Anda di halaman 1dari 19

Sejarah dan

Perkembangan
Akuntansi, Pendekatan
Untuk Perumusan Teori
Akuntansi
Anggota Kelompok :
Ketut Sukarte (2018017065)
Sunu Ariyant (2019017049)
Maria Hermina Vivin W (2019017063)

Sumber: Ahmed Riabi-Belkaoui dan Rubrik


Ekonomi
Sejarah Awal Akuntansi

Berbagai percobaan telah dilakukan untuk menyatakan lokasi dan waktu dari lahirnya system
pencatatan berpasangan yang telah menghasilkan berbagai scenario-skenario. Kebanyakan tersebut
mengakui adanya kehadiran suatu bentuk pelaksanaan pencatatan disebagain besar kebudayaan sekjak
sekitar 3.000 tahun sebelum masehi. Termasuk didalamnya kebudayaan Chaldean-Babilonia yang
menemukan pemerintahan terorganisasi pertama didunia. Termasuk juga beberapa tulisan tertua. Dan
catatan catatan usaha terua yang masih dapat diselamatkan, kebudayaan mesir, dimana para juru tulis
menjadi titik pusat dimana keseluruhan mesin pembedaharaan dan bagian bagian lainnya berputar.
Kebudayaan cina dimana akuntansi pemerintahannya memainkan yang vital dan rumit pada masa dinasti
chao (1122-256 SM), kebudayaan Yunani dimana Zenon seorang manajer dari wilayah apoluntus yang luas
memperkenalakan di tahun 256 SM sebuah system akuntansi pertanggung jawaban yang terperinci.
Sejarah Awal Akuntansi

Secara alamiah bahwa penemuan pertama akuntansi adalah para


pedagang dari Bangsa Arabia, Bangsa Mesir yang selama beberapa abad
menguasai perdagangan dunia. Ketika kekaisaran barat diserang oleh bangsa
Barbar. Kemudian Lombard memperkenalkan metode pencatatan akun,
dengan cara berpasangan yang saat sekarang memperoleh nama pembukuan
italia. Buku pertama tentang pembukuan berpasangan muncul pada tahun
1340 oleh Massari dari Genoa. Pencapaian besar pedagang italia, diantara
tahun 1250 dan 1400. Menggabungkan elemen- elemen menjadi suatu sistem
klasifikasi yang terintegrasi dimana lacinya disebut akun dan semua transaksi
dimasukan dengan prinsip pasangan.
Kontribusi Luca Pacioli

Pada tahun 1494, seorang rahib Franciscan mempublikasikan


buku Summa de Arithmetica Geomeria, Propotioni et
Proportionalita , yang didalamnya mencakup pembukuan
berpasangan. Risalahnya merefleksikan praktik yang terjadi di
Venesia pada saat itu, yang dikenal dengan “Metode Venesia atau
Metode Italia”. . Ia menyatakan bahwa tujuan pembukuan adalah untuk
memberikan informasi yang tidak tertuda kepada para pedagang
mengenai keadaan aktiva dan utang utangnya . debit (adebeo) dan
kredit (kredito) digunakan dalam pencatatan untuk memastikan sebuah
pencatatan berpasangan. Ia berkata seluruh pencatatan harus
berpasangan yaitu, jika anda membuat seorang kreditor, maka anda
harus membuat seorang debitor.
Perkembangan
Pembukuan
Metode Berpasangan
italia menyebar ke seluruh Eropa
pada abad ke
16 dan 17 memiliki karakteristik dan perkembangan
baru menjadi model pembukuan berpasangan. Chusing
menggambarkan secara garis besar rangkaian tahap-
tahap perkembangan sebagai berikut:

1.Sekitar abad ke 16 terjadi beberapa perubahan


didalam teknik Teknik pembukuan.
2.Pada abad ke 16 dan 17 terjadi evaluasi pada praktek
laporan keuangan periodik sekaligus merasionalkan
debet dan kredit
3.Penerapan dari system pencatatan berpasangan juga
diperluas ke jenis-jenis organisasi yang lain menurut
peragallor.
5. Pada abad ke 17 juga mencatat terjadinya penggunaan akun-akun persediaan
yang terpisah untuk jenis barang yang berbeda menurut Yamey.
6. Dimulai dengan East India Compeny diabad ke 17 dan selanjutnya diikuti dengan
perkembangan dari perusahaan tadi seiring dengan revolusi industry.
7. Metode metode untuk pencatatan aktiva tetap mengalami evaluasi pada abad ke 18.
8. Sampai dengan awal abad ke 19 depresiasi untuk aktiva tetap hanya diperhitungkan pada
barang dagangan yang tidak terjual akuntansi biaya muncul diabad ke 19 sebagai sebuah
hasil dari revolusi industry.
9. Perkembangan teknik akuntansi untuk pembayaran dimuka dan akrual memungkinkan
dilakukannya komputasi periodik

10.Perkembangan laporan dana terjadi pada paruh kedua abad 19 dan 20.
Perkembangan Prinsip-Prinsip Akuntansi
di Amerika Serikat

Tahap Kontribusi Manajemen (1900-1933)


Pengaruh manajemen dalam pembentukan prinsip akuntansi muncul dari
meningkatnya jumlah pemegang saham dan peranan ekonomik yang dominan
dimainkan oleh korporasi industri setelah 1900. intervensi manajemen dicirikan
oleh penyelesaian-penyelesaian yang bersifat ad-hoc terhadap masalah mendesak
dan kontroversial.

Tahap Kontribusi Institusi (1933-1959)


Tahap ini ditandai dengan adanya pembuatan dan peningkatan peranan institusi
didalam pengembangan prinsip-prinsip akuntansi hal ini meliputi pendirian
Securities and Exchange Commission (SEC); persetujuan “prinsip-prinsip umum”
oleh AIA; dan peran baru Commite on Accounting Procedures.
Tahap Kontribusi Profesional (1959-1973)
Ketidakpuasan terhadap CAP diungkapkan oleh presiden waktu itu. Alvin R.
Jennings, dengan pernyataan mengenai seberapa sukseskah kita dalam
mempersempit area-area yang memiliki perbedaan dan ketidakkonsistenan
didalam pembuatan dan penyajian dari informasi keuangan.

Tahap Politasi (1973-sekarang).


Keterbatasan asosiasi atau institusi profesional dan manajemen dalam
merumuskan teori akuntansi mendorong diadopsinya pendekatan yang lebih
deduktif dan politisasi proses penetapan standar. Pada fase ini selain dari
profesional dan manajemen terlibat pemerintah juga melakukan tekanan dalam
penyusunan standar akuntansi.
Beberapa hal yang direkomendasikan untuk
meningkatkan akuntabilitas korporat pada fase politisasi
Kongres harus lebih sungguh-sungguh memperhatikan
kekeliruan praktek akuntansi.
Kongres harus menetapkan tujuan yang komprehensif bagi
pemerintah untuk memandu departemen dan perusahaan.
Pemerintah harus menetapkan standar akuntansi keuangan
bagi korporasi yang dimiliki publik atau swasta komersil
Akuntansi dan
Kapitalisme
Oleh beberapa ahli ekonomi mengatakan bahwa
sistem pembukuan berpasangan merupakan sesuatu
yang vital bagi perkembangan dan evolusi kapitalisme.
Empat alasan mengapa akuntansi begitu penting
bagi kapitalisme.
1.Pembukuan berpasangan menyumbangkan
sikap baru dalam kehidupan ekonomi.
2.Sirit akuisisi dibantu dan didorong oleh perbaikan
kalkulasi ekonomi.
3.Rasionalisme ditingkatkan oleh organisasi
yang sistematik.
4.Sistem pembukuan berpasangan
memisahkan kepemilikan dan manajemen
sehingga menumbuhkembangakan perusahaan
patungan yang besar.
PENDEKATAN PERUMUSAN
TEORI AKUNTANSI

Belkaoui merumuskan berbagai pendekatan dalam perumusan teori akuntansi


sebagai berikut:
1.Pendekatan nonteoritis, meliputi : Pendekatan pragmatic Pendekatan
otoritas/kekuasaan
2.Pendekatan teoretis, meliputi :Pendekatan deduktif, Pendekatan induktif,
Pendekatan etik, Pendekatan sosiologis, Pendekatan ekonomi, Pendekatan elektik
3.Pendekatan lainnya, meliputi : Pendekatan peristiwa, Pendekatan perilaku,
Pendekatan prediktif dan positif, Pendekatan regulatori.
Pendekatan Non
Pendekatan Teoritis
Nonteoritis adalah suatu pendekatan pragmatis atau praktis dan
pendekatan kekuasaan.
Pendekatan Pragmatis terdiri atas penyusunan suatu teori yang ditandai oleh
kesamaannya dengan praktik dunia nyata yang berguna memberikan solusi yang
sifatnya praktik.
Pendekatan Otoritas, Pendekatan ini biasanya digunakan oleh badan-badan yang
memiliki otoritas dalam merumuskan teori-teori sesuai dengan bidang dan
kewenangannya. Pendekatan otoritas memiliki keunggulan dan kelemahan.
Keuanggulannya adalah apabila standar yang dihasilkan dapat diterima secara umum,
maka standar tersebut telah teruji validitasnya. Kelemahannya adalah pendekatan ini
belum memenuhi kaidah-kaidah ilmiah, standar tersebut dianut karena sederhana,
mudah diterapkan dan berguna serta cenderung tidak universal karena disusun
berdasarkan kondisi tertentu dan kepentingan praktik semata.
Pendekatan Teoritis
Pendekatan Deduktif
Pendekatan deduktif merupakan pendekatan yang menggunakan logika bermula
dari hal-hal yang bersifat umum dan secara khusus dapat ditarik kesimpulannya.
Diterapkan dalam akuntansi, pendekatan deduktif dimulai dengan dalil akuntansi
dasar atau premis dan dilanjutkan dengan menurunkan prinsip-prinsip akuntansi
melalui cara-cara logis yang dipakai sebagai pedoman dan dasar bagi
pengembangan teknik-teknik akuntansi.

Pendekatan Induktif
Pendekatan induktif dalam penyusunan dari suatu teori diawali dengan observasi
dan pengukuran serta berlanjut pada kesimpulan umum. Penerapannya dalam
akuntansi, pendekatan induktif diawali dengan observasi mengenai informasi
keuangan dari perusahaan bisnis dan dilanjutkan dengan menyusun generalisasi
dan prinsip-prinsip akuntansi dari observasi tersebut berdasarkan kepada
hubungan yang berulang kembali.
Pendekatan Etis
Etis disebut juga etika, berkaitan dengan moral dan perilaku baik dan
buruk. Pendekatan etis dalam perumusan teori akuntansi harus ditekankan
pada konsep kewajaran, kejujuran, keadilan, dan kebenaran.

Pendekatan Sosiologis
Pendekatan sosiologis menekankan pada aspek kesejahteraan masyarakat.
Perumusan teori akuntansi, penetapan prinsip dan standar-standar
akuntansi yang dipilih harus dapat mengungkapkan dampak sosial dalam
kehidupan masyarakat.
Pendekatan Ekonomi
Pendekatan ini menekankan bahwa dalam perumusan teori akuntansi, indikator-
indikator makro ekonomi seperti inflasi harus dipertimbangkan yang dapat
memberikan kesejahteraan ekonomi secara keseluruhan.

Pendekatan Elektik
Elektik artinya memilih di antara berbagai macam kombinasi pendekatan yang
cocok dan sesuai dengan standar yang bersangkutan, di mana pendekatan yang
terbaik dan yang paling relevan dengan kegunaannyalah yang akan dipakai.
Pendekatan Lainnya

Pendekatan Peristiwa
Pendekatan ini menekankan agar akuntansi dapat menyediakan informasi tentang peristiwa-
peristiwa ekonomi yang berguna untuk berbagai kepentingan. Akuntansi harus menyajikan
data tentang peristiwa akuntansi secara terperinci untuk memenuhi berbagai kepentingan
dalam membantu model proses pengambilan keputusan.

Pendekatan Perilaku
Pendekatan ini menekankan pada perilaku atau kriteria ilmu perilaku. Sasaran pendekatan ini
sama dengan sasaran yang ingin dicapai dalam ilmu perilaku. Sasaran ilmu perilaku adalah
menjelaskan, memahami, dan meramalkan tentang perilaku manusia untuk dijadikan acuan
umum bagi observasi selanjutnya.
Pendekatan Prediktif dan Positif
Pendekatan ini menekankan bahwa akuntansi harus
memiliki kemampuan untuk meramalkan dan
memproyeksikan fakta-fakta akuntansi terhadap
peristiwa yang akan terjadi di masa yang akan datang
dengan metode yang sesuai dan berguna bagi
pemakai informasi.

Pendekatan Regulatori
Regulasi adalah sejumlah perangkat peraturan
perundang-undangan yang dirancang dan
diberlakukan terutama untuk kepentingan operasi
atau kegiatan industri tertentu.
Kesimpulan

Evolusi historis dari akuntansi akan memberikan petunjuk dan


penjelasan mengenai sebagian besar kejadian-kejadian penting
yang membentuk kemunculan dari pembukuan pencatatan
berpasangan dan perkembangan dari akuntansi modern. Hal
ini meningkatkan kemamupuan orang yang berminat terhadap
disiplin ilmu akuntansi dalam membuat pertimbangan dengan
dasar yang lebih luas dan berdasarkan informasi.
Thank
You!

Anda mungkin juga menyukai