Anda di halaman 1dari 4

Nama : Salwa Ardev Pasha

Kelas : PM 22 C
NIM : 22030174003

1. a. Setuju. Penelitian dapat dibedakan dari pengalaman dalam menemukan kebenaran


berdasarkan penggunaan akal sehat. Namun, Penelitian dan pengalaman dalam menemukan
kebenaran berdasarkan penggunaan akal sehat memiliki pendekatan yang berbeda dalam
proses pencarian pengetahuan dan kebenaran sehingga tidak dapat disamakan. Penelitian
menggunakan metode ilmiah yang sistematis dan terstruktur sedangkan pengalaman dalam
menemukan kebenaran berdasarkan penggunaan akal sehat lebih bersifat subjektif dan
intuitif, didasarkan pada pemahaman umum atau logika yang diperoleh dari pengalaman
sehari-hari dan tanpa adanya prosedur tertentu. Walaupun keduanya dapat membantu dalam
mencari kebenaran, penelitian dianggap lebih andal karena menggunakan metode yang
terstruktur dan dapat diuji kembali, sementara pengalaman berdasarkan akal sehat lebih
terbatas pada pemahaman individu.

b. Tidak setuju. Menurut saya, ilmu pengetahuan sosial dan ilmu pengetahuan alam
memiliki tujuan dan karakteristik yang berbeda, sehingga tidak dapat dibandingkan secara
langsung. Ilmu pengetahuan sosial umumnya mempelajari fenomena yang cenderung lebih
kompleks, dinamis, dan dipengaruhi oleh banyak faktor subjektif. Meskipun hasil penelitian
dalam ilmu pengetahuan sosial mungkin tidak memiliki kepastian yang sama dengan ilmu
pengetahuan alam, hal ini tidak mengurangi nilai dan manfaat penelitian tersebut. Penelitian
sosial dapat menghasilkan pemahaman yang mendalam tentang perilaku manusia, dinamika
kelompok, dan proses sosial. Penelitian dalam ilmu pengetahuan sosial juga dapat
memberikan wawasan berharga untuk memecahkan masalah-masalah sosial, meningkatkan
kesejahteraan manusia, dan membuat kebijakan yang lebih efektif. Jadi, meskipun
penelitian dalam ilmu pengetahuan sosial mungkin memiliki tingkat kepastian yang berbeda
dengan ilmu pengetahuan alam, hal ini tidak berarti bahwa penelitian sosial kurang
bermanfaat. Kedua bidang ilmu saling melengkapi dan memberikan kontribusi yang penting
bagi pemahaman dan kemajuan manusia.

c. Tidak setuju. Karena walaupun prosedur penelitian merupakan bagian penting dari
metodologi penelitian, metodologi penelitian juga mencakup pemilihan dan justifikasi
metode yang digunakan, pemahaman tentang pendekatan penelitian yang tepat untuk
pertanyaan penelitian yang diajukan, serta analisis dan interpretasi data. Selain itu,
metodologi penelitian juga mencakup pertimbangan etika dalam penelitian, pengendalian
variabel, serta aspek-aspek lain yang mempengaruhi validitas dan reliabilitas penelitian.
Jadi, metodologi penelitian lebih luas daripada hanya membahas prosedur penelitian saja.

2. Rumusan Masalah :

"Bagaimana efektivitas pembelajaran berbasis masalah, berbasis proyek literasi, dan inkuiri
dalam meningkatkan kemampuan koneksi matematis siswa SMP AR-ROHMAH? "

"Apa saja faktor yang mempengaruhi efektivitas pembelajaran berbasis masalah, berbasis
proyek literasi, dan inkuiri dalam meningkatkan kemampuan koneksi matematis siswa SMP
AR-ROHMAH? "

3. Rumusan Masalah : Apakah terdapat pengaruh pada penggunaan model pembelajaran


Creative Problem Solving terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis?
a. H0 = Tidak ada pengaruh pada penggunaan model pembelajaran Creative Problem
Solving terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis

H1 = Ada pengaruh pada penggunaan model pembelajaran Creative Problem Solving


terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis

b. Rumusan Masalah : Apakah terdapat pengaruh pada penggunaan model pembelajaran


Creative Problem Solving terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis?

Misalnya ditentukan untuk mengetahui pengaruh penggunaan model pembelajaran


Creative Problem Solving terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis siswa
SMA AR-ROHMAH. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMA AR-
ROHMAH. Menurut saya, teknik sampling yang sesuai untuk penelitian ini adalah
Cluster Sampling. teknik ini dipilih karena populasi tersebar di beberapa kelas sehingga
peneliti dapat mengambil/ memilih beberapa kelas secara acak . Lalu mengambil
sampel dari cluster tersebut. Setelah menentukan cluster-cluster (kelas atau rombel),
peneliti dapat memilih secara acak dua cluster, misalnya kelas A dan kelas B. Kelas A
dapat dijadikan sebagai kelas eksperimen, yang akan diberikan perlakuan model
pembelajaran Creative Problem Solving. Kelas B dapat dijadikan sebagai kelas kontrol,
yang akan menggunakan model pembelajaran konvensional. Jumlah sampel yang
diambil harus memadai untuk mewakili populasi dan memenuhi persyaratan analisis
statistik yang akan digunakan. Peneliti dapat menentukan jumlah sampel berdasarkan
rumus atau tabel penentuan ukuran sampel yang sesuai. Dengan menggunakan teknik
Cluster Sampling, peneliti dapat memperoleh sampel yang representatif dan sesuai
dengan tujuan penelitian, yaitu untuk mengetahui pengaruh penggunaan model
pembelajaran Creative Problem Solving terhadap kemampuan pemecahan masalah
matematis siswa.

4. a. Rumusan Masalah :
1. Bagaimana pengaruh minat siswa dalam pelajaran Matematika terhadap prestasi
belajar matematika?
2. Bagaimana hubungan antara kemampuan verbal dan kemampuan interpersonal
siswa terhadap prestasi belajar matematika?

Tujuan Penelitian :

1. Untuk mengetahui pengaruh minat siswa dalam pelajaran matematika terhadap


prestasi belajar matematika
2. Untuk mengetahui hubungan antara kemampuan verbal dan kemampuan
interpersonal siswa terhadap prestasi belajar matematika

b. Variabel Independen antara lain sebagai berikut.


1. Kemampuan verbal siswa
2. Kemampuan interpersonal siswa
3. Minat siswa terhadap pelajaran matematika
4. Interaksi guru-siswa dan siswa-siswa dalam pembelajaran matematika

Variabel Dependen antara lain sebagai berikut.


1. Prestasi belajar matematika siswa
2. Kemampuan komunikasi matematis siswa

c. Dari uraian di atas, populasi yang dimaksud adalah siswa SMP di Kabupaten X.
Populasi ini mencakup semua siswa yang sedang belajar di SMP di Kabupaten
X.Sampel yang dapat dipilih adalah sebagian siswa dari beberapa SMP di Kabupaten X
secara acak atau berdasarkan kriteria tertentu yang relevan dengan tujuan penelitian.
Misalnya, penelitian dapat memilih beberapa SMP secara acak dari daftar SMP di
Kabupaten X dan kemudian memilih sejumlah siswa dari setiap SMP tersebut. Namun,
sebelum menentukan sampel, peneliti perlu mempertimbangkan jumlah siswa yang
cukup untuk mewakili variasi dalam populasi serta sumber daya yang tersedia untuk
penelitian tersebut.

d & e. Berdasarkan latar belakang yang diberikan, penelitian ini dapat menggunakan
desain penelitian kuantitatif dengan rancangan penelitian korelasional. Tujuan dari
penelitian korelasional adalah untuk menyelidiki hubungan antara variabel-variabel
yang diteliti.

Dalam penelitian ini, variabel-variabel yang akan diteliti hubungannya adalah:

1. Kemampuan verbal siswa

2. Kemampuan interpersonal siswa

3. Minat belajar matematika

4. Prestasi belajar matematika siswa

Penelitian ini akan menyelidiki apakah terdapat hubungan antara kemampuan verbal,
kemampuan interpersonal, dan minat belajar matematika dengan prestasi belajar
matematika siswa. Desain penelitian korelasional memungkinkan peneliti untuk
mengukur kekuatan dan arah hubungan antara variabel-variabel tersebut. Rancangan
penelitian yang dapat digunakan adalah survei, di mana data akan dikumpulkan melalui
instrumen seperti kuesioner atau tes untuk mengukur variabel-variabel yang terlibat.
Analisis data yang dapat digunakan adalah analisis korelasi dan regresi untuk
mengetahui pola hubungan antara variabel-variabel tersebut. Dengan desain dan
rancangan penelitian korelasional, peneliti dapat memperoleh pemahaman yang lebih
komprehensif tentang faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar matematika
siswa di Kabupaten X.

Anda mungkin juga menyukai