Anda di halaman 1dari 3

Nama: Helena Lena Witin

NPM: 1606834970

Kelas: Filsafat Hukum Reguler B

Rangkuman Nature of Jurisprudence

Berdasarkan ilmu filsafat hukum, jurisprudence yang dimaksud dari Bahasa latin yaitu
pengetauan hukum yang merupakan cabang ilmu yang memperlajari mengenai bagaimana
pemahaman dasar mengenai hukum, objek yang dibahas dalam Nature Of Jurisprudence
adalah ilmu hukum. Pembahasan tentang Nature of Jurisprudence salah satu tugas dari
Jurisprudence adalah menyediakan epistemology hukum, teori tersebut sebagai bentuk asli
dari pengetahuan dalam lingkup hukum. Kata Science erat kaitannya dengan “Natural
Science” atau ilmu alamiah, dimana dalam metode ilmiah para ilmuwan Menyusun suatu
hipotes atau suatu praduga untuk menarik suatu kesimpulan dan menguji secara empiris. Pada
abad ke 19, berbagai ilmu ilmiah berkembang dan mempengaruhi bidang-bidang studi
lainnya, begitu pula dengan hukum yang mengikuti arh ilmu-ilmu ilmiah untuk menemukan
kebenaran empiris. Menurut John Stuart dalam bukunya yang berjudul “A System Logic”
John Stuart Mill menerapkan metode ilmiah kepada studi-studi social. Hal ini juga disebut
dengan “Naturalistic” social science. John Stuart Mill meyakinkan terdapat ilmu alamiah
hukum dari masyarakat yang diatur sebagai suatu ruang lingkup dari ilmu alamiah.
Pandangan tersebut juga diakui oleh Auguste Comte bahwa perkembangan ilmu hukum dari
pengaruh social tidak dapat ditinjau dari aspek yang berbeda. Begitupun dengan Zola
berupaya untuk membuat suatu pendapat yang baru yakni terdapat jenis fiksi baru yang diatur
oleh ilmu hukum berdasarkan pada penyelidikan dan metode ilmu pengetahuan. Berbagai
perbedaan penjelasan mengenai konsep ilmu alamiah. Ilmu social merupakan ilmu yang
berkaitan dengan hubungan social antara manusia dan bukan hanya saja berinteraksi secara
fisik namun juga atas dasar makna yang disetujui Bersama. Namun terdapat dua hal yang
harus diperhatikan dalam menerapkan metode ilmiah kepada studi-studi social, yakni:

1. Gejala yang dihadapi oleh ilmuwan social tidak sama dengan gejala yang dihadpi
ilmuwan ilmiah. Objek yang terkait dengan ilmu ilmiah adalah materi sedangkan ilmu
soosial berkaitan dengan manusia
2. Ilmuwan social tidak dapat mengalami pengalaman orang lain, dalam pengertian yang
berbeda satu dengan yang lainnya menyebabkan seorang ilmuwan tidak dapat mengalami
pengalaman yang sama dengan ilmuwan lainnya.

Law and Society Association yang didirikan pada tahun 1960an telah memicu studi-studi
hukum dari perspektif ilmu social. Objek penelitian yang sering diarahkan pada topik dampak
hukum terhadap masyarakat tertentu, kepatuhan hukum masyarakat tertentu, maupun
efektivutas aturan hukum dalam kehidupan bermasyarakat, hukum dan perubahan social. Tugas
ilmu hukum adalah menyelesaikan masalah-masalah social yang berkaitan dengan hukum dan
bukan untuk membahas hukum itu sendiri secara lebih mendalam. Karakteristik ilmu social
yang tidak dapat mengalami pengalaman oral lain membaut para peneliti melakukan penelitian
berdasarkan perpektif mereka sendiri. Dampak dari hal tersebut yaitu diperlukannya prisedur
standar untuk melakukan studi hukum yang dibentuk berdasarkan ilmu social. Penelitian
hukum yang berdasarkan ilmu social diawali dengan Menyusun hipotesa, penelitian hukum
tidak hanya lebih untuk memperoleh kebenaran empiris atau keperluan saja namun sama
halnya dengan ilmu alamiah itu sendiri.

Austin mendeskripsikan hukum sebagai gejala yang dapat diteliti dimana hukum terdiri
dari perintah-perintah dan sanksi-sanksi yang diberikan oleh penguasa dan dipatuhi oleh setiap
anggota masyarakat. Namun Ketika anak yang dibawag umur melakukan tindak kejahatan
maka anak tersebut tidak berhak dihukum. Oleh karena itu sanksi bukanlah unsur utama dalam
hukum melainkan merupakan unsur tambahan. Unsur utama dalam hukum yaitu penerimaan
masyarakat terhadap hukum itu sendiri yang dapat membuat hukum mempunyai kekuatan yang
mengikat. Dari konsep hukum yang dipaparkan oleh Austin dianggap keliru oleh karena
konsep hukum yang dikemukaan merujuk pada hukum pidana dan tidak mempertimbangkan
hukum laiinya.

Ilmu ilmiah dan ilmu social merupakan ilmu yang bersifat deskriptif yang berhubungan
dengan gejala yang dapat diamati secara empiris. Tujuan dari ilmu deskriptif itu sendiri ialah
kepastian (truth) yang bersifat seharusnya (should or thought) dan gagasan yang bersifat
perspektif tidak masuk dalam bilangan ilmu social maupun alamiah, oleh karena itu
penggunaan kata “Science dalam istilah science of law tidaklah tepat. Berdasarkan filsafat
hukum, jurisprudence yang dimaksud dari Bahasa latin yaitu pengetahuan hukum yang
merupakan cabang ilmu yang mempelajari mengenai pemahaman dasar mengenai hukum.
Istilah jurisprudence berasal dari Bahasa iuris, yang merupakan bentuk jamak dari ius, yang
artinya hukum yang dibual oleh masyarakat dan kebiasaan.

Anda mungkin juga menyukai