Anda di halaman 1dari 16

UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI Jenis Ujian : UTS/UAS/UPM *)

(UNINDRA) Nama : Ika Kurnia Sari


FAKULTAS PASCASARJANA NPM : 20217279060
SEMESTER GENAP T.A. 2021/2022 Program Studi : S2 FMIPA
Jl. Nangka No.58C Tanjung Barat, Jagakarsa, Jakarta Selatan Mata Kuliah : Metodologi Penelitian Pendidikan
Tlp.: (021) 78835283 – 7818718 ex .: 104 Kelas/Semester : RA/1a/1b/1c/2n/2o *)/Semester 2
Dosen :
Ket: *) Coret/hilangkan yang tidak perlu

1. Coba jelaskan yang dimaksud kelima kata kunci tersebut dalam penelitian.

Masalah adalah suatu yang sangat pokok dalam suatu penelitian. Sesuatu yang harus
dicari penyelesaiannya. Maslah muncul karena beberapa hal seperti:
 adanya perbedaan antara harapan dan kenyataan
 perbedaan antara pengalaman dengan kenyataan
 antara rencana dan kenyataan
 adanya pengaduan
 adanya persaian
 adanya ketidakpuasan

Data adalah informasi yang memiliki makna. Pemilahan makna sangat penting dalam
penelitian. Data dibagi menjadi data kategorik dan data numeric. Contoh data kategorik
adalah data nominal dan data ordinal. Dalam analisis deskriptif data nominal tidak
perlu dicari rata-rata, mean, median. Hanya menghitung persentase, modulus karena
apabila menghitung rata-ratanya maka tidak ada maknanya. Data ordinal cirinya bisa
dibedakan dan diurutkan. Contoh tingkat pendidikan. Data interval cirinya bisa
dibedakan, diurutkan, dan memiliki jarak. Contohnya adalah temperature suhu. Data
rasio dapat dicirikan dapat dibedakan, diurutkan, memiliki jarak da nada yang bernilai
0 yang sebenarnya. Contohnya massa, tinggi, dan usia

Proses ilmiah adalah merupakan proses gabungan antara rasional dan proses empiric.
Suatu penelitian dimulai dengan adanya masalah kemudian masalah dikaji dengan
teoritik dengan proses rasionalisasi hingga menghasilkan hipotesis, hasil kajian teoritik
ini dibuktikan secara empiric dan dilakukan verivikatif datanya kemudian hasilnya
berupa kesimpulan. Begitulah proses ilmiah yang dilakukan.

Tujuan Penelitian adalah menemukan seuatu yang baru dan juga membuktikan teori-
teori dan juga mengembangkan sesuatu yang sudah ada namun dikembangkan kea rah
yang lebih baik.
Kegunaan penelitian terdiri dari memahami masalah, memecahkan masalah, dan
mengantisipasi masalah.
1. Memahami masalah. Data yang diperoleh dari penelitian digunakan untuk
memperjelas suatu masalah atau informasi yang tidak diketahui dan
selanjutnya diketahui. Contohnya adalah mengetahui ada atau tidaknya
pengaruh gaya belajar siswa dengan hasil belajar siswa.
2. Memecahkan masalah. Data yang diperoleh dari penelitian digunakan untuk
meminimalkan atau menghilangkan masalah. Contohnya adalah penelitian
mengenai pemanfaatan pojok baca untuk peningkatan minat baca pada siswa
kelas 5 SD
3. Mengantisipasi masalah. Data yang diperoleh dari penelitian digunakan untuk
mengupayakan agar masalah tersebut tidak terjadi.

Jelaskan secara singkat perbedaan pokok disertai ciri-ciri utama dan contoh

A. Perbedaan pendekatan kualitatif dan kuantitatif:


1. penelitian kuantitatif bertujuan untuk membuat generalisasi berarti subjek
dikelompokkan antara populasi dan sample. Contohnya ibu yang sedang memasak
sayur asem setelah dibumbui ibu tersebut mengaduk sayur tersebut dan mencicipi
sebagian sayur tersebut dengan sendok. Rasa sayur yang disendok tersebut
mencerminkan rasa sayur asem yang berada di dalam panci. Sehingga ada
generalisasi disana terdapat sample.
2. Penelitian kualitatif sifatnya kasus tidak bersifat generalisasi. Contoh meneliti
sekelompok siswa kelas 9D maka seluruh siswa kelas 9D tersebut yang diteliti.
Sehingga tidak ada sample namun adanya subyek penelitian
3. Penelitian kuantitatif menggunakan statistic inferensial yaitu statistic menguji
hipotesis. Seperti contohnya anacova. Regresi, dan manacova.
4. Penelitian kualitatif menggunakan statistic deskriptif yaitu statistic penyajian data
berupa ukuran letak, simpangan, persentase
5. Penelitian kuantitatif bersifat menjelaskan namun tidak secara dalam. Contoh saat
kita memberikan angkat mengenai perasaan peserta webinar saat mengikuti
kegiatan tersebut. Peserta hanya diminta memilih jawaban senang ataupun tidak
senang namun tidak diminta untuk menjelaskan alasannya.
6. Penelitian kualitatif bersifat eksploratif yaitu mencari. Contoh saat kita
menyebarkan angket mengenai perasaan peserta webinar saat mengikuti kegiatan
tersebut. Peneliti bukan hanya meminta jawaban senang ataupun tidak senang
namun peserta diminta untuk menjelaskan alasannya.
7. Penelitian kuantitatif terdapat proses mengukur berupa data numeric contohnya
yaitu persentase pencapaian.
8. Penelitian kualitatif hanya berupa data kualitas yaitu data verbal. Contohnya adalah
ada atau tidaknya keterkaitan suatu hal.
9. Proses pengukuran data penelitian kuantitatif lebih berbasis instrument. Contohnya
pengembangan instrument yang diberikan, instrument harus valid.
10. Penelitian kualitatif berfokus pada pengumpulan data. Instrument utamanya adalah
data. Validitas data diperlukan jd bukan memvalidasi instrumennya contohnya
yaitu dengan teknik triangulasi.
11. Penelitian kuantitatif proses pengolahan data setelah pengumpulan data. Setelah
data terkumpul semua baru dolah
12. Penelitian kualitatif proses pengolahan data harus bersamaan dengan proses
pengumpulan data. Contoh saat melakukan pengambilan data terdapat data yang
tidak valid maka kita bisa segera mengambil data kembali.
13. Penelitian kuantitatif bertema umum, harus banyak asumsi-asumsi.
14. Penelitian kualitatif bertema kasus atau spesisfik. Modal dasarnya adalah ketekunan
peneliti.
15. Proses penelitian kuantitatif adalah logiko hipotetiko dan verifikatif. Contohnya
dalam proses penelitian dimulai dengan asumsi kemudian dikaji dengan teoritik
dengan proses rasionalisasi hingga menghasilkan hipotesis, hasil kajian teoritik ini
dibuktikan secara empiric dan dilakukan verivikatif datanya kemudian hasilnya
berupa kesimpulan.
16. Proses penelitian kualitatif adalah deskripsi-klasifikasi-seleksi
17. Prosedur penelitian kuantitatif adalah baku tidak bisa berubah. Contoh apa yang
sudah direncanakan untuk diteliti pada lapangan tidak dapat dirubah kembali
18. Prosedur penelitian kualitatif bersifat tentative dapat disesuaikan dengan kondisi
dilapangan
19. Penelitian kuantitatif berorientasi pada hasil/produk contohnya eksperimen
20. Penelitian kualitatif berorientasi pada proses contohnya PTK

Perbedaan metode penelitian eksperimen dan metode survey expose facto

metode survey expose facto metode penelitian eksperimen


Menggunakan data yang sudah terjadi. Contohnya Menggunakan data yang belum terjadi contoh
pengaruh gaya belajar dengan hasil belajar siswa adakah perbedaan pemahaman kemampuan IPA
siswa dengan menggunakan metode PBL dan
ekspositori
Tidak ada perlakuan pada variable bebas Adanya tindakan pada variable bebas
Data primer bisa data skunder Harus menggunakan data primer yang
dikumpulkan sendiri oleh peneliti
Menentukan tingkat pengaruh dengan pendekatan Analisis kausalitas harus menggunakan pendekatan
asosiasi hubungan contoh variable bebas numeric, perbandingan.
dan variable terikatnya numerik
Keperluan instrument disesuaikan kebutuhan. Harus adanya instrument penelitian
Apabila kita menggunakan data primen maka kita
harus membuat instrument penelitian namun jika
kita menggunakan data sekunder maka kita tidak
perlu membuat instrument.

Metode penelitian survei deskriptif, survei korelasional dengan survei expose facto;

Metode survey deskriptif yaitu metode penelitian yang mengambil sampel dari suatu
populasi dan menggunakan kuosioner sebagai alat pengumpulan data. Setelah data
diperoleh kemudian hasilnya akan dipaparkan secara deskriptif pada akhir penelitian dan
dianalisis antara sifat dan hubungan antara gejala dengan penelitian.

Sedangkan survey korelasional adalah peneliti melakukan pengumpulan data dengan


kuesioner yang mengukur mengukur dua variabel, memahami dan menilai hubungan
statistik antara mereka tanpa pengaruh dari variabel asing.

Sedangkan metode survey expose facto adalah penelitian yang bertujuan menemukan
penyebab yang memungkinkan perubahan perilaku, gejala atau fenomena yang disebabkan
oleh suatu peristiwa, perilaku atau hal-hal yang menyebabkan perubahan pada variable
bebas yang secara keseluruhan sudah terjadi.

2. Tentukan jenis penelitian apa tesis yang akan disusun tadi, bila ditinjau: (1)
menurut paradigma/pendekatan penelitian; (2) menurut kegunaan penelitian; (3)
menurut tujuan penelitian; (4) menurut tingkat eksplanasi; dan (5) menurut
metode/model penelitian.

1. Menurut paradigma jenis tesis kualitatif


2. Menurut kegunaan penelitian adalah penelitian terapan
3. Menurut tujuan penelitian : penelitian verifikatif
4. Menurut tingkat eksplanasi: Penelitian Asosiatif
5. Menurut metode/model penelitian: Penelitian survey deskriptif

Tentukan variabel-variabel penelitain yang terkandung dalam judul tersebut.


Selanjutnya, termasuk jenis variabel apakah masing-masing veriabel tersebut,
jika ditinjau: (1) menurut banyaknya variasi data; (2) menurut cara
memperolehnya; (3) menurut sifat data; dan (4) menurut hubungan antar
variabel

1. variable menurut banyaknya variasi yaitu variable kategorik


2. Cara memperolehnya: variable variable berkesinambungan
3. Variable berdasarkan sifat data : variable interval
4. Menurut hubungan antar variable : variable eksogen

Secara garis besar ada 3 (tiga) kegunaan penelitian, jelaskan dan berikan
contohnya 3 jenis kegunaan penelitian tersebut. Lalu, menurut Anda penelitian
dengan rumusan masalah diatas, termasuk kegunaan penelitian yang mana?

Tiga kegunaan penelitian yaitu memahami masalah, memecahkan masalah dan


mengantisipasi masalah.

1. Memahami masalah. Data yang diperoleh dari penelitian digunakan untuk


memperjelas suatu masalah atau informasi yang tidak diketahui dan selanjutnya
diketahui. Contohnya adalah mengetahui ada atau tidaknya pengaruh gaya belajar
siswa dengan hasil belajar siswa.
2. Memecahkan masalah. Data yang diperoleh dari penelitian digunakan untuk
meminimalkan atau menghilangkan masalah. Contohnya adalah penelitian
mengenai pemanfaatan pojok baca untuk peningkatan minat baca pada siswa kelas
5 SD
3. Mengantisipasi masalah. Data yang diperoleh dari penelitian digunakan untuk
mengupayakan agar masalah tersebut tidak terjadi. Contohnya adalah penelitian
mengenai dampak pembangkit listrik nuklir jika dibangun di Indonesia.

Rumusan masalah “Adakah pengaruh tidak langsung kuriositas (rasa ingin tahu)
melalui kemandirian belajar terhadap kemampuan penalaran Matematika Siswa
SMPN di Kota Bogor” termasuk dalam penelitian memahami masalah.

3. Jelaskan ciri dan kekhasan dari metode/model penelitian tindakan kelas (PTK),
eksperimen, dan R & D (penelitian pengembangan) secara singkat.

Ciri khas motode penilitian PTK :

1. On The Job Oriented


Artinya bahwa PTK dilaksanakan oleh pekerja sesuai dengan bidang yang
ditekuninya, misalnya seorang guru geografi yang hendaknya mengadakan PTK
dengan tema pembelajaran Geografi.
2. Problem Solving Oriented
Mengandung makna bahwa PTK dilakukan untuk memecahkan masalah yang ada
dalam Proses Belajar Mengaja (PBM) oleh guru.
3. Improvement Oriented
Bahwa PTK dilaksanakan untuk memperbaiki proses pembelajaran.
4. Siklus
Pelaksanaan dilaksanakan berulang ulang dan Continue.
5. Action Oriented
PTK harus dilakukan dengan praktik dalam PBM.
6. Specific Contextual
PTK dilaksanakan benar-benar masalah yang dialami guru dalam PBM.
7. Kolaboratif
Dapat dilaksanakan bersama orang atau guru lain namun masih dalam 1 rumpun
ilmu.
8. Metodologi bersifat longgar
Maksudnya bahwa PTK tidak harus menggunakan pengolahan data statistik yang
rumit, cukup dengan analisis deskriptif. Instrumen yang digunakan juga tidak harus
diuji reabilitas, normalitas, atau validitas. Namun instrumen dapat diuji dengan uji
triangulasi atau crosscheck atau perbandingan dengan cara atau instrumen lain.

Research and development (R &D) (Penelitian dan pengembangan) yaitu adanya


pengembangan produk
Sumardi (2003:14) menjelaskan bahwa dan 4 ciri dari penelitian dan pengembangan,
yaitu:

1. Penelitian pengembangan memusatkan perhatian pada studi mengenai


variabel-variabel dan perkembanganya selama beberapa bulan atau beberapa
tahun.
2. Masalah sampling dalam studi longitudinal adalah kompleks karena
terbatasnya subyek yang dapat diikuti dalam waktu yang lama: berbagai faktor
mempengaruhi atrisi dalam studi longitudinal. Metode ini juga menuntut
kontiniutas staf dan bantuan biaya untuk jangka waktu yang lama.
3. Studi-studi cross-setional biasanya meliputi subyek lebih banyak, tetapi
mencandra faktor-faktor pertumbuhan yang lebih sedikit dari pada studi-studi
longitudinal.
4. Studi-studi kencendrungan mengandung kelemahan bahwa faktor-faktor yang
tak dapat diramalkan mungkin membuat kecendrungan yang didasarkan masa
lampau menjadi tidak sah.

Penelitian Eksperimen yaitu adanya perlakuan atau treatment

Danim (2002) menyebutkan beberapa karakteristik penelitian eksperimental, yaitu:

1. Variabel-variabel penelitian dan kondisi eksperimental diatur secara tertib dan


ketat (rigorous management), baik dengan menetapkan kontrol, memanipulasi
langsung, maupun random.
2. Adanya kelompok kontrol sebagai data dasar (base line) untuk dibandingkan
dengan kelompok eksperimental.
3. Penelitian ini memusatkan diri pada pengontrolan variansi, untuk
memaksimalkan variansi variabel yang berkaitan dengan hipotesis penelitian,
meminimalkan variansi variabel pengganggu yang mungkin mempengaruhi
hasil eksperimen, tetapi tidak menjadi tujuan penelitian. Dengan demikian,
penelitian ini meminimalkan variansi kekeliruan, termasuk kekeliruan
pengukuran. Untuk itu, sebaiknya pemilihan dan penentuan subjek, serta
penempatan subyek dalarn kelompok-kelompok dilakukan secara acak.
4. Validitas internal (internal validity) mutlak diperlukan pada rancangan
penelitian eksperimental, untuk mengetahui apakah manipulasi eksperimental
yang dilakukan pada saat studi ini memang benar-benar menimbulkan
perbedaan.
5. Validitas eksternalnya (external validity) berkaitan dengan bagaimana
kerepresentatifan penemuan penelitian dan berkaitan pula dengan
penggeneralisasian pada kondisi yang sama. Semua variabel penting
diusahakan konstan, kecuali variabel perlakuan yang secara sengaja
dimanipulasikan atau dibiarkan bervariasi.

Judul dari metode penelitian pengembangan

PENGEMBANGAN E-MODUL FISIKA PHYHEART (PHYSICS HEAT AND


TEMPERATURE) BERBASIS ANDROID DENGAN LEARNING CYCLE 5E
PADA MATERI SUHU DAN KALOR UNTUK SISWA SMA

Latar Belakang Penelitian

Proses pembelajaran adalah usaha untuk membantu siswa mengelola akal


dan pikiran serta mengembangkan segala potensi yang dimilikinya agar tercipta
perubahan tingkah laku pada siswa (Sunhaji, 2014). Perubahan tingkah laku yang
diharapkan adalah siswa dapat menjadi pribadi yang berkualitas dan berintegritas
sebagai bekal hidup di masa depan. Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses
Pendidikan Dasar dan Menengah, ada beberapa prinsip belajar yang dijabarkan
seperti pembelajaran yang berlangsung di rumah, di sekolah dan masyarakat, siapa
saja adalah guru, siapa saja adalah siswa, serta pemanfaatan Teknologi Informasi
dan Komunkasi (TIK) untuk membangun komunikasi yang baik dan efekivitas
pembelajaran.

Pada era digital sekarang ini, dunia Teknologi, Informasi dan Komunikasi
(TIK) berkembang dengan cukup pesat. Salah satu bukti dari perkembangannya
adalah penggunaan smartphone dan internet. Menurut (Rahmayani, 2015)
memperkirakan pertumbuhan pengguna smartphone di Indonesia pada tahun 2018
akan mencapai lebih dari 100 juta orang. Pernyataan ini diperkuat dengan adanya
hasil analisis kebutuhan yang dilakukan di kelas XI jurusan Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam (MIPA), SMA Negeri 30 Jakarta menunjukkan bahwa 100%
dari jumlah sampel memiliki dan menggunakan smartphone sebagai alat
komunikasi utama mereka setiap saat.

Penggunaan smartphone tentu tidak lepas dari dukungan jaringan internet.


Menurut survey Asosiasi Penyelenggara Jaringan Internet Indonesia (APJII) pada
tahun 2016 menunjukkan sebanyak 69,8% pelajar di Indonesia menggunakan
internet. Survey ini diperkuat dengan hasil analisis kebutuhan yang menyatakan
76,92% dari sampel menggunakan internet setiap harinya dengan alasan untuk
mencari informasi mengenai pelajaran dan tugas sekolah.

Siswa berupaya mengoptimalkan penggunaan smartphone untuk mencari


informasi mengenai tugas dan sumber belajar yang bisa digunakan oleh mereka.
Menurut Elly, sumber belajar adalah segala sesuatu meliputi data, orang maupun
sistem yang dapat digunakan oleh siswa secara terpisah maupun tidak untuk
menunjang proses pembelajaran mandiri (Prastowo, 2018). Salah satu sumber
belajar yaitu bahan ajar.

Bahan ajar adalah bahan atau seperangkat alat dan informasi yang disusun
secara sistematis serta digunakan dalam proses pembelajaran untuk menelaah dan
merencanakan implementasi pembelajaran (Prastowo, 2018). Beberapa contoh
bahan ajar antara lain handout, Lembar Kerja Siswa (LKS), buku pelajaran, bahan
ajar audio dan modul.

Modul adalah paket pembelajaran mandiri yang disiapkan dengan tujuan


menjangkau dan memfasilitasi peserta didik dalam mencapai tujuan pembelajaran
(Yaumi, 2018). Pengembangan modul yang baik disusun dengan memperhatikan
kebutuhan pembelajaran, suasana kelas, interaksi peserta didik serta kedalaman
materi yang ingin dicapai. Penggunaan pendekatan yang tepat dalam
pengembangan modul, juga dapat meningkatkan efisiensi penggunaannya.

Rumusan Masalah

Perumusan masalah pada penelitian ini adalah “Apakah e-modul fisika Phyheart
(Physiscs Heat and Temperature) berbasis android dengan Learning Cycle 5E
layak digunakan untuk pembelajaran fisika pada materi suhu dan kalor sebagai
bahan ajar mandiri?”
Tujuan Penelitian

Bagi guru dan calon guru

E-modul Phyheart (Physiscs Heat and Temperature) berbasis Andoid dengan


Learning Cycle 5E memberikan alternative referensi bahan ajar yang kreatif,
inovatif serta sesuai dengan perkembangan zaman.

Memberikan informasi kepada guru dan calon guru tentang langkah-langkah


pengembangan bahan ajar berbentuk e- modul dengan platform android.

Bagi Siswa

E-modul Phyheart (Physiscs Heat and Temperature) berbasis android dengan


Learning Cycle 5E dapat menjadi bahan ajar mandiri yang dapat digunakan siswa
tanpa batasan ruang dan waktu.

Bagi peneliti selanjutnya

Penelitian pengembangan ini dapat dikembangkan lebih lanjut sesuai dengan


perkembangan Teknologi, Informasi dan Komunikasi (TIK).

Metode Penelitian

Metode yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan atau Reseearch and
Development (R&D). Menurut (Sugiyono, 2010) metode penelitian yang
digunakan untuk menghasilkan produk tertentu serta menguji keefektifan produk
disebut dengan metode penelitian dan pengembangan atau Reseearch and
Development (R&D). Model yang digunakan dalam penelitian ini
adalah Model Pengembangan Instruksional yang telah dkembangkan oleh Atwi
Suparman.
Desain penelitian

Teknik Pengumpulan Data


Untuk mengetahui kelayakan penggunaan e-modul fisika Phyheart berbasis
Android dengan Pendekatan Learning Cycle 5E pada materi suhu dan kalor
sebagai bahan ajar mandiri, maka dilakukan pengumpulan data dengan
menyebarkan kuesioner kepada responden yang sesuai

Teknik Analisis Data

Teknik analisis data pertama yang digunakan adalah skala likert di mana data
yang diperoleh dari validasi ahli media, ahli materi, guru fisika, serta diuji coba
oleh peserta didik dianalisis menggunakan Skala Likert. Skala Likert digunakan
untuk mengukur pendapat, persepsi, dan sikap seseorang atau kelompok terhadap
sesuatu.

Teknik uji validasi data

Dalam penelitian ini ada dua instrument yang dibutuhkan, yaitu instrumen analisis
kebutuhan dan instrumen validasi.

Instrumen validasi digunakan untuk mengukur kualitas dan kelayakan dari media
berupa e-book maupun materi yang disajikan di dalamnya. Uji Validasi Ahli
Materi, Uji Validasi Ahli Media, uji validasi ahli pembelajaran

Kriteria Keberhasilan

Interpretasi Hasil Skor Skala Likert


Persentase Interpretasi
0 % - 20 % Sangat Tidak Layak
21 % - 40 % Kurang Layak
41 % - 60 % Cukup
61 % - 80 % Layak
81 % - 100 % Sangat Layak
(Sundayana, 2016, hal. 11)

4. Metode survey deskriptif yaitu metode penelitian yang mengambil sampel dari suatu
populasi dan menggunakan kuosioner sebagai alat pengumpulan data. Setelah data
diperoleh kemudian hasilnya akan dipaparkan secara deskriptif pada akhir penelitian
dan dianalisis antara sifat dan hubungan antara gejala dengan penelitian.

Sedangkan survey korelasional adalah peneliti melakukan pengumpulan data dengan


kuesioner yang mengukur mengukur dua variabel, memahami dan menilai hubungan
statistik antara mereka tanpa pengaruh dari variabel asing.

Sedangkan metode survey expose facto adalah penelitian yang bertujuan menemukan
penyebab yang memungkinkan perubahan perilaku, gejala atau fenomena yang
disebabkan oleh suatu peristiwa, perilaku atau hal-hal yang menyebabkan perubahan
pada variable bebas yang secara keseluruhan sudah terjadi.

Proses kegiatan penelitian tidak menyimpang dari kaidah-kaidah yang berlaku bagi
penelitian pada umumnya.

Dalam melaksanakan evaluasi, peneliti berpikir secara sistemis, yaitu memandang


program yang diteliti sebagai sebuah kesatuan yang terdiri atas beberapa komponen
atau unsur yang saling berkaitan satu sama lain dalam menunjang keberhasilan kinerja
dari objek yang dievaluasi, bagi pengawas ialah keberhasilan program pembinaan.

Agar bisa mengetahui secara detail kondisi dari objek yang dievaluasi, maka
diperlukan adanya identifikasi terhadap komponen yang berkedudukan sebagai faktor
penentu bagi keberhasilan program.

Menggunakan standar, kriteria, atau tolok ukur sebagai perbandingan dalam


menentukan kondisi real dari data yang didapatkan dan untuk mengambil kesimpulan.

Judul Penelitian:

Pengaruh Efikasi Diri Guru dan Komitnen Mengajar Guru Ekonomi terhadap Hasil
Belajar Siswa kelas XI IPS SMA Negeri 7 Kota Tasikmalaya
Latar Belakang

Pada era otonomi pendidikan. Pemerintah daerah memiliki kewenangan


yang amat besar bagi penentuan kualitas guru yang diperlukan di daerahnya masing-
masing oleh karena itu di masa yang akan datang, daerah harus benar- benar memiliki
pola rekrutmen dan pola pembinaan karier guru secara tersistem agar tercipta
profesionalisme pendidikan di daerah. Pendidikan pada dasarnya merupakan proses
komunikasi yang didalamnya mengandung transformasi pengetahuan, nilai-nilai
keterampilan, di dalam dan di luar sekolah yang berlangsung sepanjang hayat dari
generasi ke generasi. Pendidikan sangat bermakna bagi kehidupan individu,
masyarakat, dan suatu bangsa.

Pendidikan ditujukan untuk membentuk karakter, menambah pengetahuan,


keterampilan dan pengalaman siswa melalui proses belajar. Untuk mengukur sejauh
mana tingkat keberhasilan yang dicapai siswa setelah mengikuti proses belajar
dilakukan evaluasi. Evaluasi merupakan penilaian terhadap tingkat keberhasilan siswa
mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam sebuah program.

Hasil belajar pada mata pelajaran Ekonomi di Kelas XI IPS SMA Negeri 7
Kota Tasikmalaya masih banyak yang belum mencapai KKM. Tentunya hal
tersebut memiliki banyak faktor yang mempengaruhi baik itu di dalam maupun di
luar. Nilai KKM untuk mata pelajaran Ekonomi di SMA Negeri 7 Kota
Tasikmalaya yaitu sebesar 75.

Untuk meningkatkan hasil belajar siswa diperlukan sosok guru yang


mempunyai karakter tinggi dan cerdas. Guru yang berkarater tinggi bukan hanya
mampu mengajar tetapi juga mampu mendidik, bukan hanya mentransfer pengetahuan,
tetapi juga mampu menanamkan nilai-nilai yang diperlukan untuk mengarungi
kehidupan. Guru yang cerdas bukan hanya memiliki kemampuan yang bersifat
intelektual tapi juga memiliki kemampuan secara spiritual sehingga mampu membuka
mata hati siswa untuk belajar, dan selanjutnya mampu hidup dengan baik di tengah-
tengah masyarakat.

Efikasi diri merupakan suatu hal yang penting dimiliki oleh setiap orang
dalam menjalani kehidupan sehari-hari, baik dalam menyelesaikan pekerjaan, dalam
kehidupan bermasyarakat, maupun dalam menjalakan kegiatan usaha, kepercayaan diri
atau yang dimaksud dengan efikasi diri merupakan modal yang sangat penting bagi
setiap orang untuk mencapai tujuannya, karena tanpa rasa percaya diri maka seseorang
tidak akan memilikikeberanian untuk memulai dan melaksanakan sesuatu pekerjaan.
Efikasi diri yaitu rasa kepercayaan diri dalam melakukan sesuatu, keyakinan seseorang
dalam kemampuannya untuk melakukan suatu bentuk kontrol terhadap fungsi orang
itu sendiri dan kejadian dalam lingkungan, maka
kepercaya diri yang dimiliki oleh setiap orang dalam menghadapi dan menyelesaikan
suatu pekerjaan akan berbeda-beda antara seseorang dengan orang lainnya.

Komitmen dalam mengajar merupakan penafsiran internal seorang guru tentang


bagaimana mereka menyerap dan memaknai pengalaman kerja mereka. Secara umum
komitmen mengacu pada satu tingkatan penerimaan dalam organisasi. Komitmen
Komitmen menjelaskan hasil yang disetujui dari sebuah keputusan atau meminta dan
membuat sebuah usaha yang baik untuk menjalankan keputusan tersebut secara efektif.

Berdasarkan penjelasan di atas, maka dalam penelitian ini peneliti mengambil


judul “Pengaruh Efikasi Diri Guru dan Komitnen Mengajar Guru Ekonomi terhadap Hasil
Belajar Siswa (Penelitian Survey Deskriptif di Kelas XI IPS SMA Negeri 7 Kota
Tasikmalaya).”

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, penulis


mengemukakan rumusan masalah sebagai begitu:

1. Bagaimana pengaruh efikasi diri guru ekonomi terhadap hasil belajar siswa di Kelas
XI IPS SMA Negeri 7 Kota Tasikmalaya?
2. Bagaimana pengaruh komitmen mengajar guru ekonomi terhadap hasil belajar siswa di
Kelas XI IPS SMA Negeri 7 Kota Tasikmalaya?
3. Bagaimana pengaruh efikasi diri dan komitmen guru ekonomi terhadap hasil belajar
siswa di Kelas XI IPS SMA Negeri 7 Kota Tasikmalaya?

Tujuan Penelitian
Tujuan penulis mengadakan penelitian ini adalah untuk meneliti data sebagai bahan
analisa mengenai pengaruh efikasi diri dan komitmen mengajar terhadap hasil belajar
siswa. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui;
1. Efikasi diri guru ekonomi terhadap hasil belajar siswa di Kelas XI IPS SMA
Negeri 7 Kota Tasikmalaya
2. Komitmen mengajar guru ekonomi terhadap hasil belajar siswa di Kelas XI IPS
SMA Negeri 7 Kota Tasikmalaya
3. Pengaruh efikasi diri dan komitmen guru ekonomi terhadap hasil belajar siswa di
Kelas XI IPS SMA Negeri 7 Kota Tasikmalaya

Hipotesis
1. Ha : Terdapat pengaruh komitmen mengajar guru terhadap terhadap hasil belajar
siswa di Kelas XI IPS SMA Negeri 7 Kota Tasikmalaya
2. Ho : Tidak terdapat pengaruh efikasi diri dan komitmen mengajar guru terhadap
hasil belajar siswa di Kelas XI IPS SMA Negeri 7 Kota Tasikmalaya
3. Ha : Terdapat pengaruh efikasi diri dan komitmen mengajar guru terhadap hasil
belajar siswa di Kelas XI IPS SMA Negeri 7 Kota Tasikmalaya

Metode Penelitaian
Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian survey.
Hal ini sejalan dengan pendapat Heryadi (2014:42) “Metode penelitian survey yaitu
metode yang digunakan peneliti untuk menggambarkan suatu objek yang ada dan
terjadi saat itu dalam rangka menjawab suatu permasalahan penelitian”.

Faktor-faktor hasil belajar siswa ditinjau dari efikasi diri dan komitmen mengajar guru
ekonomi akan mempengaruhi hasil belajar siswa. Berdasarkan kerangka pemikiran
tersebut digambarkan dalam bagan alur kerangka pemikiran seperti pada gambar

Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah Observasi, wawancara, angket,
dan dokumentasi serta kearsipan dan studi kepustakaan. Observasi (pengamatan),
yaitu mengadakan pengamatan langsung terhadap segala kegiatan yang ada
hubungannya dengan objek yang diteliti, sehingga memungkinkan bagi penulis untuk
melihat keadaan yang sebenarnya. Observasi (pengamatan), yaitu mengadakan
pengamatan langsungterhadap segala kegiatan yang ada hubungannya dengan objek
yang diteliti,sehingga memungkinkan bagi penulis untuk melihat keadaan yang
sebenarnya. Angket (Kuesioner) merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada
responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2016:216).
Pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau
pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawab dan dikembalikan.

Teknik analisis data


Penelitian menggunakan uji asumsi klasik dengan uji normalitas, uji
multikolinearitas, uji heteroskedastisitas, uji autokorelasi
uji determinasi Menurut Ghozali (2012:97) koefisien determinasi (R²) merupakan alat
untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel
dependen. Nilai determinasi adalah antara nol atau satu. Nilai R² yang kecil berarti
kemampuan variasi variabel dependen amat terbatas. Dan sebaliknya jika nilai yang
mendekati 1 berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi
yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel-variabel dependen.
uji hipotesis Dasar pengambilan keputusan digunakan dalam uji t adalah sebagai
berikut:
1. Jika nilai probabilitas signifikan > 0,05, maka hipotesis ditolak. Hipotesis ditolak
mempunyai arti bahwa variabel independen tidak berpengaruh signifikan
terhadap variabel dependen
2. Jika nilai probabilitas signifikan < 0,05, maka hipotesis diterima. Hipotesis
tidak dapat ditolak mempunyai arti bahwa variabel independen
berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.

Anda mungkin juga menyukai