1706977651
Filsafat Hukum – Kelas Reguler (B)
Review Materi:
Historical and Anthropological Jurisprudence
Tokoh pemikiran filsafat hukum historis asal Inggris adalah Sir Henry James Sumner
Maine. Ia melihat bahwa suatu masyarakat berkembang secara evolusioner, dimulai dari tipenya
yang tradisional yang dikonstruksikan sebagai satuan-satuan kehidupan yang berupa keluarga-
keluarga sedarah atau ikatan kerabat, ke tipe yang modern (bersifat sekular dan teritorial). Di
dalam ikatan kerabat, satuan kerabat dipimpin oleh seorang kepala suku dengan seorang laki-laki
(susunan patriarkial). Persoalan-persoalan yang sering muncul adalah bagaimana menjaga
keseimbangan antara para kepala suku yang masing-masing mempunyai kekuasaannya sendiri-
sendiri yang dilakukan berdasarkan norma-norma tradisional (hukum adat dan agama menjadi
satu). Ia juga merumuskan perkembangan tersebut sebagai perubahan dari status ke kontrak,
sebagai pencerminan perubahan dari ikatan tradisional ke arah kebebasan perorangan.
Maine juga memberikan pemikirannya mengenai pergerakan evolutif hukum. Ada lima
tahap laju perkembangan dan pembuatan hukum. Tahap pertama adalah hukum dibuat dalam
budaya yang sedemikian patriarkis dan mendasarkan dirinya pada perintah personal sang
penguasa. Tahap kedua adalah tahap di mana hukum dimonopoli oleh sekelompok aristokrat dan
elit masyarakat yang memiliki hak istimewa tertentu, yang disebutkan olehnya sebagai
customary law (hukum adat/kebiasaan). Tahap ketiga adalah tahap ketika customary law yang
ada coba dikodifikasikan karena konflik yang terjadi di antara beberapa masyarakat pelindung
hukum adat yang bersangkutan. Tahap keempat adalah tahap di mana hukum adat mulai ingin
dikontekstualisasikan dengan kondisi masyarakat dam zaman yang mulai berkembang, dengan
pertolongan fiksi hukum, prinsip kesamaan, dan lembaga legislasi. Tahap kelima adalah tahap
ketika ilmu hukum memegang peranan yang besar untuk membentuk hukum.