Anda di halaman 1dari 2

Diva Humaira Ardhini

1806220175
Filsafat Hukum B – Reguler

Resume Modern Trends in Analytical and Normative Jurisprudence

Modern Trends in Analytical and Normative Jurisprudence merupakan bagian


dari aliran positivisme yang dikembangkan oleh Hart dan Austin dari hasil penafsiran
ahli-ahli hukum modern yang sifatnya lebih luas dari penafsiran ahli-ahli zaman dulu.
Teori Modern Trends in Analytical and Normative Jurisprudence diawali oleh Nozick
dan Hohfeld. Nozick memperkuat pengertian dari minimal state dan individual anarchist,
yang mengemukakan bahwa apabila monopoli negara dilakukan di dalam wilayahnya
sendiir dan menghukum pihak lain yang melanggarnya, maka negara bermoral tersebut
membuktikan konsep minimal state terbukti sah dan tujuan anarkis terbukti salah.
Minimal state dapat dikatakan sah secara moral selamat proses peralihanya dilakukan
secara sah dan bermoral juga, di mana hal ini dilihat dari proses peradilannya. Sedangkan,
teori Hohfeld menyatakan bahwa penyelesaian permasalahan hukum dipersempit dengan
analisa mengenai hak dan kewajiban yang disertai dengan pengelompokkan hubungan-
hubungan hukum yang ada pada kasus yang diteliti.

Kemudian, terdapat pandangan yang dikemukakan oleh Raz mengenai tiga cara
menjawab permasalahan mengenai kealamian hukum, yaitu dengan cara linguistik, cara
pandang pengacara, dan cara pendekatan institusi.

1) Cara linguistik, berfokus pada legal condition, di mana semua pernyataan hukum
diatur oleh penggunaan kalimat dalam bentuk peraturan secara hukum.
2) Cara pandang pengacara, yaitu dengan mengaitkan hukum dengan konsiderasi
yang sesuai untuk pengadian guna memutuskan keputusan mereka.
3) Cara pendekatan institusi, yaitu dengan menyakikan analisa pusat institusi politik
yang seharusnya diterima dalam analisis hukum.

Dalam praktiknya, teori Raz ini mendapatkan kritik karena tidak menjelaskan
peraturan-peraturan yang bukan praktek dan tidak membedakan peraturan sosial dengan
peraturan karakter normatif.

Selain itu, terdapat pula John Rawls yang mengemukakan teori keadilan
berdasarkan konsep utilitarianisme yang menyatakan bahwa hukum memiliki tujuan
untuk berbagi manfaat terhadap semua orang, meskipun didasarkan pada manfaat hanya
sebagai cita-cita belaka. Teori keadilan menurut Rawls ini lebih berfokus pada
Diva Humaira Ardhini
1806220175
Filsafat Hukum B – Reguler

penggunaan suatu barang dengan maksimal dan adil, tanpa melupakan keunikan setiap
individu. Teori ini terdiri atas prinsip yang sama sebesar-besarnya dan juga prinsip
ketidaksamaa yang menyatakan bahwa kondisi sosial ekonomi harus diberikan aturan
sedemikian rupa sehingga memberikan keuntungan bagi golongan yang lemah.

Anda mungkin juga menyukai