Anda di halaman 1dari 50

SOSIOLOGI HUKUM

Diberikan pada Program Pascasarjana - UNPAR

Oleh:
Prof. Dr. Dr. Rr. Catharina Dewi Wulansari, Ph.D, SH, MH, SE, MM
Guru Besar Fakultas Hukum
Universitas Katolik Parahyangan
Pengantar

Budaya Hukum

Materi
Hukum dan
solidaritas sosial

Penegakan Hukum
Pengantar
A. Pengertian Sosiologi Hukum
Sosiologi Adalah Ilmu
Pengetahuan Tentang
Struktur Sosial,
Prof. Dr. Soerjono Proses Sosial,
Soekanto Termasuk Perubahan
Sosial Dan Masalah-
masalah Sosial
Lainnya
Pengertian Sosiologi
Hukum

Sosiologi Adalah Is A
Scientific Study Of
J.H. Fischer Society, About Human
Relation And Social
Behaviour
Saling Melakukan Aksi,
Berhubungan, Mem- Tindakan (act)
pengaruhi Antarhubungan
Sosial Hubungan Sosial
Yang Dinamis Antara Orang
Interaksi
Perseorangan Dan Orang sesuatu (thing)
Sosial
Perseorangan, Antara
Perseorangan Dan
J.H. Kelompok, Dan Antara
makna (meaning)
Fischer Kelompok Dan Kelompok

Hubungan Satu
Interelasi
Sosial Sama Lain
Rasio
Knower Knowing Knowledge
Rasa

Alam
Semesta

Ontologi
membicarakan hakikat Epistemologi Aksiologi
(segala sesuatu), ini membicarakan cara membicarakan guna
berupa pengetahuan memperoleh pengetahuan itu
tentang hakikat segala pengetahuan itu
sesuatu

Logika, Metafisika,
Kosmologi, Teologi,
Antropologi, Etika,
Estetika, Filsafat
Pendidikan, Filsafat
Hukum
Objek Ilmu

Alam
Tanaman
Apakah terdapat
Interaksi dan
Interelasi

Hewan
Manusia
Sosiologi hukum adalah disiplin
ilmu sosiologi yang mengkaji
tentang berbagai bentuk
David N. Schiff fenomena hukum baik secara
tindakan, pola prilaku, dan
dampak yang ditimbulkan dalam
masyarakat.

Pengertian
Sosiologi Hukum
Pengertian sosiologi hukum
ialah pengetahuan materi
Satjipto rahardjo tentang hukum yang dikaji
dalam persolan prilaku sosial
yang ada di dalam kehidupan
bermasyarakat
Dimulai abad ke-19 perubahan cara pandang dari hukum secara
legal formal ke yuridis empiris/sosiologis

Memperkembangkan studi hukum dalam kaitannya dengan


perkembangan non hukum (Anzilotti 1882 Italia)

Eugen Ehrlich Soziologie des Rechts muncul pada awal 1913,


Dionisio
Anzilotti (Februar
Tulisan teoretis Max Weber tentang sosiologi hukum pertama kali y 20, 1867 –
tersedia dalam bahasa Inggris August 23, 1950)

Hukum dan Moralitas (1955) ahli hukum Polandia Leon Petrazycki.


Pada akhir 1950-an, sosiologi hukum telah berevolusi Philip Selznick
(1959) Pada pertengahan 1960-an Jerome Skolnick (1965)
Letak Sosiologi Dalam Kerangka Ilmu Hukum

Subyek hukum
Ilmu Tentang kaidah
yang menelaah hukum Hak dan Kewajiban

Peristiwa hukum
Ilmu Hukum Ilmu pengertian
Hubungan hukum

Obyek Hukum

Sosiologi Hukum

Ilmu Tentang Kenyataan Antropologi hukum


yang menyoroti hukum
Psikologi hukum

Perbandingan hukum
Sejarah hukum
13
Penjelasan sistematika :
Ilmu Hukum terbagi menjadi Ilmu tentang kaidah
yang menelaah hukum, ilmu pengertian dan ilmu
tentang kenyataan hukum.
Ilmu tentang kaidah yang menelaah hukum dan ilmu
pengertian merupakan bagian dari paradigma
normwetenschap, sedangkan ilmu tentang
kenyataan hukum merupakan bagian dari
paradigma seinwetenschap.
Ilmu tentang kenyataan adalah ilmu yang
menggeluti dunia nyata, empiris, langsung ke
obyek, ke masyarakat. Ilmu ini mempelajari tentang
realistis bukan idealistis.

14
OBYEK ILMU TENTANG KENYATAAN HUKUM

NILAI

ASAS

KAIDAH
1. SURUHAN (GEBOD)
2. KEBOLEHAN (DISPENSATIE)
3. LARANGAN (VERBOD)

SIKAP TINDAK

15
Kegunaan Sosiologi Hukum:
1. Mengetahui dan memahami perkembangan hukum positif
(tertulis/tdk tertulis) di dlm masyarakat.
2. Mengetahui efektifitas berlakunya hukum positif di dalam
masyarakat.
3. Mampu menganalisis penerapan hukum di dalam masyarakat.
4. Mampu mengkonstruksikan fenomena hukum yg terjadi di
masyarakat.
5. Mampu memetakan masalah-masalah sosial dalam kaitan dengan
penerapan hukum di masyarakat.

16
2. BUDAYA HUKUM
(LEGAL CULTURE)

Oleh:
Prof. Dr. Dr. Rr. Catharina Dewi Wulansari, Ph.D, SH, MH, SE, MM
Guru Besar Fakultas Hukum
Universitas Katolik Parahyangan
Menurut Lawrence M. Friedman
(The Legal System, 1975 : 5) Substansi Hukum
Norma-norma Hukum
(Peraturan, Keputusan)
Yang Yang
Dihasilkan Dari Produk
Hukum
Struktur Hukum
A legal system in Kelembagaan Yang
actual operation is a Komponen Diciptakan Sistem
complex organism in Sistem Hukum Hukum Yang
which structure, Memungkinkan
substance and Pelayanan Dan
culture Penegakan Hukum
Budaya Hukum
Ide-ide, Sikap, Harapan,
Pendapat, Dan Nilai-
nilai Yang
Berhubungan Dengan
Hukum (Bisa Positip /
Negatip)
Apabila Digambarkan Pendapat Lawrence M. FRIEDMAN
(The Legal System, 1975 : 5)

SUBSTANSI
HUKUM

STRUKTUR
HUKUM

BUDAYA
HUKUM
Budaya Hukum Adalah
Merupakan Kekuatan Dalam
Masyarakat Yang Berakar
Menurut Pada Tradisi, Sistem Nilai
Yang Dianut, Yang Akan
Satjipto Rahardjo Menentukan Bagaimana
Hukum Itu Diterima Dan
Bagaimana Hukum Itu
Dilaksanakan
Dengan kata lain kultur
Kultur Hukum adalah hukum adalah suasana
sikap manusia terhadap pikiran sosial dan
Tanpa kultur hukum,
hukum dan sistim kekuatan sosial yang
maka sistim hukum itu
hukum kepercayaan, menentukan bagaimana
sendiri tidak berdaya
nilai, pemikiran serta hukum digunakan,
harapannya. dihindari,
disalahgunakan.
Menurut Lawrence M Friedman (1984:2)

1. Budaya Hukum Seseorang Akan Menentukan Perilaku


Menerima Atau Menolak Hukum.
2. Perbedaan Budaya Hukum Para Pelaku Dapat
Menimbulkan Interpretasi Dan Pemahaman Terhadap
Norma Hukum.
3. Dalam Menjalankan Fungsi Hukum Maka Hukum Selalu
Berhadapan Dengan Nilai-nilai Atau Pola Perilaku Yang
Telah Mapan Dalam Masyarakat, Sehingga Dapat Muncul
Ketidaksesuaian Antara Apa Yang Seharusnya (das
Sollen) Dan Apa Yang Senyatanya (Das Sain), Ada
Perbedaan Antara Law In The Book And Law In Action.
4. Budaya Hukum Eksternal Dan Budaya Hukum Internal.
TEORI BEKERJANYA HUKUM
(R. Seidman : The State Law and Development, 1978 : 75)

BIDANG KERJANYA
KEKUATAN SOSIAL

LEMBAGA PEMBUAT
PERATURAN
UMPAN BALIK

UMPAN BALIK
BIROKRASI & AKTIFITAS
PEMEGANG
PENEGAK HUKUM PENERAPAN
SANKSI PERANAN
UMPAN BALIK

BIDANG BIDANG
BEKERJANYA BEKERJANYA
KEKUATAN KEKUATAN
SOSIAL SOSIAL
Internal Legal Kultur Yang
Culture Dimiliki Oleh
Struktur Hukum
Budaya Hukum
Kultur Hukum
External Legal
Masyarakat Pada
Culture
Umumnya
Donga di Etiophia
Menurut Daniel S. Lev
(Hukum dan Politik di Indonesia, 1990:
118-215)

Budaya Hukum Prosedural Budaya Hukum Substantif


Nilai-nilai yang ada dalam Asumsi-asumsi fundamental
masyarakat dalam terutama mengenai apa yang
menyelesaikan sengketa dan adil dan tidak menurut
manajemen konflik masyarakat
Dominasi Hukum dan Kultur
Dalam Masyarakat

Masyarakat Litigatif Masyarakat Non Litigatif

Amerika Jepang
Addiction to law
Klungkung di Bali Korea
Hukum Tidak Dapat
Ditransplantasikan Antar
Masyarakat

Hukum Harus Mendapat


Dukungan Kultural Dari
Masyarakat
The Law Of The Non
Transferability Of Law
(Robert Seidman)
Hukum Merupakan
Refleksi Dari Sistem Dan
Nilai Sosial Masyaraka

Hukum Adalah Produk


Reinstitutionalization Of
Norm (Paul Bohanan)
3. HUKUM DAN SOLIDARITAS
HUKUM

Oleh:
Prof. Dr. Dr. Rr. Catharina Dewi Wulansari, Ph.D, SH, MH, SE, MM
Guru Besar Fakultas Hukum
Universitas Katolik Parahyangan
Berusaha Menghubungkan Hukum
Dengan Struktur Sosial.
Hukum Dipergunakan Sebagai
Emile Durkheim Suatu Alat Diagnose Untuk
Menemukan Syarat-syarat
(1858-1917) Struktural Bagi
Perkembangan Solidaritas
Masyarakat.
Suatu Unsur Yang Tergantung Pada
Struktur Sosial Masyarakat,
Hukum Dilihatnya Juga Dilihat Sebagai Suatu
Sebagai Dependent Alat Untuk Mempertahankan
Variabel Keutuhan Masyarakat Maupun
Menentukan Adanya
Perbedaan Dalam Masyarakat
Seorang Warga
Masyarakat Secara
Solidaritas Pertama Langsung Terikat Kepada
Masayarakat (Mechanical
Solidarity → Tradisional

Durkheim Membedakan
Dua Macama Solidaritas
Positif Seorang Warga
Masyarakat Tergantung
Kepada Masyarakat, Oleh
Karena Dia Tergantung
Solidaritas Kedua
Pada Bagian-bagian
Masyarakat Yg
Bersangkutan (Organic
Solidarity→ Modern)
Represif → dapat ditemui
dalam masyarakat, yg
sanksi-sanksinya
mendatangkan
penderitaan bagi mereka
Durkheim menaruh yg melanggar hukum, yg
perhatian yg bsr mencakup Hukum Pidana
terhadap kaidah- Hukum dirumuskan
kaidah hukum yg sebagai suatu
dihubungkan kaidah yang
dengan jenis-jenis bersanksi. Ada 2
solidaritas yg kaidah hukum, yaitu
dijumpai dlm
masyarakat Restitutif → untuk
mengembalikan kaidah pada
situasi semula (pemulihan
keadaan), yg mencakup Hk.
Perdata, Hk. Dagang, Hk.
Acara, Hk. Adiministrasi dan
Hk. Tata Negara, setelah
dikurangi dengan unsur-
unsur pidananya
Pendapat Durkheim mengenai hukum
yg bersifat represif akan berguna untuk
memahami arti kejahatan dan efektivitas
hukuma

Uraian Durkheim ttg hukum yg represif


memberikan pikiran-pikiran baru pada
pendapat-pendapat yg menyatakan
bahwa hukum pd umumnya bersifat
menjatuhkan hukuman pd pelanggar-
Durkheim pelanggarnya yakni sanksi negatif

Teori Durkheim berusaha untuk


menghubungkan hukum dengan struktur
sosial

Durkheim melihat hukum sebagai


dependent variable
4.PENEGAKAN HUKUM
Oleh:

Prof. Dr. Dr. Rr. Catharina Dewi Wulansari, Ph.D, SH, MH, SE, MM
Guru Besar Fakultas Hukum
Universitas Katolik Parahyangan
Pengertian Penegakan Hukum

Pengejawantahan Dan
Kegiatan Sikap Tindak Sebagai
Menserasikan Rangkaian Penjabaran
Menurut Nilai Untuk
Hubungan Nilai-nilai
Bambang Sutioso Memelihara, Dan
Yang Terjabarkan Di Mempertahankan
Dalam Kaedah- Kedamaian Pergaulan
kaedah Yang Mantap Hidup
INTSRUMEN HUKUM
YANG BAIK

APARAT PENEGAK
HUKUM YANG
TANGGUH

PENEGAKAN HUKUM 5 PILAR HUKUM


PERALATAN YANG
TERPENUHI BILA BERJALAN DENGAN
MEMADAI
BAIK

MASYARAKAT YANG
SADAR HUKUM

BIROKRASI YANG
MENDUKUNG
KESENJANGAN ANTARA HUKUM
NORMATIF (DAS SOLLEN) DAN
HUKUM SECARA SOSIOLOGIS (DAS
SEIN)

KESENJANGAN ANTARA PERILAKU


HUKUM MASYARAKAT YANG
MASALAH PENEGAKAN HUKUM SEHARUSNYA DENGAN PERILAKU
HUKUM MASYARAKAT
SENYATANYA

PERBEDAAN ANTARA LAW IN THE


BOOK DAN LAW IN ACTION
MENJAGA KETERTIBAN

FUNGSI POKOK HUKUM


KESEIMBANGAN
SEBAGAI SARANA TUJUAN HUKUM
SOSIAL
KONTROL SOSIAL

KEPENTINGAN
MASYARAKAT
APAKAH HUKUM DI
DALAM BENTUK
PERATURAN YANG
TELAH DIUNDANGKAN
MENGUNGKAPKAN
POLA TINGKAH LAKU
SOSIAL YANG ADA
WAKTU ITU

PERBEDAAN
ANTARA LAW IN MENCAKUP APAKAH YANG
THE BOOK DENGAN PERSOALAN DIKATAKAN
PENGADILAN ITU SAMA
LAW IN ACTION DENGAN APA YANG
DILAKUKAN
APAKAH TUJUAN YANG
SECARA TEGAS
DIKEHENDAKI OLEH
SUATU PERATURAN ITU
SAMA DENGAN EFEK
PERATURAN ITU DALAM
KENYATAAN
Hukum

Faktor di dalam
Penegak Hukum
sistem Hukum

Sarana dan
Faktor faktor Prasarana
yang
Mempengaruhi Kesadaran
Penegakan Hukum
Hukum Masyarakat

Perkembangan
Masyarakat
Faktor di luar
sistem hukum
Kebudayaan

Politik dan
Penguasa
Faktor Hukum

Konsistensi Asas

Proses Perumusan

Tingkat Kemampuan Operasionalisasi


Hukum

Kebutuhan Mempertahankan peraturan


Yang Tidak Sejalan Dengan Rasa Keadilan
Kualitas Penegak Hukum

Lemahnya Wawasan Pemikiran

Minimnya Ketrampilan Untuk Bekerja

Minimnya Fasilitas Fisik, Peralatan


Faktor Operasional & Finansial
Penegak
Hukum
Rendahnya Motivasi Kerja

Rusaknya Moralitas Personal Aparat

Tingkat Pendidikan Yang Rendah (Polisi)

Sangat Sedikit Program Pengembangan


Sdm Di Kalangan
Teknologi Modern Belum
Memadai Untuk
Sosialisasi Hukum

Ketersediaan
Saran/Prasarana Tempat
Menjalani Pidana
FAKTOR SARANA &
PRASARANA Tiadanya Keseimbangan
Antara Fasilitas
Pengadministrasian
Dengan Jumlah Orang
Yang Harus Dilayani

Minimnya Fasilitas Fisik,


Peralatan Operasional &
Finansial
Persepsi Masyarakat
Tentang Hukum,
Ketertiban, Fungsi
Penegak Hukum
Berbeda Dengan
Hukum Modern

Faktor
Kesadaran
Hukum
Masyarakat

Kesadaran Hukum
Banyaknya Tindakan Masyarakat Masih
Main Hakim Sendiri Rendah Di Semua
Strata
FAKTOR PERUBAHAN SOSIAL

❑ Perubahan Tata Nilai Merubah Tata Kelakuan Dalam


Interaksi Sosial
❑ Benturan Nilai Lama Dengan Nilai Baru
Menimbulkan Dualisme Nilai Dalam Masyarakat
❑ Ketidakserasian Nilai Menimbulkan Kerancuan Nilai
& Ketidak Pastian Yang Merangsang Aparat
Penegak Hukum Melakukan Tindakan Patologis
FAKTOR POLITIK/PENGUASA NEGARA
❑ Campur Tangan Pemerintah Dan Ke-lompok Kepentingan
Dalam Usaha Penegakan Hukum
❑ Intervensi Pihak Eksekutif Atau Lem-baga Ekstra Yudisial
Dalam Proses Perkara Yang Sedang Berlangsung
Membatasi Kebebasan Hakim Meme-riksa Dan Mengadili
Perkara
❑ Terjadi Dalam Peradilan Kasus Kejahatan Politik
1. Substansi Peraturan Perundang undangan Kurang Lengkap
Dan Masih Ada Kelemahan, Sehingga Memberikan Peluang
Penyalah-gunaan Wewenang Oleh Aparatur Penegak Hukum

2. Substansi Tumpang Tindih Satu Sama Lain, Sehingga


Menimbulkan Perbedaan Penafsiran Antar Aparatur Penegak
Hukum, Memberikan Peluang Untuk Memandul-kan Peraturan
Perundang-undangan Dalam Kasus Konflik Kepentingan
3. Menempatkan Kepentingan Pemerintah Terlalu Besar Melebihi
Kepentingan Masyarakat Luas

4. Masih Belum Ada Ketegasan Mengenai Perbedaan Antara Fungsi


Eksekutif, Yudikatif Dan Legeslatif, Perlu Pengkajian Yang Sangat
Mendalam

5. Kesadaran Dan Tanggung Jawab Berbangsa Dan Bernegara


Dalam Menghasilkan Produk Peraturan perundang undangan ,
Dan Penegakan Hukum Masih Lemah

Anda mungkin juga menyukai