Anda di halaman 1dari 3

Field Note (Catatan Lapangan)

27SEP
Dalam penelitian ini catatan penelitian sangat berguna bagi peneliti sebagai alat perantara yang peneliti
lihat, dengar, rasakan dalam rangka pengumpulan data. Catatan lapangan disusun setelah observasi dan
sesudah mengadakan interview dengan subyek penelitian. Hal ini interview dengan subyek penelitian.
Hal ini untuk memudahkan penggarapan laporan karena data yang didapat akan mudah dilupakan oleh
peneliti.
Oleh karena itu, catatan lapangan dapat digunakan sebagai jantung penelitian kualitatif karena suatu teori
harus didukung oleh data dan bahan dalam ingatan. Demikian juga dalam pembuatan laporan penelitian,
semuanya harus didukung data yang ada di lapangan dalam hal ini adalah catatan lapangan.Catatan
lapangan harus deskriptif, diberi tanggal dan waktu, dan dicatat dengan menyertakan inforrmasi dasar
seperti dimana informasi didapatkan, siapa yang hadir, setting fisik lingkungan, interaksi sosial, aktivitas
yang terjadi, dll.
Banister dkk. (1994) perhatikan saat membuat catatan observasi: (a) deskripsi konteks; (b) deskripsi
mengenai orang yang diteliti; (c) deskripsi tentang siapa yang melakuka observasi; (d) deskripsi
mengenai perilaku yang dilakukan orang yang diteliti; (e) interpretasi sementara penelitian pada kejadian
yang diamati;(f) pertimbangan alternative interpretasi lain; serta (g) eksplorasi perasaan dan penghayatan
peneliti terhadap kejadian yang diamati.

Bila relevan dan memungkinkan, catatan lapangan juga peru diisi kutipan-kutipanlangsung apa yang
dikatakan obyek yang diamati selama proses observasi atau wawancara berlangsung. Catatan lapangan
juga berisi perasaan peneliti, reaksi terhadap pengalaman yang dilalui, dan refleksimengenai makna
personal dan arti kejadian tersebut dari sisi peneliti (Patton, 1990).

Daftar Pustaka

Maleong, Lexy J., Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Pt. Remaja Rosdakarya, 2009
Poerwandari, E. Kristi, Pendekatan Kualitatif Untuk Penelitian Perilaku Manusia, Jakarta: LPSP3
UI, 2005
Suyanto, Bagong dan Sutinah, Metode Penelitian Sosial, Jakarta: Kencana, 2010
Bungin, Burhan, Analisis Data Penelitian Kualitatif, Jakarta: Pt. RajaGrafindo Persada, 2008
Pada dasarnya field notes berisi dua bagian. Pertama, bagian deskriptif yang
berisi gambaran tentang latar pengalaman, orang, tindakan dan pembicaraan. Bagian
inilah yang paling panjang yang berisi semua peristiwa dan pengalaman yang didengar
dan dilihat serta dicatat secara lengkap dan seobjektif mungkin (sangat rinci). Kedua,
bagian reflektif yang berisi kerangka berfikir dan pendapat peneliti, gagasan dan
kepeduliannya (Bogdan dan Biklen, 1982:84-89 dalam Moleong).

Sebagai seorang peneliti pemula penulis menganjurkan bahwa dalam


penulisan field notessebaiknya jangan menunda-nunda untuk mengerjakannya. Setelah
tiba di tempat tinggal (seusai wawancara atau observasiI) mulailah mencatat, ini
memudahkan anda untuk tidak melupakan kejadian-kejadian yang baru dialami. Sebisa
mungkin hindari godaan-godaan seperti misalnya anda diajak bersama teman pergi ke
suatu tempat atau bermain bersama. Carilah tempat yang sepi agar anda lebih
berkonsentrasi, jangan lupa siapkan alat tulis dan sebagainya.

Field notes yang telah dikumpulkan harus diubah menjadi sebuah tulisan
sehingga dapat dibaca, tidak hanya dapat memudahkan peneliti dalam menyusun
laporan hasil penelitian tetapi berguna juga untuk mengingat penelitian-penelitian yang
telah peneliti lakukan di waktu yang akan datang (mengaitkan hasil penelitiaan yang
satu dengan yang lain).

Mengubah Field notes menjadi sebuah karangan yang dapat dibaca oleh orang
lain, memerlukan metode tersendiri. Olahannya tersebut harus menjadi sebuah
deskripsi (telah penulis sebutkan sebelumnya). Contoh : hasil penelitian penulis di
Dusun Puntondo, Takalar Sulsel. Mengobservasi dan mendengarkan keterangan dari
masyarakat disana. Pada saat tertentu penulis mengobservasi aktivitas di Jerana
Karaengta (sebuah makam kuno yang disucikan oleh masyarakat setempat),
masyarakat membawa banyak jenis makanan ketika datang ke sana. Lalu penulis
mendengar dari informannya bahwa masyarakat yang datang di Jerana Karaengta
membawa banyak jenis makanan di waktu-waktu tertentu untuk melaksaknakan
upacara yang disucikan (sakralkan). Dari peristiwa (kejadian) yang telah
di observasi dan didengarkan tersebut penulis membuat sebuah catatan deskripsi
secara induktif dalam karangannya yaitu masyarakat membawa banyak jenis makanan
dalam upacara suci yang dilaksanakan di Jerana Karaengta.

Untuk memulai membuat sebuah field notes dalamfield work bagi seorang
peneliti pemula seperti penulis memang tidaklah mudah. Mengawali sesuatu yang
jarang atau bahkan tidak pernah kita kerjakan sebelumnya memang terasa asing bagi
kita, tak terkecuali oleh penulis. Berawal dari keberanian dengan sedikit ilmu dapat
membuat penulis menghasilkan sebuah field notesdari salah satu penelitiannya. Anda
pun mampu mencobanya!!

Referensi :
Koentjaraningrat (2002) Pengantar Ilmu Antropologi, Jakarta, PT Riene Citra.
Moleong (1995) Metode Penelitian Kualitatif, Bandung, PT Remaja Rosdakarya.

Anda mungkin juga menyukai