Di samping faktor yang memengaruhi validitas internal, ada pula bebe rapa faktor
yang mengurangi validitas eksternal, sehingga mengganggu hasil penelitian. Dalam
hal ini ada dua isu yang perlu mendapat perhatian peneliti, yaitu:
1) Efek reaktif dan interaktif pengetesan (testing). Memberikan pretest pada awal
penelitian akan dapat menambah atau mengurangi kesensitifan atau
keresponsifan subjek (responden) eksperimen. Efek perlakuan (treatment)
tidaklah utuh sebagaimana yang dinyatakan oleh selisih skor posttest dan
pretest. Apabila pada kondisi lain tidak diberikan pretest, maka hasilnya
tidaklah sama dengan apabila diberikan pretest. Perbedaan terjadi karena
mereka mengetahui tujuan eksperimen dan bukan sematamata oleh perlakuan.
2) Efek interaktif dari seleksi yang kurang tepat. Apabila sampel yang diambil
tidak mewakili populasi yang luas, maka sangat sukar untuk
menggeneralisasikan penemuan yang didapat pada populasi karena
kecondongan (bias) dalam seleksi.
3) Efek reaktif dari pengaturan eksperimen. Pengaturan yang kurang tepat dalam
hal observasi atau dalam menggunakan alatalat dalam pengetesan akan
membatasi generalisasi hasil penelitian pada subjek yang tidak termasuk
dalam eksperimen, sebab kelemahan tersebut akan mendatangkan pengaruh
yang kuat. Peneliti tidak dapat menyatakan dengan tegas apakah akibat yang
terjadi sebagai akibat hasil perlakuan ataukah karena pengetahuan yang
kurang tepat.
Di samping hal di atas, perlu pula diperhatikan bahwa kalau perlakuan yang
digunakan lebih dari satu, maka di antara perlakuan itu terjadi “campur tangan”.
Perlakuan yang lebih dahulu dalam urutan memengaruhi efek perlakuan berikutnya.
Perlu pula diperhatikan bahwa kondisi eksperimen yang sangat artifisial seperti di
laboratorium tidaklah selalu cocok digeneralisasikan kepada kehidupan riil yang
sebenarnya (real life setting) sebab situasi yang sangat berbeda