Anda di halaman 1dari 4

PERBEDAAN PENELITIAN KUALITATIF DAN KUANTITATIF

No. Aspek Kualitatif Kuantitatif


1. Desain Penelitian kualitatif sendiri dapat Alur dari penelitian
penelitian berkembang selama proses kuantatif sendiri sudah
penelitian berlangsung. direncanakan sejak awal
dan tidak dapat diubah lagi.
2. Istilah subjek Kualitatif memiliki subjek Kuantitatif memiliki subjek
penelitian penelitian yang biasa disebut penelitian yang biasa
dengan narasumber. disebut dengan responden.
3. Cara Penelitian kualitatif memandang Penelitian kuantitatif
memandang "Fakta/Kebenaran" bergantung memandang
fakta pada cara peneliti "Fakta/Kebenaran" berada
menginterpretasikan data. Hal ini pada objek penelitian di luar
dikarenakan ada hal-hal kompleks sana. Peneliti harus netral
yang tidak bisa sekedar dijelaskan dan tidak memihak. Apa
oleh angka, seperti perasaan pun yang ditemukan di
manusia. Penelitian kuantitatif lapangan, itulah fakta.
berangkat dari data yang Penelitian kuantitatif
kemudian dijelaskan oleh teori- berangkat dari teori menuju
teori yang dianggap relevan, untuk data.
menghasilkan suatu teori yang
menguatkan teori yang sudah ada
4. Pengumpulan Penelitian kualitatif lebih berfokus Pengumpulan data
data pada sesuatu yang tidak bisa dilakukan dengan
diukur oleh hitam putih kebenaran menggunakan serangkaian
sehingga pada penelitian kualitatif instrumen penelitian berupa
peneliti mengorek data sedalam- tes/kuesioner. Data yang
dalamnya atas hal-hal tertentu terkumpul kemudian
sehingga kualitas penelitian dikonversikan
kualitatif tidak terlalu ditentukan menggunakan
oleh banyaknya narasumber yang kategori/kriteria yang sudah
terlibat, tetapi seberapa dalam ditetapkan sebelumnya.
peneliti menggali informasi Kualitas penelitian
spesifik dari narasumber yang kuantitatif ditentukan oleh
dipilih. banyaknya responden
penelitian yang terlibat.
5. Penyajian data Hasil penelitian kualitatif berupa sil penelitian kuantitatif
interpretasi peneliti akan sebuah dipresentasikan dalam
fenomena sehingga laporan bentuk hasil penghitungan
penelitian akan lebih banyak matematis. Hasil
mengandung deskripsi. penghitungan dianggap
sebagai fakta yang sudah
terkonfirmasi. Keabsahan
penelitian kuantitatif sangat
ditentukan oleh validitas
dan reliabilitas instrumen
yang digunakan.
6. Macam- Kualitatif: Fenomenologi, Kuantitatif: Eksperimen,
macam etnografi, studi kasus, historis, dan survey, korelasi, regresi,
pendekatan grounded theory. analisis jalur, dan expost
facto.
7. Tujuan Memperoleh pemahaman Menjelaskan hubungan
penelitian mendalam, mengembangkan teori, antar variabel, menguji
mendeskripikan realitas, dan teori, melakukan
kompleksitas sosial. generalisasi fenomena
sosial yang diteliti.
8. Jenis data Deskriptif dan eksploratif Numerik dan statistik

KAPAN MENGGUNAKAN PENELITIAN KUALITATIF ATAU KUANTITATIF?

Penelitian Kualitatif Penelitian Kuantitatif


 Jika masalah yang ditemukan belum  Jika masalah dalam penelitian sudah
jelas karena peneliti kualitatif akan jelas. Masalah itu adalah penyimpangan
langsung masuk pada situasi. yang terjadi antara harapan dan
kenyataan, antara teori dan praktik,
antara rencana dan implementasi.
 Jika peneliti ingin memahami makna di  Jika peneliti ingin mendapatkan
balik data. Misalnya, persepsi guru informasi yang luas dari suatu populasi.
tentang kepemimpinan kepala sekolah.
 Jika peneliti ingin memahami interaksi  Jika ingin mengetahui dampak dari
sosial. Hal itu bisa dilakukan jika sebuah perlakuan/treatment. Misalnya,
peneliti berperan serta, wawancara penelitian untuk mengetahui pengaruh
mendalam terhadap interaksi sosial itu. penggunaan audio pembelajaran
terhadap prestasi belajar siswa.
 Jika peneliti ingin memastikan  Jika ingin menguji sebuah hipotesis.
kebenaran data. Misalnya, peneliti Hipotesis dapat berbentuk dugaan
ingin mencari gaya kepemimpinan mengenai antarvariabel.
seorang kepala sekolah dalam membina
guru. Sebelum ditemukan gaya yang
tepat, penelitian belum dinyatakan
selesai.
 Jika ingin meneliti sejarah atau  Jika peneliti ingin mendapatkan data
perkembangan. Misalnya, sejarah yang akurat berdasarkan fenomena yang
perkembangan sekolah sehingga dapat diukur. Misalnya, peneliti ingin
sekolah tersebut menjadi sekolah mengetahui motivasi kerja pegawai.
favorit. Oleh karena itu, dilakukan pengukuran
melalui skala motivasi kerja.
 Jika peneliti ingin menguji adanya suatu
keraguan tentang kebenaran
pengetahuan, teori, atau produk pada
kegiatan tertentu. Misalnya, peneliti
harus mengukur hasil belajar siswa
antara menggunakan metode diskusi dan
metode penugasan. Lalu, hasil
pengukuran keduanya dibandingkan.

JUDUL-JUDUL PENELITIAN KUANTITATIF

Hubungan Antara Minat Baca dan Motivasi Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas
X di SD Y
Hubungan Antara Model Pembelajaran Dengan Hasil Belajar Siswa SD Kelas V Se
Kecamatan…
Hubungan Antara Metode Pembelajaran Dengan Hasil Belajar Siswa SD Kelas V Se
Kecamatan…
Hubungan Antara Lingkungan Belajar Anak Dengan Hasil Belajar Siswa SD Kelas V Se
Kecamatan… H
Hubungan Antara Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah Dengan Prestasi Belajar Siswa SD
Kelas V Se Kecamatan…
Korelasi Antara Minat Baca Dan Motivasi Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa SD
Kelas V Korelasi Antara Model Pembelajaran Dengan Hasil Belajar Siswa SD Kelas V Se
Kecamatan… Korelasi Antara Metode Pembelajaran Dengan Hasil Belajar Siswa SD Kelas
V Se Kecamatan… Korelasi Antara Lingkungan Belajar Anak Dengan Hasil Belajar Siswa
SD Kelas V Se Kecamatan…
Korelasi Antara Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah Dengan Prestasi Belajar Siswa SD
Kelas V Se Kecamatan…
Korelasi Antara Warna Rambut Dengan Kemampuan Memimpin Sekolah Di Kabupaten...
Korelasi Antara Rumah Siswa Yang Dekat Dengan Sekolah Dengan Prestasi Belajar Di
Kecamatan...
Korelasi Antara IQ Dengan Hasil Belajar Siswa SD Se-Kecamatan....

JUDUL-JUDUL PENELITIAN KUALITATIF


Analisis Kesalahan Berbahasa pada Mahasiswa Amerika.

Pola Kalimat dalam Tulisan Mahasiswa Asing pada Program Dharmasiswa.

Gagasan pada Teks Nonsastra Siswa SMA X.

Kesantunan Berbahasa Mahasiswa X.

Interferensi Penutur Asli Bahasa Sunda pada Interaksi Kelas X.

Kohesi dan Koherensi pada Tulisan Mahasiswa X Jurusan Y.

Strategi Belajar Mahasiswa Asing dalam Belajar Bahasa Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai