Anda di halaman 1dari 7

UJIAN AKHIR SEMESTER

Nama : Lili Anisa


NIM : B1032201055
Kelas : Akuntansi B Sore
Mata Kuliah : Metode Penelitian
Dosen : Khristina Yunita, S.E,.

1. Jelaskan perbedaan penelitian kualitatif dan kuantitatif!


Jawab:

NO Kualitatif Kuantitatif
1. Berfokus pada informasi yang penelitian yang berfokus pada
sifatnya non numerik (bukan angka). numerik atau angka dalam sebuah
Metode ini lebih menekankan secara penelitian. Teknik ini menggunakan
konseptual suatu permasalahan data statistik, data hasil survei
penelitian. penelitian kualitatif responden. Penelitian kuantitatif
memperoleh data utama dari memiliki tujuan untuk
wawancara dan observasi. mengembangkan teori hipotesis
yang memiliki kaitan dengan
fenomena-fenomena alam melalui
pengukuran.
2. Memiliki subjek penelitian yang biasa Memiliki subjek penelitian yang
disebut dengan narasumber. biasa disebut dengan responden.
3. Hasil penelitian kualitatif berupa Hasil penelitian kuantitatif
interpretasi peneliti akan sebuah diinterpretasikan dalam bentuk hasil
fenomena, sehingga laporan penghitungan yang matematis,
penelitian akan lebih banyak sehingga dianggap sebagai fakta
mengandung deskripsi. yang sudah terkonfirmasi.
Keabsahan penelitian ini sangat
ditentukan oleh validitas dan
reliabilitas instrumen yang
digunakan.
4. Penelitian kualitatif memandang Penelitian kuantitatif memandang
fakta atau kebenaran bergantung fakta atau kebenaran berada pada
pada cara peneliti objek penelitian di luar sana. Peneliti
menginterpretasikan data. Hal ini harus netral dan tidak memihak. Apa
disebabkan oleh adanya hal-hal pun yang ditemukan di lapangan,
kompleks yang tidak bisa sekadar itulah fakta. Penelitian kuantitatif
dijelaskan oleh angka, seperti berangkat dari teori menuju data.
perasaan manusia. Penelitian ini
berangkat dari data, kemudian
dijelaskan oleh teori-teori yang
dianggap relevan, untuk
menghasilkan suatu teori dalam
rangka menguatkan teori
sebelumnya.
5. Metode kualitatif hanya Metode kuantitatif memperhitungkan
mempertimbangkan beberapa kasus, ukuran sampel yang relatif lebih
sehingga sampel penelitian sengaja besar. Diasumsikan bahwa sampel
dipilih oleh penelitinya. yang dipilih dalam metode kuantitatif
mewakili seluruh populasi penelitian.

6. Penelitian kualitatif lebih berfokus pengumpulan data penelitian


pada sesuatu yang tidak bisa diukur kuantitatif dilakukan dengan
oleh hitam putih kebenaran, sehingga menggunakan serangkaian
peneliti akan menggali data sedalam- instrumen berupa tes atau kuesioner.
dalamnya atas hal-hal tertentu. Data yang terkumpul kemudian
kualitas penelitian kualitatif tidak dikonversikan menggunakan
terlalu ditentukan oleh banyaknya kategori atau kriteria yang sudah
narasumber yang terlibat, tetapi ditetapkan sebelumnya. Kualitas
seberapa dalam peneliti menggali penelitian ini ditentukan oleh
informasi spesifik dari narasumber banyaknya responden penelitian
yang dipilih. yang terlibat.
7. Tujuan penelitian kualitatif ialah Tujuan penelitian kuantitatif adalah
memperoleh pemahaman mendalam, menjelaskan hubungan antarvariabel,
mengembangkan teori, serta menguji teori, dan melakukan
mendeskripikan realitas dan generalisasi fenomena sosial yang
kompleksitas sosial. diteliti.

2. Jelaskan perbedaan informan dan responden!


Jawab:
Informan terdapat pada penelitian kualitatif yang merupakan subjek penelitian, yaitu
orang memberikan informasi tentang apa yang sedang diteliti oleh penulis.
Responden terdapat pada penelitian kuantitatif yang merupakan subjek penelitian, yaitu
orang yang memberi respon atau suatu perlakuan yang diberikan.

3. Jelaskan tahapan penelitian kuantitatif!


a. Rumusan Masalah
Rumusan masalah merupakan suatu pertanyaan yang akan dicarikan jawabannya
melalui pengumpulan data. Namun demikian terdapat kaitan erat an tara masalah
dan rumusan masalah, karena setiap rumusan masalah penelitian harus didasarkan
pada masalah.
b. Landasan Teori
Langkah kedua dalam proses penelitian (kuantitatif) adalah mencari teori-teori,
konsep-konsep dan generalisasi-generalisasi hasil penelitian yang dapat dijadikan
sebagai landasan teoritis untuk pelaksanaan penelitian (Sumadi Suryabrata, 1990).
Landasan teori ini perlu ditegakkan agar penelitian itu mernpunyai dasar yang
kokoh, dan bukan sekedar perbuatan coba-coba (trial and error). Adanya landasan
teoritis ini merupakan ciri bahwa penelitian itu merupakan cara ilmiah untuk
mendapatkan data.
c. Perumusan Hipotesis
Perlu diketahui bahwa tidak setiap penelitian harus merumuskan hipotesis.
Penelitian yang bersifat ekploratif dan deskriptif sering tidak perlu merumuskan
hipotesis. Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian, di mana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk
kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru
didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang
diperoleh melalui pengumpulan data.

4. Jelaskan tahapan penelitian kualitatif!


Jawab:
a. Pengumpulan Data
Peneliti mencatat semua data yang diperlukan terhadap berbagai jenis data dan
bentuk di lapangan secara objektif dan apa adanya sesuai hasil observasi,
wawancara dan dokumentasi.

b. Reduksi Data
Langkah selanjutnya adalah reduksi data yang berarti merangkum, memilih hal-hal
pokok, memfokuskan pada hal-hal penting dicari temanya dan membuang yang
tidak perlu. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan
gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan
pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan.

c. Data Display (Penyajian Data)


Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya dalah penyajian data. Penyajian
data yaitu sekumpulan informasi yang tersusun yang memberi kemungkinan adanya
penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Dengan adanya penyajian data
tersebut maka akan dapat dilihat pola hubungannya sehingga mudah dipahami.
Dalam penelitian ini, peneliti menyajikan data secara deskriptif baik dalam bentuk
teks maupun gambar-gambar untuk melengkapi hasil sajian data. Dengan demikian
hasil sajian dapat mudah dipahami.

d. Conclusion Drawing/Verifivcation
Setelah penyajian data, maka langkah terakhir adalah verifikasi data. Verifikasi data
menurut Miles dan Huberman (1992: 19) adalah “penarikan kesimpulan peneliti
berdasarkan analisis data penelitian”. Kesimpulan adalah suatu tujuan ulang pada
catatan di lapangan atau kesimpulan dapat ditinjau sebagaimana yang timbul dari
data yang harus diuji kebenarannya, kekokohannya dan kecocokannya yaitu
merupakan validitasnya.
5. Jelaskan apa yang dimaksud dengan studi etnografi! Berikan contohnya!
Jawab:
Etnografi adalah suatu bentuk penelitian yang berfokus pada makna sosiologi melalui
observasi lapangan tertutup dari fenomena sosiokultural. Biasanya para peneliti
etnografi memfokuskan penelitiannya pada suatu masyarakat. Etnografi adalah suatu
metode penelitian ilmu sosial.
Studi etnografi mencakup wawancara mendalam dan pengamatan obyek yang secara
terus menerus terhadap suatu situasi dalam usaha untuk menangkap gambaran
keseluruhan. Hasil akhir penelitian etnografi adalah suatu naratif deskriptif yang
bersifat menyeluruh disertai interpretasi yang menginterpretasikan seluruh aspek-aspek
kehidupan dan mendeskripsikan kompleksitas kehidupan tersebut.
Contoh penelitian:
Penelitian yang dilakukan di Kecamatan Rancakalong Kabupaten Sumedang
dimana daerah tersebut memiliki keunikan dan kekhasan yang berbeda dengan yang
lain karena masih sangat menjunjung tinggi nilai-nilai budaya setempat yang masih
kaya akan kearifan lokal dibanding dengan masyarakat Sumedang pada khususnya dan
masyarakat sunda pada umumnya. Hingga saat ini nilai-nilai budaya tersebut masih
tetap terjaga dan lestari dari generasi ke generasi.
Penelitian ini menggunakan pendekatan etnografi karena peneliti melakukan
penelitian budaya yang ada di Kecamatan Rancakalong Kabupaten Sumedang yaitu
mengenai nilai-nilai kearifan lokal upacara adat ngalaksa untuk membangun karakter
bangsa. Penelitian ini dilakukan secara menyeluruh dan mendalam mengenai nilai-nilai
kearifan lokal tersebut.

6. Jelaskan apa yang dimaksud dengan studi fenomenologi! Berikan contohnya!


Jawab:
Fenomenologi merupakan studi interpretative yang bersifat apa adanya tentang
pengalaman manusia, yang bertujuan untuk memahami dan menggambarkan situasi
manusia, peristiwa dan pengalaman, “sebagai sesuatu yang muncul dan hadir sehari-
hari" (Von Eckartsberg, 1998: 3). Pendekatan fenomenologi sebagai salah satu cara
pembaruan untuk memandang hubungan manusia dan lingkungan serta mempelajari
kaitan hubungannya. Fenomenologi berfokus pada bagaimana orang mengalami
fenomena tertentu, artinya orang mengalami sesuatu bukan karena pengalaman tetapi
karena fenomena yang terjadi di kehidupannya.
Pada penelitian fenomenologi lebih mengutamakan pada mencari, mempelajari dan
menyampaikan arti fenomena, peristiwa yang terjadi dan hubungannya dengan orang-
orang biasa dalam situasi tertentu. Penelitian kualitatif termasuk dalam penelitian
kualitatif murni karena dalam pelaksanaannya didasari pada usaha memahami serta
menggambarkan ciriciri intrinsik dari fenomena-fenomena yang terjadi pada diri
sendiri (Eko Sugianto, 2015:13)
Contoh penelitian:
Peneliti mengkaji tentang peran religiusitas dalam peningkatan akuntabilitas
dan transparansi lembaga pengelola lembaga zakat di Rumah Zakat Jakarta Timur.
Penggunaan metode penelitian kualitatif dilakukan dengan tujuan untuk memahami
bagaimana peran religiusitas dalam meningkatkan akuntabilitas dan transparansi
lembaga pengelola zakat dengan mengutamakan persepsinya sendiri terhadap realita
atau keadaan yang sebenarnya terjadi pada dirinya baik melalui pengalaman masa lalu,
sekarang maupun pengalaan masa depan. Studi fenomenologi digunakan dalam
melakukan penelitian ini. hal tersebut didasari dari adanya ketertarikan peneliti utnuk
mengkaji lebih mendalam mengenai fenomena yang dialami oleh informan kunci.

7. Berdasarkan referensi ini, buatlah sitasi atau kutipannya:


Jawab:
Referensi Pertama:
Kustiono (2020) menvatakan bahwa Heteroskedastisitas menunjukkan bahwa indikasi
pencaran data dalam menunjukkan suatu pola tertentu. Untuk memperkuat hasil scatter
plot, peneliti menggunakan uji Glejser untuk mengetahui apakah model regresi
mengalami masalah heterokedastisitas atau tidak agar tidak hanya berpatok pada
pengamatan gambar yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Referensi kedua:
Erard (1997) dalam Santoso (2008) menyatakan bahwa wajib pajak kecil mungkin
tidak patuh karena tidak mempunyai pemahaman tentang teknis perpajakan yang
memadai, tidak dapat mengikuti perkembangan aturan perpajakan dan enggan
menyewa ahli perpajakan untuk menangani masalah perpajakan mereka
karenapertimbangan efisiensi.
Belum lagi adanya faktor situasional meliputi ada tidaknya pemeriksaan pajak,
ketidaksamaan beban pajak dan faktor tersedianya barang public menjadi pendorong
ketidakpatuhan wajib pajak (Trivedi et al 2003)

Anda mungkin juga menyukai