Anda di halaman 1dari 9

Mata Kuliah : Metodologi Penelitian

Hari/tanggal : Jumat, 17 Februari 2023

Dosen : 1. Prof.Dr.Ir.Suwarto,Msi 2. Dr. Indasah, Ir, M.Kes

1. Jelaskan perbedaan mendasar penelitian kualitatif dan kuantitatif, Faktor apa yang dapat
digunakan sebagai pertimbangan dalam memilih tema/topik penelitian?

Jawab :

Penelitian Kualitatif: Memperoleh pemahaman mendalam, mengembangkan teori,


mendeskripikan realitas dan kompleksitas social Sedangkan Penelitian Kuantitatif: Menjelaskan
hubungan antar variabel, menguji teori, melakukan generalisasi fenomena sosial yang diteliti.

Dalam menentukan topik penelitian, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, antara lain :
*Topik penelitian harus sesuai dengan minat peneliti
*Topik yang dipilih haruslah topik yang bisa diteliti oleh peneliti
*Data cukup tersedia

2. Jelaskan isi dari latar belakang!

Jawab :

Latar belakang adalah dasar atau titik tolak untuk memberikan pemahaman kepada pembaca atau
pendengar mengenai apa yang ingin kita sampaikan. Latar belakang yang baik harus disusun
dengan sejelas mungkin dan bila perlu disertai dengan data atau fakta yang mendukung.

3. Jelaskan perbedaan penulisan tujuan pada penelitian kualitatif dan kuantitatif!

Jawab :

a. Desain Penelitian

Kualitatif bersifat umum, fleksibel, dan dinamis. Penelitian kualitatif sendiri dapat berkembang
selama proses penelitian berlangsung.

Kuantitatif memiliki sifat yang khusus, terperinci, dan statis. Alur dari penelitiannya sendiri
sudah direncanakan sejak awal dan tidak dapat diubah lagi.
b. Analisis Data

Kualitatif dapat dianalisis selama proses penelitian berlangsung.

Kuantitatif hanya dapat dianalisis pada tahap akhir sebelum laporan..

c. Cara Memandang Fakta


Penelitian kualitatif memandang fakta atau kebenaran bergantung pada cara peneliti
menginterpretasikan data. Hal ini disebabkan oleh adanya hal-hal kompleks yang tidak bisa
sekadar dijelaskan oleh angka, seperti perasaan manusia.
Penelitian kuantitatif memandang fakta atau kebenaran berada pada objek penelitian di luar sana.
Peneliti harus netral dan tidak memihak. Apa pun yang ditemukan di lapangan, itulah fakta.
Penelitian kuantitatif berangkat dari teori menuju data.
d.Pengumpulan Data
Penelitian kualitatif lebih berfokus pada sesuatu yang tidak bisa diukur oleh hitam putih
kebenaran, sehingga peneliti akan mengorek data sedalam-dalamnya atas hal-hal tertentu.
Itulah sebabnya, kualitas penelitian kualitatif tidak terlalu ditentukan oleh banyaknya narasumber
yang terlibat, tetapi seberapa dalam peneliti menggali informasi spesifik dari narasumber yang
dipilih.
Sementara itu, pengumpulan data penelitian kuantitatif dilakukan dengan menggunakan
serangkaian instrumen berupa tes atau kuesioner.
Data yang terkumpul kemudian dikonversikan menggunakan kategori atau kriteria yang sudah
ditetapkan sebelumnya. Kualitas penelitian ini ditentukan oleh banyaknya responden penelitian
yang terlibat.
e.Representasi Data

Hasil penelitian kualitatif berupa interpretasi peneliti akan sebuah fenomena, sehingga laporan
penelitian akan lebih banyak mengandung deskripsi.

Hasil penelitian kuantitatif diinterpretasikan dalam bentuk hasil penghitungan yang matematis,
sehingga dianggap sebagai fakta yang sudah terkonfirmasi. Keabsahan penelitian ini sangat
ditentukan oleh validitas dan reliabilitas instrumen yang digunakan..

f. Topik penelitian yang dominan

* Penelitian kualitatif digunakan dalam studi yang bertujuan untuk mengeksplorasi pengalaman,
perasaan, dan persepsi.

* Penelitian kuantitatif digunakan dalam studi penelitian yang bertujuan menjelaskan prevalensi,
pendapat dan sikap, sifat masalah, serta merumuskan teori.
g. Ukuran sampel

Metode kualitatif hanya mempertimbangkan beberapa kasus, sehingga sampel penelitian sengaja
dipilih oleh penelitinya.

Metode kuantitatif memperhitungkan ukuran sampel yang relatif lebih besar. Diasumsikan
bahwa sampel yang dipilih dalam metode kuantitatif mewakili seluruh populasi penelitian.

h. Format pertanyaan

Dalam metode kualitatif, pertanyaan bersifat terbuka. Pertanyaan terbuka memberi narasumber
kesempatan untuk merespons berdasarkan pendapat mereka sendiri. Hal ini berarti memberi
peneliti kesempatan untuk melakukan perbandingan bermakna dari respons yang diberikan.

Dalam metode kuantitatif, pertanyaan bersifat tertutup. Oleh sebab itu, metode ini mengharuskan
responden untuk memilih jawaban atas pertanyaan dari sejumlah tanggapan yang telah
ditentukan.

4. Suatu penelitian yang baik harus mempunyai landasan teori yang baik sehingga perlu
dilakukan studi pustaka/telaah teori. Manfaat apa saja yang dapat kita peroleh dari kegiatan studi
pustaka/telaah teori ? Dan sebutkan kriteria sumber pustaka yang bagaimana yang baik untuk
dipilih sebagai bahan studi pustaka dalam suatu penelitian!

Jawab :

*Manfaat apa saja yang dapat kita peroleh dari kegiatan studi pustaka/telaah teori :

a.Mudah Menemukan Solusi dari Topik Permasalahan yang Diteliti

Setiap melakukan proses penelitian atau membuat karya tulis ilmiah pastinya tidak bisa lepas
dari yang namanya topik permasalahan yang akan diteliti. Kemudian, topik permasalahan
tersebut dicari solusinya, sehingga permasalahan memiliki jawabannya. Dengan membuat kajian
pustaka, maka topik permasalahan pada penelitian bisa ditemukan solusinya karena di dalam
kajian pustaka terdapat teori-teori yang menunjang ketajaman dari penelitian.

b. Semua teori yang ada di dalam kajian pustaka sudah harus melewati pengkajian dari berbagai
macam literatur atau sumber-sumber data, sehingga bisa memperoleh teori yang relevan dengan
topik permasalahan. Bahkan, bisa menghasilkan penelitian yang bermanfaat bagi pembacanya
atas permasalahan yang sedang terjadi.
c. Memberikan Kemudahan Pada Proses Penelitian
Manfaat kedua dari kajian pustaka adalah memberikan kemudahan pada proses penelitian atau
pembuatan karya tulis ilmiah. Manfaat ini dapat dirasakan karena kajian pustaka bisa digunakan

e.Mudah Menentukan Kriteria Penelitian


Manfaat ketiga kajian pustaka adalah mudah menentukan kriteria penelitian. Dalam melakukan
penelitian atau membuat karya ilmiah,  peneliti harus menentukan kriteria penelitian terlebih
dahulu agar proses penelitian dapat berjalan dengan semestinya atau lebih terarah. Dalam hal ini,
kriteria penelitian biasanya dimulai dalam bentuk pernyataan.

f.Melakukan Verifikasi Terhadap Hasil Penelitian  


Manfaat keempat dari kajian pustaka adalah dapat melakukan verifikasi terhadap hasil penelitian.
Verifikasi terhadap hasil penelitian ini perlu dilakukan karena berfungsi sebagai perbandingan
dari hasil penelitian yang sudah pernah dilakukan sebelumnya. Dengan adanya verifikasi hasil
penelitian ini, maka proses penelitian yang sedang dilakukan bisa mendapatkan kesimpulan.
Hadirnya kesimpulan pada hasil penelitian, maka pembaca mengetahui hasil penelitian secara
garis besarnya.

* kriteria sumber pustaka yang bagaimana yang baik untuk dipilih sebagai bahan studi pustaka
dalam suatu penelitian :

Pertama, pemilihan bahan pustaka setidaknya mampu menguasai sarana bibliografi yang
tersedia. Jika untuk orang umum, pasti sudah pusing apa sih bibliografi.
Kedua, syarat menjadi pemilih buku bahan pustaka adalah mengetahui latar belakang pemakai
perpustakaan. Disini dilihat dulu, cakupan perpustakaan milik swasta, pribadi atau milik
pemerintah?
Ketiga, syarat yang tidak kalah penting adalah memahami kebutuhan pemakai. Meskipun ini
bukan dunia perdagangan atau jual beli, seorang pustakawan juga melihat segmentasi
pengunjung. Keempat, setiap kali melakukan pemilihan bahan pustaka wajib bersifat netral.
maksudnya, pustakawan tidak bisa memilih atas dasar subjektivitias.
Keempat, syarat wajib juga harus memiliki pengetahuan lebih dalam hal koleksi perpustakaan.
Tanpa pengatahuan terbaru dan terupdate dunia perpustakaan, tentu saja akan mempengaruhi laju
atau popularitas perpustakaan itu sendiri. Syarat terkahir menurut Sulistyo Basuki, pustakawan
mengetahui buku melalui proses membuka dan membaca.
5. Apa yang dimaksud dengan "hipotesis" dan apakah setiap penelitian itu memerlukan
hipotesis?

Jawab :

Hipotesis adalah dugaan atau pernyataan sementara yang digunakan untuk menyelesaikan suatu
permasalahan dalam penelitian yang kebenarannya harus diuji secara empiris

hipotesis penting sebagai arah dan pedoman kerja dalam penelitian, tidak semua penelitian
mutlak harus memiliki hipotesis. Penggunaan hipotesis dalam suatu penelitian didasarkan pada
masalah atau tujuan penelitian. Dalam masalah atau tujuan penelitian tampak apakah penelitian
menggunakan hipotesis atau tidak.

6. Jelaskan penelitian observasional dan experimental!

Jawab :

penelitian observasional yaitu peneliti hanya melakukan observasi saja, sedangkan


pada penelitian eksperimental, peneliti melakukan intervensi atau perlakuan terhadap
subyek penelitian

7. Jelaskan dan berikan contoh 4 sampling probabilistik!

Jawab :

probabilistik merupakan pemilihan sampel dari suatu populasi secara kompleks dan acak.
Pengambilan sampel yang kompleks membuat probabilistik lebih memakan waktu karena adanya
probabilitas pemilihan setiap unit yang dapat dihitung dan diperkirakan sebagai sebuah
kesimpulan statistik terhadap suatu populasi.

contoh 4 sampling probabilistik

1.Simple Random Sampling

atau pengambilan sampel secara acak merupakan metode di mana setiap unit sampel dari suatu
populasi memiliki kesempatan yang sama untuk diikutsertakan dalam sampel.
Pengambilan sampel acak sederhana ini memerlukan daftar semua unit dalam populasi survei.
Selain itu, metode ini dapat didukung dengan alat seperti generator angka acak atau teknik
serupa yang dapat menentukan pemilihan sampel secara acak.
2. Systematic Sampling

atau teknik pengambil sampel sistematis merupakan pengambilan sampel dengan interval berkala
tertentu. Metode probabilistik Sampling jenis ini dapat disamakan dengan deret aritmatika seperti
pengambilan selisih antara dua bilangan berurutan atau celah tertentu. Adanya interval atau
rumus tertentu untuk menentukan sampel ini yang membuat metode ini lebih sistematis daripada
sampel acak.

3. Stratified Sampling

Stratified Sampling atau pengambilan sampel bertingkat merupakan teknik pengambilan


Sampling dalam probabilistik Sampling yang mengelompokkan sampel dalam kelompok
eksklusif.

4. Cluster Sampling

Untuk beberapa kasus penelitian statistik berbasis geografis, umumnya diperlukan biaya mahal
karena sampel tersebar secara wilayah. Pengumpulan data untuk sampel jenis ini akan
menghabiskan banyak biaya dan waktu. Oleh karena itu, kemudian dibuat teknik probabilistik
Sampling dengan sistem klaster.
Pengambilan sampel dengan teknik klaster adalah teknik yang membagi populasi menjadi
beberapa kelompok atau gugus. Sejumlah gugus atau kelompok ini dipilih secara acak untuk
mewakili total populasi dan kemudian semua unit dalam kelompok tersebut dipilih untuk masuk
dalam sampel.

8. Jelaskan dan berikan contoh 4 sampling nonprobabilistik!

Jawab :

on-probability sampling tidak bergantung pada pengacakan. Teknik ini pada dasarnya juga lebih
mengandalkan kemampuan peneliti untuk memilih elemen sampel. Hasil pengambilan dari
berbagai jenis populasi dan sampel mungkin bias dan mempersulit semua elemen populasi untuk
menjadi bagian dari sampel secara merata

Contoh Sampling non-probability antara lain:

1. Convenience Sampling/Accidental Sampling/Opportunity sampling


Di sini sampel dipilih berdasarkan ketersediaan. Metode penelitian ini bergantung pada
kemudahan akses ke subjek penelitian seperti survei pelanggan di mal atau orang yang lewat di
jalan yang sibuk.
2. Purposive Sampling/Judgement Sampling
Juga dikenal sebagai sampel selektif, atau subjektif, teknik purposive sampling bergantung pada
penilaian peneliti ketika memilih siapa yang akan diminta untuk berpartisipasi.

Dengan demikian, peneliti dapat secara implisit memilih sampel “perwakilan” yang sesuai
dengan kebutuhan mereka, atau secara khusus mendekati individu dengan karakteristik tertentu.
Pendekatan ini sering digunakan oleh media dalam mencari opini publik dan penelitian kualitatif.

3. Quota Sampling
Jenis pengambilan sampel ini bergantung pada beberapa standar yang telah ditetapkan
sebelumnya. Teknik ini memilih sampel perwakilan dari populasi. Proporsi sifat atau
karakteristik dalam sampel harus sama dengan populasi.

4. Snowballing Sampling/Referral Sampling


Teknik snowball sampling ini dipergunakan dalam situasi di mana populasinya sama sekali tidak
diketahui dan jarang.

9. Sebelum data di olah, perlu dilakukan editing, coding dan tabulating. Jelaskan maksud dari
kegiatan-kegiatan tersebut!

Jawab :

(editing)
Pekerjaan pertama pada fase pengolahan data ialah melakukan  pemeriksaan (editing)
terhadap catatan-catatan hasil observasi, wawancara dan pengisian kuesioner.  Yang diperiksa itu
ialah kelengkapan materi, kesempurnaan tulisan-tulisan, kejelasan angka-angka, keteptan satuan-
satuan dan sebagainya, yang mungkin pada waktu pengumpulan data dilakukan tergesa-gesa. 
Pengisian kuesioner tersebut dilakukan oleh peneliti langsung dan/atau pencacah (enumerator),
terutama yang harus diperhatikan jika dilakukan oleh responden/informan, atau oleh sumber data
lain (bukan oleh peneliti langsung).

(Coding)
Pengkodean (coding) adalah memberikan kode-kode  atau tanda-tanda terhadap catatan –
catatan observasi, wawancara dan kuesioner beserta isi/jawaban- nya.  Kode itu dapat berupa
huruf, angka-angka untuk nomor ataupun untuk nilai, lambang-lambang dan sebagainya. 
Maksud pengkodean ini adalah untuk mempermudah pengolahan (analisis) data, terutama  jika
data/informasi itu dianalisis melalui table-tabel (analisis).
(Tabulating)
Jika pemeriksaan (editing) dan pengkodean (coding) merupakan langkah-langkah dalam
mempersiapkan data/informasi yang akan diolag/dianalisis, maka pentabelan (tabulating)
merupakan langkah mempersiapkan alat untuk mengolah/menhanalisis data/informasi yang telah
diperiksa dan diberi kode-kode.  Dilihat dari segi pekerjaannya terdapat dua fase pekerjaan,
yaitu: pertama, merancang tabel atau analisis dan kedua, mengisi (entry) atau memindahkan
(transfer) data/informasi dari catatan-catatan observasi/interview dan kuesioner kedalam tabel
analisis yang telah  dipersiapkan.

10. Jelaskan dan berikan contoh 4 uji statistik yang digunakan dalam penelitian!

Jawab :

terdapat dua kelompok statistik yang bisa digunakan yaitu Statistik Parametrik dan Statistik Non
Parametrik

1. Statistika Parametrik
Statistika parametrik merupakan bagian dari statistika inferensia yang mempertimbangkan nilai
dari satu atau lebih parameter populasi. Statistik parametric memiliki keterbatasan penggunaan
jenis data yaitu minimal menggunakan data yang berskala interval dan rasio. Selain itu, kita
dapat menggunakan statistik parametrik apabila asumsi spesifik mengenai bentuk distribusi
populasi yang diamati berdistribusi normal.

2. Statistika Non Parametrik


Statistika non parametrik merupakan bagian dari statistika inferensia yang tidak memperhatikan
adanya asumsi-asumsi mengenai sebaran data populasinya (sebaran data belum diketahui dan
tidak perlu terdistribusi normal). Istilah lain yang sering digunakan untuk statistik non
parametrik adalah statistik bebas distribusi (Distribution Free Statistics) dan uji bebas asumsi
(Assumption-Free Test). 
Contoh :

a.Uji-T (T-Test)
Uji-T atau T-Test merupakan salah satu jenis uji statistik parametrik yang digunakan untuk
menguji signifikansi dan relevansi dalam satu atau dua kelompok sampel. Uji t pertama kali
dikembangkan oleh William Seely Gosset pada 1915. Uji t pada satu kelompok memakai One
sample T-Test sedangkan uji t dua kelompok dibagi menjadi dua jenis yaitu Independent Sample
T-Test dan Paired Sample T-Test.
b.. ANOVA
ANOVA merupakan singkatan dari Analysis of Variance adalah sebuah uji statistik yang
menyerupai T Test. ANOVA digunakan untuk menguji signifikansi perbedaan dua rerata atau
lebih. ANOVA diperkenalkan oleh seorang ahli statistik bernama Ronald Fisher. 

c. Analisis Regresi
Analisis Regresi merupakan jenis uji statistik parametrik yang digunakan untuk menguji
hubungan antar variabel, lebih tepatnya menguji atau memprediksi pengaruh suatu variabel
bebas terhadap variabel terikat. Analisis regresi pada umumnya dibagi ke dalam tiga jenis
berdasarkan bentuk model kurvanya

d. Analisis Korelasi
Analisis Korelasi pada uji statistik parametrik digunakan untuk menguji hubungan antar variabel.
Hubungan yang dimaksud disini adalah keeratan hubungan antara dua variabel atau lebih tanpa
memperhatikan ada tidaknya hubungan kausal di antara variabel-variabel yang dianalisis. 

Anda mungkin juga menyukai