Anda di halaman 1dari 12

UJIAN AKHIR SEMESTER

STATISTIKA TERAPAN

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Statistika Terapan

Dosen : Dr. H. Mamat Ruhimat, M.Pd.

OLEH

Iwang Sanapunjung

NIM: 1604629

PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL


SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2017
1. Statistika parametrik versus nonparametrik. Apakah yang menjadi faktor pembatas dilihat
dari aspek pengertian, ruang lingkup, skala pengukuran datanya dan contoh beberapa jenis
prosedurnya ?
Jawaban :

ASPEK PARAMETRIK NON-PARAMETRIK


Pengertian Statistik yang didasarkan atas Statistik yang tidak memerlukan
asumsi bahwa data memiliki asumsi normalitas tentang bentuk
sebaran tertentu (diskrit atau distribusi atau bebas distribusi,
kontinu, normal atau tidak sehingga tidak memerlukan asumsi
normal) dengan parameter normalitas terhadap populasi yang
yang belum diketahui. Fungsi akan diuji.
metode statistika adalah untuk
meramal parameter,
melakukan uji parameter, atau
sematamata melakukan
eksplorasi berdasarkan
informasi yang ada pada data.
Dengan kata lain, data yang
akan dianalisis menggunakan
statistik parametrik harus
memenuhi asumsi normalitas.

Ruang Lingkup Digunakan pada data dengan Digunakan dengan data yang berskala
skala interval dan rasio nominal dan ordinal distribusi tidak
(distribusi normal) normal)
Skala Pengukuran Skala interval dan rasio Skala nominal dan ordinal
data
Contoh jenis Uji-z (1 atau 2 sampel) Uji tanda (sighn test)
prosedur Uji-t (1 atau 2 sampel) Sign rank test (wicoxon)
Korelasi pearson, Rank sum test (wilcoxon)
Perancangan percobaan (1 Rank correlation test (sperman)
or 2-way anova parametrik) Fisher probability exact test
Chi-square test

2. Seorang peneliti ingin mengetahui ada tidaknya perbedaan pengetahuan penduduk petani
sebelum dan sesudah diberikan pelatihan konservasi lahan. Untuk memperoleh datanya,
disebarkan 50 item pertanyaan dalam bentuk angket kepada 50 orang petani. Berdasarkan
hal tersebut, saudara diminta untuk : (a) Merumuskan judul penelitian yang tepat, (b)
Menentukan variabel penelitian, (c) Merumuskan masalah penelitian, (d) Menentukan
hipotesis penelitian, dan (e) Menentukan prosedur uji statistik yang tepat !
Jawabab :

a) Judul Penelitian
Pengaruh pelatihan konservasi lahan terhadap tingkat pengetahuan petani
b) Variabel Penelitian

Variabel Variabel
Independen Dependen
Keterangan : X Y
X : Pelatihan Konservasi Lahan
Y : Pengetahuan Petani

c) Rumusan Masalah Penelitian


1. Bagaimana gambaran pengetahuan petani sebelum diberikan Pelatihan Konservasi
Lahan ?
2. Bagaimana gambaran pengetahuan petani sesudah diberikan Pelatihan Konservasi
Lahan ?
3. Apakah ada perbedaan pengetahuan petani setelah diberikan Pelatihan Konservasi
Lahan ?

d) Hipotesis Penelitian
H1 :Terdapat pengaruh yang signifikan antara pelatihan konservasi lahan terhadap
berpedaan pengetahuan petani.
Ho :Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara pelatihan konservasi lahan
terhadap perbedaan pengetahuan petani.

e) Prosedur Uji Statistik


Untuk menganalisis data dalam penelitian ini digunakan dua jenis statistik, yaitu
statistik deskriptif dan statistik inferensial. Statistik deskriptif dimaksudkan untuk
menggambarkan keadaan populasi dalam bentuk rata-rata, median, modus, standar
deviasi, skewness dan kurtosis. Selanjutnya untuk menentukan tingkat penguasaan
siswa terhadap suatu materi digunakan kriteria tinggi, sedang, dan rendah. Sedangkan
untuk statistik inferensial dimaksudkan untuk menguji hipotesis penelitian. Untuk
menguji hipotesis penelitian dilakukan dengan tahapan uji normalitas, uji homogenitas
dan uji hipotesis.
Analisis data guna menjawab masalah dan mengujihipotesis yang telah diajukan
(dirumuskan) digunakan teknik analisasebagai berikut :
1. Validitas dan reliabilitas instrumen dianalisis denganmenggunakan Program
Statistik SPSS (Statistic Product and Service Solution).
2. Uji Normalitas
3. Uji Homogenitas
4. Untuk menganalisis dan menguji hipotesis digunakan analisis Uji Beda Rangking
Bertanda Wilcoxon dan Uji Beda Rata-rata.

5. Menentukan frekuensi, batas kelas, mean, media, modus dan simpangan bebas
6. Menguji hipotesis
Uji hipotesis untuk satu mean dengan n= <30 atau n= 50
Uji statistik yang digunakan yaitu Uji-Z

Ada alasan tertentu mengapa menggunakan uji-z dalam menguji hipotesisnya. Hal
tersebut dikarenakan akan menganalisis data yang varians populasinya diketahui.
Namun, bila varians populasi tidak diketahui, maka varians dari sampel dapat
digunakan sebagai penggantinya.

3. Seorang mahasiswa Prodi IPS ingin mengetahui hasil penerapan tiga metode mengajar
yang digunakan guru, terhadap perubahan social performance siswa di suatu sekolah.
Penelitian dilakukan terhadap guru IPS dan siswa di 3 SMP Negeri dan 3 SMP swasta.
Masing-masing sekolah diwakili 30 siswa. Berdasarkan hal tersebut, anda diminta untuk :
(a) Judul penelitian yang pas, (b) Variabel penelitiannya, (c) Merumuskan masalah
penelitiannya, (d) mengembangkan hipotesis penelitian, dan (e) menentukan prosedur
pengolahan data yang cocok disertai dengan alasannya !
Jawabab :
a) Judul Penelitian
pengaruh metode pembelajaran yang digunakan oleh guru terhadap Social Perfomance
Siswa di sekolah se Kota Bandung
b) Variabel Penelitian

X1

Variabel Variabel
Independen dependen
X2 Y

X3
Keterangan :
X1 : Metode mengajar 1 Y : Perubahan Social Perfomance
X2 : Metode mengajar 2 Siswa
X3 : metode mengajar 3

Regeresi Linier berganda


c) Rumusan Masalah Penelitian
Apa Metode mengajar yang digunakan oleh Guru ?
Bagaimana metode mengajar tersebut diterapkan oleh Guru ?
Bagaimana pengaruh metode mengajar 1 yang digunakan oleh guru terhadap
perubahan social perfomance siswa ?
Bagaimana pengaruh metode mengajar 2 yang digunakan oleh guru terhadap
perubahan social perfomance siswa ?
Bagaimana pengaruh metode mengajar 3 yang digunakan oleh guru terhadap
perubahan social perfomance siswa ?
Bagaimana pengaruh ketiga metode mengajar yang digunakan oleh guru terhadap
perubahan social perfomance siswa ?

d) Hipotesis Penelitian

Ho-1 : r = 0; X1 Tidak ada hubungan antara metode mengajar 1 yang digunakan oleh
guru dengan perubahan social perfomance siswa.

Hi-1 : r = 0; X1 Ada hubungan antara metode mengajar 1 yang digunakan oleh guru
dengan perubahan social perfomance siswa.
Ho-2 : r = 0; X1 Tidak ada hubungan antara metode mengajar 2 yang digunakan oleh
guru dengan perubahan social perfomance siswa.
Hi-2 : r = 0; X1 Ada hubungan antara metode mengajar 2 yang digunakan oleh guru
dengan perubahan social perfomance siswa.

Ho-3 : r = 0; X1 Tidak ada hubungan antara metode mengajar 3 yang digunakan oleh
guru dengan perubahan social perfomance siswa.
Hi-3 : r = 0; X1 Ada hubungan antara metode mengajar 3 yang digunakan oleh guru
dengan perubahan social perfomance siswa.

Ho-4 : r = 0; X1 Tidak ada hubungan antara ketiga metode mengajar yang digunakan
oleh guru dengan perubahan social perfomance siswa.
Hi-4 : r = 0; X1 Ada hubungan antara ketiga metode mengajar yang digunakan oleh
guru dengan perubahan social perfomance siswa.

Uji hipotesisnya:

1. Jika t hitung < t tabel, maka Ho diterima dan Hi ditolak


2. Jika t hitung > t tabel, maka Ho ditolak dan Hi diterima
Secara statistik hipotesis yang akan diuji berada pada taraf kesalahan 0,05 dengan
derajat kebebasan dk (n-2) serta pada uji dua pihak, yaitu pihak kanan dan pihak kiri.
Kriteria penerimaan atau penolakan hipotesis utama pada penelitian ini dapat ditulis
sebagai berikut:
Misalkan :
Sub Variabel f tabel f hitung Keterangan

Metode mengajar 1 (X1), metode


mengajar 2 (X2), metode mengajar 3 3,12 17.036 Ho diterima
(X3)

Dengan menggunakan rumus diatas maka Pengujian secara simultan metode mengajar
1 (X1), metode mengajar 2 (X2), dan metode mengajar 3 (X 3) terhadap perubahan social
perfomance siswa (Y). Dari tabel ANOVA diperoleh nilai F hitung sebesar 17,036 dengan
nilai probabilitas (sig) = 0,000. Dari tabel diatas nilai F hitung lebih besar (>) dari F tabel
yaitu 3,12 dan nilai sig lebih kecil dari nilai probabilitas 0,05 atau nilai 0,000 < 0,05 maka Ho
diterima, berarti secara bersama-sama (simultan) metode mengajar 1, metode mengajar 2, dan
metode mengajar 3 berpengaruh secara signifikan terhadap perubahan Social perfomace
siswa.
3. Prosedur Pengolahan Data
a. Uji Vliditas

Uji validitas adalah untuk mengetahui tepat tidaknya angket yang tersebar. Hasil
penelitian yang valid merupakan hasil penelitian yang terdapat kesamaan antara data
yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti.
Adapun rumus yang dipakai atau digunakan untuk menghitung atau menunjukkan
kevalidan suatu instrumen adalah rumus Korelasi Product Moment, yang dikemukakan
oleh Pearson sebagai berikut:
X
Y




n X 2

Y 2


2
Y
n


XY
n
xy=
r

Keterangan: r = koefisien validitas item yang dicari


X = skor yang diperoleh subjek dari seluruh item
Y = skor total
X = jumlah skor dalam distribusi X

Y = jumlah skor dalam distribusi Y

X2 = jumlah kuadrat dalam skor distribusi X

Y2 = jumlah kuadrat dalam skor distribusi Y


n = banyaknya responden

Pengujian keberartian koefisien korelasi (t) dilakukan dengan taraf signifikansi 5%.
Rumus uji t yang akan digunakan sebagai berikut:
A. Nilai r dibandingkan dengan nilai r tabel dengan dk = n-2 dan taraf signifikansi = 0,05.
B. Item pertanyaan yang diteliti dikatakan valid, jika r hitung >r tabel
C. Item pertanyaan yang diteliti dikatakan tidak valid, jika r hitung <r tabel

b. Uji Reliabilitas

Reliabilitas menunjukkan suatu pengertian bahwa instrumen cukup dapat dipercaya


untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data karena instrumen tersebut sudah baik.
Pengujian pada reliabilitas penelitian ini menggunakan reliabilitas internal dengan rumus
cronbach alpha, hal ini dikarenakan instrumen pertanyaan kuesioner yang dipakai
merupakan beberapa nilai dalam hal ini menggunakan skala Likert 1 sampai dengan 5.

b
( k
)( )
2

r 11 =
( k 1 ) 1 2

Keterangan: r 11 = reliabilitas instrumen


k = banyaknya butir pertanyaan
1 2 = varians total

b2 = jumlah varians butir


Jumlah varians butir dapat dicari dengan cara mencari nilai varians setiap butir
terlebih dahulu, kemudian jumlahkan, seperti yang dipaparkan berikut:
2
X
X ( n )
2

=
n
Keterangan: = varians total
X = jumlah skor
n = jumlah responden

Koefisien alpha cronbach (C) merupakan statistik paling umum yang digunakan
untuk menguji reliabilitas suatu instrumen. Instrumen penelitian dinyatakan reliabel atau
memiliki tingkat keandalan tinggi jika koefisien alpha cronbach 0,700.

c. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi,
variabel dependen, variabel independen, atau keduanya mempunyai distribusi normal
atau tidak. Dibawah ini adalah contoh hasil uji normalitas dengan menggunakan SPSS
17.
Uji One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Normalitas
Unstandardize
d Residual
N 78
Normal Parametersa,,b Mean .0000000
Std. Deviation 11.03139587
Most Extreme Absolute .104
Differences Positive .085
Negative -.104
Kolmogorov-Smirnov Z .921
Asymp. Sig. (2-tailed) .365
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Bisa kita baca tabel tersebut bahwa nilai signifikansi yang diperoleh sebesar 0,365.
Nilai tersebut lebih besar dari 0,05, yang artinya data berdistribusi normal.

d. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi
ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain.
Dibawah ini adalah contoh tabel hasil uji heteroskedastisitas.
Uji Heteroskedastisitas
Coefficientsa

Standardize
Unstandardized d
Coefficients Coefficients
Std.
Model B Error Beta t Sig.
1 (Constant) 15.150 6.046 2.506 .014
Metode mengajar 1 -.005 .621 -.001 -.009 .993
Metode mengajar 2 -.349 .355 -.159 -.982 .329
Metode mengajar 3 -.005 .621 -,001 -.009 .993
a. Dependent Variable: RES2

Dapat ditafsirkan dan dilihat bahwa nilai signifikansi semua sub variabel lingkungan
keluarga lebih besar dari 0,05 yaitu 0,993, 0,329, dan 0.993 sehingga dapat dinyatakan
bahwa pada data tidak terjadi heteroskedastisitas.

e. Uji multikolinearitasi
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan
adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi
korelasi diantara variabel bebas. Jika variabel bebas saling berkorelasi, maka variabel-
variabel ini tidak ortogonal artinya variabel bebas yang nilai korelasi antar sesama
variabel bebas sama dengan nol.
Multikolinearitas dideteksi dengan menggunakan nilai tolerance dan variance inflation
factor (VIF). Tolerance mengukur variabilitas variabel bebas yang terpilih yang tidak
dapat dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah sama
dengan nilai VIF yang tinggi (karena VIF=1/tolerance) dan menunjukkan adanya
kolinearitas yang tinggi. Nilai cutoff yang umum dipakai adalah nilai tolerance 0,10
atau sama dengan nilai VIF dibawah 10. Dibawah ini adalah contohnya:

Uji Multikolinearitas

f. Analisis Regresi Linear Berganda


Analisis regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui apakah perubahan social
perfomance siswa bisa diramalkan atau dipengaruhi oleh ketiga metode mengejar
tersebut. dibawah ini adalah contohnya :
Tabel Anova
ANOVAb

Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 4256.727 2 2128.363 17.036 .000a


Residual 9370.260 75 124.937
Total 13626.987 77
a. Predictors: (Constant), metode mengajar 1, metode mengjar 2, metode
mengajar 3
b. Dependent Variable: Perubahan Social Perfomance

Cara membaca tabel ANOVA diatas begini : diperoleh F hitung sebesar 17,036
dengan signifikansi 0,000. Karena nilai signifikansi < 0,05 maka model regresi ini dapat
memprediksikan perubahan social Perfomance (Y). Kemudian untuk mengetahui hubungan
antara variavel dan variasi nilai dari variabel misalkan dibawah ini:
Hubungan Dan Prediksi Variasi Nilai
Model Summary
Adjusted R Std. Error of
Model R R Square Square the Estimate
a
1 .559 .312 .294 11.178
a. Predictors: (Constant), metode mengajar 1, metode
mengajar 2, dan metode mengajar 3

Model hubungan ketiga metode mengajar yang digunakan oleh guru dengan variabel-
variabel tersebut dapat disusun dalam fungsi atau persamaan sebagai berikut:
Y = a + b1X1 + b1X2 + b1X3 + e
Keterangan:
Y = Perubahan social perfomance siswa
a = Konstanta
b1 = Koefisien regresi variabel 1 (ketiga metode mengajar)
X1 = metode mengajar 1
X2 = metode mengajar 2
X3 = metode mengajar 3
e = epsilon

Tabel 4.35
Hasil Analisis Correlations Pearson
Correlations

Metode mengajar 1 Metode mengajar Metode Perilaku Sopan


2 mengajar 3 Santun

Pearson
1 ,710** 1 ,446**
Correlation
Metode mengajar 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000

N 78 78 78 78
Pearson
,710** 1 ,710** ,554**
Metode mengajar 2 Correlation
Metode mengajar 3 Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000
N 78 78 78 78
Perubahan Social Pearson
Perfomance siswa Pearson
Correlation
,446** ,554** ,446** 1
Sig. (2-tailed)
N
Correlation

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000


N 78 78 78 78

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Dari uji statistik menggunakan Pearson Product Moment diatas dapat peneliti
tafsirkan dari rumus jika suatu hubungan tidak sama dengan 0, maka dapat dikatakan terjadi
hubungan.

Anda mungkin juga menyukai