Anda di halaman 1dari 7

PENELITIAN KUANTITATIF DAN ETIKA

PENELITIAN
Pengertian Metode Penelitian Kuantitatif
- Metode penelitian kuantitatif merupakan salah satu jenis penelitian yang spesifikasinya adalah
sistematis, terencana, dan terstruktur dengan jelas sejak awal hingga pembuatan desain
penelitiannya.
- Menurut Sugiyono, metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian
yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau
sampel tertentu.
- Metode kuantitatif sering juga dinamakan metode tradisonal, karena metode ini sudah cukup
lama digunakan
- Metode ini disebut metode kuantitatif karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis
menggunakan statistik.
Beberapa metode penelitian kuantitatif yang cukup sering digunakan adalah survei dan
eksperimen
1. Metode Survei
Metode survei adalah metode penelitian yang menggunakan kuesioner sebagai instrumen utama
untuk mengumpulkan data. Desainnya sederhana, prosesnya cepat tetapi bila dilakukan
sembrono, temuan survei ini cenderung superficial ( dangkal ) meskipun dalam analisisnya
peneliti menggunakan statistik yang rumit.
Penenlitian survei dengan kuesioner ini memerlukan responden dalam jumlah yang cukup agar
validitas temuan bisa dicapai dengan baik. Hal ini wajar, sebab apa yang digali dari kuesioner itu
cenderung informasi umum tentang fakta atau opini yang diberikan oleh responden. Karena
informasi bersifat umum dan (cenderung) dangkal maka diperlukan responden dalam jumlah
cukup agar “pola” yang menggambarkan objek yang diteliti dapat dijelaskan dengan baik.
kesalahan yang sering dibuat oleh peneliti dalam penelitian survei ini adalah terletak pada
analisis data.
Beberapa tema penelitian dengan menggunakan metode survei adalah sebagai berikut :
a. Servei tentang alokasi anggaran untuk pengembangan pegawai disemua perguruan tinggi
negeri
b. Survei tentang kualitas pelayanan dan kepuasaan pelanggan di Bank XY
c. Analisis terhadap potensi penenrimaan calon konsumen terhadap produk baru yang akan
diluncurkan
d. Jajak pendapat masyarakat terhadap metode baru dalam hal penetapan Pajak Pembangunan

2. Metode Eksperimen
Metode Eksperimen adalah metode penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan hubungan sebab-
akibat (kausalitas) antara satu variabel dengan lainnya (variabel X dan Variable Y). Selain itu juga
metode eksperimen bertujuan untuk menjelaskan dan memprediksi gerak atau arah kecenderungan
suatu variable di masa depan.
Seperti metode-metode lain, metode eksperimen ini mempunyai banyak variasi. Berikut ini
beberapa contoh variasi (model) metode eksperimen. Sebagai catatan :
O : adalah observasi
X : adalah variabel independen
R : kelompok subjek yang dibagi secara random
EG : experimental group
CG : control group
Kesalahan dalam Metode Eksperimen , hal-hal yang mempengaruhi validitas internal dan
eksternal dalam penelitian eksperimen , disebut “Extraneous Variables” adalah variable selain
variabel-variable utama yang teliti, yang mempengaruhi hasil akhir penelitian (kesimpulan) jika
tidak dikontrol. Dimana ada 10tipe variable extrane-ous, yaitu ;
1. History
Pada penelitian yang membutuhkan waktu relatif lama, ada kemungkinan terjadi hal-hal yang
mempengaruhi proses penelitian itu sehingga asli akhir penelitian tidak sepenuhnya di pengaruhi
oleh (treatment) perlakuan, tetapi oleh hal-hal lain.
2. Maturation
Pada saat penelitian berlangsung, ada kemungkinan para subjek yang diteliti mengalami
“pedewasaan”.
3. Testing
Dalam studi eksperimen yang menggunakan pretest dan potest, ada kemungkinan subjek menjadi
lebih tahu tentang test (terutama postest), atau menjadi test wise.
Maka, kalaupun ada kenaikan nilai test (post > pre). Hal ini mungkin lantaran subjek menjadi
lebih pintar alias test wise. Bisa juga terjadi kualitas pre test tidak sama dengan kualitas post test.
Misalnya post test lebih mudah dari pada pre test, maka wajar hasil post test lebih baik daripada
hasil pre test-nya (lihat juga ―instrumentation).
4. Istrumentation. Ini berhubungan dengan kualitas instrumen penelitian. Jika misalnya,  pretest
 pretest dibuat sangat sulit (tingkat (tingkat kesukarannya kesukarannya tinggi), tinggi), sedangkan
sedangkan postest postest dibuat dengan tingkat kesukaran lebih rendah (mungkin karena
ketidaksengajaan) maka Jika  pun hasil post  pun hasil post > pre, hal ini > pre, hal ini bukan dari
hasil bukan dari hasil treatment, tetapi treatment, tetapi dari kesalahan instrumen dari kesalahan
instrumen itu. Demikian pula bila kita telah menggunakan jenis instrumen.
5. Statistical regression. Ini berhubungan dengan perhitungan statistik.
6. Differential selection. Dalam studi eksperimen yang membandingkan dua kelompok (kelompok
A dan B), peneliti harus “mengatur” sedemikian rupa sehingga kelompok A sama dengan
kelompok B sehingga perbandingan bisa dilakukan secara baik. Tetapi kadang-kadang karena satu
dan lain hal, yang masuk ke kelompok A, misalnya, ratarata lebih baik daripada yang dikelompok
B. Maka, ketika dua kelompok ini dibandingkan di akhir penelitian, jelas sekali kelompok A lebih
baik dari kelompok B. Ini bukan karena treatment, tetapi karena kesalahan pengelompokan.
7. Experimental mortality. Ini berhubungan dengan tingkat drop out subjek penelitian. Jika satu
per satu subjek mengundurkan diri dari penelitian, lama-lama peneliti akan kekurangan subjek
untuk diteliti. Mungkin secara kuantitas jumlahnya masih cukup. Tetapi bila profile subjek
berubah drastis (kelompok tertentu masih banyak, kelompok lain sebagai kelompok pembanding
katakanlah tinggal satu orang), penelitian praktis tidak mungkin dilanjutkan.
8. Selection-maturation interaction. Ini sama dengan nomor enam, tetapi satu kelompok menjalani
(pendewasaan‖)yang lebih cepat daripada kelompok lainnya.
9. The John Henry Effect. Ini terjadi ketika kelompok kontrol (tidak diberi treatment)  berperilaku
 berperilaku lebih giat, lebih rajin, dan sebagainya, sebagainya, daripada daripada kelompok
kelompok eksperimen eksperimen (kelompok yang diberi treatment). Hal ini mungkin terjadi
karena, misalnya, kelompok karena, misalnya, kelompok kontrol merasa bahwa nantinya mereka
akan “kalah” dibandingkan dengan kelompok eksperimen. Perasaan “kalah” semacam ini bisa
memacu kelompok kontrol belajar dan  bekerja  bekerja lebih giat dari biasanya, biasanya,
katakanlah katakanlah untuk membuktikan membuktikan bahwa mereka sama  baiknya dengan
kelompo  baiknya dengan kelompok eksperimen.
10. Experimental Treatment Diffusion. Ini terjadi ketika kelompok kontrol “belajar” dari
kelompok eksperimen, baik sengaja maupun tidak, Jadi, terjadi “perembesan”  pembelajaran dari
kelompok eksperimen ke kelompok kontrol.
ETIKA PENELITIAN
DEFINISI ETIKA
Etika adalah norma atau standart prilakuyang memandu pilihan moral mengenaiperilaku kita dan
hubungan kita denganorang lain.
Tujuannya adalah agar tidak seorangpunyang tersakiti atau menderita sebagaikonsekuensi
daripada kegiatan penelitian.

DEFINISI PENELITIAN
Penelitian adalah suatu prosespenjelajahan / penemuan. Dalambanyak hal, proses dan
metodologimencari pengetahuan adalah sebagaihasil yang nyata dari pencarian dantemuan
tersebut
• Jadi dapat disimpulkan bahwa etika penelitianadalah suatu ukuran dari tingkah laku
danperbuatan yang harus dilakukan/diikuti olehseseorang peneliti dalam memperoleh data-
datapenelitiannya yang disesuaikan dengan adatistiadat masyarakat ditempat ia meneliti
KODE DAN KEBIJAKAN ETIKA PENELITIAN

• Kejujuran
Upaya untuk kejujuran dalam semua komunikasi ilmiah. Jujur laporan data, hasil, metode dan
prosedur, dan status publikasi. Jangan mengarang, memalsukan, atau menggambarkan
data. Jangan menipu rekan, pemberian lembaga, atau masyarakat.
• Obyektifitas
Upayakan untuk menghindari bias dalam rancangan percobaan,analisis data, interpretasi data, peer
review, keputusan personil, hibah menulis, kesaksian ahli, dan aspek lain penelitian di
manaobjektifitas yang diharapkan atau diperlukan. “menghindari atau meminimalkan bias atau
penipuan diri sendiri. “mengungkapkan informasi pribadi atau kepentingan keuangan yang dapat
mempengaruhi penelitian.
• Integritas
Anda menepati janji dan perjanjian& bertindak denganketulusan& memperjuangkan konsistensi
pemikiran dantindakan

Anda mungkin juga menyukai