TINJAUAN PUSTAKA
Setiap kegiatan penelitian sejak awal sudah harus ditentukan dengan jelas
pendekatan/ desain penelitian apa yang akan diterapkan, hal ini dimaksudkan agar
penelitian tersebut dapat benar-benar mempunyai landasan kokoh dilihat dari
sudut metodologi penelitian, disamping pemahaman hasil penelitian yang akan
lebih proporsional apabila pembaca mengetahui pendekatan yang diterapkan.4
Obyek dan masalah penelitian memang mempengaruhi pertimbanganpertimbangan mengenai pendekatan, desain ataupun metode penelitian yang akan
diterapkan. Tidak semua obyek dan masalah penelitian bisa didekati dengan
pendekatan tunggal, sehingga diperlukan pemahaman pendekatan lain yang
berbeda agar begitu obyek dan masalah yang akan diteliti tidak pas atau kurang
sempurna dengan satu pendekatan maka pendekatan lain dapat digunakan, atau
bahkan mungkin menggabungkannya.4,5
Secara
umum
pendekatan
penelitian
atau
sering
juga
disebut
Kualitatif
Pengarang
Rasionallistic
Inquiry from the Outside
functionalist
Positivist
Positivist
Naturalistic
Inquiry from the inside
Interpretative
Constructivist
Naturalistic-ethnographic
Metode Kuantitatif
Menggunakan hipotesis yang
Metode Kualitatif
Hipotesis dikembangkan sejalan
awal
Reduksi data menjadi angka-angka
penelitian berlangsung
Deskripsi naratif/ kata-kata, ungkapan
atau pernyataan
Lebih suka menganggap cukup
penelitian
Penilaian validitas menggunakan
informasi
Menggunakan deskripsi prosedur
7
8
jelas (terinci)
Sampling random
Desain/kontrol statistik atas variabel
secara naratif
Sampling purposive
Menggunakan analisis logis dalam
eksternal
Menggunakan desain khusus untuk
10
mengontrol bias
Menyimpulkan hasil secara naratif/
11
statistic
Memecah gejala-gejala menjadi
kata-kata
Gejala-gejala yang terjadi dilihat
12
yang kompleks
keadaan aslinya
Dikutip dari Jack R. Fraenkel & Norman E. Wallen, 1993
Selain dari perbedaan di atas, di dalam penelitian kualitatif juga dikenal tata
cara pengumpulan data yang lazim, yaitu melalui studi pustaka dan studi
lapangan. Studi pustaka (berbeda dengan tinjauan pustaka) dilakukan dengan cara
mengkaji sumber tertulis seperti dokumen, laporan tahunan, peraturan
perundangan, dan diploma/ sertifikat. Sumber tertulis ini dapat merupakan sumber
primer maupun sekunder, sehingga data yang diperoleh juga dapat bersifat primer
atau sekunder. Pengumpulan data melalui studi lapangan terkait dengan situasi
alamiah. Peneliti mengumpulkan data dengan cara bersentuhan langsung dengan
situasi lapangan misalnya mengamati (observasi), wawancara mendalam, diskusi
kelompok (focused group discussion), atau terlibat langsung dalam penilaian.6-8
Selanjutnya teknik analisis dan interpretasi dalam penelitian kualitatif tidak
berhubungan langsung dengan angka biasanya berbentuk verbal (narasi, deskripsi,
atau cerita) dan seringkali berbentuk visual (foto atau gambar). Selain itu
penelitian kualitatif tidak memiliki rumus yang bersifat mutlak untuk mengolah
mengetahui tentang makna (berupa konsep) yang ada di balik cerita detail
para responden dan latar sosial yang diteliti.
6. Dari segi teknik memperoleh jumlah (size) responden (sample)
pendekatan
kuantitatif
ukuran
(besar, jumlah)
sampelnya
bersifat
Penelitian
kualitatif
jumlah
respondennya
diketahui
ketika
diukur).
Jika
penelitian
kualitatif
menggunakan
definisi
10
Kuantitatif
Humanistik
Ilmiah
Subjektif
Objektif
Data angka
11
Induktif
Deduktif
Idealis
Realistis
Spesifik
Umum
Ideografik
Nomotetis
Individual
Populasi
Ekstrapolasi
Generalisasi
Alamiah
Artifisial
Mikro
Makro
Peserta
Subjek/ objek
Diri
Masyarakat
Bertolak dari perbedaan-perbedaan disebut di atas, dapat dicatat berbagai
Kuantitatif
Positivistik
Deduktif hipotesis
Partikularistik
Obyektif
Berorientasi kepada hasil
Menggunakan pandangan ilmu
12
antrapologi
pengetahuan alam
Paradigma Kuantitatif
Cenderung menggunakan metode
sampel.
Lebih menekankan pada proses
(fenomenologis).
orang dalam.
Bertujuan untuk menemukan teori dari
13
generalisasi.
otensitasnya.
Fokus penelitian bersifat
holistik,meliputi aspek yang cukup luas (particularistik) berupa variabel(tidak dibatasi pada variabel tertentu).
puas dengan hasil analisis statistik. Misalnya, dengan data yang dikumpulkan
dengan kuesioner, analisis statistik dilakukan untuk menemukan hubungan antara
dua atau lebih variabel. Ternyata hasilnya tidak memuaskan karena tidak ada
hubungan. Peneliti meragukan hasilnya karena hipotesisnya tidak teruji. Untuk
itu, ia lalu mengadakan wawancara mendalam (in-depth interview) untuk
melengkapi penelitiannya. Dengan kata lain, peneliti kuantitatif tersebut
menggunakannya secara bersama-sama, namun dengan pendekatan kualitatif
sebagai pegangan utama.12
14
15
Penelitian kuantitatif dapat digunakan untuk mengisi kesenjangankesenjangan yang muncul dalam studi kualitatif. Karena, misalnya peneliti
tidak bisa berada pada lebih dari satu tempat di saat yang bersamaan. Jika
tidak, mungkin tidak seluruh masalah dapat diterima semata bagi penelitian
kuantitatif atau semata bagi penelitian kualitatif.
5. Struktur dan proses
Penelitian kuantitatif terutama efisien pada penelusuran ciri-ciri struktural
kehidupan sosial, sementara studi-studi kualitatif biasanya lebih kuat dalam
aspek-aspek operasional. Kekuatan ini dapat dihadirkan bersama-sama
dalam satu studi.
6. Perspektif peneliti dan perspektif subjek
Penelitian kuantitatif biasanya dikemudikan oleh perhatian peneliti,
sementara penelitian kualitatif mengambil perspektif subjek sebagai titik
tolak. Penekanan-penekanan ini dapat dihadirkan bersama-sama dalam satu
studi.
7. Masalah kegeneralisasian
Kelebihan beberapa fakta kuantitatif dapat membantu menyederhanakan
fakta ketika seringkali tidak ada kemungkinan menggeneralisasi (dalam arti
statistik) temuan-temuan yang diperoleh dari penelitian kualitatif.
8. Penelitian kualitatif dapat membantu interpretasi hubungan antara ubahanubahan.
Penelitian kuantitatif dengan mudah memberi jalan bagi peneliti untuk
menemukan hubungan antara ubahan-ubahan, tetapi seringkali lemah ketika
ia hadir untuk mengungkap alasan-alasan bagi hubungan-hubungan itu.
Studi kualitatif dapat digunakan untuk membantu menjelaskan faktor-faktor
yang mendasari hubungan yang terbangun.
16
penelitian
kualitatif
cenderung
menyentuh
aspek-aspek
17
participatory
perspectives
(i.e.
political,
issue-oriented,
18
19
20
14. Teori bersifat dari dasar. Dengan data yang diperoleh dari penelitian di
lapangan dapat dirumuskan kesimpulan atau teori.
Sedangkan menurut Finlay, penelitian kualitatif memiliki beberapa
ciri. Ciri tersebut dapat dikaitkan dengan peranan peneliti, hubungan yang
dibangun, proses yang dilakukan, peran makna dan interpretasi serta hasil
temuan. Ciri tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:12,17
1. Peranan Peneliti dalam membentuk pengetahuan
Dalam proses pembentukan/ konstruksi pengetahuan,
peneliti
21
22
Judgment Sampling
Sampel dipilih berdasarkan penilaian peneliti bahwa dia adalah
pihak yang paling baik untuk dijadikan sampel penelitiannya.
Misalnya untuk memperoleh data tentang bagaimana satu proses
produksi direncanakan oleh suatu perusahaan, maka manajer
produksi merupakan orang yang terbaik untuk bisa memberikan
informasi. Jadi, judment sampling umumnya memilih sesuatu atau
seseorang menjadi sampel karena mereka mempunyai information
rich.
Quota Sampling
Teknik sampel ini adalah bentuk dari sampel distratifikasikan
secara proposional, namun tidak dipilih secara acak melainkan
secara kebetulan saja. Misalnya, di sebuah kantor terdapat pegawai
laki-laki 60% dan perempuan 40% . Jika seorang peneliti ingin
mewawancari 30 orang pegawai dari kedua jenis kelamin tadi,
maka dia harus mengambil sampel pegawai laki-laki sebanyak 18
orang sedangkan pegawai perempuan 12 orang. Sekali lagi, teknik
pengambilan ketigapuluh sampel tadi tidak dilakukan secara acak,
melainkan secara kebetulan saja.
23
berhasil
diwawancarainya
dirasa
cukup,
peneliti
bisa
24
25
oleh waktu dan tempat, dan kasus yang dipelajari berupa program,
peristiwa, aktivitas, atau individu.
Secara lebih rinci Patton (1990 : 88) mengemukakan penamaan
macam-macam
Perspektif
Akar Ilmu
Pertanyaan Utama
o
1
2
Ethnografi
Fenomelogi
Anthropologi
Filosofi
Heuristik
Psikologi
Humanistik
Etnometodologi
Sosiologi
secara intens?
Bagaimana orang memahami
kegiatan sehari-hari mereka
sehingga berprilaku dengan cara
Interaksi simbolis
Psikologi
sosial
Psikologi
Psikologi
sosial masyarakat?
Bagaimana orang-orang mencapai
ekologik
lingkungan
7
8
Teori sistem
Teori Chaos:
Interdisipliner
tertentu?
Bagaimana dan kenapa sistem ini
Fisika teoritis:
26
10
dinamika
ilmu-ilmu
nonlinier
Hermeneutika
alam
Teologi,
ada?
Apa kondisi-kondisi yang
filsafat, kritik
sastra
Orientasional,
Ideologi,
kualitatif
ekonomi
politik
gejala?
Dalam
perkembangannya,
belakangan
ini
nampaknya
istilah
penelitian kualitatif telah menjadi istilah yang dominan dan baku, meskipun
mengacu pada istilah yang berbeda dengan pemberian karakteristik yang
berbeda pula, namun bila dikaji lebih jauh semua itu lebih bersifat saling
melengkapi/memperluas dalam suatu bingkai
metodologi penelitian
kualitatif.4
2. 5. Proses Penelitian Kualitatif
Penelitian kualitatif memiliki berbagai model tidak hanya hanya studi
kasus. Pemilihan model penelitian kualitatif sangat tergantung pada sudut
pandang yang digunakan peneliti dan tujuan penelitian. Beberapa penelitian
kualitatif dapat dilakukan dalam perspektif Symbolic Interactionism,
semiotics, existential phenomenology, constructivism dan critical. Misalnya,
ada fenomena yang muncul dalam masyarakat yang behubungan dengan
kecurangan keuangan. Pertanyaannya, bagaimana kita dapat meneliti isu
berkaitan dengan fraud tersebut. Jawabannya tergantung pada pendekatan
yang digunakan seperti dalam tabel 4 berikut ini.12
Tabe 7. Model Penelitian Kualitatif
Model
Symbolic
Tujuan
Pertanyaan Penelitian
memahami makna Bagaimana auditor dan
Metode
Studi kasus,
interavtionism
yg muncul dari
wawancara,
27
interaksi sosial
etnografi,
yang ada
mereka berinteraksi?
grounded
theory
menurut mereka?
Semiotics
Memahami
wawancara,
makna dari
diberikan
analisis isi
symbol yang
bacaan, studi
digunakan oleh
Keuangan terhadap
kasus,
individu atau
etnografi,
kelompok
fraud
grounded
Existential
individu
Memahami esensi
yang terjadi?
Apa sebenarnya esensi
theory
video,
Phenomenolog
pengalaman
fraud? Mengapa
wawancara,
seseorang dengan
direktur
interpretasi,
cara
etnografi,
mengelompokkan
Mengapa auditor
observasi,
terlibat
grounded
memberikan
dalam fraud?
theory
tsb
Memahami
etnografi,
bagaimana
digunakan
naturalistic
individu
seseorang untuk
inquiry,
membentuk
membentuk dunia
wawancara,
realita mereka
mereka sehingga
observasi
sendiri
Mengidentifikasi
theorydriven
adanya dominasi
membuat manajemen
interpretative
struktur sosial/
perusahaan tertentu
essays,
Critical Theory
28
ekonomi/ power
terlibat
wawancara,
yang
dalam fraud?
observasi
menyebabkan
ketidakadilan
dalam masyarakat
dan berusaha
mengubah
dominasi tersebut
Dikutip dari: Searcy and Mentzer, 2003
Atas dasar pilihan perspektif yang digunakan, langkah berikutnya adalah
mengikuti tahapan penelitian. Tahapan kegiatan dalam penelitian kualitatif
tidak berbeda jauh dengan penelitian lainnya, yaitu: menentukan research
problem, melakukan literature review, mengumpulkan data dan analisis
data.12
2.5. 1 Masalah Penelitian Kualitatif
Tahapan terberat dalam melakukan penelitian adalah memulainya: apa
yang mau diteliti dan dari mana mulainya. Penelitian kualitatif
dilakukan berdasarkan pada fenomena yang terjadi. Fenomena dapat
berasal dari dunia nyata (praktik) maupun kesenjangan teori dan
research gap. Fenomena tersebut kemudian digunakan sebagai dasar
dalam merumuskan masalah penelitian.12,21
Perumusan masalah merupakan salah satu tahap di antara
sejumlah tahap penelitian yang memiliki kedudukan yang sangat
penting dalam kegiatan penelitian. Tanpa perumusan masalah, suatu
kegiatan penelitian akan menjadi sia-sia dan bahkan tidak akan
membuahkan hasil apa-apa.12
Perumusan masalah atau research questions atau disebut juga
sebagai research problem, diartikan sebagai suatu rumusan yang
mempertanyakan suatu fenomena, baik dalam kedudukannya sebagai
29
30
1.
2.
kehidupan manusaia.
Bermanfaat atau berhubungan dengan upaya pembentukan dan
perkembangan teori, dalam arti pemecahannya secara jelas,
diharapkan akan dapat memberikan sumbangan teoritik yang
berarti, baik sebagai pencipta teori-teori baru maupun sebagai
3.
manapun
rumusan
masalah
penelitian
ditempatkan,
31
beberapa
alasan
mengapa
literatur
review
perlu
32
Wawancara
sampel
Mendalam
Berperanserta
33
Distribusi,
Prototipe dan
Umumnya tidak
Kadang-kadang tetapi
frekuensi
bentuk terbaik
efisien
Kejadian,
Tidak
efisien
Memadai dan efisien
sejarah
memadai,
terbaik
asalkan berhati-hati
Norma,
tidak efisien
Memadai,
status
tetapi tidak
efisien, kecuali
terbaik
efisien
34
untuk
melihat,
35
pengamatan:
himpunan
sempit
36
atau
situasi
subyek
penelitian,
sebagaimana
status
sebagai
teknik
metodologis,
maka
37
substansinya,
wawancara
mendalam
38
penelitian
besar
yang
melibatkan
sejumlah
dari
literatur),
dan
orang
yang
hendak
diwawancarai.
2) Memulai wawancara
Pertemuan pertama sebaiknya diarahkan pada pembinaan
rapport yang baik. Pada tahap ini pertanyaan bersifat umum
saja. Jangan langsung masuk pada inti persoalan, sehingga
bisa merepotkan responden/ informan yang belum siap
diwawancarai. Pewawancara harus menemukan cara terbaik
untuk menuntun responden/ informan menjadi terbuka.
Terbuka
berarti
mereka
bersedia
mengungkapkan
39
meminta
menjelaskan,
responden/
mendaftar,
atau
informan
untuk
menguraikan
ragam
menuliskan
kegiatan
harian.
untuk
suatu
menuntun
struktur
wawancara
pembicaraan
tanpa
terhadap
responden/ informan.
3) Situasi wawancara
Situasi wawancara akan mempengaruhi derajat keumuman
informasi yang diperoleh dari responden/ informan. Semakin
formal, maka semakin tinggi derajat keumuman informasi.
Berdasarkan derajat keumuman, informasi yang terdapat
dalam masyarakat dapat terbagi dalam empat jenis: 24,25
40
kabar.
Informasi kepercayaan, yaitu informasi yang diberikan
atas dasar kepercayaan, misalnya tentang konflik di desa.
Jika peneliti memperoleh informasi ini, maka ia harus
eksklusif tersebut.
Informasi pribadi, yaitu rahasia pribadi yang sangat
jarang
dibicarakan.
Peneliti
harus
memperlakukan
terbuka.
Biarkan mereka bicara. Ketika responden/ informan
berbicara panjang lebar tentang hal-hal yang tidak
bersangkut paut dengan topik penelitian, peneliti perlu
berusaha untuk tidak memotongnya, apalagi pada
wawancara pendahuluan. Mereka dapat diarahkan dengan
cara, misalnya peneliti berhenti manggut-manggut, atau
mengalihkan topik pembicaraan pada waktu jeda bicara.
Sebaliknya, ketika responden/ informan mulai berbicara
41
tentang
hal
yang
penting
bagi
studi,
biarkan
rincian pengalaman
Meminta penjelasan lanjut mengenai ucapan responden/
informan
konfirmasi
Mintalah responden atau informan untuk menyajikan
5) Cek silang
Cek silang penting untuk memastikan ketepatan data dengan
menerapkan
teknik
triangulasi.
Caranya
dengan
42
pada
suatu
permasalahan
tertentu.
FGD
juga
43
ketidakbenaran
anggota,
kejadian,
pemanjangan
pemeriksaan
jejak,
refleksivitas
keterlibatan
deskripsi
yang
penelitian,
di
pemeriksaan
lapangan,kolaborasi,
banyak
dan
berisi,dan
wawancararekan.
1. Triangulasi
Triangulasi artinya menggunakan berbagai pendekatan dalam
melakukan penelitian.Artinya, dalam penelitian kualitatif, peneliti
dapat menggunakan berbagai sumber data, teori,metode dan
investigator agar informasi yang disajikan konsisten. Oleh karena
itu, untuk memahamidan mencari jawaban atas pertanyaan
penelitian, peneliti dapat mengunakan lebih dari satu teori,lebih
dari satu metode (wawancara, observasi dan analisis dokumen).12
Triangulasi ini dilakukan untuk menurunkan risiko dari adanya
asosiasi dan bias sistematik karena metode tertentu dan
memungkinkan penilaian yang lebih baik dari penjelasan umum
yang seseorang kembangkan.15
2. Pembuktian ketidakbenaran kejadian
Prosedur ini dilakukan dengan cara mencari tema dan kategori
yang
konsisten
danmenerapkan
proses
tertentu
untuk
44
waktu
yang
cukup
lama
di
tempat
45
dilakukan
dengan cara
peneliti
46
47
(relationship
&
personal
feeling).
Yang
perlu
48
sebagai instrumen).
Fokuskan perhatian
pada
detail
kejadian/peristiwa,
lain.
Fokuskan pada apa yang terjadi, dimana, siapa yang
49
didesain
untuk
mengumpulkan
informasi
melalui
wawancara:
1) Pertanyaan
deskriptif
(mengeksplorasi
tempat
dan
persamaan
dan
perbedaanmisal:
apa
yang
Oleh
karena
itu,
ketika
data
mulai
terkumpul
dari
50
misalnya
jabatan
responden.
Transkrip
hasil
untuk
memudahkan
pengkodeandan
pengklasifikasian.
Data dari observasi dan arsip biasanya berupa catatan
(catatan di lapangan). Prosesnya tidak berbeda jauh dengan
data hasil wawancara.Catatan di lapangan selama observasi
dapat diorganisir ke dalam form dengan judul tertentu,
misalnya: tanggal, jam, peristiwa, paserta, deskripsi peristiwa,
dimana terjadinya, bagaimana terjadi, apa yang dikatakan,
serta opini dan perasaan peneliti. Sementara itu, data dari
51
sesuai
dikembangkan
dengan
kerangka
sebelumnya.
Dengan
teoritis
yang
cara
ini,
Pengkodean terbuka
Merupakan langkah pertama pemberian kode, peneliti
menganalisis dan menentukan berbagai kategori tema.
Pengkodean aksial
Peneliti menganalisis keterkaitan satu tema dengan tema
lainnya: sebab dan akibat, kondisi dan interaksi, strategi
wawancara
dan
dimasukkan
ke
dalamfolderkhusus
52
dicari
maknanya/diinterpretasi.
Dalam
teori
tersebut.
Perlu
diingat
bahwa
dalam
istilahistilah
asli
yang
53
54
bagi
pengembangan
ilmu
atau
pelaksanaan
bagian
ini
peneliti
perlu
menjelaskan
bahwa
etnometodologis,
atau
kritik
seni
theory,
interaktif,
ekologis,
partisipatoris,
55
b. Kehadiran Peneliti
Dalam bagian ini perlu disebutkan bahwa peneliti bertindak
sebagai instrumen sekaligus pengumpul data. Instrumen
selain manusia dapat pula digunakan, tetapi fungsinya
terbatas sebagai pendukung tugas peneliti sebagai instrumen.
Oleh karena itu, kehadiran peneliti di lapangan untuk
penelitian kualitatif mutlak diperlukan. Kehadiran peneliti
ini harus dilukiskan secara eksplisit dalam laopran
penelitian. Perlu dijelaskan apakah peran peneliti sebagai
partisipan penuh, pengamat partisipan, atau pengamat
penuh. Di samping itu perlu disebutkan apakah kehadiran
peneliti diketahui statusnya sebagai peneliti oleh subjek atau
informan. 16
c. Lokasi Penelitian
Uraian lokasi penelitian diisi dengan identifikasi
karakteristik lokasi dan alasan memilih lokasi serta
bagaimana peneliti memasuki lokasi tersebut. Lokasi
hendaknya diuraikan secara jelas, misalnya letak geografis,
bangunan fisik (jika perlu disertakan peta lokasi), struktur
organisasi, program, dan suasana sehari-hari. Pemilihan
lokasi harus didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan
kemenarikan, keunikan, dan kesesuaian dengan topik yang
dipilih. Dengan pemilihan lokasi ini, peneliti diharapkan
menemukan hal-hal yang bermakna dan baru. Peneliti
kurang tepat jika megutarakan alasan-alasan seperti dekat
dengan rumah peneliti, peneliti pernah bekerja di situ, atau
peneliti telah mengenal orang-orang kunci. 16
d. Sumber Data
56
57
dengan
mengunakan
teknik-teknik
ditransfer
ke
latar
lain
(transferrability),
58
dikonfirmasikan
kepada
sumbernya
(confirmability) . 16
h. Tahap-tahap Penelitian
Bagian ini menguraikan proses pelaksanaan penelitian mulai
dari
penelitian
pendahuluan,
pengembangan
desain,
7. Daftar Rujukan
Bahan pustaka yang dimasukkan dalam daftar rujukan harus sudah
disebutkan dalam teks. Artinya, bahan pustaka yang hanya
digunakan sebagai bahan bacaan tetapi tidak dirujuk dalam teks
tidak dimasukkan dalam daftar rujukan. Sebaliknya, semua bahan
pustaka yang disebutkan dalam skripsi, tesis, dan disertasi harus
dicantumkan dalam daftar rujukan.
59
60
ini
diharapkan
dapat
bermanfaat
bagi
61
A. Pendekatan penelitian
Metode kualitatif dalam bentuk studi kasus.
B. Subjek Penelitian
1. Karakteristik Subjek
Subjek adalah pria yang terpapar virus HIV.
2. Jumlah Subjek
Penelitian ini berjumlah satu orang atau individu yang terpapar virus HIV.
C. Tahap-tahap Penelitian
1. Tahap Persiapan Penelitian : Peneliti membuat pedoman wawancara yang
disusun berdasarkan beberapa teori-teori yang relevan dengan masalah.
2. Tahap Pelaksanaan Penelitian : Dalam penelitian ini, peneliti bertemu
langsung dengan subjek yang bersangkutan untuk menanyakan perihal
subjek yang sekiranya bersedia diwawancarai.
D. Teknik Pengumpulan Data
Wawancara dan observasi.
E. Alat Bantu Pengumpul Data
Pedoman Wawancara, pedoman observasi, alat perekam, dan alat tulis
F. Keakuratan Penelitian
1. Triangulasi Data
Peneliti menggunakan berbagai sumber data seperti dokumen hasil
wawancara dan hasil observasi dari subjek dan significant other
2. Triangulasi Pengamat
Dosen pembimbing bertindak sebagai pengamat (expert judgement) yang
memberikan masukan terhadap hasil pengumpulan data.
3. Triangulasi Teori
62