Anda di halaman 1dari 33

Catatan Hukum Surat Berharga UAS

FH UI 2017

MATERI-1
WESEL

PARA PIHAK
1. Penerbit (trekker, drawer): Kreditur atau pemilik tagihan
2. Tersangkut (betrokkene, drawee): Pembeli (debtor) atau penjaminnya
3. Akseptan (acceptant, acceptor): Importir atau pembeli atau pihak yang mengakui setiap
tagihan yg ternyata dalam wesel dan berjanji untuk melakukan pembayaran pada waktu
yg ditentukan
4. Pemegang pertama (nemer, holder): Penarik
5. Pengganti (geendosserder, indorsee): Pemegang yang menerima pengalihan hak aatas
wesel dari pemegang sebelumnya
6. Endosan (endosant, indorser): Penerbit atau pemegang berikutnya yang mengalihkan
hak tagih atas wesel kepada Pemegang lainnya
7. Avalist: penjamin, baik sebagian atau seluruhnya dari tersangkut

SYARAT FORMAL
 Nama surat Wesel
 Perintah tak bersyarat untuk membayar sejumlah uang tertentu
 Nama orang yang harus membayar
 Penetapan hari bayar
 Penetapan tempat pembayaran
 Nama orang yang menerima pembayaran
 Tempat dan tanggal wesel ditarik
 Tanda tangan penerbit

PELANGGARAN SYARAT FOMAL


Tidak berlaku sebagai wesel, kecuali
 Tidak ada hari bayar, maka dianggap dibayar saat diperlihatkan
 Tidak ada tempat pembayaran: maka tempat yg tertulis disamping tersangkut adalah
tempat pembayaran
 Tidak ada tempat penerbitan: maka dianggap diterbitkan di tempat yang tertulis di
samping penerbit

KLAUSUL PENGALIHAN
Catatan Hukum Surat Berharga UAS
FH UI 2017

1. Atas nama
o Pengalihannya dilakukan dengan endosemen + fisik
2. Kepada Pengganti
o Kalusula "atas penggantinya"
o Pengalihannya dilakukan dengan endosemen + fisik
3. Tidak kepada pengganti
o Klausula "tidak kepada pengganti"
o Pengalihannya harus melalui cessie

JENIS WESEL
1. Wesel yang diterbitkan untuk pengganti (Pasal 102 ayat 1 KUHD)
2. Wesel yg diterbitkan kepada penerbit sendiri, Misalnya dalam transaksi antar cabang
(Pasal 102 ayat 2 KUHD)
3. Wesel yg diterbitkan atas tanggungan pihak ketiga (Pasal 102 Ayat 3 KUHD)
4. Wesel inkaso (Pasal 102 a KUHD): Pemegang atau penerima wesel merupakan kuasa dari
penerbit untuk menagih
5. Wesel domisili (Pasal 103 KUHD): Penerbit dan akseptan menetapkan pihak ketiga
lainnya sebagai pembayar atau tempat pembayaran, untuk mempermudah penarik
o Wesel domisili dalam blanko (Pasal 126 ayat 1 KUHD): Tempat pembayaran baru
ditetapkan oleh akseptan saat dilakukan akseptasi

HARI BAYAR
 Hari bayar dilakukan pada:
o Saat diunjukkan (wesel unjuk)
o Setelah diunjukkan (wesel setengah unjuk)
o Pada waktu setelah hari tanggalnya, atau
o Suatu hari yang ditentukan
 Penerbit dapat memperpanjang atau memperpendek tenggang waktu, endosan hanya
bisa memperpendek tenggang waktu

AKSEPTASI
 Tahapan yang bertujuan untuk memastikan tersangkut akan menjamin atau tidaknya
pembayaran surat wesel itu pada hari bayarnya
 Syarat: Dana harus cukup, bila tidak dilakukan harus mengganti biaya, kerugian, dan
bunga bagi penerbit
 Surat wesel dapat dilarang untuk diakseptasi, maka harus ada klausul "non-acceptable"
di wesel tersebut
Catatan Hukum Surat Berharga UAS
FH UI 2017

o Artinya penerbit dan endosan tidak menjamin akseptasi, tetapi hanya menjamin
pembayarannya karena dapat dipastikan tersangkut akan membayar surat wesel
tersebut pada hari bayar
 Jangka waktu akseptasi antara tanggal penerbitan hingga hari bayar

Bentuk Akseptasi
 Pasal 124 (1): Setiap akseptasi harus dituliskan dalam surat wesel yg berbunyi "sanggup"
atau "disetujui" atau dengan kata lain yang sama maksudnya dan ditandatangani
 Atau tanda tangan saja ditaruh dibagian muka, berlaku juga sebagai akseptasi
 Apabila ditaruh dibagian belakang maka ketentuan di awal berlaku
 Apabila ditaruh pada allonge, maka tidak berlaku sebagai akseptasi
 Akseptasi harus tanpa syarat
o Apabila tersangkut mengakseptasi surat wesel dengan syarat, maka harus dianggap
sama dengan menolak akseptasi
o Sama halnya dengan apabila mengakseptasi tetapi dengan mengadakan perubahan
pada apa yg dimuat dalam surat wesel
 Akseptasi harus dilakukan dalam satu tahun sejak tanggal penerbitan (Pasal 22 KUHD)

NON-AKSEPTASI
 Tidak ada dana pada tersangkut
 Penerbit tidak memberikan surat advis pada tersangkut
 Adanya cacat formal pada wesel
 Surat wesel diperoleh dengan itikad buruk atau kelalaian
 Wesel didapatkan pemegang dengan sengaja untuk merugikan debitur/tersankgut
 Endosemen terputus

NON-PEMBAYARAN
Penyebab:
 Cacat pada wesel
 Ada kesengajaan dari pemegang untuk merugikan debitur
 Wesel diperoleh dengan itikad buruk atau kelalaian
 Endosemen terputus

PROTES
 Tindakan yg dilakukan oleh pemegang surat wesel terhadap
Catatan Hukum Surat Berharga UAS
FH UI 2017

o Tersangkut: dalam keadaan non-akseptasi


o Akseptan: dalam keadaan non-pembayaran
 Tempat: kediaman tersangkut/kediaman akseptan/tempat pembayaran

BENTUK PROTES
 Protes Otentik, dibuat oleh notaris atau juru sita
 Protes Sederhana, dibuat oleh tersangkut sendiri
 Tanpa Protes: Pemegang dapat langsung melaksanakan regres tanpa protes apabila
dalam wesel ditulis "tanpa protes" atau "tanpa biaya"

HAK REGRES
 Pasal 146 (1): Bahwa yg telah menerbitkan, memberikan akseptasi, mengendosemen atau
memberikan jaminan aval, semua terikat pada wesel
 Springregres: Pasal 146 (2)
 Reimourseregres: Pasal 146 (3)
 Hal yang dapat dituntut:
o Jumlah uang dalam wesel
o Bunga 6% per tahun
o Biaya Protes
 Regres dapat dilaksanakan pada
o Sebelum hari bayar: apabila akseptasi ditolak, tersangkut pailit, penerbit pailit
o Pada hari bayar: Apabila ada klausul "tanpa biaya" atau "tanpa protes"
 Pemegang surat wesel bisa melaksanakan hak regresnya kepada para endosan, akseptan,
avalist, penerbit, dan debitur wesel lainnya (Pasal 142 KUHD)
 Apabila avalist membayar kewajiban debitur, maka ia berhak seperti halnya pemegang
wesel (subrogasi) (Pasal 131 (3) KUHD)
 Jika terdapat perbedaan penulisan (dalam angka dan dalam huruf), maka yang berlaku
adalah penulisan dalam huruf. Apabila terdapat penulisan jumlah yang diulang-ulang,
maka berlaku yang terkecil (Pasal 105 KUHD)

KETENTUAN LAIN
 Avalis (adviesbrief): surat dari penerbit wesel kepada pihak yg ditunjuk untuk membayar,
bahwa penerbit telah menerbitkan surat wesel. Surat Advis dibuat secara tertulis yg
berfungsi sebagai alat kontrol bagi tersangkut untuk mengetahui benar tidaknya
penerbit setelah menerbitkan surat wesel kepada tersangkut. Bisa ditulis dalam surat
tersendiri atau dengan klausula "dengan advis" pada wesel
Catatan Hukum Surat Berharga UAS
FH UI 2017

 Penyelaan (interventie), ada dua jenis


o Dalam keadaan darurat, dalam hal ini tertarik/akseptan jatuh pailit atau meninggal,
maka penerbit/endosan atau Avalist dapat menunjuk alamat darurat, dengan tugas
untuk mengakseptasi/membayar wesel yang bersangkutan
o Untuk kepentingan seseorang yang wajib regres, maka seseorang atau kemauanya
sendiri, diperkenankan untuk mengakseptasi atau membayar wesel

AVALIST
 Pasal 129-131 KUHD
 Lembaga jaminan dalam hukum Wesel
 Pihak ketiga mengikatkan diri untuk menjamin pembayaran wesel pada hari bayar,
seluruhnya atau sebagian
 Bisa ditempatkan di muka atau belakang wesel, atau hanya tanda tangan saja yg berarti
harus ditempatkan di bagian muka wesel, atau pada allonge
 Istilah: Aval dan Avalirde
 Pasal 106 KUHD: adanya asas otonomi
Catatan Hukum Surat Berharga UAS
FH UI 2017

MATERI-2
CEK DAN BILYET GIRO

1. Dasar Hukum
 Pasal 178-229 KUHD
 UU No. 3/2011 tentang Transfer Dana
 PBI No. 8/29/PBI/2006 tentang Daftar Hitam Nasional Penarik Cek dan/atau
Bilyet Giro Kosong
 PBI No. 18/43/PBI/2016 tentang Perubahan PBI No. 8/29/PBI/2006
 SEBI No. 9/13/DASP tentang Daftar Hitam Nasional Penarik Cek dan/atau Bilyet
Giro Kosong
 SEBI No. 17/12/DPSP tentang Perubahan SEBI No. 9/13/DASP

2. Penjelasan
 Penarik: pemilik rekening yang memerintahkan tertarik melakukan pembayaran
atau pemindahbukuan sejumlah dana atas beban rekeningnya kepada
pemegang (yang berhak menerima/payee) dengan menggunakan cek
 Tertarik: bank yang menerima perintah pembayaran atas pemindahbukuan dari
Penarik
 Pemegang: nasabah yang berhak memperoleh pembayaran atau
pemindahbukuan dana dari Penarik sebagaimana diperintahkan oleh Penarik
kepada Tertarik
 Bank Penerima: bank yang melakukan penagihan cek untuk Kepentingan
Pemegang kepada Tertarik

3. Jenis Cek
 Cek Atas Nama
Catatan Hukum Surat Berharga UAS
FH UI 2017

 Cek Atas Unjuk

4. Pengalihan Cek
 Cek Atas Unjuk/Pembawa
o Penyerahan fisik
 Cek Atas Nama
o Dengan atau tanpa klausula yang tegas “kepada tertunjuk” dialihkan
dengan cara endosemen
o Dengan klausula “tidak kepada tertunjuk” menjadi cek rekta dan hanya
dapat dialihkan dengan cessie
 Endosemen dilakukan dengan
o Membubuhkan tanda tangan dengan mencantumkan nama pihak yang
diendosemen (endosemen biasa)
o Membubuhkan tanda tangan tanpa mencantumkan nama pihak yang
diendosemen (endosemen blangko)
Catatan Hukum Surat Berharga UAS
FH UI 2017

5. Pembatasan Penerima Cek


 Cek Silang (cek bersilang)
Membatasi orang-orang dan/atau bank tertentu yang dapat menerima
pembayaran atas cek

 Cek Perhitungan
Membatasi pembayaran cek hanya secara pemindahbukuan
 Bank Tertarik hanya dapat membayarkan cek tersebut dengan cara
o Pemindahbukuan kepada nasabah di bank selain bank tertarik
o Tunai maupun pemindahbukuan kepada nasabah di bank tertarik

6. Bentuk Cek Khusus


 Surat cek atas penganti penerbit
Pasal 183 ayat (1) KUHD
 Surat cek atas penerbit sendiri
Pasal 183 ayat (3) KUHD
 Surat cek untuk perhitungan orang ketiga
Pasal 183 ayat (2) KUHD
 Surat cek incasso
Pasal 183a ayat (1) KUHD
 Surat cek berdomisili
Pasal 185 KUHD

7. Pengunjukkan dan Pembayaran


 Cek dapat dibayarkan kepada:
o Orang yang namanya disebut
Catatan Hukum Surat Berharga UAS
FH UI 2017

o Orang yang disebut nama dan “atau penggantinya”


o Orang yang disebut nama dan “tidak kepada pengganti”
o Orang yang membawa cek
o Orang yang disebut namanya “atau kepada pembawa” atau cek
kepada pembawa
o Tanpa penyebutan nama penerima atau cek kepada pembawa

8. Prosedur Pembayaran Cek

9. Penarikan
Catatan Hukum Surat Berharga UAS
FH UI 2017

 Tenggang waktu pengunjukan adalah jangka waktu 70 hari sejak tanggal


penerbitan cek
 Jangka waktu 180 hari terkait dengan hak regres karena ada penolakan cek yang
diunjukan dalam masa 70 hari tersebut
 Daluarsa cek terhitung 6 bulan sejak mulai berakhirnya tenggang waktu
pengunjukan
 Apabila ada perbedaan antara angka dan huruf maka berlaku jumlah yang ditulis
dalam huruf

10. Pembatalan Cek


 Hanya dapat dibatalkan oleh pemilik rekening setelah berakhirnya tenggang waktu
pengunjukan dengan surat pembatalan yang ditujukan kepada bank
 Permintaan pemblokiran pembayaran cek karena hilang atau dicuri
 Dilakukan secara tertulis dengan memuat informasi:
o Nomor cek
o Tanggal penarikan cek
o Nilai nominal cek
o Tanggal mulai berlakunya pembataln
o Identitas pemilik rekening

11. Cek Kosong


 Adalah cek yang ditunjukan dalam tengang waktu pengunjukan dan ditolak
Tertarik karena alasan saldo tidak cukup atau rekening sudah ditutup
 Kategori cek kosong tidak berlaku apabila:
Catatan Hukum Surat Berharga UAS
FH UI 2017

o Syarat formal tidak terpenuhi


o Cek telah daluwarsa
o Cek dibatalkan setelah tenggang waktu pengunjukan berakhir
o Cek diduga palsu atau dimanipulasi
 Akibatnya: daftar hitam/daftar negative

12. Penolakan Cek


 Wajib diinformasikan kepada pemegang melalui Surat Keterangan Penolakan
(SKP)
 Bank Tertarik wajib menahan dan menunda pembayaran
 Penahanan dan penundaan pembayaran wajib ditindaklanjuti dengan verifikasi
paling lama 1 hari kerja berikutnya
 Apabila dari verifikasi tidak terbukti ada pemalsuan atau maniplasi maka cek
diproses untuk pembayaran

13. Syarat Formal Bilyet Giro


 Nama “Bilyet Giro” dan nomor Bilyet Giro yang bersangkutan
 Nama Tertarik
 Perintah yang jelas dan tanpa syarat untuk pemindahbukuan dana atas beban
rekening Penarik
 Nama dan nomor rekening Pemegang
 Nama bank Pemegang
Catatan Hukum Surat Berharga UAS
FH UI 2017

 Jumlah dana yang dipindahbukukan baik dalam angka maupun dalam huruf
selengkap-lengkapnya
 Tempat dan tanggal Penarikan
 Tanggal efektif
 Tanda tangan, nama jelas dan atau dilengkapi dengan cap/stempel sesuai
dengan persyaratan pembukaan rekening
 Bukan instrument yang dapat dipindahtangankan kecuali dengan cessie
 Bilyet Giro merupakan surat yang berharga
 Tenggang waktu penawaran Bilyet Giro adalah 70 hari sejak tanggal penerbitan
 Tanggal efektif merupakan tanggal mulai berlakaunya perintah
pemindahbukuan yang harus berada dalam tenggang waktu penawaran
 Tanggal efektif dalam Bilyet Giro tidak dapat melampaui jangka waktu 3 tahun
sejak tanggal penerbitan
 Daluwarsa Bilyet Giro dihitung setelah lewat waktu 6 bulan terhitung sejak mulai
berakhirnya tenggang waktu penawaran
Catatan Hukum Surat Berharga UAS
FH UI 2017

MATERI-3
HAK REGRES

SKEMA HAK REGRES

HAK REGRES
 Hak Regress = Hak untuk Menagih
 Pasal 146 (1): Bahwa yg telah menerbitkan, memberikan akseptasi, mengendosemen atau
memberikan jaminan aval, semua terikat pada wesel
 Kamus BI: Hak pemegang surat wesel/cek/surat untuk menagih penarik/endosan/avalis
guna mendapat pembayaran jika pihak tertarik menolak melakukan pembayaran (recht
van regres)
 Wesel: hak untuk menagih kepada debitur wesel berwajib regres yang terjadi karena non
akseptasi atau non pembayaran
 Cek: hanya untuk menagih kepada debitur cek dalam hal terjadinya non pembayaran
Catatan Hukum Surat Berharga UAS
FH UI 2017

HAL-HAL YANG MENIMBULKAN REGRES


 Penolakan askeptasi oleh tersangkut, baik seluruhnya atau sebagian
 Penolakan pembayaran dari akseptan setelah terjadi akseptasi
 Penolakan Akseptasi dan Penolakan Pembayaran dari Akseptan

PROTES
 Penyampaian intensi untuk suatu tujuan
 Syarat untuk dapat menggunakan hak regress
 Berlaku pada
o Non akseptasi
o Non pembayaran
o Non penanggalan pada akseptasi
o Non pembayaran sebagian

Cek: Tidak memerlukan akseptasi, dapat ditentukan kapan saja


 Kalau akseptasi, maka ada proses mengikatkan diri ke wesel tsb (pada wesel)
 Akseptasi: ada batas waktu

BENTUK RPOTES
 Dengan Akta Otentik
o Akta Otentik dibuat oleh notaris atau jurusita dari 2 orang saksi
o Akta memuat isi seperti yang tertuang dalam Pasal 143b
 Proses Sederhana
o Tidak dalam bentuk Akta
o Bisa dibuat apabila
 pemegang wesel tidak mau mengajukan protes otentik
 pihak yang diprotes mau membantu
 tidak ada pernyataan tegas dari penerbit bahwa protes harus dengan akta
otentik
 Tanpa Protes
o Langsung hak tegres tanpa melalui protes

TEMPAT DAN WAKTU PROTES


 Tempat kediaman tersangkut
 Protes harus dilakukan dalam tenggang waktu yang telah ditentukan untuk pengunjukan
guna akseptasi
Catatan Hukum Surat Berharga UAS
FH UI 2017

 Apabila protes tidak juga dilakukan maka hak regres gugur terhadap endosan, penerbit,
dan debitur kecuali pada akseptan
 Kenapa akseptan dikecualikan?
o Ketika sudah ada akseptasi, maka sudah ada perjanjian walaupun blm ada
pembayaram
o Pemegang sudah datang kepada tertarik --> tertarik mau bayar --> sudah ada
akseptasi walaupun blm ada pembayaran --> muncul agreement

NOTIFIKASI
 Apabila pemegang wesel mengalami non akseptasi atau non pembayaran, dalam waktu
4 hari kerja setelah protes harus memberitahukan ke endosan atau penerbit
 Endosan memiliki kewajiban notifikasi terus hingga ke penerbit
 Apa yang terjadi jika notifikasi tidak dilakukan?

REGRES TANPA PROTES


 Bisa dilakukan asalkan penerbit, endosan atau pemberi aval menuliskan "tanpa protes" di
wesel

DEBITUR WAJIB REGRES UTAMA


 Non Akseptasi: Penerbit dan Avalis dari Penerbit (Spring Regres)
 Non Pembayaran: Akseptan dan Avalis Akseptan

GUGURNYA HAK REGRES


 Gugur terhadap penerbit, para endsosan dan para debitur wajib regres lain kecuali
akseptan, dalam hal:
o Wesel atas penglihatan: lewat satu tahun sejak diterbitkan dan tak dimintakan
pembayaran
o Wesel sesudah penglihatan: lewat satu tahun sejak diterbitkan dan tidak dimintakan
akseptasi
o Jangka waktu untuk membuat protes tidak dipergunakan
o Jangka waktu untuk meminta pembayaran bagi wesel dengan klausa "tanpa protes"
dan "tanpa biaya" tidak digunakan
 Klausa akan mendefine jangka waktu wesel
 Apabila protes tidak dilakukan, maka regres gugur
 Bagaimana protes dalam hal debitur pailit?
o Debitur = Tertarik yang pailit
Catatan Hukum Surat Berharga UAS
FH UI 2017

 Bagaimana regres dalam hal debitur pailit?


 Dalam hal 70 hari sejak penerbitan pemegang cek masih tidak menerima pembayaran,
maka dapat menggunakan hak regresnya terhadap endosan, penerbit, dan aavlis
 Sebelum jangka waktu berakhir, pemegang boleh mengajukan permintaan pembayaran
berkali-kali hingga tenggang waktu habis

DASAR HUKUM HAK REGRES DALAM HAL NON PEMBAYARAN: 217-225 KUHD

ISI HAK REGRES


 Jumlah surat yang tidak dibayar
 BUNGA 6% dihitung sejak hari diperlihatkan
 Biaya protes, biaya notifikasi dan biaya lainnya
Catatan Hukum Surat Berharga UAS
FH UI 2017

MATERI-4
UPAYA HUKUM TANGKISAN

Pendahuluan
 Seseorang yang ditagih atau dituntut untuk melakukan suatu prestasi yang lahir dari
suatu perikatan mengemukakan alasan untuk membenarkan tentang tidak adanya wajib
prestasi
 Alasan berupa peristiwa atau hal-hal yan dapat mengakibatkan hapusnya perikatan itu
sendiri
o Kealpaan
o Keadaan Memaksa
o Kreditur Lalai
o Kreditur melepaskan haknya untuk menuntut ganti rugi

Macam Upaya Tangkisan


1. Upaya Tangkisan Absolut (exceptio in rem)
 Upaya tangkisan yang dikemukakan debitur kepada pemegang, baik pemegang
yang jujur maupun yang beritikad buruk, yang dapat langsung diketahui dari
suratnya atau melekat pada suratnya yang sepatutnya diketahui oleh orang yang
memperolehnya.
 Cacat pada bentuk surat berharga
 Daluwarsa atau lampau waktu
 Kelainan formalitas dalam melakukan regres:
 Akta protes non akseptasi; atau
 Akta non pembayaran
2. Upaya Tangkisan Relatif (exceptio in personam)
 Upaya tangkisan yang tidak dapat diketahui dari surat itu sendiri (fisik) tetapi dapat
diketahui dari hubungan hukum yang terjadi antara penerbit dengna endosan
sebelum pemegang terakhir (atau pemegang pertama), syaratnya ada hubungan
langsung dengan penerbit.
 Tangkisan berasal dari hubungan dasar
 Tangkisan disebabkan kekhilafan, paksaan, dan penipuan (1321 KUHPerdata)
Catatan Hukum Surat Berharga UAS
FH UI 2017

 Dapat diajukan kepada kreditur/pemegang/penagih selain pemegang pertama,


dengan membuktikan bahwa pada waktu menerima surat berharga tersebut,
kreditur pemegang telah dengan sengaja berbuat yang merugikan debitur
 Tidak boleh digunakan untuk menolak pembayaran terhadap pemegang surat
berharga, khususnya wesel dan cek.
 Syarat pembuktian: itikad buruk dan secara materiil tidak berhak atas tagihan
3. Upaya Tangkisan berdasarkan Kompensasi Utang
 Perjumpaan Utang (1425 KUHPerdata)
 Dikecualikan bagi wesel (116 KUHD)
Catatan Hukum Surat Berharga UAS
FH UI 2017

MATERI-5
SURAT SANGGUP DAN SURAT BERHARGA KOMERSIAL (SBK)

SURAT SANGGUP
Pengertian
 surat yang memuat kata surat sanggup atau promesse aan order, ditandatangani pada
tanggal dan tempat tertentu oleh penanda tangan menyanggupi tanpa syarat untuk
membayar sejumlah uang tertentu kepada pemegang atau pengganti pada tanggal
dan tempat tertentu
 kesediaan penanda tangan untuk membayar sejumlah uang kepada pemegang atau
penggantinya pada hari tertentu
 karena janji sanggup atau setuju membayar, maka kedudukan penanda tangan surat
sanggup sama dengan kedudukan akseptan pada wesel
 janji bayar – tidak ada bentuk khusus

Syarat Formil
 klausula order
o penyebutan surat sanggup atau promes atas pengganti
o harus dimuat dalam teksnya sendiri dan diistilahkan dalam bahasa surat itu
ditulis
 kesanggupan tanpa syarat untuk membayar sejumlah uang tertentu
 penetapan hari bayar
 penetapan tempat pembayaran dilakukan
 nama orang kepada siapa atau penggantinya pembayaran harus dilakukan
 tanggal dan tempat surat sanggup ditandatangani
 tanda tangan orang yang mengeluarkan surat sanggup

Sifat
 surat sanggup dengan klausula atas pengganti adalah surat berharga yang negotiable,
dapat dialihkan dengan cara endosemen
 dapat digolongkan sebagai surat tagihan utang yang merupakan janji untuk membayar
o namun tidak dapat dipersamakan dengan surat pengakuan utang yang hanya
merupakan surat bukti utang dan dialihkan hanya dengan cessie
 sebagai alat bayar di mana apabila klausul hari pembayaran digantungkan pada saat
diunjukkan, yang berarti pembayaran akan dilakukan ketika surat sanggup diunjukkan
Catatan Hukum Surat Berharga UAS
FH UI 2017

Mengikuti Ketentuan Wesel


 endosemen
 hari bayar
 hak regres
 pembayaran intervensi
 turunan surat wesel
 surat wesel hilang
 perubahan
 daluarsa
 hari raya, tenggang waktu dan larangan penangguhan hari
 tempat bayaran
 klausula bunga
 selisih jumlah pembayaran
 penempatan tanda tangan
 surat wesel dalam blangko
 aval

Yang Tidak Berlaku Dalam Surat Sanggup


 lembaga akseptasi dan jaminan akseptasi (114 (1) KUHD)
 penujukan alamat tempat domisili tersangkut yang dilakukan pada saat akseptasi (126
(2) KUHD)
 avalis bagi penerbit wesel tidak sama dengan avalis bagi penanda tangan surat
sanggup
o karena dalam surat sanggup avalis penanda tangan sama dengan avalis
akseptan  sehingga dapat diregres tanpa protes (130 (5) KUHD)
 semua tentang akseptasi dan intervensi (154 (1 & 2) KUHD)

SURAT BERHARGA KOMERSIAL (COMMERCIAL PAPER)


Dasar Hukum
 PBI No. 19/9/PBI/2017 Penerbitan dan Transaksi Surat Berharga Komersial di Pasar
Uang
 PADG No. 20/1/PADG/2018 Penerbitan dan Transaksi Surat Berharga Komersial di
Pasar Uang
Catatan Hukum Surat Berharga UAS
FH UI 2017

Pengertian
Surat berharga yang diterbitkan oleh korporasi non-bank berbentuk surat sanggup
(promissory note) dan berjangka waktu sampai dengan 1 tahun yang terdaftar di Bank
Indonesia

Pihak-pihak
1. Penerbit
pihak yang memenuhi persyaratan untuk menerbitkan SBK
2. Lembaga Pendukung Pasar Uang
pihak yang memberikan jasa terkait penerbitan instrumen pasar uang, perantara
pelaksanaan transaksi, penyelesaian transaksi dan/atau penatausahaan instrumen pasar
uang dan transaksi di pasar uang, dan pihak lainnya yang ditetapkan oleh Bank
Indonesia
3. Lembaga Pendukung Penerbitan SBK
yang memberikan jasa dalam penerbitan SBK
4. Lembaga Pendukung Transaksi SBK
yang memberikan jasa perantara pelaksanaan transaksi SBK
5. Lembaga Pendukung Penatausahaan dan Penyelesaian Transaksi Surat Berharga
yang memberikan jasa penatausahaan dan penyelesaian transaksi SBK
6. Perusahaan Efek
7. Perusahaan Pialang Pasar Uang Rupiah dan Valuta Asing
8. Lembaga Penyimpan dan Penyelesaian
yang menyelenggarakan kegiatan kustrodian sentral

Persyaratan Penerbit
 tercatat sebagai emiten pada BEI atau pernah menerbitkan obligasi dan/atau sukuk
yang dicatat di BEI dalam 5 tahun terakhir
 tidak tercatat sebagai emiten namun memenuhi persyaratan berikut:
o telah beroperasi paling singkat 3 tahun atau kurang dari 3 tahun sepanjang
memiliki penjaminan atau penanggungan
o memiliki ekuitas paling sedikit 50 milyar
o menghasilkan laba bersih untuk 1 tahun terakhir
 memiliki laporan keuangan WTM dalam periode 3 tahun terakhir dari akuntan publik
atau beroperasi untuk korporasi non-bank yang beroperasi kurang dari 3 tahun
 tidak pernah gagal bayar selama 3 tahun terakhir
Catatan Hukum Surat Berharga UAS
FH UI 2017

 pernyataan selesai gagal bayar bagi korporasi non-bank yang pernah gagal bayar
paling singkat 3 tahun terakhir sejak pernyataan sepanjang penyelesaian dilakukan
secara wajar
 memiliki manajemen dengan rekam jejak yang baik
 memiliki pedoman penerapan prinsip kehati-hatian dan manajemen resiko
 memenuhi persyaratan administratif yang ditetapkan BI

Kriteria SBK
 diterbitkan dan ditatausahakan dalam bentuk tanpa warkat
 dialihkan secara elektronik
 diterbitkan dengan sistem diskonto
 diterbitkan dalam denominasi rupiah atau valuta asing
 nilai untuk setiap penerbitan paling sedikit Rp. 10 M atau USD 1 juta
 pembelian SBK oleh investor paling sedikit Rp. 500 juta atau USD 50 ribu
 batas tenor 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, 9 bulan, atau 12 bulan
 memenuhi peringkat instrumen oleh lembaga pemeringkat
 memenuhi persyaratan surat sanggup dalam KUHD kecuali yang diatur khusus dalam
PBI
 memorandum informasuk untuk investor paling sedikit memuat:
o ringkasan struktur SBK
o syarat dan kondisi
o opini hukum
o rencana penggunaan dana
o ikhtisan kegiatan usaha penerbit
o resiko usaha
o ikhtisar kinerja keuangan
o informasi pendukung lain yang relevan dengan penerbitan

Mekanisme Penerbitan
 disampaikan ketika mengajukan permohonan pendaftaran penerbitan
 dapat dilakukan melalui:
o penerbitan tunggal atau individual
o penerbitan secara berkelanjutan
Catatan Hukum Surat Berharga UAS
FH UI 2017

Pendaftaran penerbitan
 SBK yang akan diterbitkan wajib memperoleh persetujuan pendaftaran penerbitan SBK
oleh BI
 Persetujuan hanya berlaku unutk SBK tersebut dan tidak boleh dipergunakan untuk
surat berharga lainnya maupun tindakan lainnya yang menguntungkan penerbit SBK
 Untuk penerbitan SBK Tahap Lanjutan maka harus menyampaikan permohonan
pendaftaran untuk melakukan penerbitan SBK Tahap Lanjutan dengan disertai
informasi:
o rencana penerbitan SBK Tahap Lanjutan
o kondisi terkini penerbit SBK (peringkat SBK dan tidak mengalami gagal bayar)
o persyaratan administratif
Catatan Hukum Surat Berharga UAS
FH UI 2017

MATERI-6
SURAT UTANG NEGARA

Istilah Lain
 Governments Bonds
 Treasury Bills/T-Bills

Dasar Hukum
 UU No. 24 Tahun 2002 tentang Surat Utang Negara
 Keputusan Menteri Keuangan No. 66/KMK.02/2003 tentang Penunjukan Bank
Indonesia sebagai Agen untuk Melaksanakan Lelang Surat Utang Negara di Pasar
Perdana
 Permen Keuangan No. 209/PMK.08/2009 tentang Lelang Pembelian Kembali Surat
Utang Negara
 Permen Keuangan No. 50/PMK.08/2008 tentang Lelang Surat Utang Negara di Pasar
Perdana
 Permen Keuangan No. 217/PMK.08/2008 tentang Penjualan SUN dalam Valuta Asing di
Pasar Perdana Internasional

Pengertian
Surat berharga yang berupa surat pengakuan utang dalam mata uang rupiah maupun valutas
asing yang dijamin pembayaran bunga dan pokoknya oleh Negara Republik Indonesia, sesuai
dengan masa berlakunya

Tujuan Penerbitan
 membiayai defisit APBN
 menutup kekurangan kas jangka pendek
 mengelola portofolio utang negara

Manfaat
 sebagai instrumen fiskal
 sebagai instumen investasi
 sebagai instrumen pasar keuangan
Catatan Hukum Surat Berharga UAS
FH UI 2017

Cara Penerbitan
 pemerintah yang berwenang menerbitkan Surat Utang Negara dilaksanakan oleh
Menteri Keuangan
 sebelum menerbitkan SUN, pemerintah berkonsultasi terlebih dahulu dengan Bank
Indonesia
 setelah itu harus mendapatkan persetujuan DPR yang diberikan pada saat pengesahan
APBN, karena dana untuk membayar bunga dan pokok akan disediakan dalam APBN
 persetujuan diberikan terhadap nilai bersih maksimal SUN
 menteri dapat menerbitkan SUN melebihi dari nilai bersih maksimal setelah
mendapatkan persetujuan DPR dan dilaporkan sebagai Perubahan APBN tahun yang
bersangkutan
 menteri membuka Rekening Kas Negara untuk mengelola SUN
 menteri menunjuk BI sebagai agen lelang SUN di Pasar Perdana
 penjualan di pasar sekunder bisa dilakukan oleh BI atau pihak lain sebagai agen yang
ditunjuk oleh Menteri

Jenis dan Bentuk SUN


 Surat Perbendaharaan Negara (SPN)
SUN yang berjangka waktu 12 bulan dengan bunga diskonto
 Obligasi Negara (ON)/termasuk juga Obligasi Ritel Indonesia (ORI)
SUN yang berjangka waktu lebih dari 12 bulan dengan kupon atau tanpa kupon.
Pembayaran kupon periodik yaitu 3 atau 6 bulan sekali. ON tanpa kupon dijual dengan
harga diskon dan dilunais saat jatuh tempo
o Dibedakan menjadi:
 Obligasi berbunga tetap
 Obligais berbunga mengambang

Jenis SUN
 dengan warkat
 tanpa warkat (saat ini SUN diterbitkan dalam bentuk ini)
 bisa diperdagangkan
 tidak bisa diperdagangkan

Isi SUN
 nilai nominal
 tanggal jatuh tempo
Catatan Hukum Surat Berharga UAS
FH UI 2017

 tanggap pembayaran bunga


 tingkat bunga (kupon)
 frekuensi pembayaran bunga
 cara perhitungan pembayaran bunga
 ketentuan hak membeli kembali SUN sebelum jatuh tempo
 ketentuan tentang pengalihan kepemilikan
Catatan Hukum Surat Berharga UAS
FH UI 2017

MATERI-7
SERTIFIKAT DEPOSITO DAN RESI GUDANG

Dasar Hukum
 PBI No. 19/2/PBI/2018 Transaksi Sertifikat Deposito di Pasar Uang
 PADG No. 19/7/PADG/2017 Transaksi Sertifikat Deposito di Pasar Uang

Pengertian
 Simpanan dalam bentuk deposito yang sertifikat bukti penyimpanannya dapat
dipindahtangankan
 Berbeda dengan Bilyet Giro
 Diterbitkan dalam bentuk sertifikat dengan klausula atas unjuk tanpa mencantumkan
nama pemilik deposito
 Pembayaran dapat dilakukan di muka, tiap bulan atau pada saat jatuh tempo, baik tunai
maupun non tunai
 Dapat dijadikan underlying untuk repo yang dilakukan di Pasar Uang
 Dilarang untuk dijual kepada bukan penduduk di pasar sekunder
 Penerbit adalah Bank

Kriteria
 Diterbitkan dalam bentuk tanpa warkat
 Bungan dibayarkan secara diskonto
 Diterbitkan dalam denominasi rupiah atau valuta asing
 Diterbitksn dengna besaran nominal paling sedikit Rp. 10 Milyar atau ekuivalen dengan
valuta asing dan selanjutnya dengan kelipatan Rp. 10 Milyar
 Tenor 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, 9 bulan, 12 bulan, 24 bulan atau 36 bulan
 Didaftarkan dan ditatausahakan di Bi atau LPP yang ditunjuk BI

Pihak – pihak
1. Pelaku:
 Penerbit
 Pihak yang melakukan Transaksi Sertifikat Deposito
2. Pihak yang melakukan Transaksi Sertifikat Deposito:
 Bank
 Perusahaan Efek
Catatan Hukum Surat Berharga UAS
FH UI 2017

 Nasabah
3. Nasabah:
 Bank
 Perusahaan Efek
 Korporasi
 Orang perseorangan
 Bukan penduduk
 Nasabah harus melakukabn Transaksi Sertifikat Deposito melalui perantara
pelaksanan transaksi: perusahaan efek dan perusahaan pialang.
 Kustodian yang menatausahakan Sertifikat Deposito: bank dan perusahaan efek
 Transaksi dapat dilakukan secara langsung atau melalui perantara pelaksanaan
transaksi

Pengertian
 Dokumen bukti kepemilikan atas barang yang disimpan di Gudang yang diterbitkan
oleh pengelola Gudang
 Derivatifnya: kontrak berjangka resi Gudang, opsi atas resi Gudang, unit resi Gudang,
atau derivative lainnya
 Terdiri atas resi Gudang atas nama dan resi Gudang atas perintah
Catatan Hukum Surat Berharga UAS
FH UI 2017
Catatan Hukum Surat Berharga UAS
FH UI 2017

MATERI-8
ALTERATION FORGERY

Alteration
 Pengertian menurut Merriam Webster
 Alter: to make different without changing into something else
 Alteration
i. The act or process of altering: the state of being altered;
ii. The result of altering: modification

Forgery
 Pengertian menurut Merriam Webster
 Forgery:
 Something forged
 An act of forging; especially: the crime of falsely and fraudulently making
or altering a document (as a check)
 Forged:
 To make or imitate falsely especially with intent to defraud: counterfeit
<forge a document> <forge a signature>

Pasal 263 KUHP


 Barangsiapa membuat surat palsu atau memalsukan surat yang dapat menimbulkan
suatu hak, perikatan atau pembebasan hutang, atau yang diperuntukkan sebagai bukti
daripada sesuatu hal dengan maksud untuk memakai atau menyuruh orang lain
memakai surat tersebut seolah-olah isinya benar dan tidak palsu, diancam jika
pemakaian tersebut dapat menimbulkan kerugian, karena pemalsuan surat, dengan
pidana penjara paling lama enam tahun
 Diancam dengan pidana yang sama, barang siapa dengan sengaja memakai surat palsu
atau yang dipalsukan seolah-olah sejati, jika pemakaian surat itu dapat menimbulkan
kerugian.
Catatan Hukum Surat Berharga UAS
FH UI 2017

Pasal 264 KUHP


 Pemalsuan surat diancam dengan pidana penjara paling lama delapan tahun, jika
dilakukan tehadap:
1) Akta-akta otentik;
2) Surat utang atau sertifikat utang dari sesuatu negara atau bagiannya ataupun
dari suatu lembaga umum;
3) Surat sero atau utang atau sertifikat sero atau utang dari suatu perkumpulan,
yayasan, perseroan, atau maskapai;
4) Talon, tanda bukti dividen atau bunga dari salah satu surat yang diterangkan
dalam 2 dan 3, atau tanda bukti yang dikeluarkan sebagai pengganti surat-
surat itu;
5) Surat kredit atau surat dagang yang diperuntukkan untuk diedarkan
 Diancam dengan pidana yang sama barang siapa dengan sengaja memakai surat
tersebut dalam ayat pertama, yang isinya tidak sejati atau yang dipalsukan seolah-olah
benar dan tidak dipalsu, jika pemalsuan surat itu dapat menimbulkan kerugian

Pasal 372
 Barangsiapa dengan sengaja dan melawan hukum memiliki bang sesuatu yang
seluruhnya atau sebagian adalah kepunyaan orang lain, tetapi yang ada dalam
kekuasaannya bukan karena kejahatan diancam karena penggelapan, dengan pidana
penjara paling lama empat tahun atau pidana denda paling banyak sembilan ratus rupiah

Pasal 373
 Perbuatan yang dirumuskan dalam Pasal 372 apabila yang digelapkan bukan ternak dan
harganya tidak lebih dari dua puluh lima rupiah, diancam sebagai penggelapan ringan
dengan pidana penjara paling lama tiga bulan atau pidana denda paling lama banyak
dua ratus lima puluh rupiah

Pasal 374
 Penggelapan yang dilakukan oleh orang yang penguasaannya terhadap barang
disebabkan karena ada hubungan kerja atau karena pencarian atau karena mendapat
upah untuk itu, diancam dengan pidana penjara paling lama lima tahun

Pasal 375
Catatan Hukum Surat Berharga UAS
FH UI 2017

 Penggelapan yang dilakukan oleh orang yang karena terpaksa diberi barang untuk
disimpan atau yang dilakukan oleh wali pengampu, pengurus atau pelaksana surat
wasiat, pengurus lembaga sosial atau yayasan, terhadap barang sesuatu yang
dikuasainya selaku demikian, diancam dengan pidana penjara paling lama enam tahun.

Slide 7
 Unauthorized Indorsements i.e. forgery
 Usually, person paying the forger is liable. The party who first takes the forged
instrument after the forgery is liable to subsequent holders. Know your
indorser
 Two Exceptions: where drawer or maker bears the loss. These involve
embezzlement of outgoing payments (accounts payable and payroll).
Consider in the context of accounting control systems.

Impostor Rule
 Impostor includes maker to create instrument in payee’s name, and forges
payee’s indorsement. Maker is liable under a “know your payee” principle.

Fictitous Payee Rule


 Person signing for maker intends named payee to have no interest.
e.g “pay to the order of Mickey Mouse”

Slide 8
 Forged and altered instruments: who bears the loss
 The Fraud Tree : Case example Oswald Machine & Equipment v Yip, 10 Cal.
App. 4th 1038 (1992)
 Forged Signature
 Bank is responsible for knowing customer’s signature. Bank is primarily liable
 Altered Item
 i.e decimal point moved. Bank may charge customer in accord w/ original
terms. Each party in chain of collection can recover from prior party. So loss is
on party who first paid after the alteration.
 But customer bears loss caused by customer’s negligence
Catatan Hukum Surat Berharga UAS
FH UI 2017

 If series of forgeries: rule re examination of statements. Customer is liable


starting 14 days after statements available. Reporting forgery shifts liability
back to bank.
 Forged Indorsements
 Real payee not liable: never really indorsed. Transfer warranty shifts the loss
down the chain to the person who first paid the forger.

Anda mungkin juga menyukai