Anda di halaman 1dari 13

UNIT 2

PARADIGMA PENELITIAN

Pendahuluan
Pada unit 2, telah dijelaskan tentang pengertian, tujuan, hakekat penelitian dan karakteristik
penelitian. Setiap mahasiswa harus memahami tentang pengertian, tujuan, fungsi penelitian dan
hakekat suatu penelitian. Penelitian harus dijalankan secara bersinambungan antara satu dan yang
lainnya.
Pembahasan berikutnya adalah menjelaskan tentang paradigma penelitian yaitu penelitian
berdasarkan pendekatan yaitu pendekatan secara kuantitatif dan pendekatan secara kualitatif serta
pendekatan campuran antara penelitian kuantitatif dan kualitatif. Perbedaan penelitian kuantitatif
dengan penelitian kualitatif terletak dari data yang dihasilkan, penelitian kuantitatif data berbentuk
angka sedangkan pada penelitian kualitatif data berbentuk kata-kata. Sedangkan penelitian
campuran terdapat kedua bentuk data didalamnya baik bentuk angka maupun bentuk kata-kata.

Uraian Materi

Ada dua konsep pendekatan dalam penelitian yaitu penelitian kuantitatif dan penelitian
kualitatif. Dan banyak orang saat ini menghubungkan kedua pendekatan tersebut menjadi
penelitian dengan pendekatan Mix Method atau penelitian kombinasi. Perbedaan penelitian
kuantitatif dengan penelitian kualitatif terletak dari data yang dihasilkan, penelitian kuantitatif data
berbentuk angka sedangkan pada penelitian kualitatif data berbentuk kata-kata.

A. Pendekatan Penelitian Kuantitatif


Proses penelitian secara umum harus memenuhi tahapan-tahapan: perumusan masalah,
telaah teoritis, verifikasi data, dan kesimpulan. Tahap-tahap tersebut juga berlaku untuk
pendekatan kuantitatif. Fokus penelitian kuantitatif diidentifikasi sebagai proses kerja yang
berlangsung secara ringkas, terbatas dan memilah-milah permasalahan menjadi bagian yang
dapat diukur atau dinyatakan dalam angka-angka. Penelitian ini dilaksanakan untuk

2020
1 UNIT 2 PARADIGMA PENELITIAN
menjelaskan, menguji hubungan antar variabel, menentukan kausalitas dari variabel, menguji
teori dan mencari generalisasi yang mempunyai nilai prediktif (untuk meramalkan suatu gejala).
Pendekatan kuantitatif menggunakan sejumlah teknik–teknik kuantitatif. Penelitian dengan
pendekatan ini dalam pengelolaan datanya menggunakan teknik analisis. Analisis data
dilakukan menggunakan teknik statistik untuk mereduksi dan mengelompokkan data,
menentukan hubungan serta mengidentifikasikan perbedaan antar kelompok data. Kontrol,
instrumen, dan analisis statistik digunakan untuk menghasilkan temuan-temuan penelitian
secara akurat. Untuk menentukan sampelnya lebih menekankan pada penggunaan teknik–
teknik probabilitas. Dengan demikian kesimpulan hasil uji hipotesis yang diperoleh melalui
penelitian kuantitatif dapat diberlakukan secara umum. Penelitian kuantitatif di pandang
sebagai sesuatu yang bersifat konfirmasi dan deduktif. Bersifat konfirmasi disebabkan karena
pendekatan penelitian kuantitatif ini bersifat menguji hipotesis dari suatu teori yang telah ada
dan pengujiannya akan menentukan tahapan-tahapan berikutnya, seperti penentuan teknik
analisa dan formula statistik yang digunakan. Pendekatan kuantitatif memerlukan adanya
variabel-variabel sebagai obyek penelitian dan variabel-variabel tersebut harus didefinisikan
dalam bentuk operasionalisasi variabel masing-masing. Penelitian bersifat mengkonfirmasi
antara teori dengan kenyataan yang ada dengan mendasarkan pada data ilmiah dalam bentuk
angka atau numerik, dengan demikian penelitian kuantitatif diidentikkan dengan penelitian
numerik. Sementara itu, deduktif terkait proses penarikan kesimpulan. Artinya, proses
penarikan kesimpulan dari suatu yang bersifat umum ke suatu yang bersifat khusus. Hal ini
terjadi karena berawal dari teori–teori yang membangunnya.
Terdapat sejumlah situasi yang menunjukkan kapan sebaiknya penelitian kuantitatif dipilih
sebagai pendekatan antara lain:
a. Bila masalah yang merupakan titik tolak penelitian sudah jelas. Masalah adalah
penyimpangan yang terjadi antara harapan dengan kenyataan, aturan dengan pelaksanaan,
antara teori dengan praktek, antara rencana dengan impelementasi atau tantangan dengan
kemampuan. Masalah ini harus ditunjukkan dengan data yang akurat, baik hasil pangamatan
sendiri maupun pencermatan dokumen. Misalnya penelitian kuantitatif untuk menguji
efektivitas pembelajaran dalam meningkatkan prestasi belajar siswa, maka data prestasi
belajar siswa sebagai masalah harus ditunjukkan.

2020
2 UNIT 2 PARADIGMA PENELITIAN
b. Bila peneliti ingin mendapatkan informasi yang luas dari suatu populasi. Penelitian kuantitatif
cocok digunakan untuk mendapatkan infomasi yang luas tetapi tidak mendalam. Bila populasi
terlalu luas, maka penelitian dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi tersebut.
Misalnya penelitian tentang disiplin kerja guru di Kota Padang. Peneliti dapat mengambil
sampel yang representatif, tidak berarti harus semua guru di kota Padang menjadi sumber data
penelitian.
c. Bila ingin diketahui sejauh mana pengaruh perlakuan/treatment terhadap subyek tertentu.
Untuk kepentingan ini metode eksperimen paling cocok digunakan. Misalnya penelitian untuk
mengetahui pengaruh penggunaan media pembelajaran audio-visual terhadap prestasi belajar
siswa.
d. Bila peneliti bermaksud menguji hipotesis penelitian. Hipotesis penelitian dapat berbentuk
dugaan mengenai hubungan antar variabel (hipotesis asosiatif) ataupun perbedaan skor
variabel antar kelompok (hipotesis komparatif). Misalnya peneliti ingin mengetahui
perbedaan antara disiplin kerja guru laki-laki dengan guru perempuan. Hipotesis komparatif
yang diuji adalah: “Terdapat perbedaan disiplin kerja guru laki-laki dengan guru perempuan”.
Contoh lain misalnya peneliti ingin mengetahui hubungan antara motivasi kerja dengan
kinerja guru. Hipotesis asosiatif yang diuji dalam penelitian ini adalah: “Terdapat hubungan
antara motivasi kerja dengan kinerja guru”.
e. Bila peneliti ingin mendapatkan data yang akurat, berdasarkan fenomena yang empiris dan
dapat diukur. Misalnya ingin mengetahui IQ guru pada sekolah tertentu, maka dilakukan
pengukuran melalui tes IQ terhadap guru-guru pada sekolah yang bersangkutan.
f. Bila peneliti ingin menguji terhadap adanya suatu keraguan tentang kebenaran pengetahuan,
teori, dan produk atau kegiatan tertentu. Misalnya peneliti ingin mengetahui variabel yang
lebih efektif apakah pembelajaran menggunakan metode diskusi atau penugasan. Dalam hal
ini, peneliti harus mengukur hasil belajar siswa yang menggunakan metode diskusi dan hasil
belajar siswa yang menggunakan metode penugasan. Pada tahap selanjutnya hasil pengukuran
tersebut dibandingkan.

Tujuan penelitian kuantitatif sangat berbeda dengan model tujuan kualitatif, baik dalam hal
bahasa maupun fokusnya dalam menghubungkan atau membandingkan variabel-variabel dalam
penelitian dan hubungan antar variabel tersebut, para partisipan, dan lokasi penelitian. Tujuan

2020
3 UNIT 2 PARADIGMA PENELITIAN
ini ditulis dengan bahasa-bahasa yang berhubungan dengan penelitian kuantitatif, dan kadang-
kadang juga mencakup pengujian deduktif atas hubungan-hubungan atau teori-teori tertentu.
Tujuan penelitian kuantitatif biasanya dimulai dengan mengidentifikasi variabel-variabel itu
akan diukur atau diamati. Untuk menuliskan tujuan penelitian kuantitatif, ada hal-hal yang perlu
diperhatikan.

B. Penelitian Kualitatif
Penelitian kualitatif berlandasan pada filsafat enterpretif atau postpositivisme. Dalam metode
ini penelitian bersifat naturalistik, induktif, enterpretif, discovery dan konstruktif. Data yang
utama yang terkumpul adalah data kualitatif. Penelitian kualitatif merupakan payung semua
jenis metode pendekatan penelitian yang digunakan untuk meneliti kehidupan sosial yang
natural/alamiah. Dalam penelitian ini, informasi yang diperoleh dianalisis secara kualitatif.
Informasi dapat berupa transkrip hasil wawancara, catatan lapangan, dokumen dan bahan-bahan
yang bersifat visual seperti foto, video, bahan dari internet dan dokumen-dokumen lain tentang
kehidupan manusia secara individual atau kelompok (Sugiyono: 2019).
Kapan metode kualitatif digunakan untuk penelitian? Metode penelitian kualitatif akan
cocok digunakan untuk meneliti dengan tujuan sebagai berikut:
1. Bila masalah belum jelas, masih remang-remang atau mungkin malah masih gelap. Kondisi
seperti ini cocok diteliti dengan metode kualitatif. Melalui penelitian model ini, peneliti akan
melakukan eksplorasi terhadap suatu objek untuk menemukan dan potensi yang ada di objek
tersebut. Contohnya tentang suatu kebudayaan yang belum dikenal oleh orang banyak,
seperti Malam Bainai di Sumatera Barat.
2. Memahami keunikan dari objek yang diteliti. Metode kualitatif cocok digunakan untuk
meneliti objek yang diteliti, sehingga tidak perlu generalisasi. Selain itu metode kualitatif
juga cocok digunakan untuk memahami makna di balik data yang teramati. Gejala sosial
tidak bisa dipahami berdasarkan apa yang diucapkan dan dilakukan orang. Setiap ucapan
dan tindakan orang sering mempunyai makna tertentu. Sebagai contoh orang yang menangis
belum tentu sedih, bisa jadi menangis karena terharu atau berpura-pura. Harus didalami
mengapa dia menangis.
3. Untuk memahami proses atau interaksi sosial. Proses kerja dan interaksi sosial yang
kompleks hanya dapat diuraikan kalau peneliti melakukan penelitian dengan metode
2020
4 UNIT 2 PARADIGMA PENELITIAN
kualitatif, dengan teknik pengumpulan data wawancara yang mendalam dan observasi
berperan serta untuk ikut merasakan apa yang dirasakan orang tersebut.
4. Untuk mengkonstruksi fenomena, menemukan, mengembangkan teori yang dibangun
melalui data yang diperoleh melalui lapangan.
5. Untuk memastikan kebenaran data. data sosial sering sulit dipastikan kebenarannya. Dengan
metode kualitatif, melalui teknik pengumpulan data triangulasi/gabungan maka kepastian
data akan terjamin.
6. Selain itu dengan metode kualitatif, data yang diperoleh diuji kredibilitasnya, penelitian
berakhir setelah data itu jenuh, maka kepastian data akan dapat diperoleh.

Menurut (Creswell 2013, Hatch (2002) dan Marshall dan Rosman (2011) dalam Creswell
(2019, 247), karakteristik-karakteristik dari penelitian kualitatif adalah sebagai berikut:
1. Lingkungan alamiah (natural setting); para peneliti kualitatif cenderung mengumpulkan
data lapangan di lokasi dimana para partisipan mengalami isu atau masalah yang diteliti
2. Peneliti sebagai instrumen kunci (researcher as key instrument): para peneliti kualitatif
mengumpulkan sendiri data melalui dokumentasi, observasi prilaku, atau wawancara
dengan partisipan. Mereka, pada umumnya tidak menggunakan kuesioner atau instrumen
yang dibuat oleh peneliti lain.
3. Beragam sumber data (multiple sources of data): para peneliti kualitatif biasanya
memilih mengumpulkan data dari beragam sumber seperti wawancara, observasi,
dokumentasi, dan informasi audiovisual ketimbang hanya bertumpu pada satu sumber
saja.
4. Analisis data induktif dan deduktif (inductive and deductive data analysis): para peneliti
kualitatif membangun pola, kategori dan temanya dari bawah ke atas (induktif), dengan
mengolah data ke dalam unit-unit informasi yang lebih abstrak.
5. Makna dari para partisipan (participant meaning): dalam keseluruhan proses penelitian
kualitatif, peneliti terus fokus pada usaha mempelajari makna yang disampaikan para
partisipan tentang masalah atau isu penelitian.
6. Rancangan yang berkembang (emergent design): bagi para peneliti kualitatif, proses
penelitian terus berkembang dinamis. Hal ini berarti bahwa rencana awal penelitian tidak
bisa secara ketat dipatuhi.

2020
5 UNIT 2 PARADIGMA PENELITIAN
7. Reflektivitas (reflexivity): dalam penelitian kualitatif, peneliti merefleksikan bagaimana
peran mereka dalam penelitian dan latar belakang pribadi, budaya dan pengalamannya
berpotensi membentuk interpretasi, seperti tema-tema yang mereka kembangkan dan
makna yang mereka anggap sebagai sumber data.
8. Pandangan menyeluruh (holistic account): para peneliti kualitatif berusaha membuat
gambaran kompleks dari suatu masalah atau isu yang diteliti. Hal ini melibatkan usaha
pelaporan perspektif-perspektif, pengidentifikasian faktor-faktor yang terkait dengan
situasi tertentu.
C. Penelitian Kombinasi/campuran
Saat ini, penelitian metode campuran telah berkembang menjadi seperangkat prosedur yang
dapat diterapkan para peneliti dalam mendesain penelitian metode campuran mereka. Penelitian
metode campuran ini relatif baru dalam ilmu sosial humaniora sebagai pendekatan rancangan
yang berbeda, maka peneliti perlu menyajikan definisi dasar deskripsi pendekatan tersebut
dalam bagian metode di proposal. Baru-baru ini sejumlah jurnal mulai fokus pada penelitian
campuran, seperti pada Journal of Mixed Methods Research; Quality and Quantity, Field
Methods dan International Journal of Multiple Research Approaches. Selain Jurnal beberapa
penelitian sosial humaniora juga banyak menerapkan penelitian metode campuran dibidang-
bidang yang beragam, seperti bidang terapi okupasisional ( Lysack& krefting, 1994)
komunikasi interpersonal ( Boneva, Kraut, & Frolich, 20010 dalam Creswell 2019:290).
1. Landasan Filsafat penelitian Kombinasi

Metode penelitian kombinasi adalah metode penelitian yang mengabungkan antara


metode kuantitatif dan metode kualitatif. Salah satu perbedaan antara metode penelitian
kuantitatif dan metode penelitian kualitatif terletak pada landasan filsafat, atau aksioma
dasar. Landasan filsafat terkait dengan pandangan terhadap realitas, gejala atau data. metode
kuantitatif berlandaskan pada filsafat positivisme (positivism). Filsafat ini berpandangan
bahwa, suatu gejala itu dapat dikelompokkan, dapat diamati, dapat diukur, bersifat sebab
akibat, relatif tetap dan cederung bebas nilai.

Karena gejala dapat dikelompokkan, maka peneliti kuantitatif dapat memilih beberapa
variabel dalam penelitiannya. Karena gejala dapat diamati, dan diukur maka peneliti dalam

2020
6 UNIT 2 PARADIGMA PENELITIAN
melakukan pengamatan menggunakan alat ukur (instrumen) yang telah teruji validitas dan
reliabilitasnya.
Penelitian kuantitatif memandang bahwa, suatu gejala dianggap relatif tetap, tidak
berubah dalam waktu tertentu. Dengan demikian hasil pnelitian kuantitatif dapat dinyatakan
valid dan reliabel dalam waktu yang relatif lama. Karena hasil penelitian berlaku untuk
waktu yang relatif lama, maka peneliti kuantitatif dapat melakukan prediksi secara lebih
akurat.
Metode Kualitatif berlandaskan pada filsafat postpositivisme atau enterpretif. Filsafat ini
berpandangan bahwa suatu gejala bersifat holistik, belum tentu dapat diamati dan diukur,
hubungan gejala bersifat seciprocal, data bersifat dinamis dan terikat nilai. Gejala yang
holistik adalah gejala yang menyeluruh, baik fakta maupun perasaan, tidak dapat dipisah-
pisahkan/diklasifikasikan. Dengan demikian peneliti dalam melakukan penelitian, tidak
hanya meneliti beberapa variabel saja, tetapi seluruh aspek yang ada pada objek yang diteliti,
atau Spradley menyebut situasi sosial. Situasi sosial meliputi, orang, tempat dan aktivitas
orang tersebut dalam tempat itu.
Gejala dalam penelitian kualitatif tidak bersifat sebab akibat, tetapi lebih bersifat
reciprocal (saling mempengaruhi), sehingga penelitian kualitatif tidak ingin mencari
pengaruh antar variabel, melalui pengujian hipotesis, tetapi ingin mengkonstruksikan gejala
dalam suatu model hubungan sebab akibat, kerena semuannya berinteraksi. Penelitian
kualitatif tidak menguji hipotesis, tetapi menemukan hipotesis.

Pengabungan antara filsafat metode kuantitatif (positivistik) dan metode kualitatif


(Postpositivistik) oleh Johnson dan Cristensen (2007) dalam Sugiyono (2019) disebut
Filsafat Pragmatik. Metode penelitian kuantitatif dan kualitatif tidak bisa dipandang sebagai
dua metode penelitian yang bersifat dikotomi dan bertentangan satu dengan yang lain, tetapi
merupakan suatu metode yang saling melengkapi. Metode ini terletak pada satu garis yang
kontinum, pada ujung kiri metode kuantitatif, ujung kanan metode kualitatif dan diantara
kedua metode tersebut terletak penelitian kombinasi.

2. Pengertian Metode Kombinasi


Menurut Creswell (2019) dimulai dengan asumsi metode campuran adalah metodologi
baru dalam penelitian dan pembaca perlu mendapatkan edukasi tentang tujuan dasar dan

2020
7 UNIT 2 PARADIGMA PENELITIAN
definisi rancangan, alasan pemilihan prosedur dan manfaat yang diberikannya untuk
penelitian. kemudian, diputuskan rancangan metode campuran yang digunakan. Sedangakan
menurut Sugiyono (2019) penelitian kombinasi adalah metode penelitian yang
mengabungkan antara metode kuantitatif dan metode kualitatif untuk digunakan bersama-
sama dalam suatu penelitian, sehingga diperoleh data yang lebih komprehensif, valid,
reliabel dan objektif.
Data yang komprehensif adalah data yang lengkap yang merupakan kombinasi antara data
kuantitatif dan kualitatif. Data yang valid data yang memiliki derajat ketepatan yang tinggi
antara data yang sesungguhnya terjadi dengan data yang dapat dilaporkan oleh peneliti.
Melalui kombinasi dua metode, maka data yang diperoleh dari penelitian akan valid, karena
data yang kebenarannya tidak dapat divalidasi dengan metode kuantitatif akan divalidasi
dengan metode kualitatif atau sebaliknya. Data yang reliabel adalah data yang konsisten dari
waktu ke waktu, dan dari orang ke orang. Dengan menggunakan metode
kombinasi/campuran maka reliabilitas data akan dapat ditingkatkan, karena reliability data
yang tidak dapat diuji dengan metode kuantitatif dapat diuji dengan metode kualitatif atau
sebaliknya.
Oleh karena itu untuk dapat melakukan penelitian dengan metode kombinasi (Met-Kom),
harus dipahami terlebih dahulu karakteristik kedua metode, seperti yang sudah dijelaskan
sebelumnya.
3. Varian Metode Kombinasi
Dengan digabungkan metode kuantitatif dengan metode kualitatif untuk penelitian, maka
muncul variasi dalam metode kombinasi. Johnson dan Cristensen (2007) mengemukakan
bahwa, variasi metode kombinasi merupakan interaksi antara dua aspek yaitu Time-order
Decision (waktu yang mengkombinasikan) dan Paradigm Emphasis Decision (dominasi
bobot kombinasi metode).
Varian/tipe metode kombinasi adalah :
a. Kuadran I:
Metode kombinasi model concurrent (campuran) dengan bobot metode kuantitatif dan
kualitatif sama (QUAL + QUAN).
b. Kuadran II

2020
8 UNIT 2 PARADIGMA PENELITIAN
1) Metode kombinasi model sequential exploratory (kombinasi berurutan atau serial,
metode pertama kuantitatif, metode kedua kualitatif) dengan bobot metode kualitatif
dan kuantitatif sama ( QUAL  QUAN).
2) Metode kombinasi model sequential explanatory (kombinasi berurutan atau serial,
metode pertama kuantitatif, metode kedua kualitatif) dengan bobok metode kualitatif
dan kuantitatif sama ( QUN  QUAL).
c. Kuadran III
1) Metode kombinasi model sequential exploratory, dimana pada tahap pertama
penelitian menggunakan metode kualitatif dengan bobot yang lebih tinggi dari
metode kuantitatif (QUAL quan).
2) Metode kombinasi model sequential explanatory, dimana pada tahap pertama
penelitian menggunakan metode kuantitatif dengan bobot yang lebih rendah
daripada metode Kuantitatif (qual QUAN ).
3) Metode kombinasi model sequentialexplanatory, dimana pada tahap pertama
penelitian menggunakan metode kuantitatif dengan bobot yang lebih tinggi dari
metode kualitatif (QUAN qual).
4) Metode kombinasi model sequential explanatory, dimana pada tahap pertama
penelitian menggunakan metode kuantitatif dengan bobot yang lebih rendah
daripada metode Kualitatif (qual QUAN).

d. Kuadran IV
1) Metode kombinasi concurrent (kombinasi campuran) dengan bobot metode
Kualitatif yang lebih tinggi daripada kuantitatif, QUAL  quan).
2) Metode kombinasi concurrent (kombinasi campuran) dengan bobot metode
Kuantitatif yang lebih tinggi daripada kualitatif, QUAN  qual).
4. Model metode Penelitian Kombinasi
Terdapat dua model metode kombinasi yaitu model sequential (kombinasi berurutan)
dan model concurrent (kombinasi campuran).
a. Model Sequential
Creswell (2019) mengemukakan metode kombinasi model sequential adalah suatu
prosedur penelitian dimana peneliti mengembangkan hasil penelitian dari satu metode

2020
9 UNIT 2 PARADIGMA PENELITIAN
dengan metode lain. Metode ini dikatakan sequential, karena penggunaan metode
dikombinasikan secara berurutan. Bila urutan pertama menggunakan metode
kuantitatif, dan urutan kedua menggunakan kualitatif, maka metode tersebut dinamakan
kombinasi model sequential explanotory dan bila urutan pertama menggunakan metode
kualitatif dan urutan kedua menggunakan metode kuantitatif, maka metode tersebut
dinamakan metode penelitian kombinasi model sequential exploratory.
b. Model Concurrent
Metode kombinasi model campuran, merupakan prosedur penelitian dimana peneliti
menggabungkan data kuantitatif dan kualitatif agar diperoleh analisis yang
komprehensif guna menjawab masalah penelitian.
Dalam tipe sequential, pengabungan metode dilakukan secara berurutan dalam waktu
yang berbeda, sedangkan dalam tipe concurrent penggabungan dengan cara dicampur
dalam waktu yang sama. Dalam hal ini metode kuantitatif/kombinasi digunakan untuk
menjawab satu jenis rumusan masalah atau satu jenis pertanyaan penelitian.
Ada tiga model pada tipe ini yaitu: Concurrent Tringulasition strategy; concurrent
embeded strategy, dan concurrent transformative strategy.
1) Concurrent Tringulasition strategy, dalam model ini, penelitian dilakukan dalam
satu tahap tetapi dengan menggunakan metode kuantitatif dan kualitatif secara
bersama-sama. Bobot antara metode kuantitatif dan kualitatif yang digunakan
dalam penelitian meskinya seimbang, namun dalam prakteknya bisa metode yang
satu bobotnya lebih tinggi atau lebih rendah dari pada yang lain. Penggabungan data
dilakukan pada penyajian data, interpretasi dan pembahasan.
2) Concurrent embeded strategy, merupakan metode penelitian yang
mengkombinasikan penggunaan metode penelitian kuantitatif dan kualitatif secara
simultan/bersama-sama (atau sebaliknya), tetapi bobot metodenya berbeda. Pada
model ini ada yang primer ada yang sekunder. Metode primer digunakan untuk
memperoleh data yang utama, dan metode sekunder digunakan untuk memperoleh
data guna mendukung data yang diperoleh dari metode primer.
3) Concurrent transformative strategy, merupakan gabungan antara model
tringulasition dan embeded. Dua metode pengumpulan data dilakukan pada satu
tahap/fase penelitian dan pada waktu yang sama. Bobot metode ini bisa sama dan

2020
10 UNIT 2 PARADIGMA PENELITIAN
bisa tidak sama. Penggabungan data dapat dilakukan dengan merging, conecting
atau embedding (mencampur dengan bobot sama, menyambung, dan mencampur
dengan bobot yang tidak sama).

Beberapa hal yang perlu dijelaskan terkait dengan sifat metode campuran dalam suatu
proposal (Creswell, 2019) adalah sebagai berikut:
a. Mulailah dengan mendefinisikan metode campuran. Definisi ini melibatkan
pengumpulan data kuantitatif dan data kualitatif sebagai respon terhadap rumusan
masalah atau hipotesis.
1) Definisi mencakup analisis kedua bentuk data.
2) Prosedur untuk pengumpulan dan analisis data kualitatif dan kuantitatif perlu
disimpulkan.
3) Dua bentuk data digabungkan dalam analisis rancangan melalui peleburan
data, pengabungan data, atau pelekatan data.
4) Prosedur ini digabungkan menjadi rancangan metode campuran berbeda yang
memasukkan waktu pengumpulan data serta penekanan setiap database.
b. Selain itu, kenali istilah-istilah berbeda yang sering digunakan untuk menyebutkan
penelitian ini.
c. Edukasi pembaca tentang latar belakang metode campuran dengan mereview secara
singkat sejarah pendekatan ini untuk penelitian.
d. Setelah bagian ini, tuliskan pernyataan tentang nilai serta landasan pemikiran untuk
pemilihan metode campuran.
e. Tulislah jenis rancangan metode campuran yang akan digunakan dalam penelitian serta
alasan pemilihannya.

Rangkuman
Pendekatan kuantitatif menggunakan sejumlah teknik-teknik kuantitatif, penelitian dengan
pendekatan kuantitatif dalam pengelolaan datanya menggunakan teknik analisis. Teknik analisis
dilakukan menggunakan teknik statistik untuk mereduksi dan mengelompokan data, menentukan
hubungan serta mengidentifikasikan perbedaan antar kelompok data. Penelitian kuantitatif berawal

2020
11 UNIT 2 PARADIGMA PENELITIAN
dengan adanya masalah yang dapat digali dari sumber empiris dan teoritis, sebagai suatu aktivitas
penelitian pendahuluan (pra riset).

Penelitian kualitatif bersifat deskriptif analitik. Data yang diperoleh seperti hasil dari
wawancara, pengamatan dan dokumentasi, catatan lapangan disusun oleh peneliti di lapangan/di
lokasi penelitian, tidak dituangkan dalam bentuk angka-angka. Peneliti segera melakukan analisis
data dengan memperkaya informasi, mencari hubungan, membandingkan, menemukan pola atas
dasar data aslinya.

Penelitian dengan pendekatan campuran adalah mengkombinasikan pendekatan kuantitatif


dan pendekatan kualitatif untuk digunakan bersama-sama dalam suatu penelitian, sehingga
diperoleh data yang lebih komprehensif, valid, reliabel dan objektif.

Lembaran kegiatan
Buatlah perbandingkan karakteristik ketiga metode penelitian yaitu penelitian kuantitatif, kualitatif
dan campuran.

2020
12 UNIT 2 PARADIGMA PENELITIAN
Referensi
Creswell, John W. 2019. Research Design. Pendekatan Metode Kualitatif, Kuantitatif, dan
Campuran. Diterjemahkan: Achmad Fawaid dan Rianayati Kusmini Pancasari.
Cetakan IV. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Sugiyono. 2019. Metode penelitian Pendidikan (Kuantitatif, Kualitatif, Kombinasi, R&D dan
penelitian pendidikan). Bandung: Alfabeta
Marshall, C., Rossman, G. B. 2011. Primary Data Collection Methods Designing Qualitative
Research. Los Angeles, CA: SAGE.

2020
13 UNIT 2 PARADIGMA PENELITIAN

Anda mungkin juga menyukai