Anda di halaman 1dari 7

70

3.3.1 Teknik Analisis Varians Multivariate (MANOVA)


Teknik Multivariate Analisis of Variance digunakanuntuk menguji ketiga

hipotesis yang diajukan, karena melibatkan dua varibel terikat (keterampilan

proses sains dan self efficacy) dengan membandingkan dua kelompok yang

berbeda yaitu kelompok yang belajar dengan model inkuiri terbimbing sebagai

kelompok eksperimen dan kelompok yang belajar dengan model pembelajaran

langsung sebagai kelompok kontrol. Analisis yang dilakukan dibantu dengan

software berupa SPSS 16.0 for windows. Objek analisis dalam penelitian ini

adalah gain skor atau perbandingan antar peningkatan yang dicapai siswa dengan

peningkatan maksimum yang mungkin dicapai siswa. Rentang peningkatan yaitu

0-1. Siswa bisa mencapai peningkatan maksimal 1, yaitu jika siswa mampu

mencapai skor maksimum ideal pada post-test. Gain skor merupakan selisih

antara skor post-test dan pre-test yang telah ternormalisasi atau disebut sebagai

skor gain ternormalisasi (Hake, 1999). Skor gain ternormalisasi dapat ditentukan

dengan menggunakan persamaan berikut.

S post −S pre
g=
100 %−S pre (Hake, 1999)

Keterangan:
⟨g⟩ = skor gain ternormalisasi
⟨S pre ⟩ = skor pre-test
⟨S post ⟩ = skor post-test
100% = skor maksimum ideal
71

Skor pre-test dan post-test siswa dikumpulkan dengan menggunakan tes

keterampilan proses sains. Kualifikasi data dilakukan dengan menggunakan

pedoman konversi yang ditunjukkan dalam Tabel 3.23.

Tabel 3.22. Kualifikasi Gain Skor Keterampilan Proses Sains dan Keyakinan Diri
No. Kriteria Acuan Kategori

1. g ≥ 0,7 Tinggi

2. 0,3 ≤ g < 0,7 Sedang

3. g < 0,3 Rendah


(Diadaptasi dari Hake, 1999)
3.3.2 Uji Prasyarat Analisis

Uji prasyarat analisis dilakukan untuk mengetahui apakah data yang

diperoleh memenuhi syarat untuk dianalisis dengan statistik parametrik atau tidak.

Oleh karena asumsi dasar MANOVA terhadap data-data hasil tes keterampilan

proses sains dan sikap ilmiah, bahwa uji MANOVA bisa dilakukan apabila : (1)

distribusi data normal, (2) setiap kelompok hendaknya berasal dari populasi yang

sama (homogen) dengan varians yang sama pula, maka sebelum dilakukan uji

MANOVA, dilakukan uji prasyarat yang meliputi : uji normalitas data, uji

homogenitas data dan uji kolinieritas.

a. Uji Normalitas Sebaran Data

Uji normalitas data dilakukan untuk meyakinkan bahwa data benar-benar

terdistribusi normal sehingga uji hipotesis dapat dilakukan. Uji normalitas sebaran

data menggunakan bantuan SPSS-16,00 for windows melalui uji Kolmogorov-

Smirnov dan Shapiro-Wilk (Candiasa, 2004). Data memiliki sebaran distribusi


72

frekuensi yang normal jiku angka signifikansi (p) yang dihasilkan lebih besar dari

0,05 (p>0,05).

b. Uji Homogenitas Varians

Uji Homogenitas data dilakukan untuk menguji bahwa setiap kelompok

yang dibandingkan memiliki variansi yang sama. Dengan demikian, perbedaan

yang terjadi dalam uji hipotesis benar-benar berasal dari perbedaan perlakuan,

bukan akibat dari perbedaan yang terjadi di dalam kelompok. Uji homogenitas

varians antar kelompok ini dilakukan dengan menggunakan Levene's lest of

Equality of Error Variances. Kriteria pengujian yang digunakan yaitu data

memiliki varians yang sama jika angka signifikansi yang diperoleh lebih besar

dari 0,05 (Candiasa, 2004). Selanjutnya dilakukan pengujian matrik varians

dengan tujuan untuk mengetahui apakah matriks varian variabel terikat sama

(Candiasa, 2004). Uji homogenitas matriks varian dilakukan dengan uji Box.

Apabila harga Box’s M signifikan maka hipotesis nol yang menyatakan bahwa

matriks varian/kovarian dari variabel dependen sama ditolak. Jika harga

signifikansi uji Box,s M lebih besar dari 0,05 maka hipotesis nol diterima yang

artinya bahwa matriks varian dari variabel dependen sama, sehingga analisis

MANOVA dapat dilanjutkan.

c. Uji Kolinieritas

Uji kolinieritas dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan

yang cukup tinggi atau tidak antara variabel keterampilan proses sains dan self

efficacy siswa. Jika terdapat hubungan yang cukup rendah, berarti tidak ada aspek

yang sama diukur pada variabel tersebut, dengan demikian analisis dapat
73

dilanjutkan. Uji Kolinieritas data dilakukan dengan menggunakan SPSS 16.0 for

Windows. Uji kolinieritas dilakukan dengan product moment. Acuan yang dipakai

adalah jika r > 0,8 berarti kolinier tinggi/terjadi kolinier, jika r < 0,8 tidak ada

kolinier.

3.4 Uji Hipotesis

Setelah dilakukan uji prasyarat selanjutnya dilakukan uji hipotesis.

Pengujian hipotesis akan membawa kita pada kesimpulan untuk menolak atau

menerima hipotesis. Pengujian hipotesis tersebut dijabarkan menjadi pengujian

hipotesis nol (Ho), melawan hipotesis alternative (H 1). Melalui pengujian

hipotesis, yang akan diuji adalah Ho diterima atau ditolak. Untuk dapat

merumuskan apakah Ho dapat diterima atau ditolak, diperlukan kriteria tertentu

baik dari hasil perhitungan maupun dari tabel, selanjutnya kedua hasil tersebut

dibandingkan.Dalam penelitian ini diajukan tiga hipotesis sebagai berikut.

1. Terdapat perbedaan keterampilan proses sains dan self efficacy (keyakinan

diri) antara siswa yang belajar dengan menggunakan Model Pembelajaran

Inkuiri Terbimbing(MPIT) dengan siswa yang belajar dengan menggunakan

model pembelajaran langsung (MPL).

Secara statistik hipotesisnya diformulasikan sebagai berikut.

H 0=
[ μ1
μ1
Y1
Y2][μ Y1
= 2
μ2 Y 2 ]
H 1=
[ μ1 Y 1
μ1 Y 2 ][
μ Y1
≠ 2
μ2 Y 2 ]
74

2. Terdapat perbedaan keterampilan proses sains antara siswa yang belajar

dengan menggunakan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing (MPIT)

dengan siswa yang belajar dengan menggunakan model pembelajaran langsung

(MPL).

Secara statistik hipotesisnya diformulasikan sebagai berikut.

H 0 = [ μ 1 Y 1 ] = [ μ2 Y 1 ]

H 1 =[ μ1 Y 1 ]≠[ μ2 Y 1 ]

3. Terdapat perbedaan self efficacy (keyakinan diri)antara siswa yang belajar

dengan menggunakan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing (MPIT)

dengan siswa yang belajar dengan menggunakan model pembelajaran langsung

(MPL).

Secara statistik hipotesisnya diformulasikan sebagai berikut.

H 0 =[ μ1 Y 2 ]=[ μ 2 Y 2 ]

H 1 = [ μ1 Y 2 ]≠[ μ2 Y2]

Keterangan :
μ1 Y 1 = rerata keterampilan proses sains kelompok eksperimen
μ1 Y 2 = self efficacy (keyakinan diri)kelompok eksperimen
μ2 Y 1 = rerata keterampilan proses sains kelompok kontrol
μ2 Y 2 = self efficacy (keyakinan diri)kelompok kontrol

Untuk menguji hipotesis ini digunakan analisis MANOVA. Uji varians

multivariat yang dilakukan terhadap angka-angka signifikansi dari nilai F statistik

Pillai’s Trace Wil’k Lambda, Hotelling’Trace, dan Roy's Largest Root. Semua

pengujian hipotesis dilakukan pada taraf signifikansi 5%. Kriteria pengujian yang

akan digunakan adalah jika harga hasil uji statitsik Pillai’s Trace Wil’k Lambda,
75

Hotelling’Trace, dan Roy's Largest Root memperoleh harga signifikan p kurang

dari 0,05 maka hipotesis nol ditolak. Mengingat analisis varians multivariate

(MANOVA) ini cukup rumit, maka analisisnya akan digunakan program SPSS-

PC 16.0 for windows.

Hipotesis ini diuji dengan menggunakan analisis MANOVA melalui

statistik F varian dengan menggunakan program komputer SPSS-PC 16.0 for

windows. Uji varians multivariat yang dilakukan terhadap angka signifikansi dari

F statistik Pillai’s Trace Wil’k Lambda, Hotelling’Trace, dan Roy's Largest Root.

Kriteria bahwa angka signifikansi lebih kecil dari 0,05 berarti Ho ditolak artinya

terdapat perbedaan variable dependen antar kelompok menurut sumber.

Tindak lanjut MANOVA adalah uji signifikansi nilai rata-rata antar

kelompok dengan menggunakan Least Significant Diference (LSD) atau selisih

signifikan terkecil. Oleh karena jumlah pengamatan masing-masing sel adalah

sama maka digunakan formula Montgomery (Montgomery, 2001)

LSD=t α
2
, N −a √ 2. MS E
n

Dengan:
α = Taraf signifikansi
N = Jumlah sampel total
a = Jumlah kelompok
n = Jumlah sampel dalam kelompok
MSE = Mean Square Error

Kriteria yang digunakan dalam penelitian, yaitu terdapat perbedaan nilai

rata-rata variabel dependent antar kelompok jika


|μi −μ j|>LSD , maka hipotesis

diterima.
76

Anda mungkin juga menyukai