Anda di halaman 1dari 5

PEMBAHASAN

A. Pengertian Etnografi
Istilah etnografi berasal dari kata Yunani ethnos yang berarti orang dan
graphein yang berarti tulisan. Istilah itu kemudian diartikan sebagai jenis tulisan
yang menggunakan bahan-bahan dari penelitian lapangan untuk
menggambarkan kebudayaan manusia.Menurut Spradley (1980: 6-8)
kebudayaan merupakan seluruh pengetahuan yang dipelajari manusia dan
digunakan untuk menginterpretasi pengalaman dan membentuk tingkah laku,
dan etnografi merupakan penelitian yang membahas kebudayaan, baik yang
eksplisit maupun implisit.
Menurut Duranti (1997: 85), Etnografi adalah deskripsi tertulis mengenai
organisasi social, aktivitas social, symbol dan sumber material dan karakteristik
praktik interpretasi suatu kelompok manusia tertentu.

B. Jenis-Jenis Etnografi
Menurut Creswell (2008: 475).
1. Etnografi Realis
Etnografi realis merupakan pendekatan yang popular dikalangan
antropolog.Pendekatan ini berupaya menggambarkan situasi budaya para
partisipan secara obyektif berdasarkan informasi yang diperoleh langsung
dari para partisipan di lapangan penelitian dan dipaparkan dengan
menggunkan sudut pandang orang ketiga (third person point of view).
2. Studi Kasus
Objek yang biasanya diteliti dengan prosedur ini memiliki
karakteristik: kasus bias berbentuk individu tunggal, beberapa individu yang
terpisah dalam sebuah kelompok khusus, sebuah program, peristiwa-
peristiwa yang berhubungan erat, atau aktivitas-aktivitas. Jadi, dalam
konteks pendidikan kaus yang diteliti bias berbentuk “Kehidupan Seorang
Guru Teladan Nasional Sebagai Pendidik”.
3. Etnografi Kritis
Etnografi kritis merupakan pendekatan penelitian yang digunakan
untuk membantu dan memberdayakan kelompok masyarakatyang
termarjinalisasi.Etnografi kritis biasanya dilakukan oleh individu berpikiran
kritis yang melalui penelitiannya ingin memberikan bantuan melawan
ketidakadilan dan penindasan.

C. Karakteristik Pokok Etnografi


1. Tema-tema Bersifat Kultural
Etnografer pada umumnya meneliti tema-tema budaya yang diadopsi
dari bidang antropologi kultural.
2. Sebuah Kelompok
Partisipan yang diteliti biasanya terdiri dari beberapa ndividu yang
terikat oleh satu atau lebih unsur kebudayaan. Meskipun demikian,
etnografkhususnya studi kasusbisa juga diterapkan kepada seorang
individu (seperti seorang kepala sekolah, seorang penerjemah profesional,
dan lain-lain).
3. Kepemilikan Bersama Atas Pola Tingkah Laku, keyakinan dan Bahasa

1
Etnografer bertujuan menemukan pola-pola tingkah laku, keyakinan,
dan bahasa yang dimiliki atau diadopsi secara bersama-sama oleh
sekelompok individu dalam kurun waktu tertentu.
4. Penelitian Lapangan
Penelitan lapangan dalam konteks etnografi berarti peneliti
menjaring data di lokasi tempat partisipan dan pola-pola kultural yang diteliti
berada
5. Deskripsi, Tema-Tema, dan Interpretasi
Tujuan penelitian etnografi adalah menggambarkan dan
menganalisis budaya yang dimiliki bersama oleh sekelompok individu serta
membuat interpretasi tentang pola-pola yang terlihat maupun didengar
6. Konteks atau Latar
Dalam etnografikonteks berarti latar, situasi, atau lingkungan yang
menaungi kelompok individu yang ditelili. Konteks ini dibentuk oleh
berbagai unsur yang saling berhubungan, sepeiti sejarah, agama, politik,
ekonomi, dan lingkungan sekitar.
7. Refleksivitas Peneliti
Dalam etnografi, refleksivitas merujuk pada kesadaran dan
keterbukaan peneliti utuk membahas bagaimana dia dapat menjalankan
perannya sambil tetap menghargai dan menghormati lapangan dan para
partisipan.

D. Prosedur Penelitian Etnografi

Collecting ethnographic
data

Asking ethnographic Making an ethnographic


question record

Analyzing ethnographic
data

Selecting an
ethnographic project

Writing an ethnography

Gambar 2.1 Siklus Penelitian Etnografi (Spradley, 1990:29)


Penelitian etnografer berlangsung tidak secara linear, melainkan dalam
bentuk siklus. Berbagai tahapan, seperti pengumpulan data, analisis data, dan
interpretasi, dilakukan secara simultan dan tidak diulang-ulang. Menurut
Spradley (1980: 22-35) siklus penelitian etnografi mencakup enam langkah: (1)
pemilihan proyek etnografi, (2) pengajuan pertanyaan, (3) pengumpulan data,
(4) perekaman data, (5) analisis data, dan (6) penulisan laporan.

E. Hal-Hal yang Perlu Diperhatika Dalam Penelitian Etnografi


1. Mempersiapkan Instrumen

2
Dalam penelitian kualitatif, yang menjadi alat penelitian adalah
peneliti itu sendiri. Oleh karena itu, peneliti sebagai instrument juga harus
divalidasi seberapa jauh penelit kualitatif siap melakukan penelitian yang
selanjutnya terjun ke lapangan (Sugiyono, 2010: 222).
2. Teknik Pengumpulan Data dengan Observasi
Sanafiah Faisal dalam Sugiyono (2010: 226) mengklasifikasikan
observasi menjadi observasi berpartisipasi (participant observation),
observasi terus terang atau tersamar (overt observation dart covert
observation), dan observasi yang tak berstruktur (unstructured observation).
3. Menetapkan Seorang Informan
Menurut Spedley (1997: 35) Seorang informan adalah seorang
pembicara asli yang berbicara dengan mengulang kata-kata, frasa dan
kalimat dalam bahasa atau dialeknya sebagai model imitasi dan sumber
informasi. Informan merupakan pembicara asli (native speaker).
4. Pelaku/Subjek
Seorang pelakui adalah seseorang yang menjadi objek pengamatan
dalam suatu setting alam. Etnografer seringkali menggunakan pengamatan
terlibat sebagai suatu strategi untuk mendengarkan masyarakat dan
menyaksikan mereka dalam setting yang wajar. Dengan demikian, orang-
orang yang mempelajari menjadi pelaku dan pada saat yang sama menjadi
informan.
5. Enkulturasi Penuh
Enkulturasi merupakan proses alami dalam mempelajari suatu
budaya tertentu . Informan yang potensial tingkat enkulturasi mereka
bervariasi. Informan yang baik mengetahui budayanya yang baik. Semakin
terenkulturasi secara penuh, maka semakin baik informan itu Misalnya,
seseorang yang bekerja sebagai masinis selama dua puluh lima tahun
merupakan pilihan terbaik dibandingkan dengan seorang yang bekerja
selama dua tahun.
6. Mewawancarai Seorang Informan
Wawancara etnografis merupakan jenis peristiwa percakapan (speech
even) yang khusus. Setiap kebudayaan mempunyai banyak kesempatan
sosial yang terutama diidentifikasikan dengan jenis percakapan yang terjadi.
Menurut Spredly (1997: 71)
7. Membuat Catatan Etnografis
Dalam melakukan penelitian etnografi dengan pendekatan "Alur
Penelitian Maju Bertahap" adalah mulai mengumpulkan catatan penelitian.
8. Bahasa dan catatan Etnografis
Sebuah catatan etnografis meliputi catatan lapangan, alat perekam,
gambar, artefak, dan benda lain yang mendokumentasikan suasana budaya
yang dipelajari. Sebagaimanan diungkapkan oleh Frake (1964:1 11)

9. Jenis-Jenis Catatan Etnografi


Ada beberapa catatan lapangan yang berbeda yang akan menjadi
sebuah catatan etnografis. Masing-masing peneliti akan mengembangkan
suatu cara yang unik untuk menyusun sebuah arsip dan sebuah catatan
lapangan.
a. Laporan Ringkas
Semua catatan yang dilakukan selama wawancara aktual atau
observasi lapangan menunjukkan sebuah versi ringkas yang

3
sesungguhnya terjadi. Misalnya peneliti mengamati informan yang
sedang melakukan pekerjaannya, peneliti mencatat hal-hal yang
dilakuakn oleh seorang informan. Tentu saja catatan peneliti ini
merupakan pokok-pokoknya saja yang akan diperluas nanti setelah
melakukan pengamatan.
b. Laporan yang Diperluas
Setelah etnografer melakukan catatan lapangan ringkas, secepat
mungkin ia harus menuliskan secarai detail dan mengingat kembali
berbagai hal yang tidak tercatat secara cepat. Kata-kata dalam kalimat
kunci yang tercatat dapat berperan sebagai pengingat yang sangat
bermanfaat untuk membuat suatu laporan yang diperluas. Ketika
memperluas laporan, pembicara yang berbeda harus diidentifikasikan
dan statemen harfiah harus dimasukkan. Wawancara yang telah
direkam dengan alat perekam perlu dijabarkan secara penuh.
Penjabaran dan uraian dari catatan lapangan dan wawancara tersebut
itulah yang disebut laporan yang diperluas.
c. Jurnal Penelitian Lapangan
Etnografer perlu membuat jurna, jurnal tersebut berisi tentang
suatu catatan mengenai pengalaman, kekuatan-kekuatan, kesalahan,
kebingungan, terobosan-terobosan, dan berbagai pemasalahan yang
muncul selama penelitian lapangan. Jurnal ini meliputi berbagai reaksi
terhadap informan dan perasaan yang dirasakan peneliti terhadap
orang lain. Tiap jurnal sebaiknya diberi tanggal. Jurnal akan menjadi
sumber ketika etnografer mulai menuliskan studi itu, jurnal akan
menjadi sumber data yang sangat penting.
d. Analisis dan Irterpretasi
Data-data yang diperoleh malalui wawancara, catatan lapangan
dan telah dimasukkan dalam jurnal, dianalisis dan dan dijadikan dasar
untuk menginterpretasikan mengenai pandangan budaya yang
dipelajari.

F. Kelebihan dan Kekurangan Etnografi


Gall (2003:494-495) menemukan beberapa kelebihan dan kelemahan dari
penelitian etnografi.
1. Kelebihan
Secara singkat kelebihan pengunaan penelitian etnografi
dijelaskan di bawah ini, sebagai berikut:
a. Menghasilkan pemahaman yang mendalam. Karena yang dicari
dalam penelitian ini bukan hal yang tampak, melainkan yang
terkandung dalam hal yang nampak tersebut
b. Mendapatkan atau memperoleh data dari sumber utama yang
berarti memiliki tingkat falidasi yang tinggi.
c. Menghasilkan deskripsi yang kaya, penjelasan yang spesifik dan
rinci

4
d. Peneliti berinteraksi langsung dengan masyarakat sosial yang akan
diteliti.
e. Membantu kemampuan beinteraksi karena menuntut kemampuan
bersosialisasi dalam budaya yang ia coba untuk dijelaskan.

2. Kelemahan
Secara singkat kelemahan pengunaan penelitian etnografi
dijelaskan di bawah ini, sebagai berikut:
a. Perspektif pengkajian kemungkinan dipengaruhi oleh
kecenderungan budaya peneliti.
b. Membutuhkan jangka waktu yang panjang untuk mengumpulkan
data dan mengelola data.
c. Pengaruh budaya yang diteliti dapat mepengaruhi psikologis peneliti,
ketika peneliti kembali kebudaya asalnya.

Sumber:
https://www.scribd.com/document/350254296/Makalah-Penelitian-Etnografi

Anda mungkin juga menyukai