Anda di halaman 1dari 3

A.

RESUME
Peningkatan Kemampuan Komunikasi Matematis dan Motivasi Siswa dengan
Pembelajaran Pendekatan Quantum Learning
pada Siswa SMP Negeri 5 Lhokseumawe
(Muhammad Darkasyi, Rahmah Johar, Anizar Ahmad, Universitas Syiah Kuala, Banda
Aceh, Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh, Jurnal Didaktik Matematika vol 1, no 1, Apri
2014)
a. Latar Belakang

Pembelajaran yang tidak efektif menyebabkan siswa gagal fokus dalam belajar.
Apalagi matematika yang mebutuhkan sifat kritis, cermat, dan terbuka. Banyak faktor
penyebab dalam hal ini, rendahnya komunikasi matematis, pendidik terlalu aktif,
ataupun pendekatan yang tidak efektif. Pendekatan yang sering berlaku disekolah
adalah pendekatan konvesional dimana pembelajaran berpusat pada guru. Mengatasi
hal ini, butuh adanya pendekatan yang menggantikan yaitu quantum learning.
Pendekatan pembelajaran quantum learning sangat potensial untuk diterapkan dalam
pembelajaran matematika, terutama pada saat pengenalan konsep dasar suatu materi.
b. Masalah
Masalah yang diangkat dalam jurnal ini adalah perbedaan peningkatan kemampuan
komunikasi matematis siswa yang memperoleh pembelajaran pendekatan Quantum
learning dengan yang memperoleh pembelajaran secara konvensional di SMP Negeri 5
Lhokseumawe. Perbedaan peningkatan motivasi siswa yang memperoleh pembelajaran
pendekatan Quantum learning dengan yang memperoleh pembelajaran secara
konvensional di SMP Negeri 5 Lhokseumawe.
Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui apakah peningkatan kemampuan
komunikasi matematis siswa yang memperoleh pembelajaran dengan pendekatan
Quantum learning berbeda dari siswa yang memperoleh pembelajaran secara
konvensional di SMP Negeri 5 Lhokseumawe. Untuk mengetahui apakah peningkatan
motivasi siswa yang memperoleh pembelajaran dengan pendekatan quantum learning
berbeda dari pada siswa yang memperoleh pembelajaran secara konvensional di SMP
Negeri 5 Lhokseumawe.
c. Metode penelitian
Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan pnendekatan kuantitatif.
Jenis penelitian menggunakan eksperimen berupa pre-test dan post-test, dengan
menggunakan instrumen yang sama. Pengujian ini dilakukan untuk data skor gain
ternormalisasi kemampuan komunikasi matematis. Teknik pengambilan sampek
secara random sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan angket. Angket
digunakan untuk mengukur motivasi belajar siswa. Data hasil angket dianalisis
dengan menggunakan statistik deskriptif berupa rata-rata skor setiap pertanyaan
kemudian membandingkan skor kemandirian siswa dengan skor netral. Instrumen tes
matematika yang digunakan dalam penelitian ini adalah terhadap materi himpunan.
Uji keabsahan dalam penilitian ini ditekankan uji validitas dan reabilitas.
d. Landasan teori
Peranan pendekatan mengajar sebagai alat untuk menciptakan proses belajar dan
mengajar menurut pendapat sudjana (1997:76). Pendekatan yang berperan yaitu
pendekatan quantum learning yang lebih mengutamakan siswa. Menurut De Porter
dan Hernacki (2001: 15) memberikan pengertian Quantum Learning adalah
seperangkat pendekatan dan falsafah belajar yang terbukti efektif di sekolah dan
bisnis untuk semua tipe orang dan segala usia. Didalam pendekatan dengan Quantum
Learning yang menjelaskan tentang motivasi siswa terdapat 2 teori yaitu teori
behaviorisme dan kognitif. Teori behaviorisme menjelaskan motivasi sebagai fungsi
rangsangan (stimulus) dan respons, sedangkan apabila dikaji menggunakan teori
kognitif, motivasi merupakan fungsi dinamika psikologis yang lebih rumit,
melibatkan kerangka berpikir siswa terhadap berbagai aspek perilaku.
e. Temuan data
Untuk kemampuan matematis diperoleh nilai signifikasi sebesar 0,000 < 0,05.
Hasil t hitung adalah 3, 948 dan t tabel 1,6706. Karena nilai thitung > ttabel, maka
dapat disimpulkan bahwpeningkatan kemampuan komunikasi matematis siswa yang
memperoleh pembelajaran dengan penerapan pendekatan quantum learning lebih baik
dari pada siswa yang memperole pembelajaran secara konvensional.
Untuk motivasi siswa kelas diperoleh diperoleh nilai signifikan lebih kecil dari α =
0, 05 yaitu 0,000. Hasil = 2, 948 dan tkritis = 1, 6707. Karena nilai thitung > tkritis
maka dapat disimpulkan bahwa korelasi antara motivasi siswa dengan pendekatan
pembelajaran quantum learning lebih baik daripada siswa yang diajarkan secara
konvensional di SMP Negeri 5 Lhokseumawe mempunyai hubungan yang kuat dan
positif
f. Analisis data
Analisis menggunakan analisis deskriptif berupa rata – rata skor setiap pertanyaan
yang diajukan sehingga dapat membandingkan antara skor kemandirian dengan skor
netral. Yang diawali dengan konsultasi pada validator. Setelah konsultasi baru
melakukan uji coba disekolah. Soal tes yang akan diujikan melalui beberapa tahap
diantaranya analisis validitas, reabilitas, daya pembeda dan tingkat kesukaran.
B. RESUME
Penulis menggunakan teori behaviorisme dan kognitif dalam aspek motivasi
untuk pendekatan Quantum learning . kemampuan matematis lebih kepada teori otak
kanan otak kiri, teori 3 in 1, dan teori kecerdasan ganda. Menggabungkan
sugestiologi, teknik pemercepatan belajar, NLP (program neurolinguistik) dengan
teori, keyakinan, dan pendekatan kami sendiri. Kemampuan matematis diuji statistik
dengan uji levene dengan beberapa kriteria. Menurut saya cara penulis mengajukan
sebuah penelitian sudah benar, karena terdapat tabel yang memperjelas perbedaan
antara pembelajaran siswa yang menggunakan pendekatan secara Quantum learning
dengan yang menggunakan pendekatan konvensional. Namun dalam jurnal masih
terdapat kekurangan yaitu tidak adanya abstrak yang berbahasa inggris, dan referensi
jurnal yang kurang up to date.
Menurut buku santrok, Behaviorisme yaitu penekanan pada pengalaman, terutama

penguatan danhukuman, sebagai determinan dari pembelajaran dan perilaku.


Kognitif yaitu penekanan pada interaksifaktor perilaku, lingkungan, dan
orang(kognitif) sebagai determinan pembelajaran.1
Sedangkan menurut slavin, pembelajaran menurut teori kognitiv yaitu mempelajari
daftar item dalam urutan apa pun. siswa harus mengaitkan respons dengan setiap
stimulus.2

1
John W. Santrock, Educatinal Psychology,(New York:McGraw-Hill,2016), hal 216.
2
Robert E. Slavin. 2006, Educatinal psycholog; Theory and Practice, Eight Edition (Boston:
Pearson,2006), hal 138
Dalam penelitian jurnal ini menggunakan teori behaviorisme dan kognitif dalam
aspek quantum learning dan motivasi. Agar para siswa memdapatkan pembelajaran
yang efektif. Juga dapat menunjang kemampuan mereka.

Anda mungkin juga menyukai