Anda di halaman 1dari 12

NAMA : SYARIFAH NABILA

NIM : B1021191025
MAKUL : METOPEN
LATIHAN SOAL UAS
1. Contoh Variabel Dependen dan Independen dalam Penelitian Seorang Mahasiswa
menciptakan suatu rancangan percobaan untuk membuktikan kalau pada
perkemcambahan dibutuhkan oksigen dan air. intrumentasi percobaan seperti berikut

Tabung 1 berisi biji kacang hijau

Tabung 2 berisi kapas kering serta biji kacang hijau tetap terbuka

Tabung 3 berisi kapas kering dan biji kacang hijau tertutup rapat

Tabung 4 berisi kacang hijau dan kapas tetap terbuka

Tabung 5 berisi kacang hijau dan kapas tertutup rapat

Semua rangkaian tersebut dibiarkan selama 2 hari untuk mengontrol biji kacang hijau
yang mana yang akan tumbuh. Ternyata dari hasil percobaan tersebut diperoleh bahwa.

biji yang tumbuh ialah tabung 4 dan tabung 5.

biji yang tumbuh normal ialah tabung 4 akan tetapi yang tumbuhnya tidak normal ialah
tabung 5 .

Anda bisa perhatikan rangkaian variabel penelitian pada rangkaian percobaan tersebut:

Yang disebut dengan variabel kontrol ialah tabung 1. Biji dibiarkan apaadanya dan tidak
diberik perlakukan khusus sebagai pembandingn dengan hasil percobaan.

Yang disebut dengan variabel bebas ialah tabung 2, 3, 4, 5. Mari kita perhatikan bersama
kalau setiap tabung diberi perlakuan tertentu yakni basah atau kering serta tertutup dan
terbuka.

Yang disebut dengan variabel terikat ialah hasil pertumbuhan biji. Biji yang tumbuh
normal (variabel terikat) ialah tabung 4, sebagai akibat perlakuan (variabel bebas)
pemberian air dan terbuka dengan begitu oksigen dapat masuk.

Namun pertumbuhan biji di tabung 5 tidak normal sebab tabung tertutup walaupun ada
air didalmanya.
Contoh Variabel Intervening Variabel interving merupakan variabel yang mempengaruhi
variabel terikat serta variabel bebas secara teoritis, akan tetapi tidak dapat diukur dan
diamati.

Contohnya : hubungan antara kepuasan konsumen dengan kualitas pelayanan

Contoh Variabel Moderating Adalah suatu variabel yang mempengaruhi baik dalam
memperlemah taupun memperkuat hubungan dari variabel terikat dan bebas.

Contohnya : adanya hubungan prestasi belajar serta motivasi akan menjadi semakin kuat
jika peran seorang guru dalam menciptakan sebuah lingkungan belajar yang nyaman dan
baik.

2. Macam-macam teknik pengumpulan data ;

a. Observasi (pengamatan). Teknik pengumpulan data observasi dilakukan dengan


pengamatan langsung. Peneliti melakukan pengamatan di tempat terhadap objek
penelitian untuk diamati menggunakan pancaindra yang kemudian dikumpulkan dalam
catatan atau alat rekam. Observasi terbagi menjadi tiga yaitu observasi partisipatif,
observasi terus terang atau tersamar dan observasi tak berstruktur
b. Kuesioner (Angket). Kuesioner atau angket adalah teknik pengumpulan data dengan
cara memberikan sederet pertanyaan untuk dijawab oleh responden. Pertanyaan yang
diberikan kepada responden merupakan pertanyaan yang diperlukan untuk penelitian.
Penting untuk diketahui sebelum kuesioner diberikan kepada responden, kuesioner
harus diuji terlebih dulu sebelumnya untuk mengetahui jika butir-butir pertanyaan
yang dimasukkan dapat digunakan sebagai alat ukur yang valid dan reliabel.
c. Interview (Wawancara). Teknik pengumpulan data ini dilakukan secara langsung oleh
peneliti dalam bentuk tanya jawab atau wawancara oleh narasumber yang bertindak
sebagai informan untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian. Seperti
kuesioner, pertanyaan wawancara perlu diujikan kemampuannya supaya peneliti dapat
memperoleh data yang dibutuhkan.
d. Studi Pustaka. Studi pustaka juga merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang
juga banyak digunakan oleh para peneliti. Teknik pengumpulan data studi pustaka
dilakukan dengan cara mengumpulkan data yang relevan atau sesuai yang dibutuhkan
untuk penelitian dari buku, artikel ilmiah, berita, maupun sumber kredibel lainnya
yang reliabel dan juga sesuai dengan topik penelitian yang dilakukan.
e. Studi Dokumen. Teknik pengumpulan data ini dilakukan dengan mengandalkan
dokumen sebagai salah satu sumber data yang digunakan untuk melengkapi penelitian.
Dokumen yang digunakan dapat berupa sumber tertulis, film, dan gambar atau foto.
3. Karena non probability sampling menguji kemampuan peneliti untuk memilih elemen
sampel. Hasil pengambilan dari berbagai jenis populasi dan sampel mungkin bias dan
mempersulit semua elemen populasi untuk menjadi bagian dari sampel secara merata. Pada
teknik non probability sampling ini, teknik yang sering digunakan ialah Convenience
Sampling/Accidental Sampling/Opportunity sampling. Di sini sampel dipilih berdasarkan
ketersediaan. Metode penelitian ini bergantung pada kemudahan akses ke subjek penelitian
seperti survei pelanggan di mal atau orang yang lewat di jalan yang sibuk. Misalnya saja
startup dan LSM biasanya melakukan sampling di mal untuk mendistribusikan selebaran
even atau kegiatan yang akan datang atau promosi suatu hal. Mereka melakukannya
dengan cara berdiri di pintu masuk mal dan membagikan pamflet secara acak kepada
pengunjung mal.
4. Perbedaan-perbedaan metode penelitian Kualitatif dengan Kuantitatif dapat dilihat
berdasarkan hal” dibawah ini :
a. Desain Penelitian
 Kualitatif bersifat umum, fleksibel, dan dinamis. Penelitian kualitatif sendiri dapat
berkembang selama proses penelitian berlangsung.
 Kuantitatif memiliki sifat yang khusus, terperinci, dan statis. Alur dari penelitian
kuantatif sendiri sudah direncanakan sejak awal dan tidak dapat diubah lagi.
b. Analisis Data
• Kualitatif dapat dianalisis selama proses penelitian berlangsung.
• Kuantitatif dapat dianalisis pada tahap akhir sebelum laporan.
c. Istilah Subjek Penelitian
• Kualitatif memiliki subjek penelitian yang biasa disebut dengan narasumber.
• Kuantitatif memiliki subjek penelitian yang biasa disebut dengan responden.
d. Cara Memandang Fakta
• Kualitatif: Penelitian kualitatif memandang “Fakta/Kebenaran” tergantung pada
cara peneliti menginterpretasikan data. Hal ini dikarenakan ada hal-hal kompleks
yang tidak bisa sekedar dijelaskan oleh angka, seperti perasaan manusia. Penelitian
kuantitatif berangkat dari data yang kemudian dijelaskan oleh teori-teori yang
dianggap relevan, untuk menghasilkan suatu teori yang menguatkan teori yang
sudah ada.
• Kuantitatif: Penelitian kuantitatif memandang “Fakta/Kebenaran” berada pada
objek penelitian di luar sana. Peneliti harus netral dan tidak memihak. Apapun yang
ditemukan di lapangan, itulah fakta. Penelitian kuantitatif berangkat dari teori
menuju data.
e. Pengumpulan Data
• Kualitatif: Penelitian kualitatif lebih berfokus pada sesuatu yang tidak bisa diukur
oleh hitam putih kebenaran, sehingga pada penelitian kualitatif peneliti mengorek
data sedalam-dalamnya atas hal-hal tertentu. Sehingga, kualitas penelitian kualitatif
tidak terlalu ditentukan oleh banyaknya narasumber yang terlibat, tetapi seberapa
dalam peneliti menggali informasi spesifik dari narasumber yang dipilih.
• Kuantitatif: Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan serangkaian
instrumen penelitian berupa tes/kuesioner. Data yang terkumpul kemudian
dikonversikan menggunakan kategori/kriteria yang sudah ditetapkan sebelumnya.
Kualitas penelitian kuantitatif ditentukan oleh banyaknya responden penelitian yang
terlibat.
f. Representasi Data
• Kualitatif: Hasil penelitian kualitatif berupa interpretasi peneliti akan sebuah
fenomena, sehingga laporan penelitian akan lebih banyak mengandung deskripsi.
• Kuantitatif: Hasil penelitian kuantitatif dipresentasikan dalam bentuk hasil
penghitungan matematis. Hasil penghitungan dianggap sebagai fakta yang sudah
terkonfirmasi. Keabsahan penelitian kuantitatif sangat ditentukan oleh validitas dan
reliabilitas instrumen yang digunakan.
g. Implikasi Hasil Riset
• Kualitatif: Hasil penelitan kualitatif memiliki implikasi yang terbatas pada situasi-
situasi tertentu. Sehingga, hasil penelitian kualitatif tidak bisa digeneralisasi dalam
setting berbeda.
• Kuantitatif: Hasil penelitian kuantitatif berupa fakta/teori yang berlaku secara umum
(generalized). Kapanpun dan di manapun, fakta itu berlaku.
h. Macam Metode
• Kualitatif: Fenomenologi, etnografi, studi kasus, historis, grounded theory.
• Kuantitatif: Eksperimen, survey, korelasi, regresi, analisis jalur, expost facto.
i. Tujuan Penelitian
• Kualitatif: Memperoleh pemahaman mendalam, mengembangkan teori,
mendeskripikan realitas dan kompleksitas sosial.
• Kuantitatif: Menjelaskan hubungan antar variabel, menguji teori, melakukan
generalisasi fenomena sosial yang diteliti.
j. Jenis Data
• Kualitatif: Dskriptif dan eksploratif
• Kuantitatif: Numerik dan statistik.
Kaitannya pada pemdekatan induktif dan dedikatif ialah berada pada penggunaan kedua
pendekatan ini. Pendekatan induktif sering kali dipakai dan dimanfaatkan pada
penelitian kualitatif yang didalamnya terkandung data gambaran yang luas. Sementara
pendekatan deduktif kerap kali dipakai pada penelitian kuantitatif yang berhubungan
dengan numerik (angka)
5. Tugas kelompok :
 Judul : PENGARUH MOTIVASI, KOMUNIKASI, DAN STRESS KERJA
TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN SAWIT DI PT SJM DI DESA
PULAU LIMBUNG
 Nama Kelompok : 1. Syarifah Nabila B1021191025
2. Maya Suraya B1021191029
3. Trisna Andini B1021191032
4. Shima B1021191035
 Bab 1 pendahuluan :
a. Latar belakang
Permasalahan dalam motivasi kerja karyawan adalah kurangnya motivasi
yang diberikan perusahaan berupa semangat dalam bekerja, hal ini terlihat dari
kurangnya kesadaran karyawan untuk bekerja secara profesional dalam
menjalankan tugas yang diberikan, misalnya masih banyaknya karyawan PT.
SJM Desa Pulau Limbung yang kurang memiliki tanggung jawab terhadap
pekerjaannya.Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti merasa tertarik untuk
melakukan peneliti yang lebih mendalam khususnya mengenai “Pengaruh
Motivasi, Komunikasi, Dan Stres Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan”.
b. Tujuan Penelitian
1. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh motivasi terhadap kepuasan
kerjakaryawan PT SJM Desa Pulau Limbung
2. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh komunikasi terhadap kepuasan
kerjakaryawa PT SJM Desa Pulau Limbung
3. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh stress kerja terhadap kepuasan
kerjakaryawan PT SJM Desa Pulau Limbung
c. Manfaat Penelitian
 Kontribusi Teoritis
Penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi dan sumbangan
bagi pengembangan ilmu manajemen sumber daya manusia khususnya yang
berkaitan dengan Pengaruh Motivasi, Komunikasi, Dan Stress Kerja
Terhadap KepuasanKerja Karyawan pada PT SJM didesa Pulau Limbung.
 Kontribusi Praktis
Penelitian ini diharapkan mampu memberikan pengetahuan kepada
pekerja di PT SJM mengenai bagaimana Pengaruh Motivasi, Komunikasi,
Dan Stress Kerja yang terapkan terhadap kepuasan Kerja Karyawan di PT
SJM di desa Pulau Limbung.

d. Gambaran Kontekstual Penelitian


Desa Pulau Limbung terletak di 0°13'52.000" LS dan 109°48'54.000"
BT. Desa Pulau Limbung merupakan salah satu desa di Kecamatan Sungai
Raya, Kabupaten Kubu Raya, Provinsi Kalimantan Barat. Desa Pulau
Limbung terdiri dari 5 dusun dan 15 RT. Dusun yang berada di wilayah
Desa Pulau Limbung antara lain Dusun Tabau Makmur, Dusun Karya
Bersama, Dusun Teluk Raya, Dusun Sedayu Mandiri dan Dusun Selat
Karya. Mayoritas mata pencaharian penduduknya adalah sebagai pekerja
diperkebunan sawit. Berdasarkan Kecamatan Dalam Angka (2017) Desa
Pulau Limbung jumlah penduduk sebanyak 2.462 Jiwa dengan penduduk
perempuan 1.142 jiwa dan laki-laki 1.320 jiwa. Jumlah kepala keluarga
sebanyak 548 Kepala Keluarga. Jumlah kepala keluarga laki-laki sebanyak
648 kepala keluarga. Jumlah kepala keluarga perempuan sebanyak 60
kepala keluarga. Semenjak masuknya perusahaan sawit banyak
masyarakat yang bekerja sebagai buruh. Bahkan hampir sebagian
masyarakat di Desa Pulau Limbung bekerja sebagaiburuh sawit.
 Bab 2
 Landasan Teori
a. Pengaruh Motivasi

Ardana, Mujiati, Utama. (2012: 193), menyatakan motivasi adalah

kekuatan yang mendorong seorang untuk melakukan suatu tindakan atau tidak

pada hakekatnya ada secara internal dan eksternal yang dapat positif atau

negatif untuk mengarahkannya sangat bergantung kepada ketangguhan sang

manajer, indikator motivasi dari teori maslow meliputi kebutuhan fisiologis,

kebutuhan rasa aman, kebutuhan sosial, kebutuhan penghargaan dan kebutuhan

aktualisasi diri.

b. Komunikasi

Komunikasi merupakan pemindahan informasi dan pemhaman dari


seseorang kepada seseorang. Menurut Gibson dan Ivan (2012:84) komunikasi
merupakan pengiriman informasi dan pemahaman, mengenai simbol verbal atau
non verbal. Komunikasi dalam perusahaan merupakan penentu keberhasilan
dalam pencapaian tujuan, dengan komunikasi akan terjadi hubungan timbal balik
dari tiap-tiap orang dalam perusahaan baik berupa perintah, saran, pendapat
maupun kritik (Endang, 2010).
c. Stres
Rivai (2004:108), menyatakan Stress kerja adalah sesuatu kondisi
ketegangan yang menciptakan adanya ketidak seimbangan fisik dan psikis yang
mempengaruhi emosi, proses berpikir, dan kondisi seorang karyawan, indikator
stress kerja meliputi intimidasi dan tekanan dari rekan sekerja,pimpinan dan
klien, ketidakcocokan dengan pekerjaan, pekerjaan yang berbahaya membuat
frustasi, beban kerja lebih, target dan harapan.
d. Kepuasan Kerja

Robbins (2015: 170) mendefinisikan kepuasan kerja adalah suatu sikap


umum terhadap pekerjaan seseorang sebagai perbedaan antara banyaknya
ganjaran yang diterima pekerja dengan banyaknya ganjaran yang diyakini
seharusnya diterima, indikator kepuasan kerja meliputi kerja yang secara mental
menantang, kompensasi yang pantas, kondisi kerja yang mendukung dan rekan
kerja yang mendukung.

 Kajian Empiris

Beberapa temuan penelitian terdahulu yang menjadi dasar rujukan hubungan


antar variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Dewi (2019), hasil penelitiannya menunjukkan bahwa motivasi komunikasi


memiliki pengaruh positif dan signifikan dan stress kerja memiliki pengaruh
negatif dan signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan.

b. Arista (2019), hasil penelitiannya menunjukkan bahwa motivasi, employee


engagement memiliki pengaruh positif dan signifikan dan, Stress kerja
berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan.

c. Putri (2019), hasil penelitiannya menunjukkan bahwa komunikasi interpersonal,


stress kerja dan motivasi kerja memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap
kepuasan kerja karyawan

d. Kartika (2015), hasil penelitiannya menunjukkan bahwa motivasi kerja,


komunikasi memiliki pengaruh positif dan signifikan dan stress kerja memiliki
rpengaruh negatif dan signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan.

e. Fitri (2014), hasil penelitiannya menunjukkan bahwa motivasi dan Komunikasi


memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan.

f. Sony (2012), hasil penelitiannya menunjukkan bahwa komunikasi, motivasi dan


kepuasan kerja memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan Peni (2011), hasil penelitiannya menunjukkan bahwa komunikasi,
motivasi dan stress kerja memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap
kepuasan kerja karyawan.

g. Wibowo (2014) dalam penelitiannya hasil analisis menyatakan bahwa stres kerja
memiliki pengaruh negatif signifikan terhadap kepuasan kerja dan bermakna
bahwa stres kerja yang dialami oleh karyawan dapat mempengaruhi apa yang
mereka rasakan baik itu menyangkut pekerjaan maupun hasil yang mereka
terima.

h. Mustika (2013) dalam penelitiannya hasil analisis menyatakan bahwa


komunikasi merupakan bagian yang penting dalam kehidupan kerja dan
mudah dipahami sebab komunikasi yang tidak baik bisa mempunyai dampak
yang luas terhadap kehidupan organisasi, misal konflik antar pegawai, dan
sebaliknya komunikasi yang baik dapat meningkatkan saling pengertian,
kerjasama dan juga kepuasan kerja.

i. Setyaningsih (2010:107) dalam penelitiannya mengenai pengaruh


kepemimpinan, stres kerja, komunikasi dan lingkungan kerja terhadap kinerja
pegawai Kecamatan Jumantono Kabupaten Karanganyar. Hasil penelitian
menunjukan bahwa secara simultan dan parsial kepemimpinan, stress kerja,
komunikasi dan lingkungan mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan
terhadap kinerja pegawai.

j. Paramita (2016) yang menyatakan bahwa stress kerja mempunyai pengaruh yang
positif signifikan terhadap perubahan kepuasan kerja. Kepuasan kerja
mempunyai hubungan dengan kumpulan perasaan menyenangkan dan tidak
menyenangkan dari para pegawai atau karyawan di suat organisasiatau
perusahaan ketika bekerja dan sifat dinamis dari kepuasan kerja yang dirasakan
oleh mereka.

 Kerangka Konseptual dan Hipotesis

a. Hubungan Keterkaitan Pengaruh Motivasi Terhadap Kepuasan Kerja


Pemberian motivasi dalam bekerja kepada karyawan adalah faktor yang
penting dalam organisasi. Dengan didapatnya hasil yang baik maka akan timbul
rasa puas dalam diri karyawan. Oleh karena itu, pada tingkat kepuasan
karyawan maka motivasi mempengaruhi secara positif kepuasan kerja.

b. Hubungan Keterkaitan Pengaruh Komunikasi Terhadap Kepuasan Kerja


Komunikasi merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan untuk mengadakan
hubungan antar atasan dan bawahan. Karna itu penting dilakukan komunikasi
agar maksud dan pesan yang disampaikan dapat diterima sesuai dengan
keinginan pengirim berita. Faktor komunikasi juga merupakan peranan penting
dalam menjaga tingkat kepuasan kerja karyawan.

c. Hubungan Keterkaitan Pengaruh Stres Terhadap Kepuasan Kerja

Ditinjau dari gejala psikologis, stres dapat menyebabkan ketidakpuasan. Stres


yang berkaitan dengan pekerjaan dapat menimbulkan ketidakpuasan yang
berkaitan dengan pekerjaan. Itulah dampak psikologis yang paling sederhana
dan paling jelas dari stres. Stres juga dapat muncul dalam keadaan psikologis
lain, misalnya ketegangan, kecemasan, mudah marah, kebosanan, dan suka
menunda-nunda. Terbukti bahwa bila orang ditempatkan dalam pekerjaan yang
mempunyai tuntutan ganda dan berkonflik atau di tempat yang tidak ada
kejelasan mengenai tugas, wewenang, dan tanggungjawab pemikul pekerjaan,
stres dan ketidakpuasan kerja akan meningkat. Semakin sedikit kendali yang
dipegang orang atas kecepatan kerja mereka, makin besar stres dan
ketidakpuasan.

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini, yaitu :


H1 :Motivasi organisasi berpengaruh positif signifikan terhadap kepuasan kerja
karyawan.
H2 :Komunikasi kerja berpengaruh positif signifikan terhadap kepuasan kerja
karyawan.

H3 :Stres kerja berpengaruh positif signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan

 Bab 3
 Desain penelitian : Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
penelitian survey.

 Populasi : Adapun populasi dalam penelitian ini 1.200 karyawan PT. SJM Desa
Pulau Limbung.

 Sampel : sampel adalah karyawan yang bekerja PT. SJM Desa Pulau Limbung.

 Variable penelitian :

a. Variabel bebas : motivasi (X1),komunikasi(X2), dan stres(X3)

b. Variable terikat : kepuasaan kerja karyawan (Y1)

 Intrumen penelitian : uji validitas dan uji realibilitas

 Lokasi : Desa Pulasu Limbung

 Waktu : 1 minggu

 Prosedur pengumpulan data : kuesioner dan dokumentasi.

 Analisis Data : teknik penelitian kuantitatif.

Anda mungkin juga menyukai