensi. Untuk menyempurnaan buku ini, kami memohon masukan,
kritik dan saran.
Bogor, September 2022
Penyusun
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Masa anak-anak merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan. Kebutuhan
gizi anak harus dipenuhi agar pertumbuhan dan perkembangan optimal. Pemenuhan gizi
yang tepat penting agar anak sehat dan terbebas dari masalah gizi. Faktor gizi memegang
peranan yang sangat penting karena merupakan salah satu faktor penunjang untuk
tercapainya hasil tumbuh kembang yang optimal, yaitu terwujudnya manusia yang
berkualitas.Tercukupinya kebutuhan gizi anak akan tergambar salah satunya dari status
gizi. Kecukupan pemenuhan kebutuhan gizi anak yang tidak adekuat akan berpengaruh
pada terjadinya masalah gizi pada baduta. Masalah gizi yang utama di Indonesia adalah
kurang energi protein (KEP), kekurangan vitamin A, anemia gizi besi serta gangguan
akibat kekurangan iodium (GAKI). Dari keempat masalah gizi tersebut, KEP/malnutrisi
merupakan penyebab kesakitan dan juga sekaligus penyebab kematian. Kebutuhan gizi
yang tidak terpenuhi dapat menyebabkan masalah gizi. Masalah gizi pada anak harus
diatasi salah satunya dengan meberikan makanan bergizi seimbang sesuai dengan
kebutuhan gizinya.
Balita yang mengalami masalah gizi kurang perlu langsung dilakukan asuhan gizi
dengan tujuan untuk memberikan asupan zat gizi sesuai kebutuhan untuk meningkatkan
berat badan sesuai berat badan ideal (Kemenkes 2018). Agar asupan zat gizi sesuai dengar
kebutuhan maka perlu dilakukan perencanaan menu yang tepat agar makanan yang
diberikan kepada balita gizi kurang sesuai kebutuhan dan tujuan asuhan gizi tercapai.
Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah memberikan gambaran penyediaan menu yang
bergizi seimbang untuk balita gizi kurang dengan memanfaatkan pangan lokal.
PEMBAHASAN
MP-ASI
ASI adalah makanan yang paling sempurna dan mencukupi kebutuhan gizi bayi
sampai usia 6 bulan. Setelah bayi berusia 6 bulan mulai terjadi penurunan kuantitas dan
kuliatas ASI termasuk kandungan gizi mikronya. Sehingga perlu di sempunakan dengan
MAKANAN Pendamping ASI yang di kenal dengan MPASI. Strategi pemberian MPASI
diantaranya tepat waktu, adekuat, aman dan higienis dan diberikan secara responsif.
Prinsip pemberian MP-ASI
1. Berikan ASI eksklusif sejak lahir sampai usia 6 bulan, selanjutnya tambahkan
MP-ASI mulai usia 6 bulan (180 hari) sementara ASI diteruskan.
2. Lanjutkan ASI on demand (sekarang istilah yang digunakan adalah on cue yaitu
tanda yang ditunjukkan bayi ketika dia merasa lapar) sampai usia 2 tahun atau
lebih
3. Lakukan ‘responsive feeding’ dengan menerapkan prinsip asuhan psikososial
4. Terapkan perilaku hidup bersih dan higienis serta penanganan makanan yang baik
dan tepat
5. Mulai pemberian MP-ASI pada usia 6 bulan dengan jumlah sedikit, bertahap
dinaikkan sesuai usia bayi, sementara ASI tetap sering diberikan
6. Bertahap konsistensi dan variasi ditambah sesuai kebutuhan dan kemampuan bayi
7. Frekuensi pemberian MP-ASI semakin sering sejalan dengan bertambahnya usia
bayi
8. Berikan variasi makanan yang kaya akan nutrien untuk memastikan bahwa
seluruh kebutuhan nutrient terpenuhi
9. Gunakan MP-ASI yang diperkaya vitamin-mineral atau berikan preparat vitamin-
mineral sebagai suplemen bila perlu
10. Tambahkan asupan cairan saat anak sakit, termasuk lebih sering menyusu, dan
dorong anak untuk makan makanan lunak dan yang disukainya. Setelah sembuh,
beri makan lebih sering dan dorong anak untuk makan lebih banyak
Masalah yang sering dihadapi dalam pemberian makan balita adalah kesulitan makan
atau GTM (Gerakan Tutup Mulut) Sehingga penting bagi kita untuk mengatasi masalah
makan anak agar asupan makanan anak sesuai kebutuhan anak. Masalah makan pada anak
yang berkelanjutan dapat mengakibatkan ketiseimbangan asupan zat gizi yang kemudian
dapat menimbulkan masalah gizi kurang, atau stunting pada anak. Terdapat beberapa
jenis masalah makan pada balita yaitu :
Pola makan dalam sehari dapat dibagi menjadi 5 bagian yaitu sarapan, selingan
pagi, makan siang, selingan sore dan makan malam. Kontribusi energi dan zat gizi
sarapan yaitu 25%, 30% makan siang, 25 % makan malam dan 10% masing-masing
untuk selingan pagi dan sore. Perencanaan menu kali ini adalah untuk menu
selingan dan menu makan utama dengan target kecukupan adalah 10-15% untuk
selingan dan 25-30% dari kebutuhan untuk menu utama
Menu makanan yang akan dibuat adalah menu Nasi Soto Lamongan + Jeruk.
Menu ini dipilih untuk mendukung memenuhi kebutuhan gizi balita gizi kurang.
Cara membuat:
1. Rebus ayam hingga setengah matang ditambahkan sereh geprek, daun salam,
daun jeruk dan laos yg di geprek
2. Tumis bumbu hingga harum dan matang lalu masukan kedalam rebusan ayam
3. Tambahkan garam dan merica. Masak hingga ayam matang dan empuk
jangan lupa koreksi rasa.
4. Daging ayam bisa diangkat dan di suir suir
5. Siapkan mangkuk berikan soun yang sudah di rendam, irisan wortel rebus,
suiran daging ayam serta telur rebus.
6. Tambahkan kuah soto ayam jangan lupa taburin bawang daun, seledri dan
bawang goreng
7. Sajikan dengan nasi hangat dan lengkapi dengan buah
Buah:
2 ¼ buah besar (225 g) jeruk
*Buah bisa dijadikan finger food atau dihaluskan menjadi puree
Kandungan Gizi
Soto Lamongan + Jeruk
Kandungan Gizi per Porsi
● Mulai berikan protein hewani sedini mungkin saat mulai pemberian MP ASI (usia
anak 6 bulan)
● Konsumsi sesuai dengan kebutuhan gizi berdasarkan usia secara jumlah, frekuensi
makan, konsistensi dan variasi makanan. Pada baduta, pemberian makan harus
sesuai Pedoman Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA)
● Balita mengonsumsi makanan yang mengandung zat gizi lengkap yaitu
karbohidrat, protein hewani, protein nabati, lemak, vitamin dan mineral
KESIMPULAN
Menerapkan gizi seimbang salah satu solusi utama hidup sehat, cerdas &
produktif. Pemberian MPASI yang optimal sangat penting untuk menunjang
pertumbuhan dan perkembangan anak. Perlu dilakukan penyediaan menu yang sesuai
dengan kebutuhan balita gizi kurang. Menu yang diberikan kepada balita gizi kurang
harus bergizi seimbang dan beragam dan memanfaatkan pangan lokal.
DAFTAR PUSTAKA
Kementrian Kesehatan RI. Pedoman Gizi Seimbang,. Pedoman Gizi Seimbang. Published
online 2014:1-99.
WHO. Guiding principles for complementary feeding of the breastfed child. World Heal
Organ UNICEF. 2000;0(8):0-22.
Menkes RI. Permenkes RI No. 28 Tahun 2019 Tentang Angka Kecukupan Gizi Yang
Dianjurkan Untuk Masyarakat Indonesia. Vol 8.; 2019:55.
Fakultas Kedokteran UI. (2015). Penuntun Diet Anak. (S. S. Nasar, S. Djoko, S. B..
Hartati, & Y. E. Budiwiarti, Eds.). Jakarta: Badan Penerbit FK UI.
Menkes RI. 2018. Pedoman Proses Asuhan Puskesmas. Jakarta : Kementerian Kesehatan
Angkat, Abdul Hairuddin. "Penyakit Infeksi dan Praktek Pemberian MP-ASI Terhadap
Kejadian Stunting Pada Anak Usia 12-36 Bulan di Kecamatan Simpang Kiri Kota
Subulussalam." Jurnal Dunia Gizi 1.1 (2018): 52-58.